Friday, April 30, 2021

Trash of the Count’s Family (#47)

 


Pembuat Onar di Keluarga Count

Chapter 47: Entah Bagaimana (5)

Penerjemah: Shira Ulwiya / Proofreader: Tsura

 

Pangeran Alberu dapat melihat Cale Henituse tiba-tiba memasang raut muka tidak percaya saat Cale balik menjawab.

“…Saya seorang manusia?”

Itu adalah ekspresi yang seolah bertanya mengapa pangeran menanyakan pertanyaan yang konyol. Alberu tanpa sadar menghela napas.

“Haaah. Benar, tentu saja kau seorang manusia.”

Cale dapat melihat Alberu menunjuk mereka berdua lantas lanjut berkata.

“Kita berdua manusia.”

Naga Hitam berbicara ke dalam pikiran Cale pada saat itu.

-Itu bohong. Dia tidak sepenuhnya manusia.

‘Naga Kecil, bisakah kau berhenti?’

Cale merasa kesulitan menjaga ketenangannya. Namun, ada kelemahan yang krusial antara Cale dan Naga Hitam. Naga Hitam dapat berbicara kepada Cale kapan pun dia mau, tapi Cale tidak dapat balik berbicara kepada si naga. Itu adalah komunikasi satu arah.

Ini salahnya karena tidak memiliki keahlian sihir.

-Ini pertama kalinya melihat sebuah ras dengan atmosfer aneh yang mengelilingi dirinya dalam empat tahun kehidupan Naga yang hebat ini.

Empat tahun kehidupan si naga. Naga Hitam hanya pernah melihat dirinya sendiri, manusia, serta anggota Suku Kucing dan Suku Serigala yang baru-baru ini dia temui.

Putra mahkota tidak termasuk salah satu dari spesies di atas. Cale berbicara kepada putra mahkota yang sedang menatapnya.

“Tentu saja. Memangnya ada hal khusus untuk menjadi manusia? Kita semua manusia jika kita hidup di antara satu sama lain.”

Cale membulatkan pikirannya untuk melupakan tentang apa yang Naga Hitam katakan. Pangeran Alberu menatap Cale tanpa suara lantas berkata.

“Kau benar. Tidak ada hal khusus untuk menjadi manusia. Namun.”

Namun. Tetapi. Cale bertanya-tanya apa dia bisa berhenti mendengar kata-kata ini. Pangeran Alberu berbicara kepada Cale seolah dia sedang merenung.

“Aku pikir aku salah sangka saat di aula pertemuan, tapi ada bau aneh di sekelilingmu.”

“…Bau?”

Cale menjawab dengan terkejut.

“Saya baru saja mandi.”

Putra mahkota membuka dan menutup mulutnya beberapa kali tanpa mengatakan apa pun setelah mendengar bantahan Cale. Cale dapat melihat kerutan di dahi Alberu karena mengernyit. Dia tampaknya sedang merenungkan sesuatu. Akan tetapi, dia menghapus kesan itu dari wajahnya dan langsung ke pokok masalahnya.

“Saya rasa dua orang yang mirip seperti kita tidak perlu bertele-tele. Jadi, apa yang kau inginkan sebagai hadiahmu?”

Alberu menyilangkan kedua lengannya saat dia bertanya pada Cale. Alasan Alberu datang kemari selarut ini bukan hanya karena dia harus menangani imbas insiden itu, tapi juga karena dia harus melihat dokumen tentang Cale Henituse.

Namun, tidak ada hal apa pun tentang Cale. Yah, memang ada sesuatu, tapi itu tidak berguna.

< Terkenal di Wilayah Timur Laut sebagai pembuat onar. >

< Tersingkir sepenuhnya dari posisi penerus dua tahun lalu tapi tidak mengeluhkan keputusan itu.>

< Tidak ada tanda-tanda berusaha membuat masalah di rumah. >

Dokumen itu hanya menyebutkan Cale Hentituse adalah pembuat onar yang suka bermain-main dan minum-minum. Itu lebih buruk daripada tidak ada informasi apa pun. Cale yang ada di hadapan Alberu bukanlah pembuat onar.

Sebagai contoh, lihatlah bagaimana dia menanggapi pertanyaan sang pangeran.

“Yang Mulia, bisakah Anda menjelaskan apa yang perlu saya lakukan bagi Anda terlebih dulu?”

Tidak mungkin seorang pembuat onar akan menanyakan sesuatu seperti ini. Alberu menjawab dengan jujur.

“Aku ingin kau tidak mengatakan apa pun kepada para bangsawan.”

Itu adalah hal yang paling sulit. Itulah mengapa ini menjadi permintaan kerajaan kepada Cale dan mengapa mereka bersedia mempertaruhkan hadiah Cale dengan itu. Kejadian hari ini memalukan bagi kerajaan dan mereka tidak bisa membiarkan hal ini memengaruhi posisi kekuasaan mereka.

Itulah sebabnya dia meminta Cale melakukan ini, dan dia bisa meminta hal ini kepada Cale karena Cale adalah bagian dari keluarga Henituse yang tidak tergabung dalam faksi mana pun.

“Aku juga ingin kau memuji kerajaan sesekali jika kau ditanya.”

“Termasuk membicarakan tentang sikap Anda yang sangat pengertian, Yang Mulia.”

“Tentu saja.”

Satu sudut bibir Alberu dan Cale terangkat saat mereka mulai tersenyum. Senyum mereka cukup mirip.

“Karena itu kekuatan kuno, bukankah apa yang kau tunjukkan hari ini merupakan batas kekuatanmu?”

“Tentu saja. Ini tidak berguna untuk hal lain.”

Cale mengangkat bahunya melihat tatapan menyelidik Alberu meskipun dia sendirilah yang menjawab. Berdasarkan apa yang Cale baca di novel, putra mahkota Alberu tahu tentang kekuatan kuno lebih banyak daripada sebagian besar orang.

‘Kalau dipikir-pikir, Bintang Penyembuhan diberikan kepadanya oleh ibunya.’

Cale mengingat ingatan ini yang tiba-tiba muncul di benaknya. Putra mahkota menanyakan apa yang dia inginkan sebagai hadiah. Nada suara Alberu membuatnya terdengar seolah-olah dia akan menyetujui apa pun, namun Alberu tampak santai.

“Apa yang kau mau? Sesuatu untuk keluargamu? Persetujuanku untuk berinvestasi pada Pesisir Pantai Timur Laut? Atau mengakhiri pertarungan kekuasaan di Wilayah Timur Laut?”

Itulah sebabnya Cale juga balas menjawab dengan santai.

“Tidak satu pun dari semua itu adalah milik saya, Yang Mulia.”

“….Bukan milikmu?”

Cale menunjuk dirinya sendiri saat Alberu menatapnya.

“Tolong berikan pada saya.”

Apa yang Cale inginkan adalah sesuatu yang dia butuhkan untuk dirinya sendiri.

Alberu, yang terdiam sejenak, mendengus. Dia bisa menebak apa yang pembuat onar ini inginkan darinya. Walaupun Cale telah hidup sebagai pembuat onar, manusia, tidak, semua makhluk hidup, menginginkan posisi yang lebih tinggi dan ingin mengendalikan semuanya.

Pada akhirnya, yang paling penting bagi Cale adalah dirinya sendiri, melebihi keluarganya atau orang-orang di sekitarnya.

“Jadi apa yang kau mau? Gelar yang lebih tinggi? Sebuah medali? Apa kau ingin memiliki faksimu sendiri di ibu kota?”

Ekspresi Alberu berubah ganjil saat dia bertanya. Di luar dugaan Alberu, Cale menggelengkan kepalanya mendengar saran Alberu. Itu artinya tidak ada satu pun yang tepat. Dia lalu mengatakan satu kata.

“Uang.”

“…Apa?”

Cale memaparkannya dengan jelas kepada Alberu. Bagi seseorang seperti Cale yang keinginan terbesarnya adalah untuk hidup dengan damai, ini adalah yang paling penting baginya.

“Tolong beri saya uang. Saya tidak ingin medali atau gelar lebih tinggi.”

