Chapter 203: Penderitaan Kapmen (2)
Penerjemah: Shira Ulwiya
Begitu aku menerima surat itu dan membukanya, aku
melihat tulisan tangan Sovieshu, yang sangat aku kenal.
“…”
Setelah aku selesai membaca surat itu, aku
melipatnya, memasukkannya ke dalam amplop dan menyuruhnya pergi.
"Saya akan menunggu di luar, jangan ragu
untuk memanggil saya."
Setelah itu, tamu itu pergi tanpa suara.
Rupanya, dia sepertinya berpikir bahwa aku
akan mengirim balasan ke Sovieshu.
Aku memejamkan mata dan meletakkan tanganku di
kening.
'Balasan…'
Isi surat Sovieshu benar-benar tidak terduga.
Dia mengatakan bahwa dia benar-benar tidak
berniat menceraikanku seperti yang dia janjikan pada Rashta karena itu hanya selama satu
tahun.
Dia tidak ingin anaknya menjadi anak tidak
sah, jadi setelah Rashta melahirkan, dia akan mengangkatku kembali ke posisi permaisuri.
Semua jenis emosi yang aneh dan sulit dipahami
membuncah di dalam diriku.
Seolah-olah… emosi ini dibungkus dengan kain
tebal, mustahil untuk dibedakan secara tepat.
Yang aku yakini adalah bahwa hubunganku dengan
Sovieshu sudah berakhir.
Masih terasa sakit dan tidak nyaman
memikirkannya.
Tetapi entah dia sangat menyesal atau jika itu
adalah hubungan cinta-benci, Sovieshu dan aku tidak akan menikah lagi.
Aku sudah menikah dengan Heinley.
Heinley mengulurkan tangan kepadaku ketika aku
sangat membutuhkannya, apakah dia ingin aku meninggalkan Heinley dan kembali ke
sisinya? Itu tidak akan pernah terjadi.
Selain itu, bagaimana jika Rashta melahirkan
bayi itu dan aku kembali menjadi permaisuri?
Kemudian aku akan menjadi ibu tiri bayi itu,
tetapi aku tidak ingin menerimanya sebagai anak.
Anak itu tidak memilih Rashta dan Sovieshu
sebagai orang tuanya. Aku tidak ingin anak itu menderita.
Aku tidak bisa mencintai seorang anak yang
bahkan aku tidak ingin berada dekat-dekat dengannya. Hal yang sama berlaku
untuk anak Rashta.
Meskipun aku adalah permaisuri pertama, anak
itu akan berpikir bahwa aku telah mengambil posisi ibunya.
Meskipun anak yang sah, anak itu akan
menyimpan dendam terhadapku karena menjadi permaisuri.
Bahkan jika, seperti yang dikatakan Sovieshu,
Rashta hanya akan menjadi permaisuri selama setahun, pasti akan ada
perselisihan canggung yang menungguku.
‘Aku tidak akan membalas surat itu.’
Akhirnya, aku secara pribadi pergi ke luar dan
memberi tahu utusan Sovieshu untuk meninggalkan Kerajaan Barat karena aku tidak
berniat mengirimkan balasan.
[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Setelah utusan Sovieshu pergi, perasaanku
masih campur aduk.
Bahkan ketika aku mencoba membaca buku,
perhatianku sepenuhnya tertuju ke tempat lain.
Aku duduk di sofa dan menatap linglung ke luar
jendela.
Aku merasa seolah-olah aku berada di Kerajaan
Barat dan Kekaisaran Timur pada saat bersamaan.
Kupu-kupu yang terbang di luar jendela mirip
dengan yang aku lihat di Istana Barat Kekaisaran Timur. Sudah berapa lama semenjak
itu?
Pada saat itu, sosok Heinley muncul di
jendela. Aku pikir aku sedang berhalusinasi, tetapi sosoknya itu pasti nyata.
Setelah bangun dan membuka jendela, aku
menghela napas dan bertanya, "Apakah kamu mencoba masuk melalui jendela
lagi?"
Heinley terlihat seperti hendak mengatakan
sesuatu, tetapi pada akhirnya, dia hanya mundur setengah langkah dan menjawab,
"Tidak. Aku hanya datang ke sini untuk berbicara, Ratu."
“Kamu akan masuk melalui jendela.”
“Aku benar-benar hanya datang untuk
berbicara.”
“Kamu bukan lagi seorang pangeran. Kamu harus
memperhatikan perilakumu."
