Saturday, September 25, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#745)

 



Chapter 745: Kapan Kamu Paling Marah? (5)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Cale memasuki ruang makan dan senyum hangat muncul di bibirnya melihat pemandangan yang damai itu. Raon menggedor sandaran tangannya, menggelengkan kepalanya dan berteriak dengan keras bahwa dia membenci sayuran. Hong berteriak bahwa dia hanya ingin makanan penutup sementara On dengan santai menyingkirkan kacang dari piringnya. Ron menyapa Cale sambil tersenyum ketika Cale duduk. Dia teringat apa yang dia anggap sebagai salah satu momen paling marahnya – ketika anak-anak mengeluh tentang lauk-pauk.

Raon memiringkan kepalanya dan bertanya pada Cale mengapa dia banyak tersenyum. On meletakkan garpunya dan mengerutkan kening. Cale dengan lembut bertanya pada Raon berapa umurnya. Raon bertanya apakah manusianya telah melupakan usianya, dan menyatakan bahwa dia berusia 7 tahun. Cale menyadari bahwa ilusi ini adalah satu tahun kemudian. Tetapi dia terkejut karena Alberu masih menjadi putra mahkota dan belum menjadi raja.

Namun, sudut bibirnya berkedut karena dia senang tidak disuruh bekerja. Raon yang tidak mengetahui itu bertanya apakah Cale mengatakan bahwa dia harus makan sayuran karena dia berusia 7 tahun sekarang. Raon melanjutkan bahwa dia membenci sayuran, tetapi Cale justru berkata jangan memakannya kalau begitu. Raon terkejut dan memiringkan kepalanya. Hong berhenti meletakkan makanan penutup di piringnya sementara On memasang ekspresi bingung.

Tetapi Cale dengan tulus berbicara bahwa mereka harus makan apa saja yang mereka inginkan dan makan apa yang tidak ingin mereka makan belakangan, atau memakannya ketika mereka ingin memakannya. Cale berpikir bahwa itu adalah hal yang baik bagi anak-anak untuk makan apa pun yang mereka suka karena anak-anak ini pernah mengalami kelaparan sebelumnya. Dia pikir adegan anak-anak yang mengeluh tentang lauk-pauk seperti itu bagus.

Dia ingin melihat pemandangan seperti ini setidaknya sekali. Sebagian besar anak-anak mengalaminya ketika mereka masih kecil. KRS sendiri pernah mengeluhkan lauk-pauk ke orang tuanya saat masih kecil. Jadi suatu kemewahan bisa mengeluh seperti itu. Raon mengatakan itu aneh ketika dia melihat Cale dengan cermat lantas mulai memakan sayurannya. Hong menyimpan makanan penutupnya dan makan makanan biasa terlebih dahulu. On menggelengkan kepalanya dan memakan kacangnya.

Cale berkata dengan senyum bahagia bahwa tidak apa-apa tidak makan apa yang tidak ingin mereka makan, tetapi anak-anak tidak mendengarkannya. Ron memuji Cale dengan senyum ramah karena melakukannya dengan baik {menyelesaikan pertengkaran anak-anak}, dan Cale mengerutkan kening. Beacrox meletakkan semangkuk ramyeon pedas di depan Cale. Itu adalah situasi yang tidak masuk akal yang hanya mungkin karena itu adalah ilusi. Dan Cale dengan senang hati menikmati ilusi ini.

Bahkan jika ini adalah ilusi, rasa, bau, dan yang lainnya sama dengan kenyataan. Dia sudah lama tidak makan ramyeon. Cale menikmati ramyeon yang lezat, tetapi Beacrox bergumam dengan ekspresi yang sangat mengecewakan bahwa dia telah makan ramyeon selama sebulan. Cale meminta Beacrox untuk membuat yang lain, dan Beacrox mengatakan bahwa dia akan membuat Jajangmyeon (mie saus kacang hitam).

Cale menahan diri untuk tidak bersorak dan berpikir apakah dia harus meminta Bibimmyeon (Mie dingin Korea pedas). Dia dengan senang menatap anak-anak yang sedang makan sambil memakan ramyeonnya dengan tenang. Tapi sumpitnya berhenti bergerak ketika dia melihat jendela. Dia mencoba bangkit dari kursi tetapi terhenti ketika CH mendekatinya dengan ekspresi serius.

