Saturday, July 31, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#719)



Chapter 719: Bagaimana Menanggung Kenangan (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Biru adalah kesedihan, kuning adalah kebosanan, hijau adalah kegagalan, ungu adalah penghinaan, dan hitam adalah kemarahan. Cale menatap jas hitam dan kemeja putihnya sebelum melihat sekeliling. Dia berada di pemakaman rekan satu timnya, dan tidak banyak orang yang hadir. Namun tidak seperti rekan satu timnya lainnya yang memiliki kerabat atau kenalan di pemakaman mereka, hanya KRS yang hadir untuk CJS dan LSH.

Ketika malapetaka itu terjadi, budaya pemakaman yang paling berubah. Alasannya sederhana – terlalu banyak orang yang meninggal, dan lebih banyak lagi yang akan mati. Jadi acara itu disederhanakan dan dipersingkat. KRS mendengar seseorang memanggilnya “Ketua tim Kim”. Dia melihat seseorang tersenyum canggung dan mengulurkan tangan padanya. KRS mengenal orang ini.

Setelah pemakaman LSH dan CJS, KRS menggantikan LSH dan menjadi ketua tim, tetapi dia mendengar banyak orang dari departemen lain bergosip tentang dirinya. Ada yang mengatakan bahwa dia tidak menangis meskipun penyelamatnya meninggal, ada yang mempertanyakan apakah dia layak untuk tugas itu meskipun LSH menunjuknya sebagai penggantinya, dan sebagainya. Orang yang mengolok-olok KRS karena acuh tak acuh dan tidak menangis di pemakaman ini adalah ketua tim departemen lain, dan orang inilah yang sekarang memanggilnya.

Ingatan Cale tentang momen ini tidak terlalu jelas. Atau lebih tepatnya, dia memiliki ingatan yang jelas tentang itu, tetapi karena kondisi mentalnya yang membuatnya tidak dapat sepenuhnya menerima keadaan, dia hanya mengingat apa yang ingin dia ingat dengan sangat jelas. Pada saat itu, perusahaan menangani sebagian besar pengaturan pemakaman karena cukup sulit bagi KRS yang masih muda dan belum berpengalaman untuk mengurus jenazah rekan satu timnya yang sudah meninggal.

Perusahaan menghormati wasiat LSH dan menunjuk KRS sebagai penggantinya, tetapi ia belum ditunjuk secara resmi. Jadi KRS menanyai pria itu dan menjabat tangan pria itu yang terulur. Dia berkata, "Di tim saya, satu-satunya ketua tim adalah Lee". Mata pria itu bergetar dan dia tersenyum lebih canggung. Cale tahu bahwa ini adalah ilusi, tetapi rasanya sangat nyata.

Pria itu mencoba dengan ramah mengatakan bahwa KRS akan menjadi ketua tim, dan KRS tidak menjawabnya. Tatapan KRS bukanlah tatapan seseorang yang muda dan tidak berpengalaman, tetapi tatapan dari seseorang yang lebih tua, jadi pria itu menghindari tatapan KRS. Dia kemudian mencoba mengubah topik, bertanya kepada KRS apakah dia merasa sangat kesulitan. KRS melepaskan tangan mereka, dan mengakui bahwa itu sulit.

Pria itu terdiam mendengar kata-kata KRS, dan orang lain di pemakaman juga terkejut dan menoleh ke KRS. Cale tahu mengapa mereka melakukan ini. Karena pada saat itu, KRS menanggung semuanya tanpa menunjukkan ekspresi apa pun dan dia bahkan tidak menangis. Dia berpikir bahwa itu adalah satu-satunya cara untuk bertahan hidup saat itu. Tapi sekarang, dia tahu tidak begitu.

Bagaimana menanggung kesedihan ini, kehilangan ini, ingatan sialan ini. Bukan dengan berdiri tegak tanpa terguncang. Terkadang, tidak apa-apa terguncang. Tidak semua manusia itu sama, karena setiap orang memiliki cara hidupnya masing-masing. Cale telah menguasai berbagai cara di usianya, dan sepertinya sedikit tahu cara mana yang tepat untuknya sekarang.

Bukan karena dia bertemu LSH dalam mimpi dan mendengar bahwa CJS baik-baik saja. Memori Cale tidak melupakan kesedihan, kegembiraan, dan kebahagiaan. Jadi Cale menatap potret itu. Saat itu, sulit baginya. Itu menyedihkan baginya. Dan bahkan sekarang, itu masih menyedihkan, jadi dia mengakui "Ini menyedihkan." Dia masih muda saat itu, tetapi semua yang dia alami membuatnya dewasa.

Dan entah bagaimana dia ingin melanjutkan dan mengembangkan lebih lanjut hal-hal yang dibuat LSH dan apa yang telah dicapai rekan timnya. Dia ingin membunuh semua monster k*parat itu. Karena itu, KRS sekarang berbicara. “Jadi, aku harus bekerja keras untuk masa depan.” Untuk rekan timnya yang pergi lebih dulu. KRS tersenyum tipis, tetapi tidak ada yang mengerutkan kening saat melihatnya. Karena itu adalah senyum pahit yang muncul setelah penderitaannya yang luar biasa, penuh dengan emosi mendalam yang bisa dilihat siapa pun.

