Thursday, September 2, 2021

Remarried Empress (#244) / The Second Marriage

 



Chapter 244: Siapa Kamu? (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Mata Alan terbelalak.

"Tapi -"

Viscount Roteschu mendecakkan lidahnya.

“Kamu pria yang tidak peka dan acuh tak acuh. Bagaimana bisa kamu tidak mengerti perasaannya?”

“Perasaannya?”

“Dia bertingkah dingin di luar, tapi jauh di lubuk hatinya dia tidak seperti itu. Dia bahkan memberi kita rumah besar ini untuk merawat putranya, yang wajahnya belum pernah dia lihat. Dia pasti sangat ingin bertemu dengannya.”

"Ah."

Alan berseri-seri mendengar kata-kata Viscount Roteschu.

"Jadi begitu. Rashta masih tetap baik dan penuh kasih sayang.”

Namun, Alan segera menjadi khawatir dan bertanya,

“Tapi bayinya sangat mirip Rashta, Ayah. Bukankah orang-orang juga akan merasa… warna rambutnya yang tidak biasa mencurigakan?”

“Sembunyikan saja rambutnya dengan topi. Bukannya kamu punya topi yang dipakai bayi?

Begitu Viscount Roteschu mengeluhkan sikapnya yang khawatir, Alan pelan-pelan berhasil diyakinkan.

"Baiklah."

"Cepat melamar untuk audiensi, ada banyak orang yang tertarik."

"Ya."

Alan pergi dengan bayi di gendongannya.

Viscount Roteschu tersenyum jahat ketika dia melihatnya pergi.

***

Saat itu sudah larut malam.

Setelah menyisir rambut dan mengenakan gaun, aku pergi ke kamar tidur bersama. Saat aku masuk, Heinley diam-diam keluar dari balik pintuku dan mengangkatku.

Dalam sekejap mata, kedua kakiku melayang di udara.

“Heinley!”

Saat aku mencengkram lehernya karena terkejut, dia berputar sedikit sambil menggendongku dalam pelukannya, tersenyum dan menyandarkan kepalanya ke kepalaku.

Ketika aku memeluknya lebih erat karena takut terjatuh, Heinley menggosok-gosokkan dahinya ke dahiku dan bertanya.

“Aku mengejutkanmu?”

“Kenapa kamu selalu bersembunyi?”

"Ini seru ... Apakah kamu tidak menyukainya?"

“Bukan itu, tapi…”

Apa dia akan tersinggung jika aku bertanya apakah ini juga kebiasaan suku berkepala burung?

Saat aku ragu-ragu, Heinley berjalan langsung ke tempat tidur dan menurunkanku.

Setelah aku duduk di tempat tidur, dia duduk di sebelahku. Lalu, dia membelai rambutku. Sentuhan lembutnya membuat mataku terpejam sendiri.

Memaksa diriku untuk tetap terjaga, aku bertanya padanya.

“Berapa lama kau bersembunyi di balik pintuku? Aku tidak mendengar suara apapun.”

“Hmm yah… sekitar lima menit yang lalu…”

"Lima menit?"

“…Sebenarnya, sepuluh menit.”

"Kamu bersembunyi di belakang pintu selama sepuluh menit!?"

Mataku terbelalak ketika mendengar dia telah menunggu selama sepuluh menit.

Begitu aku menatapnya dengan terkejut, Heinley menghindari tatapanku dan melepaskan tangannya dari rambutku.

Kali ini dia menekan bagian lembut jariku dan tersenyum. Dia kemudian bertanya, sementara kami secara alami berpegangan tangan.

“Ratuku. Istriku. Apa ada yang ingin kau katakan padaku?”

"Ya, untungnya kamu bertanya."

"Apa itu?"

"Ini tentang Grand Duke Kapmen."

“…”

Ekspresi Heinley menjadi kaku.

Dia sepertinya langsung memahami pentingnya kata-kataku.

Aku menegakkan tubuh dan memberitahunya tentang kesepakatan dengan Grand Duke Kapmen.

“Grand Duke Kapmen mengakui kesalahannya. Sebagai imbalannya, aku sepakat dengannya untuk memasukkan tiga klausa yang menguntungkan bagi kita dalam perdagangan antara Kekaisaran Barat dan Rwibt. ”

"Jadi begitu.."

"Apakah kamu juga setuju?"

“Tentu saja.”

"Jika kamu punya ide lain ..."

"Tidak, itu tidak masalah."

“Tapi ekspresi itu…?”

"Ah. Aku hanya berpikir Ratuku akan memberitahukanku sesuatu yang lain.”

