Sunday, August 29, 2021

Remarried Empress (#243) / The Second Marriage




Chapter 243: Perlihatkan Wajahnya (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Pesta teh kecil dan jamuan makan diadakan untuk para tamu kehormatan yang masih tinggal di istana kekaisaran.

Namun, perayaan pernikahan yang resmi sudah berakhir, jadi aku meluangkan waktu untuk membuat daftar tugas.

……

1. Periksa Anggaran Istana Kekaisaran. Lihatlah buku besar akun. ☆☆

2. Periksa jumlah karyawan, posisi, gaji dan tugas mereka.

3. Periksa kebijakan kesejahteraan sosial di Kekaisaran Barat.

4. Buat persiapan untuk berdagang dengan Rwibt — Di mana aku harus memulai? Bagaimana cara menghubungi Grand Duke Kapmen? Surat? Mengirim seseorang? Aku tidak tahu.

5. Selidiki situasi keluarga Nona Mullaney.

6. Kirim hadiah ulang tahun untuk Putri Soju.

7. Kirim hadiah terima kasih kepada Imam Besar. Bisakah berupa sumbangan?

8. Pelajari lebih lanjut tentang sejarah Kekaisaran Barat. Ada hal-hal yang aku masih tidak mengerti.

9. Aku butuh asisten.

10. Aku butuh kantor!

……

 

Namun, ketika aku menulis apa yang terlintas dalam pikiran, aku merasakan tatapan seseorang.

Itu adalah Mastas. Dia sedang menatap buku catatan dengan mulut setengah terbuka.

"Ada apa?"

Ketika aku bertanya, Mastas tersenyum canggung dan berkata,

"Karena ada begitu banyak tanda tanya."

“Ah, ini bukan dokumen resmi. Aku hanya menulis apa pun yang muncul di pikiranku.”

"Oh, begitu."

Mastas menatap daftarku dengan takjub, dan begitu aku menepuk lengannya agar berhenti melakukannya, dia berkata dengan malu-malu, “Ahh. Ini tidak sopan,” dan segera beranjak ke tempat lain.

Tak lama, dia kembali dengan keranjang putih.

Keranjang itu dipenuhi dengan segala macam amplop.

"Apa ini?"

Tanyaku sambil meletakkan pena, Mastas menjelaskan sambil tersenyum.

"Ini adalah surat untuk Yang Mulia Permaisuri."

“Surat?”

Aku tahu apa artinya itu.

Ini dikirim oleh nona bangsawan yang naksir kakakku, kan?”

Aku seketika tersenyum.

Aku teringat kakakku, yang merasa tidak nyaman di antara para wanita muda yang berpakaian indah.

Tetapi Mastas segera menjawab, “Saya rasa bukan.”

"Bukan?"

“Tanda tangan pengirimnya berasal dari wanita bangsawan seperti ini.”

Mastas segera mengulurkan surat dari keranjang kepadaku untuk dikonfirmasi.

"Wanita bangsawan?"

Apakah para nona bangsawan meyakinkan ibu mereka untuk mengirimiku surat?

Apakah mereka ingin aku mendekati keluarga mereka untuk melakukan pernikahan?

Pertama-tama, aku membuka amplop emas dan mengeluarkan suratnya.

Ketika aku membuka surat yang dilipat menjadi tiga bagian, tulisan tangan yang jelas dan tanpa cela terungkap.

“…”

"Apa isinya?"

Aku berujar ke Mastas, “Sebentar,” lalu aku mengeluarkan surat lain dan membacanya.

“…”

Setelah melakukannya beberapa kali lagi, Rose menjulurkan kepalanya karena penasaran.

Rose, yang membawa keranjang lain, bersikap sama seperti Mastas.

Mereka tidak tahu apa-apa.

Setelah membaca hampir dua puluh surat, aku berkata dengan percaya diri.

“Masta kamu benar. Surat-surat ini dikirim oleh para wanita bangsawan.”

Surat-suratnya ramah dan bersahabat, penuh ucapan selamat atas pernikahan dan kesediaan untuk menjalin kedekatan.

Segera setelah pengumuman kekaisaran, keluarga-keluarga yang dekat dengan Heinley sangat baik kepadaku, jadi aku berharap para wanita bangsawan dari keluarga-keluarga itu mengirimiku surat semacam ini.

Tapi bukankah ini terlalu banyak?!

Aku juga merasa aneh karena wanita kelas atas lainnya melihatku pada hari terakhir resepsi dan memutuskan 'untuk tidak langsung menolakku'.

Yang aku pahami setengah dari masyarakat kelas atas ada di pihak Christa. Tidak peduli seberapa hati-hati aku bertindak, mereka akan berprasangka terhadapku...

Ini aneh.

Meski begitu, untuk saat ini aku harus memberi balasan.

"Nona Laura, kupikir aku perlu lebih banyak alat tulis."

"Baik, Yang Mulia."

"Nona Rose, bisakah kau menyelidiki masalah ini?"

"Baik. Jangan khawatir."

Apa pun tujuannya, jika mereka benar-benar bermaksud baik, aku akan berterima kasih.

