Wednesday, June 2, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#696)

 


Chapter 696: Bagaimana Aku Bisa Ada Di Sini? (3)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Monster itu sudah mati! - Kalimat singkat ini menyebar ke seluruh benua barat jauh lebih cepat dari yang diharapkan kerajaan. Mana di dalam kota terganggu, jadi mereka yang berada di luar khawatir dengan apa yang terjadi pada orang-orang di dalamnya. Jadi ketika mana kembali stabil, orang-orang di luar kota mulai menanyakan apa yang terjadi dan kemudian mengetahui bahwa monster itu sudah mati.

Pasukan sekutu kerajaan melaporkan ke negara asalnya bahwa Alberu telah membunuh monster itu lalu pingsan. Komandan Cale berlumuran darah di sekujur tubuhnya dan tidak pingsan, tetapi dia tetap tidak terlihat baik. Kebanyakan orang yang mendengar tentang ini merasa salut terhadap mereka berdua. Pembukaan kuil di kota juga dilaporkan, tetapi mereka akan membahasnya terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan apa pun.

Berita tentang Alberu yang menciptakan 'matahari' dengan kekuatan dewa matahari juga tersebar. Orang-orang di seluruh benua bersukacita dan lega atas berbagai berita dan laporan yang beredar. Tetapi bagi orang-orang di kota, mereka mengkhawatirkan kapan Alberu akan bangun. Kabar tentang kondisi Alberu dirahasiakan, sehingga masyarakat di sana mengira ia dalam kondisi serius.

Seorang prajurit bertanya-tanya apakah Alberu akan bangun, tetapi dia segera mendengar suara yang menyuruhnya agar tidak khawatir. Prajurit itu berbalik dan melihat Komandan Cale Henituse. Di belakang Cale adalah Beacrox dan Rosalyn. Cale meyakinkan prajurit itu bahwa Alberu baik-baik saja, jadi mereka harus melanjutkan pekerjaan mereka. Dia juga dengan hangat memberi tahu mereka untuk menjaga diri mereka sendiri dan makan dengan benar. Prajurit itu mengucapkan terima kasih, dan rombongan itu melewati para prajurit.

Cale bertanya-tanya mengapa tentara itu berterima kasih padanya, dan bertanya kepada Beacrox apakah keluarga kerajaan memberi makan prajurit mereka dengan baik. Beacrox menjawab bahwa koki istana kerajaan sekarang bertanggung jawab atas makanan di balai kota, dan koki itu memberi makan semua orang dengan baik. Beacrox menambahkan bahwa steiknya lebih enak daripada si koki, dan Cale memandangnya dengan aneh.

Mereka memasuki balai kota, dan Cale menyuruh Beacrox untuk pergi ke Ron, yang saat ini sedang melakukan berbagai hal kepada para beruang dan bawahan WS lainnya yang ditawan di penjara balai kota. Cale menginstruksikan Rosalyn untuk pergi ke ruang konferensi terlebih dahulu. Perwakilan negara sekutu mereka berada di dalam ruang konferensi, dan saat ini sedang mendiskusikan tentang pemulihan kota dan kuil.

Rosalyn bertanya tentang kondisi Alberu, dan Cale berkata bahwa dia akan menghubunginya segera setelah Alberu bangun. Rosalyn berterima kasih padanya dan berkata bahwa dia senang Duke Deruth berhasil diselamatkan. Rosalyn kemudian pergi, dan Cale menuju ke lantai atas gedung. Dia melewati lorong yang dijaga dan menuju ke sebuah ruangan di ujung koridor. Cale berencana pergi ke Deruth setelah mengunjungi Alberu.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Komandan kesatria yang melihat Cale lewat kemudian memandangi Cale yang masih berlumuran darah. Ada banyak hal yang ingin dia katakan, tetapi memutuskan untuk melakukan tugasnya dan melindungi putra mahkota mereka sebagai komandan kesatria. Dia mengucapkan terima kasih kepada Cale dengan suara lirih, tetapi Cale tidak mendengarnya.

Cale mengerutkan kening ketika dia memasuki kamar. Raon sebenarnya bersama dengan Cale, meskipun dia tidak terlihat. Raon bertanya pada Cale apakah dia harus memberi Alberu sebuah pai apel. Cale menggelengkan kepalanya dan berkata bahwa Raon harus memberikan pai apel itu kepadanya. Raon tidak setuju dan mengatakan bahwa manusianya harus makan seratus pai apel sebagai gantinya. Dan bahwa Beacrox setuju untuk membuatkan Cale seratus cangkir teh lemon. Cale merasa punggungnya menjadi dingin karena kata-kata menakutkan Raon.

