Thursday, December 9, 2021

Remarried Empress (#276) / The Second Marriage




Chapter 276: Berpikir Selangkah di Depan (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Duke Elgy berkata dengan tegas sambil tersenyum,

"Maaf, tapi sepertinya kamu hanya mengatakan itu secara impulsif."

Namun, suaranya tidak sedingin sebelumnya.

Rashta menyadari ini dan dipenuhi dengan harapan.

“Rashta, aku pikir kamu sekarang bingung karena hubunganmu dengan Yang Mulia tidak baik. Atau apakah kamu sengaja berpura-pura bingung?”

"Aku serius. Benar-benar serius. Memikirkan kepergian Duke Elgy saja sudah sangat menyakitkan, bagaimana mungkin ini bukan cinta?”

Rashta berbicara dengan tergesa-gesa dan memeluk Duke Elgy dari belakang.

"Tolong jadilah kekasihku, Duke."

Duke Elgy terkejut.

Kekasih?

Tidak jarang seorang anggota keluarga kerajaan negara lain menjadi kekasih permaisuri atau kaisar.

Namun, kasus ini sedikit berbeda.

"Aku juga punya perasaan kepada Rashta, jadi menjadi kekasihmu bukanlah masalah."

“Lalu apa?”

“Kamu tidak memiliki kekuatan sebagai permaisuri. Akungnya ... Kamu sekarang hanya seorang permaisuri dalam nama.”

"!"

“Jika aku, seorang anggota keluarga kerajaan dari negara lain, menjadi kekasihmu, aku akan kehilangan reputasiku di negara asalku.”

“Aku tidak akan selalu menjadi permaisuri dalam nama saja. Aku bisa menjanjikanmu itu."

"Itu berada di luar jangkauan Rashta."

Harga diri Rashta terluka.

Duke Elgy selalu memberinya kekuatan, jadi dia tidak ingin mendengar ini darinya.

Tapi Duke Elgy akhirnya melepaskan tangannya dari kenop pintu dan berbalik, jadi Rashta berhenti memikirkannya dan menatapnya dengan cemas.

“Tetapi orang-orang mungkin tidak akan terlalu menertawakanku jika Rashta memberiku hadiah yang sangat berharga dengan menandatangani kontrak kekasih.”

"Hadiah?"

Teringat sejumlah besar perhiasan dan gaun yang dia terima dari Sovieshu setelah mendatangani kontrak selir, Rashta bertanya dengan cepat,

"Apa yang kamu inginkan? Uang? Perhiasan?"

“Kalau itu aku punya banyak. Begitu banyak sampai-sampai aku tidak akan pernah selesai menghitungnya.”

"Lalu…"

Duke Elgy pura-pura merenung dan berseru, “Ah! Sebuah wilayah. Beri aku sebuah wilayah di dekat pantai.”

Rashta terkejut. Dia menginginkan sebuah wilayah?

“Seperti yang kamu tahu, negaraku adalah kerajaan maritim, jadi sangat memudahkan jika letaknya di dekat pantai.”

“Hmm, tapi Rashta tidak memiliki kekuatan itu…”

"Jika tidak, kamu tidak dapat menjadikanku, anggota keluarga kerajaan negara lain, sebagai kekasih."

Duke Elgy berkata dengan tegas, dan menatap Rashta dengan sangat menyesal.

“Lebih baik kita tidak melangkah lebih jauh demi kita berdua.”

"Aku akan menemukan caranya!"

Rashta buru-buru berpegang erat pada Duke Elgy dan berteriak.

"Rashta akan menemukan caranya!"

* * *

"Ada banyak desas-desus kalau Permaisuri menahan Duke Elgy ketika dia hendak pergi."

Marquis Karl melaporkan dengan wajah muram.

Ekspresi Sovieshu goyah sejenak.

"Apakah mereka terlihat di depan umum?"

“Kabarnya ketika Duke Elgy sedang memuat barang bawaannya ke dalam kereta, Rashta bergegas menghampirinya. Setelah itu, keduanya masuk ke kamarnya dan berbincang panjang. Pada akhirnya, Duke Elgy menurunkan barang bawaannya, memutuskan untuk tinggal.”

Marquis Karl sangat khawatir.

Orang-orang berpikir bahwa permaisuri yang asalnya orang miskin hanya merusak citra keluarga kekaisaran.

Ada banyak permaisuri yang memiliki kekasih, tetapi tidak ada yang mengumbar diri sebagai pasangan yang sedang jatuh cinta.

Orang-orang yang lebih jahat mencemooh, berkata kalau mereka tidak tahu apakah Rashta memasuki ruangan dengan Duke Elgy dan menahannya dengan mulutnya atau dengan tubuhnya.

