Wednesday, June 30, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#704)



Chapter 704 : Satu Jawaban (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Rosalyn berjongkok dan bertanya kepada anak-anak kucing bagaimana rupa topengnya. Hong mencoba mengatakan sesuatu, tetapi On berdiri di depan dan menghentikannya. Rosalyn tampak menyesal dan mundur dari keduanya. On layaknya seorang kakak perempuan yang ingin melindungi adiknya sendirian, waspada terhadap orang-orang yang tiba-tiba muncul.

Dia kemudian mendengar CH berkata itu aneh. Ketika dia mengatakan pohon itu awalnya berwarna hitam, anak-anak kucing itu tersentak dan menatapnya. CH melanjutkan pohon itu menjadi putih setelah Cale mengunjungi pohon itu. Mata Rosalyn membelalak mendengarnya, sementara Clopeh memiliki tatapan aneh di matanya. Mary mengatakan Cale memiliki kekuatan kuno atribut kayu. Itu adalah kekuatan kuno perisai.

Rosalyn bertanya kepada CH apakah Cale pernah menyebutkan di mana dia mendapatkan kekuatan kuno kayu. CH menjawab Cale tidak pernah memberitahunya, tetapi dia bisa menyimpulkan dari mana Cale mendapatkannya. Dia menyimpulkan bahwa Cale mendapatkan kekuatan kuno perisainya dari pohon di sini. Tapi ada sesuatu yang Rosalyn tidak mengerti. Yaitu, mengapa WS mendapatkan kekuatan kuno ini sekarang. Jika itu adalah WS di masa lalu, dia tidak akan tahu bahwa Cale mendapatkan kekuatan kuno perisainya di sini.

Cale-lah yang mengambilnya, dan WS hanya mengambil kekuatan kuno kayu di Desa Harris. CH tidak bisa menjawab pertanyaannya. Rosalyn melanjutkan bahwa WS tidak membutuhkan perisai. kekuatan kuno kayu di Desa Harris lebih baik baginya. Jadi mengapa WS mengambil kekuatan kuno perisai? Tetapi ketika mereka menanyainya, sebuah suara penuh kemarahan terdengar.

"Beraninya kamu!"

Mata semua orang beralih.

Clopeh Sekka. Dia mengepalkan tinjunya dan seluruh tubuhnya bergetar. Dia seperti orang yang diliputi amarah sehingga dia tidak bisa mengendalikan emosinya dan bingung harus berbuat apa.

Shiiing. Clopeh menghunus pedangnya.

“Noona.”

Hong dan On tersentak, dan melihat itu, Rosalyn dan Mary berdiri di depan mereka. On menatapnya dengan tatapan aneh.

Meski begitu, Clopeh melangkah maju.

"Beraninya kamu!"

Dia masih marah, dan CH yang melihat arah yang dia tuju tanpa sadar mengulurkan tangan ke arahnya.

"Berhenti-"

Kemampuan fisik Clopeh yang kembali ke masa lalu tidak sebagus CH, tetapi cukup tinggi.

Baaang-!

Aura Clopeh menghantam pohon putih diikuti suara dentuman.

Tindakan Clopeh yang tiba-tiba membuat Rosalyn menatapnya dengan gugup, tetapi ekspresinya menegang mendengar suaranya setelah dentuman itu.

"Beraninya kamu mencoba merebut jalan pahlawan!"

Clopeh tidak bisa menahan diri. Bahkan jika ini adalah ilusi, situasi saat ini adalah situasi yang menghancurkan masa depan yang 'dia' ciptakan.

“Dia adalah satu-satunya yang akan menjadi legenda! Dan kamu mencurinya?!”

Mata hijaunya yang tampak tenang sekarang diliputi kegilaan dan bergetar seolah-olah tsunami sedang lewat.

"Ini benar-benar tidak bisa diterima!"

Dia mengayunkan pedangnya dengan momentum yang bisa menghancurkan apa saja kapan saja. Tapi ini adalah wilayah Henituse, tempat di mana pencapaian Komandan Henituse, seorang pahlawan dalam arti sebenarnya, telah dimulai. Jadi Clopeh berusaha menekan keinginan batinnya untuk menghancurkannya.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

CH, Mary, dan Rosalyn mengawasinya sebelum saling memandang. Rosalyn kemudian mengatakan bahwa masa lalu dan ilusi ini berbeda. Ini adalah ilusi untuk membuat mereka merasa sedih dan putus asa. Jadi normal jika terjadi hal-hal yang keliru. Dia bertanya-tanya apakah Cale tidak ada di sini karena WS telah mencuri kekuatan kuno Cale. Dan apakah mereka harus melawan WS yang sekarang memiliki kekuatan kuno Cale.

Rosalyn menghela napas, sementara CH menutupi wajahnya dengan tangan. Dia mengatakan bahwa dia tidak peduli apakah tes itu tentang kesedihan atau keputusasaan. Tetapi jika WS mencuri kekuatan kuno Cale untuk ambisinya sendiri, dia tidak akan mentolerirnya. Dia menarik napas dalam-dalam dan kemudian tersenyum. CH mengatakan bahwa di sini berbahaya sehingga mereka harus pindah ke tempat yang lebih baik.

Dia menundukkan kepalanya dan bertemu dengan tatapan Hong. Kedua anak kucing itu bersembunyi di belakang Rosalyn dan Mary ketika mereka melihat CH mendekat, tetapi CH memandang anak-anak itu dengan hangat seolah-olah tidak terjadi apa-apa. CH ingat saat dia bertemu Cale. On dan Hong juga ada di sana.

Apakah kamu punya tempat tujuan?

Dia ingat apa yang dikatakan Cale.

"Anak-anak, apakah kalian punya tempat tujuan?"

Tidak ada jawaban yang terdengar. Seperti yang dilakukan Choi Han sendiri saat itu.

Atau tempat tinggal?

"Apakah kalian punya tempat untuk tidur?"

Indera On sensitif dan dia lebih cepat dari siapa pun dalam melarikan diri. Jadi dia diam-diam menatap Choi Han.

"Apakah kalian berdua lapar?"

'Apakah kamu lapar?'

Seperti yang dilakukan CH sendiri, anak-anak mengamatinya.

Apakah kamu tidak akan mengatakan apa pun?