Ketika aku menyipitkan mata, Heinley menambahkan dengan cepat.

“Tapi ini juga sangat penting. Ya… aku mengerti, Ratuku.”

Apakah Heinley mengharapkan sesuatu yang lain? Apakah ada sesuatu yang harus aku katakan padanya?

"Ratuku, apakah ada hal lain yang ingin kau katakan padaku?"

Melihatnya bersikeras dengan pertanyaan itu, dia sepertinya ingin mendengar sesuatu yang spesifik.

Karena aku tidak menjawab, Heinley langsung bertanya, "Apakah kau ingin petunjuk?"

"Ya."

"Petunjuknya adalah ... pasangan suami istri."

Setelah berpikir sejenak, aku menyadari niatnya.

"Aku tahu."

Sudut mulut Heinley sedikit naik.

Aku menyuruhnya menunggu di sana sebentar, lalu cepat-cepat pergi ke kamarku dan membawa daftar tugas yang telah aku buat di siang hari.

“Ratuku?”

Aku duduk kembali di tempat tidur dan berkata dengan bangga seraya menyerahkan buku catatan itu kepada Heinley,

"Aku menulis apa yang harus aku lakukan."

Dia ingin melihat ini, kan?

Hanya karena kami sudah menikah bukan berarti tidak ada rahasia. Namun, pasangan suami istri saling menceritakan banyak hal.

Heinley mungkin menginginkan itu.

Namun, Heinley nyaris tidak bergumam, "Oh ..." dengan ekspresi pahit.

Bukan ini yang dia inginkan?

Kemudian dia menambahkan,

"Itu rencana yang bagus."

“Apakah ini membosankan?”

Aku senang menulis dan membaca hal-hal seperti ini, bukankah orang lain juga begitu?

“Istriku, itu tidak membosankan. Itu tidak membosankan, tapi…”

Lalu tiba-tiba, matanya melebar dan tatapannya terfokus pada setiap kata di buku catatan. Sebelum aku menyadarinya, dia memegang buku catatan itu dengan kedua tangannya.

Setelah membaca buku catatan itu sekitar lima kali, Heinley mengembalikannya kepadaku dan berkata,

“Ini benar-benar rencana yang bagus, istriku.”

"Tapi ekspresimu masih sama saja."

"Aku akan mencarikanmu asisten dan menyiapkan kantor sesegera mungkin .."

Dia tidak menanggapi kata-kataku, tapi aku membiarkannya.

"Terima kasih."

“Tidak, kurasa lebih baik bagi Ratuku untuk memilih orang yang tepat.”

Setelah mengangguk, Heinley tiba-tiba berhenti berbicara.

Kenapa dia diam saja sekarang?

Ketika aku menatapnya dengan bingung, Heinley berkata dengan ragu-ragu,

“Aku tidak menulis apa-apa… aku tidak punya apa-apa yang bisa kutunjukkan padamu.”

Ah, dia pikir aku menyerahkan buku catatanku padanya untuk itu. Alih-alih mengatakan bukan itu masalahnya, aku berujar menyayangkan hal itu,

"Benarkah? Aku juga ingin membaca milikmu.”

Kalau tidak, dia akan malu.

Untungnya, itu berhasil. Tetapi dalam sekejap mata, senyumnya menghilang, dia menutupi wajahnya dengan satu tangan dan melihat ke bawah.

Ada apa dengannya kali ini?

Melihatnya dari dekat, wajahnya juga memerah.

Ada apa?

Sementara aku kebingungan, Heinley menggelengkan kepalanya dan bertanya lagi.

“Ratuku. Hal pertama yang kau katakan kepadaku sangatlah penting, yang kedua sangat membantu, tetapi apa yang ingin aku dengar adalah sesuatu yang lebih personal.”

“Lebih personal?”

Aku tidak mengerti apa yang dia maksud.

Mungkinkah yang dia maksud adalah bercengkerama dengan tubuh kami atau semacamnya? Dari wajahnya, dia sepertinya tidak memiliki niat itu ...

Jadi, apakah dia ingin aku menjawab pengakuannya?

Aku bisa sedikit menebaknya, tapi aku menggelengkan kepalaku pura-pura tidak tahu apa-apa.

"Aku tidak tahu, aku tidak tahu apa maksudmu."

Tetapi alih-alih bertanya lebih jauh, Heinley hanya menghela napas, berbaring miring dan mengulurkan tangannya.

Masalahnya adalah lengannya mengambil tempatku. Itu tepat di atas bantalku.

Juga, meskipun aku bolak-balik melihat lengan dan wajahnya, dia tidak menarik lengannya.

