Sunday, August 1, 2021

Remarried Empress (#230) / The Second Marriage



Chapter 230: Permaisuri Pertama (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Aku menenangkan diri dan menghampirinya. Namun, sebelum aku sempat menyapanya, Kapmen berbalik dan pergi ke tempat lain.

Untunglah ... tapi kenapa dia tiba-tiba pergi? Bukankah dia di sini untuk menunggu seseorang?

Pada saat itu, dayang-dayangku mendekat dan mendesakku,

"Sudah waktunya bersiap-bersiap untuk acara pernikahan, Yang Mulia."

“Ada banyak yang harus dilakukan mulai sekarang. Juga, hari ini Anda harus tidur lebih awal!”

"Cepatlah!"

Meskipun Mastas tampak bingung, dia juga menyuruhku bergegas.

Aku melirik punggung Kapmen untuk terakhir kalinya, dan dengan cepat mengikuti dayang-dayangku ke istana terpisah.

***

Heinley menatap Navier saat dia berjalan pergi.

Walaupun dia menikmati waktu saat berada di sisi Navier, ketika dia mengatakan untuk tidak menimbulkan masalah yang tidak perlu dengan Kekaisaran Timur, dia sebenarnya sedih.

Navier mengatakannya dalam arti lain, tetapi kata-katanya tertancap di dadanya seperti belati.

Selain itu, peringatan buruk Sovieshu bahwa 'Navier akan meninggalkannya ketika dia menyadari dia bermuka dua' membuatnya tidak nyaman.

“Yang Mulia. Apakah Anda tidak masuk? Bukankah tadi Anda pergi ke kamar mandi? Kenapa Anda ada di sini seperti ini?”

Apakah ini kamar mandi? McKenna menggumamkan kata-kata terakhir ini di dalam hati.

Heinley bertanya, bersandar linglung ke pilar.

"Akankah Ratu ingin kembali padanya ... jika dia tahu aku sampah?"

Sebagai bawahan yang setia, banyak kata-kata penghiburan muncul di benak McKenna.

'Mengapa Yang Mulia menjadi sampah? Karena Anda telah melakukan segalanya demi Kerajaan Barat, karena Yang Mulia telah menjaga negara kita seperti Kaisar Sovieshu menjaga Kekaisaran Timur, apakah itu, dan lebih banyak lagi, membuat Anda sampah…?’

Namun, kata-kata hiburan yang keluar dari mulutnya adalah kata-kata sepupu dekat yang tidak bijaksana,

“Sampah bisa didaur ulang. Anda bisa beristirahat dengan tenang. ”

Ketika Heinley memelototinya, McKenna dengan cepat melarikan diri ke aula upacara.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

* * *

Akhirnya hari pernikahan pun tiba.

Mulai hari ini, aku akhirnya akan menjadi Ratu Kerajaan Barat.

Tidak, Heinley akan mengumumkan dirinya sebagai Kaisar, jadi aku akan menjadi Permaisuri Pertama dari Kekaisaran Barat.

Sedikit tekanan dan emosi menyerbuku.

Permaisuri pertama…

Meskipun aku akan menjadi permaisuri pertama, Kerajaan Barat adalah negara yang sudah memiliki fondasinya.

Ukuran, kekayaan, dan kekuatan militer negara ini sudah cukup untuk menganggapnya sebagai sebuah kekaisaran.

Bahkan setelah menjadi Kekaisaran Barat, akan ada sangat sedikit yang perlu ditata ulang.

Namun demikian, ketika kerajaan menjadi sebuah kekaisaran, aku pasti perlu mengubah beberapa hal karena tempat ini akan menjadi rumah baruku.

“Astaga, Yang Mulia. Berhentilah mengerutkan kening.”

"Ah. Maaf."

“Saya mengoleskan bedak mutiara ke kening Anda untuk mencerahkannya, tetapi Anda terus mengerutkan kening, sehingga itu rusak sebelum menempel dengan benar.”

Aku tidak dapat melakukan apa-apa.

