Sunday, November 14, 2021

Remarried Empress (#268) / The Second Marriage

 



Chapter 268: Antara Tugasnya Sebagai Kaisar dan Tugasnya Sebagai Suami (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Viscount Roteschu juga hadir di acara jamuan makan, jadi tidak sulit memanggilnya.

Rashta memerintahkan Viscount Roteschu agar mengunjunginya setelah jamuan makan selesai.

Roteschu pergi menemuinya sekitar pukul sembilan malam. Rashta membiarkannya masuk ke ruang tamu dan memerintahkan semua pelayannya keluar.

Ditinggal sendirian, mata Viscount berbinar berpikir kalau dia akan membicarakan tentang sebuah rahasia.

Rashta mulai berbicara sambil menyembunyikan niat tergelapnya.

"Bisakah kamu memanggil tentara bayaran yang terampil dan rahasia?"

Viscount Roteschu tersenyum bangga,

"Tidak sulit bagiku untuk memanggil tentara bayaran."

"Seorang tentara bayaran yang mampu membunuh demi uang."

Viscount Roteschu sedikit terkejut, tetapi kali ini dia menjawab dengan senyum sinis.

"Tentu saja."

Begitu Roteschu pergi, Rashta sangat gembira. Aku tidak percaya aku bisa menggunakan tangan Viscount Roteschu sendiri untuk membunuh Rivetti yang hina!

Jika semuanya berjalan lancar, Rivetti akan mati, dan Viscount Roteschu akan senang tidak mengetahui apa yang telah dia lakukan. Bagaimana jika aku mengakui yang sebenarnya kepadanya nanti? Bukankah dia akan menjadi gila?

Tetapi ketika dia bangun setelah tidur malam yang nyenyak, kegelisahan menghampirinya. Bagaimana jika Viscount Roteschu mencoba menggunakan ini untuk melawannya di masa mendatang? Dia terlanjur memiliki hubungan dengannya yang tidak dia sukai, apakah tidak apa-apa menambahkan kelemahan lain ke dalam daftar ini?

Setelah banyak berpikir, Rashta memutuskan untuk mengunjungi Duke Elgy. Bagaimanapun, dia ingin memberitahunya tentang Sovieshu dan Baron Lant yang melarang persahabatan mereka.

Ketika Rashta memberitahunya tentang kekhawatiran Sovieshu dan Baron Lant, Duke Elgy tersenyum acuh tak acuh.

“Terserah Rashta untuk memutuskan apakah akan mempercayai rumor itu atau tidak. Bukan rumor yang penting, tapi kebenarannya.”

"Duke Elgy adalah pria hebat, aku tidak mengerti mengapa rumor buruk beredar."

"Rasa dengki."

"Ya. Kau adalah salah satu pria paling tampan yang pernah aku lihat. Kau memiliki pesona kuat yang tidak bisa dilampaui orang lain.”

Rashta mengaku, menatap Duke Elgy, yang santai meskipun ada rumor buruk.

Namun, ekspresi Duke Elgy menjadi sangat serius ketika Rashta memberitahunya bahwa dia meminta Viscount Rostechu untuk memanggil tentara bayaran.

Melihat ekspresi itu, Rashta semakin gelisah dan bertanya.

“Tidakkah menurutmu itu permintaan yang cocok untuk Viscount Roteschu?”

“Itu tergantung pada apa yang kamu ingin tentara bayaran itu lakukan. Apa yang ingin kamu perintahkan?

Rashta ragu-ragu, tidak dapat mengatakan, 'Aku akan menyuruhnya membunuh putri Viscount Rostechu.'

Melihat keraguan Rashta, Duke melanjutkan seolah itu tidak mengganggunya,

"Apa pun yang kamu perintahkan, kamu harus memastikan bahwa tentara bayaran yang dibawa oleh Viscount Roteschu bukanlah bawahannya."

