Chapter 716: Kamu, Apa Kamu Dewa (3)
CH mencoba menyentuh dewa tersegel (Sealed God
-> SG), tetapi perisai perak menghalangi tangannya. Toonka tertawa
terbahak-bahak dan bergegas menuju SG, tetapi angin bertiup di kaki SG, membuatnya
bisa bergerak cepat saat tinjunya yang diselubungi petir merah menghantam
Toonka. Keduanya bertukar pukulan, dan Toonka sangat senang dengan kekuatan
luar biasa SG yang tidak bisa dimiliki manusia.
Keahlian SG dalam bertarung lebih unggul dari
prajurit suku tertua yang pernah dilihat Toonka sebagai seorang anak. Akhirnya,
Toonka berhenti dan melangkah mundur, membiarkan CH menargetkan celah itu. Tapi
SG melepaskan petirnya ke arah lain – menuju Cale dan cintamani. CH tidak bisa
melihat Cale, tetapi dia tahu bahwa Cale tidak memiliki kekuatan kuno sehingga
dia tidak bisa melawan.
Jadi CH berdiri di depan Cale dan menggunakan
aura hitamnya untuk memblokir petir SG. Pada saat itu, rumah itu berguncang,
dan sebuah lingkaran sihir besar mengelilingi rumah dan juga hutan di dekatnya.
SG melihat sekeliling dan bertanya apakah itu lingkaran sihir yang mencegah
teleportasi, dan seekor naga hitam menjawab bahwa dia benar. iw!Raon melepas
sihir tak kasatmatanya dan memperlihatkan dirinya, jadi SG sekarang memiliki 3
lawan.
Cale mengatakan bahwa keterampilan bertarung
SG sangat ideal. Itu membuat Cale berpikir apakah dia bisa bertarung seperti
itu. Alberumon juga berkomentar bahwa SG menggunakan gerakan minimal dan
kekuatan minimal. Selain itu, ia menggunakan serangan lawannya secara efisien
untuk memberikan efek maksimal. SG menggunakan kekuatan kuno sesedikit yang
diperlukan, tetapi terampil mengelak dari serangan lawannya. Juga terdapat kekuatan
kuno Vitalitas Jantung untuk membantu kondisinya.
Karena itu, Alberumon mengatakan bahwa dia
seperti seorang pejuang dan bukan dewa. SG memandang Cale dan Alberumon, dan
mengatakan bahwa Cale tidak mudah dilihat. Cale bertanya 'Begitukah?' dan SG
menjawab 'ya.' Dengan itu, Cale memastikan bahwa SG dapat melihat dan
mendengarnya. SG menunjuk ke cintamani dan mengatakan bahwa Dewa Kematian pasti
sudah gila. Pada saat yang sama, tangannya yang lain menciptakan angin puyuh
dan mengirimnya ke satu tempat.
Serangan itu menuju ke iw!Alberu, tapi para
dark elf memblokirnya dengan elemental mereka. iw!Alberu mengangkat tangannya
untuk menutupi wajahnya sejenak, tetapi kemudian melepaskannya untuk melihat
cintamani dan SG. Dia tadi mendengar kata 'dewa', jadi dia bingung. Alberumon
kemudian mengatakan bahwa itu menarik karena dia tidak bisa menyebutkan kata
'dewa tersegel' sebelumnya.
SG dengan marah menatap cintamani itu dan
berkata, “Saat perhatianku teralihkan sebentar, itu… Bola itu masuk ke duniaku.
Beraninya kau memasuki kuilku.” Cale mendengarkannya dan mengangguk. Getaran
cintamani menguat seraya mengeluarkan warna yang lebih gelap dari sebelumnya.
Sepertinya Dewa Kematian ikut campur ketika SG teralihkan sejenak. Karena itu,
Cale dan Alberumon mampu dengan bebas berbicara tentang dewa tersegel.
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
SG tidak menyembunyikan kemarahannya pada
cintamani yang mengeluarkan lebih banyak asap hitam. Dia berkata, “Kau telah
ikut campur dalam tesku terakhir kali, dan kau ikut campur lagi kali ini.
Bahkan di kuilku, di wilayah kekuasaanku.” Cale mengingat apa yang CH katakan
padanya selama tes pertamanya dengan SG. CH telah menukarkan sebagian hidupnya
dengan Dewa Kematian untuk memasuki Bumi 2, dunia tes, dan melakukan percakapan
dengan Dewa Kematian pada saat itu.
