Sunday, May 2, 2021

Remarried Empress (#188) / The Second Marriage (Ep. 94 part 2)

 


Chapter 188: Masih Canggung (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Meskipun dia tidak bisa mendengar percakapan mereka, ekspresi mereka berdua tampak serius.

'Apa yang mereka bicarakan?'

Rashta menyaksikan adegan itu diam-diam.

Dia ingin mendekat untuk menguping, tapi tanahnya berumput jadi dia pasti akan membuat suara jika dia mencoba mendekat.

Rashta menyipitkan matanya.

Duke Elgy adalah seorang sosialita, tetapi desas-desus mengatakan bahwa dia adalah seorang playboy, dan dia kebanyakan bergaul dengan wanita.

Entah dia membuat skandal atau tidak, kebanyakan teman-temannya adalah wanita.

Setidaknya sejauh itulah yang dia tahu.

Bahkan tadi di pesta teh, bukankah dia hanya berbicara dengan para wanita?

Namun, orang yang dia ajak bicara sekarang adalah seorang pria bangsawan.

Mengapa dia datang jauh-jauh kemari untuk melakukan percakapan serius dengan seorang pria bangsawan?

Biasanya, dia akan berpikir itu aneh. Tapi, karena apa yang baru saja terjadi, hatinya terasa berat.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Tapi malam itu.

Ketika si pria bangsawan, yang mengungkit cerita tentang putri yang hilang di depan ayah palsunya, datang ke kamarnya untuk meminta maaf, hati Rashta langsung lega.

Karena dia sendiri menyebut nama Duke Elgy dalam permintaan maafnya.

“Duke Elgy sangat marah.”

“Duke Elgy?”

"Iya. Dia berkata bahwa saat di pesta teh saya bersikap tidak sopan tidak hanya terhadap ibu Anda, tetapi juga terhadap Nona Rashta.”

“... Tidak mengapa, hanya saja tiba-tiba kamu mengangkat topik yang menyakitkan dan itu menyakiti perasaan kami.”

"Saya minta maaf, Nona Rashta."

'Jadi itulah mengapa mereka bercakap-cakap dengan serius.'

Rashta merasa lega dan menghela napas lega.

Hanya ada satu orang yang bisa dia percayai sepenuhnya, dan itu adalah Duke Elgy.

Dia bertanya-tanya apakah dia seharusnya tidak memercayai Duke Elgy, orang yang telah dia ceritakan semua rahasianya. Untuk sesaat, dia merasa cemas.

Untungnya, kesalahpahaman itu sekarang telah terselesaikan.

Menyaksikan Rashta yang cantik menghela napas, bangsawan yang membuat komentar yang tidak pantas itu berkata dengan serius,

“Ngomong-ngomong, Duke Elgy sepertinya sangat menyukai Nona Rashta?”

"Maksud kamu apa?" tanya Rashta dengan ragu-ragu.

"Tidak apa-apa, dia hanya memintaku untuk datang meminta maaf kepada Anda tanpa pikir panjang..."

Bangsawan itu tersenyum sinis, seolah dia curiga ada sesuatu antara Rashta dan Elgy.

 “Yah, sangat mudah bagi wanita menawan seperti Nona Rashta untuk memikat hati pria mana pun.”

“…”

Rashta tidak menanggapinya. Namun, setelah bangsawan itu pergi, dia tersipu dan menundukkan kepalanya.

Bukankah Duke Elgy memiliki hubungan dengan Raja Heinley? Tidak? Apakah surat itu hanya lelucon antar teman? Yah, kalau dipikir-pikir, Duke Elgy dikabarkan terlibat skandal dengan banyak wanita. Jika dia memiliki hubungan seperti itu dengan Raja Heinley, dia tidak akan sering terlibat dalam skandal seperti itu.

’Juga ... Duke Elgy sangat baik padaku semenjak kami bertemu. Bahkan aku telah mendengar bahwa dia menyukaiku dari mulutnya sendiri, tapi aku hanya menganggapnya sebagai lelucon.’

Rashta melihat ke tanah karena malu dan menggigit bibirnya.

Kata-kata bangsawan tadi menggelitik telinganya.

‘Tidak, kurasa tidak.’

Saat dia merenungkannya dalam hati, Rashta semakin tersipu dan mengipasi dirinya sendiri dengan tangannya.