Rashta khawatir. Viscount Roteschu memiliki pikiran jahat, dan dia tidak sabar untuk menemukan kelemahan lain untuk digunakan melawannya.

Tentara bayaran yang dibawa oleh Viscount Roteschu kemungkinan besar adalah bawahannya.

“Akan sulit untuk memercayai tentara bayaran yang dibawa oleh Viscount Roteschu. Apa yang harus aku lakukan?"

"Aku tidak tahu."

"Dan jika kamu memanggil seseorang ..."

"Itu bukan masalah."

"Baguslah!"

Rashta senang, tetapi Duke Elgy menggelengkan kepalanya.

Aku bisa memanggil seseorang, tetapi masalahnya sama. Pertama-tama kamu harus memastikan orang itu bukan bawahanku.”

"Tapi Duke berbeda dari Viscount jahat itu, kan?"

"Betul sekali."

Duke Elgy tersenyum halus.

"Tapi Rashta, bukankah kamu mencari seseorang untuk melakukan sesuatu yang bahkan tidak bisa kamu katakan padaku?"

Itu benar.

Rashta kembali ke kamarnya dan merenung sambil minum teh.

Tidak peduli melalui siapa dia mendapatkan tentara bayaran, dia harus sangat berhati-hati.

Tentu saja, tidak bisa melalui Viscount Roteschu. Dan jika dia melakukannya melalui orang lain, dia mungkin akan mendapatkan Roteschu kedua (T/N: orang lain yang tahu kelemahan Rashta dan memerasnya seperti Roteschu).

'Rashta harus mendapatkan tentara bayaran.'

Setelah banyak berpikir, Rashta mengambil keputusan.

Kalau tidak, aku tidak akan bisa tetap tenang.

Meskipun mungkin sedikit berbahaya, Rashta memutuskan pergi ke tempat dia dulunya tinggal sebagai budak secara pribadi.

* * *

Sementara itu.

Koshar, yang telah memimpin kavaleri dan menyerbu barak sementara bandit Seribu Abadi, berada di tengah-tengah konfrontasi dengan Penguasa Surgawi dari bandit Seribu Abadi, Kelderek.

Penguasa Surgawi dari bandit Seribu Abadi telah mundur ke barisan belakang dengan rekan-rekannya yang terluka dengan tergesa-gesa, dan semua kavaleri yang dibawa Koshar berbaris dalam tiga barisan.

Kelderek menyeka tangannya di dahinya untuk menyeka keringat, tetapi mengutuk marah ketika dia menyadari itu adalah darah.

"Apa yang kamu lakukan di sini?! Tidak bisakah kamu hidup tanpa melihat wajah kami? Hah?!"

"Apakah kamu tidak terlalu kasar kepada teman yang sudah lama tidak kamu temui?"

“Teman? Kamu seorang b*jingan! ”

"Aku bahkan datang sejauh ini karena aku merindukanmu."

"Pergi! Tolong pergi dari hidupku!”

Kesatria Kekaisaran Barat yang mengikuti Koshar saling bertukar pandang. Sungguh menakjubkan melihat pemimpin bandit Seribu Abadi yang ditakuti mengamuk di depan Koshar seperti anak berusia tujuh tahun.

Pada saat yang sama, mereka senang melihat Koshar mengejeknya dengan sinis.

“Kasih sayangmu tidak lagi sama? Aku akan tinggal di sini supaya aku bisa melihat wajahmu.”

"Dasar bajingan kotor!"

Kelderek mendengus sambil menyeka darah. Tapi Koshar masih tersenyum dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur.

Dia tampak seperti seorang kesatria yang baik hati dengan penampilannya yang tampan, tetapi Kelderek tahu lebih baik daripada siapa pun betapa gilanya Koshar.

Selama tinggal di perbatasan Kekaisaran Timur. Dia awalnya mengira Koshar adalah seorang bangsawan muda yang malang dengan rasa keadilan yang membara.

