Chapter 765: Karma (4)
Penerjemah:
Shira Ulwiya
Cale
berdiri setelah CH menopangnya. Dia berkata kalau sinar merah itu adalah
satu-satunya masalah yang tersisa. Mary mengepalkan tinjunya saat dia merasa kalau
akhir dari pertempuran panjang itu sudah dekat. Sebuah ledakan bergema, dan
mereka menoleh ke arah suara itu. Cale berlari ke arahnya, dan melihat sinar
merah yang sekarang lebih mirip seperti cairan bergetar hebat.
Rosalyn dan
para naga kesulitan menghentikannya. Cairan merah telah memecahkan perisai
mereka, dan sejumlah kecil cairan menetes melalui celah-celah. Isi setiap tetesnya
sangatlah sedikit, hanya cukup untuk mengisi kedua tangan manusia. Eruhaben
mencoba membuat perisai untuk memblokir cairan yang menetes itu, tetapi Rosalyn
dengan tenang menyuruhnya berhenti.
Dia ingin
melihat daya hancur cairan itu sehingga mereka tahu bagaimana mencegahnya. Sebagian
besar orang sudah dievakuasi, dan Alberu berlari menuju tempat di mana cairan
itu akan mendarat di tanah. Dia bertanya-tanya berapa besar daya rusak yang masih
dimiliki SG. Tetesan itu mengenai perisai yang dibuat oleh para mage. Perisai
yang Alberu dan Eruhaben tidak yakini akan hancur dengan mudah.
Tapi
tetesan itu melelehkan perisai saat menyentuhnya. Sehingga sebuah lubang terbentuk
di perisai, dan satu tetesan jatuh ke tanah. Alberu menyuruh semua orang untuk
mundur, dan tetesan itu menyentuh tanah. Hanya dengan satu tetesan, seluruh tanah
tempat Alberu dan bawahannya berdiri seketika berubah menjadi hitam, bahkan
membunuh semua rerumputan.
Alberu
merasa bahwa mana mati tidak sebanding dengan kekuatan ini. Bawahannya gemetar
dan Alberu bertanya kepada Duchess Violan melalui komunikasi video apakah dia
melihatnya. Violan mengatakan dia memahami dampaknya dan berbicara dengan mage
di sebelahnya. Mereka tahu bahwa jika itu meledak, daya hancurnya akan lebih
besar. Jadi Violan mengatakan bahwa mereka akan terus memasok mana ke perisai
untuk mempertahankannya, dan segera memperbaiki lubang apa pun di perisai.
Sekitar
seratus mage sedang membuat lingkaran sihir perisai. Selain itu, para dark elf
bersiaga untuk keadaan darurat. Cairan merah itu terus merusakkan dan
melelehkan perisai mana dari para naga, tapi para naga segera memperbaikinya.
Bawahan Alberu berkata kalau itu akan segera meledak, jadi Alberu harus
mengungsi.
Tapi Alberu
menggelengkan kepalanya, mengatakan bahwa bahkan raja saja tidak mengungsi,
jadi mengapa dia harus mengungsi. Dia melirik tempat di mana tangga menuju kuil
awalnya berada. Di sana, Raja Zed Crossman berdiri diam dengan dua bawahannya.
Zed menatap kuil di atas. Alberu tidak bisa mengerti sama sekali apa yang raja
pikirkan. Dia juga melihat ke arah tatapan Zed.
Ia melihat
seorang laki-laki sedang melihat ke luar lubang yang tercipta dari dinding kuil
yang hancur. Pria itu adalah Cale dengan darah kering di bibirnya dan rambut
merah acak-acakan. Bawahan Alberu mengatakan bahwa jika Cale turun tangan,
mungkin mereka bisa menghentikannya. Alberu menegang mendengar itu dan berpikir
apakah bawahannya tidak bisa melihat penampilan Cale yang berantakan. Tetapi
bawahannya tampak setengah mengkhawatirkan Cale dan setengah mengharapkan Cale
untuk menyelesaikannya.
