Chapter 745: Kapan Kamu Paling Marah? (5)
Penerjemah:
Shira Ulwiya
Cale
memasuki ruang makan dan senyum hangat muncul di bibirnya melihat pemandangan
yang damai itu. Raon menggedor sandaran tangannya, menggelengkan kepalanya dan
berteriak dengan keras bahwa dia membenci sayuran. Hong berteriak bahwa dia
hanya ingin makanan penutup sementara On dengan santai menyingkirkan kacang dari
piringnya. Ron menyapa Cale sambil tersenyum ketika Cale duduk. Dia teringat
apa yang dia anggap sebagai salah satu momen paling marahnya – ketika anak-anak
mengeluh tentang lauk-pauk.
Raon
memiringkan kepalanya dan bertanya pada Cale mengapa dia banyak tersenyum. On
meletakkan garpunya dan mengerutkan kening. Cale dengan lembut bertanya pada
Raon berapa umurnya. Raon bertanya apakah manusianya telah melupakan usianya,
dan menyatakan bahwa dia berusia 7 tahun. Cale menyadari bahwa ilusi ini adalah
satu tahun kemudian. Tetapi dia terkejut karena Alberu masih menjadi putra mahkota
dan belum menjadi raja.
Namun,
sudut bibirnya berkedut karena dia senang tidak disuruh bekerja. Raon yang
tidak mengetahui itu bertanya apakah Cale mengatakan bahwa dia harus makan
sayuran karena dia berusia 7 tahun sekarang. Raon melanjutkan bahwa dia
membenci sayuran, tetapi Cale justru berkata jangan memakannya kalau begitu.
Raon terkejut dan memiringkan kepalanya. Hong berhenti meletakkan makanan
penutup di piringnya sementara On memasang ekspresi bingung.
Tetapi Cale
dengan tulus berbicara bahwa mereka harus makan apa saja yang mereka inginkan
dan makan apa yang tidak ingin mereka makan belakangan, atau memakannya ketika
mereka ingin memakannya. Cale berpikir bahwa itu adalah hal yang baik bagi
anak-anak untuk makan apa pun yang mereka suka karena anak-anak ini pernah
mengalami kelaparan sebelumnya. Dia pikir adegan anak-anak yang mengeluh
tentang lauk-pauk seperti itu bagus.
Dia ingin
melihat pemandangan seperti ini setidaknya sekali. Sebagian besar anak-anak
mengalaminya ketika mereka masih kecil. KRS sendiri pernah mengeluhkan lauk-pauk
ke orang tuanya saat masih kecil. Jadi suatu kemewahan bisa mengeluh seperti
itu. Raon mengatakan itu aneh ketika dia melihat Cale dengan cermat lantas mulai
memakan sayurannya. Hong menyimpan makanan penutupnya dan makan makanan biasa
terlebih dahulu. On menggelengkan kepalanya dan memakan kacangnya.
Cale
berkata dengan senyum bahagia bahwa tidak apa-apa tidak makan apa yang tidak
ingin mereka makan, tetapi anak-anak tidak mendengarkannya. Ron memuji Cale
dengan senyum ramah karena melakukannya dengan baik {menyelesaikan pertengkaran
anak-anak}, dan Cale mengerutkan kening. Beacrox meletakkan semangkuk ramyeon
pedas di depan Cale. Itu adalah situasi yang tidak masuk akal yang hanya
mungkin karena itu adalah ilusi. Dan Cale dengan senang hati menikmati ilusi
ini.
Bahkan jika
ini adalah ilusi, rasa, bau, dan yang lainnya sama dengan kenyataan. Dia sudah
lama tidak makan ramyeon. Cale menikmati ramyeon yang lezat, tetapi Beacrox
bergumam dengan ekspresi yang sangat mengecewakan bahwa dia telah makan ramyeon
selama sebulan. Cale meminta Beacrox untuk membuat yang lain, dan Beacrox
mengatakan bahwa dia akan membuat Jajangmyeon (mie saus kacang hitam).
Cale
menahan diri untuk tidak bersorak dan berpikir apakah dia harus meminta
Bibimmyeon (Mie dingin Korea pedas). Dia dengan senang menatap anak-anak yang
sedang makan sambil memakan ramyeonnya dengan tenang. Tapi sumpitnya berhenti
bergerak ketika dia melihat jendela. Dia mencoba bangkit dari kursi tetapi terhenti
ketika CH mendekatinya dengan ekspresi serius.