KRS melanjutkan, “Kalau begitu aku akan bertahan.” Dia tidak tahu bagaimana melupakan ingatan ini. Dia hanya menanggungnya selama sisa hidupnya. Tetapi Cale berpikir bahwa dia bisa menanggungnya dengan mudah sekarang. Dia melirik potret LSH dan CJS sambil tersenyum. Dia menoleh ke pria yang berjabat tangan dengannya. Pria itu terkejut, tetapi KRS berkata, “Tidak sulit.” Pria itu bingung, tetapi Cale melanjutkan, "Tes ini juga tidak sulit."

Dan pada saat itulah. Wajah pria itu retak. Tidak, semua yang ada di dunia ilusi ini mulai retak. Tak lama, cahaya biru yang melambangkan kesedihan terlihat olehnya. Kemudian dia melihat cahaya kuning di ujungnya. Kuning yang melambangkan kebosanan.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Alberu bangun dan melihat komandan kesatrianya. Para penanggung jawab telah memberi tahu semua orang bahwa kelompok pertama yang dikirim masih bertarung di kuil, dan itu termasuk Cale palsu dan asli yang mereka lihat. Namun, kebingungan dan ketakutan itu tidak mudah mereda. Tetapi ketika Alberu bangun, kebingungan para prajurit Kerajaan Roan mereda meskipun dia tidak melakukan atau mengatakan apa-apa. Jadi komandan kesatria yang melihat ini kemudian berpikir bahwa Alberu telah menjadi sang matahari.

Ini mungkin tampak tidak setia kepada raja saat ini, tetapi Alberu sudah diperlakukan seperti raja di dalam dan di luar kerajaan. (Penulis-nim, tolong beri nama untuk komandan kesatria ini. Dia sudah menjadi simp Alberu begitu lama, hahaha) Tapi begitu orang yang begitu penting itu membuka matanya, dia meninggalkan balai kota dan menuju ke kuil.

Alberu memaki meskipun ada orang lain di sekitarnya. Dia tidak punya waktu untuk memikirkan hal lain karena dia bingung dengan apa yang tiba-tiba terjadi. Dia berbicara dengan Cale melalui cintamani dalam wujud harimau hitamnya. Tapi tiba-tiba, asap hitam menutupi cintamani, dan tak lama kemudian dia tidak dapat berkomunikasi dengan Cale.

Dia menilai ada sesuatu yang terjadi pada sisi Cale karena tidak ada retakan atau cacat pada cintamani di sisinya. LSH bertanya kepadanya apa yang sedang terjadi, dan Alberumon menjawab bahwa dia tidak tahu. Tapi ketika PJT bertanya kenapa dia tidak tahu, Alberumon menyuruhnya diam. Kemudian dia merasakan kekuatannya sebagai harimau hitam terkuras dari tubuhnya.

PJT dan LSH terkejut dan mencoba memanggil tabib di luar. Tapi pandangan Alberu pada mereka perlahan memudar, termasuk p!KRS yang baru saja memasuki ruangan. Pandangannya menjadi gelap, dan ketika dia membuka matanya lagi, dia kembali ke tubuhnya sendiri. Dia bergumam bahwa itu membuatnya gila ketika dia melihat bola di atas kuil.

Bola itu terbagi rata seperti pai apel. Itu terbagi menjadi 6 bagian tetapi melekat satu sama lain dan masih mempertahankan bentuk bolanya. Bagian-bagian itu melambangkan 6 orang yang dikirim ke kuil. Alberu berlari ke tempat Eruhaben dan Raon berada, dan melihat bahwa semua bagian berwarna biru. Tapi dua bagian mulai berkedip hampir bersamaan.

Komandan kesatria berteriak kaget, dan Alberu dengan tajam menatap bagian-bagian yang berkedip. Kedua bagian segera berubah menjadi kuning pada saat bersamaan. Alberu berkomentar bahwa ini adalah tes asli, dan bahwa dua orang telah lolos dari tes kesedihan dan sekarang dalam tes kebosanan. Tapi dia bertanya-tanya siapa mereka berdua karena tidak ada petunjuk tentang siapa mereka. Alberu dengan cepat menaiki tangga ke kuil sembari dipenuhi dengan kekhawatiran.

***

Cale melihat sekelilingnya dan bertanya-tanya apakah ini kebosanannya. Kemalasan atau kebosanan terjadi karena bosan dengan momen, tugas, atau keadaan tertentu. Atau bisa juga keadaan pikiran dan tubuh yang lelah. Begitulah cara dia mendefinisikannya. Tapi dia menyadari garis waktu di mana dia berada saat ini. Cale memandang dirinya sendiri dan melihat dirinya mengenakan jaket cokelat dan celana krem. Dia memakai seragam sekolahnya. Cale kini menjadi KRS yang berusia 17 tahun saat masih duduk di bangku SMA yang masih tinggal di panti asuhan.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 718           

>>>            

Chapter 720

===

Daftar Spoiler 



2 comments: