Chapter 230: Permaisuri Pertama (1)
Penerjemah:
Shira Ulwiya
Aku menenangkan diri dan menghampirinya.
Namun, sebelum aku sempat menyapanya, Kapmen berbalik dan pergi ke tempat lain.
Untunglah ... tapi kenapa dia tiba-tiba pergi? Bukankah dia di sini untuk
menunggu seseorang?
Pada saat itu, dayang-dayangku mendekat dan
mendesakku,
"Sudah waktunya bersiap-bersiap untuk acara pernikahan, Yang Mulia."
“Ada banyak yang harus dilakukan mulai sekarang.
Juga, hari ini Anda harus tidur lebih awal!”
"Cepatlah!"
Meskipun Mastas tampak bingung, dia juga menyuruhku bergegas.
Aku melirik punggung Kapmen untuk terakhir
kalinya, dan dengan cepat mengikuti dayang-dayangku ke istana terpisah.
***
Heinley menatap Navier saat dia berjalan
pergi.
Walaupun dia menikmati waktu saat berada di sisi Navier, ketika dia mengatakan
untuk tidak menimbulkan masalah yang tidak perlu dengan Kekaisaran Timur, dia
sebenarnya sedih.
Navier mengatakannya dalam arti lain, tetapi
kata-katanya tertancap di dadanya seperti belati.
Selain itu, peringatan buruk Sovieshu bahwa
'Navier akan meninggalkannya ketika dia menyadari dia bermuka dua' membuatnya
tidak nyaman.
“Yang Mulia. Apakah Anda tidak masuk? Bukankah
tadi Anda pergi ke kamar mandi? Kenapa Anda ada di sini seperti ini?”
‘Apakah ini kamar mandi?’ McKenna menggumamkan kata-kata terakhir ini di dalam hati.
Heinley bertanya, bersandar linglung ke pilar.
"Akankah Ratu ingin kembali
padanya ... jika dia tahu aku sampah?"
Sebagai bawahan yang setia, banyak kata-kata
penghiburan muncul di benak McKenna.
'Mengapa Yang Mulia menjadi sampah? Karena
Anda telah melakukan segalanya demi Kerajaan Barat, karena Yang Mulia telah
menjaga negara kita seperti Kaisar Sovieshu menjaga Kekaisaran Timur,
apakah itu, dan lebih banyak lagi, membuat Anda sampah…?’
Namun, kata-kata hiburan yang keluar dari
mulutnya adalah kata-kata sepupu dekat yang tidak bijaksana,
“Sampah bisa didaur ulang. Anda bisa
beristirahat dengan tenang. ”
Ketika Heinley memelototinya, McKenna dengan
cepat melarikan diri ke aula upacara.
[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
* * *
Akhirnya hari pernikahan pun tiba.
Mulai hari ini, aku akhirnya akan menjadi Ratu
Kerajaan Barat.
Tidak, Heinley akan mengumumkan dirinya
sebagai Kaisar, jadi aku akan menjadi Permaisuri Pertama dari Kekaisaran Barat.
Sedikit tekanan dan emosi menyerbuku.
Permaisuri pertama…
Meskipun aku akan menjadi permaisuri pertama,
Kerajaan Barat adalah negara yang sudah memiliki fondasinya.
Ukuran, kekayaan, dan kekuatan militer negara
ini sudah cukup untuk menganggapnya sebagai sebuah kekaisaran.
Bahkan setelah menjadi Kekaisaran Barat, akan
ada sangat sedikit yang perlu ditata ulang.
Namun demikian, ketika kerajaan menjadi sebuah
kekaisaran, aku pasti perlu mengubah beberapa hal karena tempat ini akan menjadi
rumah baruku.
“Astaga, Yang Mulia. Berhentilah mengerutkan
kening.”
"Ah. Maaf."
“Saya mengoleskan bedak mutiara ke kening Anda
untuk mencerahkannya, tetapi Anda terus mengerutkan kening, sehingga itu
rusak sebelum menempel dengan benar.”
Aku tidak dapat melakukan apa-apa.