'Ngomong-ngomong, kapan pernikahannya akan diadakan?'

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

“Beliau berkata pernikahannya akan dilangsungkan secepat mungkin, beliau sendiri yang akan mengurusnya.”

Keesokan harinya, Rose, yang segera datang begitu fajar menyingsing, memberitahuku apa yang dia dengar dari saudara laki-lakinya saat dia menyajikanku makanan.

Makanan yang dibawanya terdiri dari sup labu kuning bening, telur orak-arik, dan tiga jenis selai dengan baguette [roti panjang khas Prancis] yang belum dipotong.

Saat aku melihat ke piring cantik yang dia letakkan di atas meja kecil, aku bertanya, "Apakah dia benar-benar mengatakan dia sendiri yang akan mempersiapkan acara pernikahan?"

Sebelumnya, dia telah memberi tahuku bahwa pernikahan kami harus dilangsungkan secepat mungkin dan aku setuju dengannya. Namun, agak mengejutkan mendengar bahwa Heinley sendiri yang akan mempersiapkan pernikahan kami.

"Iya."

Rose meletakkan semua hidangan di atas meja kecil dan bertanya dengan tenang, memperhatikan ekspresiku, "Apakah Anda ... apakah Anda ingin menyiapkannya sendiri?"

"Bukan itu."

“Lalu kenapa Anda begitu terkejut?”

"Yang Mulia sangat sibuk saat ini."

"Yah. Itu benar."

Tetapi dia tidak dapat menyerahkan persiapan pernikahan kepada Christa karena Christa mungkin akan memperluas kekuasaannya.

Aku tersenyum tanpa sadar ketika membayangkan dia merenung untuk sampai pada keputusan ini.

Tapi yang terlintas di benakku selanjutnya lagi-lagi pemandangan semalam, dan aku langsung memasang wajah serius.

"Yang Mulia, Anda benar-benar tidak ingin menyiapkannya sendiri ...?"

Rose bertanya lagi dengan cemas karena melihat ekspresi seriusku.

"Tidak."

Aku menjawab sambil tersenyum dan mengambil sendok.

Tapi sosok Heinley… yang sudah muncul di pikiranku tidak luntur.

Karena Heinley telah mengangkat topik pernikahan, aku harus bertemu dengannya untuk mencari tahu lebih banyak tentang itu.

Bagaimana aku bisa melakukan percakapan yang wajar dengannya sambil merasa sangat canggung?

Aku mencoba untuk tidak memikirkannya dan fokus untuk makan, tetapi bayangannya sekali lagi melintas di pikiranku dengan intensitas yang tak tertandingi saat aku melihat makananku.

Setelah meminum beberapa sendok sup bening, aku meletakkan sendok itu dan berdiri.

"Hanya itu yang akan Anda makan?”

“Ada hal yang aku pikirkan.”

“Ini bukan karena Anda tidak suka makanan Kerajaan Barat, kan?”

"Tentu saja tidak."

Aku sengaja tersenyum, dan memintanya untuk memberitahuku jam berapa sekarang karena aku hendak bertemu Heinley hari ini.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Setelah menghabiskan sekitar dua jam di kamar, aku pergi pada waktunya untuk bertemu Heinley.

Aku masih malu melihat wajah Heinley, tapi apa boleh buat.

Aku berjalan berkeliling, menghitung berulang kali dalam benakku dari angka 1 hingga 100 dan dari 100 hingga angka 1.

Tetapi begitu aku tiba di depan kantor Heinley, rasa maluku lenyap ketika aku bertemu orang yang tidak terduga di depan pintu.

“Navier, lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu?”

Itu adalah Christa, sang mantan ratu. Dia menatapku, lalu menatap Rose yang berdiri di belakangku sambil tersenyum.

Tapi aku tidak menanggapi pertanyaannya.

Kemudian, pintu terbuka, jadi kami berdua masuk ke kantor tanpa percakapan lebih lanjut.

Heinley berdiri dari mejanya dan matanya melebar, melihat kami berjalan masuk bersama.

 ***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 187                   

>>>             

Chapter 189

===

Daftar Chapters 


Saturday, May 1, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#687)

 


Chapter 687: Janji (4)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Ledakan itu dengan tepat menghantam monster itu, dan imbasnya menyebar ke sekitarnya. Bangunan runtuh karena gempa susulan, dan semua orang menatap api bak lava merah yang menutupi tubuh monster itu. Namun, sisik dan perisai monster itu tidak terbakar sama sekali.