Akhirnya, aku memberitahunya terus terang dan dengan agak malu.

"Heinley, ini tempatku."

"Apa?"

Aku ingin dia memindahkan lengannya.

"Ini tempatku."

Setelah mengulanginya dengan tegas, mata Heinley melebar dan dia perlahan menarik lengannya.

“Jika kamu ingin tidur dengan tangan terentang, berbaringlah sedikit lebih jauh ke kiri, Heinley. Tempat tidurnya cukup besar, jadi kamu bisa melakukannya.”

Setelah dengan lembut menepuk lengannya yang ditarik, aku berbaring di tempat tidur dan mematikan nyala lampu.

Namun, begitu kamar tidur menjadi gelap, aku merasakan sedikit angin bertiup di sampingku.

“?”

Saat aku bertanya-tanya mengapa, bahu Heinley berguncang dengan bibir tertutup rapat.

“Heinley?”

Saat aku menyalakan kembali lampu dan duduk, Heinley tertawa seolah dia tidak tahan lagi.

Tidak lama kemudian dia berhasil tenang dan meminta maaf dengan tulus.

"Maafkan aku. Aku- aku hanya ingin Ratuku tidur menggunakan lenganku sebagai bantal.”

"!"

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 243               

>>>             

Chapter 245

===

Daftar Chapters 


Wednesday, September 1, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#733)




Chapter 733: Bukankah Ini Keterlaluan? (3)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Alberu bertanya siapa yang menyiapkan semua ini, dan Cale menjawab dengan ceria bahwa dia yang melakukannya. Dia terus berbicara pada Alberu yang kebingungan bahwa bendahara memercayakannya sebagai penanggung jawab istana ini, jadi dia mencoba untuk menanggapinya. Dan dia tersenyum dengan wajah bodoh seolah-olah dia tidak tahu apa-apa. Para pelayan dari dapur istana raja terdiam.

Sementara itu, Cale berpikir bahwa dia menyukai wajah bodohnya sekarang karena sepertinya tanpa disangka-sangka itu adalah senjata yang kuat. Alberu menghela napas dan kemudian duduk di kepala meja sambil tersenyum. Dan dia mengambil garpu, bergumam bahwa ini akan membuat perutnya kaget. Dia memandang Cale dan berkata bahwa dia telah melakukan yang terbaik. Cale menjawab dengan ceria bahwa dia hanya melakukan pekerjaannya.

Alberu bertanya-tanya apakah pelayan ini benar-benar bodoh atau tidak, dan dia memandang Cale dengan ekspresi ganjil lantas mengalihkan pandangannya dan bergumam bahwa sudah bertahun-tahun sejak dia melihat seseorang melakukan pekerjaan mereka dengan benar. Cale bertanya apa yang dia katakan karena dia tidak mendengarnya dengan jelas, tetapi Alberu menggelengkan kepalanya dan mengatakan itu bukan apa-apa.

Cale ingin mengatakan sesuatu kepada Alberu saat itu, dan membuka mulutnya untuk berbicara. Dia berkata "Yang Mulia" dan udara di tempat itu menjadi dingin dalam sekejap. Saat itu tengah hari di musim semi jadi udaranya hangat, tetapi ruangan menjadi sunyi senyap seolah-olah suhunya turun. "Yang Mulia" adalah panggilan kerajaan untuk putra mahkota. Alberu adalah putra mahkota, tetapi tidak ada yang memanggilnya sebagai 'Yang Mulia' sejak sekian lama.

Cale akhirnya mengoreksinya dan memanggil Alberu "Pangeran" (Sebelumnya dia selalu memanggil Alberu 'pangeran'). Cale mengatakannya dengan santai, tetapi Alberu berpikir itu bukan kesalahan. Para pelayan di belakang Cale menahan napas karena terkejut. Alberu berpikir bahwa Cale mengucapkan kata-kata itu dengan sengaja dan hanya berpura-pura melakukan kesalahan.

Alberu menyadari bahwa ketajaman yang dia rasakan sesaat ketika dia pertama kali bertemu pelayan ini adalah wajah asli Cale. Cale tengah menyembunyikan sifat aslinya di balik wajah bodohnya. Alberu berpikir bahwa bendahara itu pasti mencoba merecokinya, tetapi tidak menyadari bahwa dia sendiri telah jatuh ke dalam rawa. Alberu menatap pelayan yang memanggilnya 'Yang Mulia', dan Cale menambahkan bahwa tidak ada racun dalam makanannya.

