Saturday, December 4, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#762)

 



Chapter 762: Karma (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Getaran yang mengguncang kuil tiba-tiba berhenti.

Cahaya merah tidak lagi ditembakkan dari patung dinding.

Choi Han mengendurkan cengkeraman pedangnya. Pedangnya mengarah ke lantai.

Tuk. Tuk.

Cale mengambil buku harian merah itu.

Untuk sesaat, keheningan menyelimuti.

Saat itu, Choi Han segera memeriksa kondisi Cale.

'... Dia terluka.'

Dia jelas-jelas melihat belati itu menusuk dalam ke dada Cale.

Ada lubang besar di sisi kiri bajunya, dan tubuhnya berlumuran darah, tapi dia baik-baik saja.

'... Tato itu.'

Ketika Cale mendapatkan kekuatan kuno itu, tato itu terukir di tubuhnya. Ada sebuah pola di atas dada tempat jantungnya berada, tapi sekarang, bekas luka jelek bercampur dengan tato itu, menciptakan tampilan yang mengerikan.

Tapi Cale sekarang tersenyum.

Dia sedang melihat patung dewa keputusasaan yang seharusnya tersegel.

Menggelinding.

Sesuatu yang bulat bergulir dan menabrak kaki Choi Han. Ketika dia menundukkan kepalanya, dia melihat sebuah bola.

'...Perangkat penyimpanan video otomatis?'

Sebelumnya ada perangkat penyimpanan video yang rusak, tetapi mengapa perangkat ini ada di sini?

Choi Han mempertanyakannya, dan kemudian teringat seseorang dan menoleh.

Cale dan dewa tersegel. Dan White Star yang telah mati dan menghilang.

Clopeh Sekka diam-diam bergerak diam-diam pada saat kedua hal di atas terjadi.

Kuil itu bergetar hebat dan pertempuran menghancurkan tempat itu.

Clopeh sedang sibuk melakukan sesuatu saat itu.

Choi Han menyipitkan alisnya ketika dia menyadari apa yang dilakukannya.

'...Apakah dia memasang perangkat penyimpanan video otomatis?'

B*jingan gila itu.

Choi Han merasa marah untuk sesaat. Karena mata hijau Clopeh berkilau seperti embun pagi di dedaunan hijau yang basah oleh sinar matahari.

Dia berpikir pada saat yang sama.

'A-anak-anak seharusnya tidak melihatnya.'

Jika Raon, On, dan Hong melihat itu, anak-anak akan sangat menderita terlepas dari masalah serius yang akan ditimbulkannya.

Dia juga punya pemikiran lain.

‘Aku harus menunjukkannya pada Eruhaben-nim dan putra mahkota.’

Choi Han tidak dapat berpikir ketika dia melihat pemandangan yang mengejutkan itu, tetapi ketika dia menyadari kalau belatilah yang menusuk jantung Cale, dia menyadari kalau Cale belum memberi tahu mereka segalanya.

Cale pernah menyebutkan alat untuk membunuh White Star adalah belati dari Pohon Dunia itu, tetapi Choi Han tidak pernah membayangkannya akan menjadi seperti itu.

Tentu saja, berkat metode itu, mereka dapat menghapus White Star dari dunia lebih mudah daripada yang mereka kira.

'...Tapi ini dan itu berbeda.'

Choi Han bersumpah untuk tidak percaya pada apa yang akan dikatakan Cale. Khususnya, dia ingin dengan jelas mengetahui jika Cale ingin menyembunyikan sesuatu yang tidak nyaman diberitahukannya. Dia harus menemukannya tanpa sepengetahuan Cale.

Pada saat itu matanya bertatapan dengan Mary.

Dia tidak tahu apa yang dipikirkan Mary, tetapi tatapannya tidak bisa dianggap enteng.

Itu berarti bahwa anak yang lembut itu telah menerima kejutan besar sehingga dia memiliki tatapan seperti itu di matanya.

Keduanya saling memandang dan mengangguk sebelum menoleh.

Tak.

Suara langkah kaki Cale bergema di seluruh kuil, memecah kesunyian.

Dia kemudian menuju patung berukir di dinding sambil memegang topeng setengah putih dan buku harian.

Tepatnya, dia berjalan ke altar yang dibangun di depan dinding.

"Ini adalah?"

Cale berhenti berjalan dan melihat ke bawah pada kunci yang diletakkan di altar.

Itu adalah cara sebenarnya untuk keluar dari kuil ini, dan cara untuk menghilangkan kuil pada saat yang sama.

Informasi ini diperolehnya dari seseorang dari dunia lain. Orang yang telah menyelesaikan tes ilusi akan pergi ke ujung kuil, mengambil kunci putih, kembali, membuka pintu kuil, dan keluar dari pintu masuk dan keluar dari kuil.

‘Aku tidak akan melakukannya.’

Cale tidak berniat menggunakan metode itu.

Dia tidak ragu mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya.

"Bagaimana?"

Dia bertanya, menatap mata seseorang yang elok yang terukir di dinding.

"Bagaimana aku bisa membunuhmu?"

Meneringai.

Saat ketika sudut bibir Cale naik.

“Cale-nim!”

Choi Han buru-buru memanggilnya, dan Rosalyn berteriak sambil memegang lengan Mary.

"Merunduk!"

Ruuuuum-

Raungan bergema di kuil, dan seluruh kuil mulai bergetar lagi.

Namun intensitasnya berbeda dari sebelumnya.

Lantai marmer kuil bergoyang seperti ombak.

Seolah-olah dengan jelas mengekspresikan perasaan marah dari dewa itu.

“Ugh!”

Tubuh Cale miring.

'Bagaimana aku bisa menjaga keseimbanganku kalau lantainya bergetar seperti ini!'

Cale terhuyung-huyung akibat intensitas getaran sebelumnya.

'Apakah dewa ini tidak dapat melakukan hal lain selain membuat kuil bergetar!'

Mungkin dewa itu tidak bisa berbuat apa-apa selain itu.

'Dewa itu disegel dan kali ini dia telah menggunakan banyak kekuatan dari keputusasaan yang dia kumpulkan dari dunia.'

Dewa itu pasti telah berusaha mati-matian ketika dia mencoba melakukan sesuatu dengan White Star dan Cale. (Saat SG memakai topeng putih dan berpura-pura menjadi Cale dalam ujian merah)

'Aku mengerti jika dia marah karena ternyata itu sia-sia.'

Tangan Cale meraba-raba di udara.

'B*rengsek!'

Tubuh Cale yang tidak seimbang terdorong ke belakang.

Choi Han terkejut dan berlari ke arahnya. Tapi Choi Han berhenti berjalan.

“Uh.”

"Apakah Anda baik-baik saja?"

Cale bisa melihat Clopeh Sekka menopangnya dengan senyum cerah. Clopeh menopang punggung Cale dengan bahunya.

Cale hampir mendorong Clopeh menjauh karena senyumnya yang sangat cerah. Dan karena dia melihat perangkat penyimpanan video otomatis yang rusak.

‘Tapi itu rusak- Hah?’

Mata Cale melihat dua perangkat penyimpanan video otomatis di pelukan Clopeh.

'... B*jingan ini?'

Ketika mata Cale menyala, Clopeh mengangguk dengan senyum serius.

"Saya merekam semuanya."

Cale ingin menampar mulut itu.

Tapi dia tidak punya waktu untuk itu.

“Ugh!”

Lantai kuil bergoyang lebih kuat, dan sekarang melonjak tidak teratur.

Tak!

Dengan suara langkah kaki yang ringan, Choi Han menendang lantai dan melompat ke arah dinding kuil.

'Itu.'

Pada saat itu, pemandangan yang aneh tertangkap mata Cale.

'…Tangan-'

Patung yang diduga sebagai dewa tersegel yang diukir di dinding.

Di bawah patung itu, tangan yang tak terhitung jumlahnya yang terukir seolah-olah menopang patung itu sekarang menggeliat.

Menggeliat, menggeliat-

Kemudian, tangan-tangan itu tiba-tiba keluar dari dinding dan menuju ke Cale dan teman-temannya.

Pergelangan-pergelangan tangan menonjol keluar dari dinding, dan memanjang.