"Apakah kalian tidak akan menjawabku?"

Kemudian.

Kruyuuuk.

Hong memegang perutnya karena terkejut. Telinga Hong memerah seperti rambutnya sendiri. Choi Han menatap Hong dan menutup matanya.

Sama seperti Raon, sangat sulit bagi Choi Han untuk melihat bagaimana anak-anak hidup di masa lalu.

Dan ketika On melihat itu, dia membuka mulutnya.

"Aku lapar."

Senyum cerah menyebar di bibir Choi Han.

“Aku tahu restoran yang bagus.”

Suara Cale bergema di telinganya.

'Hei. Ikuti aku. Aku akan memberimu makan.'

Setelah melihat mayat penduduk desa Harris dan kemudian membunuh orang-orang yang menyerang desa, dia berlari seperti orang gila.

Di sanalah dia pertama kali bertemu dengan 'dia'. Selain itu, momen itulah yang memberinya dorongan untuk melanjutkan hidupnya daripada tenggelam dalam balas dendam.

Ingatan yang sebenarnya tentang masa lalunya menelannya.

Haruskah kita pergi bersama?”

Choi Han hanya melakukan apa yang telah dia alami.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

CH yang hendak meninggalkan gang dan menuju ke restoran tempat anak-anak bersama rombongannya dihentikan oleh seseorang yang duduk di sudut gang. Clopeh-lah yang bertanya ke mana dia pergi dan mengapa dia diam-diam pergi ke suatu tempat. Sebelumnya, CH mengatakan ada urusan yang harus dia lakukan sebentar, jadi mereka harus makan duluan. Dia lalu pergi.

Clopeh kemudian mengatakan bahwa CH tidak mempercayainya. Jalan yang CH lewati mengarah ke istana Penguasa Wilayah. CH menghela napas dan berkata kepada Clopeh bahwa dia tidak mempercayai Clopeh. Clopeh mengatakan bahwa Cale tidak ada di dunia ini, tetapi CH ingin memverifikasi apakah itu benar. Dia tidak percaya atau bahkan ingin memercayai Clopeh. Dia percaya bahwa Clopeh adalah b*jingan yang berbahaya.

CH kemudian bertanya apakah Clopeh telah membunuh Syrem. Clopeh tersenyum mendengarnya. Syrem adalah salah satu bawahan WS yang menerima tiga kekuatan kuno dari WS. Nantinya, CH memutuskan untuk menjadi pembunuh naga dengan mengambil tiga kekuatan kuno Syrem. Dia kemudian melihat ingatan CJS pada waktu itu dan mengetahui tentang KRS dan Cale. Salah satu dari tiga kekuatan kuno itu adalah kemampuan untuk menangani wyvern.

Clopeh mengangkat bahu, mengatakan bahwa dia hanya tahu bagaimana menangani wyvern. Tapi dia mengatakan itu dengan suara monoton, dan menambahkan bahwa dia tidak ingin menggunakan wyvern yang dia terima dari CH. Tapi bertentangan dengan penampilannya yang tenang, mata hijaunya bersinar. Dia mengatakan kepada CH untuk tidak khawatir tentang hal itu. Dia telah membunuh Syrem secara diam-diam sehingga Syrem bahkan tidak menyadari bahwa dia telah dibunuh. Dan untuk saat ini, WS tidak akan tahu bahwa Syrem sudah mati.

CH mengatakan ada tiga kekuatan kuno, dan Clopeh mengangguk. CH mengatakan jika piringannya lemah, dia tidak akan mampu menahan kekuatan-kekuatan kuno itu, tetapi Clopeh menjawab itu tidak masalah karena ini adalah ilusi. CH mengatakan bahwa ada kekuatan kuno yang disebut 'Mengorbankan Nyawamu’ dan Clopeh mengatakan ya dan itu adalah kekuatan yang sangat kuat.

CH melanjutkan bahwa Clopeh tidak boleh menggunakannya meskipun dunia ini adalah ilusi. Clopeh diam-diam menatap CH yang melihatnya dengan ekspresi tegas seolah-olah dia tidak akan membiarkan jawaban lain. CH yang menatap Clopeh tanpa emosi kemudian tersenyum pahit dan berbicara terus terang bahwa Cale tidak akan mengizinkannya menggunakan kekuatan itu bahkan jika dunia ini adalah ilusi.

Pada saat itu, ekspresi Clopeh berubah aneh, tetapi dia segera mengangguk. Keduanya telah sepenuhnya memahami satu sama lain. Mereka kembali ke restoran yang juga merupakan penginapan, dan saat masuk, mereka melihat Rosalyn duduk sendirian. Mary telah naik bersama anak-anak ke kamar mereka. Lantai pertama adalah restoran sedangkan lantai dua adalah penginapan.

Rosalyn mengatakan bahwa tak satu pun dari anak-anak itu ingin mengikuti mereka. Pada awalnya menolak untuk tinggal di penginapan, tetapi setelah melihat Hong, dia menerima pertolongan mereka dengan imbalan bantuan. Rosalyn tahu kepribadian On, jadi dia mengatakan bahwa mereka akan menolong mereka dengan imbalan bantuan. Bantuan yang akan dia minta kepada mereka akan sangat mudah dan aman.

CH dan Clopeh duduk dan Rosalyn terus berbicara. Dia mengatakan dia punya firasat bahwa Cale ada di suatu tempat di dunia ini bersama mereka. CH kemudian mengatakan bahwa WS mengambil kekuatan kuno Cale. Rosalyn tersenyum dengan canggung dan berkata bahwa mungkin Cale telah menjadi WS sendiri. CH mengerutkan kening dan berkata bahwa jika itu masalahnya, mereka mungkin melukai Cale jika mereka menyerang seseorang yang terlihat seperti WS. Dia kemudian berkata bahwa mereka harus kembali ke desa dan berbicara di sana.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Alberumon menggoyangkan surai lebatnya ketika dia bertanya kepada Cale apakah dia telah menjadi hantu. Cale berkata ya, dan sudah lama sejak dia melihat Alberu sebagai macan hitam. Cale berkomentar bahwa dia memiliki surai yang lebat. Kemudian bertanya apakah Dewa Kematian telah berkata, 'Jangan hentikan dewa bermain.' (Saya menerjemahkan ini di bab sebelumnya untuk tidak menghentikan ujian dewa. Itu adalah kesalahan. Kata sebenarnya adalah 'bermain' dan bukan 'ujian.') Alberu berujar ya dan bertanya lagi pada Cale apakah dia hantu.

