Saturday, December 11, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#766)




Chapter 766: Karma (5)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Sebuah ledakan keras terdengar. Mila, yang perisainya berada di lapisan pertama, gemetar saat perisainya hancur. Tubuhnya merasakan dampak perisainya yang hancur, tapi dia masih bertahan. Kekuatan yang bisa membebani seekor naga membuatnya memikirkan satu kata – keputusasaan, atau kekuatan untuk merasakan keputusasaan. Jadi dia tanpa sadar melirik Dodori yang juga sedang mengeluarkan perisai mana.

Darah menetes dari mulutnya, dan dia berujar dalam hati 'astaga' karena dia tahu kalau Dodori adalah naga yang lebih muda dan akan menerima guncangan yang lebih besar. Tapi dia tidak bisa berbicara karena guncangan yang mengguncang tubuhnya. Saat itu, Rasheel berteriak kepada Dodori agar berhenti dan menolong ibunya. Dodori ragu-ragu, tetapi ketika dia mendengar ibunya memanggil, dia menarik mananya dan bergegas ke arahnya. Perisai Mila sepenuhnya rusak pada saat itu.

Rasheel mengutuk dan berpikir 'Sialan. Aku seharusnya terus tidur saja! Kenapa aku ada di sini!’ Dia merasa kesal sementara darah keluar dari mulutnya, tetapi dia mengabaikan darah itu dan berkonsentrasi. Dia tidak bisa menahannya. Tidak peduli seberapa egoisnya dia, dia melihat bagaimana para manusia bertarung. Jadi dia tidak bisa membiarkan sekelompok naga perkasa terlihat lemah di depan makhluk yang lebih lemah dari mereka (naga). Harga dirinya sebagai naga tidak akan pernah bisa mentolerirnya.

Tapi perisainya juga rusak. Dia bertahan sedikit lebih lama dari Mila karena dia memiliki sedikit lebih banyak kekuatan yang tersisa daripada Mila yang berada di garis depan. Tangannya gemetar, tetapi dia tertawa ketika dia menyadari bahwa ledakannya telah berkurang. Eruhaben memberi tahu Mila dan Rasheel bahwa mereka melakukan pekerjaan dengan baik. Satu-satunya perisai mana yang tersisa yang dibuat oleh naga adalah milik Eruhaben karena Dodori dan Raon telah mundur lebih dulu.

Eruhaben mengatakan bahwa mereka adalah satu-satunya yang tersisa seraya melihat Lord Sheritt yang memasang senyum di wajahnya yang berbintik-bintik. Eruhaben tersenyum dan berkata bahwa terkadang, pertahanan terbaik adalah menyerang. Sheritt mengangguk dan berkata bahwa dia harus melakukannya dan dia akan menghentikan (dampaknya) sebisa mungkin. Eruhaben melepaskan perisai mananya dan mengubah mananya menjadi debu emas. Dia menoleh untuk melihat Alberu, Mary, dan Cale untuk terakhir kalinya.

Eruhaben menggerakkan tangannya saat dia mengangguk, melakukan apa pun yang ingin dia lakukan. Dia membuat debu emasnya meledak pada ledakan merah itu. Sebuah rantai ledakan bergema dan berbenturan dengan ledakan merah. Ledakan emas tampak lemah sementara ledakan merah menelannya, tapi Eruhaben bertahan. Kekuatan ledakan merah membuatnya merasa putus asa, tetapi dia tahu bahwa 'keputusasaan' dan 'merasa putus asa' adalah hal yang berbeda.

CH menolong Mary yang terhuyung-huyung. Dia bertanya apa yang terjadi, tetapi tidak ada yang menjawabnya. Alberu dan Mary sama-sama berkeringat deras saat mereka menggunakan mana mati mereka. Alberu menggigit bibirnya sambil terus menuangkan mana mati ke garis hitam Mary. Dia tahu bahwa kekuatan ledakan merah telah berkurang. Dan tahu bahwa mereka tidak akan bertahan lama.

Tapi dia bertahan. Mungkin karena keputusasaan biasanya dikaitkan dengan kematian, mana matinya mampu menahan ledakan sampai batas tertentu. Perisai mana naga rusak seketika, tetapi penghalang mana mati mereka bertahan lebih baik dari yang diharapkan. Atau bisa juga karena Eruhaben menyerang lebih dulu. Alberu berpikir 'Seperti ini. Dia menghadapi kesulitan seperti ini. ' Sekutu Cale menyadari besarnya kekuatan yang biasanya dihadapi Cale.

Alberu bertahan karena sebelumnya dia mengatakan bahwa itu pantas untuk dicoba. Dan bahwa dia ingin membuatnya lebih mudah bagi orang lain. CH membantu Mary duduk, dan ketika dia mendengar Alberu mengerang, dia bergegas menuju ke pangeran dan menopangnya. Darah mulai mengalir dari bibir Alberu dan Mary yang masih menggunakan mana mati mereka. CH melihat para  naga berdarah, dan berpikir bahwa jika itu adalah kekuatan yang bisa melukai naga, efeknya pada Alberu dan Mary pasti akan lebih besar.

