Sunday, December 12, 2021

Remarried Empress (#278) / The Second Marriage

 




Chapter 278: Mata dan Telinga (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Karena turun hujan, aku pergi ke taman memakai payung berdampingan dengan Heinley.

Mendengar suara hujan saat kami berjalan-jalan mengingatkanku pada kakakku, jadi aku bertanya,

“Apakah menurutmu Nona Mastas sudah bertemu dengan kakakku?”

Heinley menjawab, “Mungkin,” dan menarik bahuku ke arahnya.

“Mendekatlah, Ratuku. Kamu bisa basah kuyup.”

“Bukankah lebih baik masing-masing kita menggunakan payung …?”

Apakah perlu saling menempel untuk berbagi payung?

“Ngomong-ngomong, Ratuku. Apakah Saudara Koshar tidak punya niat untuk menikah? Sebagai seorang bangsawan, sepertinya dia butuh waktu lama untuk menikah. Aku bahkan belum pernah mendengar tentang tunangannya.”

"Kakakku tidak tertarik pada apa pun selain pertempuran dan pedang."

Terlebih lagi, rumor tentangnya juga tidak bagus untuk pernikahan politik…

Meskipun pernikahan politik adalah pernikahan antara keluarga bangsawan, tidak ada ayah yang ingin menikahi putrinya dengan pria yang kejam.

“Aku selalu takjub betapa berbedanya kepribadian Ratuku dan Saudara Koshar.”

"Betulkah? Tapi kamu juga—”

'memiliki kepribadian yang berbeda dari saudaramu,' aku dengan cepat menelan kata-kata terakhir ini.

Belum lama sejak insiden Christa berakhir. Aku lebih suka tidak mengatakan itu.

Aku segera mengubah kata-kataku.

“Ah, ulang tahunmu sebentar lagi. Apakah ada yang ingin kamu punya, Heinley?”

“Tidak, tidak ada.”

Aku pikir juga begitu.

"Tapi ada sesuatu yang ingin aku lakukan."

Setelah Heinley selesai berbicara, dia berhenti dan tiba-tiba memelukku dari belakang.

Ketika aku mendongak, aku menyadari kalau dia sedang memperhatikanku dengan ekspresi aneh.

Itu benar-benar permintaan yang vulgar. Aku bisa tahu dari ekspresinya. Karena itu, aku hanya bisa menelan ludah.

Aku merasa malu dengan suara keras yang ditimbulkan, tetapi aku berbicara dengan tenang seolah-olah tidak ada yang terjadi,

"Aku akan mempertimbangkannya jika tidak terlalu mengada-ada."

“Apa maksudmu dengan mengada-ada?”

"!"

Dia tidak menginginkan 'jenis' hadiah yang aku pikirkan?

Mataku melebar, bahkan lebih malu.

“Maksudku, jangan meminta hadiah yang sulit didapat.”

Tapi itu juga bukan alasan yang bagus. Tak lama setelah aku mengatakannya, aku merasakan gelombang penyesalan.

Bodoh sekali! Bagaimana aku bisa membuat alasan yang begitu dingin?!

Itu adalah ulang tahun pertamanya yang akan kami rayakan bersama, tetapi aku justru tidak ingin dia meminta hadiah yang sulit didapat!

Aku merasa sangat menyesal. Aku bergerak sedikit lebih dekat ke arahnya dan meraih tangannya yang bebas.

Heinley tegang. Tidak lama kemudian aku merasakan desahan yang dalam turun dari leherku.

"Ratuku, apa yang akan kamu lakukan jika aku berada di dalam genggamanmu?"

"Di dalam genggamanku?"

“Kau mengendalikanku hanya dengan memegang tanganku.”

Heinley menggenggam tangan kami yang saling bertautan lebih erat. Kemudian dia mengangkat tanganku, bersama tangannya, dan dengan ringan mencium punggung tanganku.

“Aku melakukannya… karena kata-kataku jauh lebih dingin dari yang kukira.”

Aku mengaku dengan tulus dan dengan pelan menarik tanganku.

Bibirnya di punggung tanganku terasa lembut dan menyenangkan, tapi tidak perlu melakukan ini di luar, kan?

Meskipun hal yang baik kalau kaisar dan permaisuri adalah pasangan suami istri yang bahagia, itu tidak berarti bahwa kami harus mesra di mana-mana.

Heinley menarikku lebih dekat ke dadanya dan menyesuaikan posisi payung.

Seiring berjalannya waktu hujan mereda, sepertinya akan segera berhenti.

Ketika aku mengulurkan tangan dari payung untuk merasakan hujan, Heinley berbisik sambil menatapku.

“Hmm… sebenarnya, aku ingin mandi bersama.”

Aku sedang menikmati rintik hujan yang dingin jatuh di telapak tanganku, tapi aku segera menarik tanganku karena terkejut.

“Sebagai hadiah ulang tahun, ayo mandi bersama.”

“… Dasar licik.”

Heinley tidak menyangkalnya.

Aku ragu-ragu dan berkata agar keluar dari situasi ini,

"Aku akan memikirkannya."

Ulang tahunnya masih beberapa bulan lagi.

“Jika kamu tidak ingin mandi bersama, setidaknya nikmati satu hari hanya dengan kita berdua, Ratuku. Tanpa orang lain.”

Aku mengangguk dan bertanya,

"Kenapa kamu begitu terobsesi untuk mandi bersama?"

Sebenarnya, dia tidak begitu bersikeras untuk menganggapnya sebagai obsesi. Tetap saja, aku tidak percaya dia menginginkan ini dari begitu banyak kemungkinan hadiah.

Bukankah dia juga mengatakan dia ingin mandi denganku sambil berpura-pura takut selama huru hara hantu itu? Aku tentu saja menjadi bingung.

Heinley dengan tenang menjawab.

"Aku juga ingin melihat Ratuku basah kuyup."

Saat aku hendak mengatakan, 'Cuma karena itu?' Sebuah adegan muncul di benakku.

Adegan di mana Heinley berubah dari burung menjadi wujud manusia di air mancur. Dia pasti terlihat sangat tampan saat basah kuyup di bawah sinar bulan, mengibaskan rambutnya ke belakang.

“Hmm… Kamu terlihat sangat tampan saat basah kuyup Heinley.”

Ketika aku diam-diam mengakuinya, Heinley tersenyum dengan matanya seolah berkata, 'Kamu akhirnya mengetahuinya?'

Aku langsung mengerutkan kening dan mengalihkan pandangan. Hujan baru saja berhenti, jadi aku melangkah keluar dari payung dan berjalan maju dengan langkah cepat.

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 277              

>>>             

Chapter 279

===

Daftar Chapters 


No comments:

Post a Comment