Thursday, September 30, 2021

Remarried Empress (#259) / The Second Marriage

 



Chapter 259: Ratu Cuma Menyukai Tubuhnya (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Arian, pelayan yang berpengalaman, tidak menghibur Rashta karena dia tidak peduli, dan para pendatang baru yang baru saja menjadi pelayan tidak berani berbicara dengan permaisuri, jadi mereka juga tutup mulut.

Rashta menghabiskan sepanjang malam dalam kesedihan tanpa dihibur siapa pun, dan akhirnya pergi ke Istana Selatan untuk menemui Evely segera setelah fajar menyingsing. Dia pergi ke sana karena dia bermaksud mengunjungi Duke Elgy.

"Kamu siapa?"

Namun, begitu Evely melihat Rashta, dia sangat kasar padanya. Sikapnya sama sekali tidak sopan, dan matanya penuh dengan penghinaan.

“Siapa aku?”

Rashta terkejut. Beberapa bangsawan tidak mengenalinya sebagai Permaisuri dan membuat komentar sinis, tapi setidaknya mereka menjaga etika saat menyapanya.

Rashta marah melihat gadis yang muncul entah dari mana berperilaku seperti ini.

Sebenarnya, Evely lebih tidak terbiasa dengan etiket kekaisaran daripada Rashta, tetapi mengetahui bahwa Evely adalah seorang penyihir, Rashta bahkan tidak mempertimbangkan itu.

“Kamu tidak sopan.”

Rashta mengerutkan kening saat dia menirukan Navier, berbicara dengan dingin dan bermartabat.

Namun, suaranya yang seperti Navier membuat ekspresi Evely menjadi gelap.

“Kau bertemu denganku tempo hari. Kamu sudah mendengar dari Baron Lant bahwa aku adalah Permaisuri. Beraninya kau begitu kasar? Apakah kamu ingin dipenjara?"

"Jika kau memenjarakanku, Yang Mulia tidak akan tinggal diam."

Evely menggunakan Sovieshu, yang belum pernah dilihatnya sejak hari kedatangannya, sebagai tameng.

Sovieshu adalah perisai paling efektif melawan Rashta. Dia bergidik saat kemarahannya meningkat.

'Beraninya gadis kasar ini, yang bahkan tidak menjaga etika di hadapanku, begitu sombong menggunakan suamiku sebagai tameng?'

Rashta sangat marah.

"Menurutmu, siapa yang akan dibela Yang Mulia, aku yang seorang Permaisuri atau kamu yang rakyat jelata?"

Rashta bergumam, menatap Evely saat dia berpura-pura tenang, dan hendak memberitahu Viscountess Verdi untuk segera menangkap gadis itu karena tidak menghormati Permaisuri.

Tapi pertama-tama, Evely berbicara dengan senyum dingin,

“Sebentar lagi kau akan menjadi saudariku. Jangan terlalu keras padaku, saudari.”

Karena dia tinggal di Istana Selatan, Evely bertemu banyak tamu terhormat yang mengunjungi Kekaisaran Timur.

Mereka tertarik padanya karena dia adalah seorang penyihir dan menceritakan banyak hal menarik padanya. Di antara 'hal-hal menarik itu' adalah panggilan Permaisuri saat ini kepada mantan Permaisuri selama dirinya menjadi selir.

Evely sudah mengetahui bahwa Rashta memanggil Navier 'saudari' di depan umum.

Tidak menyadari fakta ini, Rashta berteriak ngeri begitu Evely memanggilnya 'saudari'.

"Bagaimana bisa aku menjadi saudarimu?!"

Sekujur tubuhnya bergidik. Gadis arogan yang menetap di rumah orang lain ini, seperti ular melingkar, hendak mengambil suaminya darinya kapan saja, sambil tampil ramah di depan orang lain. Ini membuatnya merinding.

Evely mengangkat alisnya dan menjelaskan sambil tersenyum,

“Kudengar memiliki suami yang sama membuat kita bersaudara, kan?”

Rashta, yang menyadari bahwa Evely sedang menyindirnya, segera tertawa dingin,

“Astaga. Aku bertanya-tanya dari mana batu itu berasal, ternyata itu batu yang dilemparkan oleh mantan Permaisuri.”

"Mantan Permaisuri?"

“Aku tidak tahu apa yang kamu dengar, tetapi situasinya berbeda sekarang. Mantan Permaisuri hanya menikah dengan Yang Mulia demi politik, dia tidak pernah menginginkannya. Jika itu adalah hubungan semacam itu, kamu bisa menjadi saudariku. Tapi pernikahanku dengan Yang Mulia adalah karena cinta, jadi tentu saja kau tidak bisa menjadi saudariku.

"Bagaimana kamu tahu Navier tidak pernah merasakan apa-apa kepadanya?"

Aku tentu tahu lebih baik darimu. Aku bersamanya lebih lama.”

"!"

“Jadi jangan pernah panggil aku saudari lagi. Aku tidak ingin mendengar itu darimu.”

"Saudari, saudari, saudari, saudari, saudari, saudari, saudari."

Saat Evely mengatakan 'saudari' secara bertubi-tubi dengan nada mengejek, pembuluh darah di pelipis Rashta menegang. Kesal, Rashta kembali mencoba memerintahkan Viscountess Verdi untuk membawa Evely pergi. Tapi sekali lagi, sesuatu terjadi lebih dulu.

"Perilaku tidak sopan apa ini!"

Kali ini, orang tua palsu Rashta muncul. Mereka juga tinggal di Istana Selatan, dan mendekat setelah mendengar keributan.

Ketika Viscount Isqua melihat gadis yang paling banyak dibicarakan akhir-akhir ini, memperlakukan putrinya dengan tidak hormat di Istana Selatan, dia menerkam dengan marah dan menampar pipi Evely.

"Kurang ajar. Bagaimana orang biasa bisa memperlakukan Permaisuri seperti itu!”

Mendengar teguran keras itu, mata Evely melebar karena terkejut.

Viscountess Isqua juga menghina Evely dengan dingin.

"Kamu adalah selir yang tidak tahu malu dan jahat, jangan bertingkah seolah kamu ingin mendekati putriku dengan mulut kotor seperti itu!"

Mata Evely, yang melebar karena terkejut, menyipit dengan dingin.

Bukannya merasa depresi, Evely memasang ekspresi garang di wajahnya. Viscount Isqua mendecakkan lidahnya dalam kebingungan dan keterkejutan,

“Siapa orang tua dari gadis kasar ini? Nah, jika mereka membesarkanmu dengan benar, kamu tidak akan menjual tubuhmu untuk menjadi selir kaisar di usiamu.”

Evely marah, tetapi Rashta tersenyum bahagia. Kecuali mereka menemukan putri mereka yang sebenarnya, Viscount dan Viscountess Isqua adalah orang tuanya, apa pun yang terjadi.