Alberu
berpikir itu tidak baik, dan dia harus memaksa Cale untuk memulihkan diri
setelah semuanya selesai. Bagaimanapun, Cale adalah manusia. Meskipun Duke
Henituse mungkin juga akan menyuruh Cale diam di wilayah mereka selama beberapa
waktu. Tapi Alberu bertanya-tanya apa yang sedang dilakukan Cale. Sementara
itu, CH bertanya pada Cale apakah dia baik-baik saja. Cale menginjak buku hitam
Dewa Kematian.
Cale dengan
blak-blakan menjawab bahwa dia baik-baik saja lantas mengambil buku yang dia
injak. Dia mengerutkan kening sementara di dalam hati mengutuk buku itu. Dia
berpikir bahwa kekesalannya akan sedikit mereda jika dia menginjak buku itu. Tapi
dia tidak mengeluh tentang Dewa Kematian. Buku hitam di tangannya terus
bergetar. Sudah seperti itu sejak dia menutup buku itu.
Dia
berpikir kalau itu adalah masalah yang terkait dengan SG yang 'dipeluk' dalam
buku Dewa Kematian. Tetapi Cale berpikir bahwa Dewa Kematian juga tidak banyak
membantu. Dia tidak mengharapkan Dewa Kematian untuk membantu menangani cairan
merah, tetapi dia merasa kesal ketika dia melihat para naga mengalami
kesulitan. CH mengepalkan tinjunya saat dia melihat Cale. CH berpikir tidak
banyak yang bisa dia lakukan selain bertarung dengan pedang. Dia menyadari
bahwa dia tidak memiliki kekuatan untuk membantu dalam bertahan atau memblokir.
Jadi dia mengerutkan kening.
Alberu terbang
ke atas kuil dengan sihir. Dia juga menggunakan sihir cahaya untuk menutupi
kekuatan mana mati yang berkedip di sepanjang ujung jubahnya. Cale berkomentar kalau
itu berkedip (jubah Alberu), tetapi Alberu bertanya tentang benda suci. Alberu
kemudian bertanya kepada Cale apakah dia akan merobek atau membakar buku itu.
Cale memandang Alberu dengan kagum. Putra mahkota ini berbicara seperti ini
tentang benda suci. Cale berpikir bahwa seperti yang diharapkan, Alberu dapat
diandalkan.
Alberu
tidak menyukai tatapan kagum yang diberikan Cale padanya, jadi dia mengubah
topik pembicaraan ke cairan merah. Cale mengatakan bahwa mereka harus
menghentikannya. Keduanya dengan tenang berbicara, tidak seperti orang-orang di
tempat penampungan yang sekarang gugup. Bawahan Zed mengatakan bahwa mereka
harus pergi, tetapi Zed hanya diam menatap Alberu dan Cale. Alberu memberi tahu
Cale agar tidak berlebihan, dan Cale menjawab kalau dia sehat-sehat saja.
Mendengar
kata-kata yang tidak dapat dipercaya dari Cale, Alberu tiba-tiba menjadi marah.
Tapi dia menahan diri ketika dia melihat CH menggelengkan kepalanya. Mereka
tahu kalau mereka tidak boleh marah kepada pasien. Dan kekuatan Cale masih
dibutuhkan karena mereka tidak bisa begitu saja membiarkan kota runtuh.
Situasinya gawat, jadi Alberu tidak lagi berpikir untuk menghalangi Cale atau
menjadi marah.
Pada saat
itu, Alberu merinding. Eruhaben berteriak kalau itu akan segera meledak. Alberu
melihat Cale menggunakan kekuatan kuno angin untuk terbang keluar dari kuil.
Dia bertanya kepada yang lain di kuil apakah mereka semua bisa membantu. Mary
menggunakan mana mati dan menembakkan garis hitam dari tangannya, membentuk
jaring. Alberu menambahkan mana matinya ke jaring Mary karena satu-satunya
orang yang melihatnya melakukan itu adalah sekutunya, yah, kecuali Clopeh.