Cale dan Raon tiba di depan ruangan, dan CH membukakan pintu untuk mereka. Cale masuk dan bertanya tentang kondisi Alberu. Alberu sedang berbaring di tempat tidur dengan mata tertutup. Dia masih mengenakan piyama kotornya, dan dalam wujud dark elf-nya. Eruhaben memandang Alberu dengan tatapan aneh, dan mengatakan bahwa Alberu mengalami luka ringan karena tidak memakai baju besi. Tapi luka-luka itu tidak terlalu parah hingga meninggalkan bekas luka.

Alberu juga tidak memiliki luka internal dan dia hanya tidak sadarkan diri karena menggunakan semua mana miliknya. Raon kemudian menghilangkan sihir tak kasatmatanya dan duduk di tempat tidur di sebelah pangeran. Dia mengambil pai apel dari saku subspasialnya, dan meletakkannya di sebelah pangeran. On dan Hong tidak hadir di sini karena mereka pergi untuk menjemput Lock, tetapi jika kedua anak kucing ada di sini, mereka akan mengeluarkan kue dan meletakkannya di samping pangeran.

Raon berkata kepada Alberu bahwa dia tidak boleh pingsan seperti manusianya. Eruhaben memberi tahu Raon bahwa Alberu akan baik-baik saja setelah beristirahat. Cale menghela napas ketika melihat mereka, dan berkata bahwa pangeran harus beristirahat. Jika Alberu terus bekerja dan tidak beristirahat, dia akan pingsan lagi. Semua orang terdiam mendengar kata-katanya. Cale bertanya kepada CH mengapa dia menatapnya seperti itu.

CH memasang wajah lembut, tetapi dia melihat Cale dengan mata penuh semangat memberontak. Cale bertanya pada Raon tentang apa yang dia lakukan, karena Raon menghancurkan pai apel dan menatap Cale dengan tatapan kosong. Cale kemudian bertanya pada Eruhaben yang menghela napas dan menggelengkan kepalanya. Eruhaben mendecakkan lidahnya, dan Cale mengerutkan alisnya, bertanya-tanya mengapa ketiganya melakukan itu, dan menghela napas ketika ketiganya tidak menjawabnya.

Cale berpaling ke jendela, dan melihat bahwa fajar telah menyingsing. Matahari pagi terbit, dan kuil dewa tersegel itu bahkan semakin bersinar. Cale berkata bahwa mereka harus menangani kuil itu. Saat semua orang memandang Cale, mereka tidak menyadari bahwa mata Alberu sedikit bergerak. Cale berkata bahwa alangkah baiknya menunggu pangeran bangun, tetapi mereka harus menyingkirkan kuil itu sesegera mungkin.

Eruhaben bertanya apakah Cale akan memberi tahu mereka bagaimana menghadapinya, tetapi Cale menggelengkan kepalanya. Cale mengatakan bahwa dia sudah punya cara bagaimana menyingkirkan kuil itu. Saat semua orang terus menatap Cale, mereka tidak menyadari bahwa jari Alberu sedikit bergerak-gerak. Cale mengalihkan pandangannya ke ketiga orang itu, dan dengan tenang mengatakan bahwa dia akan memasuki kuil itu sendirian.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale berpikir dalam hati bahwa dia akan membunuh WS di sana dengan metode yang dikatakan WT, yaitu menusuk jantungnya dengan belati akar. Dengan begitu, puluhan ribu orang tidak akan dikorbankan. Cale memberi tahu semua orang bahwa dia akan pergi ke kuil dan mengurus semuanya. Tetapi kata-katanya terhenti ketika dia menyadari bahwa Alberu telah bangun.

Alberu membuka matanya dan menatap Cale dengan kesal, mengatakan bahwa dia mendengar omong kosong begitu dia bangun. Raon berteriak bahwa manusianya merencanakan sesuatu, jadi jangan biarkan manusianya masuk ke sana sendirian. Dia menyebutkan janji yang telah dibuat Cale kepadanya dan anak-anak kucing, jadi mereka bertiga pasti akan mengikuti Cale ke kuil.

CH dengan santai mengatakan bahwa dia juga akan pergi sembari menyeka pedangnya. Eruhaben memasang senyum lembut, dan menyebut Cale b*jingan malang, bertanya kepadanya tentang apa yang akan dia lakukan sendirian. Eruhaben berkata bahwa dia mendengar dari On bahwa Cale telah pergi ke WT. Dia bertanya kepada Cale apakah pertanyaannya akan terjawab jika dia sendiri yang pergi ke WT.

