Chapter 720: Bagaimana Menanggung Kenangan (3)
Penerjemah:
Shira Ulwiya
Cale
memandangi SMA yang terletak di ujung tanjakan yang curam. Dia pernah
bersekolah di SMA Raon. Jalan menanjak sekolah itu cukup terkenal karena sulit
untuk didaki. Sebagian besar siswa mengutuk setiap kali mereka melintasi jalan
terutama di musim panas dan musim dingin. Dia melihat arlojinya, saat itu pukul
07:45, sekitar 15 menit sebelum kelas dimulai.
Cale
menghela napas dan berpikir bahwa masa lalunya sebelum bencana akan keluar
dalam tes setidaknya sekali. Tapi dia berharap itu terjadi pada periode sebelum
dia di SMA karena itu adalah waktu yang suram baginya. Dia mengalami banyak
penghinaan, kemarahan, dan rasa gagal saat itu. Sebaliknya, kehidupan KRS
selama SMA dan di panti asuhan tempat dia berada adalah momen kedamaian yang
langka baginya.
Setelah
orang tuanya meninggal dalam kecelakaan mobil ketika dia masih muda, dia dibawa
oleh kerabat jauh ayahnya. Ibunya tidak memiliki sanak saudara, sehingga
laki-laki itu menjadi walinya. Walinya adalah orang yang baik dan memiliki
pekerjaan yang baik. Tapi dia kecanduan alkohol dan judi, dan tak lama menjadi
orang yang gila dan kasar.
KRS harus
menghadapi orang gila itu dengan mengalah dan belajar bagaimana hidup sendiri
untuk bertahan hidup. Untungnya, KRS dapat melarikan diri darinya dan datang ke
panti asuhan setelah melalui banyak prosedur rumit dengan bantuan sistem
sosial. KRS merasa lega karena dia tidak perlu meringkuk di dalam selimutnya,
tidak bisa keluar dari kamarnya bahkan jika dia ingin pergi ke toilet, dan sebagainya.
Di satu sisi, dia sekarang bisa tidur dengan nyaman.
Dia tinggal
di panti asuhan sampai tahun ketiga SMA. Dia tidak memiliki kehidupan yang
buruk di sana. Sebaliknya, dia menjalani kehidupan yang normal dan baik karena
itu adalah tempat yang bagus dengan makanan, tempat tinggal, dan segalanya. Bagaimanapun,
Cale mendengar para siswa mengutuk ketika mereka mendaki jalan. Ia lalu mendaki
jalan itu agar tidak terlambat juga. Selain terkenal sulit untuk dilalui, jalan
menanjak ini juga terkenal dengan bunga sakura yang bermekaran di musim semi di
kedua sisi jalan.
KRS merasa agak
terengah-engah saat melintasi jalan tersebut. Setelah sampai di sekolah, dia
menuju ke kelasnya. Dia mencoba mengingat kelasnya, dan ingat bahwa dia berada
di Kelas 4. Saat itu akhir Maret, jadi bunga sakura perlahan-lahan mulai mekar.
Dia dengan santai duduk di kursi ketiga di baris tengah. Itu adalah tempat yang
bagus untuk mendengarkan pembelajaran, dan KRS adalah murid yang baik pada
waktu itu.
Dia tidak
malas karena dia belajar sangat keras dan mendapat nilai rata-rata. Saat itu,
dia berencana untuk melanjutkan ke perguruan tinggi ketika dia lulus dari SMA.
Dia ingin kuliah daripada mencari pekerjaan. Dia juga melakukan pekerjaan paruh
waktu di akhir pekan mulai semester pertama dan kedua SMA-nya, dan meningkatkan
jumlah pekerjaan paruh waktu saat dia belajar untuk kuliah. Jadi KRS menjalani
kehidupan yang melelahkan karena harus mengurus dirinya sendiri.
Orang-orang
di sekitar tempat duduknya menyapanya, dan dia membalas menyapa mereka. KRS
selalu berpakaian rapi dan memiliki hubungan yang baik dengan ‘teman-temannya.’