Tetapi setelah melihat Koshar muncul dari waktu ke waktu di medan perang mengayunkan pedangnya, dan memintanya untuk bermain dengannya karena dia bosan, Kelderek menyadari bahwa dia adalah orang gila sejati!

Kelderek juga menyadari hal ini pada satu kesempatan ketika dia menyusup ke kota dan melihat Koshar dalam pakaian bangsawannya. Dia bukan bangsawan dengan rasa keadilan yang membara, tetapi orang gila yang telah belajar sopan santun dan mengendalikan kegilaannya!

Di depan bangsawan lain, dia berpura-pura menjadi 'kesatria muda yang tidak bisa beradaptasi dengan baik dengan bangsawan'.

"B*jingan keji!"

Kelderek mengutuk lagi, dan memberi isyarat agar bawahannya mundur.

"Sudah mau pergi?"

Koshar bertanya, mengangkat alisnya dengan kecewa.

Kemudian Kelderek menarik tali kekang kuda dan kuda itu meringkik. Pemimpin bandit, menunggang kuda, berteriak dengan marah.

“Aku akan pergi ke tempat lain. Aku akan pergi ke tempat lain di mana kamu tidak ada!"

* * *

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 267               

>>>             

Chapter 269

===

Daftar Chapters 


Saturday, November 13, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#757)

 



Chapter 757: Semuanya Menyaksikan (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Cale mengendurkan genggaman tangannya, dan Super Rock merasa lega dan memuji Cale. Dia kemudian bertanya kepada SG mengapa para pemburu tampak mengincarnya. SG menjawab bahwa tubuh yang Cale miliki berasal dari garis keturunan Thames. Cale bertanya apakah keluarga Thames adalah salah satu dari tujuh keluarga pemburu, dan SG menjawab ya. SG mengatakan bahwa kerabat sedarah mereka yang hidup dalam pengasingan dan melakukan penelitian adalah orang bodoh yang hanya menjadi mangsa.

Cale mengerutkan kening dan bertanya-tanya apakah itu sesuatu yang tidak sebaiknya dia dengar. SG menghela napas dan menatap mata Cale, berkata, “Aku mengatakannya dengan santai karena kamu bukan Thames, tapi aku minta maaf jika aku menyinggungmu.” Super Rock mengatakan bahwa SG bertindak cukup rendah hati karena SG segera menenangkan Cale dengan meminta maaf. Cale mengeluarkan plakat emas dari sakunya. Di sinilah WS ‘disegel.’

Cale bertanya apakah para pemburu bertanggung jawab atas semua yang dia alami. SG tidak langsung menjawab Cale, tetapi berbicara tentang WS. SG mengatakan bahwa WS dikutuk agar kehilangan sesuatu yang berharga, jadi tidak mungkin WS memiliki pelayan yang setia. Dorph dan Sayeru juga memiliki kekuatan unik yang tidak mudah didapatkan. Sepasang mata merah itu mendekat ke Cale dan membisikkan pertanyaan seperti apakah bawahan itu mendapatkan kekuatan mereka secara kebetulan? Apakah WS benar-benar menemukan sendiri kekuatan kuno yang dia dapatkan?

Sepasang mata merah itu tertawa dan berkata bahwa WS berpikir bahwa itu adalah kemampuan atau keberuntungannya sendiri, bahwa itu adalah kebetulan. SG berbisik dengan suara lesu bahwa memang ada banyak kebetulan di dunia, tapi semua itu bukanlah kebetulan. Cale mengangkat kepalanya dan mencengkeram plakat emas. Dia bertanya apakah WS adalah sebuah bidak catur. Sepasang mata merah itu melengkung seperti bulan sabit dan menjawab bahwa Cale benar.