Cale menyesal membidik wajahnya karena naga singa mengangkat perisainya saat Cale melempar kancing itu. Dia berpikir sisik monster itu lebih keras daripada sisik naga. Ketika imbas ledakan itu mereda, Cale berdiri dan Alberu mendekatinya.

Cale tersenyum dan berbalik. Alberu memiringkan kepalanya ke samping ketika dia melihat Cale yang memasang ekspresi sangat puas. Cale mengatakan bahwa itu bukan serangan fatal bagi monster itu, tapi itu tetap saja tembakan yang bagus. Alberu lebih memiringkan kepalanya, dan bertanya apakah Cale baik-baik saja. Dia juga bertanya kepada Cale apa maksudnya dengan 'tembakan yang bagus', dan apakah Cale sedang bercanda dengannya. Tapi Cale berkata bahwa dia tidak bercanda.

Alberu menghela napas ketika Cale bertanya-tanya mengapa Alberu bersikap seperti itu. Alberu telah mengucapkan kata-kata itu sebelumnya dengan suara rendah, tapi si k*parat tidak sopan itu tidak bergeming mendengar suara rendahnya. Dia kemudian berpikir bahwa Cale dan naga singa adalah tipe yang tidak bergeming. CH melompat dari punggung Mila dan mendekati Cale.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

CH mengingatkan Cale tentang janjinya dengan Raon, tapi kemudian terdiam. Alberu juga bertanya pada Cale di mana dia terluka, tetapi juga tidak menyelesaikan ucapannya. Mila bertanya apakah itu darahnya, tetapi Cale menjawab bahwa dia akan mati jika berdarah seperti itu. Namun, Mila membalas bahwa Cale berdarah seperti itu tempo hari. Cale lalu bungkam dan mengangkat tangannya, mengatakan bahwa dia tidak terluka kecuali di telapak tangannya.

Cale kemudian berkata bahwa semua ini adalah lumpur dan bahwa itu bukan masalah besar sambil membersihkan pakaiannya. CH berkata bahwa itu bagus, dan tersenyum lembut. Alberu bertanya tentang WS, dan Cale menepuk dada kirinya di mana jantungnya berada, mengatakan bahwa WS ada di sana.

Alberu bertanya apakah dia sudah gila, dan keduanya tertegun mendengar kata-kata yang tanpa sadar diucapkan Alberu. Alberu juga terkejut dengan kata-kata yang dia ucapkan, dan tersenyum cerah sejenak sebelum memperbaikinya, bertanya dengan cara yang lebih sopan apakah Cale gila. Cale dengan canggung tersenyum dan mengeluarkan plakat emas.

Alberu bingung mengapa Cale tiba-tiba mengeluarkan plakat emas dalam situasi ini, tetapi Cale mengatakan bahwa dia mengurung WS di dalam plakat emas itu. Ekspresi Alberu berangsur-angsur berubah dari bingung, paham, dan akhirnya, tidak percaya. Setelah ekspresinya berubah tiga kali, dia tersenyum cerah dan mengatakan bahwa Cale mengurung b*jingan sialan itu dalam barang berharga yang diberikan oleh keluarga kerajaan.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Dia bertanya pada dongsaengnya apakah dia benar-benar menyukai plakat emas ini. Cale dengan serius menjawab ya, dia menyukainya. Itu adalah benda yang dia lihat pertama kali, dan ukurannya juga cocok karena sangat pas di tangannya. Sorak-sorai kemudian membahana setelah ledakan berhenti, dan jelas untuk siapa orang-orang itu bersorak (komandan mereka muncul di medan perang dengan ledakan keras).

Mila berteriak dan Eruhaben menjauh. Perisai putih itu tiba-tiba menyerang mereka, jadi CH menyerang balik naga singa itu. Alberu menembakkan senjatanya, dan Cale bertanya apakah dia harus melakukan sesuatu, tetapi Alberu menjawab bahwa Cale tidak termasuk dalam rencana awalnya. Cale berkata itu bagus, dan dia akan mundur. Alberu mengangguk dan menutup matanya. Dia memikirkan strategi untuk mengalahkan naga singa (An Roman telah memberitahunya di bab sebelumnya).

Pikiran bahwa WS tidak lagi menjadi variabel dalam pertarungan ini membuat Alberu merasa nyaman. Dia membuka matanya dan menatap Cale lagi, berpikir bahwa Cale luar biasa. Aura menyeramkan di sekitar Cale menghilang, dan Cale kembali ke dirinya yang biasanya lemah dan pucat.

Eruhaben mengatakan bahwa sudah lama sejak terakhir kali dia melihat Cale. Eruhaben tahu bahwa Cale bersembunyi, tetapi dia masih tetap mengkhawatirkan Cale. Cale kemudian dengan santai mengatakan bahwa hidup itu berharga. Baik Eruhaben dan Alberu tertegun, dan Cale melanjutkan bahwa mereka harus hidup lama, dan masih banyak hal baik yang tersisa di dunia ini. Eruhaben diam, dan Cale menambahkan bahwa kendi itu telah diperbaiki.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Eruhaben menghela napas, dan Cale berkata bahwa Eruhaben harus berumur panjang. Naga itu menghela napas lagi dan berkata bahwa Cale orang yang gigih. Cale mengatakan bahwa meskipun hidupnya penuh dengan kemalangan, dia masih akan bertahan untuk waktu yang lama. Cale berbicara kepada Eruhaben dan dirinya sendiri, karena dia berpikir bahwa hidup pemalasnya sudah di depan mata. {Saya hampir tersedak membaca bagian ini,,, LOL}

Cale menggunakan kekuatan kuno anginnya dan berkata bahwa dia akan pergi. Dia perlahan turun ke tanah, dan Eruhaben melebarkan sayapnya. Eruhaben dan Alberu mulai melawan naga singa lagi, tetapi Cale tidak menyaksikan pertarungan mereka. Dia mendarat di tanah dan melihat sekeliling.

Litana mendekati Cale dan terkejut dengan penampilan Cale yang berlumuran darah ditambah wajahnya yang pucat dan kelelahan. Tapi Cale sebenarnya dalam kondisi yang baik karena dia tidak menggunakan terlalu banyak kekuatannya untuk melawan WS. Dia tersenyum ketika dia bertemu mata dengan Litana dan menyapanya. Namun, seseorang memanggil dan mendekatinya, menghalangi pandangannya pada Litana.

Cale mengumpat dalam hati ketika dia melihat bahwa itu adalah Clopeh Sekka. Clopeh memegang beberapa perangkat penyimpanan video di tangannya, dan Cale tertegun melihatnya. Kemudian Clopeh berbalik 540 derajat (1 putaran penuh adalah 360 derajat, dan setengah putaran adalah 180 derajat, jadi 360 + 180 = 540. Yang berarti Clopeh berbalik 1 setengah kali .... Kelihatannya rekaman video 360 derajat tidak cukup untuk Clopeh, hahaha).

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Bagi Clopeh, situasi saat ini adalah momen penting sehingga sulit baginya untuk tetap waras. Dia berkata, 'akhirnya, sebuah legenda-', tapi Cale buru-buru memotong ucapannya dengan memanggilnya 'Sir Clopeh Sekka' dan memegang bahu Clopeh. Cale merasa karena suatu alasan, dia tidak ingin mendengar apa yang akan dikatakan Clopeh. Cale kemudian mengatakan bahwa dia mendengar dari Alberu bahwa Clopeh telah diminta untuk menangani rumor tersebut.

Clopeh kemudian tertawa, yang membuat Cale mengerutkan kening saat dia merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan dalam tawa itu. Clopeh meyakinkan Cale untuk tidak khawatir karena dia akan memutarbalikkan semuanya. Dunia akan segera mengetahui kebenaran, tentang hal-hal besar yang telah terjadi. Cale menafsirkan bahwa Clopeh melakukannya dengan baik, dan Clopeh mengatakan ya. Cale merasa tidak nyaman, tetapi dia tidak punya waktu untuk berdebat tentang tindakan Clopeh.