Raon terbang ke arah mereka bersama Rosalyn dan mengatakan bahwa itu sudah cukup, dan mereka harus berhenti karena ibunya akan mengambil alih. Rosalyn mengangguk tetapi Alberu pura-pura tidak mendengarnya. Jadi Mary menyuruh Alberu agar tidak melakukannya secara berlebihan dan terluka. Dia menunjuk ke Cale, dan Alberu akhirnya mengangguk. Keduanya berhenti menggunakan mana mati mereka.

Eruhaben melanjutkan ledakannya yang bertubi-tubi. Cale yang berwajah pucat menghela napas ketika dia melihat kekuatan Eruhaben. Dia menyadari bahwa kekuatan ledakan merah itu perlahan-lahan berkurang. Semua dampak ledakan Eruhaben diblokir oleh perisai putih Sheritt. Dengan demikian, perisai Cale bahkan tidak merasakan dampak apa pun dari ledakan itu.

Sementara ledakan-ledakan itu terus berlanjut, seseorang di tempat penampungan membuka jendela. Mereka melihat perisai perak dengan sayap masih di luar. Seorang kesatria berkomentar bahwa suara ledakan telah berkurang, dan seorang mage di sebelahnya mengatakan bahwa perisai itu tampaknya bertahan dengan baik (Mereka salah paham lagi… Cale yang malang). Mereka kemudian melihat Eruhaben dan Sheritt melakukan tugas mereka. Seorang kesatria menghela napas dan mencoba menutup jendela, tetapi sebuah ledakan besar mengejutkannya.

Sheritt mengatakan bahwa kekuatan dewa memang berbeda. Dia menambahkan bahwa kekuatan itu tampaknya telah menyerah untuk menargetkan kota. Saat ledakan merah besar meletus, ia menelan segala sesuatu di sekitarnya. Perisai Sheritt pecah dan menghilang. Menyaksikan semua itu, Cale menghitung bahwa hanya sepertiga dari kekuatan merah yang tersisa.

Cale berpikir kalai ini sekarang adalah gilirannya ketika dia menarik napas dalam-dalam. Dia menggunakan kekuatan kuno WS untuk memperkuat perisainya dan membuatnya lebih bersinar. Tapi Cale berhenti ketika dia mendengar para naga berbicara. Rasheel mengatakan bahwa dia masih bisa melakukannya sambil mengeluarkan perisainya lagi. Dodori juga melebarkan perisainya. Cale bertanya-tanya, 'Apakah naga-naga ini tidak lelah?' Rasheel bahkan memiliki sesuatu seperti botol kecil di mulutnya. Ketika Cale memandang mereka dengan bingung dan khawatir, ledakan keras lainnya terdengar.

Cale berteriak pada kedua naga itu.

"Berhenti-!"

Tapi mereka tidak mendengarkan.

Rasheel dan Dodori memblokirnya lagi untuk mengurangi daya ledakannya. Mereka lantas batuk darah.

“Ugh.”

“Ugh. I-Ibu.”

“Do-Dodori!”

Deg.

Cale merasa jantungnya mencelos sejenak.

Dia bahkan tidak melihat kedua naga itu tersenyum bahagia.

"Aku akan melakukannya juga!"

Raon kemudian datang ke sebelah Cale dan membantu.

“Aku juga akan melakukannya.”

Rosalyn, yang datang dari kastil hitam dengan seikat batu mana bermutu tinggi, mengikutinya.

Alberu, yang sedang meminum cairan mana mati, juga turut serta. Terdapat darah di bibir keduanya.

'Hei, mengapa orang-orang ini-!'

Ketika wajah Cale tampak lebih getir dari sebelumnya, Raon berbicara dengan ceria tetapi berani.

“Manusia, jangan khawatir! Kamu dapat beristirahat sekarang! Tidak perlu terburu-buru! Aku bisa melakukannya Aku sedikit lelah, tapi aku tidak akan pingsan! Semua orang berpikiran sama!”

Ah.

Sebuah desahan keluar dari mulut Cale.

Super Rock juga menghela napas.

-Hei.

Dan bergumam.

-Ini karma. karma.

Cale melihat semua yang ada di hadapannya.

Eruhaben dan Sheritt juga mengatur ulang dan menuangkan sisa kekuatan mereka ke dalamnya. Keduanya berada di depan Cale dan bahkan lebih cepat. Tidak mudah bagi Cale, yang telah menyebarkan perisai besar dan menggunakan kekuatan kunonya, untuk memindahkan atau melepaskan perisainya, jadi dia tidak bisa melakukan apa pun untuk menghentikan semua orang.

"Ha."

Sambil menghela napas, Cale mengulurkan tangannya dan meraih Raon saat dia berdiri.

“Kenapa, manusia?”

"Berhentilah."

Tapi Raon berbalik.

BUUUUUUUUUUM-! BUUUUUUM-! BUUUUUM-!