Uang tunai selalu menjadi yang terbaik. Memangnya apa yang gelar atau medali bisa lakukan untuknya ketika perang hendak meletus? Jauh lebih bijak untuk meminta uang dan menggunakannya untuk membeli makanan, atau benda materiel lainnya.

Kekuatan kuno terakhir yang Cale targetkan untuk dia dapatkan setelah ‘Suara Angin’ adalah kekuatan kuno yang akan semakin kuat semakin banyak uang yang dia gunakan.

Cale dapat melihat Alberu menaruh tangan di keningnya. Dia lalu menurunkan tangannya dan bertanya pada Cale.

“Untuk membeli alkohol?”

 Cale segera menjawab.

“Bagaimana Anda bisa tahu?”

Alberu tersenyum dan menerima permintaan Cale. Dia lalu berdiri dan memberitahu Cale lebih lanjut.

“Begitu kau menerima laporan besok, lihatlah dan beritahu aku berapa banyak yang kau mau.”

“Apakah Anda akan berkunjung lagi?”

“Kenapa? Kau tidak menyukainya?”

Cale menjawab dengan ekspresi yang sangat palsu di wajahnya.

“Adalah kehormatan terbesar untuk bertemu Anda lagi, Yang Mulia.”

Alberu merasa merinding di belakang lehernya mendengar tanggapan Cale dan memberitahu Cale untuk beristirahat lantas segera keluar dari kamar dan menghilang. Cale diam-diam mengamati pintu yang tertutup di belakang putra mahkota.

-Tapi kekuatan macam apa yang membuatnya bisa mengubah warna rambutnya selain mana? Manusia, jawab aku. Aku penasaran.

Cale tidak menghiraukan pertanyaan Naga Hitam dan segera tidur. Mulai saat ini dia adalah seorang pasien.

***

Akan tetapi, dia bukan seorang pasien yang bisa beristirahat dengan tenang. Hans menyerahkan sebuah surat dari Ron kepada Cale begitu pagi tiba.

“Tn. Ron telah berangkat sesuai rencana.”

Cale menganggukkan kepalanya dan membuka surat itu.

< Tuan muda. Saya akan melapor kepada Anda sekali sebulan. Saya tidak tahu Anda menyembunyikan kekuatan sehebat itu, tuan muda. Choi Han memberitahu saya bagaimana rupa mage itu. Saya akan mengingatnya. Saya juga telah memberitahu Beacrox tentang itu. >

Kedengarannya seperti Redika akan mati jika Ron melihatnya juga. Itulah yang Cale pikirkan saat dia melihat ke arah orang-orang yang datang menjenguknya setelah Hans.

“….Aku dengar kau terluka parah.”

Eric Wheelsman. Cale tidak pernah melihat Eric terlihat begitu khawatir. Akan tetapi, Cale tidak berkata dia baik-baik saja. Dia harus setia menjalankan perannya.

“Tubuhku tidak bertenaga.”

“…Cale.”

Tapi tubuh Cale tidak bertenaga karena dia telah tidur sepanjang hari.

“Perutku juga terasa aneh.”

Ini karena Cale hanya berbaring dan makan ketika dia tidak tidur. Dia sangat kenyang sampai-sampai tidak ada tempat untuk makanan lain lagi. Eric tampak cemas, raut wajah Gilbert kaku, dan Amiru terlihat seolah-olah dia telah membulatkan pikirannya tentang sesuatu. Dua anak kucing yang sedari tadi melihat bolak-balik antara ketiga pengunjung dan Cale mulai mengeleng-gelengkan kepala mereka.

“Beritahu aku jika kau butuh sesuatu.”

“Ya, beritahu saja. Kami akan mendapatkan apa pun yang kau butuhkan.”

Cale menganggukkan kepalanya dan bertanya.

“Kedengarannya kalian tidak ke sini hanya untuk mengecek keadaanku?”

Eric, Amiru dan Gilbert saling bertukar pandang setelah mendengar pertanyaan Cale. Setelah melihat Amiru dan Gilbert menganggukkan kepala mereka, Eric mengeluarkan dokumen dari sakunya dan menyodorkannya ke Cale.

“Ini adalah permintaan yang sudah diperbarui terkait investasi pariwisata pesisir pantai Timur Laut. Kami membawanya sekalian kami datang ke istana untuk menjengukmu.”

Cale membalik halaman pertama dokumen itu. Kata pertama di halaman berikutnya adalah Angkatan Laut. Gilbert juga tampaknya telah membulatkan pikirannya.

Cale melirik Amiru yang tersenyum padanya. Berdasarkan perilaku Eric, sepertinya Amiru merahasiakannya seperti yang Cale minta.

“Beritanya akan segera mencapai wilayah Henituse bersama dengan proposal kami.”

“Begitu. Lalu apa kalian akan bertemu dengan putra mahkota?”

“Ya. Kami dijadwalkan untuk bertemu beliau malam ini. Kami hanya bisa mulai bergerak jika beliau tertarik.”

Cale melihat ke arah Amiru dan Gilbert dan berkata dengan santai.

“Aku yakin ini akan berhasil.”

Suaranya penuh keyakinan. Itu karena dia memang yakin akan hal itu. Eric dan yang lain merasa lega setelah mendengar ucapan Cale. Cale melambaikan dokumen itu di depan mereka bertiga dan berujar.

“Lain kali kalian bisa mengirim dokumen seperti ini melalui pelayan. Aku tahu sulit bagi kalian untuk datang mengunjungiku, jadi kalian tidak perlu datang.”

“Tidak, kami akan terus datang. Kau juga perlu tahu tentang hal ini.”

Cale mengangukkan kepalanya sambil lalu pada Eric, Gilbert dan Amiru lantas mempersilakan mereka keluar. Rasanya sulit menyapa orang-orang sementara bersandar di tempat tidur mengenakan jubah pasien. Itu sebabnya Cale menendang selimut dan menyambut grup berikutnya dengan nyaman.

Dia mulai berbicara kepada Choi Han yang berdiri diam bagaikan seorang pendosa.

“Pergilah.”

Rosalyn menggigit bibirnya. Dia telah melepas sihirnya dan berdiri dengan mata merah dan rambut merahnya yang asli. Dia juga melepas jubahnya dan mengenakan pakaian formal.

“Saya minta maaf, tuan muda Cale. Tapi saya membutuhkan Choi Han dan Lock.”

Sekarang setelah Rosalyn menyingkap jati dirinya di istana, dia perlu kembali ke Kerajaan Breck secepat mungkin. Karena sudah ketahuan kalau dia masih hidup, orang-orang yang berusaha membunuhnya mungkin akan mulai menyembunyikan bukti kejahatan mereka.

Tapi dia tidak bisa kembali sendirian. Insiden ini mengungkapkan jati dirinya sebagai mage yang sangat ahli, yang artinya musuhnya akan mengirim pasukan yang lebih kuat saat menyerangnya. Itu sebabnya dia membutuhkan rekan-rekan yang kuat.

Lock berdiri di dekat pintu dengan gelisah tanpa menghampiri Cale. Cale melihat ke Choi Han dan Lock lantas berbicara seolah-olah itu hal yang wajar.

“Anda tidak perlu minta maaf. Nona Rosalyn, Anda membantu kami menangani situasi yang sangat sulit. Sudah sewajarnya kami juga harus membantu Anda.”

Rosalyn dapat melihat Cale tersenyum.

“Nona Rosalyn adalah kakak perempuan Lock dan teman Choi Han.”

“…Terima kasih sudah menganggapku begitu.”

Rosalyn mungkin pernah hampir tewas karena percobaan pembunuhan, tapi dia yakin ini akan menjadi titik balik untuknya.

Cale melangkah maju dan menatap Choi Han.

“Cale-nim, saya harus melindungi Anda.”

“Choi Han.”

Choi Han perlu pergi agar Cale dapat beristirahat dengan tenang dan bersiap-siap bersembunyi selama perang. Choi Han dapat melihat senyum tenang khas milik Cale.

“Aku tidak akan mati.”

‘Aku berencana untuk menghasilkan banyak uang dan menjadi cukup kuat untuk melarikan diri agar bisa hidup damai. Aku akan melakukan apa pun yang kubisa demi bisa hidup selama mungkin.’