CH
mengatakan bahwa dia belum memikirkan apa yang harus mereka lakukan hari ini.
Cale bengong menatap CH yang mengalihkan pandangannya seolah merasa sangat
menyesal. Anak-anak juga mengatakan bahwa mereka tidak tahu apa yang harus
mereka mainkan hari ini, dan tampak menyesal juga. Cale mengingat satu hal lagi
yang dia pikirkan untuk ujian itu- ketika dia tidak tahu apa yang harus dia
perbuat dan hanya berguling-guling.
Sudut bibir
Cale mulai berkedut lagi, dan dia menutup mulutnya dan berkata dengan serius
bahwa dia seharusnya tidak melakukan apa-apa hari ini dan berguling-guling di
tempat tidur. Ron berkata kepadanya agar bersemangat saat dia memberi Cale
limun. Cale berpikir bahwa rasa asam limun yang sudah lama tidak dia minum
sangatlah enak, jadi dia makan ramyeon dengan penuh semangat. Setelah itu,
hidupnya sebagai pemalas sejati dimulai.
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Cale
berguling di tempat tidur. Dia melihat ke langit-langit dan bergumam bahwa ini
sangat bagus. Tidak ada yang membangunkannya. Salah satu hal yang dia pikirkan
untuk tes kemarahan adalah ketika dia harus bangun tetapi terus tertidur dan
tidak ada yang membangunkannya. Dia tertawa karena semua kelelahannya lenyap.
Bahkan setelah satu hari berlalu, orang tua dan saudara-saudaranya yang dalam
keadaan sehat membuat Cale tidak melakukan apa pun yang melibatkan kata
'bekerja'.
Alberu
tidak menerima panggilan video apa pun karena dia sibuk. CH pergi menemui Lock
dan anak-anak serigala untuk mencari sesuatu untuk dilakukan. Anak-anak
pergi ke kelas Ron. Eruhaben mengatakan bahwa dia sibuk membuat sesuatu yang
langka sementara Rosalyn sibuk dengan menara sihir. Singkatnya, semua orang
sibuk kecuali Cale. Dan Cale sangat senang bermain sendirian.
Tetapi Cale
bertanya-tanya bagaimana dia harus menyelesaikan tes ini. Dia memikirkan
keadaannya saat ini. Dia dilarang bekerja, hanya makan ramyeon, mendengarkan
anak-anak berebut lauk, berguling-guling di tempat tidur, tidur larut malam,
dll. Dia tidak benar-benar marah dengan semua ini. Alih-alih marah, itu seperti
masa depan yang diimpikannya. Jadi dia bertanya-tanya bagaimana dia akan
mengakhiri tes kemarahan ini.
Cale
melihat ke luar jendela dan bergumam bahwa itu agak aneh. Senyumnya menghilang
saat dia turun dari tempat tidur dan menuju ke jendela teras. Tatapannya
beralih ke tengah gunung yang terlihat dari mansion. Dia merasakan
ketidaknyamanan yang tidak diketahui dan aneh dari itu. Dia membuka jendela
teras untuk melihat lebih dekat, tetapi pada saat itu, Raon membuka pintu.
Anak-anak
kucing mengikuti di belakang Raon dan Cale bertanya pada Raon benda hitam apa yang
ada di gunung itu. Gunung itu adalah tempat di mana marmer wilayah Henituse
ditambang. Tapi ada sebuah garis hitam vertikal seperti ular tergambar mulai dari
tengah gunung ke atas. Cale tahu bahwa hal seperti ini tidak ada di wilayah
Henituse. Pendengarannya mulai berdengung aneh saat dia secara naluriah merasa
tidak nyaman.
Raon
bertanya mengapa dia tidak tahu, tetapi dengan bersemangat menjawab pertanyaan
Cale. Dia mengatakan bahwa itu adalah tempat di mana White Star-nim mengajar
mereka. Cale terkejut melihat Raon memanggil WS dengan panggilan hormat 'nim'
dan Hong dan On menambahkan bahwa WS mengirim kekuatan hitamnya ke gunung itu
untuk memberi pencerahan kepada semua orang. Seseorang harus mendengarkan
kata-kata WS atau marbelnya akan menghilang dari gunung.
Kerajaan
Whipper tidak mendengarkan kata-kata WS dan kehilangan nilai tanah pertanian
mereka, sehingga sepertiga dari populasi mereka meninggal karena kelaparan.