Cale menjawab ya dan bertanya lagi apakah itu 'bermain' dan bukan 'amati / periksa'. Alberu menjawab ya, dan bertanya pada Cale mengapa dia menjadi hantu. Tapi Cale disibukkan dengan kata 'bermain' sebelum tertawa terbahak-bahak. Alberumon memandangnya dengan aneh ketika dia memukul dadanya dengan kaki depannya karena frustrasi pada Cale.

Bermain. Artinya menikmati waktu yang menyenangkan/bersenang-senang atau melakukan sebuah permainan. Cale menatap plakat emas. WS masih disegel di sana melalui kemampuan Embrace. Jadi WS tidak dapat berpartisipasi dalam tes kecuali Cale membebaskannya. Singkatnya, WS di plakat dan WS di dunia ilusi ini berbeda. Tapi anehnya Cale merasa tidak nyaman dengan pemikiran itu.

Namun, dia mengerti sekarang mengapa dia merasa seperti itu. Jika ada WS di dunia tes ini dan jika WS itu berperilaku berbeda dari WS yang dia tahu, Cale mengatakan dengan lantang bahwa dia tahu siapa orang itu. Itu memang masih tebakan. Tapi dia tahu bahwa Dewa Kematian tidak pernah berbicara omong kosong. Selalu ada alasannya. Alberumon bertanya siapa itu. Cale menjawab bahwa itu pasti dewa yang bermain sebagai WS, atau dewa menjadi dalang. Cale entah bagaimana merasa yakin akan hal itu. Alberumon bertanya apa dasar tebakannya. Dan Cale dengan senang hati menjawab dan menjelaskan alasannya.

***

Rombongan itu menuju ke sebuah rumah yang diberikan kepada CH oleh kepala desa. Itu adalah rumah kecil dengan perabotan yang sangat sedikit, tetapi memiliki suasana yang hangat. Mary tinggal di penginapan bersama anak-anak, jadi hanya Rosalyn dan Clopeh yang bersamanya. Raon juga ingin mengikuti mereka, dan karena Rosalyn berpikir bahwa akan terlalu berat bagi Mary untuk menangani tiga anak, dia dengan sengaja membuat lingkaran teleportasi di depan sang naga sambil membaca koordinat Desa Harris.

CH hendak berbicara tetapi dia berhenti ketika dia melihat meja kecil. Rosalyn juga berhenti dan terkejut melihat benda di atas meja. Dia bertanya apakah itu perangkat komunikasi video, tetapi menggelengkan kepalanya, mengatakan bahwa dia tidak bisa merasakan sihir apa pun di dalamnya.

Pada saat itu, Choi Han berhenti tepat di depan meja dan melihat bola bundar di atasnya.

“Kenapa ini ada di sini?”

-Han, sudah lama ya.

“…Apakah ini benar-benar cintamani…?”

Lee Soo Hyuk melambaikan tangannya dengan pelan di dalam cintamani.

-Ngomong-ngomong, Rok Soo, tidak, Cale ada di sampingmu.

“Eh?”

-Cale mengatakan bahwa dia saat ini seperti hantu.

“Eh?”

-Han, Cale melihatmu dan menyuruhmu untuk tenang.

Choi Han kemudian berkata.

“Eh?”

Hanya itu kata yang terlintas di pikirannya.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 703            

>>>            

Chapter 705

===

Daftar Spoiler 





[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#703)

 


Chapter 703: Satu Jawaban (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Puzzle City kacau balau. Alberu menggunakan tombak putihnya untuk mencoba membuka pintu kuil, tapi pintu itu tidak bergerak sedikit pun. Alberu mengumpat, dan para mage dan penyembuh di dekatnya tersentak ketika mereka mendengar dia mengumpat, tetapi mereka merasa ingin mengumpat juga. Bola biru telah berubah menjadi merah. Kelompok pertama tidak keluar bahkan setelah 5 menit. Pada titik ini, mereka mengerti bahwa kelompok pertama tidak bisa keluar bahkan jika mereka ingin.

Eruhaben telah mencoba membuka pintu kuil dengan sihir juga, tetapi tidak ada yang terjadi. Hannah mengatakan bahwa mereka tidak bisa hanya menunggu seperti ini lantas mengangkat pedangnya. Dia mencoba membukanya juga, tetapi tidak ada gunanya. Jadi dia menoleh ke Jack dan mencoba membuatnya menggunakan kekuatan sucinya. Tapi dia terkejut ketika dia melihat Jack dan berjalan ke arahnya.

Jack berlutut di lantai dengan tangan terkepal berdoa. Dia pucat dan bibirnya yang gemetar membiru. Alberu mendekati Jack, berlutut dengan satu lutut dan menatap mata Jack. Sesuatu yang aneh sedang terjadi di kuil, dan sekarang, Jack juga bertingkah aneh. Alberu bertanya apakah Jack sakit.

Saat dia menanyakan itu, seseorang memanggilnya. Di ujung tangga menuju kuil, para mage menghalangi seseorang. Alberu bergegas menuruni tangga dan bertemu dengan orang yang memanggilnya. Cage-lah yang mengatakan bahwa ada sesuatu yang perlu dia sampaikan kepada Alberu. Melihat kemunculannya yang tiba-tiba, Alberu merasakan kecemasan yang tidak diketahui. Dia menoleh ke Jack yang sekarang terengah-engah.

Dia bertanya padanya apa yang Dewa Kematian ingin katakan. Cage mengatakan bahwa bola merah itu adalah mata dewa tersegel. Dia menatap tajam ke bola merah dan menyampaikan kata-kata Dewa Kematian dalam mimpinya. Dewa kematian memberitahunya bahwa mereka tidak seharusnya menghentikan ujian dewa. Dewa tidak bisa menang melawan takdir. Tapi ada orang yang mampu mengatasi takdir.

