Wednesday, August 11, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#720)



Chapter 720: Bagaimana Menanggung Kenangan (3)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Cale memandangi SMA yang terletak di ujung tanjakan yang curam. Dia pernah bersekolah di SMA Raon. Jalan menanjak sekolah itu cukup terkenal karena sulit untuk didaki. Sebagian besar siswa mengutuk setiap kali mereka melintasi jalan terutama di musim panas dan musim dingin. Dia melihat arlojinya, saat itu pukul 07:45, sekitar 15 menit sebelum kelas dimulai.

Cale menghela napas dan berpikir bahwa masa lalunya sebelum bencana akan keluar dalam tes setidaknya sekali. Tapi dia berharap itu terjadi pada periode sebelum dia di SMA karena itu adalah waktu yang suram baginya. Dia mengalami banyak penghinaan, kemarahan, dan rasa gagal saat itu. Sebaliknya, kehidupan KRS selama SMA dan di panti asuhan tempat dia berada adalah momen kedamaian yang langka baginya.

Setelah orang tuanya meninggal dalam kecelakaan mobil ketika dia masih muda, dia dibawa oleh kerabat jauh ayahnya. Ibunya tidak memiliki sanak saudara, sehingga laki-laki itu menjadi walinya. Walinya adalah orang yang baik dan memiliki pekerjaan yang baik. Tapi dia kecanduan alkohol dan judi, dan tak lama menjadi orang yang gila dan kasar.

KRS harus menghadapi orang gila itu dengan mengalah dan belajar bagaimana hidup sendiri untuk bertahan hidup. Untungnya, KRS dapat melarikan diri darinya dan datang ke panti asuhan setelah melalui banyak prosedur rumit dengan bantuan sistem sosial. KRS merasa lega karena dia tidak perlu meringkuk di dalam selimutnya, tidak bisa keluar dari kamarnya bahkan jika dia ingin pergi ke toilet, dan sebagainya. Di satu sisi, dia sekarang bisa tidur dengan nyaman.

Dia tinggal di panti asuhan sampai tahun ketiga SMA. Dia tidak memiliki kehidupan yang buruk di sana. Sebaliknya, dia menjalani kehidupan yang normal dan baik karena itu adalah tempat yang bagus dengan makanan, tempat tinggal, dan segalanya. Bagaimanapun, Cale mendengar para siswa mengutuk ketika mereka mendaki jalan. Ia lalu mendaki jalan itu agar tidak terlambat juga. Selain terkenal sulit untuk dilalui, jalan menanjak ini juga terkenal dengan bunga sakura yang bermekaran di musim semi di kedua sisi jalan.

KRS merasa agak terengah-engah saat melintasi jalan tersebut. Setelah sampai di sekolah, dia menuju ke kelasnya. Dia mencoba mengingat kelasnya, dan ingat bahwa dia berada di Kelas 4. Saat itu akhir Maret, jadi bunga sakura perlahan-lahan mulai mekar. Dia dengan santai duduk di kursi ketiga di baris tengah. Itu adalah tempat yang bagus untuk mendengarkan pembelajaran, dan KRS adalah murid yang baik pada waktu itu.

Dia tidak malas karena dia belajar sangat keras dan mendapat nilai rata-rata. Saat itu, dia berencana untuk melanjutkan ke perguruan tinggi ketika dia lulus dari SMA. Dia ingin kuliah daripada mencari pekerjaan. Dia juga melakukan pekerjaan paruh waktu di akhir pekan mulai semester pertama dan kedua SMA-nya, dan meningkatkan jumlah pekerjaan paruh waktu saat dia belajar untuk kuliah. Jadi KRS menjalani kehidupan yang melelahkan karena harus mengurus dirinya sendiri.