Anak-anak kucing itu merasakan ada sesuatu yang mencurigakan saat itu, jadi mereka menyampaikannya kepada semua naga, termasuk Raon dan Eruhaben, sebelum mereka pergi untuk menjemput Lock. On mengatakan ada sesuatu yang aneh, jadi Eruhaben dan Raon memercayainya. Eruhaben lalu mengangkat tangannya dan menjentikkan jarinya. Pintu kamar kemudian tertutup rapat oleh mana emasnya.

Eruhaben memberi tahu Cale untuk memberi tahu mereka apa yang dia rencanakan. Dia berbicara pelan kepada Cale dengan senyum lembut namun galak yang unik bagi naga. Cale kemudian mendengar suara Super Rock di dalam kepalanya. Anehnya, suara Super Rock dipenuhi dengan kegembiraan dan kelegaan. Super Rock memberi tahu Cale bahwa dia dalam masalah, bahwa dia sebaiknya berterus terang, dan bahwa dia sekarang berada dalam situasi yang sangat sulit untuk dia lewati. Cale merasakan tengkuknya menjadi dingin.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 695              

>>>            

Chapter 697

===

Daftar Spoiler 


Monday, May 31, 2021

Trash of the Count’s Family (#54)

 


Pembuat Onar di Keluarga Count

Chapter 54: Sedang Berpikir (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya / Proofreader: Tsura

 

Cale tidak ingin melihat wajah tersenyum Toonka. Tetapi, Amiru justru mulai menjelaskan dengan tenang.

“Bob berasal dari Kerajaan Whipper. Dia dari sebuah desa kecil di tepi laut dan sedang pergi menangkap ikan ketika entah bagaimana kapalnya akhirnya karam.”

“Itu benar. Saya hanya seseorang yang hidup sederhana sebagai nelayan di desa. Hahahaha. Saya tidak mengerti bagaimana saya berakhir seperti ini.”

‘Apanya yang hidup sederhana.’

Bukan main. Amiru tidak tahu tentang pikiran Cale, dan lanjut berbicara.

“Itu sebabnya dia ikut naik ke kapal dan membantu kami menyelidiki apa yang terjadi semalam.”

Mata Amiru tampak cerah saat dia melihat Toonka. Tetapi, ketika Cale melihat sekelilingnya, ada banyak pandangan negatif yang juga diarahkan ke Toonka.

Seorang penduduk desa dari Kerajaan Whipper. Pandangan mereka menunjukkan perasaan mereka yang sebenarnya tentang orang barbar ini. Cale melihat berkeliling sekilas sebelum membuat kontak mata dengan Toonka. Toonka mulai tersenyum.

“Saya dengar tuan muda melontarkan perisai besar di ibu kota untuk menyelamatkan semua orang. Saya meminta kepada nona muda untuk membawa saya bersamanya karena saya mendengar Anda adalah orang yang kuat.”

Pada saat itu mata Toonka menyipit. Mendadak Cale punya firasat buruk.

‘Ini sepertinya akan berbahaya.’

Itu sebabnya dia segera menjawab seperti berikut.

“Itulah mengapa saya sedang dalam masa pemulihan.”

“…Pemulihan?”

“Ya. Itu bukanlah kekuatan yang kuat. Kekuatan itu sangat lemah.”

Amiru menambahkan.

“Ya, Tuan muda Cale menggunakan kekuatannya secara berlebihan untuk menyelamatkan semua orang. Itulah kenapa dia sedang mengadakan perjalanan ke wilayah kami seraya memulihkan diri.”

Amiru memandang Cale dengan penuh simpati, kekaguman, dan bermacam emosi lainnya, tapi sikap Toonka berbeda.

“Ah, jadi begitu?”

Dia terlihat kehilangan minat. Dia kemudian memandangi Cale dari atas ke bawah sebelum berpaling.

‘Bagus. Memang begitulah harusnya Toonka bereaksi.’

Berkorban untuk orang lain? Pahlawan? Toonka tidak tertarik pada hal-hal semacam itu. Satu-satunya hal yang dia pedulikan dan obsesikan adalah kekuatan. Dia adalah tipe orang yang mengabaikan orang-orangnya sendiri apabila mereka lemah, dan bahkan membunuh mereka bila perlu.

Itulah mengapa dia disebut seorang tiran.

“Kalau begitu waktunya kita pergi?”

Cale mengangguk pada pertanyaan Amiru. Dia dapat mendengar gumaman Toonka di sampingnya.

“Ini aneh. Aku mencium bau orang kuat di sekitar sini.”

Dia benar-benar gila. Cale melihat ke arah langit-langit kosong di atasnya.

-    Aku tidak bau.

