Chapter 767: Lahirnya Seorang Pahlawan? (1)
Penerjemah:
Shira Ulwiya
Kesatria
yang menjaga pintu masuk ke balai kota melihat perisai perak yang cemerlang perlahan-lahan
memudar dan menghilang. Para prajurit bersorak karena pertempuran panjang itu akhirnya
berakhir. Hanya beberapa hari lagi tersisa di tahun ini, tetapi matahari sangat
hangat hari ini, dan angin terasa lebih menyegarkan alih-alih dingin. Seniornya
tersenyum cerah dan melihat Cale Henituse di atas langit. Senior itu mengatakan
bahwa bagaimanapun juga, perisai itu tidak hancur. Kesatria itu sepakat dengan
seniornya dan mengatakan bahwa seperti yang diharapkan, sang komandan bertahan
sampai akhir.
Kesatria
itu teringat kalau situasi sebelumnya menakutkan, dengan semua ledakan dan
angin. Tetapi perisai mage dan perisai Cale membuatnya mustahil untuk melihat
apa yang terjadi di atas. Namun demikian, orang-orang senang karena perisai sang
komandan melindungi mereka. Kesatria itu berseru kalau perisai itu tidak bisa
dihancurkan, tetapi seniornya menegang. Kesatria itu merasa bergidik dan
menoleh. Dia membeku ketika dia melihat Duke Deruth dan Basen menyangga ayahnya.
Basen
buru-buru pergi ke Puzzle City setelah mendengar kalau sang Duke pingsan.
Deruth tersenyum pada kesatria itu, tapi matanya tidak tersenyum. Kesatria itu
menelan ludah ketika dia teringat kalau sang Duke pingsan ketika dia melihat Cale
menusuk jantungnya. Deruth dengan lembut bertanya kepada kesatria itu apakah
seseorang yang banyak mengeluarkan darah dan memiliki penampilan yang
berantakan adalah seseorang yang baik-baik saja.
Deruth dikenal
kaya, peduli pada keluarga dan wilayahnya, dan memiliki kepribadian yang baik.
Tetapi perspektif tentang dirinya berubah setelah semua yang telah dilakukan
Cale. Meski begitu, dia dikenal sebagai orang yang lembut. Tapi sekarang, kesatria
itu memperhatikan kalau sang Duke terlihat dingin dan galak. Sang Duke tampak
kelelahan dan dalam kondisi yang buruk, tetapi matanya sangatlah dingin. Kesatria
itu meminta maaf, dan Deruth menepuk bahu kesatria itu, memberitahunya untuk
mengingat bahwa dia adalah ayah Cale. Tidak ada orang tua yang ingin melihat
anaknya seperti itu.
Deruth
berjalan melewati kesatria itu dan berbicara dengan Basen yang memiliki
ekspresi mirip seperti Deruth. Deruth mengatakan bahwa ada orang yang tidak
melihat mereka yang terluka karena mereka disibukkan dengan kelangsungan hidup
mereka. Hilsman dan orang-orang dari keluarga Henituse yang berada di sekitar
Duke dan Basen tidak menunjukkan ekspresi apa pun di wajah mereka.
Duke
bertanya kepada Basen tentang moto keluarga mereka, dan Basen menjawab dengan
mudah. Deruth menatap Cale dan berkata bahwa mungkin seseorang di keluarga
mereka akan mencatatkan nama mereka dalam sejarah untuk pertama kalinya. Jadi
mereka harus melindungi hal-hal setelahnya. Deruth memanggil Hilsman (yang
asli) dan meminta untuk bertemu raja secara langsung. Hilsman menelan ludah
ketika dia tahu bahwa Deruth adalah orang yang sangat baik, tetapi Deruth
sekarang memancarkan aura yang garang.
Hilsman
berpikir bahwa Cale mewarisi kepribadiannya dari Duke. Cale juga lebih mirip
Violan daripada Drew. Deruth menyuruh Basen pulang dan semua orang tertegun.
Dia mengatakan kepada semua orang kalau mereka tidak perlu lagi mengkhawatirkan
situasinya. Dia hanya akan pergi dan melihat wajah putranya. Basen mematuhi
ayahnya dan pergi untuk memberi tahu ibunya.
Sementara
itu, Cale menyentuh bagian belakang kepalanya ketika dia tiba-tiba merasakannya
merinding. Raon melaporkan bahwa semua orang dalam keadaan stabil dan hanya
kelelahan karena penggunaan mana yang berlebihan. Mila dengan lemah mengatakan
bahwa itu bukan masalah besar. Dia adalah satu-satunya naga yang tidak pingsan.