Jack menarik napas dalam-dalam dan mulai berdoa. Kekuatan suci yang hangat mulai menyelimuti orang-orang di sekitar kuil. Eruhaben berubah wujud menjadi manusia dan mendekati Cage. Dia menunjuk ke tanah dan berkata bahwa mereka harus berjaga-jaga untuk saat ini. Tetapi mereka harus mengevakuasi semua orang di bawah kuil terlebih dahulu. Dia dan para naga akan bergiliran menjaga kuil.

Tapi Alberu bergeming. Alberu mengatakan bahwa tes sebelumnya membuat Cale menderita keputusasaan. Dia mengingat peristiwa yang terjadi ketika dia menjadi Macan Hitam (atau Alberumon). Tes tampaknya berjalan dengan baik di awal-awal, tetapi hal-hal tak terduga terjadi menjelang akhir. Alberu mengatakan bahwa dia khawatir. Eruhaben juga sama, tetapi dia tidak hanya mengkhawatirkan orang-orang di kuil.

Dia berpaling ke suatu tempat di udara, ke tempat di mana dia bisa merasakan mana. Itu adalah Raon yang tengah menatap tanpa suara ke bola merah. Raon bergumam, "Aku tidak akan membiarkanmu ..." saat jantungnya mulai berdebar aneh. Dia melanjutkan, "...Aku akan menghentikanmu" pada bola merah itu seolah-olah waktu tidak ada, seolah-olah waktu telah berhenti (Bagian ini membingungkan. Saya tidak yakin apakah Raon mencoba menghentikan waktu di bola atau Raon mengamati bahwa waktu di bola telah berhenti).

Alberu berkeliling sebelum meminta Taerang menghubungi perwakilan AS (Ahn Roh Man) karena informasinya salah. Dia merasa itu memalukan. Dia kemudian menutup matanya sejenak, tetapi penglihatannya tiba-tiba menjadi gelap.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

KRS dunia paralel (p!KRS) bertanya kepada Cale apakah dia sedang mengikuti tes tentang ilusi, tetapi sekarang menjadi hantu. Cale mengangguk dan berkata ya. Ekspresi P!KRS berubah getir/khawatir, dan bertanya pada Cale mengapa dia selalu mengikuti tes. Cale juga bertanya-tanya mengapa. P!KRS mengetuk meja dengan jarinya saat Park Jin Tae (PJT) yang agak jauh darinya melirik Cale dan p!KRS.

PJT bertanya kepada Cale apakah dia ingin mereka menyampaikan kata-katanya kepada CH begitu CH melihat mereka (atau cintamani). Cale berkata ya, dan PJT menatapnya dengan tatapan aneh. Dia, LSH, p!KRS, dan CJS telah melihat pertempuran melawan naga singa. Jadi dia memiliki gambaran kasar tentang di mana Cale berada, orang seperti apa Cale itu, dan bagaimana keadaan dunia Cale.

PJT mengatakan bahwa dunia Cale sama dengan dunianya. Tapi tidak seperti nadanya, tsundere PJT mendengus dan mengerutkan kening. Cale bertanya apakah PJT mengkhawatirkannya, dan PJT tiba-tiba mengangkat suaranya, berkata, “Kenapa! Kenapa aku melakukan hal yang tidak berguna seperti itu!” Namun begitu p!KRS menatapnya, PJT berbalik untuk menghindari tatapan p!KRS. Dia melanjutkan, “M-macan hitam itu! Dia harus belajar cara menggunakan pistol lagi! Dia perlu diajar oleh seseorang dari tim nasional!”

P!KRS mengabaikan PJT dan memberi tahu Cale bahwa dia akan menyampaikan kata-kata Cale ke LSH dan CJS. LSH telah pergi lebih dulu ketika permintaan penyelamatan darurat tiba-tiba masuk, jadi p!KRS akhirnya menerima 'panggilan' Cale di cintamani. Cale bertanya apakah sesuatu yang besar telah terjadi di sana, tetapi p!KRS berkata hanya hal biasa saja. Dia tersenyum pahit ketika dia mengatakan bahwa dia telah melihat ingatan Cale, dan belum ada hal besar yang terjadi.

Dia berkata mereka masih memiliki jalan panjang. PJT kemudian bertanya ke mana Cale pergi sambil duduk di sebelah p!KRS. PJT bertanya mengapa ada rumah megah kuno di dalam gua. Cale terus berjalan dan naik ke lantai 5. PJT bertanya mengapa ada batu, tetapi Cale hanya diam menatapnya. Batu yang harus dikunyah untuk mendapatkan kekuatan kuno Super Rock masih ada.

Cale mengulurkan tangannya ke arah batu, tetapi tangannya menembusnya. PJT tertawa dan berkata bahwa dia benar-benar hantu. Cale kemudian berpikir sejenak dan mulai bergerak sesudahnya. Suara kaget PJT bertanya kepada Cale apa yang dia lakukan, tetapi Cale tidak peduli. Dia mencoba memakan batu itu dengan mulutnya, tetapi seperti yang diharapkan, mulutnya hanya menembus batu itu.

Cale berkata dia tidak bisa memakannya, dan dua orang lainnya bertanya-tanya mengapa dia ingin makan batu sejak awal. Cale bertanya-tanya apakah dia harus menggunakan kemampuan ‘Embrace' untuk mendapatkan kemampuan Super Rock karena akan merepotkan baginya untuk bertarung tanpa kekuatan kuno. Dia mengeluarkan koin emas dari sakunya dan mencoba menggunakan kemampuan embrace, tetapi itu tidak berguna.

Dia berkata dia tidak bisa 'merangkul' kekuatan kuno dan tertawa. PJT bertanya mengapa dia tertawa, dan Cale menjawab bahwa ini adalah ilusi, bahwa dunia ini benar-benar ilusi. Jika dia bisa 'merangkul' Super Rock, kekuatan kuno itu akan disegel saat dia kembali ke dunia nyata. Tetapi fakta bahwa dia tidak dapat ‘merangkul’-nya berarti bahwa kekuatan ini tidak dapat diwujudkan. Itu hanya ilusi. Singkatnya, dunia ini palsu. Itu bukan dunia lain, atau masa lalu.