“Cukup, ayah. Sudah cukup, ibu. Tidak perlu Lelah-lelah berbicara dengan orang seperti dia.”

Rashta dengan cepat menenangkan orang tua palsunya dengan suara penuh kasih sayang, mendorong mereka berdua dari belakang untuk pergi bersamanya ke tempat lain.

Melihat punggung mereka, Evely tidak bisa menahan air mata yang ditahannya. Bagi Evely, yang tumbuh di panti asuhan, hinaan dari Viscount dan Viscountess Isqua sangat menyakitkan.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Navier mengirim hadiah kepada Imam Besar, Putri Soju dan lainnya, secara implisit mengungkapkan koneksi pribadinya.

Dia juga bertukar surat dengan negara lain, termasuk negara-negara di mana Kekaisaran Barat tidak memiliki hubungan yang baik.

Para asisten Navier yang dia pilih sendiri mulai bekerja di kantornya, setelah itu dia melanjutkan pekerjaannya sebagai Permaisuri dengan sangat cepat.

Ketika asisten Navier menyelesaikan pekerjaan di hari pertama mereka, rekan-rekan mereka mendekati mereka pada saat yang sama untuk bertanya, “Bagaimana cara kerja Permaisuri Navier yang terkenal itu?”

Para asisten menjawab serempak.

"Dia seperti mesin."

"Aku sangat ingin tahu sehingga aku menatap wajahnya selama 15 menit, dan dia berpindah dari satu dokumen ke dokumen lain tanpa ada perubahan dalam ekspresinya."

Navier sudah diakui karena berhasil menekan Marquis Ketron selama rapat Dewan Negara. Orang-orang terpesona dengan Permaisuri baja yang hanya mereka dengar desas-desusnya.

Tidak ada orang yang membenci Permaisuri karena dia bekerja dengan baik. Kecuali jika itu adalah musuh.

Yang paling senang dengan kecepatan dan kemampuan Navier untuk mengurus pekerjaannya adalah McKenna.

“Apakah Anda melihat ini, Yang Mulia? Dokumen yang dibawa oleh salah satu asisten Permaisuri? Ini adalah dokumen untuk reorganisasi kelembagaan Kekaisaran. Anda hanya perlu menyetujuinya untuk implementasi lebih lanjut!”

McKenna melompat kegirangan, praktis menari. Menjadi sebuah kekaisaran adalah suatu kehormatan, tetapi itu juga berarti lebih banyak pekerjaan.

Tapi ekspresi Heinley muram, bahkan melihat kegembiraan McKenna.

McKenna terus menunjukkan kegembiraannya sambil berpura-pura tidak memperhatikan ekspresinya, tetapi akhirnya bertanya dengan cemas.

“Kenapa ekspresi Anda seperti itu? Apakah Anda tidak menyukainya? Tidakkah Anda ingin saya menjadi sedikit lebih nyaman?"

Heinley menjawab dengan enggan karena dia tahu McKenna tidak akan berhenti bersikeras,

"Sedikit. Tapi itu bukan karena kamu, jadi jangan khawatir.”

"Tentu? Apa terjadi sesuatu?"

“…”

“Jadi jika sesuatu terjadi… Ada apa? Jika itu terkait pekerjaan, Anda akan langsung memberi tahu saya ... itu masalah pribadi, kan?”

Heinley mendecakkan lidahnya mendengar ucapan McKenna yang berwawasan luas, tetapi pada akhirnya diam-diam mengakui kekhawatirannya.

"Aku punya sedikit masalah. Tidak, mungkin bukan masalah kecil.”

"Apa itu?"

“Ratuku…”

"Permaisuri?"

"Aku pikir dia hanya mencintai tubuhku."

"Bukankah melegakan bahwa beliau setidaknya mencintai tubuh Anda?"

Mata Heinley menyipit mendengar kata-kata dingin McKenna.

"Aku ingin tahu apakah kamu akan mengatakan hal yang sama ketika kamu menikah."

“Jalan saya menuju pernikahan telah dihalangi oleh Yang Mulia. Bagaimana saya bisa menikah ketika saya bahkan tidak punya waktu untuk pulang?”

"Kenapa? Setelah saudaraku Koshar, kamu adalah menantu sempurna yang paling populer akhir-akhir ini.”

"Saya bahkan tidak punya waktu untuk pernikahan."

McKenna berbicara dengan jelas saat dia mendengus. Akhirnya, dia memberi Heinley beberapa nasihat tulus tanpa sarkasme lebih lanjut.

“Agar cinta sejati muncul, Anda perlu berbagi momen bersama. Yang Mulia dan Permaisuri selalu sibuk bekerja di siang hari, mungkin Anda tidak punya banyak waktu untuk dekat satu sama lain?”

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 258                

>>>             

Chapter 260

===

Daftar Chapters 


Remarried Empress (#258) / The Second Marriage

 



Chapter 258: Ratu Cuma Menyukai Tubuhnya (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Marquis Karl melaporkan tentang Duke Elgy ke Sovieshu.

Menurut laporan Marquis Karl, ada banyak rumor tentang bajak laut berbahaya yang terkait dengan Duke Elgy.

Tapi semua rumor itu tidak berdasar, jadi sulit untuk mengatakan apakah itu sekadar rumor palsu.

Setelah Marquis Karl selesai, Sovieshu tertawa kecil mengejek.

"Semua orang tahu bahwa keluarga kerajaan negara maritim bersekongkol dengan bajak laut."

Sovieshu berkata demikian karena Duke Elgy berasal dari Keluarga Kerajaan Negara Maritim 'Blue Bohean'.

"Oke. Ada yang lain?"

"Duke Elgy memiliki beberapa skandal cinta di masyarakat kelas atas."

“Itu rahasia umum. Bagaimana itu bisa disebut rumor? ”

"Tapi ada yang aneh."

"Aneh?"

"Terutama dalam skandal cinta yang paling serius, tampaknya Duke Elgy selalu menjadi korban, jadi pihak lain harus membayar harga mahal."

“Harga mahal?”

"Detail tentang itu tidak diketahui karena pihak lain tetap diam dalam semua kasus, tapi ..."

Marquis Karl menambahkan dengan prihatin.

“Saya pikir dia adalah orang jahat dalam banyak hal. Merupakan kebiasaan untuk mengizinkan tamu terhormat untuk tinggal selama yang mereka inginkan, tetapi bukankah lebih baik mengirim Duke Elgy pergi bahkan jika harus membuat alasan?

Kemudian Marquis Karl ragu-ragu sejenak sebelum berbicara lagi,

"Duke Elgy memiliki hubungan dekat dengan Permaisuri, dan itu membuat saya khawatir karena rumor mengatakan bahwa semua orang yang memiliki skandal dengannya tidak berakhir dengan baik."

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Para bangsawan yang hadir setelah menerima undangan yang dikirim oleh Rashta terkesan.