Cale juga berpikir dengan adanya Naga Hitam di sisinya, tidak ada alasan bagi Choi Han untuk melindunginya. Malahan, di hadapan si Naga Hitam, Choi Han sendiri adalah beban.

“Saya mengerti. Saya cemas tanpa alasan.”

Cale berpaling dari Choi Han yang tampak sedikit lebih baik dan melihat ke arah Lock. Dia lalu menjentikkan jarinya untuk memanggil Lock mendekat. Lock tersentak melihat isyarat Cale lantas perlahan-lahan mendekat. Kenapa si penakut ini ketakutan begini?

Akan tetapi, Cale tidak berencana untuk memikirkan reaksinya itu.

“Lock, aku akan merawat adik-adikmu. Pergi dan kembalilah ke wilayah Henituse dalam 3 bulan.”

“….Maaf?”

“Kenapa kaget begitu? Apa kamu lupa kesepakatan kita?”

“Ah.”

Cale memikirkan tentang bagaimana dia akan memanfaatkan Lock saat Lock bengong menatapnya. Dia lalu menyodorkan sebuah peta kepada Lock. Itu adalah peta wilayah Timur Laut yang dia peroleh dari Hans.

“Henituse. Datanglah ke tempat yang ditandai itu. Aku akan berada di sana bersama adik-adikmu, jadi kamu harus kembali.”

“…Tempat untuk kembali-“

Cale tidak menghiraukan gumaman Lock dan mencengkeram pundak Lock saat dia berbicara. Lock harus kembali agar hidup Cale bisa lebih gampang.

“Ya, tempat untuk kembali. Ingat. Kamu harus kembali dalam waktu 3 bulan.”

“Ya- ya tuan! Saya pasti akan kembali dalam waktu 3 bulan.”

Setelah menangani masalah Lock sampai-sampai Lock menganggukkan kepalanya kuat-kuat, Cale merasa lega. Cerita dari novel sudah terlanjur sedikit berubah, tapi setidaknya cerita utamanya masih berjalan seperti yang seharusnya.

Ini hal yang bagus karena dia akan tahu lebih banyak tentang masa depan semakin ceritanya mengikuti novel. Cale kecewa karena dia tidak bisa mengirim Beacrox dengan mereka juga, tapi dia selalu bisa mengirim Beacrox dengan Ron setelah Ron kembali dari cutinya.

Cale berbaring di tempat tidur dengan hati yang lebih lega daripada sebelumnya saat dia terus menatap orang-orang yang berada di sekeliling kamarnya. Dia lalu berpaling untuk melihat Hans yang baru saja membuka pintu dan masuk ke ruangan.

Hans melihat ke Choi Han yang sedang menjaga pintu seperti seorang kesatria, lalu melihat Lock yang sedang bermain dengan kedua anak kucing, lalu melihat Rosalyn yang sedang membaca buku tentang sihir dengan santai, dan akhirnya melihat Cale yang sedang bersantai di tempat tidurnya. Dia lalu menghampiri Cale diam-dian dan berbisik.

“Ada rumor yang beredar kalau Paduka Yang Mulia ingin menganugerahi Anda medali, tuan muda.”

Semua orang di ruangan berhenti bergerak setelah mendengar apa yang Hans katakan.

Hans lalu diam-diam menyodorkan Cale sebuah dokumen. Itu adalah dokumen yang berisi rumor yang beredar tentang Insiden Teror Alun-Alun Kota. Cale hanya menunjukkan satu reaksi setelah membaca baris pertama.

< Cale Henituse, bangsawan yang memperlihatkan kebanggaan keluarga Henituse yang melindungi Kerajaan dari Hutan Kegelapan >

“Haaaaaaa.”

Itu adalah desahan panjang.

Dia telah menduganya, tapi itu tetap saja sangat menjengkelkan.

*** 

 Diterjemahkan dari https://eatapplepies.com/


<<<

Chapter 46                   

>>>             

Chapter 48 

===

Daftar Isi 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

Thursday, April 29, 2021

Remarried Empress (#187) / The Second Marriage (Ep. 93 part 2 - Ep. 94 part 1)

 


Chapter 187: Bergerak (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Ketika Baron Lant mengunjunginya, Rashta sedang berbicara dengan orang tuanya.

“Kita berangkat sekarang, kan?”

“Mereka pasti punya banyak hal untuk dibicarakan, ayo pergi.”

Kedua orang tua palsu itu sedang bercengkerama dengan Rashta, tetapi begitu Baron Lant datang, mereka segera berdiri.

‘Mereka sangat perhatian.’

Rashta memandang mereka dengan puas, dia sangat menyukai mereka.

Mereka memperlakukan Rashta dengan penuh kasih sayang, seolah-olah dia adalah putri kandung mereka, tetapi tetap sopan dan hormat.

Dia menyukai cara mereka bersikap, dan semakin dia melihat mereka, semakin dia menyukai mereka.

"Sampai jumpa nanti, ibu, ayah."

Rashta mengucapkan salam perpisahan kepada mereka dengan penuh kasih sayang di depan Baron Lant. Namun, Baron Lant menghentikan pasangan yang hendak pergi itu.

“Ah, kalian tidak boleh pergi.”

Suami-istri itu berhenti dengan cemas di antara sofa dan meja kopi, tidak memahami kata-katanya.

Rashta juga menatap Baron Lant, tidak memahami situasinya.

"Kenapa?"

Ketika Rashta bertanya, Baron Lant menyeringai dan menyodorkannya perkamen kuning muda yang dipegangnya.

Rashta menerima perkamen itu dengan bingung.

Setelah membuka gulungan kertas itu, dia perlahan membaca apa yang tertulis di atasnya.

Orang tua palsunya menjadi semakin gugup dan menatap Rashta dengan cemas.

Setelah beberapa saat, mata Rashta membelalak ke arah Baron Lant. Dia kemudian menoleh ke orang tuanya dan berseru,

"Yang Mulia telah menunjuk ayah sebagai pejabat!"

Ayah palsu Rashta bertanya dengan bingung, "Seorang pejabat?" Mulutnya ternganga karena terkejut.

Ibu palsu Rashta menutup mulutnya dengan kedua tangan dan menatap Baron Lant. Suami-istri bangsawan yang jatuh miskin, yang hampir tidak bisa mempertahankan gelar mereka, tidak pernah memegang jabatan apa pun.

Rashta melompat-lompat kegirangan.

‘Yang Mulia melakukan ini untuk menjadikanku Permaisuri.’

Rashta segera menyadari niat Sovieshu dan menitikkan air mata kebahagiaan.

Ibu palsunya juga turut menangis, tersenyum saat dia menyeka matanya yang memerah dengan sapu tangan.

“Inilah yang terjadi jika seseorang memiliki anak perempuan yang baik.”

"Kau adalah harta kami, Rashta."

Baron Lant menyeringai ketika dia melihat Rashta berpelukan dan bersukacita dengan kedua orang tua palsunya.

Sungguh disayangkan karena Permaisuri Navier sudah tidak ada lagi, tetapi selain itu, dia senang ketiganya bisa bersama-sama dan berharap semuanya baik-baik saja untuk mereka di masa depan.

Seorang gadis muda yang kehilangan orang tuanya saat kecil dan menjalani kehidupan yang sulit. Sepasang suami istri yang telah mencari putri mereka sampai-sampai menghabiskan semua kekayaan mereka.

Sebuah keluarga yang telah berpisah selama lebih dari sepuluh tahun secara dramatis bersatu kembali dan, mulai sekarang, jalan di depan mereka adalah jalan yang berbunga.

Itu bagaikan sandiwara yang mengharukan, dan Baron Lant akhirnya terisak-isak.

“Kenapa kau menangis Baron…”

Ketika Rashta tersenyum dan bertanya dengan bercanda, Baron Lant tersenyum canggung.

“Ya, saya menangis.”

"Baron…"

"Akan ada banyak hal baik yang akan terjadi, saya yakin."

Setelah Baron Lant pergi, Rashta meraih tangan orang tua palsunya dan bertanya kepada mereka,

“Besok akan ada pesta teh. Maukah kalian datang dan membagikan kabar baik ini?”

Sovieshu memberi orang tua palsunya sebuah jabatan, mungkin ingin memperteguh kedudukan mereka di masyarakat kelas atas.