Sebaliknya, Cale berbisik kepada Clopeh untuk melakukan satu hal lagi untuknya. Clopeh mengiyakan karena jika itu demi legenda besar, bukan, mitos, dia akan mempertaruhkan segalanya. Litana dan sekutu lainnya berkumpul di sekitar Cale dan mendengarkan kata-katanya selanjutnya. Cale kemudian mengatakan bahwa dia telah menangkap WS, dan keheningan menyebar di sekitarnya.

Semua orang kaget, dan tangan Litana gemetar. Dia tahu bahwa Cale melawan WS, tetapi benar-benar menangkap WS? Dia tahu bahwa menangkap seseorang lebih sulit daripada membunuh. Cale kemudian menyuruh Clopeh untuk menyebarkan fakta ini ke seluruh benua barat. Clopeh kemudian tertawa 'kekeke' sebelum mengatakan bahwa dia akan melakukannya. Cale bertanya-tanya mengapa Clopeh tertawa seperti itu dan berpikir bahwa Clopeh adalah pria yang menakutkan. Dia kemudian dengan lembut menepuk bahu Clopeh sebelum pergi.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale kemudian berkata bahwa mereka harus melakukan pekerjaan mereka, dan begitu juga dengannya. Cale mengatakan bahwa dia akan berterima kasih kepada semua orang atas bantuan yang dia terima setelah ini selesai, tetapi Litana mengatakan bahwa bantuan yang mereka terima jauh lebih besar. Pangeran Valentino setuju dengan Litana, dan Cale tersenyum pada mereka. Senyum yang teguh, dan semua orang bertanya-tanya bagaimana Cale masih bisa tersenyum dalam situasi sulit seperti ini. Tapi kehadiran Cale sendiri meningkatkan moral para prajurit kerajaan.

Cale kemudian berpikir di mana dua orang lainnya bersembunyi. Tiga orang yang dipekerjakan oleh Deruth telah menghilang. Jika salah satunya adalah WS, lalu di mana dua lainnya? Cale mengira setidaknya satu dari mereka terlibat dalam penculikan Deruth. Sayeru pasti ada diantaranya. Cale yakin bahwa Sayeru akan segera mendengar tentang Cale yang menangkap WS.

Dia terus berjalan tanpa ragu, dan orang-orang menyambutnya. Lumpur merah tua yang mengeras jatuh dengan setiap langkahnya seolah-olah itu adalah noda darah, tetapi Cale tidak peduli tentang itu saat dia terus berpikir. Cale berpikir bahwa mereka harus bertukar sandera saat itu, karena Sayeru tidak bisa meninggalkan WS.

Cale bermaksud untuk menghancurkan semua yang ada di pihak WS karena mereka telah menyentuh keluarganya. Dia kemudian menuju ke balai kota dan memasuki ruangan tempat Raon dan kedua anak kucing berada. Raon menyapanya dan berpikir bahwa dia terluka, meskipun pada akhirnya dia menyadari itu bukanlah darah. Raon dan anak kucing berlari ke Cale dan mencoba memeluknya, tetapi dia menghindari ketiganya dan menuju ke jendela.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Dia menyentuh cintamani yang memperlihatkan pemandangan di luar dan bertanya apakah mereka dapat mendengarnya. LSH menjawab bahwa dia bisa mendengar KRS dengan baik. LSH kemudian secara bergantian memandang Cale dan pemandangan di luar jendela dengan ekspresi aneh. Ekspresinya tampak lelah, dan Cale menghindari tatapan LSH. Cale menoleh ke pria yang diikat yang tersenyum cerah.

Dia terlihat seperti Hilsman, tetapi adalah orang yang sama sekali berbeda. Cale mengatakan bahwa dia bisa menebak identitas asli pria itu, dan pria itu tersenyum mencurigakan. Cale mengeluarkan buku harian ibunya dan mengatakan bahwa pria itu bukan WS, tapi juga bukan seseorang yang dia pernah temui sebelumnya. Tapi pria itu bersahabat dengan Cale dan Deruth. Dia tidak tahu bagaimana pria itu bisa menyamar. Pria itu juga membiarkan dirinya ditangkap dengan mudah, dan tidak berniat menyerang.

Saat Cale mengatakan itu, dia perlahan menyentuh buku harian ibunya. Pria itu masih tersenyum ketika dia melihat buku harian itu sebelum beralih ke Cale. Pada saat itu, tembakan dan jeritan mengerikan terdengar di luar. Tetapi di tempat sunyi ini yang jauh dari medan perang, Cale berbicara dengan Hilsman palsu.