Cale berkata dia tidak bisa meninggalkan batu itu begitu saja, jadi dia menggunakan tangan yang memegang cintamani untuk memindahkan sesuatu. Karena tubuhnya tidak dapat menyentuh apa pun, ia menggunakan cintamani untuk memindahkan benda-benda. PJT bertanya dengan lantang apa yang dia sedang lakukan, dan Cale menjawab bahwa dia sedang menggelindingkan cintamani. Dia menggelindingkan cintamani dengan pelan untuk mendorong batu keluar dari altar. Batu itu jatuh, dan Cale menggunakan cintamani lagi untuk mendorong batu itu ke balik tirai jendela.

PJT bertanya kepada Cale apakah dia akan menggunakan mereka untuk ini, tetapi p!KRS menjawab bahwa Cale tidak benar-benar menggunakan mereka tetapi cintamani itu sendiri untuk menggulingkan batu. Cale melihat ke luar jendela dan berkata bahwa seseorang sepertinya datang ke gua. Kekuatan kuno masih ada dan tidak ada yang berubah, tetapi Cale merasa seseorang telah datang.

Dia bertanya-tanya apakah itu CH, dan apakah CH berpikir untuk mengevakuasi penduduk desa Harris ke gua selama pertempuran mereka melawan WS. Cale berpikir bahwa jika itu Rosalyn dan CH, itu mungkin saja. PJT berkata dia cemas ketika Cale tertawa lagi, tetapi Cale mengabaikannya dan melihat p!KRS yang tersenyum pahit dan menyuruh Cale untuk beristirahat juga.

Namun, pintu tiba-tiba terbuka, dan CJS memasuki ruangan tempat PJT dan p!KRS berada. PJT terkejut saat CJS berlari menuju cintamani. Fisik CJS telah membaik, dan dia memegang pedang di tangannya, tetapi matanya terlihat bingung. CJS tergagap sejenak, tidak tahu harus berkata apa sampai dia bertemu mata dengan Cale.

CJS akhirnya mengatakan bahwa macan hitam itu telah sadar. Cale terkejut. Ketika Cale kembali ke dunianya setelah ujian dewa tersegel, Alberu telah meninggalkan dunia paralel dan kembali juga, sehingga macan hitam menjadi normal. Tapi macan hitam itu telah berubah lagi. CJS mencoba mengatakan bahwa harimau hitam telah menjadi putra mahkota lagi. Dia tampaknya kebingungan/kaget, dan Cale juga sangat terkejut.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Clopeh melihat sekeliling perkebunan Henituse, mengatakan bahwa tempat di mana legenda dimulai itu indah. CH menatapnya tajam dan bertanya kemana dia pergi sendirian. Clopeh menjawab dia melakukan pembersihan. CH menutup mulut setelah dia melihat pedang Clopeh dengan noda darah yang belum kering (RIP Venion dan Neo, hahaha). Rosalyn mengatakan bahwa melakukan teleportasi jarak jauh masih sulit untuk kemampuannya saat ini.

Dia masih bisa merasakan Raon yang tak terlihat mengikuti mereka. Mary bertanya apakah mereka akan mencari anak-anak kucing sekarang, dan CH mengangguk, mengatakan mereka harus pergi ke daerah kumuh terlebih dahulu. Di masa lalu, CH telah mendengar bagaimana Cale bertemu On dan Hong. Jadi dia memberi tahu semua orang bahwa ketika Cale pergi ke daerah kumuh, dia memberi anak-anak kucing itu beberapa tanaman obat dan makanan. Hari itu hujan, jadi Cale membawa anak-anak kucing ke rumahnya dan menyambut mereka sebagai anggota keluarganya.

Clopehberkata seperti yang diharapkan dari seorang legenda, dan CH mengangguk, mengatakan itu sangat menyerupai Cale. Grup itu kemudian berteleportasi ke tempat di mana pohon pemakan manusia itu berada. Setelah Cale mengambil kekuatan kuno perisai, pohon itu menjadi putih dan tampak keramat, sehingga banyak orang datang ke sana untuk berdoa. Ada desas-desus bahwa Cale yang melakukan itu, tetapi bagi CH, itu adalah fakta dan bukan rumor.

Tapi CH tertegun dan menegang saat melihat pohon itu. Rosalyn bingung dan melihat ke pohon itu juga. CH menuju ke pohon sambil menanyakan apa yang terjadi. Pohon itu sudah putih sekarang. Tetapi CH tahu bahwa pohon itu hanya menjadi putih ketika Cale mengambil kekuatan kuno. Jadi dia bertanya-tanya apakah benar-benar tidak ada Cale di dunia ini.

Mereka kemudian mendengar suara gemerisik. Dua anak yang bersembunyi di balik tembok yang mengelilingi pohon putih itu muncul. Itu On dan Hong. CH dengan cepat bertanya kepada mereka siapa yang pernah ke sini. Dia seharusnya menyapa mereka terlebih dahulu dan mendekati mereka dengan hati-hati, tetapi pikirannya menjadi kosong karena pohon putih itu.

Hong mengatakan bahwa seseorang bertopeng datang dan pergi. Tapi On berusaha menutup mulutnya dan memeluk Hong. CH tertegun mendengar kata-kata Hong. Dia berpikir siapa lagi yang akan memakai topeng. Dia mengucapkan 'White Star?' dan bertanya-tanya mengapa WS ada di sini.

*** 

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 702            

>>>            

Chapter 704

===

Daftar Spoiler 









Sunday, June 27, 2021

Remarried Empress (#213) / The Second Marriage

 


Chapter 213: Pernikahan Sovieshu (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Resepsi pernikahan diadakan pada malam hari. Aku menanggalkan gaun polosku dan memakai yang cocok untuk menari.

Saat aku mengganti pakaian, dayang-dayangku memasang wajah muram. Meskipun mereka tidak berada di sisiku di pawai, itu mungkin karena mereka melihat reaksi orang-orang dari Kekaisaran Timur,

Aku mencoba menyemangati mereka, tetapi tidak berhasil, jadi pada akhirnya, kami diam bersama. Faktanya… aku juga tidak dalam posisi untuk menyemangati siapa pun.

Rasanya tidak enak sama sekali diabaikan oleh orang-orang yang aku sayangi. Juga, aku merasa sangat bersalah karena Heinley, seorang pria tampan yang mempesona dari negeri yang jauh, juga turut diabaikan karena berdiri di sampingku.

Tidak heran Yunim tidak menyukaiku.

Saat menghela napas, tahu-tahu aku sudah selesai berganti pakaian. Aku pergi ke ruang perjamuan dengan Heinley.

Untungnya, tidak ada seorang pun di ruang perjamuan yang mengabaikanku.

Keluarga Troby masih berada di Kekaisaran Timur dan memiliki pengaruh yang besar. Tidak seperti rakyat jelata yang bisa mengabaikanku jika mereka mau, para bangsawan memiliki banyak kepentingan, jadi mereka tidak bisa sembarangan mengabaikanku.

Banyak orang dekatku yang hadir…..

Aku malu melihat wajah mereka karena apa yang terjadi di pawai, tapi untungnya mereka semua cukup peka untuk berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi sebelumnya. Setelah sekitar tiga puluh menit, aku bisa berbaur dengan teman-temanku, tertawa seolah-olah tidak terjadi apa-apa selama pawai.

Namun, situasinya sama ketika Sovieshu berdansa pertama dengan Rashta. Para bangsawan menatapku dengan kasihan, tapi kali ini aku merasa cukup baik.

Dibandingkan dengan tiga jam selama pawai dalam keheningan, ini jauh lebih baik.

Akhirnya, tarian Sovieshu dan Rashta berakhir. Ketika orang-orang lain bisa menari, Heinley segera mengulurkan tangannya kepadaku.

"Ratu, maukah kau menari denganku?"

Aku meletakkan tanganku di atas tangan Heinley dan kami menuju ke tengah untuk menari.

Aku bisa merasakan gumaman di sekitarku dan tatapan Sovieshu padaku, tapi aku pura-pura tidak memperhatikan dan fokus pada tarian dengan Heinley.

Kemudian, Duke Elgy tiba-tiba mendekatiku dan memintaku untuk menari.

Kenapa dia tertarik?

Aku tidak mengerti, dia adalah teman Heinley dan anggota Keluarga Kerajaan Blue Bohean. Dia bahkan menyembunyikanku di kereta agar aku bisa melarikan diri ke Kerajaan Barat.

Meskipun aku merasa canggung, aku setuju untuk berdansa dengannya dan bertanya padanya di tengah-tengah dansa.

"Kenapa kau memintaku menari?"

Tapi Duke Elgy hanya menari mengikuti musik dengan wajah yang murung dan gelisah. Dia tidak menanggapi kata-kataku.

Dia tampak tenggelam dalam pikirannya. Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan saat kami menari.

Ketika musik akhirnya berakhir, kami melepaskan tangan kami.

Baru saat itulah Duke Elgy berbicara dengan hati-hati, "Yang Mulia Navier."

Namun, sebelum dia bisa melanjutkan kata-katanya.

"Ratu Navier,"

Sovieshu mendekat dan memintaku untuk menari terlebih dahulu, “Bolehkah saya menari dengan Anda?”

Dalam sekejap, keheningan menyebar ke seluruh aula.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Sejujurnya, aku enggan melakukan ini.

Tapi Sovieshu adalah Kaisar Kekaisaran Timur. Setelah menolak untuk berjalan-jalan, sulit untuk menolak permintaan pengantin pria. Selain itu, tidak sopan bagi tamu pernikahan untuk menolak pengantin baru di resepsi.

Itu tidak bisa dihindari.

Aku setuju untuk berdansa dengan Sovieshu dan kami menuju ke pusat ruangan. Ketika aku muncul di sebelah Sovieshu, orang-orang di sana dengan cepat mundur seolah-olah mereka menghindari jebakan.

Saling memandang sebelum musik dimainkan, perasaan déjà vu menyapu diriku. Perasaan itu sangat kuat sehingga aku merinding.

Tetapi ketika musik dimulai, kakiku, tidak seperti emosiku yang kompleks, bergerak secara alami.

Kami bercerai baru-baru ini dan selain itu, kami telah menari bersama hampir sepanjang hidup kami.

Tubuhku secara alami menerimanya sebagai pasangan dansaku.

Saat kami menari, Sovieshu tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia hanya menatapku, meraih dan melepaskan tanganku berulang kali.

Kemudian, ketika sampai pada bagian di mana kami harus berpegangan tangan dengan ringan, dia bertanya padaku dengan tenang.

"Apa jawabanmu?"

Aku segera mengerti jawaban apa yang dia maksud.

"Apakah utusan itu tidak memberitahumu?", tanyaku.

"Apakah kau punya sesuatu untuk dikatakan?"

“Tidak, tidak ada.”

“…”

Aku mendengar Sovieshu menggertakkan giginya. Namun, pada saat itu aku sedang berputar, jadi aku tidak yakin apakah aku tidak salah dengar.

Setelah menyelesaikan putaran, Sovieshu tampak tenang. Dalam keadaan itu, dia bertanya lagi, "Kamu tidak punya apa-apa untuk dikatakan kepadaku?"

"Apa yang kamu ingin aku katakan?"

“Aku… aku tidak ingin kehilanganmu.”

"Hari ini adalah pernikahan Yang Mulia."

Dia tidak ingin kehilanganku?

Dia berpegangan tangan dengan penuh kasih dengan Rashta sepanjang pawai.

Aku hanya bisa mendengus.

Sovieshu menatapku dengan heran.

Kemudian, aku bertanya kepadanya karena aku sangat penasaran, “Apakah kau pikir aku akan senang menerima surat di mana kau mengatakan akan menjadikanku Permaisuri lagi dalam setahun?”

Sovieshu bergidik.

Aku tidak tahu apakah itu karena kata-kataku tepat sasaran atau karena dia tidak pernah memikirkan hal ini, tetapi aku terus berbicara,

“Bagaimana kau begitu yakin bahwa satu tahun tidak akan berubah menjadi dua tahun? Bagaimana jika kau memiliki anak kedua pada waktu itu, apakah itu akan diperpanjang?”

"Navier.

"Setahun kemudian, bahkan jika kamu menepati janjimu—"

Saat itu musik berakhir. Sovieshu dan aku secara refleks berhenti.

Jarak antara kami masih dekat karena postur kami di akhir tarian.

Aku melanjutkan dengan cepat dengan suara rendah, “Aku tidak ingin membesarkan atau menjadi ibu dari anak Yang Mulia dengan Rashta, aku tidak akan suka jika setelah membesarkan anak itu dia menolakku begitu tumbuh dewasa, mendengar kata-kata seperti 'musuh ibunya'. ”

Ketika aku selesai berbicara, aku mundur dua langkah dan menatapnya.