CH mengatakan bahwa dia belum memikirkan apa yang harus mereka lakukan hari ini. Cale bengong menatap CH yang mengalihkan pandangannya seolah merasa sangat menyesal. Anak-anak juga mengatakan bahwa mereka tidak tahu apa yang harus mereka mainkan hari ini, dan tampak menyesal juga. Cale mengingat satu hal lagi yang dia pikirkan untuk ujian itu- ketika dia tidak tahu apa yang harus dia perbuat dan hanya berguling-guling.

Sudut bibir Cale mulai berkedut lagi, dan dia menutup mulutnya dan berkata dengan serius bahwa dia seharusnya tidak melakukan apa-apa hari ini dan berguling-guling di tempat tidur. Ron berkata kepadanya agar bersemangat saat dia memberi Cale limun. Cale berpikir bahwa rasa asam limun yang sudah lama tidak dia minum sangatlah enak, jadi dia makan ramyeon dengan penuh semangat. Setelah itu, hidupnya sebagai pemalas sejati dimulai.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Cale berguling di tempat tidur. Dia melihat ke langit-langit dan bergumam bahwa ini sangat bagus. Tidak ada yang membangunkannya. Salah satu hal yang dia pikirkan untuk tes kemarahan adalah ketika dia harus bangun tetapi terus tertidur dan tidak ada yang membangunkannya. Dia tertawa karena semua kelelahannya lenyap. Bahkan setelah satu hari berlalu, orang tua dan saudara-saudaranya yang dalam keadaan sehat membuat Cale tidak melakukan apa pun yang melibatkan kata 'bekerja'.

Alberu tidak menerima panggilan video apa pun karena dia sibuk. CH pergi menemui Lock dan anak-anak serigala untuk mencari sesuatu untuk dilakukan. Anak-anak pergi ke kelas Ron. Eruhaben mengatakan bahwa dia sibuk membuat sesuatu yang langka sementara Rosalyn sibuk dengan menara sihir. Singkatnya, semua orang sibuk kecuali Cale. Dan Cale sangat senang bermain sendirian.

Tetapi Cale bertanya-tanya bagaimana dia harus menyelesaikan tes ini. Dia memikirkan keadaannya saat ini. Dia dilarang bekerja, hanya makan ramyeon, mendengarkan anak-anak berebut lauk, berguling-guling di tempat tidur, tidur larut malam, dll. Dia tidak benar-benar marah dengan semua ini. Alih-alih marah, itu seperti masa depan yang diimpikannya. Jadi dia bertanya-tanya bagaimana dia akan mengakhiri tes kemarahan ini.

Cale melihat ke luar jendela dan bergumam bahwa itu agak aneh. Senyumnya menghilang saat dia turun dari tempat tidur dan menuju ke jendela teras. Tatapannya beralih ke tengah gunung yang terlihat dari mansion. Dia merasakan ketidaknyamanan yang tidak diketahui dan aneh dari itu. Dia membuka jendela teras untuk melihat lebih dekat, tetapi pada saat itu, Raon membuka pintu.

Anak-anak kucing mengikuti di belakang Raon dan Cale bertanya pada Raon benda hitam apa yang ada di gunung itu. Gunung itu adalah tempat di mana marmer wilayah Henituse ditambang. Tapi ada sebuah garis hitam vertikal seperti ular tergambar mulai dari tengah gunung ke atas. Cale tahu bahwa hal seperti ini tidak ada di wilayah Henituse. Pendengarannya mulai berdengung aneh saat dia secara naluriah merasa tidak nyaman.

Raon bertanya mengapa dia tidak tahu, tetapi dengan bersemangat menjawab pertanyaan Cale. Dia mengatakan bahwa itu adalah tempat di mana White Star-nim mengajar mereka. Cale terkejut melihat Raon memanggil WS dengan panggilan hormat 'nim' dan Hong dan On menambahkan bahwa WS mengirim kekuatan hitamnya ke gunung itu untuk memberi pencerahan kepada semua orang. Seseorang harus mendengarkan kata-kata WS atau marbelnya akan menghilang dari gunung.