Hilsman palsu adalah satu variabel lagi dalam situasi sibuk dan mendesak ini, jadi Cale harus bertanya dan memverifikasi satu hal. Cale kemudian bertanya pada Hilsman palsu apakah nama belakangnya adalah 'Thames'.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

 *** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 686                  

>>>            

Chapter 688 

===

Daftar Spoiler

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#686)

 


Chapter 686: Janji (3)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

WS mengumpat ketika dia tidak bisa menghentikan kekuatan yang menarik tubuhnya. Dia terkejut dengan adanya kemampuan yang dapat menyimpan sesuatu di tempat tertentu dan menyegelnya. Dia tahu bahwa itu bukanlah sihir ataupun kekuatan kuno. Ini adalah pertama kalinya dia merasakan kekuatan ini dalam banyak kehidupannya, seolah-olah itu adalah sesuatu yang tidak ada di dunia ini.

WS tertegun saat memikirkan kata, 'tidak ada di dunia ini,' dan mengingat video yang ditunjukkan Sayeru padanya. Dalam video itu, Cale mendekati patung-patung itu seolah-olah dia melompati waktu dan kemudian menghancurkan patung-patung itu. Kemampuan itu juga tidak terlihat seperti kekuatan kuno. Dia ingat apa yang dikatakan Cale bahwa dia melakukan segalanya dalam 2 tahun.

Jadi WS bertanya-tanya siapa Cale sebelum dia bertransmigrasi, dan dari mana asal transmigrator ini. WS diselubungi oleh aura yang mengandung ketakutan akan kematian, tetapi dia merasakan jenis ketakutan yang berbeda. Dia berpikir apakah Cale adalah ras dewa atau iblis, tetapi kemudian menyangkalnya karena Cale berbeda dari kedua makhluk itu.

Akhirnya, WS berkata, 'dimensi / dunia lain.' Cale bereaksi terhadap kata-kata WS. Setengah dari lengan WS telah tersedot, jadi Cale berbisik kepada WS bahwa dia akhirnya menyadarinya. WS menggerakkan lengan lainnya yang tidak tersedot. Pedang Malapetaka kembali muncul dari lengan itu.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Apa yang disimpan Cale di kancing itu adalah pedang yang bercampur dengan angin dan api, tapi bukan kekuatan kuno Pedang Malapetaka WS. WS kemudian mengayunkan pedangnya, tapi mengenai sesuatu yang keras. Cale berkata bahwa WS seharusnya tidak melakukan itu. WS melihat ke bawah dan terkejut.

Pedangnya ia arahkan ke lengannya sendiri dan bukan ke Cale. Dia ingin memotong lengan yang tersedot ke dalam plakat. Tapi perisai perak menyelimuti lengannya dan memblokir pedang itu. Cale mengatakan bahwa untuk kali ini saja dia akan melindungi WS, dan WS kembali mengumpat. Dia tidak bisa mengendalikan pikiran dan emosinya.

Di sisi lain, Cale memusatkan perhatiannya pada detak jantungnya. Jantungnya berdebar kencang saat tangan yang memegang plakat emas itu bergetar dan terus menghisap WS. White Star mencoba menarik diri dengan memperkuat kakinya, tetapi dia tidak dapat melakukannya. Dia mengumpat lagi dan kemudian merasakan hawa dingin di belakang punggungnya. Batu semerah darah mengelilinginya bagaikan dinding, mencegahnya melarikan diri seolah-olah dia terpenjara.

Cale dengan lembut berbicara bahwa ini adalah wilayahnya, dan menjangkau WS yang pakaiannya basah karena keringat. Cale menepuk bahu WS dengan tangannya yang lain yang tidak memegang apa pun. Dia berkata bahwa dia akan membawa WS ke kuil, seperti yang diinginkan WS. Plakat emas terus menyedot WS.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

WS meneriakkan nama Cale Henituse, tetapi tidak seperti sebelumnya, sekarang penuh dengan kebingungan. Cale berpaling dari WS dan menatap langit-langit. Dia sekarang yakin bahwa ini akan segera berakhir. Cale berkata, 'sampai jumpa nanti,' saat dia meraih pergelangan tangannya yang memegang plakat emas dengan tangan lainnya. WS menjerit saat tangan Cale bergetar hebat.