Tentu saja, mereka yang mengatakan itu adalah tipe orang yang akan dipandang rendah oleh orang lain karena kata-kata kasar mereka, tetapi pasti ada titik di mana semakin buruk desas-desus, itu justru semakin menarik untuk didengar.

“Sepertinya semakin polos seseorang, semakin cepat dia menghitam.”

Sovieshu meratap.

Meskipun dia memiliki sisi yang pintar dan terkadang menunjukkan perilaku di luar akal sehat, Sovieshu menganggap Rashta benar-benar tidak bersalah.

Dikelilingi oleh orang-orang yang penuh perhitungan, Rashta tampak seperti bunga liar yang membawa angin kencang sendirian.

Dia percaya bahwa kemurnian Rashta harus dilindungi.

Semua orang dipengaruhi oleh lingkungan mereka, jadi aku tahu Rashta suatu hari akan berubah.

Tapi dia tidak menyangka akan secepat ini…

“Yang Mulia, bukankah kita harus menghentikan Permaisuri? Saya khawatir jika dia terus seperti ini, Keluarga Kekaisaran akan menjadi bahan tertawaan.”

“Bahan tertawaan bermula dari saat dia muncul di pesta pernikahan dengan gaun yang terlihat seperti ditutupi rumput laut, dan kita tidak menghentikannya.”

Sovieshu bergumam dengan dingin, dan menggelengkan kepalanya.

“Mari kita bairkan saja dia untuk saat ini. Yang lebih penting sekarang adalah bayi di perutnya. Apakah kamu punya hal lain untuk dilaporkan?”

"Ini bukan tentang Kekaisaran Timur ..."

“?”

Sovieshu mengerutkan kening melihat keraguan Marquis Karl.

Namun, dia dengan cepat menyadari apa yang ingin dibicarakan oleh Marquis Karl. Itu tentang Kekaisaran Barat.

Isu sensitif tentang negara sekutu, musuh, dan negara kuat, Sovieshu membaca langsung melalui surat kabar atau diberitahu oleh sekretarisnya. Bahkan jika kabar itu tidak penting bagi Kekaisaran Timur saat ini, seseorang tidak pernah tahu apakah seseorang dapat mengambil keuntungan dari informasi tersebut di kemudian hari.

Jadi bukan hal yang aneh bagi Marquis Karl untuk berbicara tentang Kekaisaran Barat.

“Jangan khawatir, tidak apa-apa. Katakan saja."

Sovieshu berbicara santai, dia tidak tampak tidak nyaman.

"Ini adalah skandal antara mantan Ratu Christa dan Kaisar Heinley."

Namun, begitu dia mendengar kata-kata Marquis Karl, ekspresi Sovieshu menjadi kaku.

"Apa?"

Marquis Karl berbicara tentang kapan skandal itu terjadi, bagaimana itu terjadi, bagaimana itu diselesaikan, dan sebagainya.

“Ternyata pada saat mantan Ratu Christa mengaku telah bersama Kaisar Heinley, dia bersama Grand Duke Kapmen. Pada akhirnya terbukti bahwa dia telah berbohong, dan pergi seolah-olah dia melarikan diri ke Compshire Mansion.”

Sovieshu tersenyum pahit ketika dia ingat bahwa Grand Duke Kapmen bersama Rashta malam itu.

Dia tidak percaya Grand Duke akan berbohong seperti itu.

"Grand Duke Kapmen pasti melakukannya untuk membantu Kaisar Heinley, atau untuk membantu Navier."

"Hah?"

Sovieshu tertawa dingin.

"Sudah kuduga, playboy tak tahu malu itu, dia hanya berpura-pura menjadi pria yang sedang jatuh cinta."

Marquis Karl menutup mulutnya ketika dia menyadari bahwa Sovieshu berbicara dengan penuh kebencian terhadap Kaisar Heinley.

Sovieshu mengirim Marquis Karl untuk pergi dan beristirahat.

Namun, merasa seolah-olah bagian dalam perutnya mendidih, Sovieshu berdiri dan kemudian duduk berulang kali di sofa, tidak bisa diam.

Navier tampak bahagia, dia pikir dia telah bertemu seseorang yang hanya mencintainya. Tapi apakah dia berselingkuh tepat setelah pernikahan?

Sovieshu sangat marah dan ingin meninju wajah Heinley.

Dia ingin memastikan kalau Navier tidak menderita. Namun, dia bertanya-tanya apakah pantas untuk memberikan surat, atau hadiah, kepada Navier sebagai penghiburan.

Navier punya harga diri yang kuat. Dia pasti tidak akan menerima penghiburan dari mantan suaminya.

Setelah beberapa pertimbangan, Sovieshu menemukan ide yang bagus.

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 275             

>>>             

Chapter 277

===

Daftar Chapters 


No comments:

Post a Comment