Chapter 760: Semuanya Menyaksikan (5)
Penerjemah:
Shira Ulwiya
Saat Cale
mencabut belatinya, darah mengalir keluar dari tulang selangka White Star.
Tubuh White
Star jatuh seperti boneka yang talinya terpotong.
Riiip…
Riiip…
Suara
bernada tinggi itu adalah satu-satunya hal yang bisa didengar White Star.
Dia tidak
bisa mendengar suara lain, dan tampaknya dia sedikit demi sedikit terputus dari
dunia.
"…Tidak…!"
White Star
secara naluriah menyadarinya.
'Aku
sekarat...!'
Namun,
kematian ini berbeda dari banyak kematian yang dia rasakan di masa lalu.
Kekuatan
Dewa Kematian yang tinggal di tubuhnya menghilang.
Kekuatan
kutukan yang tinggal di tubuh White Star bahkan setelah reinkarnasinya yang tak
ada habisnya. Kekuatan Dewa Kematian, yang menjadi kekuatan pendorong
reinkarnasinya, kekuatan dewa itu berpencaran bagaikan asap.
'Mustahil.'
White Star
mengedipkan matanya.
‘Aku tidak
bisa bereinkarnasi sekarang?’
'Berapa
banyak kesulitan yang sudah aku hadapai untuk sampai sejauh ini!'
‘Tapi aku
sekarat?’
Seperti
ini.
Beginikah akhirnya?
White Star
tidak takut mati. Dia memang orang seperti itu.
Tetapi
ketika akhirnya menghadapi kematian total, White Star mengulurkan tangannya.
Tangan yang
terulur dari tubuhnya yang roboh gemetar.
Tangannya
yang lemah yang nyaris tidak terulur meraih lengan Cale.
Tapi
tangannya tidak memiliki tenaga untuk memegang lengan itu.
Tangannya
tergelincir, dan White Star entah bagaimana memperkuat cengkeramannya.
“Ugh…uh…”
Saat dia
berusaha mati-matian, kukunya membuat goresan dangkal di lengan Cale.
Itu adalah
batasnya.
Cale
menatap White Star yang roboh. White Star yang tak bergerak dan Cale saling
menatap.
Setelah
kurang dari satu detik, Cale dengan kasar menyeka darah dari wajahnya dengan
tangannya yang tidak memegang belati.
'Bagus.'
Aku
baik-baik saja.
Tidak,
tubuhku menjadi lebih baik dalam sekejap.
-Cale,
piringanmu baik-baik saja ... dan kamu ...
Super Rock
tidak bisa berbicara.
Dia tidak
bisa menyembunyikan keterkejutannya.
Setelah
beberapa saat, dia berhasil berbicara.
-… Kamu
menjadi semakin sehat.
Luka di jantungnya
tiba-tiba sembuh.
Saat Cale
menarik belati dan mencabutnya, dia tidak bisa melihat apa-apa karena darah
yang mengalir keluar, tetapi dia merasakan vitalitas yang berputar-putar di
tubuhnya menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Ssst-
Cale
menundukkan kepalanya.
Belati yang
berubah merah karena bersimbah darah Cale.
Belati akar
di tangannya berubah menjadi debu mulai dari ujungnya.
Ssst-
Debu merah itu
meninggalkan belati dan menuju ke Cale.
'Ha!'
Dan itu
meresap ke dalam jantung Cale.
‘Pohon
Dunia mengatakan yang sebenarnya.’
Cale
memegang belati dan mengingat apa yang dikatakan Pohon Dunia.
'Jangan
khawatir. Kamu tidak akan mati. Ini akan tampak mengerikan karena kamu akan banyak
berdarah, tetapi sebenarnya itu akan sangat membantumu juga. Aku menjaminnya.’
Sama sekali
tidak terasa sakit ketika dia menusuk jantungnya.
Jadi dia
bisa langsung mencabutnya.
Dan ketika
dia memutuskan untuk bergerak di saat yang singkat itu.
Sekitar 0,5
detik. Butuh kurang dari satu detik, dan Cale memutuskan untuk tidak
menggunakan kekuatan kunonya karena dia berpikir bahwa tidak akan ada bahaya
besar.
Dia berpikir
bahwa dia tidak akan pingsan seperti terakhir kali, dan piringannya tidak akan
pecah.
Tetapi
sampai batas tertentu, dia berpikir semua bagian tubuhnya akan terasa menegang.
'...Ini
benar-benar aneh.'
Meskipun
dia menggunakan Instan, tubuhnya tidak terasa menegang sedikit pun.
Jelas
menyakitkan ketika dia melangkah saat dia menggunakan Instan, dan ketika
tubuhnya terluka.
Bahkan
tanpa data objektif sekali pun, Cale merasa tubuhnya menjadi lebih baik hingga
dia bisa memercayainya.