Itu adalah kehidupan sekolah yang biasa dan rata-rata. Tetapi Cale merasa aneh
bahwa dia tidak dapat mengingat nama mereka, jadi dia melirik papan nama mereka
dan akhirnya mengingat mereka. Guru wali kelas masuk dan Cale juga mengingat
wajahnya. Tapi dia tidak bisa mengingat nama gurunya karena dia tidak punya
papan nama. Cale bertanya-tanya apakah dia tidak ingat karena itu tidak penting
baginya.
Kelas
dimulai dan Cale menganggapnya menarik. Dia ikut kelas untuk pertama kalinya
dalam hampir 20 tahun, jadi dia mendengarkan dengan penuh minat. Waktu istirahat
makan siang tiba dan dia makan dengan beberapa 'teman'-nya. Setelah itu, mereka
berpisah, dan Cale menyadari satu hal pada saat itu. Masalah atau penyesalan
yang baru dia sadari sekarang di usia pertengahan tiga puluhan. Yaitu dia tidak
memiliki siapa pun di sisinya. 'Teman-teman'-nya hanyalah orang-orang yang sekadar
saling menyapa di kelas, makan bersama, dan pergi ke halte bus saat pulang.
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Dia
kehilangan orang tuanya saat masih kecil. Kerabat jauhnya pada awalnya ramah,
tetapi ketika dia menjadi gila, dia memukuli dan mengabaikan KRS. Jadi KRS
menghabiskan hari-hari sekolahnya dengan cukup kesepian. Ketika dia mencoba
bersahabat dengan seseorang di sekolah, mereka tiba-tiba menjadi renggang atau
pergi ke sekolah lain. Bahkan di panti asuhan, mereka yang mencoba merawatnya
dan menjadi dekat akhirnya berhenti dari pekerjaan mereka.
Cale
berpikir bahwa ini pasti pengaruh WS padanya. Baru sekarang dia bisa
menyalahkan WS karena menjalani kehidupan itu. KRS waktu itu tidak tahu hal
itu, jadi hatinya tidak terlalu terluka karena itu bukan salahnya. Kecelakaan
mobil orang tuanya, perlakuan kejam kerabatnya, dan teman-temannya yang pindah
sekolah semuanya hanya kebetulan. Jadi KRS tidak menjalin hubungan dekat dengan
siapa pun.
Dia pikir
itu menjengkelkan saat itu. Cale menghela napas dan bertanya-tanya apakah itu
ada hubungannya dengan kebosanannya. Dia telah bertemu keluarga keduanya saat
bencana yang dia alami ketika dia sedang bekerja paruh waktu setelah ujian
masuk perguruan tinggi. Dan dia juga kehilangan mereka. Jadi ketika dia menjadi
Cale Henituse, dia ingin melindungi semua koneksi yang dia buat dengan banyak
orang. Untuk melakukan itu, dia harus berurusan dengan dewa tersegel ini dan
menghentikan WS untuk bereinkarnasi.
Cale menuju
ke 'Perpustakaan Raon', perpustakaan sekolah. Dia mengingat naga hitam, Raon,
dan pada saat itu, cahaya kuning menyala di bagian belakang kepalanya. Dia
ingat bahwa anak-anak yang berusia rata-rata sembilan tahun akan segera berusia
10 tahun tahun depan. Cale memasuki perpustakaan, dan berhenti. Dia berpikir
bahwa perpustakaan sekolah ini agak aneh.
Tidak
seperti SMP-nya, Perpustakaan Raon memiliki banyak novel fantasi. Maka KRS yang
berusia 17 tahun yang tidak ingin dekat dengan orang-orang sering pergi ke
perpustakaan, dan diperkenalkan ke dunia novel fantasi. Setelah itu, sebagian
uang yang diperolehnya dari bekerja paruh waktu dihabiskan untuk membaca novel
dari genre ini.
KRS
berpikir bahwa itu menyenangkan saat itu. Protagonis dalam novel tidak menyerah
meskipun memiliki masa kecil yang menyedihkan, dan mereka berjuang melawan
dunia. Namun, KRS tidak berniat melawan dunia saat dia memilih untuk hidup
seperti seseorang yang tidak terlihat. Dia tidak punya kekuatan untuk melakukan
itu saat itu. Sulit baginya untuk bertanggung jawab atas masa depan dan
hidupnya sendiri.