‘Ah, itu agak menyeramkan.’

Pemandangan di mana begitu banyak tangan terulur itu agak menakutkan. Tapi Cale tersentak tanpa sadar.

"Ah. Ini pasti adegan lain dari sang legenda.”

Cale mendengar suara Clopeh, dan mendorongnya menjauh lantas berdiri tegak dan berteriak.

“Choi Han!”

Baaang-!

Pada saat yang sama, aura hitam melayang turun ke tangan-tangan itu.

Beberapa tangan patah, tetapi tangan-tangan yang tersisa menyerang mereka.

Menuju Cale.

Semua orang menyadari bahwa target tangan-tangan itu adalah Cale.

“Hadang itu.”

Dengan suara seperti GPS, Cale bisa melihat sebuah jubah hitam menghalangi jalannya.

Garis-garis hitam keluar dari tangan Mart dan mulai mengikat tangan-tangan itu. Dan rambut merah Rosalyn berkibar saat dia mengangkat tangannya yang dipenuhi dengan mana merah.

“Choi Han, Nona Rosalyn!”

Cale kemudian berseru.

"Kiri!"

Mary menoleh untuk melihat Cale. Wajah Cale lebih santai dari yang dia kira. Suara Cale terdengar oleh Mary yang tidak lagi tegang.

Suaranya jelas.

"Buat lubang di sebelah kiri!"

Cale awalnya bermaksud menggunakan Embrace pada dewa tersegel itu untuk menyegelnya kembali sehingga dia tidak dapat mengganggunya.

Namun pemikiran itu akhirnya berubah.

Karena dewa tersegel ingin Cale menggunakan kemampuan Embrace pada dirinya.

Dewa tersegel ingin Cale menggunakan kemampuannya untuk melarikan diri dari kuil dan menawarinya informasi sebagai syarat kesepakatan. Mengingat itu, Cale menyadari bahwa menggunakan Embrace bukanlah jawaban yang benar.

Jadi apa yang harus dia lakukan?

‘Jika aku tidak bisa melakukannya sendiri.’

Jika dia tidak tahu jawabannya.

'Mari kita pikirkan sama-sama.'

Cale cukup akomodatif.

Terlebih lagi, tak banyak yang bisa dilakukan dewa tersegel itu sekarang.

Mengapa?

‘Karena dia bahkan tidak bisa melarikan diri.’

Agar kuil ini menghilang, seseorang harus membuka pintu masuk dengan kunci putih.

Dan begitu juga sebaliknya.

'Kecuali kamu membuka pintu masuk dengan kunci ini, kuil ini akan tetap di sini.'

Apa artinya.

'Begitu kita melarikan diri, kita akan menemukan cara untuk berurusan dengan dewa tersegel.'

Tentu saja, ada juga pilihan untuk berteriak 'Aku menyerah.' Kemudian mereka harus mengikuti tes lagi.

Tapi bukan itu.

'Jika aku bertanya kepada Eruhaben-nim atau Dewa Kematian melalui Nona Cage, aku pasti akan mendapatkan jawabannya.'

Khususnya, jika dia mengancam Dewa Kematian atau memintanya agar memberitahunya, dia akan mencoba menceritakan semuanya karena dia adalah dewa yang yang membenci dewa tersegel.

Dan bahkan jika itu tidak terjadi.

‘Aku sudah selesai berurusan dengan White Star.’

Tidak perlu baginya untuk menderita sendirian setelah dia membuat keputusan untuk tidak membiarkan orang lain melihat pemandangan itu.

Mereka bisa menyelesaikannya bersama sekarang.

Karena dia memiliki banyak sekutu yang kuat di luar.

Pada saat itu, Rosalyn berseru.

"Tuan Muda! Bukankah kamu mengatakan bahwa kuil itu tidak bisa diserang atau bahkan tergores?”

Ketika mereka pertama kali mendengar tentang kuil ini dari Ahn Roh Man, dia mengatakan kepada mereka bahwa tidak ada kekuatan lain yang dapat menggores kuil ini.

Yang berarti serangan itu tidak mempan pada kuil itu sendiri.

"Tidak, Rosalyn!"

