Chapter 733: Bukankah Ini Keterlaluan? (3)
Penerjemah:
Shira Ulwiya
Alberu
bertanya siapa yang menyiapkan semua ini, dan Cale menjawab dengan ceria bahwa
dia yang melakukannya. Dia terus berbicara pada Alberu yang kebingungan bahwa
bendahara memercayakannya sebagai penanggung jawab istana ini, jadi dia mencoba
untuk menanggapinya. Dan dia tersenyum dengan wajah bodoh seolah-olah dia tidak
tahu apa-apa. Para pelayan dari dapur istana raja terdiam.
Sementara
itu, Cale berpikir bahwa dia menyukai wajah bodohnya sekarang karena sepertinya
tanpa disangka-sangka itu adalah senjata yang kuat. Alberu menghela napas dan
kemudian duduk di kepala meja sambil tersenyum. Dan dia mengambil garpu,
bergumam bahwa ini akan membuat perutnya kaget. Dia memandang Cale dan berkata
bahwa dia telah melakukan yang terbaik. Cale menjawab dengan ceria bahwa dia hanya
melakukan pekerjaannya.
Alberu
bertanya-tanya apakah pelayan ini benar-benar bodoh atau tidak, dan dia
memandang Cale dengan ekspresi ganjil lantas mengalihkan pandangannya dan
bergumam bahwa sudah bertahun-tahun sejak dia melihat seseorang melakukan
pekerjaan mereka dengan benar. Cale bertanya apa yang dia katakan karena dia
tidak mendengarnya dengan jelas, tetapi Alberu menggelengkan kepalanya dan
mengatakan itu bukan apa-apa.
Cale ingin
mengatakan sesuatu kepada Alberu saat itu, dan membuka mulutnya untuk
berbicara. Dia berkata "Yang Mulia" dan udara di tempat itu menjadi
dingin dalam sekejap. Saat itu tengah hari di musim semi jadi udaranya hangat,
tetapi ruangan menjadi sunyi senyap seolah-olah suhunya turun. "Yang
Mulia" adalah panggilan kerajaan untuk putra mahkota. Alberu adalah putra
mahkota, tetapi tidak ada yang memanggilnya sebagai 'Yang Mulia' sejak sekian
lama.
Cale
akhirnya mengoreksinya dan memanggil Alberu "Pangeran" (Sebelumnya dia
selalu memanggil Alberu 'pangeran'). Cale mengatakannya dengan santai, tetapi
Alberu berpikir itu bukan kesalahan. Para pelayan di belakang Cale menahan
napas karena terkejut. Alberu berpikir bahwa Cale mengucapkan kata-kata itu
dengan sengaja dan hanya berpura-pura melakukan kesalahan.
Alberu
menyadari bahwa ketajaman yang dia rasakan sesaat ketika dia pertama kali
bertemu pelayan ini adalah wajah asli Cale. Cale tengah menyembunyikan sifat
aslinya di balik wajah bodohnya. Alberu berpikir bahwa bendahara itu pasti
mencoba merecokinya, tetapi tidak menyadari bahwa dia sendiri telah jatuh ke
dalam rawa. Alberu menatap pelayan yang memanggilnya 'Yang Mulia', dan Cale
menambahkan bahwa tidak ada racun dalam makanannya.
Salah satu
pelayan dapur tersentak, dan Alberu tertawa terbahak-bahak. Dia tahu bahwa
makanan itu tidak diracuni karena makanan ini biasanya tidak disajikan di
istananya. Jadi dia menyuruh semua orang keluar. Tapi suaranya tidak setajam
sebelumnya. Cale berkata untuk memanggilnya jika perlu sebelum keluar dari
kamar. Para pelayan lainnya buru-buru mengikutinya. Begitu pintu ditutup,
pelayan dapur tertua mendekati Cale.
Dia ingin
berteriak kepada pendatang baru itu, tetapi menjaga nada bicaranya karena dia
telah mendengar bahwa Cale adalah orang yang bertanggung jawab atas istana
pangeran pertama. Dia bertanya kepada Cale apa yang sedang terjadi, dan Cale
menjawab bahwa dia hanya melakukan pekerjaannya. Pelayan itu berkata bahwa Cale
tidak mengetahui situasi di dalam istana, tetapi Cale menyuruhnya berhenti.
Pelayan itu tersentak melihat mata Cale yang tampak dingin yang menjawab bahwa
dia harus bertanya kepada bendahara jika dia punya pertanyaan.