Seperti yang dia inginkan, Rashta akan memperkenalkan status baru orang tua palsu mereka kepada para bangsawan dan memperlihatkan hubungan baiknya dengan orang tuanya di sana sini.

***

Keesokan harinya.

Orang tua palsu Rashta menghadiri pesta tehnya untuk pertama kalinya. Rashta merasa bangga, melihat bagaimana para bangsawan menyapa orang tuanya.

Suasananya secara keseluruhan sangat bagus.

Sekarang, dia duduk di tempat yang sama di mana Duchess Tuania biasa mengadakan pesta tehnya. Di sampingnya adalah orang tua palsunya yang mencintainya lebih dari siapa pun di dunia, atau setidaknya berpura-pura mencintainya, dan orang tuanya adalah bangsawan dengan jabatan resmi.

Permaisuri yang digulingkan yang menjengkelkan telah pergi ke negara lain dan menikah lagi, jadi dia tidak akan pernah kembali.

Rashta mengandung bayi pertama kaisar di dalam rahimnya. Sovieshu menjanjikannya posisi permaisuri, dan bayi di rahimnya akan menjadi kaisar berikutnya di masa depan.

Semuanya baik-baik saja.

Tapi masih ada masalah yang tersisa — periode yang dijanjikan sebagai permaisuri hanya setahun, dan keluarga Viscount Roteschu….

'Jika aku hamil lagi, periode sebagai permaisuri akan diperpanjang. Yang Mulia tidak ingin memiliki anak haram. Selain itu, dia mencintai Rashta.’

Sebenarnya, dia tidak terlalu mengkhawatirkan periode setahunnya, tetapi lebih mencemaskan Viscount Roteschu…

Semakin tinggi statusnya, keadaannya akan semakin merepotkan di masa depan….

'Aku harus menyingkirkan mulut bocor Rivetti, Alan yang menyedihkan, dan si sampah Viscount. Lalu bayinya ...’

Pada saat itu, dia tiba-tiba mendengar suara tangisan. Rashta tersadar dari lamunannya dan melihat ke sampingnya dengan wajah kaget. Ibu palsunya terisak-isak.

"Ibu?!"

Ketika Rashta memanggilnya dengan keheranan, bangsawan di seberangnya berkata dengan bingung,

"Ini ... Maafkan saya, saya berbicara tentang sesuatu yang tidak seharusnya ..."

“Apa yang kau bicarakan?”

“Tentang… tentang kedua putrinya yang hilang, dan putrinya yang masih ingin dia temukan…”

Bangsawan itu menundukkan kepalanya, merasa malu.

Rashta gelisah dan melihat ibu palsunya. Marsha, yang telah mencari putrinya sampai keluarganya jatuh miskin, mendengar kisah pedihnya sendiri. Wajahnya menjadi pucat dan sepertinya dia tidak akan berhenti menangis.

Mata para bangsawan tertuju pada Rashta. Mereka percaya bahwa Rashta adalah putri kandung Marsha, putri pertamanya, jadi mereka berasumsi bahwa Rashta akan menghibur ibunya.

Ayah palsunya memeluk istrinya dan menangis bersamanya. Rashta, meski agak enggan, bangkit dan memeluk ibu palsunya juga.

Anak perempuan mereka yang hilang tidak ada hubungannya dengan dia, tetapi orang lain mengira gadis itu adalah saudara perempuannya.

'Kelihatannya, jika aku ingin orang tua palsu ini menjadi seperti orang tua kandungku, aku juga harus bertindak seolah-olah aku ingin menemukan saudara perempuan palsuku.'

“Rashta tidak cukup perhatian, ibu. Hal pertama yang harus aku lakukan adalah menemukan saudara perempuanku…”

Rashta terisak, memeluk ibu palsunya dan berjanji.

“Jangan khawatir. Rashta pasti akan menemukan saudara perempuan Rashta. "

Ibu palsu itu bertanya sambil menangis setelah mendengar janji Rashta.

"Benarkah? Kau benar-benar akan mencari saudara perempuanmu?"

‘Memangnya dia benar-benar saudaraku?’

Rashta dalam hati merasa kesal, tetapi buru-buru mengangguk .

"Tentu saja."

Setelah menenangkan keluarga palsunya, mata para bangsawan memerah dan mereka terisak. Mereka sepertinya menganggap adegan ini sangat mengharukan.

Melihat ini, Rashta duduk kembali seolah tidak ada yang terjadi.

Tetapi setelah itu, tidak peduli seberapa banyak dia tertawa dan mengobrol, dia merasa sulit untuk berkonsentrasi pada pesta teh itu.

Dia bahkan tidak ingin mendengar kabar tentang putranya sendiri. Gagasan untuk mencari saudara perempuan palsu yang tidak ada hubungan darah sedikit pun dengannya, dan orang yang tidak akan berguna, sangat menjengkelkan.

Jika itu adalah keinginannya sendiri atau Marsha memintanya secara pribadi, itu akan berbeda, tetapi dia membencinya karena itu adalah janji yang terpaksa dia buat pada saat itu.

Bahkan ibu palsunya yang menangis tersedu-sedu dalam situasi ini membuatnya kesal. Namun, Rashta tidak menyalahkannya. Itu adalah salah bangsawan yang pertama kali mengungkit cerita tentang putrinya yang hilang.

‘Apa harusnya aku menjadikan pasangan bangsawan yang dibawa oleh Baron Lant sebagai orang tuaku?’

Rashta menghela napas dalam hati, dan akhirnya bangkit dari kursinya, berkata dia akan pergi mencuci tangannya. Sebenarnya, dia ingin beristirahat sebentar untuk meredam kejengkelannya.

Tetapi saat berjalan untuk kedua kalinya di sekitar tempat itu, dia melihat Duke Elgy. Rashta segera mendekatinya.

Dia juga menghadiri pesta teh, tetapi duduk jauh dan hanya berbicara dengan wanita lain.

Dia hendak memintanya untuk duduk lebih dekat, tetapi Duke Elgy sedang berbicara dengan orang lain.

Rashta berhenti dan mengerutkan kening.

Pria yang diajak bicara oleh Duke Elgy adalah bangsawan yang mengungkit kisah putri ibu palsunya yang hilang.

*** 

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 186                   

>>>             

Chapter 188

===

Daftar Chapters 


Remarried Empress (#186) / The Second Marriage (Ep. 93 part 1)

 


Chapter 186: Bergerak (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Aku membeku, tercengang menatap tubuh telanjangnya.

Tubuhnya terendam hingga paha di dalam air mancur, sementara seluruh tubuh bagian atasnya terlihat.

Tubuhnya berotot, seperti yang aku pernah duga ketika dia mengiringku.

Dia terlihat sangat berbeda dari saat dia memakai pakaian.

Perut, paha, tulang selangka, dan punggungnya yang lebar membuatnya terlihat seperti patung di kuil.

Kulit basahnya yang indah tampak agak sensual, dan wajahnya yang tampan sepenuhnya terlihat dengan rambut tersapu ke belakang.

Tetesan air berkilau di sekujur tubuhnya di bawah sinar bulan, membuatnya tampak seperti peri.

Namun, dia juga memiliki bagian aneh yang melekat di tubuhnya.

Bagian sebesar itu ... Kurasa tidak ada patung di kuil yang memilikinya, tidak juga peri.

'Ketika dia berubah menjadi burung, apa dia kehilangan pakaiannya?'

Aku sudah curiga bahwa Queen adalah Heinley. Namun, menyaksikannya dengan mata kepala sendiri membuat jantungku berdegup kencang. Terutama karena aku melihatnya dengan cara yang sangat merangsang.

'Meskipun aku telah menduga dia adalah seekor burung; Aku tidak menyangka dia akan telanjang ...’

Jadi, aku memeluk, mencium, dan menepuk pantat Heinley…!

Untuk mencegah diriku berteriak, aku menggigit lidahku dengan keras.

Melihat tubuh telanjang Heinley di depanku, aku teringat pada apa yang telah aku lakukan ketika aku memeluknya.

Aku harusnya marah pada Heinley karena menipuku, karena begitu kejam dan memisahkanku dari 'Queen'.

Tetapi ini terlalu mencengangkan sehingga aku bahkan tidak bisa merasa marah.