Kerajaan Whipper tidak mendengarkan kata-kata WS dan kehilangan nilai tanah pertanian mereka, sehingga sepertiga dari populasi mereka meninggal karena kelaparan. Jadi Toonka akhirnya mendengarkan kata-kata WS. Raon bertanya apakah Cale tidak dapat mengingat semua itu atau apakah dia pura-pura tidak tahu. Cale hanya tertawa dan berpikir bahwa tes ini memang tidak mudah.

Pada saat itu, Cale menyadari bahwa dia harus keluar dan menghabisi bajingan WS itu. Dia juga menyadari bahwa dia mulai marah. Raon kemudian bertanya kepada Cale dengan antisipasi dan kegembiraan ketika mereka akan berdoa. Cale terkejut dan Raon melanjutkan bahwa mereka harus pergi berdoa kepada dewa keputusasaan. Cale menutupi wajahnya dengan kedua tangan dan berpikir bahwa itu adalah situasi yang gila. Itu adalah dunia masa depan di mana WS dan SG menang. Dia mengatakan bahwa dia sedikit marah, tetapi senyum mulai muncul dari bibirnya.

***

"I-ini tidak mungkin!"

"Komandan-nim?"

“… Keluar sebentar.”

"Ya! Saya mengerti!"

Klik.

Salah satu kesatria keluar dan kantor itu diliputi keheningan.

"B*rengsek!"

Tidak dapat menahan amarahnya, pria itu meremas dokumen di tangannya.

"Ini tidak masuk akal!"

Sialan. Sialan. Dia tidak bisa menahan amarahnya dan mengambil napas dalam-dalam. Tatapan pria itu beralih ke jendela.

Rambut putih dan mata hijau terpantul di jendela. Wajah Clopeh Sekka memerah karena marah, dan matanya berkilauan.

Dia melihat pemandangan di luar jendela. Bayangan tanah air dan ibu kotanya, yang damai dan indah meskipun terasa agak sepi di utara, terbentang di depannya.

“…Sang legenda…Sang legenda…!”

Pandangannya beralih ke lantai.

Dia tidak ingin memercayainya sehingga dia mencoba untuk berpaling, tetapi pada akhirnya, itu semua adalah ujian yang harus dia atasi.

Sesuatu yang kusut tergeletak di lantai.

Judul berita itu.

<Breaking News: Tanggal penghakiman telah dikonfirmasi untuk pecundang yang menyedihkan Cale Henituse dan anak buahnya!>

Mata hijaunya yang mengingatkan kita pada hutan hijau menyala sepanas lava mendidih dan sedalam malam yang gelap. (Penulis-nim, kamu benar-benar simp Clopeh ya? Hahaha)

“Berani-beraninya membuat seorang pahlawan menjadi pecundang…?”

Bang!

Kedua tinjunya menghantam meja.

Semakin dia memikirkannya, semakin besar kemarahannya.

“Kenapa aku!”

Pahlawan terkadang mengalami kesengsaraan sebelum menjadi legenda.

Itu bisa berupa tuduhan yang tidak adil atau sesuatu yang akan membuat mereka menderita.

Tetapi pada akhir proses seperti itu, seorang pahlawan besar akan muncul.

Clopeh sulit memahaminya, tetapi beberapa orang mengatakan itu.

Tapi ada satu hal yang membuatnya kesal lebih dari apa pun.

“Kenapa aku bukan anak buahnya? Mengapa aku tidak di penjara? Mengapa aku tidak diadili?”

Kemarahan yang tertekan meluap dalam suaranya yang bergumam dengan tenang seolah-olah itu akan meledak kapan saja.

***

“Ah, aku sangat marah. Aku tiba-tiba merinding.”

Bahu Cale bergetar dan dia menghela napas.

Cale dan Clopeh adalah orang-orang yang sekarang telah mencapai ujian akhir. Kedua orang ini.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 744          

>>>            

Chapter 746

===

Daftar Spoiler 


3 comments:

  1. Yaampun makasih spoilernya ������

    Kayaknya aku jd fansnya clopeh
    ... Waks dia kocak.. tak kira marah krn cale diadili.. g taunya dia iri dongs krn g masuk cale n d'geng. ����

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya author-nya juga fans Clopeh. Tiap bagian Clopeh bahasanya selalu berbunga-bunga. Wkwkwk....

      Delete
    2. Iya, seriusan ahahahah 🤣🤣

      Delete