Salah satu pelayan dapur tersentak, dan Alberu tertawa terbahak-bahak. Dia tahu bahwa makanan itu tidak diracuni karena makanan ini biasanya tidak disajikan di istananya. Jadi dia menyuruh semua orang keluar. Tapi suaranya tidak setajam sebelumnya. Cale berkata untuk memanggilnya jika perlu sebelum keluar dari kamar. Para pelayan lainnya buru-buru mengikutinya. Begitu pintu ditutup, pelayan dapur tertua mendekati Cale.

Dia ingin berteriak kepada pendatang baru itu, tetapi menjaga nada bicaranya karena dia telah mendengar bahwa Cale adalah orang yang bertanggung jawab atas istana pangeran pertama. Dia bertanya kepada Cale apa yang sedang terjadi, dan Cale menjawab bahwa dia hanya melakukan pekerjaannya. Pelayan itu berkata bahwa Cale tidak mengetahui situasi di dalam istana, tetapi Cale menyuruhnya berhenti. Pelayan itu tersentak melihat mata Cale yang tampak dingin yang menjawab bahwa dia harus bertanya kepada bendahara jika dia punya pertanyaan.

Bendahara telah menginstruksikannya untuk melakukan 'pekerjaan dasar' untuk istana pangeran pertama, dan Cale hanya mengikutinya. Pelayan itu bingung mengapa bendahara menugaskan seorang pemula untuk pekerjaan ini, tetapi Cale mengatakan bahwa dia sibuk dan beranjak menjauh darinya. Tetapi setelah jeda beberapa saat, Cale menambahkan dengan senyum licik bahwa mereka harus menyiapkan makan malam juga, dan untuk memastikan nutrisinya seimbang karena Alberu masih dalam masa pertumbuhan.

Cale buru-buru berjalan keluar, dan para pelayan dapur tidak bisa berkata-kata. Mereka tidak bisa menolaknya karena Alberu masih seorang pangeran. Tetapi mereka menyadari bahwa Cale bukan pria bodoh. Pelayan merasa sakit kepala, dan asistennya bertanya apa yang harus mereka lakukan sekarang. Dia menjawab bahwa mereka harus menyiapkan makan malam untuk pangeran pertama.

Asistennya bertanya apa yang akan terjadi pada mereka, tetapi pelayan itu berkata sambil tersenyum bahwa ini bukan kesalahan mereka. Bendahara akan bertanggung jawab atas semuanya karena dialah yang memercayakan pemula itu dengan semua pekerjaan itu, atau si asisten bendahara karena dia tidak memeriksa semuanya dengan benar. Jadi itu bukan kesalahan para pelayan dapur. Dengan demikian, para pelayan dapur merasa lega. Pelayan itu memiliki firasat yang tidak diketahui dan aneh tentang apa yang akan terjadi.

Sementara itu, Cale keluar dari istana, tetapi dipanggil oleh pelayan lain. Dia berbalik dan melihat penyihir dark elf yang menyamar yang telah memberinya beberapa info sebelumnya. Cale kemudian mengingat sesuatu, dan membuka mulutnya sebelum dark elf itu bisa berbicara. Dia mengatakan bahwa akan ada perabotan, barang, dan pakaian baru yang akan segera datang ke istana, jadi dia meminta dark elf itu untuk membantunya.

Dark elf itu bingung sejenak sebelum akhirnya setuju untuk membantu. Cale bertanya apakah dark elf itu memiliki sesuatu yang mendesak untuk dikatakan karena dia mencoba berlari dan mengejar Cale, tetapi dark elf itu mengatakan itu bukan apa-apa. Dia hanya ingin berbicara dengan Cale. Jadi, Cale mengatakan bahwa mereka harus berbicara nanti karena dia sedikit sibuk sekarang. Cale buru-buru berjalan menjauh dari tempat itu.

Cale berpikir bahwa dia harus bersembunyi untuk saat ini dari bendahara dan para petinggi karena apa yang telah dia lakukan. Dia tahu bahwa keadaan akan jadi kacau, jadi dia buru-buru pergi ke tempat persembunyian di istana. Di sisi lain, dark elf itu menyaksikan Cale pergi dan memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke Tasha. Istana sudah lama sunyi, tetapi sekarang akan menjadi gaduh karena seorang pelayan. Dia tahu bahwa Alberu memilih untuk diam-diam menjadi lebih kuat, tetapi dark elf itu tersenyum ketika dia berpikir bahwa situasi saat ini tidak buruk juga.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Cale menyaksikan matahari terbenam saat dia makan kue yang dia curi dari ruang makan pelayan istana. Cale berpikir bahwa hari ini luar biasa. Dia bekerja sepanjang pagi dan menghabiskan sepanjang sore bersembunyi di sudut taman kerajaan. Malahan, dia sudah lama tidur siang, sesuatu yang dilakukan oleh pelayan yang benar-benar tidak bertanggung jawab. Dia berpikir bahwa bendahara itu pasti sedang sakit kepala sekarang.