Kemudian,
suara seorang lelaki tua terdengar.
Vitalitas Jantung
yang diserap oleh perisai berbicara setelah sekian lama.
-...Kekuatan
pemulihan baru tampaknya telah lahir.
Mata Cale
sedikit melebar.
-Ada jejak
keabadian.
Ah.
Erangan
keluar dari mulut Cale.
Akar itu
milik Pohon Dunia, makhluk yang tidak pernah menghilang meskipun berulang kali
mati dan terlahir kembali. Dan ia memberi Cale fondasinya.
‘Fondasinya
terukir di jantungku.’
Ini
menyegarkan.
Benar-benar
menyegarkan.
Tanpa dia sadari,
belati itu berubah menjadi debu dan menghilang, dan Cale melihat tangannya yang
kosong dan menoleh.
“…Haa…haa…”
Dia melihat
White Star bernapas terengah-engah.
Cale
mengulurkan tangannya.
Dia mengingat
buku harian merah itu.
Pada saat
yang sama, daun-daun merah bermunculan dan mata Cale memerah.
-Cale,
piringanmu tidak pecah. Namun, jangan berlebihan!
-Tidak
apa-apa. Hyung-nim, kupikir dia akan hidup lebih lama dariku.
Super Rock
menghentikan Cale, tetapi lelaki tua Vitalitas Jantung itu tertawa
terbahak-bahak.
-Tetap saja!
Super Rock
mencoba menghentikan Cale sekali lagi, tetapi Cale tidak mau mendengarkan.
Karena dia
harus memeriksanya.
Mata
merahnya sepenuhnya menangkap White Star.
Mata White
Star berangsur-angsur tertutup.
Ada
garis-garis di sekujur tubuhnya.
Cincin
kehidupan yang berisi nyawanya yang tak terhitung jumlahnya muncul lagi.
Cale
menutup matanya sejenak dan kemudian membukanya.
Cincin
besar terluar White Star hancur.
Di tempat
belati itu ditikam, cincin kehidupan runtuh.
"…Pasti…"
Sampai
akhir hidupnya, White Star berjanji bahwa mereka akan bertemu lagi.
Cale menyaksikan
seluruh pemandangan di matanya dalam diam.
Tidak ada
lagi yang bisa dia lakukan. Tapi untuk berjaga-jaga, dia tidak mengalihkan pandangannya
dari White Star.
Namun.
'Dewa ini,
mengapa dia diam saja?'
Dewa itu
cuma menunggu.
'Mungkin
dewa tersegel sedang menunggu seperti diriku untuk momen itu.'
Sekelilingnya
sunyi.
Dia tidak
tahu apa yang Clopeh Sekka lakukan hingga sesunyi ini, tetapi entah bagaimana
mengerti mengapa dewa tersegel itu tidak menyerang.
Ketika
White Star menemui kematian totalnya.
Kekuatan
kunonya kemudian akan mengalir keluar.
Seperti
yang sudah diketahui, kekuatan kuno terserap ke dalam tempat atau benda
tertentu ketika pemiliknya meninggal.
'Akan merepotkan
jika itu terserap ke dalam kuil.'
Kuil itu
adalah wilayah dewa tersegel.
Itu pasti
akan berdampak buruk pada Cale. Karena itu bukan hanya kekuatan kuno biasa, itu
adalah kekuatan White Star.
Khususnya,
kekuatan kuno dari atribut Langit tidak boleh berada di tangan kuil.
‘Jadi aku
harus mengambilnya.’
Meskipun
pria yang sekarat itu adalah musuh dan jiwanya mungkin telah rusak, Cale masih
harus menghilangkan kemungkinan-kemungkinan karena telah dia memutuskan untuk
menanganinya sendiri.
Dan Cale
punya cara untuk melakukan itu.
Embrace.
Dengan
kemampuan itu, dia bermaksud menahan semua kekuatan kuno White Star.
‘Di mana aku
harus menaruhnya?’
Cale
menggerakkan tangannya ke saku bagian dalam untuk menemukan sesuatu yang bisa
digunakan untuk Embrace.
‘Untung
saja jantungku ada di sebelah kiri.’
Jika berada
di sisi kanan, dia akan menikam saku bagian dalamnya dengan belati.
Cale masih
menatap White Star ketika dia mencoba memasukkan tangannya ke saku bagian
dalam.
'Hah?'
Pada saat
itu, sebuah bola menggelinding ke arahnya.
'Ah.'
Kemudian
dia teringat kalau Clopeh Sekka memegang bola di tangannya.
'...Penyimpanan
video.'
Cale
menyadari bahwa bola yang rusak itu adalah perangkat penyimpanan video
otomatis, dan dia merinding karena alasan lain.
‘Hampir saja
jadi masalah besar.’