Kemarin aku harus tidur lebih awal, karena
konon setelah tidur nyenyak, kulit terlihat lebih sehat dan riasan terlihat
lebih baik.
Begitu aku bangun di pagi hari, aku harus
mandi tiga jenis dan dipijat.
Sejak itu, para dayangku menghabiskan waktu
berjam-jam untuk merias wajah dan berjam-jam menata rambutku.
"Sudah selesai!"
Tepat saat aku mulai merasa kesemutan di
setiap otot tubuhku, Countess Jubel berseru dan bertepuk tangan.
Untunglah. Jika aku harus menunggu lebih lama
lagi, aku benar-benar perlu berjalan-jalan.
“Lihatlah ke cermin, Yang Mulia.
Anda sangat cantik!",
seru Rose bersemangat.
Aku tersadar dan melihat ke cermin. Aku tidak ingin membuat diriku tampak konyol
seperti Rashta.
Astaga! Aku menyukai penampilanku dalam gaun
pengantinku.
Itu sangat glamor. Meskipun aku telah
mencobanya sebelumnya, itu bahkan lebih menakjubkan sekarang karena aku
memakainya dengan rambut dan riasan yang sudah jadi.
Saat aku berbalik, rok lebar gaun itu berkibar
dan membuat suara dentingan. Pada saat yang sama, gaun itu berkilauan.
“Betapa cantiknya! Oh, Anda harus berfoto mengenakan gaun
pengantin Anda!”
"Terima kasih, Nona Laura."
Ini karena rok gaun itu ditutupi dengan
permata, seperti kata-kata Heinley, 'Kerajaan Barat adalah ibu kota permata.'
Meskipun dayang-dayangku mengagumi gaun yang
indah itu…. Untungnya, Heinley hari ini akan menyatakan dirinya sebagai Kaisar.
Kalau tidak, tanpa berita seperti itu, semua orang akan mengira aku terobsesi
dengan perhiasan.
Sebelum akad nikah dimulai…
Semua tamu terhormat dan bangsawan sudah
berkumpul di aula, sementara aku menunggu di ruangan kecil yang berdekatan yang
disiapkan sebelumnya untuk mempelai wanita.
Kami sudah bertukar janji pernikahan kami,
upacara hari ini hanya formalitas.
Anehnya, aku merasa kesemutan di tanganku.
Heinley seharusnya berada di ruangan kecil di
sisi lain. Akankah dia gugup sepertiku?
Aku pikir begitu. Dia bilang ini pertama kalinya… Ah,
tentu saja, pernikahan, apa yang kupikirkan?
"Yang Mulia Ratu, Anda boleh masuk sekarang."
Saat aku mondar-mandir di ruangan tanpa duduk
karena takut gaunku akan kusut, pejabat yang bertanggung jawab atas acara
negara akhirnya mempersilakan aku masuk.
Aku mengangguk, lalu keluar
dan berjalan perlahan menyusuri 'jalan mempelai wanita.'
Di sisi lain, Heinley juga memasuki aula.
Begitu mata kami bertemu, dia tersenyum begitu
cerah sehingga terlihat jelas bagi siapa pun.
Kegembiraan itu begitu jelas tercermin dalam
ekspresinya, sehingga untuk menahan tawa, aku harus berusaha keras untuk
mengendalikan otot-otot wajahku.
Tertawa secukupnya di depan tamu yang hadir tidak akan dicela, tetapi aku
tidak bisa tertawa terbahak-bahak.
Aku berjalan dan terus berjalan.
Jalan mempelai wanita... Jalan di mana aku
hidup sendiri tanpa Heinley... Jalan di mana Sovieshu juga berada sebelumnya.
Sebelum pikiran getir muncul, jalan kami
bergabung menjadi satu.
Kami sedikit tersenyum satu sama lain, lalu
berbalik dan menuju ke Imam Besar.
Tangan kami secara alami bersentuhan pada saat
itu, dan Heinley menggenggam tanganku dengan kuat.
[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/
<<<
>>>
===
No comments:
Post a Comment