Pesta teh itu tidak main-main. Meja-meja putih besar yang ditata di taman Rumah Kristal tampak sempurna, taplak mejanya memantulkan sinar matahari dengan lembut, memberikan penampilan yang sangat glamor.

Meja-meja itu dipenuhi dengan segala macam hidangan lezat, seperti kue panggang yang renyah, kacang berlapis cokelat, meringue* merah muda dan kuning muda, dan puding persik, dan masih banyak lagi. Semuanya dipersiapkan dengan sangat baik sehingga akan membuat siapa pun menghela napas.

(*meringue: campuran putih telur dan gula yang dikocok hingga kaku, dimasak, dan digunakan untuk membuat kue.)

Yang membingungkan para bangsawan pria adalah bahwa di sekitar meja teh yang glamor hanya ada mereka yang mengenakan jas. Tidak ada wanita yang terlihat mengobrol dengan gembira di sekitar meja teh.

Apakah mereka datang belakangan? Apakah waktu pesta teh telah diubah? Apakah kita terlalu awal? Para bangsawan memiliki berbagai tebakan. Tapi Rashta muncul segera setelah itu, dan pertanyaan mereka terlupakan.

Ketika Rashta muncul dalam gaun ungu tua dan payung, mata para bangsawan berbinar. Mereka tidak bisa tidak kagum. Siapa lagi yang bisa memakai warna yang begitu indah dan bermartabat dengan kemurnian seperti itu!?

Rashta, yang berdiri sendirian dengan gaun ungu, tampak seperti bunga ungu yang mekar di semak-semak.

"Selamat datang."

Rashta tersenyum manis, dengan ramah menyambut para bangsawan.

Aku harap semua orang bersenang-senang.”

Kemudian Rashta mengambil sebutir anggur dari piring dan memasukkannya ke mulutnya. Dalam sekejap, mata para bangsawan melesat ke mulut Rashta.

Alih-alih segera memakan anggurnya, Rashta meletakkan anggur bundar di antara bibirnya yang kemerahan dan mengisapnya. Anggur, yang memperlihatkan warna hijau muda di dalamnya, perlahan menghilang dari bibirnya, ke dalam mulutnya. Adegan itu merangsang pikiran mesum.

Para bangsawan yang menyaksikan ini menahan napas tanpa sadar atau menelan ludah. Rashta berkata perlahan sambil tersenyum, "lezat," dan duduk di kepala mejanya.

“Semuanya duduk. Kenapa kalian semua berdiri diam menatapku? ”

Rashta tersenyum, mengangkat sudut mulutnya sedikit. Dia pikir dia mengenal pria dengan baik. Tapi dia tidak tahu bagaimana menggenggam hati mereka.

Jika dia tahu, Alan tidak akan mengkhianatinya. Tapi dia pasti tahu bagaimana menangkap mereka dalam waktu singkat.

Dalam pengalaman Rashta, pria yang bukan bangsawan tertarik pada wanita bangsawan. Mereka berfantasi tentang wanita bangsawan, anggun dan cerdas.

Sebaliknya, bangsawan berfantasi tentang wanita yang bukan merupakan bangsawan. Mereka menganggap wanita bangsawan itu sombong dan penuh perhitungan, bahwa wanita yang bukan bangsawan adalah satu-satunya yang bisa memberikan cinta yang tulus.

Rashta hanya perlu menunjukkan kepada mereka apa yang mereka inginkan.

Namun, perilaku Rashta ini segera menyebabkan desas-desus buruk di masyarakat kelas atas. Tidak jarang bangsawan pria hanya mengundang bangsawan pria lainnya untuk berkumpul bersama, begitu juga wanita bangsawan hanya mengundang wanita bangsawan lainnya.

Tetapi hanya mengundang bangsawan dari lawan jenis ke pesta teh tidak pernah terjadi dalam sejarah Kekaisaran Timur. Setidaknya itulah yang dipikirkan para bangsawan ketika mereka mendengar tentang 'Pesta Teh Pria' Rashta.

Bahkan para bangsawan pria, yang menghadiri pesta teh Rashta dan terpesona oleh pesonanya, tidak memihak Rashta dalam hal ini.

Masyarakat kelas atas adalah satu set, di mana para bangsawan dibagi bukan berdasarkan pria dan wanita, tetapi oleh kepentingan dan faksi. Wanita bangsawan yang dikeluarkan oleh permaisuri berasal dari keluarga yang sama dengan bangsawan yang diundang. Secara alami, mereka tidak punya pilihan selain berpihak pada keluarga mereka.

Rashta terluka ketika Alan lebih memilih keluarganya daripada cinta, dan kali ini dia melakukan kesalahan yang sama lagi. Alasannya adalah dia tidak bisa sepenuhnya memahami keluarga bangsawan.

Selain itu, fakta bahwa Rashta sangat dekat dengan Duke Elgy menimbulkan lebih banyak kecurigaan tentang perilakunya.

Di antara bangsawan konservatif dan berpikiran tertutup, banyak yang tidak senang karena permaisuri sejati, Navier, telah digantikan oleh permaisuri biasa, yang memiliki banyak rumor buruk yang beredar.

Mereka bahkan bergeming ketika mengetahui berita bahwa Viscounts Isqua adalah orang tua kandung Rashta. Meskipun dia memiliki darah bangsawan, mereka masih menganggapnya orang biasa karena dia tumbuh seperti itu.

Apakah menjadi Permaisuri berarti bertemu pria lain untuk bergaul?! Bahkan temannya yang selalu bergaul dengannya adalah anggota keluarga kerajaan negara lain, seorang playboy terkenal. Mereka marah, mengingat Rashta tidak layak menjadi bagian dari Keluarga Kekaisaran Kekaisaran Timur.

Di balik layar, Marquis Farang juga berperan penting dalam menggoyang perahu, dia sangat marah karena Koshar dibuang.

“Bukankah Isqua Viscount adalah bangsawan jatuh dari negara asing? Haruskah mereka diperlakukan sebagai bangsawan di negara kita? Bahkan memiliki posisi terhormat.”

Marquis Farang menyebut Viscount dan Viscountess Isqua sebagai batu bergulir, secara halus menghasut bangsawan otoriter.

“Selain itu, darah keluarga bangsawan asing yang jatuh akan mengalir melalui pembuluh darah Putra Mahkota. Akan berbeda jika itu adalah keluarga kerajaan asing atau keluarga asing berstatus tinggi.”

Karena suasana tegang itu, Baron Lant akhirnya pergi mengunjungi Rashta dan menasihatinya karena prihatin,

“Yang Mulia. Rumor buruk telah beredar akhir-akhir ini.”

"Apa maksudmu dengan rumor buruk?"

"Ini…"

"Apa yang sedang terjadi? Apa rumornya?”