“Apakah kamu mengkhawatirkanku?”
“Jangan tersentuh oleh sesuatu yang sangat
aneh.”
“Apakah kamu memarahiku? Aku juga suka Ratu
memarahiku."
Heinley melihat sisi baik dari semua yang aku
katakan padanya. Dalam keadaan ini, jelas bahwa menunjukkan kesalahannya tidak
akan ada gunanya.
Alih-alih terus mengomel padanya, aku
bertanya, "Apa yang membawamu kemari pada jam segini?"
Sejauh yang aku tahu, dia seharusnya tidak
sedang bekerja…
Dia acuh tak acuh ketika aku mengeluh tentangnya,
tetapi begitu aku menanyakan ini, dia memasang ekspresi muram. Kemudian dia
menoleh dan mengamati halaman tanpa alasan yang jelas.
Setelah berpikir tentang apa yang mungkin menyebabkan ini, aku bertanya
kepadanya, "Apakah karena kamu mendengar bahwa utusan dari Yang Mulia
Kaisar datang menemuiku?"
Heinley menjawab, "Ya," dan menatap
mataku, "Aku takut itu akan memengaruhimu ..."
“Aku mendapat surat.”
"Sebuah surat!"
Dia sepertinya tidak tahu bahwa aku telah
menerima surat. Yah, dia tidak mungkin tahu karena aku telah meminta semua
orang untuk pergi pada saat itu.
“Tapi aku tidak mengirim balasan.”
"Ah…"
Ekspresi Heinley menjadi lebih cerah
seolah-olah dia lega.
Aku mengulurkan tanganku, memegang pundaknya,
dan dengan sangat jelas menyatakan, "Aku adalah istrimu sekarang. Kamu
tidak perlu khawatir tentang hal-hal yang tidak perlu, Heinley."
Mata Heinley membelalak sedikit mendengar
tanggapanku, dan dia berbisik dengan senyuman yang begitu lebar sehingga sudut
matanya melengkung, "Ratu ... jantungku berdebar kencang."
Aku tidak tahu apakah itu kata-kata kosong,
tetapi wajahnya sedikit memerah. Itu membuatku senang karena dia merasa lega.
Entah kenapa, melihatnya seperti itu membuatku
ingin menggigit pipinya. Jika aku menggigit pipinya, apakah selai stroberi akan
keluar dari dalamnya?
Pikiran liar ini membuatku merasa sangat malu.
Perasaanku terhadap Sovieshu benar-benar
kacau. Sebaliknya, ketika aku melihat Heinley, aku tidak tahu mengapa tetapi aku
menganggapnya sangat lucu dan manis.
Pada saat itu juga, aku merasa perlu untuk
menanggapi ... muncul keinginan mendesak untuk menanggapi kata-katanya.
Tapi apa? Aku tidak tahu.
Setelah mempertimbangkan sejenak, aku berulang
kali berkata, "Tenanglah."
[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Sementara itu.
Alih-alih mencari negara untuk menjalin
aliansi perdagangan, Kapmen masih mencari cara untuk menangkal efek ramuan
cinta pada tubuhnya.
Setelah mengembara dari satu tempat ke tempat
lain, dia memutuskan untuk pergi menemui salah satu profesornya di akademi
sihir.
Awalnya, profesor Kapmen mencengkeram
kepalanya ketika dia mendengar bahwa muridnya telah membuat semacam ramuan cinta
untuk dijual di pasar gelap.
“Bodoh, Bodoh! Apa yang kamu lakukan di
belakangku, dasar biang onar!”
“… Saya merasa malu, profesor.”
“Bahkan jika siswa lain berperilaku sembrono, kamu,
Grand Duke Kapmen seharusnya tidak melakukan hal yang sama!”
“…”
“Aku tidak percaya kamu terlibat dalam pasar
gelap dengan wajah yang begitu bermartabat seakan-akan kamu tampak
seperti anak panah yang lurus… Oh tidak, kepalaku, kepalaku,” profesor Kapmen bersungut-sungut
untuk waktu yang lama.
Tapi tetap saja, ketika muridnya menceritakan
apa yang terjadi pada tubuhnya setelah meminum ramuan tersebut, profesornya
memeriksanya dari ujung kepala sampai ujung kaki.
“Apakah sudah lama sejak kamu meminum ramuan
itu?”
“Saya meminumnya tak lama setelah perayaan
Tahun Baru selesai.”
