Wednesday, December 8, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#764)

 



Chapter 764: Karma (3)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Eruhaben menarik napas dalam-dalam saat butiran keringat terbentuk di dahinya. Saat buku yang terbungkus kegelapan menutupi wajah patung itu, dia merasakan kekuatan yang menakutkan dan aneh. Perasaan tidak berdaya, seolah terseret ke dalam rawa tanpa dasar, dan perasaan aneh yang membuat jantungnya berdebar kencang. Naga-naga lain juga memandang Cale karena kekuatan yang mereka rasakan begitu kuat sehingga mereka tidak bisa tidak melihat meskipun dalam situasi yang mendesak. Dodori bahkan harus menarik dan menghembuskan napas dalam-dalam berulang kali karena kekuatan yang luar biasa itu.

Mary pingsan dan CH menopangnya. Raon mencoba pergi ke Cale, tetapi mana merah melesat di depannya. Eruhaben sadar ketika dia melihat mana merah itu. Itu berasal dari Rosalyn yang mengirim mana merahnya untuk membuat perisai lain untuk mengisolasi sinar merah yang lengket. Eruhaben bergumam kalau dia adalah gadis yang cerdas. Rosalyn berkeringat deras saat mengeluarkan sihirnya.

Dia sangat terpengaruh oleh kekuatan itu seperti halnya Mary dan CH. Di antara orang-orang di sini, Rosalyn, yang merupakan yang terlemah kedua setelah Clopeh, sangat terpengaruh oleh kekuatan itu. Tetapi karena dia mampu melihat situasi saat ini secara rasional, dia tidak terlalu terpengaruh oleh perasaan yang ditimbulkan oleh kekuatan itu. Eruhaben menyuruh Raon agar tidak mengganggu Cale dan hanya menonton. Raon mengangguk dan memperhatikan Cale. Naga melihat perisai Rosalyn dan Rasheel berkata kalau dia tidak akan kalah.

Para naga memperkuat perisai mana mereka untuk menekan sinar merah itu, meskipun itu sulit. Bola di atas kuil hancur sepenuhnya, dan Mila berkata kalau dia tidak bisa menggunakan atributnya untuk menghubungkan pecahan-pecahan itu. Sinar merah mencoba melahap mana dari para naga sementara naga-naga itu mencoba menekannya. Karena keanehan dan kengerian yang mereka rasakan dalam warna merah itu mengingatkan mereka pada kematian.

Mereka harus bertahan sampai Cale menyelesaikan tugasnya. Alberu kemudian merasakan kekuatan lain di belakangnya, di tempat Cale berada. Itu bukan lagi perasaan tidak berdaya, tetapi sesuatu yang langsung dia identifikasi – kematian. Eruhaben berkonsentrasi untuk menghentikan sinar merah itu, tapi punggungnya terasa merinding. Dia bertanya-tanya apa yang sedang dilakukan Cale dan kekuatan apa yang digunakan Cale sekarang. Dia merasa terkejut dan khawatir pada Cale.

Mila mengerang dan memperkuat kekuatannya. Rasheel berseru kalau itu sekarang dalam keadaan melarikan diri. Sinar merah mulai bergetar hebat seolah-olah itu adalah upaya terakhirnya untuk melawan. Eruhaben terbang lebih dekat ke bola dan merentangkan kedua tangannya, menyebarkan debu emasnya. Dia bergumam kepada Cale agar bergegas, ketika mana menutupi sinar merah dan perisai mana dari para naga.

Ini adalah garis pertahanan terakhir melawan sinar merah itu. Perisai yang dibuat oleh manusia di atas langit kota adalah garis pertahanan terakhir. Suara menyeramkan kemudian terdengar dari kuil. Cale tanpa sadar bergumam bahwa para dewa sedang bertarung. SG menolak untuk 'dipeluk.' SG berusaha mendorong Cale menjauh dengan kekuatan yang tidak diketahui seolah-olah itu hal terakhir yang bisa dia lakukan.

Tetapi Cale mengoreksinya, berpikir kalau SG berusaha menangkap dan menelannya (Cale). Cale menyadari jika membiarkan dirinya terpengaruh oleh perasaan yang dipancarkan oleh kekuatan itu, dia pada akhirnya akan terombang-ambing oleh SG bahkan jika dia berhasil 'memeluk' SG. Sementara itu, kegelapan dari Dewa Kematian dan kekuatan patung itu bertabrakan. Kegelapan yang mengelilingi benda suci itu melindungi Cale dan melahap kekuatan SG.

