Chapter 719: Bagaimana Menanggung Kenangan (2)
Penerjemah:
Shira Ulwiya
Biru adalah
kesedihan, kuning adalah kebosanan, hijau adalah kegagalan, ungu adalah
penghinaan, dan hitam adalah kemarahan. Cale menatap jas hitam dan kemeja
putihnya sebelum melihat sekeliling. Dia berada di pemakaman rekan satu timnya,
dan tidak banyak orang yang hadir. Namun tidak seperti rekan satu timnya
lainnya yang memiliki kerabat atau kenalan di pemakaman mereka, hanya KRS yang
hadir untuk CJS dan LSH.
Ketika malapetaka
itu terjadi, budaya pemakaman yang paling berubah. Alasannya sederhana –
terlalu banyak orang yang meninggal, dan lebih banyak lagi yang akan mati. Jadi
acara itu disederhanakan dan dipersingkat. KRS mendengar seseorang memanggilnya
“Ketua tim Kim”. Dia melihat seseorang tersenyum canggung dan mengulurkan
tangan padanya. KRS mengenal orang ini.
Setelah
pemakaman LSH dan CJS, KRS menggantikan LSH dan menjadi ketua tim, tetapi dia
mendengar banyak orang dari departemen lain bergosip tentang dirinya. Ada yang
mengatakan bahwa dia tidak menangis meskipun penyelamatnya meninggal, ada yang
mempertanyakan apakah dia layak untuk tugas itu meskipun LSH menunjuknya
sebagai penggantinya, dan sebagainya. Orang yang mengolok-olok KRS karena acuh
tak acuh dan tidak menangis di pemakaman ini adalah ketua tim departemen lain,
dan orang inilah yang sekarang memanggilnya.
Ingatan
Cale tentang momen ini tidak terlalu jelas. Atau lebih tepatnya, dia memiliki
ingatan yang jelas tentang itu, tetapi karena kondisi mentalnya yang membuatnya
tidak dapat sepenuhnya menerima keadaan, dia hanya mengingat apa yang ingin dia
ingat dengan sangat jelas. Pada saat itu, perusahaan menangani sebagian besar
pengaturan pemakaman karena cukup sulit bagi KRS yang masih muda dan belum
berpengalaman untuk mengurus jenazah rekan satu timnya yang sudah meninggal.
Perusahaan
menghormati wasiat LSH dan menunjuk KRS sebagai penggantinya, tetapi ia belum
ditunjuk secara resmi. Jadi KRS menanyai pria itu dan menjabat tangan pria itu
yang terulur. Dia berkata, "Di tim saya, satu-satunya ketua tim adalah
Lee". Mata pria itu bergetar dan dia tersenyum lebih canggung. Cale tahu
bahwa ini adalah ilusi, tetapi rasanya sangat nyata.
Pria itu
mencoba dengan ramah mengatakan bahwa KRS akan menjadi ketua tim, dan KRS tidak
menjawabnya. Tatapan KRS bukanlah tatapan seseorang yang muda dan tidak
berpengalaman, tetapi tatapan dari seseorang yang lebih tua, jadi pria itu
menghindari tatapan KRS. Dia kemudian mencoba mengubah topik, bertanya kepada
KRS apakah dia merasa sangat kesulitan. KRS melepaskan tangan mereka, dan
mengakui bahwa itu sulit.
Pria itu
terdiam mendengar kata-kata KRS, dan orang lain di pemakaman juga terkejut dan
menoleh ke KRS. Cale tahu mengapa mereka melakukan ini. Karena pada saat itu,
KRS menanggung semuanya tanpa menunjukkan ekspresi apa pun dan dia bahkan tidak
menangis. Dia berpikir bahwa itu adalah satu-satunya cara untuk bertahan hidup
saat itu. Tapi sekarang, dia tahu tidak begitu.
Bagaimana menanggung
kesedihan ini, kehilangan ini, ingatan sialan ini. Bukan dengan berdiri tegak
tanpa terguncang. Terkadang, tidak apa-apa terguncang. Tidak semua manusia itu
sama, karena setiap orang memiliki cara hidupnya masing-masing. Cale telah menguasai
berbagai cara di usianya, dan sepertinya sedikit tahu cara mana yang tepat
untuknya sekarang.
Bukan
karena dia bertemu LSH dalam mimpi dan mendengar bahwa CJS baik-baik saja. Memori
Cale tidak melupakan kesedihan, kegembiraan, dan kebahagiaan. Jadi Cale menatap
potret itu. Saat itu, sulit baginya. Itu menyedihkan baginya. Dan bahkan
sekarang, itu masih menyedihkan, jadi dia mengakui "Ini menyedihkan."
Dia masih muda saat itu, tetapi semua yang dia alami membuatnya dewasa.
Dan entah
bagaimana dia ingin melanjutkan dan mengembangkan lebih lanjut hal-hal yang dibuat
LSH dan apa yang telah dicapai rekan timnya. Dia ingin membunuh semua monster k*parat
itu. Karena itu, KRS sekarang berbicara. “Jadi, aku harus bekerja keras untuk
masa depan.” Untuk rekan timnya yang pergi lebih dulu. KRS tersenyum tipis,
tetapi tidak ada yang mengerutkan kening saat melihatnya. Karena itu adalah
senyum pahit yang muncul setelah penderitaannya yang luar biasa, penuh dengan
emosi mendalam yang bisa dilihat siapa pun.