Selain itu, aku terlalu malu.

Saat aku menggigit bibirku, Heinley keluar dari air mancur dan pergi ke suatu tempat.

Setelah menunggu di sana sebentar, aku melihat sekeliling dan bergegas kembali ke istana terpisah.

'Marah ... harusnya aku marah.'

Segera setelah aku kembali ke kamarku, dan memeras otak mencoba untuk mengeluarkan amarah sebesar mungkin.

Aku harusnya marah padanya karena menipuku tanpa membiarkan dia tahu apa yang aku rasakan.

Wajar untuk merasa seperti ini.

Tetapi tidak peduli seberapa keras aku mencoba, satu-satunya yang bisa aku pikirkan hanyalah tubuh telanjangnya.

Tubuh telanjangnya meninggalkan… kesan yang kuat padaku. Ingatan tentang itu terus terbayang-bayang di benakku.

'Apa yang harus aku lakukan?'

Aku ingin memberi Heinley kesempatan untuk jujur.

Karena dia mengatakan bahwa segala sesuatu tentang suku burung itu rahasia, aku tidak pernah mengira dia sengaja menipuku.

Jadi karena sekarang kami sudah menikah, aku ingin memberinya kesempatan untuk jujur.

Tetapi bagaimana jika dia mengakuinya dengan jujur?

Pastinya, dia akan teringat bagaimana aku memeluknya dan menepuk pantatnya… Sekali lagi, Heinley yang muncul di air mancur tampak seperti ilusi.

Akhirnya, aku membenamkan kepalaku ke dalam bantal.

'... Haruskah aku berpura-pura tidak tahu?'

 

***

 

Keesokan harinya.

Berita mengejutkan juga sampai ke Sovieshu di Kekaisaran Timur.

“Jadi Navier ada di Kerajaan Barat…”

Setelah menerima laporan dari bawahannya, Sovieshu tersenyum dan meletakkan tangan di keningnya.

“Apakah kamu yakin?”

"Ya, dia tinggal di istana kerajaan."

Sovieshu tertawa seolah sedang mendengarkan lelucon yang bagus.

Dengan jarak antara Kerajaan Barat dan Kekaisaran Timur, beberapa hari pasti telah berlalu sejak Navier tinggal di Istana Kerajaan Barat.

Dia terus tertawa terbahak-bahak dalam keputusasaan. Rasa pengkhianatan yang kuat membuatnya bergidik.

Betapapun marahnya dia, bagaimana ... bagaimana dia bisa segera menjadi ratu negara lain?

Dia sama sekali tidak bisa memahaminya.

Jika dia tidak memendam perasaan padanya sejak awal, bagaimana dia bisa menikah lagi secepat itu?

'Sialan.'

Dia menyesal membakar surat-suratnya dengan Heinley. Mungkin ada pesan rahasia yang tersembunyi dalam surat-surat yang terlihat biasa itu.

Sovieshu menekan amarahnya dan memerintahkan bawahannya untuk pergi. Begitu dia pergi, dia menggertakkan gigi dan menghentakkan kakinya.

Navier telah menjadi istrinya sejak usia yang sangat muda. Bukan selir, tapi seorang istri. Seorang istri yang selalu berada di sisinya dan harus terus berada di sisinya di masa depan.

Selain itu, Keluarga Navier adalah keluarga berkedudukan tinggi yang menghasilkan permaisuri.

Permaisuri tidak meninggalkan keluarga yang sama setiap saat untuk menghindari pernikahan antar kerabat dekat.

Tetapi di antara semua keluarga, keluarganyalah yang paling tinggi kedudukannya karena telah menghasilkan permaisuri paling banyak.

'Seorang wanita dari keluarga itu menikah dengan Raja Kerajaan Barat?'

Sovieshu mengepalkan tinjunya dan meninju dinding berulang kali.

Tentunya dia marah, tapi bukankah ada batas yang tidak boleh dilanggar?

Sovieshu menganggap tindakan Navier di luar batas.

"Marquis Karl."

Sovieshu pada akhirnya tidak bisa meredakan amarahnya, jadi dia memanggil Marquis Karl dan memerintahkan,

“Pernikahanku dengan Rashta harus dipercepat.”

“Apakah Anda… yakin?”

“Kita harus menyelenggarakan pernikahan sebelum bayinya lahir. Pernikahan itu juga melelahkan, jadi lebih baik melakukannya sebelum kehamilannya terlalu lama.”

"Itu benar."

"Aku ingin pernikahan yang semegah mungkin."

Marquis Karl mengangguk dan menatap Sovieshu dengan cemas. Baru sekarang dia menyadari bahwa Sovieshu lebih gelisah dari biasanya.

Marquis Karl juga memperhatikan bahwa area di sekitar mata Sovieshu sedikit memerah.

“Yang Mulia…?”

"Navier harus datang ke pernikahan ... aku akan membuatnya menyesal."

“Yang Mulia ...”

 

Sovieshu memejamkan matanya dengan erat.

Navier belum menggelar acara pernikahannya. Jika dia hendak melangsungkan pernikahan, undangannya pasti sudah tiba di sini.

Dia bermaksud menyelenggarakan pernikahannya sebelum pernikahan Navier, sehingga Navier akan menyesal ketika melihat pernikahannya yang mewah dan megah. [Wkwkwk,,,, Kekanak-kanakan banget Sovieshu, sampai aku malu sendiri bacanya]

Dia tahu ini memalukan, tapi dia tidak punya cara lain untuk meredakan amarahnya.

"Haahhhh…"

Setelah melampiaskan emosinya dalam hati, Sovieshu bertanya dengan santai saat dia berjuang untuk menenangkan pikirannya yang gelisah.

“Apa opini publik tentang Rashta sekarang?”

"Opini tentangnya selalu bagus, tapi sekarang lebih baik karena penolakan atas tindakan Navier."

“Begitu, itu melegakan.”

Orang-orang kelas atas berusaha terlihat baik di mata Rashta. Sovieshu tahu itu akan terjadi. Malahan, satu-satunya yang mereka coba lakukan hanyalah agar terlihat baik di belakang Rashta.

Bukan berarti mereka mengharapkan Rashta menjadi permaisuri. Sebaliknya, bahkan mereka yang dekat dengan Rashta justru akan lebih terkejut jika dia menjadi permaisuri.

Meski tidak banyak rakyat jelata yang menjadi permaisuri, para bangsawan selalu menentang mereka yang melakukannya.

Tentu saja, dia sekarang memiliki orang tua bangsawan, tapi citra awalnya tidak akan hilang begitu saja.

“Opini publik penting bagi Rashta.”

"Iya. Tapi ... Saya tidak tahu apakah opini publik saat ini akan tetap sama ketika akhirnya diumumkan bahwa Nona Rashta akan mengambil posisi permaisuri."

“Aku rasa tidak.”

Sovieshu, yang telah berulang kali mengepalkan dan mengulurkan tinjunya, akhirnya duduk di mejanya dan memerintahkan,

“Beri orang tua Rashta posisi kehormatan yang layak untuk menjaga citra mereka.”

*** 

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 185                   

>>>             

Chapter 187

===

Daftar Chapters 


Wednesday, April 28, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#685)

 


Chapter 685: Janji (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Tapi senyum cerah Cale tidak sesuai dengan situasi saat ini. WS menggunakan kekuatan kuno pedang api, angin, dan air untuk memblokir batu-batu merah itu. Cale berjalan menuju WS seraya mengingat kata-kata LSH bahwa ada tiga syarat saat menggunakan kemampuan 'Embrace' pada seseorang.

Air dan batu bertabrakan, dan ledakan terjadi. Pecahan batu bercampur dengan air, mengubah air menjadi merah dan kental seperti darah. Tetapi batu-batu itu tidak menghalangi jalan Cale, meskipun Cale basah karenanya. Dia bahkan tidak menggunakan kemampuan 'Instan', tapi tubuhnya menjadi merah. WS dengan marah meneriakkan nama Cale. Dia tidak bisa melihat Cale mendekat, tetapi dia bisa merasakan aura yang mengerikan tengah mendekatinya.