Jadi Toonka akhirnya mendengarkan kata-kata WS. Raon bertanya apakah Cale tidak
dapat mengingat semua itu atau apakah dia pura-pura tidak tahu. Cale hanya tertawa
dan berpikir bahwa tes ini memang tidak mudah.
Pada saat
itu, Cale menyadari bahwa dia harus keluar dan menghabisi bajingan WS itu. Dia
juga menyadari bahwa dia mulai marah. Raon kemudian bertanya kepada Cale dengan
antisipasi dan kegembiraan ketika mereka akan berdoa. Cale terkejut dan Raon
melanjutkan bahwa mereka harus pergi berdoa kepada dewa keputusasaan. Cale
menutupi wajahnya dengan kedua tangan dan berpikir bahwa itu adalah situasi
yang gila. Itu adalah dunia masa depan di mana WS dan SG menang. Dia mengatakan
bahwa dia sedikit marah, tetapi senyum mulai muncul dari bibirnya.
***
"I-ini
tidak mungkin!"
"Komandan-nim?"
“… Keluar
sebentar.”
"Ya!
Saya mengerti!"
Klik.
Salah satu
kesatria keluar dan kantor itu diliputi keheningan.
"B*rengsek!"
Tidak dapat
menahan amarahnya, pria itu meremas dokumen di tangannya.
"Ini
tidak masuk akal!"
Sialan. Sialan.
Dia tidak bisa menahan amarahnya dan mengambil napas dalam-dalam. Tatapan pria
itu beralih ke jendela.
Rambut
putih dan mata hijau terpantul di jendela. Wajah Clopeh Sekka memerah karena
marah, dan matanya berkilauan.
Dia melihat
pemandangan di luar jendela. Bayangan tanah air dan ibu kotanya, yang damai dan
indah meskipun terasa agak sepi di utara, terbentang di depannya.
“…Sang legenda…Sang
legenda…!”
Pandangannya
beralih ke lantai.
Dia tidak ingin
memercayainya sehingga dia mencoba untuk berpaling, tetapi pada akhirnya, itu
semua adalah ujian yang harus dia atasi.
Sesuatu
yang kusut tergeletak di lantai.
Judul berita
itu.
<Breaking
News: Tanggal penghakiman telah dikonfirmasi untuk pecundang yang
menyedihkan Cale Henituse dan anak buahnya!>
Mata
hijaunya yang mengingatkan kita pada hutan hijau menyala sepanas lava mendidih
dan sedalam malam yang gelap. (Penulis-nim, kamu benar-benar simp Clopeh ya?
Hahaha)
“Berani-beraninya
membuat seorang pahlawan menjadi pecundang…?”
Bang!
Kedua
tinjunya menghantam meja.
Semakin dia
memikirkannya, semakin besar kemarahannya.
“Kenapa
aku!”
Pahlawan
terkadang mengalami kesengsaraan sebelum menjadi legenda.
Itu bisa berupa
tuduhan yang tidak adil atau sesuatu yang akan membuat mereka menderita.
Tetapi pada
akhir proses seperti itu, seorang pahlawan besar akan muncul.
Clopeh sulit
memahaminya, tetapi beberapa orang mengatakan itu.
Tapi ada
satu hal yang membuatnya kesal lebih dari apa pun.
“Kenapa aku
bukan anak buahnya? Mengapa aku tidak di penjara? Mengapa aku tidak diadili?”
Kemarahan
yang tertekan meluap dalam suaranya yang bergumam dengan tenang seolah-olah itu
akan meledak kapan saja.
***
“Ah, aku
sangat marah. Aku tiba-tiba merinding.”
Bahu Cale
bergetar dan dia menghela napas.
Cale dan
Clopeh adalah orang-orang yang sekarang telah mencapai ujian akhir. Kedua orang
ini.
***
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Sumber: https://adarterra.wordpress.com/
<<<
>>>
Chapter 746
===
Yaampun makasih spoilernya ������
ReplyDeleteKayaknya aku jd fansnya clopeh
... Waks dia kocak.. tak kira marah krn cale diadili.. g taunya dia iri dongs krn g masuk cale n d'geng. ����
Sepertinya author-nya juga fans Clopeh. Tiap bagian Clopeh bahasanya selalu berbunga-bunga. Wkwkwk....
DeleteIya, seriusan ahahahah 🤣🤣
Delete