Cage pernah memberi tahu CH bahwa Dewa
Kematian telah membuat beberapa pengorbanan. Mengganggu tes dewa membuat Dewa
Kematian membayar harganya. SG kemudian tersenyum dan berkata bahwa harga yang Dewa
Kematian bayar sekarang pasti sangat besar karena Dewa Kematian melanggar
aturan tes. Cale bertanya kepada SG apakah dia bisa memanipulasi tes sesuai
keinginannya, tetapi SG menjawab bahwa dia adalah dewa, dan dia tidak akan
tunduk pada perilaku rendahan seperti itu.
Cale bertanya-tanya mengapa SG berbicara
tentang perilaku rendahan ketika SG sendiri yang melakukan itu. SG menyeringai
pada cintamani dan berkata, “Sebentar lagi, kamu juga akan kehilangan posisimu
dan pensiun.” Toonka bertanya-tanya apa yang dia maksud dengan pensiun, dan SG
menjawab bahwa dewa tidak pernah mati. Mustahil untuk membunuh mereka, jadi
para dewa menyegelnya. SG mengatakan dia lebih baik mati daripada disegel, tapi
dia tidak bisa (mati) karena dia tidak bisa dibunuh.
Cale bertanya mengapa dia disegel sejak awal.
CH mengingat percakapannya dengan Dewa Kematian yang tidak dia beritahukan ke
Cale. Apa yang Dewa Kematian katakan padanya adalah ini: “Dewa tersegel
memiliki sejarah melanggar aturan, jadi dia disegel. Tentu saja, itu bukan
aturan yang berhubungan dengan tes.” CH menjadi penasaran mengapa SG disegel,
jadi dia mendekat. Tapi SG tertawa dan berkata, “Aku yang pertama.”
Cale punya firasat buruk ketika mendengar itu.
Dia tahu SG menggunakan wajahnya, tapi dia bisa merasakan sesuatu yang
melampaui manusia dalam wajah itu. SG menjawab “Pemburu. Karena aku adalah
pemburu pertama yang menjadi dewa.” Cale menegang mendengar kata-katanya,
mengingat buku harian ibunya dan bahwa tidak disebutkan tentang seorang pemburu
yang menjadi dewa di sana. Tapi ada hipotesis di sana bahwa pemburu bisa
menjadi ras suci, ras iblis, atau lebih dari itu jika mereka berburu makhluk
tunggal.
Bertanya-tanya apakah hipotesis itu benar dan
apakah SG adalah buktinya, Cale bertanya-tanya sudah berapa lama pemburu ada.
SG kemudian mengatakan bahwa dia telah memburu 3 anak dengan kehidupan-tunggal,
dan CH merinding karenanya. SG menjadi dewa setelah dia membunuh 3 kehidupan
tunggal, dan juga menjadi dewa keputusasaan. Dia menatap CH dan tertawa,
bertanya mengapa CH begitu terkejut.
SG mengatakan bahwa Dewa Kematian tidak jauh
berbeda. Cale bertanya-tanya mengapa nama Dewa Kematian muncul, dan SG
melanjutkan bahwa Dewa Kematian juga membunuh seorang kehidupan-tunggal dan
menjadi dewa. Tapi Dewa Kematian sekarang mencoba membungkamnya dan mengganggu
segalanya. Cale ingat ketika dia bertanya pada World Tree (WT) apakah Dewa
Kematian juga merupakan tribulator {saya tidak tahu apa maksudnya ini}. WT
terguncang mendengarnya, tetapi mengatakan bahwa dia tidak bisa menjawabnya.
Cale sekarang berpikir bahwa dia bisa memahami
reaksi WT padanya saat itu. Alberumon mencoba berbicara, tetapi menyadari bahwa
koneksinya terputus. Layar berkedip dan berdengung, dan asap hitam mengelilingi
cintamani. Akhirnya, asap hitam menutupi cintamani, dan Alberumon tidak
terlihat lagi. Sebagai gantinya, sebuah suara terdengar, memanggil Cale
Henituse.