Alberu
menyadari kalau kekuatan cairan merah itu sangat luar biasa ketika dia membantu
memblokirnya. Dia menjadi khawatir dan tegang. Namun, dia pikir itu patut
dicoba. Dalam sejarah, tidak pernah ada catatan di mana para naga, dark elf,
dan manusia saling bahu-membahu melindungi sesuatu. Jadi Alberu melihat ke
orang yang membuat semua ini menjadi mungkin – Cale.
Suara
sesuatu yang hancur terdengar. Itu adalah cairan merah. Alberu menjadi tegang
tetapi berpikir bahwa mereka bisa melakukannya. Tapi dia tersentak ketika dia
melihat sesuatu di langit. Jauh di atas cairan merah, sebuah portal terbuka,
dan Raon memanggil manusianya. Cale tersenyum dan Raon menciptakan panggung
besar yang terbuat dari mana. Panggung itu seperti fondasi untuk sebuah
bangunan.
Rosalyn
menarik mananya dari perisai, dan membantu Raon. Sebuah kastil hitam muncul di
langit, dan Raon berkata bahwa dia datang ke sini bersama ibunya. Mila
berteriak kalau itu akan meledak. Tetapi pada saat yang sama, seorang wanita
berambut putih berkata kalau dia sedikit terlambat. Perisai yang tak terhitung
jumlahnya muncul di sekelilingnya dan bergerak menuju cairan merah itu. Itu
adalah Raja Naga Sheritt.
Cairan
merah itu meledak seolah-olah sebuah bagian dari pegunungan besar runtuh. Semua
orang di tempat itu melihat cairan merah darah menyembur keluar dan menutupi
langit. Tetapi mereka juga melihat perisai perak dengan dua sayap muncul di
tengah-tengah. Super Rock berkata kepada Cale kalau dia melakukannya secara berlebihan.
Di tangan Cale ada topeng WS.
Saat ini,
Cale menggunakan kekuatan kuno perisainya, serta kekuatan kuno air dan dinding
angin milik WS yang telah dia 'rangkul.' Cale mengatakan bahwa dia harus
melakukan yang terbaik. Super Rock mengatakan apa gunanya energi Cale
dipulihkan oleh WT kalau dia melakukannya secara berlebihan lagi. Cale yang
berwajah pucat hanya tersenyum mendengar kata-kata sedih Super Rock. Dia
memperkuat kekuatan kuno perisainya.
Kekuatan
kuno perisai dan vitalitas jantung saling berbagi kekuatan. Begitu Cale menikam
hatinya dengan akar yang berisi fondasi WT yang abadi, tubuh dan jiwa Cale
dipenuhi dengan vitalitas. Jadi kekuatan kuno perisai juga terkena efeknya dan
menjadi lebih kuat. Jadi Cale percaya pada perisai itu dan menggunakan seluruh
kekuatannya kepada sinar merah yang meledak itu.
Perisai
menutupi kota, dan kedua sayapnya memeluk sinar merah. Seolah Cale akan
menghadapi semuanya sendirian. Tapi Cale tidak sendirian kali ini. Kekuatan
sekutunya kali ini ada bersamanya. Cale mengatakan bahwa itu patut dicoba.
Bahkan jika dia atau orang lain pingsan, akan ada orang lain yang bisa bertahan
sampai orang itu berdiri lagi. Jadi Cale tanpa rasa takut dapat mengatakan
bahwa itu patut dicoba.
***
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Sumber: https://adarterra.wordpress.com/
<<<
>>>
===
// Super Rock mengatakan apa gunanya energi Cale dipulihkan oleh WT kalau dia melakukannya secara berlebihan lagi //
ReplyDeleteIYA!! Apa gunanya Caalleeeeeee. Ya ampun... (*QwQ)
Aku tidak dapat berkata apa pun:(
ReplyDelete