“Belum lama ini.”
Profesor itu menekan tubuh Kapmen di area yang
berbeda dan bertanya kepadanya, "Berapa lama biasanya efek ramuannya
hilang?"
"Jika seseorang meminum penawarnya, ia
akan sembuh dalam sekejap, dan bahkan jika ia tidak meminum penawarnya, ia akan
membaik dalam waktu seminggu," jawab Grand Duke Kapmen, sambil memegang
liontin dengan potret Navier yang telah ia beli di toko.
“Meski namanya ramuan cinta, itu tidak
menghasilkan cinta sejati. Awalnya… Saya pikir itu karena efeknya sangat kuat,
tapi… ”
Profesor itu melirik liontin Grand Duke Kapmen
tetapi tidak menyadari bahwa potret wanita di dalamnya adalah sang mantan
permaisuri.
"Apa kamu sudah mencoba penawar yang
dibuat dengan campuran bunga poppy dan bunga lili hitam?"
“Berkali-kali.”
"Dengan penawar yang dibuat dari campuran
marigold dan holly?"
“Saya juga sudah mencobanya.”
"Apa kamu sudah mencoba mencampurkan
anyelir merah dengan beri beringin?"
"Iya."
Profesornya mengeluh dan terus menanyakan
pertanyaan serupa.
Namun, Kapmen, sebagai salah satu lulusan
terbaik dari akademi sihir, telah mencoba setiap pengobatan yang memungkinkan.
Saat ekspresi profesornya menjadi murung,
begitu pula ekspresi Kapmen.
Meremas liontin itu, Kapmen bertanya,
"Tidak adakah yang bisa dilakukan untuk itu, profesor?"
Cinta tak berbalas sangat menyakitkan.
Grand Duke Kapmen mengira gejalanya akan
membaik jika dia tidak berada di dekat Navier, jadi dia meninggalkan istana
seolah-olah dia melarikan diri begitu dia punya kesempatan.
Tetapi dua hari kemudian, Kapmen menyadari
bahwa dia telah melakukan kesalahan besar.
Setiap kali dia melihatnya, dia merasa lebih
baik.
Pikiran untuk tidak pernah melihatnya lagi
menyebabkan rasa sakit mendalam yang bercokol di dalam hatinya.
Dia tidak tahu berapa kali dia mengembara
sendirian di ibu kota pada tengah malam sebelum dia menyadari situasinya.
Di antara barang-barangnya, dia sudah memiliki
lusinan potret Navier.
Namun, itu tidak membuat rasa hausnya yang
membara berkurang, dan sekarang bahkan dia takut pada dirinya sendiri.
Kalau
begini, bisa-bisa dia mengunjungi
Navier dan memintanya untuk menjadikannya kekasih.
"Hmmm…"
Setelah berpikir sejenak, profesor itu
akhirnya membuka mulutnya, “Aku tidak tahu bagaimana mengatasinya. Tapi aku
bisa memikirkan tiga kemungkinan penyebabnya.”
"Tiga?"
“Mungkin ketiga-tiganya salah. Ini hanyalah dugaan.
Lebih mudah untuk menemukan solusi ketika seseorang mengetahui
penyebabnya."
“Profesor, apa itu?”
“Karena itu ramuan yang dibuat sendiri, itu
sangat efektif untuk Grand Duke. Itulah mengapa ramuan cinta bekerja sangat ampuh padamu."
“Bagaimana dengan yang kedua?”
“Belakangan ini, tidak hanya mana mage yang menghilang,
tapi jumlah orang yang bermanifestasi sebagai penyihir juga menurun secara
drastis. Itu berarti keseimbangan mana sangat tidak stabil, jadi mungkin ini yang
memengaruhinya.”
“…”
“Penyebab terakhir…”
Profesor itu memandang curiga kepada Grand Duke
Kapmen dan berkata, "Sebelum kamu meminum ramuan itu, mungkinkah kamu telah
jatuh cinta duluan dengan orang yang kamu klaim telah jatuh cinta padanya setelah meminum ramuan itu…? Yah,
itulah yang aku pikirkan. "
"!"
“Itu bisa jadi sesuatu yang lebih kompleks.”
Pada saat itu, asisten profesornya mengetuk
pintu dan berteriak, "Profesor! Seorang pria dari Kerajaan Barat telah
datang untuk menemui Grand Duke Kapmen."
[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/
<<<
>>>
===
No comments:
Post a Comment