Baron Lant tidak ingin menceritakan desas-desus vulgar apa adanya, jadi dia menasihatinya tentang yang terbaik,

“Duke Elgy memiliki reputasi buruk, Yang Mulia. Desas-desus tidak menyenangkan tidak bisa dihindari akan muncul jika Anda bergaul dengannya. Dia bukan seseorang yang layak dekat dengan Permaisuri Kekaisaran Timur. ”

"Orang-orang tidak suka Rashta bergaul dengan Duke Elgy?"

"Betul sekali. Dan fakta bahwa beberapa hari yang lalu Anda mengadakan pesta teh hanya dengan bangsawan pria…”

"Sungguh keterlaluan."

Rashta dengan tegas menunjukkan ketidaksenangannya.

Bukannya itu buruk melihat persahabatan dengan cara yang aneh? Orang yang salah memahami orang lain sesuka hati mereka adalah orang jahat, orang yang disalahpahami tanpa melakukan apa pun tidaklah buruk.”

Rashta sama sekali tidak menerima kata-kata Baron Lant. Terkejut, Baron Lant mencoba menasihatinya lagi, tetapi akhirnya pergi tanpa mendapatkan apa pun dan meminta Sovieshu untuk mengambil alih.

Sovieshu juga telah mendengar desas-desus tentang Rashta di mana-mana, jadi dia segera dan dengan pahit menasihati Rashta malam itu.

“Aku telah mendengar desas-desus buruk tentangmu akhir-akhir ini. Hati-hati, Rashta. ”

Meskipun Rashta merasa kesal, dia akhirnya menjawab "Ya" dengan putus asa. Tapi di dalam hatinya dia merasa itu sangat tidak adil.

"Ini semua salah gadis penyihir di Istana Selatan itu."

Rashta menunjuk ke Evely, calon selir di Istana Selatan.

“Tapi saya dengar dia selalu bekerja…”

“Para bangsawan berbicara buruk tentang Rashta karena Yang Mulia melindungi dan merawat gadis itu. Semuanya akan berakhir jika Yang Mulia dengan tegas memerintahkan untuk menghentikan omong kosong seperti itu.”

Viscountess Verdi berpikir kesimpulan Rashta agak aneh, tetapi dia tidak berani mengatakannya untuk menghindari membuatnya marah.

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 257               

>>>             

Chapter 259

===

Daftar Chapters 


Wednesday, September 29, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#747)

 



Chapter 747: Kapan Kamu Paling Marah? (7)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Cale bingung dengan pertanyaan Super Rock tentang apakah dia akan menyelamatkan para tumbal, menghancurkan kuil pusat atau menghancurkan semuanya (Rupanya, Super Rock yang mengatakan pertanyaan ini dan bukan Cale di bab terakhir). Cale berpikir bahwa itu tidak perlu ditanyakan karena dia akan melakukan ketiganya. Deruth meraih lengan Cale dan memegangnya dengan erat, bertanya pada Cale apakah dia sedang memikirkan sesuatu. Mata Deruth dipenuhi dengan lebih banyak ketakutan daripada kekhawatiran.

Cale memberi tahu Deruth agar tidak khawatir karena dia akan melakukan pekerjaannya dengan baik. Deruth akhirnya setuju, mengatakan bahwa Cale tidak boleh melupakan moto Henituse, dan bahwa mereka harus hidup damai. Cale mengingat apa yang dia lihat di kuil sebelum dipanggil oleh sang Duke. Dia membentangkan telapak tangan Deruth dan menulis huruf-huruf di atasnya. Dia menulis 'ruang pelatihan bawah tanah' dan Deruth terkejut.

Ruang pelatihan bawah tanah telah ditutup ketika WS berkuasa karena Deruth mengatakan bahwa itu tidak lagi diperlukan. Tapi Cale tidak percaya itu. Basen telah diajari seni bela diri dasar meskipun dia ingin fokus pada administrasi, dan Violan memiliki baju besinya sendiri meskipun bertanggung jawab atas administrasi budaya wilayah tersebut.

Cale sendiri telah melihat beberapa karyawan lama pergi ke sana untuk 'mengambil barang.' Tetapi orang-orang itu berasal dari keluarga Molan yang dikumpulkan Ron setelah WS mengalahkan mereka. Orang-orang ini menyamar sebagai pelayan dan sering pergi ke sana. Jadi Cale yakin Deruth dan Ron sedang mencoba melakukan sesuatu. Tetapi mereka tidak memberi tahu yang lebih muda seperti Cale, Basen, dan CH.

CH mungkin lebih tua dari Ron dan Deruth, tapi dia dikecualikan karena kepribadiannya yang 'lembut'. Cale kemudian memberi tahu Deruth bahwa dia hanya mencoba melakukan apa yang ditugaskan kepadanya, jadi Deruth tidak perlu mengkhawatirkannya. Deruth akhirnya mengangguk dan berkata bahwa Cale tidak boleh terlibat dalam insiden apa pun dan hanya melakukan apa yang akan dikatakan orang-orang yang bertanggung jawab kepadanya.

Cale berkata ya, tetapi di dalam hati, dia meminta maaf karena dia berpikir dia tidak akan bisa melakukan itu. Deruth menyuruh Cale untuk beristirahat, dan Cale juga menyuruh Deruth untuk beristirahat juga. Keduanya tersenyum dan Cale meninggalkan ruang kerja pribadi Deruth. Begitu memasuki kamarnya, Cale disambut oleh anak-anak yang ingin pergi ke Kota Puzzle juga. Tetapi perangkat komunikasi video berdering dan bersinar merah.

Itu adalah Alberu, dan Raon menghubungkan panggilan itu sambil mengeluarkan sihir peredam suara di tempat itu. Wajah lelah Alberu muncul, dan dia memarahi Cale karena menerima tugas mengirimkan persembahan wilayah Henituse. Alberu mengatakan bahwa dia menyuruh Cale untuk berhenti dari pekerjaannya dan menikmati kehidupan pemalas yang dia inginkan. Cale menyadari bahwa Alberu yang dia kenal dan Alberu yang sekarang sangat berbeda.

Alberu masih marah, tetapi Cale dengan tenang mengatakan bahwa dia hanya ingin pergi dan bermain karena merasa sumpek di dalam wilayah itu. Alberu mencibir tak percaya, dan tanpa emosi mengatakan bahwa mereka tidak boleh menjadi musuh WS. Cale bertanya mengapa, dan juga alasan mengapa mereka kalah. Alberu menghela nafas dan berkata bahwa mereka tidak bisa mengalahkan WS yang sempurna.

Cale menghela nafas dan menyadari apa yang telah terjadi. 'Sempurna' berarti WS telah mengumpulkan semua kekuatan kuno dan menyeimbangkan piringannya. WS juga telah membentuk aliansi yang kuat dengan negara-negara di benua timur dan barat. Alberu mengatakan bahwa mereka tidak sempurna dalam banyak aspek. Cale bertanya-tanya apa yang diinginkan tes kemarahan ini darinya.