Sovieshu tampak lebih terkejut. Mulutnya sedikit terbuka dan kulitnya pucat.

Siapa pun yang melihatnya akan menyadari bahwa aku telah mengatakan sesuatu kepadanya.

Setelah beberapa saat, aku membungkuk dengan sopan, berbalik, dan berjalan pergi.

Kami hanya bertukar beberapa kata, tapi aku sudah lelah.

Untungnya, setelah Heinley, Duke Elgy, dan Sovieshu memintaku untuk menari satu demi satu, tidak ada orang lain yang melakukannya lagi.

Apakah itu juga melelahkan secara mental baginya? Aku melirik Sovieshu saat aku menyesap minumanku, dia juga duduk di kursi dan tidak menari lagi.

Duke Elgy sedang berbicara dengan bangsawan muda lainnya.

Heinley, yang ada di sebelahku, sepertinya ingin berdansa denganku lagi…

"Maafkan aku."

Aku tidak punya tenaga, jadi aku tidak ingin menari lagi.

“Tidak apa-apa. Besok kita akan punya kesempatan lain."

Besok adalah resepsi kedua, yang mungkin bertema pesta topeng.

Mendengar kata 'pesta topeng' saja membawa kembali kenangan buruk.

Bahkan memikirkan harus menghadiri resepsi ketiga membuatku merasa sangat lelah.

Tapi aku tidak ingin Heinley khawatir, jadi aku tersenyum dan mengangguk.

Pada saat itu, aku mendengar suara yang ramai dari kejauhan. Itu adalah suara keterkejutan dan kekaguman.

Ada apa?

Melihat ke arah itu, aku melihat banyak orang berkumpul di tempat itu.

Apakah seseorang melakukan aksi yang menarik?

Meskipun aku penasaran, aku tidak ingin melihatnya.

Aku menenangkan diri dan memakan irisan nanas yang dibawakan Heinley untukku.

Rose, yang telah berjalan-jalan sebentar, mendatangiku dan berkata, “Yang Mulia Ratu. Orang….. itu."

Rose tampak enggan menyebutkan namanya, tapi aku bisa menduga siapa yang dia maksud.

Dia berbicara tentang Rashta.

Rose ada di pihakku, jadi sulit baginya untuk memanggil Rashta 'Yang Mulia Permaisuri' di depanku.

Ketika aku mengangguk dan menatapnya, Rose berbisik, “Dalam perayaan pernikahannya, dia akan menyumbangkan sejumlah besar uang ke berbagai institusi yang membutuhkan bantuan, seperti panti asuhan dan panti jompo.”

"Benarkah?"

"Ya, sekitar dua puluh juta krang."

“…Serius?”

“Itu jumlah yang besar. Itu sebabnya semua orang sangat terkesan.”

Dua puluh juta krang…

Mencoba menahan tawaku, aku membuka kipas untuk menutupi mulutku.

Itu persis jumlah surat perjanjian pendanaan yang aku tinggalkan.

Aku menasihatinya untuk tidak menggunakannya di bawah namanya karena dapat menimbulkan masalah.

Bagaimana dia bisa melakukannya secara terbuka?

Apakah Rashta pintar atau sebaliknya?

Tapi sudah terlanjur terjadi. Ini dapat meningkatkan reputasinya, atau menyebabkan masalah baginya. Sekarang semuanya tergantung pada keberuntungannya karena mengabaikan peringatanku.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Namun, setelah kembali ke kamarku hari itu, aku tidak bisa berhenti memikirkannya.

Haruskah aku lebih spesifik dalam surat itu?

Aku tidak memberinya penjelasan yang tepat mengapa dia tidak boleh menggunakan uang itu atas namanya.

Aku tidak melakukannya karena aku pikir Rashta secara alami akan mengerti begitu dia melihat surat perjanjian pendanaan itu.

Jika masalahnya tidak akan menjadi rumit, aku mungkin akan membiarkannya sekali ini.

Tetapi setelah melihat perilaku Rashta hari ini, aku bertanya-tanya apakah aku harus menjelaskan situasinya kepadanya secara lebih rinci.

Ada bagian lain dari diriku yang keberatan, 'Mengapa aku harus melakukannya? Dia adalah Permaisuri sekarang. Selain itu, aku bukan permaisuri yang meninggalkan posisinya atas kemauannya sendiri, tetapi seorang permaisuri yang digulingkan dan dipaksa untuk bercerai.’

Setelah mempertimbangkan dengan cermat, akhirnya aku membuat keputusan, aku hanya akan memberi tahu dia apa yang diperlukan untuk menenangkan pikiranku.

Dan keesokan harinya, pesta topeng dimulai dan begitu aku masuk, aku melihat Rashta.

Itu dia.

Tetapi ketika aku hendak memanggil Rashta untuk berbicara, aku menjadi khawatir ketika aku ingat bagaimana dia melemparkan dirinya ke lantai dan bersikeras bahwa saudara laki-lakiku telah mendorongnya.

Apakah ada jaminan bahwa dia tidak akan melakukannya lagi saat kami berbicara?

Memikirkannya sejenak, aku menemukan ide yang sangat bagus.

Ide bagus untuk bisa berbicara dengan Rashta sendirian dan mencegahnya berbohong seperti itu lagi.

Aku menunggu kesempatan dengan sabar, lalu mendekati Rashta dan mengusulkan, "Yang Mulia Permaisuri, maukah Anda berdansa dengan saya?"

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 212               

>>>             

Chapter 214

===

Daftar Chapters 







Remarried Empress (#212) / The Second Marriage

 


Chapter 212: Pernikahan Sovieshu (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Aku pasti bukan orang yang baik. Aku tahu bahwa banyak orang berharap mantan pasangannya bahagia. Namun, aku merasa akan sangat tidak adil jika dua orang yang mengusirku, hidup bahagia selamanya. Jadi, satu-satunya pikiran di kepalaku adalah, 'Aku harap mereka tidak bahagia.'

Tapi tidak sampai ke titik, 'Membusuklah di neraka!'

"Ayo undang mereka," bisik Heinley lembut di sampingku.

Apakah dia menyadari pikiranku?