Tetapi Cale berpendapat bahwa bendahara itu tidak akan kena masalah jika dia tidak mengabaikan istana pangeran pertama sejak awal. Cale dengan cepat memakan seluruh pai dan berkata bahwa dia akan segera menjadi anak buah Venion. Matahari terbenam dan Cale memejamkan mata. Ketika dia membukanya, dia berada di kereta yang sedang bergerak, dan Cale tahu dia sedang menuju ke mana. Kereta itu menuju vila rahasia di dekat gua tempat Raon dipenjara.

Dia melihat ke luar jendela dan merasa agak aneh. Dia hanya seorang pelayan rendahan dan tidak dalam posisi untuk diperlakukan dengan baik. Tapi kereta yang dia tumpangi sekarang cukup mewah, dan dia sendirian di kereta seperti itu. Venion tidak ada di sini. Cale segera menyadari mengapa ketika dia melihat siapa yang duduk di kursi pengemudi kereta. Dia adalah kesatria Venion.

Cale mengatakan bahwa tujuan mereka adalah untuk menipu mata publik. Dia berpaling ke kotak di depannya yang ditutupi dengan kain. Bagian dalam kotak berisi barang ilegal yang disukai Venion. Cale tersenyum dan memeriksa kotak-kotak itu. Dia mencoba menemukan sesuatu tetapi mengerutkan kening ketika dia tidak menemukannya. Cale menyadari bahwa dia tidak mungkin pergi dengan tangan kosong, jadi dia mencari barang-barangnya.

Untuk seorang pria yang melakukan pekerjaan kotor untuk Venion, pemilik tubuh itu setidaknya harus memiliki apa yang dicari Cale. Cale akhirnya menemukan tasnya di lantai dan menggeledah isinya. Dia menemukan dua botol kecil di dalam kaus kaki, dan belati kecil dari saku baju. Ada juga beberapa jarum yang dibungkus kain. Cale tahu bahwa botol-botol itu adalah racun dan merupakan upaya terakhir bagi si pemilik tubuh untuk melindungi dirinya sendiri.

Cale berpikir bahwa botol-botol itu adalah racun tidur atau paralisis. Dia memutuskan untuk mencari tahu apa racunnya nanti sambil dengan hati-hati memeriksa cairan di dalam botol. Tidak akan sulit untuk menemukan informasi di istana saat siang hari. Cale juga menyadari sesuatu yang menarik. Dia belum tidur sejak tadi malam, tapi dia tidak lelah.

Sepertinya pemilik tubuh yang dia rasuki melakukan kegiatan sehari-hari mereka sementara dia tidak berada di dalam tubuh mereka. Dia penasaran bagaimana cara kerjanya, tetapi tidak benar-benar ingin tahu. Sebaliknya, dia terkejut karena tubuhnya tidak lelah. Dia juga merasa aneh karena kenangan Alberu dan Raon cukup detail pada tes ini meskipun keduanya bukan peserta tes.

Tetapi Cale berpikir bahwa dia seharusnya tidak memikirkannya terlalu dalam. Dia seharusnya hanya fokus pada tujuan pertama ini, yaitu lulus ujian ini secepat mungkin. Kereta menuju ke gua Raon dengan tergesa-gesa karena menghindari mata publik.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Bagaimana ini bisa terjadi?

Cale mempersiapkan rencana pengkhianatannya dengan tekun semalam sebagai anak buah Venion, tetapi dia menjadi pelayan ketika fajar tiba.

Ini adalah hari yang cukup menyegarkan sejauh ini.

"Kamu."

Cale melirik ujung tombak yang mengarah ke lehernya dan mengangkat kepalanya.

"Maksudmu apa?"

Alberu Crossman. Mata bocah itu dingin, dan dia mengarahkan tombak ke Cale.

Tapi ujung tombaknya bergetar.

Menyeringai.

Cale tanpa sadar tersenyum.

"Apa sekarang kamu tersenyum?"

Saat ini Alberu mengerutkan kening dan berteriak, Cale berbicara dengan lembut.

"Pangeran. Saat mengarahkan senjata, tangan Anda tidak boleh gemetar. Anda tidak boleh menunjukkan kepada musuh Anda bahwa Anda takut.”