Cale mengatakan bahwa WS tidak takut mati. Bahkan jika WS takut mati, dia telah mengatasinya karena dia telah mati berkali-kali. Tapi Cale mengatakan bahwa WS takut pada hal lain. Cale dengan jelas melihat wajah WS yang bahkan saat ini berkeringat. Cale bertanya kepada WS apakah dia lelah. Cale memperlambat langkahnya dan batu-batu merah membuat jalan untuknya.

WS terus-menerus menggunakan kekuatannya pada pedang api saat dia mencoba menghancurkan batu dan dinding merah. Alih-alih menyerang secara sembrono, WS berusaha menyingkirkan ruang itu menggunakan kekuatan maksimalnya. Karena dia merasakan banyak tekanan di tempat ini. Dia mendengar suara datar Cale saat Cale berjalan perlahan.

Cale mengatakan bahwa WS lelah, bahwa dia lelah karena bereinkarnasi setiap kali. Itulah mengapa dia mencoba menyelesaikan semuanya kali ini. Cale berpikir WS selalu terlihat lelah, jadi dia bertanya-tanya apakah WS telah benar-benar mengatasi rasa takut akan kematian ketika tampangnya seperti itu. WS hanya bertahan. Hidupnya berulang tanpa henti sementara dia mempertahankan ingatannya. Itu adalah kehidupan yang benar-benar terkutuk, dan Cale berpikir bahwa itu adalah kutukan yang mengerikan yang tidak pernah ingin dia alami.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale mengatakan bahwa WS takut hidup lagi, dan kemudian bertanya kepada WS apakah dia takut. WS dengan tenang menggelengkan kepalanya dan berkata bahwa itu omong kosong. Tapi Cale tahu bahwa mata WS bergetar, dan WS melangkah mundur. WS takut. Cale kemudian mendekati WS dan berjalan mengitari WS.

Cale mengatakan bahwa dia selalu selangkah lebih maju dari apa pun yang dilakukan WS. Dia berkata bahwa WS membenci dirinya, bahwa dia ingin membunuhnya, dan dia ingin merebut segala sesuatunya. Itulah mengapa dia menjadi lebih takut pada Cale. Cale berhenti di depan pedang api dan angin WS saat dia menatap WS. Dia bertanya kepada WS apakah dia benar, tetapi WS dengan marah menjawab bahwa itu konyol.

Cale melangkah lebih dekat seolah-olah dia menganggap itu lucu, dan mengatakan bahwa WS takut Cale merebut tujuannya, bahwa WS takut kalau tahun-tahun yang tak terhitung jumlahnya akan berakhir sia-sia karena Cale. Kemudian Cale bertanya pada WS lagi apakah dia takut. Cale mendekatkan wajahnya ke kekuatan kuno air WS, dan berpikir tentang bagaimana menakutkannya Dragon Fear itu, tetapi dia yakin bahwa auranya sekarang melebihi aura seekor naga. Itulah mengapa WS mencoba menghancurkan tempat ini alih-alih menyerang Cale. Dia ingin segera keluar dari sini.

Cale tersenyum dan berkata bahwa WS tidak takut dengan kekuatannya atau sekutu Cale. WS mengatakan itu adalah sesuatu yang jelas. Cale mengingat kata-kata LSH tentang tiga syarat saat menggunakan kemampuan Embrace pada manusia. Pertama, orang yang akan di-embrace harus takut pada pemilik kemampuan. WS mengumpulkan kekuatan di pedangnya dan menunggu waktu yang tepat untuk menghancurkan tempat ini.

LSH menjelaskan bahwa ketakutan terhadap target haruslah ketakutan akan keberadaan pemilik kemampuan. Cale mengambil langkah lain dan tetesan air dari kekuatan kuno air WS membasahi dahi Cale. Cale dengan bercanda berkata, 'Haruskah aku memberitahukanmu sebuah rahasia?' dan dengan tenang melanjutkan. Cale mengatakan bahwa WS mengira Cale adalah reinkarnator yang mencoba menghentikan WS selama ratusan tahun.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Itu adalah kesalahpahaman WS saat berada di Tanah Kematian {Land of Death} ketika Cale mencoba menipunya dengan rumor palsu tentang kekuatan kuno bumi. WS kemudian mengatakan bagaimana jika dia mencoba keluar sekarang dan memberi tahu semua orang bagaimana Cale telah mencoba menghalanginya begitu lama, apakah ada yang masih mengakui Cale sebagai pahlawan. WS dengan jahat mengatakan bahwa anggota keluarga tersayang Cale tidak akan mendukungnya, bahwa mereka akan membunuh Cale, bahwa semua orang akan muak pada Cale dan menganggapnya sebagai monster, dan bahwa dia menculik Deruth.

Tapi Cale tersenyum dan menyebut WS b*jingan bodoh. WS terkejut, dan pada saat Cale berhenti, semua batu merah berhenti bergerak dan jatuh ke lantai. Cale kemudian berkata bahwa dia baru berada di sini selama dua tahun. WS bingung dengan kata-kata Cale. Cale melanjutkan bahwa dia telah mencapai semua ini dalam dua tahun. WS berdiri diam dengan mulut ternganga dan menelan kata-katanya yang hendak keluar.

LSH mengatakan syarat kedua adalah orang tersebut harus merasa takjub, benar-benar tergugah atau terpesona oleh keberadaan seseorang yang lebih unggul atau mengagumkan. KRS saat itu mengatakan bahwa dua syarat pertama serupa. Jika seseorang benar-benar tergugah / takjub dengan keberadaan seseorang, bukankah mereka juga akan takut pada orang itu? (Maaf jika ini terdengar membingungkan. Kata Korea yang digunakan untuk 'tergugah' ​​bisa memiliki arti yang berbeda. Tapi untuk memperjelas, itu berarti jika Anda kagum pada seseorang yang lebih superior, Anda juga bisa merasa takut pada orang itu.)

LSH berkomentar bahwa KRS berpikiran sama dengan dirinya, namun KRS membalas agar LSH berhenti mengatakan hal-hal yang menggelikan. Kembali ke WS dan Cale, pikiran WS menjadi rumit. Dia mengira Cale adalah reinkarnator juga dan telah benar-benar menyiapkan diri selama ratusan tahun untuk mengganggu rencananya. Jadi dia tidak bisa berkata-kata ketika Cale mengatakan bahwa dia melakukan segalanya dalam dua tahun.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

WS mengatakan bahwa itu bohong, tetapi Cale dengan tenang bersikeras bahwa itu yang sebenarnya. Cale hanya berdiri diam sambil mengeluarkan aura yang menyeramkan dan mendominasi. WS berpikir bahwa kata-kata Cale tidak masuk akal, bahwa Cale tidak mungkin melakukan semua itu hanya dalam dua tahun, dan jika itu benar, maka itu berarti seluruh dunia membantu Cale.

WS dengan marah berteriak, 'Tidak mungkin!' dan keringat di wajahnya dan gemetarannya menghilang. Tetapi tidak seperti WS yang sepertinya sudah tidak punya tenaga lagi, Cale hanya berdiri diam saat dia mendominasi ruang itu. WS tidak tahan dengan fakta bahwa dia didominasi dan dia bergidik. Dia kini tanpa ragu mengayunkan pedangnya untuk menyingkirkan Cale dan ruang ini.

Sebuah suara lembut kemudian berkata bahwa dia takut, dan Cale tersenyum. Dinding air WS menghilang saat WS mengayunkan pedangnya. Tapi Cale tidak menggunakan kekuatannya. Kilas balik ke LSH lagi. LSH mengatakan bahwa yang terakhir adalah yang terpenting. Kemampuan Embrace bukanlah kemampuan serba bisa.

Dalam kasus ketika objek tempat di mana sesuatu disegel akhirnya dihancurkan, sesuatu atau orang itu akan bebas. Atau ada kasus ketika target yang disegel dilepaskan oleh pemilik kemampuan itu sendiri, itulah yang Cale rencanakan dengan WT palsu. LSH memperingatkan KRS bahwa begitu orang yang 'disegel itu dilepaskan, mereka akan menunggu si pemilik kemampuan. Mereka akan menunggu saat untuk membunuh si pemilik kemampuan.