Keringat mengalir di tubuh Cale saat tangannya gemetar. Namun dia tidak menghentikan kekuatan tangannya yang sedang memegang plakat emas itu. Saat dia menggenggamnya lebih erat, dia bertemu mata dengan WS. Keduanya saling menatap untuk terakhir kalinya sebelum WS menghilang. WS berhasil 'disegel'.

Plakat emas jatuh ke lantai ketika Cale melonggarkan cengkeramannya, dan Cale menatap tangannya yang memegang plakat emas itu. Dia bergumam bahwa dia dalam masalah, karena ada luka di telapak tangannya dan kini berdarah. Cale berpikir bahwa menggunakan kemampuan Embrace pada WS berbeda. Kali sebelumnya dia menggunakan kemampuan itu, dia tidak mengalami kesulitan, jadi Cale menyimpulkan bahwa menggunakan kemampuan pada manusia itu berbeda.

Super Rock menahan napas sedari tadi, dan dia akhirnya berbicara kepada Cale, menanyakan apakah Cale baik-baik saja. Darah keluar dari lukanya dan kulitnya memerah seolah-olah telah terbakar. Lukanya terlihat cukup menyakitkan, tetapi Cale dengan tenang menjawab bahwa mereka masih memiliki masalah penting yang perlu diurus. Dia memang mengakui bahwa ada masalah.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Ketika Super Rock mendengar kata 'masalah', dia menjadi gugup dan bertanya apakah itu karena janji Cale kepada si naga muda. Telapak tangan Cale berdarah, dan Cale mengatakan itu juga masalah. Tetapi Cale mengatakan itu dengan sikap acuh tak acuh, seolah tidak ada hal buruk yang terjadi. Dia mengambil plakat emas itu, melihatnya, dan kemudian memasukkannya kembali ke saku dalamnya.

Cale membungkus tangannya yang terluka dengan saputangan. Dia selalu menggunakan saputangan itu untuk menyeka remah-remah kue dari mulut Hong dan Raon. Super Rock bertanya kepadanya apa masalahnya. Cale membuka tangannya yang lain yang memegang kancing, dan mengatakan kancing itu retak.

Kancing itu berangsur-angsur retak dan Cale berkata bahwa kancing itu akan segera meledak. Para pemilik kekuatan kuno menahan napas lantas mendesak Cale untuk bergegas dan melakukan sesuatu sebelum itu meledak. Mereka telah melihat kekuatan WS yang sangat kuat, karena itu mereka panik ketika mereka mendengar bahwa kancing itu akan segera meledak.

Cale berpikir bahwa dia tidak dapat menggunakan kemampuan Embrace ini sebaik LSH. LSH mengatakan bahwa dia bisa 'merangkul' kekuatan ledakan hingga 10 menit, tapi Cale sadar kalau dia tidak bisa melakukan itu. Tapi dia tersenyum karena kemampuannya serba bisa. LSH mengatakan bahwa itu bukanlah kemampuan serba bisa, tapi bagi Cale, itu adalah kemampuan yang serba bisa.

Cale melihat dirinya sendiri, dan menyadari kalau dia tidak memiliki luka kecuali luka di tangannya. Lukanya ringan, tetapi Vitalitas Jantung telah menyembuhkannya. Setelah memastikan bahwa dia dalam kondisi yang baik, dia tersenyum puas dan berpikir bahwa dia setidaknya menepati janjinya kepada Raon. Tapi Super Rock dan pemilik kekuatan kuno lainnya tidak setuju dengan pemikiran Cale.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Super Rock memikirkan penampilan Cale saat ini. Cale menjadi basah kuyup oleh air dari kekuatan kuno WS yang bercampur dengan batu merah yang hancur, jadi dia tampak seperti bersimbah darah. Super Rock merasa cemas ketika memikirkan reaksi orang lain, tetapi dia menutup mulut untuk mengatakan sesuatu yang lebih mendesak.

Cale mengatakan bahwa kancing tersebut akan hancur dalam waktu sekitar 2 menit. Kancing itu perlahan-lahan retak dengan interval yang sama, jadi Cale bisa tahu kapan kancing itu akan pecah. Dia mengembalikan lencana ke dalam saku dada bagian dalam dan mulai berjalan. Dinding merah berangsur-angsur menjadi lumpur dan menghilang. Aura menakutkan di sekitar Cale berangsur-angsur menghilang.