Haruskah dia mengatasi amarahnya untuk lulus ujian? Atau menghilangkan penyebab kemarahannya? Atau biarkan amarahnya berlalu? Bagaimana jika dia tidak lagi merasa marah dengan situasi saat ini? Suara tes kini tak terdengar, dan Cale mengutuk tes ini. Dia memberi tahu Alberu bahwa jika dia marah, dia harus melampiaskannya. Alberu bingung dan Cale melanjutkan bahwa WS saat ini seperti tembok besar tanpa celah.

Alberu tahu apa yang dipikirkan Cale dan mengatakan bahwa itu tidak mudah. Dia bertanya kepada Cale apakah dia berpikir untuk memecahkan dinding dengan cepat dengan mengebor lubang. Tetapi dia menggelengkan kepalanya dan berkata bahwa tidak peduli berapa kali mereka mengebor lubang, tembok itu tidak akan runtuh. Sebagian besar kerajaan telah menyerah pada WS, jadi bahkan jika sebagian tembok runtuh, WS tidak akan dikalahkan.

Super Rock bergumam bahwa Alberu di dunia ilusi ini tidak mengenal Cale dengan baik. Kekuatan kuno setuju dan mengatakan bahwa Cale adalah tipe orang yang akan meledakkan tembok kota ketika dia baru saja mengatakan bahwa dia akan mengebor lubang. Alberu mengatakan bahwa bahkan percikan kecil tidak akan membuat WS bergerak. Super Rock tidak setuju, mengatakan bahwa Cale bukan tipe orang yang menyebabkan kebakaran sebesar bara api.

Dia adalah tipe orang yang akan mengguncang gunung berapi yang tidak aktif dan membuatnya meledak. Dia menambahkan bahwa Alberu saat ini naif. Kekuatan kuno api setuju dengan Super Rock, tetapi Cale tidak setuju. Alberu tidak naif. Cale tahu bahwa mata Alberu sedang menyelidikinya. Mata Alberu juga tampak seolah-olah dia berencana membuat bara api dan mengebor lubang di dinding. Tapi Alberu segera menutup matanya, meskipun Cale sudah melihatnya.

Cale tersenyum dan Alberu mendecakkan lidahnya. Dia mengatakan kepada Cale untuk tidak melakukan sesuatu yang konyol dan hanya melakukan apa yang diperintahkan. Cale mengangguk patuh, dan Alberu menatap Cale sebelum menyuruhnya melakukan apa pun yang dia inginkan. Panggilan berakhir dan Cale memanggil Ron. Dia memerintahkan Ron agar membawa catatan selama tiga tahun terakhir. Senyum lembut di bibir Ron menghilang. Dia menatap Cale lantas beranjak pergi untuk mengikuti perintah Cale.

Anak-anak menatap Cale dengan mata berbinar. Raon bertanya apa yang Cale rencanakan, dan Hong mengatakan bahwa mereka akan melakukannya. On diam-diam berbicara bahwa mereka telah menunggunya. Pada saat itu, Cale tertawa ketika dia menyadari bahwa anak-anak itu hanya berakting.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Hari pengiriman persembahan pun tiba. Persembahan dipilih dari daftar yang ditetapkan oleh kuil, dan penguasa wilayah bertanggung jawab untuk mengumpulkannya dan mengirimkannya ke kuil. Setelah itu, mereka akan dikirim ke kuil pusat di Puzzle City. Cale memperhatikan kalau alun-alun yang dulunya ramai sekarang sangat sunyi. Semua pintu toko ditutup, dan tirai jendelanya tertutup. Juga tidak ada orang yang melihat ke luar.

Cale berpikir bahwa ini adalah wajah sebenarnya dari tempat itu. Hilsman menyapa Cale saat dia menuju ke tengah alun-alun. Hans mengikuti dengan ekspresi gugup, sementara Super Rock bertanya kepada Cale apakah dia benar-benar perlu pergi ke sana. Cale sedang menuju ke beberapa gerobak biasa. Gerobak ini telah diubah menjadi penjara. Di dalamnya ada beberapa orang yang duduk berdekatan dengan tangan dan kaki terikat. Sorot mata mereka tampak padam atau mendidih karena marah. Cale memperhatikan mereka satu per satu.

Sayeru tersenyum dan berkata bahwa Cale datang lebih awal. Dia mengenakan seragam pendeta dan diikuti oleh beberapa pendeta. Sayeru bertanya apakah para persembahan dalam kondisi baik. Cale mengatakan bahwa mereka dalam kondisi baik, tetapi Super Rock menyadari kerutan wajah Cale dan menyuruhnya bersabar. Super Rock mengatakan bahwa mereka akan diselamatkan, jadi Cale seharusnya tidak menunjukkan minat pada persembahan untuk saat ini, dan bahwa dia harus bersabar di depan Sayeru.

Cale bergumam bahwa sudah lama sejak dia menyebut Sayeru gila, dan Sayeru bingung karenanya. Super Rock berteriak kepada Cale agar bersabar. Cale mengoreksi dirinya sendiri dan menunjuk ke gerobak. Dia bertanya apakah para persembahan dapat dipindahkan dari gerobak itu. Cale kemudian mengangkat suaranya dan menyilangkan tangannya, mengatakan bahwa itu adalah persembahan untuk WS, namun mereka dikumpulkan di tempat yang begitu kecil. Jika dilakukan seperti itu, itu sikap yang kurang ajar terhadap WS.

Sayeru bingung dan Cale memandang Sayeru dengan kecewa, mengatakan bahwa mereka harusnya tulus saat memberikan persembahan. Tapi apa yang dilakukan Sayeru? Apakah sekarang dia mengabaikan Duke Henituse? Cale berteriak pada Hans dan menyuruhnya membawa gerobak baru saat ini juga. Orang-orang ini adalah persembahan dari wilayah Henituse, jadi mereka harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya jika mereka akan diberikan kepada WS.

Hans terkejut tetapi dengan cepat mengikuti perintah Cale. Tatapan tajam Cale beralih ke Sayeru dan bertanya tentang keadaan para persembahan. Pakaian mereka terlalu kecil, mereka tidak bisa tidur dengan nyenyak, dan tempat tidur mereka kumuh. Cale bertanya kepada Sayeru apakah dia benar-benar menghormati WS. Dia mengatakan bahwa Sayeru tampaknya tidak tulus, dan mendecakkan lidahnya.