Orang-orang di sekitar tempat duduknya menyapanya, dan dia membalas menyapa mereka. KRS selalu berpakaian rapi dan memiliki hubungan yang baik dengan ‘teman-temannya.’ Itu adalah kehidupan sekolah yang biasa dan rata-rata. Tetapi Cale merasa aneh bahwa dia tidak dapat mengingat nama mereka, jadi dia melirik papan nama mereka dan akhirnya mengingat mereka. Guru wali kelas masuk dan Cale juga mengingat wajahnya. Tapi dia tidak bisa mengingat nama gurunya karena dia tidak punya papan nama. Cale bertanya-tanya apakah dia tidak ingat karena itu tidak penting baginya.

Kelas dimulai dan Cale menganggapnya menarik. Dia ikut kelas untuk pertama kalinya dalam hampir 20 tahun, jadi dia mendengarkan dengan penuh minat. Waktu istirahat makan siang tiba dan dia makan dengan beberapa 'teman'-nya. Setelah itu, mereka berpisah, dan Cale menyadari satu hal pada saat itu. Masalah atau penyesalan yang baru dia sadari sekarang di usia pertengahan tiga puluhan. Yaitu dia tidak memiliki siapa pun di sisinya. 'Teman-teman'-nya hanyalah orang-orang yang sekadar saling menyapa di kelas, makan bersama, dan pergi ke halte bus saat pulang.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Dia kehilangan orang tuanya saat masih kecil. Kerabat jauhnya pada awalnya ramah, tetapi ketika dia menjadi gila, dia memukuli dan mengabaikan KRS. Jadi KRS menghabiskan hari-hari sekolahnya dengan cukup kesepian. Ketika dia mencoba bersahabat dengan seseorang di sekolah, mereka tiba-tiba menjadi renggang atau pergi ke sekolah lain. Bahkan di panti asuhan, mereka yang mencoba merawatnya dan menjadi dekat akhirnya berhenti dari pekerjaan mereka.

Cale berpikir bahwa ini pasti pengaruh WS padanya. Baru sekarang dia bisa menyalahkan WS karena menjalani kehidupan itu. KRS waktu itu tidak tahu hal itu, jadi hatinya tidak terlalu terluka karena itu bukan salahnya. Kecelakaan mobil orang tuanya, perlakuan kejam kerabatnya, dan teman-temannya yang pindah sekolah semuanya hanya kebetulan. Jadi KRS tidak menjalin hubungan dekat dengan siapa pun.

Dia pikir itu menjengkelkan saat itu. Cale menghela napas dan bertanya-tanya apakah itu ada hubungannya dengan kebosanannya. Dia telah bertemu keluarga keduanya saat bencana yang dia alami ketika dia sedang bekerja paruh waktu setelah ujian masuk perguruan tinggi. Dan dia juga kehilangan mereka. Jadi ketika dia menjadi Cale Henituse, dia ingin melindungi semua koneksi yang dia buat dengan banyak orang. Untuk melakukan itu, dia harus berurusan dengan dewa tersegel ini dan menghentikan WS untuk bereinkarnasi.

Cale menuju ke 'Perpustakaan Raon', perpustakaan sekolah. Dia mengingat naga hitam, Raon, dan pada saat itu, cahaya kuning menyala di bagian belakang kepalanya. Dia ingat bahwa anak-anak yang berusia rata-rata sembilan tahun akan segera berusia 10 tahun tahun depan. Cale memasuki perpustakaan, dan berhenti. Dia berpikir bahwa perpustakaan sekolah ini agak aneh.

Tidak seperti SMP-nya, Perpustakaan Raon memiliki banyak novel fantasi. Maka KRS yang berusia 17 tahun yang tidak ingin dekat dengan orang-orang sering pergi ke perpustakaan, dan diperkenalkan ke dunia novel fantasi. Setelah itu, sebagian uang yang diperolehnya dari bekerja paruh waktu dihabiskan untuk membaca novel dari genre ini.

KRS berpikir bahwa itu menyenangkan saat itu. Protagonis dalam novel tidak menyerah meskipun memiliki masa kecil yang menyedihkan, dan mereka berjuang melawan dunia. Namun, KRS tidak berniat melawan dunia saat dia memilih untuk hidup seperti seseorang yang tidak terlihat. Dia tidak punya kekuatan untuk melakukan itu saat itu. Sulit baginya untuk bertanggung jawab atas masa depan dan hidupnya sendiri.