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Cale menghela napas ketika dia menyadari bahwa
suara itu milik Dewa Kematian. Bagian tengah cintamani retak dan asap hitam
menyelimuti Cale. CH terkejut ketika dia melihat Cale perlahan terlihat bersama
asap hitam. SG tertawa terbahak-bahak melihat pemandangan itu. Dia berkata,
“Dewa Kematian. Kau telah melanggar tiga aturan. Apakah kau benar-benar
berpikir kau akan baik-baik saja setelah ini?"
Dewa Kematian tidak menjawab, sementara CH dan
Toonka memandang Cale dengan bingung. iw!Raon dan iw!Alberu juga menatap Cale.
Tetapi Cale mengatakan bahwa SG hanya memberikan jawaban konyol pada
pertanyaannya. Dia mendekati SG dan bertanya lagi mengapa dia disegel. Dia
kesal karena SG tidak menjawabnya, jadi dia menyuruh SG untuk berhenti mengatakan
omong kosong dan menjawabnya.
Senyum kecil terbentuk di bibir dewa tersegel.
“Bahkan ketika aku menjadi dewa, aku ingin punya
lebih banyak kekuatan. Jadi aku mencoba membunuh lebih banyak kehidupan-tunggal
dan tertangkap. ”
Dia mengatakan itu dengan santai sambil
mengangkat bahu.
“Aku memburu sekitar 10 orang, kurasa? Aku
tertangkap pada orang ke-11.”
Tatapannya beralih ke cintamani yang retak, bola
dari mana kekuatan dewa kematian mengalir. Dia bisa tahu dari hanya mendengar
suara dewa kematian yang tidak stabil.
Dewa ini, dia dalam masalah besar sekarang. Jadi dewa tersegel berbicara dengan riang.
"Yang kesebelas mungkin rekanmu, kan,
dewa kematian?"
Ekspresi Choi Han menegang.
Dan dewa tersegel melanjutkan.
"Kamu membunuh rekanmu dan menjadi dewa,
kan?"
Ha.
Dewa tersegel menghela napas.
“Kamu dan Cale Henituse mirip satu sama lain.
Satu membunuh rekannya sendiri sementara yang lain membuat dua rekannya
terbunuh. Ah, apakah itu berbeda? Tapi aku pikir situasi kalian serupa. ”
Cale tiba-tiba teringat kata-kata dewa
kematian.
<Choi Jung Soo tidak seharusnya mati saat
itu. >
< Kim Rok Soo. >
< Kaulah yang seharusnya mati. >
<Ya, kaulah yang seharusnya mati. >
< Namun, hukum dunia dan kebetulan-kebetulan...
Manusia adalah salah satu dari sedikit makhluk yang dapat menghancurkan semua
hal itu. >
< Orang-orang yang mencoba menyelamatkanmu
melanggar hukum yang mengatakan bahwa kamu harusnya mati. >
< Itu sebabnya aku menghormati dan
mengagumi manusia. >
< Kau belajar banyak hal dari orang-orang
itu dan menerapkan pelajaran itu dalam hidupmu. >
< Aku ingin tahu seperti apa keputusanmu
nanti. >
Pada saat itu, sebuah suara keluar dari
cintamani yang setengah retak.
-Lama…bzzzt…tidak…bzzzt… bertemu.
“Oh, kau menyapaku. Apa kau senang melihatku?”
Sebuah tawa rendah bergema dari dalam
cintamani bersama dengan suara mendengung. Dan ketika tawa itu berhenti.
-Aku adalah orang yang menjaga sumpah
kematian.
-Aku harus memenuhi sumpah kematian pertamaku.
Ia bertanya pada Cale.
-Bagaimana menurutmu?
Menyeringai. Cale tertawa karena menganggap
itu konyol.
"Aku ingin tahu apakah ada alasan mengapa
aku harus terlibat dalam masalah kalian berdua."
Tapi tawanya segera menghilang.
“Choi Han, Toonka.”
Dia menunjuk ke dewa tersegel.
"Tangkap dia secepatnya."
Dan dia mendongak ke langit.
“Kita harus segera keluar. Mereka semua
menunggu di luar. Bukankah tempat ini pengap?”
***
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Sumber: https://adarterra.wordpress.com/
<<<
>>>
===
Hah? Siapa!??
ReplyDeleteMaaf ya CAle, tap[i masalahnya, kemungkinan besar nanti kamu malah terlibat lebih dalam dengan masa lalu para 'dewa'. Ahahahahaha
ReplyDelete