"Mari kita juga undang mereka berdua."

Akankah mereka hadir hanya karena kita mengundang mereka? Aku pikir tidak.

Ketika tangannya yang hangat menyentuh tanganku, pikiranku yang terganggu sesaat, kembali normal. Bisikan dan sentuhannya membuatku merasa lebih baik.

"Tidak apa-apa," bisikku, meraih tangannya.

Saat kami menautkan jari-jari kami, aku merasa terhibur karena memiliki tempat untuk berpegangan erat-erat.

Tapi tiba-tiba aku merasakan tatapan ke arahku dan menyadari bahwa Sovieshu sedang menatap kami.

Begitu juga dengan orang-orang lain.

Aku sengaja menggenggam tangan Heinley lebih erat.

Apakah dia merasa bahwa mantan istrinya merusak pernikahannya? Ekspresi Sovieshu berkerut.

Bahkan Rashta, yang berseri-seri di sampingnya, menyadarinya dan mengikuti tatapan Sovieshu. Melihatku, Rashta sedikit mengernyit.

**

Acara selanjutnya setelah upacara pernikahan adalah pawai.

Sebuah pawai pernikahan di mana Kaisar dan Permaisuri akan berkendara melalui ibu kota dengan kereta kuda yang sama. Meskipun menyelesaikan rute dengan kereta biasa tidak akan memakan waktu lama, dalam kereta pawai akan memakan waktu tiga hingga empat jam karena bergerak lebih lambat.

Pada titik ini, masalah kecil muncul.

Mereka seharusnya naik kereta pawai tepat setelah upacara pernikahan.

Rashta, yang berjalan ke kereta dengan bantuan Viscountess Verdi, dihentikan oleh Sovieshu.

"Ganti bajumu," perintahnya.

Secara tradisional, pengantin wanita dan pria akan berparade dalam pakaian pernikahan mereka untuk menunjukkan kepada orang-orang mereka bagaimana penampilan mereka saat mereka menyegel janji pernikahan mereka. Bangsawan-bangsawan lain juga akan berkumpul untuk menonton.

Tetapi ketika Sovieshu tiba-tiba memintanya untuk mengganti pakaiannya, bukan hanya Rashta saja yang terkejut, begitu juga para bangsawan lainnya.

Setelah merenung, para bangsawan dengan cepat menyetujui kata-kata Sovieshu. Jika dia tampil berpakaian seperti itu di depan orang-orang, itu bisa menjadi bencana.

Rashta menggerutu dengan ekspresi sedih, dia sepertinya sangat menyukai gaunnya yang glamor.

"Rashta disuruh pergi ke pawai seperti ini."

Sovieshu berusaha tampak lebih bertekad, tetapi akhirnya menghela napas dan memerintahkannya.

“Setidaknya lepas aksesori itu. Itu semua terlihat konyol.”

“Konyol…”

"Kamu terlihat seperti pohon Natal."

Mendengar kata-kata kasar Sovieshu, Rashta dipaksa masuk ke ruangan kosong terdekat bersama Viscountess Verdi.

Setelah beberapa saat, Rashta keluar. Setelah melepas semua aksesori, dia benar-benar terlihat secantik bidadari.

Meskipun gaun itu masih sangat glamor, Rashta tampak lebih menonjol.

Namun, dia naik kereta dengan ekspresi sedih, sepertinya lebih menyukai penampilan sebelumnya.

Baru kemudian Sovieshu naik kereta dan menggerakkan kepalanya sedikit seolah-olah untuk melihat ke arah kami. Pada akhirnya, dia tidak melakukannya dan hanya menginstruksikan, "Ayo pergi."

Di bagian belakang kereta yang berangkat, pita sutra putih dengan tepi emas berkibar indah.

Saat aku menyaksikan adegan ini, aku naik kereta berikutnya dengan Heinley.

Merasa sedikit gugup, aku meraih pagar kereta dengan satu tangan dan meraih tangan Heinley dengan tangan lainnya.

Kereta pawai tidak memiliki penutup, jadi aku harus berdiri sepanjang jalan.

Dengan kata lain, aku harus menghadapi tatapan orang-orang dari Kekaisaran Timur yang aku tinggalkan.

Aku tidak bisa menahan diri agar tidak tegang. Sekarang bukan waktunya untuk memperhatikan gaun Rashta.

Kerajaan Barat juga merupakan negara yang kuat, jadi kami akan berada tepat di belakang kereta Permaisuri dan Kaisar…

Itu adalah posisi yang sempurna bagi orang-orang untuk melihat Rashta dan aku secara bergantian.

Aku beberapa kali menarik napas dalam-dalam agar tampak acuh tak acuh, dan mencengkeram pagar kereta dengan erat saat kereta mulai bergoyang.

Aku mendengar sorakan keras ketika kami mulai bergerak melalui jalan-jalan.

Itu adalah sorakan orang-orang dari Kekaisaran Timur untuk Rashta.

"Astaga! Dia terlihat seperti malaikat!”

“Rashta!

"Lihat kemari!"

Aku dengar bahwa Rashta sangat populer di kalangan rakyat jelata. Itu terlihat jelas saat kami melewati jalanan.

Sorakan orang-orang untuk Rashta lebih keras daripada saat di pawai Sovieshu bersamaku di masa lalu.

Suasana di antara para bangsawan dan rakyat jelata benar-benar berlawanan.

Mungkin lega dengan sorak-sorai yang berapi-api, Rashta tersenyum lebar dan melambai kepada semua orang.

Penampilannya yang cerah dan menawan membuat orang-orang semakin bersemangat.

Namun, sorakan itu berubah menjadi keheningan yang hampir mematikan saat aku melewati mereka di sebelah Heinley.

“…”

Aku dengar bahwa sekitar setengah dari orang-orang tidak menentang pernikahanku. Rupanya, bahkan orang-orang itu tidak mengharapkanku menghadiri pernikahan Sovieshu secara pribadi.

Ke mana pun aku lewat, suasananya menjadi luar biasa sunyi.

Aku mencoba menyembunyikan rasa malu dengan menjaga daguku tetap tegak sambil berusaha untuk tetap tenang.

Heinley mengenggam tanganku lebih erat.

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 211                  

>>>             

Chapter 213

===

Daftar Chapters