Mila menggendong Dodori dalam pelukannya. Cale memandang Dodori dan wajah pucat
Mila, mengatakan bahwa itu adalah masalah besar (untuk Cale). Mila tersenyum
dan Cale menyuruh Raon untuk segera membawa para naga dan Rosalyn ke kastil
hitam.
Membawa
mereka ke balai kota akan menyebabkan situasi yang merepotkan, terutama ketika
putra mahkota sedang tidak sadarkan diri. Raon mengikuti perintah Cale dan
membawa Rosalyn dan para naga ke kastil hitam. Cale berjalan ke Alberu dan
Mary, dan berpikir kalau dia harus meminta Tasha merawat mereka. Tetapi dia menyadari
kalau Alberu sudah sadar, jadi Cale berjongkok di sebelah Alberu.
Alberu
menarik napas dalam-dalam dan membuka matanya. Dia mengerutkan kening dan
berkedip beberapa kali, sebelum berkata kepada Cale untuk mencuci wajahnya.
Cale menjawab bahwa lidah Alberu baik-baik saja (karena dia cukup sehat untuk
berbicara). Cale tersenyum dan melangkah mundur, dan CH membantu Alberu duduk.
Cale bertanya kepada Alberu apakah dia baik-baik saja, dan Alberu menjawab kalau
dia merasa ingin mati. Cale tersenyum dan mendengus, bertanya mengapa dia
melakukan itu. Super Rock berkomentar "Ini karma" dan Cale
mengerutkan kening mendengar ucapannya.
Alberu
menyuruhnya agar beristirahat dan pingsan. Cale kebingungan, dan Alberu
melanjutkan kalau Mary juga tadi sudah tidur. Mary merasa seperti akan pingsan,
jadi dia menyuruhnya untuk tidur dan beristirahat saja. Cale bertanya apakah
Alberu pantas mengatakan itu karena dialah yang sepertinya akan jatuh pingsan daripada
dirinya (Cale). Cale bertanya lagi apakah Alberu baik-baik saja. Dia tahu bahwa
dia jauh lebih baik dari sebelumnya, jadi dia menyuruh Alberu agar beristirahat
karena dia akan mengurus semuanya.
Alberu tersenyum
cerah dan Cale punya firasat buruk tentang itu. Dia kemudian ingat kalau Clopeh
tidak terlihat di mana-mana. Dia tidak terlalu memperhatikan Clopeh, jadi dia
tidak memperhatikan kapan Clopeh menghilang. Super Rock mengatakan bahwa Clopeh
membuka pintu ke kuil. Dia kemudian mendengar Toonka berteriak, "Temanku,
apakah kamu di sana!" Ada juga suara Litana, Jack, Cage, dan Hannah.
Pada saat
itu, Alberu berbicara dengan suara ceria. “Ayo, dongsaeng. Pingsan saja.” Cale
menjawab dengan "... Apakah kamu baik-baik saja?" dan Alberu berkata,
"Kita tidak punya waktu." Alberu mengangkat tangannya dan memanggil
CH. Pada saat itu, Cale menyadari kalau CH berdiri di belakangnya. CH
mengangkat kakinya dan menendang bagian belakang lutut Cale. Tepat pada saat
itu, Toonka masuk dan melihat Cale yang jatuh karena ditendang. Toonka
tersentak dan memanggil nama Cale ketika dia melihat Cale jatuh tak berdaya.
Dia tidak
melihat Cale dengan jelas sebelumnya karena dia berada jauh, tetapi penampilan
Cale saat ini lebih buruk dari yang dia kira. Penampilan Cale kacau dan
berdarah-darah, dan cukup pucat. Ada juga bekas luka jelek di dadanya yang
cukup terlihat (baju Cale masih terbuka, ufufu). Cale tampak senang melihat
Toonka, tetapi juga terlihat bingung seolah-olah dia tidak percaya bahwa dia terjatuh.
Toonka kemudian menyebut Cale bodoh.
Cale berdiri
tegak beberapa waktu yang lalu, tetapi sekarang ambruk ketika tidak ada yang melihatnya.
Toonka menyadari bahwa memang mustahil Cale bisa bertahan. Litana berteriak
ketika CH menangkap Cale yang terjatuh. Jack berlari dan bingung harus berbuat
apa. Hannah berlari dan memeriksa kondisi Mary, lantas berteriak kepada CH kalau
mereka harus bergerak cepat. CH meletakkan Cale di punggungnya tanpa
mengucapkan sepatah kata pun. Langkahnya cukup cepat. Litana mendekat dan
menanyakan kondisi Cale, tetapi CH tidak menjawab.