Dia memerintahkan Ron, Hilsman, dan Beacrox agar menyiapkan semuanya dengan barang-barang terbaik. Ketiganya dengan cepat bergerak untuk mengikuti perintahnya, dan Sayeru memandang Cale dengan bingung, marah, dan jengkel. Cale bertanya apakah kuil itu tidak punya uang sambil melihat Sayeru dari atas ke bawah. Dia mendecakkan lidahnya dan Super Rock berkata bahwa orang memang harus berpakaian bagus, makan enak, dan tidur nyenyak.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 746          

>>>            

Chapter 748

===

Daftar Spoiler 



[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#746)


 


Chapter 746: Kapan Kamu Paling Marah? (6)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Dunia itu damai bertentangan dengan apa yang dipikirkan Cale. Dia membawa anak-anak ke kuil yang didedikasikan untuk dewa keputusasaan di wilayah Henituse. Anak-anak tampak bahagia saat mereka menuju ke kuil dengan kereta kuda. Cale memastikan ke Raon apakah dewa di bumi ini adalah WS, dan dewa di atas langit adalah dewa keputusasaan. Dan apakah WS itu akan naik ke atas langit ke depannya dan memerintah bumi bersama dengan dewa keputusasaan. Raon berkata ya dan menyuruh manusianya untuk berhenti mengulanginya, memutar kepalanya dan mengerutkan kening seolah dia kesal.

Cale menertawakan situasi yang tidak masuk akal ini. Dia merasa WS yang bekerja sama dengan SG konyol itu. Tapi itu mungkin karena pemburu berada di balik segalanya. Masa depan seperti itu mungkin terjadi jika Cale kalah. Kereta kuda itu berhenti dan Ron memberi tahu mereka bahwa mereka telah tiba. Cale menatap kuil dan berkata bahwa kuil itu indah, dan seseorang berkata bahwa Cale mengatakan itu setiap kali dia datang ke sini. Cale menoleh ke samping dan menemukan pria yang tadi berbicara.

Itu adalah Raja Beruang Sayeru yang mengenakan seragam pendeta. Sayeru mengatakan bahwa dia akan membimbing Cale ke dalam. Anak-anak menuju ke taman di mana ada banyak orang yang bermain. Mata Cale sedikit melebar ketika dia melihat ada berbagai ras di sana, seperti dark elf, vampir, dan manusia siluman, yang merupakan dunia yang diinginkan Alberu.

Cale memasuki kuil yang damai itu yang terbuat dari marmer putih. Dia melihat orang-orang di kuil terlihat bahagia, dan tidak ada yang memiliki ekspresi putus asa atau pasrah. Sayeru mengatakan bahwa dia mendengar kalau Cale dipecat dari pekerjaannya. Sayeru sepertinya berbicara dengan ramah dengan sedikit lelucon ramah, jadi Cale dengan santai menjawab bahwa itu benar.

Sayeru tertawa dan berkata bahwa dia mendengar bahwa bahkan kertas-kertas terlempar ke udara, dan Cale menjawab bahwa kertas-kertas itu terbang ke arahnya dan bukan ke udara. Sayeru menepuk bahu Cale seolah menghiburnya, dan Cale memasang senyum pahit di wajahnya. Sayeru mengangkat kepalan tangannya dan berkata kepada Cale agar tetap bersemangat. Cale mengangguk dan keduanya terus berjalan.

Tapi Cale bertanya-tanya bagaimana Sayeru tahu apa yang terjadi antara Deruth dan dirinya. Rasanya seperti seseorang dari rumah duke sedang memantau Deruth dan Cale, dan melaporkannya ke Sayeru. Cale merasa pusing saat jantungnya berdegup kencang. Itu bukan ketakutan, ketegangan, atau perasaan senang dan gembira. Keduanya tiba di ruang doa untuk perorangan. Ada banyak kamar semacam ini di lorong.

Sayeru membuka pintu di ujung lorong dan menyapa Cale, "Semoga kau memperoleh waktu pencerahan yang mendalam." Pintu besi tebal itu tertutup dan Cale tertawa ketika dia melihat bola yang melayang di udara. Sebelum dia memasuki kuil di Kota Puzzle, juga terdapat  sebuah bola raksasa di udara. Tapi bola itu sekarang seukuran kepala Cale dan bersinar merah.

Cale menoleh ke dinding dan melihat apa yang tampak seperti doa tertulis di atasnya. Bunyinya “Wahai pecundang, mereka yang ingin menghindar. Aku akan memberimu kesempatan untuk dilahirkan kembali. Renungkan terus-menerus perasaan kalah dan putus asa yang kamu rasakan. Melalui perenungan dan pertobatanmu yang tak ada habisnya, ikuti bintang putih dalam kegelapan dan akhirnya lahirkan dirimu sendiri dengan bersujud di hadapan dewa.”

Cale melirik bola itu sejenak sebelum menuju ke pintu. Dia melihat Sayeru di luar yang menyuruhnya agar tidak melarikan diri, bahwa dia harus mulai berdoa dan menunjukkan imannya. Cale mengatakan bahwa dia ingin pergi ke kamar kecil dulu karena dia gugup. Sayeru menunjuk ke lokasi kamar kecil dan menyuruh Cale pergi sendiri. Tetapi jika Cale mencoba melarikan diri, anak-anak akan menjadi yang berikutnya.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale terkejut dengan kata-kata tenang Sayeru, dan Sayeru melanjutkan bahwa insiden di mana Cale memblokir sementara jalur WS harus dibayar kembali. Cale menyadari bahwa Cale di dunia ilusi ini telah mencoba menghentikan WS tetapi gagal. WS pasti menang telak karena itu digambarkan sebagai 'sementara.' Sayeru dengan lembut tersenyum pada ekspresi kaku Cale dan mengatakan bahwa dia mungkin berakhir seperti Saint yang jatuh atau necromancer jahat yang menjadi persembahan, jadi dia harus memperhatikan perilakunya.

Cale menyadari bahwa Jack dan Mary sekarang sudah mati di dunia ilusi ini. Dia tersenyum dan menyuruh Sayeru agar tidak khawatir saat dia menuju ke kamar kecil. Tapi dia menemukan CH keluar dari kamar kecil. Cale bertanya-tanya di mana CH sebelumnya. Dia juga memperhatikan kalau CH habis menangis. Tidak ada air mata di matanya sekarang, tetapi matanya agak merah setelah mencuci wajahnya. Cale berpikir bahwa CH baru saja dari ruang berdoa.

Dia bertanya apakah berdoa itu sulit, dan CH mengalihkan pandangannya saat dia menyangkalnya. Tetapi Cale mengatakan bahwa dia mengalami kesulitan, dan CH yang terkejut mengatakan bahwa dia telah mengisi bagian / kuotanya. Cale entah bagaimana mengerti bagaimana ruang doa bekerja. Dia bertanya kepada CH apakah dia merasa putus asa lagi, dan CH tersenyum tipis. Dengan itu, Cale tahu bahwa itu adalah jawaban yang benar.

SG memperoleh kekuatan dari keputusasaan makhluk hidup. Ruang doa perorangan yang berjejer di lorong tersebut merupakan ruangan bagi mereka yang pernah menghalangi WS dan SG dimana mereka harus mempersembahkan keputusasaan mereka dalam bentuk doa. Cale mendengus dan berkata bahwa itu lebih baik daripada menjadi persembahan. CH memanggil nama Cale, tetapi wajahnya tampak sangat sedih dan serius.