Kemarin aku harus tidur lebih awal, karena konon setelah tidur nyenyak, kulit terlihat lebih sehat dan riasan terlihat lebih baik.

Begitu aku bangun di pagi hari, aku harus mandi tiga jenis dan dipijat.

Sejak itu, para dayangku menghabiskan waktu berjam-jam untuk merias wajah dan berjam-jam menata rambutku.

"Sudah selesai!"

Tepat saat aku mulai merasa kesemutan di setiap otot tubuhku, Countess Jubel berseru dan bertepuk tangan.

Untunglah. Jika aku harus menunggu lebih lama lagi, aku benar-benar perlu berjalan-jalan.

“Lihatlah ke cermin, Yang Mulia. Anda sangat cantik!", seru Rose bersemangat.

Aku tersadar dan melihat ke cermin. Aku tidak ingin membuat diriku tampak konyol seperti Rashta.

Astaga! Aku menyukai penampilanku dalam gaun pengantinku.

Itu sangat glamor. Meskipun aku telah mencobanya sebelumnya, itu bahkan lebih menakjubkan sekarang karena aku memakainya dengan rambut dan riasan yang sudah jadi.

Saat aku berbalik, rok lebar gaun itu berkibar dan membuat suara dentingan. Pada saat yang sama, gaun itu berkilauan.

Betapa cantiknya! Oh, Anda harus berfoto mengenakan gaun pengantin Anda!

"Terima kasih, Nona Laura."

Ini karena rok gaun itu ditutupi dengan permata, seperti kata-kata Heinley, 'Kerajaan Barat adalah ibu kota permata.'

Meskipun dayang-dayangku mengagumi gaun yang indah itu…. Untungnya, Heinley hari ini akan menyatakan dirinya sebagai Kaisar. Kalau tidak, tanpa berita seperti itu, semua orang akan mengira aku terobsesi dengan perhiasan.

Sebelum akad nikah dimulai…

Semua tamu terhormat dan bangsawan sudah berkumpul di aula, sementara aku menunggu di ruangan kecil yang berdekatan yang disiapkan sebelumnya untuk mempelai wanita.

Kami sudah bertukar janji pernikahan kami, upacara hari ini hanya formalitas.

Anehnya, aku merasa kesemutan di tanganku.

Heinley seharusnya berada di ruangan kecil di sisi lain. Akankah dia gugup sepertiku?

Aku pikir begitu. Dia bilang ini pertama kalinya… Ah, tentu saja, pernikahan, apa yang kupikirkan?

"Yang Mulia Ratu, Anda boleh masuk sekarang."

Saat aku mondar-mandir di ruangan tanpa duduk karena takut gaunku akan kusut, pejabat yang bertanggung jawab atas acara negara akhirnya mempersilakan aku masuk.

Aku mengangguk, lalu keluar dan berjalan perlahan menyusuri 'jalan mempelai wanita.'

Di sisi lain, Heinley juga memasuki aula.

Begitu mata kami bertemu, dia tersenyum begitu cerah sehingga terlihat jelas bagi siapa pun.

Kegembiraan itu begitu jelas tercermin dalam ekspresinya, sehingga untuk menahan tawa, aku harus berusaha keras untuk mengendalikan otot-otot wajahku.

Tertawa secukupnya di depan tamu yang hadir tidak akan dicela, tetapi aku tidak bisa tertawa terbahak-bahak.

Aku berjalan dan terus berjalan.

Jalan mempelai wanita... Jalan di mana aku hidup sendiri tanpa Heinley... Jalan di mana Sovieshu juga berada sebelumnya.

Sebelum pikiran getir muncul, jalan kami bergabung menjadi satu.

Kami sedikit tersenyum satu sama lain, lalu berbalik dan menuju ke Imam Besar.

Tangan kami secara alami bersentuhan pada saat itu, dan Heinley menggenggam tanganku dengan kuat.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 229                

>>>             

Chapter 231

===

Daftar Chapters 






No comments:

Post a Comment