Dia mengambil satu langkah.

Saat Cale mendekat, Alberu tersentak dan mundur tanpa sadar.

Alberu Crossman yang berusia 15 tahun.

Dia tampak cerdas, pintar, dan dewasa. Dia masih muda dan berhati lembut, dan hanya seorang anak kecil yang mengasah pedangnya tetapi tidak tahu bagaimana cara menusukkannya.

'Aku hanya bekerja dari pagi buta untuk memainkan peran sebagai pelayan, tetapi bagaimana ini bisa terjadi?'

Cale menghela napas, mengingat apa yang terjadi beberapa menit yang lalu.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 732           

>>>            

Chapter 734

===

Daftar Spoiler 



[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#732)




Chapter 732: Bukankah Ini Keterlaluan? (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Alberu menatap Cale dengan tatapan yang seolah mengatakan 'Ada apa dengan orang ini?' Tapi Cale hanya mengamati Alberu dan berpikir bahwa dia berbeda dari Alberu yang dia kenal. Alberu yang dia kenal selalu mengenakan pakaian mewah yang terbuat dari kain halus. Tapi pakaian yang dikenakan Alberu sekarang terlihat usang dan bahkan tidak disetrika dengan benar.

Cale berpikir itu tidak bisa dihindari karena ada sedikit pembantu dan pelayan di istana Alberu. Dia menoleh ke nampan di tangannya dan teringat bahwa dapur di tempat ini tidak berfungsi lagi beberapa minggu yang lalu. Sebelum memasuki ruangan yang digunakan sebagai ruang belajar ini, Cale mendengar dari seorang pembantu di istana ini kalau Alberu mengusir sebagian besar pembantunya, termasuk koki karena insiden keracunan.

Alberu remaja memiliki tatapan sengit tidak seperti dirinya yang dewasa dengan senyum cerah. Dia juga pendek dan agak kurus. Dia tidak begitu kurus tetapi jelas tidak cukup untuk disebut fisik normal. Alberu bertanya dengan tajam apa yang Cale lihat, dan Cale menjawab dia datang ke sini untuk mengantarkan nampan ini seraya meletakkannya di meja Alberu.

Dia memperhatikan bahwa semua barang di meja berasal dari kualitas terbaik, tetapi semuanya sudah usang. Cale melirik wadah tinta sebelum melangkah mundur dan membungkuk pada Alberu yang menatapnya. Dia mengatakan bahwa mulai sekarang, dia akan bekerja untuk pangeran pertama dan dia akan melakukan yang terbaik untuk melayani pangeran. Alberu tertawa terbahak-bahak seolah tidak memercayainya sama sekali.

Cale mencoba memperkenalkan dirinya, tetapi Alberu mengatakan bahwa dia tidak ingin mengetahuinya. Alberu bertanya-tanya dengan suara keras kapan Cale akan pergi, dan Cale menjawab bahwa dia akan pergi segera setelah Alberu tersenyum. Alberu mengerutkan kening ketika dia menyadari bahwa pelayan ini adalah seorang pemula dan tidak tahu apa-apa tentang istana. Alberu mengubah ekspresinya dan memalingkan muka, mengatakan bahwa Cale harus pergi secepatnya. Cale membungkuk dan berkata bahwa dia akan pergi ke bendahara sebentar dan kembali lagi setelahnya.

Alberu tersenyum seolah dia mengetahuinya, dan menyuruh Cale untuk melakukannya sendiri dan jangan bertanya padanya. Cale pamit undur diri dan meninggalkan ruang belajar. Dia berjalan keluar dari istana dan mengatakan bahwa tempat ini tidak terawat. Tamannya tidak sebagus taman di istana lainnya, meskipun itu masih jauh lebih bagus daripada taman milik keluarga bangsawan. Cale bertemu dengan pembantu yang memberitahukannya tentang pembantu yang diusir sebelumnya.

Pembantu itu bertanya diam-diam kepada Cale apakah sang pangeran agak sensitif. Cale menjawab dengan senyum canggung bahwa karena pengiriman makanannya terlambat, sang pangeran agak sensitif. Pembantu itu memuji Cale lantas melihat sekeliling dan berbisik kepada Cale agar berhati-hati. Dia menyuruh Cale pergi ke tempat lain karena istana pangeran pertama berbahaya, dan Cale harus mendengarkan nasihatnya.