Namun, jika yang mereka kejar adalah mendekatiku untuk kemudian mencoba menusukku dari belakang, aku harus berhati-hati.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Sesampainya di Istana Kekaisaran Timur, Rashta memerintahkan Viscount Roteschu untuk datang ke istana besok pukul 10 pagi melalui seorang pembawa pesan.

“Sebuah perintah?”

Viscount Roteschu merasa kesal dengan pesan Rashta, tetapi mengunjunginya pada jam sepuluh keesokan paginya seperti yang diperintahkan.

Rashta bertanya padanya dengan dingin ketika dia tiba.

“Sertifikat perdagangan budak. Di mana itu sekarang?"

Sertifikat itu awalnya ditinggalkan di perusahaan dagang. Namun, Koshar pergi untuk mengambilnya setelah memotong telinga Roteschu.

Viscount Roteschu terang-terangan berpura-pura tidak menyadari fakta ini.

"Tentu saja itu ada di tanganku."

"Benarkah?"

Rashta menyipitkan matanya, menggigit kukunya. Sementara Roteschu terus berpura-pura memilikinya.

"Tentu saja. Siapa lagi yang bisa memilikinya?

"Itu tidak hilang?"

"Tidak."

"Benarkah?"

"Ya!"

"Bohong!"

Ketika Rashta berteriak dan melemparkan cangkir ke dinding, Viscount Roteschu tersentak dan mengangkat bahu seperti seekor kura-kura.

Cangkir yang terlempar menabrak dinding dan hancur berkeping-keping. Pecahan-pecahannya berhamburan di lantai.

"A-Apa kamu gila?"

Keheranannya sedemikian rupa sehingga Viscount Roteschu mendecakkan lidahnya, tetapi segera menutup mulutnya setelah melihat wajah Rashta.

"Apa kamu yakin?"

Rashta memiringkan kepalanya dan bertanya dengan suara yang dalam, dia bersiap untuk melempar yang cangkir lainnya ke wajahnya alih-alih ke dinding jika dia mengatakan hal yang salah.

Viscount Roteschu bungkam.

Dia percaya bahwa Rashta akan sedikit berubah setelah memiliki kekuasaan. Itu terjadi secara alami pada semua orang.

Tapi dia tidak menduga Rashta berubah begitu banyak atau begitu cepat ...

Viscount Roteschu mendecakkan lidahnya tanpa berpikir untuk mencoba menempatkan Rashta di tempatnya, seperti di masa lalu, dengan mengatakan, 'Kamu bahkan tidak dalam jangkauan putraku'.

"Bagaimana Yang Mulia tahu tentang sertifikat itu?"

Viscount Roteschu tidak bisa menunjukkan kemarahannya, jadi dia tersenyum paksa.

“Itu semua karena Koshar itu. Dialah yang mencuri sertifikat itu.”

Rashta menatap Viscount Roteschu dengan dingin dan memerintahkannya,

“Aku tidak ingin melihatmu. Keluar!"

“…”

"Aku bilang keluar!"

Viscount Roteschu bangkit dengan enggan.

Rashta memelototinya, menarik cincin dari jarinya dan melemparkannya ke kakinya.

"Ambil itu."

Cincin permata itu berkilau indah saat berguling di atas karpet.

Viscount Roteschu membungkuk, mengambil cincin itu dan meninggalkan ruangan sambil tersenyum.

Tapi begitu dia melangkah keluar ke koridor, ekspresinya berubah sangat dingin.

'Beraninya dia begitu sombong?'

Meskipun orang lain menganggapnya sebagai 'harapan rakyat jelata' atau 'dongeng nyata', bagi Viscount Roteschu, Rashta tidak lebih dari seorang budak yang bisa dia manfaatkan.

Tidak peduli seberapa tinggi posisinya, Viscount Roteschu tidak bisa menganggapnya sebagai bangsawan.

Pikiran sempit itu memicu kemarahan Viscount Roteschu.

‘Aku harus memberinya pelajaran.’

Dia tidak melakukan apa pun untuk memperbaiki perilaku Rashta akhir-akhir ini, tetapi Viscount Roteschu bertekad untuk menekan semangat Rashta sekarang.

Begitu dia tiba di kediamannya, dia memberi instruksi pada Alan.

“Alan. Minta audiensi.”

Alan bertanya dengan bingung, "Audiensi?"

Baik orang biasa atau bangsawan, jika seseorang meminta audiensi, seseorang dapat berbicara dengan kaisar.

Akibatnya, ada begitu banyak orang yang melamar audiensi sehingga antriannya sangat panjang.

Mereka yang melamar audiensi harus bersabar dengan antrean panjang itu sebelum mereka diterima.

Mengapa sekarang aku harus melamar untuk audiensi?

“Kenapa minta audiensi?”

"Bukankah Rashta berpartisipasi dalam audiensi?"

Mendengar nama Rashta, Alan menegang. Roteschu tersenyum dan berkata,

“Aku yakin dia akan ingin melihat putranya. Bawa Ahn dan perlihatkan wajah mungilnya ke Rashta.”

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 242                

>>>             

Chapter 244

===

Daftar Chapters 


No comments:

Post a Comment