Tangan Cale gemetar saat dia menggigit bibirnya dan mengutuk, berpikir 'Sialan! Cepatlah!’ Dia tidak pernah merasa seperti ini ketika dia menggunakan Embrace pada WS atau WT palsu. Itu terlalu berlebihan baginya. Perlahan-lahan dia merasa sulit bernapas. Dia berkeringat deras, dan gemetar di tangannya semakin parah. Tabrakan kekuatan kedua dewa menyebabkan ledakan keras, dan Cale menjadi tuli dan sakit kepala karenanya.

Raon memanggil manusianya, dan Cale menanyakan situasinya. On melaporkan bahwa bola tersebut telah hancur dan kehilangan bentuknya. Dan sinar merah seperti cairan itu bahkan membuat para naga kesulitan dan melahap mana. Cale memejamkan mata dan bertanya-tanya apakah sinar merah itu akan menghilang jika dia berhasil menggunakan Embrace pada SG. Dia tahu kalau mereka tidak punya cara untuk menahan sinar merah itu dengan baik.

Jadi Cale bersiap untuk kemungkinan itu. Saat dia mencoba menenangkan suaranya yang gemetar, dia menyuruh Raon pergi dan membawa sesuatu dari Hutan Kegelapan. Tapi kemudian, sesuatu bergema keras di benaknya. Cale merasa ingin muntah, tetapi dia mendengar suara yang familier di kepalanya. Dewa Kematian sedang berbicara dengannya. Dewa Kematian mengatakan bahwa resistensi SG lebih kuat dari yang dia kira, jadi dia (Dewa Kematian) akan menggunakan kekuatannya sedikit lebih banyak. Dewa Kematian bertanya apakah Cale akan baik-baik saja dengan itu.

Cale setuju dan cukup yakin dia bisa bertahan. Dewa Kematian tidak lagi menjawab, dan Cale merasakan kegelapan di sekitarnya semakin pekat. Tangannya semakin gemetar saat dia dengan jelas merasakan 'kematian'. Dia menyadari bahwa dia harus membuat anak-anak dan orang lain menjauh darinya. Jadi dia mencoba membuka mulutnya untuk menyuruh mereka pergi. Tetapi dia harus memperkuat cengkeramannya pada buku itu karena rasanya dia akan melepaskannya jika tidak melakukannya.

Cale merasa bahwa para dewa adalah makhluk absolut yang tidak pernah bisa dia lawan dan menang darinya. Kemudian dia mendengar On menyuruh Raon dan Hong pergi ke Hutan Kegelapan. Cale tersenyum ketika dia menyadari bahwa On mengerti apa yang dia katakan. Apa yang Cale pikirkan adalah mereka harus membawa kastil hitam di hutan. Karena makhluk yang ada di sana, Sheritt, yang memiliki atribut perlindungan. Dia berpikir kalau atributnya akan lebih kuat dalam melindungi kota dari sinar merah itu.

Yang tersisa sekarang untuk Cale adalah berhasil menaklukkan SG. Dia menarik napas dalam-dalam, membuka matanya, dan melihat sekeliling. Bentrokan kekuatan semakin meningkat, dan Cale mendengar suara samar memanggilnya. Itu adalah Super Rock, mengatakan bahwa kuil marmer itu terbuat dari batu. Jika kuil itu adalah domain SG, SG memiliki keuntungan di sini, jadi Dewa Kematian tidak bisa menggunakan kekuatannya secara bebas di dalam sini.

Tapi kuil marmer itu juga berada di dalam domain 'batu'. Kuil itu tidak boleh hancur karena berisi fragmen SG. Jadi rencana Super Rock adalah menempatkan kuil di bawah domain Super Rock. Namun, Cale bertanya-tanya apakah kekuatan kunonya dapat mengalahkan kuil tempat kekuatan suci berada. Tetapi Super Rock mengatakan bahwa SG sangat kuat di masa lalu, jadi tidak ada gunanya menggunakan kekuatan kuno Cale.