Tatapan Rosalyn menuju ke Choi Han.

"Kuil ini mulai hancur!"

"Ah."

Rosalyn menyadari kalau mereka mengamuk tanpa sadar.

Ketika cahaya merah mulai menyerang, Choi Han, Rosalyn, dan Mary menyerang dinding kuil dan bagian interiornya.

Serangan mereka pasti tak lebih dari goresan yang sangat kecil, tapi bagaimanapun, kuilnya mulai hancur.

Suara tenang Cale terdengar di telinga Rosalyn ketika dia menyadari hal itu.

"Dewa tersegel telah kehilangan banyak kekuatan."

Dia telah menggunakan terlalu banyak kekuatan yang dia kumpulkan dalam keadaan tersegel karena Cale.

Kuil adalah penjara di mana dewa tersegel dikurung, tetapi pada saat yang sama itu adalah wilayah mereka.

"Jadi kuil ini juga melemah."

"Itu bagus."

Dengan kata-kata itu, mana merah Rosalyn bergerak ke satu tempat.

“Choi Han!”

Choi Han yang tengah menyerbu mendegar seruan Rosalyn lalu meningkatkan aura hitamnya sepenuhnya.

Woo, Woo-

Dengan suara getaran yang kecil, yong hitam muncul dari aura hitam yang bersinar dan membuka mulutnya.

Mana merah bagaikan api. Seekor naga hitam mengejarnya dengan mulut terbuka lebar.

“Mary. Tahan tangan-tangan itu.”

"Aku mengerti."

Garis-garis hitam yang tak terhitung jumlahnya terbentang dari tangan Mary dan saling jalin-menjalin dengan tangan-tangan yang menyerbu.

Saat Mary mengepalkan tinjunya, garis-garis itu mengencang, menghalangi jalan tangan-tangan itu. Bahu Mary sedikit bergetar.

"…Ah."

Seru Clopeh.

Mary merasakan kekuatan api di belakangnya. Tidak, dia merasakan kekuatan api bersama kilat.

Zzzzzttttt. Zzzztttt.

Cale menggunakan kekuatan kunonya lagi.

Ketika Mary menyadari itu dan menutup matanya dengan erat, Cale menatap kilat yang muncul di tangannya.

'Tidak. Tubuhnya dalam kondisi baik.’

Kapan itu terjadi?

Saat dia berpikir keras, Cale mengangkat tangannya yang memegang petir.

Choi Han dan Rosalyn. Yong hitam dan mana merah bertabrakan dengan dinding di sebelah kiri.

Baaaaaaang!

Cale mengerutkan kening mendengar dentuman keras itu.

Namun dia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.

Rosalyn dan Choi Han sudah bersiap untuk serangan berikutnya.

‘Ini tidak cukup untuk membuat lubang di dinding.’

Jadi Cale akan menambahkan kekuatannya sendiri juga.

Setelah api, dia akan menggunakan kekuatan kuno Super Rock dan air.

Krek.

Ada retakan kecil di dinding.

Seperti yang dia duga, sekali tidaklah cukup.

"Teruskan!"

Saat Rosalyn berteriak, Choi Han mengeluarkan auranya. Cale juga mencoba menambahkan kekuatannya.

Pada saat itulah.

Kraaak.

"Hah?"

Rosalyn tertegun.

Kraaaaaak.

Retakan terus muncul di dinding.

Mereka bahkan tidak melakukan serangan apa pun. Dindingnya semakin retak.

Melihat pemandangan ini, Cale tanpa sadar bergumam.

‘...Apa ini caranya melarikan diri sehingga kuil itu hancur sendiri?’

Dewa tersegel itu telah menggunakan terlalu banyak kekuatan pada targetnya, jadi dia tidak dapat menahan dampak dari benturan kekuatan serangan mereka dan kuil itu sekarang sedang hancur.

Saat Cale memikirkan itu.

Bang! Bang! Bang!

Suara-suara terdengar.

Raut wajah Cale mendadak berubah. Choi Han berteriak.

"Cale-nim, itu dari luar!"

"…Ya."

Kraaaak.

Dinding yang retak dengan cepat, retakannya semakin melebar dalam sekejap.