KRS
melanjutkan, “Kalau begitu aku akan bertahan.” Dia tidak tahu bagaimana
melupakan ingatan ini. Dia hanya menanggungnya selama sisa hidupnya. Tetapi
Cale berpikir bahwa dia bisa menanggungnya dengan mudah sekarang. Dia melirik
potret LSH dan CJS sambil tersenyum. Dia menoleh ke pria yang berjabat tangan
dengannya. Pria itu terkejut, tetapi KRS berkata, “Tidak sulit.” Pria itu
bingung, tetapi Cale melanjutkan, "Tes ini juga tidak sulit."
Dan pada
saat itulah. Wajah pria itu retak. Tidak, semua yang ada di dunia ilusi ini
mulai retak. Tak lama, cahaya biru yang melambangkan kesedihan terlihat olehnya.
Kemudian dia melihat cahaya kuning di ujungnya. Kuning yang melambangkan
kebosanan.
[Baca
Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Alberu
bangun dan melihat komandan kesatrianya. Para penanggung jawab telah memberi
tahu semua orang bahwa kelompok pertama yang dikirim masih bertarung di kuil,
dan itu termasuk Cale palsu dan asli yang mereka lihat. Namun, kebingungan dan
ketakutan itu tidak mudah mereda. Tetapi ketika Alberu bangun, kebingungan para
prajurit Kerajaan Roan mereda meskipun dia tidak melakukan atau mengatakan
apa-apa. Jadi komandan kesatria yang melihat ini kemudian berpikir bahwa Alberu
telah menjadi sang matahari.
Ini mungkin
tampak tidak setia kepada raja saat ini, tetapi Alberu sudah diperlakukan
seperti raja di dalam dan di luar kerajaan. (Penulis-nim, tolong beri nama
untuk komandan kesatria ini. Dia sudah menjadi simp Alberu begitu lama, hahaha)
Tapi begitu orang yang begitu penting itu membuka matanya, dia meninggalkan
balai kota dan menuju ke kuil.
Alberu
memaki meskipun ada orang lain di sekitarnya. Dia tidak punya waktu untuk
memikirkan hal lain karena dia bingung dengan apa yang tiba-tiba terjadi. Dia
berbicara dengan Cale melalui cintamani dalam wujud harimau hitamnya. Tapi
tiba-tiba, asap hitam menutupi cintamani, dan tak lama kemudian dia tidak dapat
berkomunikasi dengan Cale.
Dia menilai
ada sesuatu yang terjadi pada sisi Cale karena tidak ada retakan atau cacat
pada cintamani di sisinya. LSH bertanya kepadanya apa yang sedang terjadi, dan
Alberumon menjawab bahwa dia tidak tahu. Tapi ketika PJT bertanya kenapa dia
tidak tahu, Alberumon menyuruhnya diam. Kemudian dia merasakan kekuatannya sebagai
harimau hitam terkuras dari tubuhnya.
PJT dan LSH
terkejut dan mencoba memanggil tabib di luar. Tapi pandangan Alberu pada mereka
perlahan memudar, termasuk p!KRS yang baru saja memasuki ruangan. Pandangannya
menjadi gelap, dan ketika dia membuka matanya lagi, dia kembali ke tubuhnya
sendiri. Dia bergumam bahwa itu membuatnya gila ketika dia melihat bola di atas
kuil.
Bola itu
terbagi rata seperti pai apel. Itu terbagi menjadi 6 bagian tetapi melekat satu
sama lain dan masih mempertahankan bentuk bolanya. Bagian-bagian itu
melambangkan 6 orang yang dikirim ke kuil. Alberu berlari ke tempat Eruhaben
dan Raon berada, dan melihat bahwa semua bagian berwarna biru. Tapi dua bagian
mulai berkedip hampir bersamaan.
Komandan kesatria
berteriak kaget, dan Alberu dengan tajam menatap bagian-bagian yang berkedip.
Kedua bagian segera berubah menjadi kuning pada saat bersamaan. Alberu
berkomentar bahwa ini adalah tes asli, dan bahwa dua orang telah lolos dari tes
kesedihan dan sekarang dalam tes kebosanan. Tapi dia bertanya-tanya siapa
mereka berdua karena tidak ada petunjuk tentang siapa mereka. Alberu dengan
cepat menaiki tangga ke kuil sembari dipenuhi dengan kekhawatiran.
***
Cale
melihat sekelilingnya dan bertanya-tanya apakah ini kebosanannya. Kemalasan
atau kebosanan terjadi karena bosan dengan momen, tugas, atau keadaan tertentu.
Atau bisa juga keadaan pikiran dan tubuh yang lelah. Begitulah cara dia
mendefinisikannya. Tapi dia menyadari garis waktu di mana dia berada saat ini.
Cale memandang dirinya sendiri dan melihat dirinya mengenakan jaket cokelat dan
celana krem. Dia memakai seragam sekolahnya. Cale kini menjadi KRS yang berusia
17 tahun saat masih duduk di bangku SMA yang masih tinggal di panti asuhan.
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Sumber: https://adarterra.wordpress.com/
<<<
>>>
===