Cale dapat mendengar suara Naga Hitam yang tak kasatmata di kepalanya. Insting Toonka bahkan lebih kuat dari para Manusia Siluman. Cale memutuskan bahwa dia harus terlihat selemah mungkin ketika berada di sekitar Toonka hari ini.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

“Kami sedang menyelidiki mengapa pusaran air itu mendadak menghilang. Ayah saya dan penyihir wilayah kami juga akan segera tiba.”

Cale memandang laut yang tenang di sekitar pulau tengah dan berpura-pura setuju dengan perkataan Amiru.

“Benarkah? Syukurlah. Saya harap kita dapat segera mencari tahu apa yang terjadi.”

- Kamu benar-benar pandai berbohong.

Cale tidak menghiraukan ucapan Naga Hitam dan melihat laut dengan tatapan tenang. Keadaan di sana benar-benar semrawut. Semua nelayan desa berada di luar sini, begitu juga dengan orang-orang yang keluar untuk pembangunan pangkalan angkatan laut. Mereka melihat-lihat sekitar dan berbincang satu sama lain. Keadaan di sana bahkan menjadi lebih bising dikarenakan pusaran-pusaran air laut lain yang masih berada di sekitar pulau. Cale mengamati semua pemandangan ini lalu menambahkan.

“Saya berharap semua pusaran air laut lainnya juga dapat segera menghilang.”

- Manusia, lagi-lagi kamu berbohong. Bukannya kamu bilang akan membuat pusaran-pusaran air itu akan tetap ada selama setahun?

Sekali lagi Cale mengabaikan ucapan Naga Hitam. Amiru mengangguk pada kata-kata Cale dengan ekspresi yang penuh tekad.

“Ya. Kami pasti akan mencari tahu apa yang terjadi dan juga menyingkirkan pusaran air lainnya. Dengan kesempatan seperti ini di depan mata kita dan banyaknya orang yang membantu, kita harus memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin.”

Amiru yang bersemangat membuat Cale merasa sedikit bersalah kepadanya dan dia mulai berbicara.

“Saya yakin Anda dan keluarga Ubarr pasti akan berhasil melakukannya, nona muda Amiru.”

“…Terima kasih. Saya merasa jauh lebih baik setelah mendengar kata-kata penegasan Anda, tuan muda Cale.”

Tatapan hangat Amiru mengarah kepada Cale saat dia berdiri di sana dengan senyum tenang di wajahnya. Cale membalas perkataannya dengan ekspresi serius.

“Saya merasa sedikit pusing akibat sinar matahari ini, boleh saya pergi beristirahat sejenak di bawah tempat teduh?”

Cale dapat merasakan tatapan Toonka dari salah satu kapal. Toonka terus-menerus meliriknya berulang kali. Dia tampak masih mencari sumber aroma orang kuat yang dia rasakan. Tetapi, mustahil bagi Toonka untuk bisa menemukan Naga Hitam. Itu adalah batas dari seseorang yang tidak bisa merasakan aura ataupun mana.

“Ah, tentu saja. Silahkan beristirahat, karena Anda masih dalam masa pemulihan. Jangan memaksakan diri.”

“Terima kasih.”

Cale dengan santai berjalan menuju hutan di pulau tengah itu. Amiru memperhatikan diam-diam saat dia berjalan ke arah tempat yang teduh. Cale ini, yang masih melakukan tugas yang dibebankan padanya bahkan ketika dia sendiri masih dalam masa penyembuhan, benar-benar berbeda dengan Cale di masa lalu. Meskipun dia mengaku sakit, dia tidak terlihat sakit sama sekali. Dia hanya tampak lelah.

“Itulah yang membuat dia luar biasa.”

Sebagai seseorang yang bercita-cita untuk memimpin wilayah ini di masa depan, Amiru berpendapat dia perlu menjadi lebih bisa diandalkan seperti Cale. Tekad memenuhi tatapannya yang tenang saat dia berjalan menghampiri para penyelidik untuk turut membantu mereka.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sementara itu, Cale sedang berjalan menuju sisi lain pulau. Karena tidak ada siapa pun di sana, itu akan menjadi tempat yang cocok untuk menghabiskan waktu.

- Bukannya kamu takut dengan mayat di sebelah sana? Kamu itu lemah dan penakut.

Cale lagi-lagi mengabaikan Naga Hitam itu saat dia tiba di sisi lain pulau. Dia lalu berhenti berjalan setelah melihat pemandangan di depannya.

“Apa-apaan?”

- Bukan aku! Aku tidak melakukannya!