Bendahara
telah menginstruksikannya untuk melakukan 'pekerjaan dasar' untuk istana
pangeran pertama, dan Cale hanya mengikutinya. Pelayan itu bingung mengapa
bendahara menugaskan seorang pemula untuk pekerjaan ini, tetapi Cale mengatakan
bahwa dia sibuk dan beranjak menjauh darinya. Tetapi setelah jeda beberapa
saat, Cale menambahkan dengan senyum licik bahwa mereka harus menyiapkan makan
malam juga, dan untuk memastikan nutrisinya seimbang karena Alberu masih dalam masa
pertumbuhan.
Cale
buru-buru berjalan keluar, dan para pelayan dapur tidak bisa berkata-kata.
Mereka tidak bisa menolaknya karena Alberu masih seorang pangeran. Tetapi
mereka menyadari bahwa Cale bukan pria bodoh. Pelayan merasa sakit kepala, dan
asistennya bertanya apa yang harus mereka lakukan sekarang. Dia menjawab bahwa
mereka harus menyiapkan makan malam untuk pangeran pertama.
Asistennya
bertanya apa yang akan terjadi pada mereka, tetapi pelayan itu berkata sambil
tersenyum bahwa ini bukan kesalahan mereka. Bendahara akan bertanggung jawab
atas semuanya karena dialah yang memercayakan pemula itu dengan semua pekerjaan
itu, atau si asisten bendahara karena dia tidak memeriksa semuanya dengan
benar. Jadi itu bukan kesalahan para pelayan dapur. Dengan demikian, para
pelayan dapur merasa lega. Pelayan itu memiliki firasat yang tidak diketahui
dan aneh tentang apa yang akan terjadi.
Sementara
itu, Cale keluar dari istana, tetapi dipanggil oleh pelayan lain. Dia berbalik
dan melihat penyihir dark elf yang menyamar yang telah memberinya beberapa info
sebelumnya. Cale kemudian mengingat sesuatu, dan membuka mulutnya sebelum dark
elf itu bisa berbicara. Dia mengatakan bahwa akan ada perabotan, barang, dan
pakaian baru yang akan segera datang ke istana, jadi dia meminta dark elf itu
untuk membantunya.
Dark elf
itu bingung sejenak sebelum akhirnya setuju untuk membantu. Cale bertanya
apakah dark elf itu memiliki sesuatu yang mendesak untuk dikatakan karena dia
mencoba berlari dan mengejar Cale, tetapi dark elf itu mengatakan itu bukan
apa-apa. Dia hanya ingin berbicara dengan Cale. Jadi, Cale mengatakan bahwa
mereka harus berbicara nanti karena dia sedikit sibuk sekarang. Cale buru-buru
berjalan menjauh dari tempat itu.
Cale
berpikir bahwa dia harus bersembunyi untuk saat ini dari bendahara dan para petinggi
karena apa yang telah dia lakukan. Dia tahu bahwa keadaan akan jadi kacau, jadi
dia buru-buru pergi ke tempat persembunyian di istana. Di sisi lain, dark elf
itu menyaksikan Cale pergi dan memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke Tasha.
Istana sudah lama sunyi, tetapi sekarang akan menjadi gaduh karena seorang
pelayan. Dia tahu bahwa Alberu memilih untuk diam-diam menjadi lebih kuat,
tetapi dark elf itu tersenyum ketika dia berpikir bahwa situasi saat ini tidak
buruk juga.
[Baca
Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Cale
menyaksikan matahari terbenam saat dia makan kue yang dia curi dari ruang makan
pelayan istana. Cale berpikir bahwa hari ini luar biasa. Dia bekerja sepanjang
pagi dan menghabiskan sepanjang sore bersembunyi di sudut taman kerajaan. Malahan,
dia sudah lama tidur siang, sesuatu yang dilakukan oleh pelayan yang
benar-benar tidak bertanggung jawab. Dia berpikir bahwa bendahara itu pasti
sedang sakit kepala sekarang.
Tetapi Cale
berpendapat bahwa bendahara itu tidak akan kena masalah jika dia tidak
mengabaikan istana pangeran pertama sejak awal. Cale dengan cepat memakan
seluruh pai dan berkata bahwa dia akan segera menjadi anak buah Venion.
Matahari terbenam dan Cale memejamkan mata. Ketika dia membukanya, dia berada
di kereta yang sedang bergerak, dan Cale tahu dia sedang menuju ke mana. Kereta
itu menuju vila rahasia di dekat gua tempat Raon dipenjara.