Cale mengingat CH, dan cahaya kuning menyala di bagian belakang kepalanya lagi. Cahaya itu menghilang dalam sekejap. Cale teringat CH dalam buku itu seperti para pahlawan dalam novel. KRS berpikir bahwa kehidupan CH berbeda dengan hidupnya, jadi dia serius membaca buku-buku itu. Setelah mengingat kenangan itu, Cale berpikir bahwa dia harus menyelesaikan tes ini dan tes lainnya juga.

Dia harus berhenti bosan dulu atau menerima dan menanggungnya seperti apa yang dia lakukan dalam tes kesedihan. Jadi Cale berpikir bahwa dia harus bergaul lebih baik dengan orang-orang atau sekadar menerima situasinya. Tidak sulit bagi Cale sekarang yang telah menyadari bagaimana rasanya menjadi lebih dekat dengan orang-orang dan membangun keakraban daripada di masa lalu. Dan lebih mudah untuk menerima situasi ini karena ini adalah salah satu saat paling damai dalam hidupnya. Jika kedamaian itu adalah kebosanan, mudah untuk menerimanya.

Cale terus memikirkan bagaimana menyelesaikan tes sebelum memutuskan untuk keluar dari perpustakaan. Dia memutuskan bahwa akan bagus berbicara dengan teman-teman sekelasnya di kelas selama istirahat makan siang. Bayangan dari cahaya lampu perpustakaan mengikuti di belakang Cale saat dia bergerak. Cahaya kuning bersinar samar dalam bayangan itu. Cale memperhatikan bagian peminjaman dan pengembalian buku di dekat pintu perpustakaan. Seseorang dari komite perpustakaan bertugas di sana selama waktu makan siang.

Dia mencoba untuk lewat tanpa berpikir dua kali. Tetapi segera berhenti berjalan karena dia berpikir bahwa dia harus menyapa orang itu. Anggota perpustakaan itu memiliki rambut cokelat lurus dan tidak acak-acakan. Setiap KRS pergi ke perpustakaan dan meminjam buku, biasanya anggota itu yang bertugas. Tetapi ketika Cale melihat orang itu, senyum di bibirnya menghilang. Orang itu menundukkan kepalanya saat dia mengatur sesuatu.

Orang itu tampak berbeda tetapi juga menyerupai seseorang. Wajah yang terlihat lembut namun keras kepala. Cale bertanya-tanya siapa nama orang itu. Dia pikir itu aneh. Dia tidak bisa mengingat nama orang-orang yang tidak penting baginya. Atau lebih tepatnya, ingatannya tentang tahun pertamanya di SMA sangat kabur, terutama di semester pertama.

Cale berjalan lebih dekat ke anggota itu. Dia melihat warna papan nama orang itu. Orang itu adalah siswa senior. Orang itu mengangkat kepalanya, dan Cale berpikir bahwa dia terlihat seperti Choi Han. Mereka terlihat berbeda, tetapi memiliki nuansa yang sama. Tapi orang itu terlihat lebih dewasa dari usianya. Anggota itu bertanya kepada KRS apakah dia ingin meminjam buku hari ini.

Cale melihat papan nama orang itu. Tertulis nama 'Choi Jung Gun'. Choi Jung Gun (CJG) adalah pembunuh naga pertama dan yang selamat dalam pertempuran melawan AWS. CJG adalah seorang Choi yang adalah di-isekai ke dunia Cale. CJG juga dianggap sebagai single-lifer, dan mungkin sesuatu yang lain setelah kematiannya. Tapi anggota komite perpustakaan itu memiliki nama yang sama dengan CJG. Pada saat itu, Cale bertanya-tanya siapa pria ini. Matanya yang sebelumnya tenang mulai goyah. Dan pada saat yang sama, cahaya kuning yang menetap di bayang-bayang kemudian menghilang.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 719           

>>>            

Chapter 721

===

Daftar Spoiler 


No comments:

Post a Comment