Naga Hitam menyangkal dengan tegas. Akan tetapi, kali ini, Cale tidak ada waktu untuk mendengarkan perkataan si Naga Hitam. Dia bergegas menuju batu besar tempat mayat duyung tergeletak kemarin. Mau tidak mau dia menghentikan langkahnya begitu dia sampai di sana.

‘…Apa Paseton yang melakukan ini?’

Batu besar itu hancur berkeping-keping.

“Bagaimana bisa mayat-mayat duyung itu menjadi seperti ini…..”

Mayat-mayat duyung itu berubah menjadi debu. Cale dapat mengetahui bahwa ini adalah mayat hanya karena dia pernah melihat mereka kemarin. Orang lain hanya akan berpikir jika ini adalah bagian dari batu besar yang hancur itu.

Kekuatan yang luar biasa ini.

Ini pastilah perbuatan seekor Paus.

Seekor Paus yang sangat marah.

Byur. Byur.

Tiba-tiba, air laut mulai bergolak. Naga Hitam mulai berbicara.

- Sesuatu meluncur ke atas dari dasar laut. Ia bergerak dengan sangat cepat!

Cale mendongak dan menatap ke arah laut. Dia lalu bergidik dan melangkah mundur ke belakang.

Byuuuurrrrr.

Sesuatu yang sangat besar muncul di permukaan air. Itu adalah makhluk hidup yang berwarna abu-abu tua. Ia kemudian menatap lurus ke arah Cale.

Itu adalah seekor Paus.

Itu adalah Manusia Siluman Paus Bungkuk.

Manusia Siluman Paus Bungkuk dikenal sebagai penjaga lautan dan melindungi makhluk hidup yang lebih lemah. Dari generasi ke generasi, Raja Suku Paus berasal dari kalangan Manusia Siluman Paus Bungkuk.

Bum. Bum. Bum.

Jantung Cale berdebar kencang. Tatapan Paus itu penuh dengan nafsu membunuh dan menyelidik, campuran insting dan akal sehat. Ini pertama kalinya Cale bertatapan mata langsung dengan makhluk kuat yang sedang marah kepadanya. Makhluk kuat ini memandang remeh Cale dan meneliti setiap hal tentang Cale.

Pada saat itulah.

- Paus dungu itu pasti sudah tidak waras!

Suara Naga Hitam yang marah terdengar di dalam pikiran Cale. Pada saat yang sama, kekuatan yang tidak kalah kuat mulai menyebabkan getaran-getaran di udara. Mata Paus itu, yang sedari tadi berfokus pada Cale, berpaling ke arah sumber getaran itu.

- Berani-beraninya kamu melihat manusia lemahku seperti itu!

Mana di udara mulai melonjak turun-naik dan air laut juga mulai bergolak. Tetapi, Paus Bungkuk itu tidak bergerak sedikit pun. Malahan, Paus sepanjang 15m ini mengangkat ekornya dan menghantamkannya ke air.

Byuuuuuurrrrrr!

Air laut bergolak dengan cepat.

Tindakannya ini membuat Cale yakin bahwa dia adalah manusia siluman.

Bum. Bum.

Cale menenangkan hatinya, saat Vitalitas Jantung mendeteksi bahaya dan mulai mengalirkan kekuatannya. Perisai Anti-Hancur juga meluncur keluar. Kekuatan kuno selalu mengutamakan keselamatan pemiliknya. Keduanya siap melindungi pemilik mereka kapan saja.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale memalingkan kepalanya ke arah udara kosong dimana mana sedang berkumpul dan hendak berbicara. Akan tetapi, suara lain mendahuluinya berbicara.

“Aku tidak ada niat berkelahi denganmu.”

Itu adalah sebuah suara yang seindah peri laut dari mitologi yunani. Cale memalingkan kepalanya dan melihat Paus Bungkuk itu menampakkan seluruh bagian kepalanya di atas air.

“Wow.”

Cale terkesiap. Kepala itu sangat besar dan menakutkan. Dia merasa kalau kepala Paus itu dapat membunuhnya dengan mudah hanya dengan sekali tepuk.

- Kenapa kamu mengangkat kepala bodohmu? Kamu bilang apa yang kamu lakukan sampai sekarang bukan untuk menantang berkelahi? Dasar Paus Lemah!

Cale mendesah mendengar perkataan Naga Hitam sebelum menjangkau ke arah sumber mana. Anak berumur 4 tahun yang marah bisa cukup berbahaya.

Mana itu, yang tampaknya siap menghancurkan apa pun dan segala sesuatunya, memberi jalan kepada tangan Cale. Paus itu terlihat terkejut melihat ini.