Namun, sebagian besar kekuatan SG sekarang digunakan untuk melawan kekuatan Dewa Kematian. Jadi rencana Super Rock adalah membidik celah itu. Cale tidak pernah menggunakan kekuatan kuno saat menggunakan Embrace. Ini akan menjadi pertama kalinya dia melakukannya. Dia bertanya dengan suara gemetar apakah dia akan baik-baik saja, tetapi tersenyum mendengar jawaban Super Rock yang mengatakan bahwa Cale harus menggunakannya bersama dengan Aura Dominasi.

Pada saat itu, Cale menggunakan kekuatan kunonya. Clopeh, yang berlutut di sudut kuil, gemetar dan memanggil nama Cale karena dia merasakan kekuatan kuno Cale. Itu adalah Aura Dominasi yang tidak menyerah di depan Ketakutan Naga atau kekuatan suci. Kekuatan Super Rock juga mulai menyebar di bawah kaki Cale. Kuil bergetar, dan CH dan Mary menyadari kalau Cale sedang melakukan sesuatu.

Mereka melihat anak-anak berteleportasi, dan CH yang paling dekat dengan Cale menyadari perubahan di tubuhnya. Ada kekuatan dahsyat para dewa, dan kekuatan familier yang samar yang mulai menyebar ke seluruh kuil. Itu mengingatkan CH pada punggung seseorang yang hendak jatuh tetapi tidak roboh sampai akhir. Orang yang acuh tak acuh tapi hangat yang meyakinkannya kalau dia bisa menanggungnya.

CH menggumamkan nama Cale saat kekuatan kuno Cale perlahan menyebar di dalam kuil. Tetapi CH mengerutkan kening ketika dia menyadari bahwa Cale sedang berjuang. Dia tidak bisa melihat Cale yang dikelilingi oleh kegelapan. CH mencengkeram pedangnya begitu kuat sehingga darah menetes ke kukunya yang telah melukai telapak tangannya. Cucuran darah mengalir di bibir Cale yang tersenyum.

Cale berpikir kalau itu tidak apa-apa saat kedua kekuatan kunonya mengambil alih kuil. Awalnya lambat, tetapi lambat laun tumbuh cepat seperti bendungan yang jebol. Kuil bergetar seolah-olah SG terguncang. Cale tersenyum dan yakin dia bisa berbuat lebih banyak. Super Rock kemudian panik dan berteriak, jadi Cale bertanya-tanya ada apa. Super Rock tergagap dan bertanya apa yang diberikan Pohon Dunia kepada Cale sehingga Cale sekarang dapat 'mengambil alih' kuil secepat ini.

Super Rock mengatakan kalau kekuatan Cale bahkan melebihi para naga. Cale terkejut dan merasa merinding saat itu. Kuil itu bergetar kuat, dan Cale berjongkok. Cale mendengar Dewa Kematian berkata ‘kerja bagus’ karena mereka sekarang berada di bagian terakhir. Dia mendengar teriakan putus asa dari patung itu. Semua orang menutup telinga mereka mendengar teriakan yang memekakkan telinga. Dinding berisi patung itu mulai retak. Pada saat yang sama, mereka yang berada di kuil jatuh tersungkur ke lantai.

Kekuatan kematian memenuhi ruangan. Itu adalah kekuatan yang sangat kuat sehingga akan membuatmu pingsan atau mati lemas. Saat teriakan mengerikan itu berakhir dengan kekuatan yang mencekik, Cale menggelengkan kepalanya dan terhuyung-huyung. Dia nyaris tidak mampu berdiri dan menghela napas. Dia merasa SG sedang 'dipeluk' ke dalam buku. Wajah patung yang baik hati dan elok itu tiba-tiba berubah menjadi sosok yang berteriak seperti iblis.

Cale tersenyum mendengarnya dan mengabaikan darah di bibirnya. Patung di dinding itu lenyap. Sebaliknya, sebuah sosok tampak terukir di buku terbuka yang dimilikinya. Cale menggerakkan tangannya dan menutup buku itu. Dia bisa dengan jelas merasakan kalau SG telah terkurung dalam domain Dewa Kematian. Cale terhuyung, dan CH buru-buru menopangnya. Tapi Cale mengutuk ketika dia melihat sinar merah itu masih ada. Sinar merah yang seolah jatuh ke tanah itu kini seperti bom waktu yang akan meledak. Cale harus menghentikan itu juga.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 763      

>>>            

Chapter 765

===

Daftar Spoiler 


No comments:

Post a Comment