Cale tersenyum pada pelayan itu lantas berjalan pergi. Begitu dia berada di luar istana, dia memikirkan kembali apa yang dia lihat tentang kondisi Alberu. Dia berkata, "Ini tidak main-main, hyung-nim-ku." Cale ingat kalau pelayan yang dia ajak bicara sebelumnya adalah wajah yang familier. Dia adalah dark elf yang selalu berada di samping Alberu dan Tasha. Dark elf itu telah mengubah warna kulit dan rambutnya sebagai penyamaran. Adapun wadah tinta yang dilihat Cale, dia tahu yang ada di dalamnya bukanlah tinta kosong, tapi sebenarnya mana mati.

Dia berpikir kalau Alberu sengaja menendang keluar orang-orang dari istananya, dan para pembantu yang tersisa adalah dark elf yang menyamar. Alasannya melakukan itu sudah jelas. Karena Alberu ingin berkembang. Berdasarkan perilaku para pembantu istana, persepsi mereka tentang Alberu cukup buruk. Pangeran-pangeran lain juga berusaha untuk mengendalikannya dan mencegah perkembangannya.

Cale tidak tahu kapan raja mulai menyukai pangeran ketiga, tetapi dia tahu bahwa Alberu saat ini tidak disukai oleh raja. Tapi Alberu sekarang sedang mengasah pisaunya, bersiap untuk melakukan serangan balik. Saat ini dia mungkin dipermalukan, tetapi dia sedang bersiap untuk kemunculan kembalinya. Cale bertanya-tanya apakah ini kasus yang biasanya disebut sebagai 'karakter utama menyembunyikan kekuatannya.'

Cale memikirkan apa yang telah dilakukan Alberu. Dapur kosong dan kekurangan makanan bukanlah apa-apa bagi Alberu karena para dark elf membawakannya makanan berkualitas tinggi. Tapi dia harus terlihat kurus di mata orang-orang. Dia mempertahankan ukuran tubuh minimum untuk berlatih ilmu pedang. Barang-barang usang itu sengaja diletakkan di sana karena para dark elf yang membangun kota bawah tanah yang besar tidak akan kekurangan sumber daya.

Istana yang tampak sederhana bukanlah masalah karena Alberu tumbuh dengan belajar sihir dan seni tombak di aula pelatihan bawah tanah, jadi dia tidak terlalu peduli dengan dekorasi istana. Cale berpikir bahwa Alberu pintar. Alberu bekerja keras untuk mengatasi penghinaannya saat ini, dan usahanya tidak sia-sia. Namun, dia kesepian dan menderita karena dia punya sedikit orang dan semua orang adalah musuhnya.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Cale menuju ke kantor bendahara dan melaporkan tentang kurangnya pembantu. Bendahara itu merasa kesal padanya dan bahkan memukul meja. Cale berpura-pura agak ketakutan, dan bendahara itu melonggarkan ekspresinya. Dia menyuruh Cale pergi karena dia sibuk dan harus pergi ke istana pangeran ketiga. Cale berpura-pura agak ragu-ragu dan kebingungan, lantas bertanya karena dia adalah satu-satunya pelayan, apakah itu berarti dia yang 'bertanggung jawab'?

Saat Cale mengatakan itu, dia berpura-pura terlihat agak serakah, dan bendahara itu mencemoohnya. Dia berpikir bahwa Cale serakah akan jabatan meskipun masih pemula. Bendahara itu berpikir bahwa dia bisa menggunakan orang bodoh ini dengan baik untuk mencegah perkembangan pangeran pertama. Jadi dia berkata benar Cale-lah yang bertanggung jawab. Cale berpura-pura terkejut dan senang. Tetapi karena Cale tidak berpengalaman, dia memberi tahu Cale untuk bertanya padanya jika ada masalah khusus.

Cale dengan antusias menjawab ya, dan bendahara itu tersenyum ketika dia berpikir bahwa pemula yang tidak tahu banyak tentang istana ini pasti akan membuat kekacauan. Dia menekankan kepada Cale agar melakukan 'tugas dasar' dan Cale berterima kasih padanya. Tugas dasar yang dia maksud adalah hal-hal yang dilakukan pelayan, seperti menyajikan makanan, mengatur pakaian, dll.

Cale meninggalkan ruangan dan memulai tipuan, maksudku, rencananya. Pertama-tama dia menuju dapur kerajaan tempat makanan raja disiapkan. Koki itu mengerutkan kening ketika Cale meminta makan siang untuk sang pangeran, dan Cale pura-pura bingung seolah dia tidak tahu apa-apa. Cale berkata untuk menyiapkan makan siang karena bendahara menunjuknya sebagai penanggung jawab. Tapi Cale tidak mengatakan itu untuk 'pangeran pertama.' Dia hanya mengatakan itu untuk 'pangeran.'