Cale perlahan menggerakkan tangannya saat pedang WS menuju ke arahnya. LSH mengatakan bahwa jika dia memikirkan keselamatannya, akan lebih baik membunuh atau tidak membiarkan musuh menyerang daripada 'menyegel' musuh. WS meneriakkan nama Cale saat dia mengayunkan pedangnya. Dia merasa curiga karena Cale tidak melakukan apa-apa. Tapi Cale hanya menarik satu kancing dari pakaiannya. Kemudian pedang WS dan Cale berbenturan.

Tapi WS terkejut ketika dia tidak mendengar suara benturan. Pedang apinya yang kuat tersedot dan kemudian lenyap. Cale kemudian mengetuk kancing yang dia pegang di tangannya. Cale mengingat percakapannya dengan LSH lagi. KRS sempat bertanya pada LSH apakah ia pernah menggunakan Embrace pada orang, tapi LSH menjawab tidak. KRS mengatakan sering melihat LSH menggunakannya dalam pertempuran, namun LSH menjawab bahwa ia hanya 'menyegel' serangan dengan daya ledak yang kuat.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

KRS kemudian menanyakan apakah daya ledak itu harus dilepaskan kembali, dan dengan canggung LSH menjawab ya sambil menggaruk pipinya. Bagaimanapun, kembali ke topik utama mereka, alasan mengapa kemampuan Embrace bukan serba bisa adalah karena jika pemilik kemampuan 'menyegel' kekuatan kuat yang sudah diaktifkan, atau seseorang takut pada pemilik kemampuan, bahkan jika pemilik kemampuan berhasil 'menyegel' mereka, pemilik kemampuan masih harus melepaskannya dengan waktu maksimal 10 menit. Jika tidak, kemampuan 'Embrace' pada objek akan terlepas dengan sendirinya.

Cale mengingat kata-kata LSH. Kekuatan besar yang mungkin akan meledak (singkatnya, WS) akan 'disegel' dan disimpan di dalam plakat emas. Cale kemudian menggunakan kekuatan kuno anginnya untuk berlari menuju WS. Kepalanya berkeringat dan jantungnya berdebar kencang. Dia merasa demam, dan tubuhnya panas. Cale bertanya-tanya apakah itu karena dia telah menggunakan kemampuan Embrace dua kali.

Pedang api menghilang ke dalam kancing Cale. Hanya satu orang yang tersisa sekarang. Cale mengulurkan tangannya memegang plakat emas dan menyentuhkannya ke lengan WS. WS merasakan perasaan logam dingin dari plakat emas itu dan berteriak. Dia merasakan kekuatan yang luar biasa menarik tubuhnya. Pada saat yang sama, dia merasakan aura mengerikan yang dipenuhi rasa takut akan kematian mengalir melalui tubuhnya dan perlahan-lahan menyelubungi dirinya.

Cale Henituse lalu berkata dengan suara ramah, "Cale Barrow. Ikut denganku." WS mendengar nama aslinya dan merasakan lengannya tersedot ke dalam plakat emas. Cale memasang senyum ramah ketika dia menatap WS yang merasa takut akan keberadaannya.

***

Jadi untuk meringkas, tiga syarat kemampuan Embrace yang digunakan pada seseorang adalah sebagai berikut:

  • Orang tersebut harus takut akan keberadaan pemilik kemampuan.
  • Orang tersebut harus takjub / tergugah oleh keberadaan pemilik kemampuan.
  • Orang tersebut hanya bisa disegel atau di-‘embrace’ selama batas waktu 10 menit. Mereka akan secara otomatis dilepaskan / dibebaskan setelah 10 menit.

Adapun berapa kali Cale menggunakan kemampuan Embrace dalam pertarungan ini:

  • Lencana - Menggunakan kekuatan kuno Batu Berlumur-Darah untuk melawan WS, tapi tidak 'melepaskannya'.
  • Kancing baju Cale - Digunakan untuk 'menyegel' api dan pedang angin WS.
  • Plakat emas - Saat ini digunakan untuk 'menyegel' WS sendiri.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 684                  

>>>            

Chapter 686 

===

Daftar Spoiler 



{Spoiler] Trash of the Count’s Family (#684)

 


Chapter 684: Janji (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Semua orang bergidik dan berhenti bergerak lalu mereka berpaling ke satu tempat. Alberu menatap kamar tempat dia berbaring beberapa waktu yang lalu dan bergumam tentang apa yang telah dilakukan Cale. Ruangan yang temboknya hancur kini ditutupi dengan sesuatu berwarna merah. Itu adalah tanah yang semerah darah. Juga, ada sesuatu yang bercampur dengan tanah itu.

Itu adalah ketakutan dan ‘wibawa’. Inilah yang dirasakan Alberu. Untuk sesaat, dia melupakan naga singa itu saat keringat mengalir di keningnya dan dia merasa takut. Dia teringat ibunya dan saat ibunya meninggal. Tanah merah itu mengingatkannya pada kematian, tentang dirinya sendiri atau orang lain selain dirinya sendiri. Kekuatan kuno langit WS terus bergemuruh di langit, tapi Alberu tidak mendengarnya.

Sebaliknya, dia mendengar naga singa menggumamkan kata-kata, 'Terjadi ... fenomena abnormal ...' Alberu menoleh ke naga singa yang terus bergumam, 'Kekuatan ... mirip dengan tuan ...' Alberu kembali berhenti bergerak mendengar kata-kata naga singa itu, dan berpikir bahwa tuan dari monster itu pastilah dewa yang tersegel. Tapi kekuatan yang mirip dengan kekuatan dewa tersegel datang dari ruangan itu.

Alberu bertanya-tanya apa yang terjadi dengan ruangan itu dan Cale. Kekuatan itu tidak cocok untuk Cale, dan lebih cocok untuk WS dan dewa yang tersegel. Tetapi ketika dia memikirkan WS, dia tidak merasakan kekuatan itu darinya. Kekuatan yang dia rasakan sekarang adalah ketakutan naluriah dan pada saat yang sama, sesuatu yang membuatmu merasa harus menundukkan kepala.

Jadi Alberu berpikir bahwa hanya dewa yang tersegel yang mungkin berada di balik ini. Dia melihat ke arah naga singa yang sedang menatap ke dinding merah dengan kebingungan dan memiringkan kepalanya. Alberu dan Eruhaben saling pandang dan memikirkan hal yang sama. Bahwa Cale dalam bahaya dan sesuatu jelas terjadi di ruangan itu.

Sementara itu, di salah satu dari banyak ruangan di Balai Kota Puzzle, Hilsman palsu itu dengan tenang duduk di kursi sambil terikat. Hilsman palsu menutup matanya dan membuat ekspresi aneh. Dia mengatakan bahwa baunya sangat tidak enak, dan kemudian berkata kepada tiga makhluk di sekelilingnya apakah dia bisa pergi melihat kondisi wali mereka bertiga (alias, Cale). Ruangan itu penuh dengan lingkaran sihir dan merupakan satu-satunya tempat di mana tidak ada gangguan mana. On dan Hong pura-pura tidak mendengar kata-kata Hilsman palsu itu, sementara Raon terus melakukan pekerjaannya.

Di luar, Jack sangat terkejut sehingga dia bahkan tidak bisa melakukan pekerjaannya. Lututnya goyah ketika dia merasakan kekuatan dibalik tembok merah itu, dan dia hampir berdoa kepada dewa matahari ketika dia bertanya-tanya musuh macam apa yang sedang bertarung dengan Cale. Jack sedih karena dia hanya bisa berdoa untuk Cale yang sendirian di ruang yang memancarkan kekuatan seperti itu.

Alberu dan Eruhaben memutuskan untuk pergi ke Cale. Tapi CH menghentikan mereka, mengatakan bahwa itu adalah kekuatan kuno Cale. CH menjelaskan bahwa Cale memperoleh kekuatan kuno itu di wilayah Marquis Stan, dan merupakan kekuatan kuno bumi yang awalnya dicari WS. Eruhaben terkejut bahwa Cale memiliki kekuatan seperti itu. Mereka mengira bahwa kekuatan yang bercampur dengan ketakutan dan dominasi itu adalah kekuatan kuno asli dari AWS yang membuatnya mendominasi benua barat di zaman kuno.