Cale
mengingat CH, dan cahaya kuning menyala di bagian belakang kepalanya lagi.
Cahaya itu menghilang dalam sekejap. Cale teringat CH dalam buku itu seperti
para pahlawan dalam novel. KRS berpikir bahwa kehidupan CH berbeda dengan
hidupnya, jadi dia serius membaca buku-buku itu. Setelah mengingat kenangan
itu, Cale berpikir bahwa dia harus menyelesaikan tes ini dan tes lainnya juga.
Dia harus
berhenti bosan dulu atau menerima dan menanggungnya seperti apa yang dia
lakukan dalam tes kesedihan. Jadi Cale berpikir bahwa dia harus bergaul lebih
baik dengan orang-orang atau sekadar menerima situasinya. Tidak sulit bagi Cale
sekarang yang telah menyadari bagaimana rasanya menjadi lebih dekat dengan
orang-orang dan membangun keakraban daripada di masa lalu. Dan lebih mudah
untuk menerima situasi ini karena ini adalah salah satu saat paling damai dalam
hidupnya. Jika kedamaian itu adalah kebosanan, mudah untuk menerimanya.
Cale terus
memikirkan bagaimana menyelesaikan tes sebelum memutuskan untuk keluar dari
perpustakaan. Dia memutuskan bahwa akan bagus berbicara dengan teman-teman
sekelasnya di kelas selama istirahat makan siang. Bayangan dari cahaya lampu
perpustakaan mengikuti di belakang Cale saat dia bergerak. Cahaya kuning
bersinar samar dalam bayangan itu. Cale memperhatikan bagian peminjaman dan
pengembalian buku di dekat pintu perpustakaan. Seseorang dari komite
perpustakaan bertugas di sana selama waktu makan siang.
Dia mencoba
untuk lewat tanpa berpikir dua kali. Tetapi segera berhenti berjalan karena dia
berpikir bahwa dia harus menyapa orang itu. Anggota perpustakaan itu memiliki
rambut cokelat lurus dan tidak acak-acakan. Setiap KRS pergi ke perpustakaan
dan meminjam buku, biasanya anggota itu yang bertugas. Tetapi ketika Cale
melihat orang itu, senyum di bibirnya menghilang. Orang itu menundukkan
kepalanya saat dia mengatur sesuatu.
Orang itu
tampak berbeda tetapi juga menyerupai seseorang. Wajah yang terlihat lembut namun
keras kepala. Cale bertanya-tanya siapa nama orang itu. Dia pikir itu aneh. Dia
tidak bisa mengingat nama orang-orang yang tidak penting baginya. Atau lebih
tepatnya, ingatannya tentang tahun pertamanya di SMA sangat kabur, terutama di
semester pertama.
Cale
berjalan lebih dekat ke anggota itu. Dia melihat warna papan nama orang itu.
Orang itu adalah siswa senior. Orang itu mengangkat kepalanya, dan Cale
berpikir bahwa dia terlihat seperti Choi Han. Mereka terlihat berbeda, tetapi
memiliki nuansa yang sama. Tapi orang itu terlihat lebih dewasa dari usianya.
Anggota itu bertanya kepada KRS apakah dia ingin meminjam buku hari ini.
Cale
melihat papan nama orang itu. Tertulis nama 'Choi Jung Gun'. Choi Jung Gun
(CJG) adalah pembunuh naga pertama dan yang selamat dalam pertempuran melawan
AWS. CJG adalah seorang Choi yang adalah di-isekai ke dunia Cale. CJG
juga dianggap sebagai single-lifer, dan mungkin sesuatu yang lain
setelah kematiannya. Tapi anggota komite perpustakaan itu memiliki nama yang
sama dengan CJG. Pada saat itu, Cale bertanya-tanya siapa pria ini. Matanya
yang sebelumnya tenang mulai goyah. Dan pada saat yang sama, cahaya kuning yang
menetap di bayang-bayang kemudian menghilang.
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Sumber: https://adarterra.wordpress.com/
<<<
>>>
===
No comments:
Post a Comment