SG mengatakan bahwa WS berpikir bahwa dia bisa melahap SG dan menjadi dewa, tetapi kenyataannya adalah sebaliknya. SG-lah yang akan melahap WS. SG berbicara dengan sedikit suara bahagia, mengatakan bahwa tidak ada jiwa di dunia ini yang memakan keputusasaan sebanyak WS. Cale menatap plakat emas. SG melanjutkan bahwa WS pasti kehilangan banyak orang yang dia kasihi. Bahkan jika dia tidak mau, sebagai manusia, dia akan menghargai atau menyayangi seseorang atau sesuatu, sehingga telah banyak orang yang mati karena kutukannya.

SG mengatakan bahwa mungkin Dewa Kematian sekarang menyesali mengapa dia membuat kutukan seperti itu. Sepasang mata merah itu menatap plakat emas dan berkata kalau itu sangat disayangkan. Akan sangat bagus jika bisa memakan jiwa WS. Cale mengatakan bahwa seperti yang dia pikirkan, WS adalah pengorbanan yang disiapkan untuk SG oleh para pemburu. Tapi mata merah itu menatap Cale dengan acuh tak acuh.

Mata merah itu segera berpaling, mengatakan bahwa WS adalah pengorbanan untuk dirinya (SG), tetapi dia tidak berpikir bahwa itu dilakukan demi dirinya. Cale bertanya apakah SG dan para pemburu saling terkait. Mata merah itu tersenyum dan berkata mengapa dia harus memberi tahu Cale itu. Cale bergumam 'sayang sekali' lantas memasukkan kembali plakat emas ke sakunya. SG mengatakan bahwa dia akan memberi tahu lebih banyak ketika mereka membuat kesepakatan. Mata merah dengan hati-hati memperhatikan Cale saat dia merenung.

Cale dengan serius berpikir apakah dia harus berpura-pura setuju atau menghajar SG saja. Dia merasa tes yang terus-menerus itu melelahkan. Dia akhirnya memutuskan untuk menghajar SG saja. Dia tidak peduli jika SG memberikan info tentang para pemburu karena dia bisa saja bertanya kepada Zed atau meminta Cage untuk bertanya kepada Dewa Kematian. Jika itu tidak berhasil, dia bisa meminta Dewa Kematian untuk mengirim CJG. Jika itu CJG, dia mungkin akan memberi tahu Cale segalanya. Cale menoleh ke sepasang mata merah itu dan berpikir kalau dia tidak perlu mengkhawatirkan dewa bermata merah itu.

Dia memperkuat cengkeramannya pada batu di tangannya dan membuat keputusan. Dia hanya akan memercayai seseorang yang bisa dia percayai. SG pasti akan menusuknya dari belakang. SG kemudian mengatakan bahwa dia akan membuatnya mudah bagi Cale, jadi Cale bertanya apakah mereka bisa merahasiakan kesepakatan itu. Mata merah itu tersenyum senang mendengar pertanyaan Cale. Dia menjawab bahwa jika Cale mau, hanya mereka berdua yang tahu tentang kesepakatan itu.

Cale bertanya bagaimana mereka harus membuat kesepakatan, dan SG menjawab bahwa ketika tes selesai, Cale harus pergi ke ujung kuil dan melihat patung di dekat dinding. Cale hanya perlu menggunakan kemampuan Embrace-nya pada patung itu. Cale memiringkan kepalanya dan mengatakan bahwa sekutunya yang menyelesaikan tes terlebih dahulu bisa saja melihatnya. SG meyakinkan Cale bahwa tidak ada orang lain yang menyelesaikan tes lebih cepat dari Cale.

Cale bertanya 'benarkah?' dan SG menjawab, “Itu benar. Aku tidak berbohong hari ini. Aku bahkan bisa bersumpah demi kedewaanku.” Cale bertanya apakah dia harus percaya padanya, dan SG menyadari bahwa Cale tampaknya memercayainya. Jadi SG menjawab bahwa Cale bisa memercayainya. Cale berkata “Oke. Aku akan memercayainya.” Dia mengambil setengah langkah lebih dekat ke sepasang mata merah, dan menambahkan "Bukan kamu, tapi akal sehatku."