Jika Clopeh
tidak membuat kesalahan, perangkat itu akan merekam hampir seluruh kejadian itu.
Untungnya,
bola itu sekarang pecah dan tergeletak di lantai.
‘Aku hanya
perlu membuat Clopeh tutup mulut.’
Kemudian
yang lain tidak akan tahu detail dari apa yang terjadi di tempat ini.
Bahkan jika
Cale berlumuran darah, mereka tidak akan bisa membayangkannya.
‘Mereka
tidak akan bisa membayangkan kalau aku menikam jantungku sendiri.’
Cale
tiba-tiba teringat rekan-rekannya yang masih mengikuti tes.
‘Mereka
belum keluar?’
Mereka lebih
terlambat dari yang dia duga.
Saat itu Cale
tahu kalau dia telah mendengar batu-batu yang menghalangi pintu masuk telah
dihancurkan.
"Ha."
Hah?
“…Haa, ah-”
…Apa itu
tadi? Suara tangisan?
Cale
mendengarkan karena dia tidak bisa mengalihkan pandangannya karena dia tidak
tahu kapan White Star akan berhenti bernapas.
Suara yang
tampaknya lemah itu jelas bukan milik Clopeh.
“…Choi
Han?”
Tidak ada
jawaban yang terdengar.
Meski
begitu, Cale berbicara dengan tenang.
Aku harus
tenang.
Pertama-tama,
aku perlu tahu apa yang dilihat orang itu.
"Kapan
kamu sampai? Aku tidak menyadarinya.”
Pada saat
itu, suara Clopeh tiba-tiba terdengar.
"Itu
adalah momen yang mendebarkan, jadi saya rasa Anda tidak mendengarnya."
Cale tampaknya
tahu bagaimana ekspresi Clopeh ketika dia berbicara dengan suara yang
sepertinya sangat terkesan.
Tapi dia
tidak ingin melihat wajah pria itu.
Tampak
jelas bagi Cale kalau dia tidak merasakan kehadiran orang lain pada saat itu
karena dia terfokus pada belati. Tidak, itu sangat mungkin.
Cale
mendengar suara lemah langkah kaki di belakang punggungnya.
'Choi Han, pernahkah
ada kejadian ketika laki-laki ini berjalan dengan sangat lemah?'
Pada saat
itu, Cale mendengar suara Choi Han.
"Apa
yang terjadi? Apa yang baru saja aku lihat?”
Kedengarannya
seperti dia tergagap, tetapi suaranya gemetar dan tidak bertenaga.
Cale tidak
bisa menjawabnya.
Choi Han menatap
lekat-lekat punggung pria yang tidak menjawab atau melihat ke belakang.
Dalam
sekejap, dunianya menjadi putih.
Bahkan
sekarang, pikirannya kosong. Dia tidak bisa memikirkan apa pun.
Apakah aku
masih dalam ilusi?
Mary
menarik kerahnya saat dia bergerak. Atau lebih tepatnya, dia berpegangan padanya.
Mary yang
terkejut hanya menggenggam sedikit ujung jubah Choi Han dengan tangannya yang
gemetar, seolah-olah dia telah melupakan kata-katanya sejenak.
“Ada apa?
Maria, apa yang terjadi?”
Rosalyn
berlari dari arah belakang.
Tapi Choi
Han masih melihat ke punggung pria yang mengamati White Star dalam diam sambil
melangkah maju.
Dia hidup.
Dia
baik-baik saja.
Tentu saja,
orang itu tidak akan pingsan sekarang.
Ya, dia
tidak mati.
Dia tidak
mati.
Orang itu
tidak boleh mati.
Dia jelas
tidak boleh mati.
Choi Han
memikirkan kata-kata itu berulang-ulang.
Kalau
tidak, sepertinya dia akan pingsan.
Dan ada
seseorang yang terduduk.
Di luar kuil.
“… aku…
sekarang… apa…”
Litana,
penguasa hutan. Bibirnya bergetar. Dia tidak bisa berdiri karena terkejut, dan
kakinya lemas, membuatnya ambruk ke tanah.
“…Bagaimana…mengapa…seperti
itu…”
Dia berbicara
terpatah-patah.
Matanya
gemetar melihat bola yang melayang di atas kuil dewa tersegel.
Beberapa
saat yang lalu, Cale menikam jantungnya sendiri dengan belati.
Dan dengan
belati itu, dia membunuh White Star.
Matanya
tampak berubah gelap saat memikirkan dua kalimat pendek itu.
Pada
awalnya, dia berpikir kalau dewa tersegel itu memberi orang-orang ilusi yang
paling menakutkan. Tetapi saat White Star terjatuh, dia tahu ini adalah
kenyataan.
Sekejap.