Cale kurang lebih bisa menebak mengapa CH melakukan itu. Jika SG menginginkan keputusasaan, WS menginginkan mana mati. Mana mati dapat diperoleh melalui kematian makhluk hidup. Jadi orang-orang yang dianggap sebagai 'persembahan' adalah mereka yang dibunuh demi mana mati WS. Cale tertawa rendah dan bergumam apakah mereka memahami situasinya. CH bertanya-tanya apakah Cale sedang berbicara dengannya.

Tapi Cale sebenarnya berbicara kepada orang lain. Yaitu kekuatan kunonya yang bisa dia dengar lagi. Salah satu kekuatan kuno mengatakan bahwa dia terbangun dalam tes yang aneh. Kekuatan kuno api bertanya pada Cale apakah dia harus membakar semuanya. Kekuatan kuno lain mengutuk kekuatan kuno api, menanyakan apakah dia ingin membuat tanah tidak dapat lagi digunakan seperti yang dilakukannya di zaman kuno.

Cale berpikir bahwa dia beruntung bisa menggunakan mereka. Dia berpikir bahwa dia tidak boleh kalah dalam ujian ini. Dia bertanya kepada CH apakah kuil pusat SG berada di Kota Puzzle. CH menjawab ya tetapi bertanya mengapa Cale tiba-tiba menanyakan itu padanya. CH menegang dan Cale berbalik dan tersenyum ketika dia melihat Sayeru mendekati mereka.

Sayeru bertanya kepada Cale mengapa dia bertanya tentang Kota Puzzle, dan Cale menjawab bahwa dia ingin pergi ke kuil pusat untuk berdoa. Mata CH melebar dan bergetar, dan Sayeru tersenyum cerah, mengatakan bahwa Cale harus menjadi penanggung jawab untuk pengiriman persembahan dari wilayah Henituse. Tetapi jumlah persembahan kali ini telah meningkat tiga kali lipat, jadi mereka bingung harus memercayakan tugas ini kepada siapa. Sayeru bertanya apakah Cale ingin melakukannya, dan Cale setuju untuk melakukannya.

***

Malam itu, Cale bertemu Deruth di ruang kerja pribadi sang duke dan bukan di kantor. Deruth jarang marah pada Cale, tetapi dia sangat marah sekarang. Deruth mengatakan bahwa dia memberi tahu Cale agar tidak melakukan apa pun. Bahkan putra mahkota memerintahkan Cale untuk tidak melakukan apa pun. Dia memohon kepada Cale untuk memikirkan kembali karena Basen dan Violan mungkin akan menjadi yang berikutnya. Deruth dengan sungguh-sungguh meminta Cale untuk beristirahat saja.

Melihat ekspresi Deruth, Cale membuat resolusi tegas saat dia mengutuk tes itu. Dia bersikeras ingin menjadi penanggung jawab atas pengiriman itu, dan Deruth mengangkat suaranya. Cale meletakkan tangannya di bahu Deruth dan memberi tahu Deruth bahwa dia tidak ingin beristirahat. (RIP kehidupan pemalas. Cale sendiri yang membunuhnya.) Hanya Cale yang tahu apa arti kata-kata itu.

Cale memikirkan ujian kemarahan yang terakhir. Ini adalah ujian terakhir dan kesempatan terakhirnya. Itu adalah jalan terakhir menuju dewa tersegel. Cale tidak bisa membiarkan SG terus bergerak seperti ini. Matanya memiliki tatapan garang saat dia berpikir apakah dia harus menyelamatkan mereka yang akan dikorbankan sebagai persembahan, menghancurkan kuil pusat terlebih dahulu, atau menghancurkan segalanya.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 745           

>>>            

Chapter 747

===

Daftar Spoiler 


Sunday, September 26, 2021

Remarried Empress (#257) / The Second Marriage

 



Chapter 257: Licik (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Marquis Amares saat ini bukan seorang pejabat Kekaisaran Barat, tetapi pada saat itu ia mendapat untung besar dari berbagai proyek yang dikelola negara.

Begitulah yang tertulis.

Keluarganya juga menangani banyak bisnis penting.

Dengan pemikiran ini, aku memerintahkan agar Mullaney dan William dipanggil.

Kemudian, mereka berdua datang ke kantorku tanpa mengetahui alasannya.

William tampaknya tidak mengerti apa-apa, dan Mullaney tampak terkejut karena aku telah mengubunginya secara terbuka ketika aku memintanya untuk bersekutu dengan kami secara rahasia.

Selain itu, aku memanggilnya bersama dengan saudara angkatnya.

Setelah mengamati mereka, aku menyerahkan dokumen identik yang telah aku siapkan sebelumnya kepada mereka berdua dan berkata,

"Aku memanggil kalian berdua untuk membantuku dengan masalah perdagangan."

"Perdagangan?"

"Apa yang Anda maksud…?"

"Kalian tahu bahwa saat ini ada anggota Keluarga Kerajaan Rwibt di Kekaisaran Barat, kan?"

"Ya, Yang Mulia."

"Ya, saya tahu itu adalah Grand Duke Kapmen."

Keduanya sepertinya masih tidak mengerti maksudku.

Aku berbicara sambil tersenyum, sengaja tidak melihat Mullaney.

“Grand Duke Kapmen dan aku telah memutuskan untuk melakukan perdagangan pertama antar negara beda benua.”

Keduanya terkejut.

Tapi William segera mengemukakan kekhawatirannya.

“Tapi bukankah jaraknya terlalu jauh? Saya tidak tahu apakah keuntungannya akan cukup untuk mengimbangi jarak yang jauh dan risikonya.”

Dia sepertinya tahu banyak tentang perdagangan.

Mullaney langsung berkata, seolah tidak mau kalah,

“Yang Mulia, saya tahu bahwa pedagang swasta yang mencoba ini tidak berhasil. Hal ini harus dipersiapkan dengan cermat.”

Aku menatap keduanya bergantian sambil tersenyum.

“Makanya aku memanggil kalian berdua. Untuk mempersiapkannya dengan cermat.”

“?”

Aku membutuhkan informasi awal tentang Rwibt. Kumpulkan informasi yang relevan dan cari tahu barang apa yang bisa diperdagangkan untuk menutupi kerugiannya.”

Rahang Mullaney ternganga dan William mengerutkan kening dengan gelisah.

Aku dengar bahwa Marquis Amares memiliki kemampuan bisnis yang luar biasa. Sejauh yang aku tahu, dia berhasil dalam banyak proyek yang dikelola negara. Karena kalian adalah 'penerus' Marquis, kemampuan kalian harus setara dengan dia. Buktikan itu."