Tangan Cale akhirnya menjangkau sesuatu yang bundar. Itu adalah kepala si naga. Cale dengan tenang menepuk-nepuknya beberapa kali.

“Jangan marah. Nanti kamu bisa terluka.”

Mana itu mulai menghilang dengan cepat. Lalu Cale mendengar suara yang lirih.

- Aku tidak akan terluka. Aku kuat.

“Aku tahu, aku tahu. Tapi kamu tetap harus berhati-hati.”

Sulit untuk menenangkan anak berumur empat tahun. Tetapi, Naga Hitam sepertinya mengerti apa yang Cale coba katakan.

- Justru kamu yang harus berhati-hati, manusia lemah.

Mana milik si naga akhirnya menghilang sepenuhnya. Cale berpaling dan menatap Paus itu ketika mananya lenyap. Paus itu menurunkan kepala besarnya dengan pelan ke arah Cale. Cale terperanjat melihat ukuran kepala itu, tapi berhasil tetap berdiri tegak. Itu karena nafsu membunuh telah lenyap dari tatapan Paus itu.

Saat Paus Bungkuk itu menurunkan kepalanya sampai tepat di depan Cale, dia mulai berbicara.

“Ada yang ingin kutanyakan-.“

Pada saat itu.

Seekor Paus kecil berenang dengan sangat cepat dari ujung cakrawala. Paus itu melaju ke arah mereka berada. Paus itu tampak sangat lemah dan kecil dibandingkan Paus sepanjang 15m ini.

Paus itu mendekati mereka dengan cepat dan mulai berseru.

“Noona, kamu tidak boleh menggigit dan membunuhnya!”

Paus Bungkuk di depan Cale sontak memutar tubuhnya.

Byuuuuurrrrr!

Gerakan Paus itu membuat air laut terciprat dan mengguyur Cale.

Akan tetapi, Cale tidak punya waktu untuk memikirkannya. Dia menutup matanya.

‘Tidak salah lagi ini adalah Paus Bungkuk itu.’

Paus kecil yang mendekati mereka sudah pasti adalah Paseton. Itu berarti hanya ada satu orang yang dia panggil noona.

Putri Raja Paus saat ini dan calon Ratu Paus di masa mendatang.

Paus yang menempatkan dirinya di pasukan garis depan bersama Choi Han dan krunya di pertempuran melawan para duyung.

Cale dapat melihat luka berbentuk X di punggung Paus Bungkuk itu.

Witira.

Ini sudah pasti dia.

Wajah Paus besar itu mulai merengut. Cale perlahan-lahan mulai mundur ke belakang, karena dia tidak ingin terlibat dalam reuni Paus Bungkuk bersaudara ini.

Paus kecil itu berseru sekali lagi.

“Dia adalah seseorang yang tidak boleh kamu bunuh!”

Naga Hitam itu kembali berbicara dengan penuh kebingungan ke dalam kepala Cale.

- Apa yang Paus kecil itu bicarakan? Kita tidak sedang berkelahi.

Cale merasakan hal yang sama. Cale bersyukur semua orang terlalu fokus pada situasi di sisi lain pulau sehingga tidak mendengar suara Paus kecil ini. Jika tidak, semua orang pasti sudah datang ke sini setelah mendengar teriakan Paus kecil itu.

Tak berapa lama lagi, Paus itu akan segera bertemu. Akan tetapi, Naga Hitam pada saat itu menambahkan dengan santai.

- Ngomong-ngomong, asal kamu tahu, ada satu orang lagi yang menuju ke sini.

‘Apa? Ada lagi?’

Cale berhenti berjalan mundur dan berpaling ke arah hutan.

“Muhahahahhahah. Aku menciumnya, aku bisa menciumnya!”

B*jingan gila yang rambut cokelatnya terlihat seperti surai singa liar muncul.

“Aku mencium bau seseorang yang kuat!”

Cale meringkuk begitu dia melihat Toonka. Karena itu, Toonka dan Paus Bungkuk itu bertatap muka satu sama lain.

Cale berusaha merangkak keluar dari situasi ini sebelum orang lemah seperti dia bisa terluka.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

 ***

Diterjemahkan dari https://eatapplepies.com/


<<<

Chapter 53                  

>>>             

Chapter 55

===

Daftar Isi 


 

 

 

 

 

Sunday, May 30, 2021

Remarried Empress (#202) / The Second Marriage (Ep. 105 part 2)

 


Chapter 202: Penderitaan Kapmen (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

"Uh begitu ... baguslah," gumam Christa dengan senyum pahit setelah mengetahui bahwa salah satu komandan Kesatria Supranasional datang untuk melayani Navier. Dia bahkan mengatakan bahwa Navier adalah penyelamatnya.