Cale merasa aneh karena AWS tetap diam selama dia menggunakan kemampuannya. Tapi dia berhenti dan melihat ke bawah. Matanya sedikit bergetar ketika dia melihat kancingnya retak dengan cepat. Super Rock berseru bahwa itu akan segera hancur, dan Cale mengerutkan kening. Cale buru-buru menuju ke jendela dan kemudian merasakan kekuatan api dan angin melalui retakan kancing.

Cale menganggap ini gila sementara Super Rock mengatakan bahwa akan berbahaya jika kancing itu meledak di sini, di gedung ini. Cale tahu bahwa bahkan jika dia menggunakan perisainya, balai kota akan tetap hancur. Ada banyak orang di dalam gedung ini, termasuk Duchess Violan yang sekarang berada di ruang bawah tanah gedung ini.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Super Rock menyuruhnya bergegas, dan tatapan Cale tertuju ke satu tempat. Dia telah memutuskan target untuk menggunakan kancing ini. Seseorang meneriakkan nama Cale, dan orang-orang terkesiap ketika mereka melihat penampilan Cale yang 'berlumuran darah'. Beberapa mengatakan bahwa mereka harus memanggil Saint sekarang juga, sementara yang lain terperangah melihat 'darah' itu. Tapi Cale mengabaikan semua itu dan menggunakan kekuatan kuno anginnya untuk terbang.

Dia menuju Eruhaben yang terkejut melihat Cale. Aura di sekitar Cale belum sepenuhnya hilang, jadi Rasheel terperanjat saat merasakannya. Aura menakutkan itu dikombinasikan dengan penampilan berdarah Cale membuat Rasheel teringat kata 'raja iblis.'

Cale mendarat di punggung Eruhaben, dan Alberu berteriak bahwa dia seharusnya tidak memercayai janji Cale. Dia terlihat kedinginan saat mengenakan piyamanya, tetapi Cale mengabaikan Alberu karena dia sedang terburu-buru. Alberu akhirnya memanggilnya dengan 'hei!' dan bertanya apakah dia terluka, tetapi Cale masih mengabaikannya karena dia lebih mengkhawatirkan kancing yang retak itu.

Alberu terkejut ketika Cale berlari melewatinya dan menuju ke kepala Eruhaben. Taerang berkata bahwa kekuatan yang kuat terasa di dekat Cale, dan Alberu merasakan kekuatan yang baru saja melewatinya. Rasanya tidak asing, dan Alberu menyadari bahwa kekuatan itu milik WS. CH dan Mila mendekati Cale, tetapi Cale berseru kepada CH dan semua orang untuk mundur.

CH berhenti sejenak sebelum dia dan Mila mundur. Cale akhirnya bisa melihat naga singa dengan baik, dan mengatakan bahwa itu adalah pertama kalinya dia melihatnya dari dekat. Saat dia mengatakan itu, angin puyuh terbentuk di tangannya. Naga singa memandang Cale dan bergumam, '...... kekuatan ... tuan………..'

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Super Rock berseru bahwa kancing itu akan segera meledak, dan Cale melempar kancing sejauh yang dia bisa dengan bantuan angin puyuh. Alberu tidak bisa berkata-kata ketika dia melihat kancing itu terbang ke naga singa. Api besar yang sepertinya melelehkan sesuatu seperti lava lalu menyelubungi naga singa bersama angin. Angin panas kemudian menyebar ke segala penjuru.

Alberu terjungkal akibat kekuatan yang sangat besar itu, dan Eruhaben juga mundur ketika Cale menyuruhnya. Tapi Alberu melihat Cale roboh di kepala Eruhaben karena kakinya kehilangan kekuatan. Cale diam-diam bergumam bahwa itu tembakan yang bagus, dan Alberu yang mendengar Cale mengatakan itu, serta melihat penampilan 'berdarah' Cale, mengatakan bahwa ini membuatnya gila.

Sementara itu, mereka yang berada di tanah tercengang melihat ledakan besar itu. Karena komandan mereka akhirnya memasuki medan perang disertai dengan ledakan yang mengerikan.

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 685                  

>>>            

Chapter 687 

===

Daftar Spoiler