Para naga khawatir apakah Cale bisa menangani kekuatan seperti itu. Keduanya telah hidup cukup lama untuk mengetahui bahwa kematian itu dekat, bukannya jauh. Jadi mereka mau tidak mau memikirkannya. CH meyakinkan mereka dan berkata bahwa Cale akan baik-baik saja. Raon mengatakan bahwa Cale telah berjanji padanya. Ketika Cale mengetahui bahwa WS menyamar sebagai Deruth, dia berjanji kepada Raon bahwa dia tidak akan terluka dan dia akan mengalahkan WS. Jadi mereka tidak perlu khawatir.

Begitu CH mengatakan itu, Alberu mengarahkan pistolnya ke monster itu dan menembakkan beberapa peluru. Karena naga singa itu sedang menuju ke tempat dongsaengnya berada. Dia mendengar suara Taerang di kepalanya saat Taerang mulai melapor. Taerang mengatakan bahwa meskipun ada gangguan mana, ia masih bisa menggunakan mana Alberu untuk membantu menembakkan peluru.

Taerang juga mengatakan akan menambahkan data berdasarkan informasi dari An Roman, yaitu tentang cara menyerang / mengalahkan naga singa itu. Taerang bertanya kepada Alberu apakah ia harus diperbarui ke versi 1.2. Tetapi Alberu tidak menjawab dan hanya berkata bahwa mereka harus menangani monster itu terlebih dahulu. Taerang menerimanya sebagai konfirmasi dan menjelma menjadi tombak putih anggun yang lebih panjang dari tinggi Alberu.

CH menggunakan yong hitamnya untuk menyerang perisai naga singa, dan kemudian berkata bahwa dia tidak lagi merasakan kekuatan dari tembok merah itu. Mereka yang peka terhadap kekuatan menyadari bahwa ruang di dalam tembok itu sekarang telah terpisah dari dunia ini.

***

WS bertanya apa yang sedang Cale lakukan saat dia melihat sekeliling. Dia tampak cukup santai, tetapi keringat mengucur dari dahinya. Ruangan itu gelap. Tempat tidur dengan seprai empuk, kursi mewah yang telah rusak akibat pertempuran mereka, lampu sihir yang padam, dan lilin berbentuk indah… semua ini langsung ditelan oleh tanah merah itu.

WS menginjak tanah dan berujar bahwa tanah itu sekeras batu. Tidak ada yang mencekiknya, tapi dia merasa seperti sedang sesak napas. Pedang api di tangannya mulai menyala lagi. Dia hanya bisa melihat Cale di ruang gelap ini. WS tersenyum dan menyesal tidak mendapatkan kekuatan kuno yang digunakan Cale sekarang. Dia kemudian memberi tahu Cale bahwa ada kesalahpahaman.

WS mengatakan bahwa tidak ada orang di dunia ini yang lebih mengingat kematian daripada dirinya. WS terbiasa dengan ketakutan itu. Tetapi dia mengatasi ketakutan primitif itu karena dia pikir itu adalah proses menuju tujuannya yang lebih besar, meskipun beberapa orang mungkin menyebutnya kegilaan. WS mengatakan bahwa Cale tidak dapat menghentikannya dengan kekuatan ilusi ini. Cale dengan tenang mengakui bahwa dia tahu itu tidak akan menghentikan WS.

Cale mengingat kekuatan kuno Batu Berlumur-Darah. Manusia pertama tidak bisa berburu dengan tangan kosong, jadi mereka mulai menggunakan senjata, dan batu adalah salah satu senjata pertama mereka. Saat Cale memegang lencana di tangannya, batu merah lainnya menjulang dari tanah. Tidak seperti sebelumnya, AWS tidak berbicara dengannya. Super Rock kemudian memberi tahu Cale bahwa dia tidak boleh termakan oleh rasa takut dan aura yang mendominasi itu.

Perasaan lengket dan lekat terasa menyelimuti seluruh tubuh Cale. Itu adalah kekuatan kuno Batu Berlumur-Darah. Dia merasa jika dia membuat kesalahan, dia akan terpengaruh / terdorong untuk menggunakan kekuatan yang luar biasa ini. Tetapi Super Rock berkata bahwa batu itu tidak tercipta untuk membunuh. Dan Cale menyingkirkan perasaan buruk itu, karena dia tahu bahwa dia seharusnya tidak terpengaruh oleh kekuatan itu. Kematian yang telah dia lihat dan derita dalam hidupnya sangat sulit dan menyedihkan.

Cale berujar bahwa WS sedang ketakutan. Dia membuka kedua lengannya dan mengatakan bahwa WS ingin menjadi penguasa / dominator, dan bahwa wujud idealnya adalah seseorang seperti Cale yang sekarang memancarkan kekuatan seperti itu. Tapi Cale-lah yang memiliki kekuatan itu sekarang, bukan WS. Jadi Cale memprovokasi WS. Dia menyuruh WS untuk menyerangnya. Jika WS bisa membunuhnya, WS bisa memiliki kekuatan ini.

Saat Cale mulai berjalan, batu yang mengambang memelesat menuju WS. Dia mengayunkan pedang apinya untuk melelehkan batu itu, dan melihat Cale mendekat. WS berpikir bahwa dia bisa melakukan sesuatu jika dia bisa menghancurkan ruang tempat dia berada. Jadi dia menggunakan semua kekuatan kunonya. Cale hanya tersenyum dan berkata bahwa WS harus melakukan apa pun yang dia bisa.

Cale mengingat orang dalam hidupnya yang telah mengajarinya banyak hal dalam kehidupan ini. Dia adalah Lee Soo Hyuk (LSH), yang pernah berkata bahwa dia adalah orang yang berpikiran terbuka dan bisa 'merangkul' apapun. Saat itulah LSH berbicara tentang kemampuan 'embrace' nya. Dia menamakannya 'embrace {merangkul}' tetapi kata yang lebih tepat adalah 'mendominasi'. Karena kekuatan itu dapat mendominasi orang, mengikatnya, dan menahannya dalam genggaman pengguna.

Sehari setelah KRS pertama kali mendengar dari LSH tentang bagaimana menggunakan kemampuan 'embrace', dia bertanya kepada LSH apakah kemampuan itu adalah kemampuan yang serba guna. Apakah kekuatan itu bisa 'merangkul' apa saja dan menyimpannya. LSH menjawab bahwa kekuatan itu adalah dominasi, dan pengekangan. Ia bukanlah kemampuan serba guna. Ia bisa mengunci sesuatu dan membuatnya tidak menghilang. LSH kemudian menyebutkan beberapa kelemahan dan batasan kemampuan 'embrace'. Ada banyak batasan terutama saat digunakan pada orang.

Cale terus berjalan menuju WS dan berkata bahwa dia akan 'merangkul' WS semampunya. Dia menoleh ke lengan WS dan berpikir untuk membunuh WS di dalam kuil dewa yang tersegel di mana hanya dia dan WS yang akan masuk. Cale tidak yakin bahwa dia bisa menunjukkan kepada orang-orang yang disayanginya saat dia akan menusuk dirinya sendiri dengan belati.

Dia telah memutuskan untuk hidup layak sebagai Cale Henituse sekarang, jadi dia tidak bisa menunjukkan itu kepada mereka. Dia berpikir bahwa setelah mengalahkan naga singa, dia akan menangani kuil itu. Cale berpikir bahwa dia harus melakukan semuanya itu sendiri secara diam-diam (singkatnya, Cale ingin membunuh WS di kuil dewa yang tersegel tanpa ada yang melihat atau menemaninya).

Cale melihat sebuah benda di tangannya dan tersenyum. Itu adalah sebuah plakat emas. Cale menduga Alberu akan pingsan jika dia tahu bahwa dongsaengnya menggunakan plakat emas untuk hal seperti ini. Dan Cale tersenyum cerah. (Cale berencana menggunakan kemampuan embrace-nya untuk ‘menyegel’ WS di dalam plakat emas.)

***

{Di sini saya menggunakan kata ‘embrace’, ‘merangkul’, dan ‘menyegel’ yang aslinya menggunakan kata yang sama [embrace] secara bergantian agar kalimatnya terdengar natural}

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 683                  

>>>            

Chapter 685 

===

Daftar Spoiler