Namun,
melihat bahwa CH yang biasanya sopan dan baik hati tidak menjawabnya dan hanya
menggigit bibirnya dan jari-jarinya gemetar, dia menyadari kalau kondisi Cale
pastilah serius. Jack berjalan ke arah mereka dan mencoba membantu, tetapi
Alberu mengatakan bahwa Cale dalam kondisi gawat, jadi lebih baik tidak mengobatinya
secara sembarangan di sini. Jack mencoba mengatakan sesuatu, tetapi Cage
meletakkan tangannya di bahunya dan mengatakan kalau putra mahkota benar.
Jack kebingungan,
tetapi Cage mengedipkan matanya, jadi dia mengangguk dan memahami situasinya.
Cage mengatakan kalau ada beberapa mage di luar kuil, jadi tidak terlalu sulit
untuk turun. Toonka memandang Cale yang membenamkan wajahnya di punggung CH.
Toonka memandang Alberu dan bertanya apakah dia harus membantu sang pangeran,
tetapi seseorang mengatakan tidak.
Dia adalah
Clopeh yang kembali dari ujung kuil dan sekarang telah kembali (Hahaha, Clopeh
mengambil perekam videonya). Clopeh membantu Alberu berdiri, dan Cage serta
Toonka berteriak kalau situasinya mendesak. Kelompok itu pergi dan Cale menutup
matanya, menghela napas dalam-dalam sambil bertanya-tanya omong kosong apa ini
dan apa yang dipikirkan Alberu. Pada saat yang sama, CH menutup mulutnya karena
tidak bisa berakting.
Alberu
memandang Clopeh yang berbisik, "Demi sang legenda." Alberu dalam
hati berpikir kalau Clopeh adalah b*jingan gila lantas meminta Clopeh untuk
menggendongnya juga. Hannah sudah membawa Mary dan pergi ke luar. Clopeh
menggendong Alberu di punggungnya dan berkata kalau dia akan membereskannya
nanti. Alberu tersenyum dan berpikir kalau krisis sudah berakhir. Tetapi untuk
menghindari krisis lain, dia harus melakukan pemangkasan juga.
Ada
orang-orang yang akan menginginkan posisi ketika para pahlawan berada dalam
posisi kritis, atau orang-orang yang akan bekerja di belakang layar. Jadi dia
harus memperhatikan sekutunya yang sekarang menjadi mitranya. Terutama, dia
ingin mengetahui apa yang sedang direncanakan raja. Dia mengingat apa yang
dikatakan bawahannya sebelumnya dan keyakinannya kalau Cale akan menyelesaikan
segalanya terlepas dari penampilan Cale yang buruk.
Dia
berpikir kalau dia tidak bisa membebani dongsaengnya. Rekan-rekannya sudah
seperti keluarganya. Tapi dia bergumam kalau si Kesatria Penjaga itu berbeda,
dan Clopeh hanya tertawa 'fufu.' Yang dimaksudkan Alberu, adalah bahwa kecuali
Clopeh, semua orang sudah seperti
keluarganya.
***
Kelompok
itu mendarat di alun-alun dengan sihir terbang. Alun-alun penuh sesak dengan
orang-orang, dan raja yang harus mengendalikan situasi hanya bisa menonton dari
kejauhan. Bawahan Toonka mendatangi mereka dengan gembira. Saat semua orang
mendekati mereka dan menyambut kembalinya para pahlawan dengan sorak-sorai,
Toonka dengan marah berteriak agar mereka tutup mulut. Tempat itu menjadi
sunyi, dan Toonka bertanya kepada bawahannya yang memanggilnya apakah dia tidak
melihat kalau sedang ada pasien kritis.
Bawahan itu
menegang dan menyadari bahwa Toonka marah. Dia kemudian memperhatikan
orang-orang di belakang Toonka yang lebih mirip pasien daripada pahlawan. Cage
menyuruh mereka diam dan tidak menghalangi jalan, mengatakan bahwa Saint harus
memulai perawatan sesegera mungkin. Toonka dan Litana membukakan jalan, dan
Toonka berteriak dengan sangat panik dan marah kalau nyawa temannya sedang dalam
bahaya. Dia berteriak kalau jika mereka tidak ingin mati, mereka harus berhenti
bersorak.
Alberu,
yang berpura-pura pingsan saat digendong di punggung Clopeh, bergumam kalau Toonka
luar biasa. Clopeh terus tertawa 'fufufu' sementara Cale menutup matanya lebih
erat. Mereka kemudian mendengar Deruth berteriak "N-Nak!" dari
kerumunan. Cale merasa ada yang salah dengan situasi ini.
***
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Sumber: https://adarterra.wordpress.com/
<<<
>>>
===
No comments:
Post a Comment