Boom!

Akibatnya, dinding itu runtuh.

Cale tanpa sadar membuka mulutnya ketika dia menyadari apa yang menjebol dinding yang runtuh itu.

“Ah, halo-”

Orang yang menerobos dinding.

“Ah, lama tak jumpa. Eruhaben-nim?”

Itu adalah kepala seekor naga.

Itu adalah kepala naga yang sebenarnya yang telah mencabut sihir polimorfnya.

Naga emas itu mengalihkan pandangannya dan menatap Cale.

Dan tertawa.

"Bukan apa-apa. Aku hanya memukulnya dengan kepalaku beberapa kali dan dinding itu hancur.”

Aku tidak berpikir kalau itu bukan apa-apa.

Cale nyaris tidak dapat menelan kata-kata yang hampir keluar dari mulutnya.

Kepala Eruhaben bukan sekadar kepala seekor naga.

Kepalanya ditutupi dengan lapisan mana seperti helm.

Raon, Eruhaben, Mila, Rasheel, dan Dodori. Itu adalah helm mana yang benar-benar tak terkalahkan dengan warna mana naga yang berbeda-beda.

'...Itu cukup... Itu bahkan mungkin bisa menghancurkan apa pun selain kuil, kan?'

Pada saat itu Cale memikirkannya.

Gedebuk!

Eruhaben melangkah mundur.

Oleh karena itu, sebuah lubang besar yang cukup bagus sebagai jalan keluar kemudian muncul.

"Manusia!"

Cale mendengar suara Raon dari kejauhan.

Tapi matanya mengarah ke tempat lain.

“I-itu-”

Suara Cale bergetar, begitu juga tangannya.

Eruhaben berbalik dan melihat Raon, On, dan Hong yang mendekat sebelum berbicara dengan tenang kepada Cale di kuil.

"…Kamu."

Cale bengong menatap dirinya dan teman-temannya di bola besar yang melayang lebih tinggi dari kuil, dan pemandangan di dalam kuil diproyeksikan darinya.

Eruhaben yang menatapnya dengan sedih terus berbicara dengan suara gemetar.

"Cale, kamu baik-baik saja?"

"Ya?"

"Anak-anak tidak melihatnya."

“Lalu… siapa saja yang melihatnya?”

Karena naga tua itu telah ber-polimorf, dia merespon dengan tenang tapi sedih dalam wujud manusianya.

"Aku melihatnya. Begitu juga semua orang.”

Cale merasakan kesadarannya meredup.

“Cale-nim!”

Choi Han segera mendekati dan menopang Cale. Kemudian dia berteriak kaget.

“Cale-nim! P-pakaianmu sekarang-”

Cale mengulurkan tangan dan meraba-raba kemejanya. Pakaiannya panas.

Dia memasukkan tangannya ke dalam saku bajunya.

Sebuah buku dipegang di tangannya.

“Cara Mati dengan Damai.”

Buku Dewa Kematian mengeluarkan panas dan bergetar ringan.

Sama seperti ketika Dewa Kematian memberi tahu Cale bahwa Choi Han sedang melihat ingatan Choi Jung Soo.

Buku itu, sebuah benda suci, mencoba memberi tahu Cale agar segera membukanya.

Dewa Kematian ingin mengajari Cale cara menyingkirkan dewa tersegel itu.

Jadi mereka harus memanfaatkan kesempatan itu.

Saat ketika Cale terhubung ke luar kuil.

Dan sekarang, dia terhubung ke luar karena tandukan kepala naga.

"B*rengsek…"

Cale tanpa sadar bergumam.

"Dasar dewa k*parat. Aku pasti, pasti akan membalasmu.”

Mendengar suaranya yang serak, Mary dan semua orang yang menghalangi dan menghancurkan tangan-tangan itu tertegun dan menatap Cale.

Setelah itu, Cale menutup dan membuka matanya ketika dia melihat wajah rata-rata anak berusia 9 tahun dan sekutunya yang lain mendekat.

Dan dia membuka buku itu.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 761        

>>>            

Chapter 759

===

Daftar Spoiler 


No comments:

Post a Comment