SG bingung dan Cale akhirnya melepaskan batu di tangannya. Kekuatan kuno angin ditambahkan ke batu itu. Cale berkata "Meledak" saat dia melemparkan batu itu di depan si mata merah. Batu yang memiliki kekuatan kuno angin, batu berlumuran darah, dan aura dominasi kemudian meledak dan hancur berkeping-keping, mengenai si mata merah. SG menjerit kesakitan, dan Cale tersenyum, mengatakan bahwa amarahnya telah hilang.

SG berteriak marah, tetapi Cale mengabaikan SG. Cale memperhatikan ruangan menjadi gelap dan mengatakan bahwa tesnya sepertinya sudah berakhir. SG membuat tes yang mengikuti aturan tertentu. SG dapat mengganggu tes, tetapi tidak mengubah aturan atau kerangka tes. Mungkin bertemu Cale kali ini karena fakta bahwa SG mendapat banyak kekuatan (keputusasaan). Seluruh ruang bawah tanah kuil bergetar dan Cale melihat Alberu menuruni tangga.

SG masih bisa terdengar menjerit-jerit sementara suara tes mengumumkan bahwa kemarahan Cale telah teratasi. Cale mengucapkan selamat tinggal pada Alberu sebelum menatap mata merah itu. Pembuluh darah di mata merah itu pecah, dan SG berteriak, “Kesepakatan, kesepakatan denganku… Beraninya kamu…!” Cale tersenyum cerah dan menjawab, “Mengapa aku harus memercayaimu? Lebih baik aku memercayai Clopeh.”

Mata merah itu mulai tertutupi energi hitam, dan Cale tertawa sambil menyeka bibirnya. Tes itu telah berakhir, dan dia tidak lagi berdarah karena sebelumnya itu hanyalah ilusi. SG menyerukan nama Cale dan Cale terus tersenyum. Cale berpikir, “Dewa tersegel. Tunggu saja. Aku akan menghancurkanmu.” Cale berpikir bahwa SG bahkan tidak bisa menggunakan kekuatannya di luar ilusi.

Cale bergumam kalau dia menantikannya dan dia akan memberi tahu SG bahwa kenyataan itu keras. Informasi pemburu? Dia bisa dengan mudah mendapatkan info itu dengan mengancam akan menghancurkan SG menjadi beberapa bagian. Cale tidak peduli jika SG adalah dewa, dia masih bisa mendapatkan info itu dari SG. Tempat itu menjadi gelap dan Cale melihat kilatan lampu merah. Dia menutup matanya pada cahaya yang menyilaukan, dan ketika dia membuka matanya, dia berada di tempat yang penuh dengan marmer putih.

“Tidak ada.”

Aula yang cukup besar itu terbuat dari marmer putih, tetapi tidak ada kehangatan dari siapa pun. Tidak ada satu pun jejak manusia yang terlihat.

Cale melihat sekeliling perlahan.

Aula itu hanya memiliki satu pintu masuk.

"Apakah aku benar-benar yang pertama datang?"

Dewa tersegel itu berkata belum ada yang lulus tes ini kecuali Cale. SG mengatakan kalau dia bahkan bersedia bersumpah atas kedewaannya, jadi itu mungkin saja benar.

-Cale, kamu baik-baik saja?

Atas pertanyaan Super Rock, Cale mengesampingkan pikirannya sejenak dan mengangguk. Dia berjalan perlahan.

Arah yang ditujunya adalah satu-satunya pintu masuk ke tempat ini.

Tidak ada pintu.

Itu hanya koridor marmer panjang yang diukir dengan ukiran hiasan.

Ini adalah akhir dari kuil yang dibicarakan oleh dewa tersegel. Mereka akan keluar dari ruang tertutup itu.

Begitu Cale memasuki koridor, dia menyentuh dinding marmer.

Tuk tuk.

Dia merasakan teksturnya dan segera menggunakan kekuatannya.