Dia melihat
ke luar jendela dan merasa agak aneh. Dia hanya seorang pelayan rendahan dan
tidak dalam posisi untuk diperlakukan dengan baik. Tapi kereta yang dia
tumpangi sekarang cukup mewah, dan dia sendirian di kereta seperti itu. Venion
tidak ada di sini. Cale segera menyadari mengapa ketika dia melihat siapa yang
duduk di kursi pengemudi kereta. Dia adalah kesatria Venion.
Cale
mengatakan bahwa tujuan mereka adalah untuk menipu mata publik. Dia berpaling
ke kotak di depannya yang ditutupi dengan kain. Bagian dalam kotak berisi
barang ilegal yang disukai Venion. Cale tersenyum dan memeriksa kotak-kotak
itu. Dia mencoba menemukan sesuatu tetapi mengerutkan kening ketika dia tidak
menemukannya. Cale menyadari bahwa dia tidak mungkin pergi dengan tangan
kosong, jadi dia mencari barang-barangnya.
Untuk
seorang pria yang melakukan pekerjaan kotor untuk Venion, pemilik tubuh itu setidaknya
harus memiliki apa yang dicari Cale. Cale akhirnya menemukan tasnya di lantai
dan menggeledah isinya. Dia menemukan dua botol kecil di dalam kaus kaki, dan
belati kecil dari saku baju. Ada juga beberapa jarum yang dibungkus kain. Cale
tahu bahwa botol-botol itu adalah racun dan merupakan upaya terakhir bagi si pemilik
tubuh untuk melindungi dirinya sendiri.
Cale
berpikir bahwa botol-botol itu adalah racun tidur atau paralisis. Dia
memutuskan untuk mencari tahu apa racunnya nanti sambil dengan hati-hati
memeriksa cairan di dalam botol. Tidak akan sulit untuk menemukan informasi di
istana saat siang hari. Cale juga menyadari sesuatu yang menarik. Dia belum
tidur sejak tadi malam, tapi dia tidak lelah.
Sepertinya
pemilik tubuh yang dia rasuki melakukan kegiatan sehari-hari mereka sementara
dia tidak berada di dalam tubuh mereka. Dia penasaran bagaimana cara kerjanya,
tetapi tidak benar-benar ingin tahu. Sebaliknya, dia terkejut karena tubuhnya
tidak lelah. Dia juga merasa aneh karena kenangan Alberu dan Raon cukup detail
pada tes ini meskipun keduanya bukan peserta tes.
Tetapi Cale
berpikir bahwa dia seharusnya tidak memikirkannya terlalu dalam. Dia seharusnya
hanya fokus pada tujuan pertama ini, yaitu lulus ujian ini secepat mungkin.
Kereta menuju ke gua Raon dengan tergesa-gesa karena menghindari mata publik.
[Baca
Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Bagaimana
ini bisa terjadi?
Cale mempersiapkan
rencana pengkhianatannya dengan tekun semalam sebagai anak buah Venion, tetapi
dia menjadi pelayan ketika fajar tiba.
Ini adalah
hari yang cukup menyegarkan sejauh ini.
"Kamu."
Cale
melirik ujung tombak yang mengarah ke lehernya dan mengangkat kepalanya.
"Maksudmu
apa?"
Alberu
Crossman. Mata bocah itu dingin, dan dia mengarahkan tombak ke Cale.
Tapi ujung
tombaknya bergetar.
Menyeringai.
Cale tanpa
sadar tersenyum.
"Apa sekarang
kamu tersenyum?"
Saat ini
Alberu mengerutkan kening dan berteriak, Cale berbicara dengan lembut.
"Pangeran.
Saat mengarahkan senjata, tangan Anda tidak boleh gemetar. Anda tidak boleh
menunjukkan kepada musuh Anda bahwa Anda takut.”
Dia
mengambil satu langkah.
Saat Cale
mendekat, Alberu tersentak dan mundur tanpa sadar.
Alberu
Crossman yang berusia 15 tahun.
Dia tampak
cerdas, pintar, dan dewasa. Dia masih muda dan berhati lembut, dan hanya
seorang anak kecil yang mengasah pedangnya tetapi tidak tahu bagaimana cara
menusukkannya.
'Aku hanya
bekerja dari pagi buta untuk memainkan peran sebagai pelayan, tetapi bagaimana
ini bisa terjadi?'
Cale
menghela napas, mengingat apa yang terjadi beberapa menit yang lalu.
***
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Sumber: https://adarterra.wordpress.com/
<<<
>>>
===
No comments:
Post a Comment