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Malam itu, aku memberi tahu Heinley apa yang aku telah lakukan saat kami makan malam.

Setelah mendengarkan dengan saksama apa yang aku katakan, Heinley bertanya dengan prihatin,

“Mereka berdua tidak berpengalaman, apakah tidak apa-apa menyerahkan tugas ini kepada mereka? Meskipun Nona Mullaney cerdas, dia tidak pernah bekerja secara formal, dan William telah belajar banyak dari Marquis Amares, tetapi dia tidak pernah menjadi penanggung jawab.”

Aku tertawa,

"Tentu saja aku tidak akan menyerahkannya di tangan mereka."

"Hah?"

Mata Heinley melebar mendengar kata-kataku.

Aku hendak memberi tahu Heinley, 'Bahkan bagiku, yang belajar di bawah mantan permaisuri selama lebih dari satu dekade, tidak mudah ketika aku menjadi orang yang bertanggung jawab, tentu saja aku tidak akan meninggalkan sesuatu yang penting di tangan dua orang yang tidak berpengalaman,' tetapi tidak jadi.

Aku tidak ingin mengingatkan Heinley akan hari-hariku di Kekaisaran Timur.

Aku akan melakukan investigasi yang tepat secara terpisah. Tetapi begitu aku mendapatkan hasilnya, siapa pun akan dapat menghargai siapa yang berguna. ”

Heinley mengangkat alis.

"Bagaimana jika mereka berdua tidak berguna?"

“Maka tidak peduli siapa penerusnya, Keluarga Amares tidak akan memiliki masa depan. Jadi aku akan mendukung Nona Mullaney yang ada di pihakku.”

"Bagaimana jika keduanya berguna?"

“Itu akan sangat membantuku.”

"Bahkan jika keduanya berguna, apa yang akan kau lakukan jika saudara angkat Nona Mullaney lebih baik darinya?"

Aku berhenti memotong daging dan menatap Heinley.

Sebelumnya dia telah mendengarkanku dengan saksama.

Aku tidak tahu sejak kapan, tetapi Heinley memasang ekspresi bermain-main.

Apakah dia merasa senang mengajukan pertanyaan 'sulit' dan mendengarkan jawabanku?

Huh, Ratuku? Apa yang kau rencanakan untuk dilakukan dalam kasus itu? Apakah kau masih akan terus mendukung Nona Mullaney karena persahabatan kalian?”

Dia sepertinya bercanda denganku, jadi aku mengetuk pisau dengan sengaja ke meja dan pura-pura berkata dengan tenang.

Aku akan mendukung orang yang berguna bagiku. Aku akan menemukan cara untuk menggunakan yang lain.”

Tapi aku jadi khawatir setelah berbicara.

Orang-orang biasanya tidak memahami leluconku dengan baik.

Bagaimana jika Heinley mengira aku benar-benar tidak berperasaan dan dingin?

Aku tidak ingin dia melihatku seperti itu.

Tapi Heinley…

"Ratuku, aku merasa senang setiap kali kamu bertingkah seperti ini."

Itu adalah reaksi yang aneh.

Dia sepertinya tidak mengerti leluconku, tapi sepertinya dia juga tidak menganggapku tidak berperasaan dan dingin.

Sebaliknya, dia agak memerah dan menatapku dengan satu tangan di dagunya …

Aku tidak tahu mengapa tatapannya begitu dalam saat ini.

“Terkadang aku memikirkannya. Kamu punya selera yang sedikit aneh.”

Jika sebelumnya dia memasang ekspresi bermain-main, Heinley sekarang tampak sangat haus.

Dikombinasikan dengan matanya yang gelap dan sensual, aku tidak bisa membayangkan apa yang sebenarnya ada di kepalanya.

Kenapa sekarang?

Kapan dia mulai begitu bersemangat?

Sudut bibir Heinley sedikit melengkung.

Kemudian, dia bertanya dengan suara yang masih main-main.

“Menurutmu apa seleraku?”

"Itu…"

"Itu?"

“…”

Katakan saja. Kita adalah pasangan suami istri.”

“Kadang-kadang kamu suka aku memperlakukanmu dengan kasar.”

Kalau dipikir-pikir, memang selalu seperti itu.

Heinley akan memerah ketika aku bersikap dingin atau merespons dengan tajam. Dia sangat bersemangat ketika aku menekankan tangannya ke tempat tidur pada malam pengantin kami.

Mungkin ... dia benar-benar punya selera begitu?

Tapi itu sangat canggung sehingga aku tidak mengatakan apa-apa lagi. Aku hanya mengambil garpuku, menusuk sepotong steik, dan memasukkannya ke dalam mulutku.

Sebelum aku menyadarinya, suasana menjadi sangat aneh sehingga saku bahkan tidak sadar kalau aku sedang makan.

Mulutku kering, aku haus.

Itu adalah tatapan Heinley. Dia menatapku dengan mata membara.

Akhirnya, aku meletakkan garpuku di atas meja dan minum air.

Tapi sebelum aku bisa menelan air itu dia berkata

"Ya. Aku sangat suka saat kamu kasar.”

"!"

Kata-katanya yang terlalu tulus membuatku tersedak.

Saat aku terbatuk, Heinley mengulurkan tangannya dengan senyum lebar.

Lalu dia berbisik, menyeka mataku saat aku terus terbatuk.

"Kamu cantik."

Ketika aku memelototinya, Heinley mengulurkan tangannya yang lain dan mendorong piring ke samping.

Kemudian dia mencondongkan tubuh ke seberang meja ke arahku dan berbisik di telingaku.

"Apakah kamu tidak suka ketika aku melakukan ini?"

Tiba-tiba, Heinley mendorong rambutku menjauh dari wajahku.

Saat tangannya menyentuh telingaku, tanpa sadar aku gemetar.

Tampaknya benar ketika dia mengatakan itu, 'Aku hanya perlu belajar sesuatu sekali untuk menguasainya'.

Ke mana perginya elang yang gemetar karena malu di malam pengantin kami?

Tetapi karena aku tidak menjawab, Heinley segera bertanya dengan ekspresi sedih.

"Ratuku, apakah kamu benar-benar tidak suka aku melakukan ini?"

Elang yang mendekatiku dengan bangga dan percaya diri tampak seperti anak anjing besar yang menyesal sekarang.

Aku bingung, tapi…

"Aku tidak membencinya."

Aku berdeham beberapa saat sebelum menjawab.

Itu adalah jawaban yang berisiko, tetapi jika tidak, dia akan sekali lagi memanfaatkan Queenku yang manis untuk mencoba meyakinkanku.

Begitu dia mendengar jawabanku, dia menjadi percaya diri lagi dan mulai menciumku. Aku merasa sedikit tertipu.

Jangan-jangan… dia hanya berpura-pura berkecil hati?!

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 256                

>>>             

Chapter 258

===

Daftar Chapters