Apa yang Cale
lakukan dalam waktu yang sangat singkat itu adalah hal yang paling mulia,
indah, dan menyedihkan yang pernah dilihat Litana dalam hidupnya.
Cale masih
berdiri tegak di matanya.
Meski
tubuhnya berlumuran darah dan jantungnya tertusuk.
Dia masih
hidup.
“…Apakah
dia manusia…”
Begitu
banyak emosi yang dirasakannya, dan pada akhirnya kekagumanlah yang tersisa.
Setelah
itu, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Itu adalah
situasi di mana bahkan tidak ada teriakan atau sorakan yang keluar.
Dia sangat,
sangat, sangat terkejut.
Dan hatinya
pilu.
Terakhir, hatinya
terasa berat saat merasakan gejolak yang tidak diketahui.
Tetapi dia
tahu kalau bukan dia seorang yang merasakan hal ini.
Sekelilingnya
senyap.
Tak satu
pun dari mereka membuat suara keras.
Tidak ada
sorakan atau teriakan, hanya gumaman pelan dari waktu ke waktu.
Mungkin karena
di sanalah tempat Litana dan perwakilan atau pemimpin masing-masing negara
berada.
Begitu
Clopeh muncul di dalam bola, Litana dan para pemimpin lainnya menuju ke kuil.
Saat mereka menaiki tangga kuil, mereka tak bisa berkata-kata saat melihat pemandangan
yang mereka lihat.
"Mengapa!
Apa yang sedang terjadi!"
Sebuah
suara belia kemudian terdengar.
"Aku
tidak bisa lihat karena putra mahkota menutupinya!"
Nyaaaaaa!
Meong!
Raon, On,
dan Hong melihat sekeliling tempat yang tadinya bising tetapi tiba-tiba menjadi
sunyi. Karena Alberu Crossman telah menghadang jalan mereka dan mendadak menghalangi
pandangan mereka.
Kemudian
anak-anak itu mendongakkan kepala mereka dan buru-buru mencari Cale.
“Kakek!”
Raon meraih
ujung pakaian sang naga tua, Eruhaben.
“Hei,
kakek. Kenapa manusiaku seperti itu? Kenapa… kenapa… kenapa-"
Kenapa dia
berdarah seperti itu?
Raon bahkan
tidak bisa mengucapkan kata 'berdarah' dari mulutnya. Jadi dia segera mengucapkan
kata lain.
“Kakek! Apa
yang sedang terjadi! Manusiaku terlihat baik-baik saja sekarang!”
“Noona.”
Hong si anak
kucing meringkuk dan meraih On.
On tidak
mengatakan apa-apa ketika dia melihat kondisi Cale.
Seluruh
tubuhnya terutama dadanya berlumuran darah, tetapi tubuhnya tidak gemetaran,
dan rona wajahnya terlihat baik. Dia tidak terhuyung-huyung dan berdiri tegak,
dan matanya jernih.
Ya, dia
terlihat baik-baik saja untuk saat ini.
Betul
sekali.
Dia akan
baik-baik saja. Dia akan baik-baik saja.
On memahami
kondisi Cale dengan cukup baik karena dia telah melihatnya beberapa kali,
tetapi dia menoleh untuk mendapatkan konfirmasi.
Hanya ada
Alberu Crossman yang berdiri diam.
Saat On
menatap matanya, dia mengerutkan kening.
Ini adalah
pertama kalinya dia melihat Alberu berdiri diam dengan mulut tertutup dan memasang
ekspresi seperti itu.
Kaki depan
On dengan cemas meraih ujung celana Alberu.
Dia
kemudian melihat Alberu Crossman membuka mulutnya sambil tetap melihat bola
itu.
“…B*jingan
gila…”
Suara itu
terdengar getir.
Suaranya terdengar
rendah dan tanpa martabat di dalamnya.
On lalu
merasakan sebuah tangan memegang dirinya dan Hong.
"Tidak
apa-apa."
Naga tua
Eruhaben menggendong anak-anak itu dan mengucapkan kata-kata itu.
Pada saat
itu On melihatnya.
Choi Han
dan Mary berdiri di sebelah Cale.
"Hah?"
Mata Raon
melebar.
"White
Star-"
Raon tak
bisa berkata-kata.
***
Di dalam
kuil.
Tubuh White
Star perlahan menghilang menjadi debu.
Pada saat
itu, Cale segera bergerak lagi.
Fwoosh-
Sejumlah
cahaya muncul dari White Star yang menghilang.
‘Kekuatan
kuno.’
Dia menatap
White Star. Dan kemudian menuju ke patung di belakangnya.
Jadi dia
tidak melihat mata Choi Han yang telah berubah menjadi garang, dan mata Mary
yang bahkan lebih garang lagi.
***
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Sumber: https://adarterra.wordpress.com/
<<<
Chapter 759
>>>
Chapter 761
===
Daftar Spoiler