Chapter 188: Masih Canggung (1)
Penerjemah: Shira Ulwiya
Meskipun dia tidak bisa mendengar
percakapan mereka, ekspresi mereka berdua tampak serius.
'Apa yang mereka bicarakan?'
Rashta menyaksikan adegan itu diam-diam.
Dia ingin mendekat untuk menguping, tapi
tanahnya berumput jadi dia pasti akan membuat suara jika dia mencoba mendekat.
Rashta menyipitkan matanya.
Duke Elgy adalah seorang sosialita, tetapi
desas-desus mengatakan bahwa dia adalah seorang playboy, dan dia kebanyakan
bergaul dengan wanita.
Entah dia membuat skandal atau tidak,
kebanyakan teman-temannya adalah wanita.
Setidaknya sejauh itulah yang dia tahu.
Bahkan tadi di pesta teh, bukankah dia hanya
berbicara dengan para wanita?
Namun, orang yang dia ajak bicara sekarang
adalah seorang pria bangsawan.
Mengapa dia datang jauh-jauh kemari untuk
melakukan percakapan serius dengan seorang pria bangsawan?
Biasanya, dia akan berpikir itu aneh. Tapi,
karena apa yang baru saja terjadi, hatinya terasa berat.
…
[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Tapi malam itu.
Ketika si pria bangsawan, yang mengungkit
cerita tentang putri yang hilang di depan ayah palsunya, datang ke kamarnya
untuk meminta maaf, hati Rashta langsung lega.
Karena dia sendiri menyebut nama Duke Elgy
dalam permintaan maafnya.
“Duke Elgy sangat marah.”
“Duke Elgy?”
"Iya. Dia berkata bahwa saat di pesta
teh saya bersikap tidak sopan tidak hanya terhadap ibu Anda, tetapi juga terhadap
Nona Rashta.”
“... Tidak mengapa, hanya saja tiba-tiba kamu
mengangkat topik yang menyakitkan dan itu menyakiti perasaan kami.”
"Saya minta maaf, Nona Rashta."
'Jadi itulah mengapa mereka bercakap-cakap
dengan serius.'
Rashta merasa lega dan menghela napas lega.
Hanya ada satu orang yang bisa dia percayai
sepenuhnya, dan itu adalah Duke Elgy.
Dia bertanya-tanya apakah dia seharusnya
tidak memercayai Duke Elgy, orang yang telah dia ceritakan semua rahasianya.
Untuk sesaat, dia merasa cemas.
Untungnya, kesalahpahaman itu sekarang
telah terselesaikan.
Menyaksikan Rashta yang cantik menghela napas,
bangsawan yang membuat komentar yang tidak pantas itu berkata dengan serius,
“Ngomong-ngomong, Duke Elgy sepertinya
sangat menyukai Nona Rashta?”
"Maksud kamu apa?" tanya Rashta dengan
ragu-ragu.
"Tidak apa-apa, dia hanya memintaku untuk
datang meminta maaf kepada Anda tanpa pikir panjang..."
Bangsawan itu tersenyum sinis, seolah dia
curiga ada sesuatu antara Rashta dan Elgy.
“Yah,
sangat mudah bagi wanita menawan seperti Nona Rashta untuk memikat hati pria
mana pun.”
“…”
Rashta tidak menanggapinya. Namun, setelah
bangsawan itu pergi, dia tersipu dan menundukkan kepalanya.
Bukankah Duke Elgy memiliki hubungan dengan
Raja Heinley? Tidak? Apakah surat itu hanya lelucon antar teman? Yah, kalau
dipikir-pikir, Duke Elgy dikabarkan terlibat skandal dengan banyak wanita. Jika
dia memiliki hubungan seperti itu dengan Raja Heinley, dia tidak akan sering
terlibat dalam skandal seperti itu.
’Juga ... Duke Elgy sangat baik padaku semenjak
kami bertemu. Bahkan aku telah mendengar bahwa dia menyukaiku dari mulutnya
sendiri, tapi aku hanya menganggapnya sebagai lelucon.’
Rashta melihat ke tanah karena malu dan
menggigit bibirnya.
Kata-kata bangsawan tadi menggelitik
telinganya.
‘Tidak, kurasa tidak.’