Sebagai Ratu Kerajaan Barat, dia juga berpikir bahwa ini adalah hal yang baik untuk negaranya. Namun, dia benar-benar kesal karena bukan dia orangnya.

Setelah berpikir sejenak, Christa pergi ke taman bunga yang dia rawat sendiri dan memerintahkan dayang-dayangnya,

“Buatlah keranjang bunga dengan bunga-bunga itu dan berikan pada Navier.”

"Astaga. Apakah Anda ingin mengiriminya hadiah lebih dulu?”, para dayang bertanya dengan marah.

Sebagai musuh potensial Christa, dayang-dayang Christa sejak awal tidak menyukai Navier. Dan setelah bawahan Navier dengan terang-terangan menghina salah satu dari mereka, mereka benar-benar membenci Navier dan dayang-dayangnya.

Mereka tidak percaya bahwa dia ingin mengirim hadiah kepada Navier.

“Mengapa Anda melakukan ini, Ratu?”

“Suka atau tidak, itu tidak masalah.”

“Yang Mulia ...”

“Selama Navier tidak melakukan kesalahan apa pun, sebagai mantan ratu, aku harus menunjukkan keramahan kepada ratu saat ini,” Christa menghela napas dan menambahkan, “Selain itu, salah satu komandan Kesatria Supranasional datang ke sini untuk berada di sisinya. Apa gunanya bertengkar?"

Akhirnya, salah satu dayang dengan enggan mulai memetik bunga kesayangan Christa dan menaruhnya di keranjang.

Sementara dia membuat keranjang bunga, dayang-dayang lain terus berbicara dengan Christa tentang Navier.

"Ratu, tidak ada gunanya bagi Anda mencoba bergaul dengannya."

"Betul sekali." yang lain menambahkan, "Orang itu sudah menganggap ratu sebagai musuh."

"Apa Anda tidak mendengar bahwa dia menghubungi Nona Mullaney?"

Christa mengerutkan kening saat dia tanpa daya memainkan pita di keranjang bunga.

“Nona Mullaney?”

Kandidat kedua belas untuk menjadi Ratu Heinley.

Wanita muda itulah yang memberi tahu Christa di hadapannya bahwa dia harus meninggalkan istana kerajaan karena dia bukan lagi ratu.

Adapun Christa, dia pastinya tidak menyukai orang itu.

Tapi apakah Navier memanggilnya?

“Navier mencoba untuk menarik Lady Mullaney ke pihaknya.”

Christa menghela napas lagi, bergumam dengan ekspresi kaku, "Navier benar-benar melihatku sebagai musuh..."

"Betul sekali. Kalau tidak, dia akan tetap diam sampai acara pernikahan, memanfaatkan kecerdasannya untuk kepentingan negara.”

"Jika dia memanggil Nona Mullaney, itu berarti dia ingin menyingkirkan Christa."

“Anda harus melakukan sesuatu, Ratu.”

Para dayang mendesak Christa dengan gelisah.

Christa bukan satu-satunya yang kehilangan kekuasaan sejak kedatangan Navier. Para dayang ratu juga mengalami hal yang sama.

Jika Heinley menikahi seorang wanita muda dari Kerajaan Barat, mereka akan berada dalam posisi yang lebih baik daripada sekarang, karena tidak ada wanita muda yang dapat melampaui pengaruh mereka dalam masyarakat kelas atas.

Selain itu, Raja Heinley adalah seorang playboy. Seorang playboy yang bisa memiliki lusinan selir di masa depan.

Ratu yang menikah karena alasan politik akan kesepian dan terpinggirkan. Tanpa hati raja atau kekuasaan dalam masyarakat kelas atas, dia hanya akan menjadi ratu sebatas gelar saja.

Pada saat itu, para dayang mendengus kesal, "Anda harus melakukan sesuatu tentang ini, Christa."

“Meskipun tidak mungkin untuk menyingkirkannya, setidaknya Anda harus menaklukkannya.”

"Anda tidak boleh membiarkan wanita itu mengambil posisi Anda di masyarakat kelas atas."

Christa tersenyum sedih dengan wajah pucat dan menjawab, “Apa yang harus aku lakukan? Jika hubungan kami buruk di depan umum, negara dan orang lain akan menertawakan kami. Yang Mulia tidak akan suka jika aku memusuhi dia secara pribadi. Lagi pula, aku bahkan tidak punya kewenangan sekarang ... "

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Sementara Nian sedang berbincang dengan para dayang. Viscount Langdel sendiri tiba-tiba datang menemuiku.

“Ratu Navier.”