Dan akhirnya, setelah beberapa ledakan keras lagi.

Bum-

Hanya ledakan yang sangat kecil yang tersisa, mengenai perisai Cale.

Sekutunya berdarah atau jatuh berlutut.

Deg. Deg. Deg.

Cale merasakan jantungnya berdebar kencang.

Hal-hal yang telah dia lakukan di masa lalu terlintas di benaknya.

"TIDAK!"

Raon melebarkan matanya karena terkejut.

Eruhaben, Rosalyn, Mila, Rasheel, dan Dodori. Mereka yang melayang di udara dengan sihir terbang sekarang mulai berjatuhan.

Mereka bahkan tidak memiliki cukup mana yang tersisa untuk digunakan. Naga-naga agung dan mage itu bersertu saat master menara berikutnya jatuh.

Khususnya, Eruhaben jatuh paling cepat.

“Raon! Sihir terbang!”

Pada saat Raon mendengar teriakan Cale dan secara refleks melemparkan sihir terbang ke arah mereka untuk mencegah mereka jatuh.

"Ibu!"

“…Aku harus beristirahat.”

Sosok Lord Sheritt bergetar dan memudar saat dia menuju ke kastil hitam.

"Tidak apa-apa, kamu bisa beristirahat."

Ketika Sheritt tersenyum lembut pada Raon dan menghilang, Raon meraih ujung pakaian Cale. Kaki depannya gemetar.

On dan Hong melihat ke luar kastil hitam, tidak dapat menyembunyikan kekhawatiran mereka. Semua anak memandangi Cale.

Cale, yang hanya pingsan atau roboh setelah mengeluarkan kekuatannya secara berlebihan, menyeka wajahnya dengan kedua tangan dan menoleh.

Alberu dan Mary sudah pingsan dan mata mereka terpejam. Dia tidak tahu apakah mereka pingsan atau tertidur. Tapi itu bukan bahan tertawaan.

Seolah-olah Cale sedang melihat dirinya sendiri.

“…Kenapa melakukannya sejauh ini…”

-Jangan mengatakannya seolah-olah kamu tidak tahu.

Cale tidak bisa berkata apa-apa kepada kata-kata Super Rock.

Dia menundukkan kepalanya.

Perisai yang menutupi Puzzle City. Di bawahnya, orang-orang menjulurkan kepala mereka satu per satu.

Sinat merah yang mengerikan menghilang dari mata mereka, dan hanya perisai perak cemerlang dengan dua sayap yang tersisa.

Dan mereka bisa melihat Cale berdiri sendirian.

Cale melihat sekeliling.

Saat ini, satu-satunya orang yang sadar dan dapat mengatur situasi adalah dirinya sendiri, Choi Han, dan Clopeh Sekka.

-Ah, ngomong-ngomong, Cale.

Super Rock berbicara.

-Apa yang akan kamu lakukan dengan kuil itu?

Eh?

-Itu milik kita sekarang, tidak, lebih tepatnya, itu milikmu sekarang. Haruskah kita menurunkannya?

Cale melihat perisainya sendiri, yang terlihat utuh dan cukup suci, dan ke kuil yang tampak kuno dan misterius meskipun rusak. Selain itu, ada kastil hitam yang misterius dan megah. Akhirnya, dia menatap Choi Han dan Clopeh yang menatapnya seolah bertanya apa yang harus mereka lakukan, dan menutup matanya setelah melihat anak-anak berusia rata-rata sembilan tahun.

Tapi keputusannya diambil dengan cepat.

Dia memberitahukan hal yang harus mereka lakukan terlebih dahulu.

Dia memberikan instruksi dengan wajah tenang kepada mereka yang memandangnya dengan tenang.

"Pertama-tama. Mari kita mengobati mereka terlebih dahulu.”

Kenapa dia menutup matanya rapat-rapat?

Karena dia khawatir dengan keadaan rekan-rekannya.

Padahal semuanya sudah berakhir.

Cale sendiri tidak jatuh.

Dia tidak merasa lega sekalipun.

Pemilik Suara Angin yang tadinya diam, tertawa dan berkata dengan suara serak.

-Semua orang belajar dari apa yang mereka lihat kamu lakukan, Nak.

Cale tidak bisa mengatakan apa pun.

Dan kemudian, perisai yang menutupi kota Puzzle menghilang, dan sorak-sorai orang-orang terdengar.

YEAAAAH-

KITA SELAMAT-!

WAAAAAAA-!

Sorak-sorai bercampur dengan tangisan, kegembiraan, dan kelegaan, dan banyak emosi lainnya dipenuhi oleh gairah semangat.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 765     

>>>            

Chapter 767

===

Daftar Spoiler 


2 comments:

  1. // -Semua orang belajar dari apa yang mereka lihat kamu lakukan, Nak. //

    Kaulah yg telah menginspirasi mereka Cale~ Ahahahahahah!!

    ReplyDelete
  2. Huuaaaa terharu akuuuu, enaknya punya teman yang ada di saat duka maupun suka😭

    ReplyDelete