Saat dia merenungkannya dalam hati, Rashta
semakin tersipu dan mengipasi dirinya sendiri dengan tangannya.
'Ngomong-ngomong, kapan pernikahannya akan
diadakan?'
[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
“Beliau berkata pernikahannya akan dilangsungkan
secepat mungkin, beliau sendiri yang akan mengurusnya.”
Keesokan harinya, Rose, yang segera datang begitu
fajar menyingsing, memberitahuku apa yang dia dengar dari saudara laki-lakinya
saat dia menyajikanku makanan.
Makanan yang dibawanya terdiri dari sup
labu kuning bening, telur orak-arik, dan tiga jenis selai dengan baguette [roti
panjang khas Prancis] yang belum dipotong.
Saat aku melihat ke piring cantik yang dia letakkan
di atas meja kecil, aku bertanya, "Apakah dia benar-benar mengatakan dia
sendiri yang akan mempersiapkan acara pernikahan?"
Sebelumnya, dia telah memberi tahuku bahwa
pernikahan kami harus dilangsungkan secepat mungkin dan aku setuju dengannya.
Namun, agak mengejutkan mendengar bahwa Heinley sendiri yang akan mempersiapkan
pernikahan kami.
"Iya."
Rose meletakkan semua hidangan di atas meja
kecil dan bertanya dengan tenang, memperhatikan ekspresiku, "Apakah Anda
... apakah Anda ingin menyiapkannya sendiri?"
"Bukan itu."
“Lalu kenapa Anda begitu terkejut?”
"Yang Mulia sangat sibuk saat
ini."
"Yah. Itu benar."
Tetapi dia tidak dapat menyerahkan
persiapan pernikahan kepada Christa karena Christa mungkin akan memperluas kekuasaannya.
Aku tersenyum tanpa sadar ketika
membayangkan dia merenung untuk sampai pada keputusan ini.
Tapi yang terlintas di benakku selanjutnya lagi-lagi
pemandangan semalam, dan aku langsung memasang wajah serius.
"Yang Mulia, Anda benar-benar tidak ingin
menyiapkannya sendiri ...?"
Rose bertanya lagi dengan cemas karena melihat
ekspresi seriusku.
"Tidak."
Aku menjawab sambil tersenyum dan mengambil
sendok.
Tapi sosok Heinley… yang sudah muncul di
pikiranku tidak luntur.
Karena Heinley telah mengangkat topik
pernikahan, aku harus bertemu dengannya untuk mencari tahu lebih banyak tentang
itu.
Bagaimana aku bisa melakukan percakapan
yang wajar dengannya sambil merasa sangat canggung?
Aku mencoba untuk tidak memikirkannya dan
fokus untuk makan, tetapi bayangannya sekali lagi melintas di pikiranku dengan
intensitas yang tak tertandingi saat aku melihat makananku.
Setelah meminum beberapa sendok sup bening,
aku meletakkan sendok itu dan berdiri.
"Hanya itu yang akan Anda makan?”
“Ada hal yang aku pikirkan.”
“Ini bukan karena Anda tidak suka makanan
Kerajaan Barat, kan?”
"Tentu saja tidak."
Aku sengaja tersenyum, dan memintanya untuk
memberitahuku jam berapa sekarang karena aku hendak bertemu Heinley hari ini.
[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Setelah menghabiskan sekitar dua jam di kamar,
aku pergi pada waktunya untuk bertemu Heinley.
Aku masih malu melihat wajah Heinley, tapi apa
boleh buat.
Aku berjalan berkeliling, menghitung
berulang kali dalam benakku dari angka 1 hingga 100 dan dari 100 hingga angka 1.
Tetapi begitu aku tiba di depan kantor
Heinley, rasa maluku lenyap ketika aku bertemu orang yang tidak terduga di
depan pintu.
“Navier, lama tidak bertemu, bagaimana
kabarmu?”
Itu adalah Christa, sang mantan ratu. Dia
menatapku, lalu menatap Rose yang berdiri di belakangku sambil tersenyum.
Tapi aku tidak menanggapi pertanyaannya.
Kemudian, pintu terbuka, jadi kami berdua
masuk ke kantor tanpa percakapan lebih lanjut.
Heinley berdiri dari mejanya dan matanya
melebar, melihat kami berjalan masuk bersama.
Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/
<<<
>>>
===