Mata Viscount Langdel berkedut ketika dia menatapku, lalu dia dengan canggung berlutut untuk menyapaku.

"Aku tidak menyangka akan melihatmu di sini," kataku padanya.

Dia ragu-ragu seolah tidak tahu harus berkata apa.

Aku hendak bangkit dari tempat dudukku untuk membantunya berdiri, tetapi Viscount Langdel menggelengkan kepalanya dan berkata,

"Saya datang untuk membalas kebaikan Anda."

Aku tidak melakukannya dengan harapan dia akan membalas budi padaku, tetapi alih-alih menolak, aku menerima tawarannya, "Terima kasih."

Meskipun aku tidak yakin apa yang dapat dilakukan Viscount Langdel untuk membantuku, aku sudah bersyukur memiliki orang-orang yang dekat denganku di negara asing seperti ini.

“Aku sangat senang kau dan Lady Nian ada di sini. Itu sudah cukup bagiku.”

Namun, ternyata 'pembalasan budi’ Viscount Langdel jauh melebihi harapanku.

“Saya telah memimpin kesatria saya ke sini. Tolong izinkan kami menjadi kesatria pribadi Anda,” pintanya.

Viscount Langdel datang dengan para kesatria?

Itu mengejutkanku.

Viscount Langdel adalah seorang bangsawan tanpa wilayah. Meskipun dia memiliki rumah besar di ibu kota, tidak ada bangsawan tanpa wilayah yang dapat membangun pasukan pribadi hanya dengan sebuah rumah besar.

Tapi Viscount Langdel memiliki kesatrianya sendiri ...

Aku mengetahui apa yang dia maksud dari seorang petugas yang dikirim oleh Heinley setelah Viscount Langdel dan Nian pergi.

Para kesatria yang dipimpin oleh Viscount Langdel bukanlah kesatria pribadi biasa, tetapi Kesatria Supranasional.

“Ksatria Supranasional!” teriak Mastas.

Dia melompat kegirangan begitu mendengarnya.

“Saya selalu ingin bertanding dengan mereka! Baguslah!"

"Nona Mastas, itu sikap tidak sopan kepada Ratu," tegur salah salah satu dayangku.

Dia menepisnya, "Menurut saya itu bukan sikap tidak sopan, saya bisa diam-diam meminta duel tidak resmi."

Mastas tertawa terbahak-bahak. Dayang-dayang lain mencoba menenangkannya sementara dia bertanya-tanya butuh berapa hari untuk melawan mereka satu per satu setiap dua hari sekali.

Duduk di sofa, aku bergumam, dipenuhi dengan kegembiraan, "Aku menerima lebih dari yang aku berikan."

Rose juga bertanya dengan ekspresi gembira, “Tapi Yang Mulia, Lady Nian, tidakkah dia datang sebagai dayang Anda? Seperti Countess Jubel dan Laura?”

Aku menjawab sambil tertawa, "Nian tidak bisa bekerja sebagai dayang."

Nian suka bersosialisasi. Dia adalah seorang wanita yang menarik perhatian masyarakat kelas atas dan itu membuatnya merasa hidup.

Menjadi dayang pasti akan membatasi jumlah orang yang bisa dia temui.

Betapapun terhormatnya posisi ini, itu tidak cocok untuknya.

Mungkin memikirkan hal yang sama, Laura dan Countess Jubel, yang mengenal Nian dengan baik, tertawa terbahak-bahak.

Namun, saat kami tertawa dan mengobrol, tamu lain datang.

Setelah bertemu teman-teman dari Kekaisaran Timur satu demi satu, aku ingin melihat apakah orang ini juga dari Kekaisaran Timur, jadi aku cepat-cepat berkata, "Biarkan dia masuk."

Tamu itu memang dari Kekaisaran Timur. Namun, dia bukanlah seorang teman.

Aku kenal wajahnya, tapi…

"Navier, saya datang untuk memberi Anda salam atas perintah Yang Mulia Kaisar."

Begitu tamu itu berbicara, wajah Laura dan Countess Jubel membeku.

Tamu itu tersenyum getir seolah-olah dia telah mengantisipasi suasana ini.

Lalu dia memelintir bibirnya seolah ingin mengatakan sesuatu kepadaku.

Melihat ini, aku meminta dayang-dayangku untuk mundur dan bertanya, "Untuk apa sebenarnya kamu datang kemari?"

Asumsiku bahwa dia datang untuk tujuan lain ternyata benar.

Tamu itu dengan cepat mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan mengulurkannya kepadaku.

Itu adalah sebuah surat.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

 ***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 201                  

>>>             

Chapter 203

===

Daftar Chapters