Koki menyuruhnya untuk mengambil makan siang nanti, dan Cale pergi lantas menuju tempat lain. Itu adalah divisi persediaan istana. Dia menyerahkan orang di sana daftar barang-barang yang dia butuhkan besok pagi. Orang itu terkejut karena barang-barang yang ditulis adalah barang-barang mahal dan berkualitas tinggi. Cale mengatakan bahwa 'pangeran' memutuskan bahwa barang-barang itu diperlukan dan bendahara memercayakannya untuk mendapatkannya.

Bendahara telah menyuruhnya untuk melakukan 'tugas dasar', dan itu termasuk mengurus makanan, pakaian, dan tempat tinggal orang yang dia layani. Orang yang diajak bicara Cale mengira itu untuk pangeran kedua atau ketiga. Dia berpikir bahwa Cale tampak bodoh dan tidak akan tahu banyak tentang barang-barang mahal. Dia jelas salah karena Cale sangat kaya dan tahu betul tentang barang-barang mahal.

Orang itu bertanya ke istana mana barang-barang itu akan dikirim, tetapi Cale mengatakan bahwa dia akan datang lebih pagi besok untuk memandu mereka. Cale juga meminta setidaknya satu orang harus membantu membawa barang-barang itu. Dia pergi setelahnya dan menuju ke orang yang bertanggung jawab atas pakaian keluarga kerajaan. Cale meminta beberapa pakaian bergaya yang terbuat dari kain berkualitas tinggi. Tentu saja, dia tidak mengatakan untuk pangeran mana itu.

Cale memperhatikan bahwa ada pakaian untuk pangeran kedua di sana, dan ketika dia pergi, dia bertanya-tanya apakah bendahara itu juga mendukung pangeran kedua. Setelah itu Cale menuju ke perpustakaan dan meminta beberapa buku untuk sang pangeran. Pustakawan mengira itu untuk pangeran ketiga karena pangeran pertama tidak pernah meminjam buku sejak dia berusia 10 tahun.

Cale pergi ke beberapa tempat lain dan mengulangi penipuannya. Dia tahu bahwa ini adalah ilusi, tetapi dia tetap bekerja keras karena dia tidak ingin hanya menyaksikan penghinaan terhadap orang-orangnya. Dan dia ingin menjungkirbalikkannya secara besar-besaran. Cale akan beralasan bahwa dia sekadar bekerja keras untuk memenuhi tanggung jawab 'dasarnya', meskipun apa yang termasuk tanggung jawab dasar baginya berbeda dari apa dimaksudkan si bendahara.

Dia juga berpikir untuk melakukan satu hal lagi dan menuju ke tempat yang sering dikunjungi para pembantu dan pelayan. Dia memutuskan untuk menyebarkan desas-desus bahwa bendahara mendukung pangeran pertama. Itu adalah rumor yang saat ini sulit dipercaya, tetapi mungkin akan segera berubah mulai besok. Cale tidak menyukai bendahara yang tidak berpihak pada pangeran mana pun.

Cale juga bertanya berkeliling tentang insiden keracunan dan mengetahui bahwa itu benar. Tapi kasusnya sudah ditutup. Dia bertanya-tanya apakah raja mengetahuinya, atau apakah berita itu tidak pernah sampai kepada raja. Bagaimanapun, Cale memutuskan bahwa seorang anak tidak seharusnya memakan racun ketika sudut bibirnya naik

***

"Ini ... Apa ini?"

Alberu Crossman melihat makanan yang memenuhi meja tua dan tidak terpakai.

"Saya menyiapkan makan siang yang sederhana."

Cale tersenyum lebar. Dan para pembantu dan pelayan dapur istana kerajaan yang berdiri di belakangnya dengan nampan di tangan mereka tampak seperti tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Mata mereka bergetar, dan mereka tampaknya memiliki pemikiran yang cukup rumit.

Begitu juga dengan Alberu Crossman.

"Silakan makan sebelum dingin, Yang Mulia."

Cale tersenyum cerah di tengah wajah-wajah kebingungan.

Siapa pun dapat memahami bahwa ini adalah situasi yang dilakukan oleh seorang pemula yang tidak tahu apa-apa tentang dinamika politik di istana.

Istana itu sunyi, tetapi banyak hal yang terjadi di balik dindingnya.

Seorang pembantu di sini mulai mengintip dari balik dinding itu.

Dia tersenyum cerah seolah dia tidak tahu apa-apa.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 731           

>>>            

Chapter 733

===

Daftar Spoiler