-Kamu, jangan-jangan!

Ketika Super Rock terkejut dan tidak bisa menyembunyikan kalau dia mengerti apa yang sedang terjadi.

Krek-

Sebagian dinding marmer mulai retak.

Tempat itu adalah pintu masuk menuju koridor dan aula.

"Asalkan kuil ini tidak runtuh."

-… Aku mengerti. Aku akan menyesuaikannya.

Dddrrrrr. Bummmmm!

Sebagian dari dinding marmer pecah dan menghalangi pintu masuk yang menghubungkan aula dan koridor.

Super Rock bertanya dengan hati-hati.

-Apakah ini untuk menghindari agar sekutumu tidak melihatnya?

Cale melihat ke pintu masuk yang diblokir dan berbalik lantas berjalan menuju koridor.

“Tidak perlu melihat pemandangan seperti itu. Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan.”

-… .

Super Rock menahan napasnya dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Tap, tap.

Langkah kaki Cale saat dia berjalan menyusuri koridor marmer putih yang indah, megah, dan abadi tidaklah berat maupun ringan.

Dia mengeluarkan belati hitam kayu kecil dari saku dadanya.

***

“A-Apa yang sedang dia lakukan? Kakek! Apakah kau dengar apa yang dikatakan manusiaku? Apa maksudnya 'pemandangan seperti itu'!"

“Aigo. B-b*jingan sial itu!”

“… Dia berkeliling.”

Alberu terfokus pada satu tempat dan tidak memerhatikan percakapan antara kedua naga itu.

“… Dia pergi kesana kemari.”

Clopeh Sekka yang sampai di ujung kuil sedang memasang alat penyimpan video otomatis di sana-sini. Senyum lembut terpasang di wajahnya.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 756       

>>>            

Chapter 758

===

Daftar Spoiler 



[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#756)

 



Chapter 756: Semuanya Menyaksikan (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Di luar kuil, Raon berseru bahwa ada sesuatu yang menggila. Dia terbang di sekitar kuil, tetapi berhenti dan menatap bola raksasa yang melayang di atas kuil. Kelima keping itu sekarang berwarna hitam, artinya semua orang berada dalam tes 'Kemarahan'. Raon mengatakan terjadi sesuatu pada manusianya. Eruhaben menghela napas ketika dia melihat ke mana Raon menunjuk.

Raon mengatakan bahwa manusianya sedang menggunakan banyak kekuatan kuno. Dia merasakan gelombang kekuatan yang sangat besar beberapa saat yang lalu. Raon menambahkan bahwa itu bahkan lebih buruk daripada saat Cale bertarung dengan WS di sini. Raon mengatakan bahwa meskipun itu ilusi, itu tetap saja tubuh manusianya. Raon berteriak bahwa jika manusianya pingsan, dia akan meledakkan kuil ini.

Eruhaben sakit kepala dan memijat pelipisnya. Dia bertanya-tanya apa yang dilakukan b*jingan sial itu di dalam sana, dan apakah dia menghancurkan segalanya karena itu adalah ujian tentang kemarahan. Eruhaben mempertimbangkannya dengan serius karena Cale selalu menekan emosinya tetapi habis-habisan ketika dia marah. Eruhaben melihat ke bawah dan melihat Alberu duduk di depan pintu kuil.

Dia berpikir bahwa Alberu pasti juga sedang sakit kepala, dan sudah lelah. Sehari telah berlalu sejak kelompok pertama memasuki kuil, namun kelompok pertama belum keluar kecuali Toonka. Eruhaben memandang Alberu yang kelelahan dan bergumam dengan suara penuh kesedihan dan kelelahan bahwa Alberu dan Cale adalah b*jingan yang sial dan ulet.

Sementara itu, Alberu tersenyum ketika dia mendengar laporan dari komandan kesatria yang tak Bernama (Penulis-nim, tolong, beri saja dia nama!). Komandan kesatria melaporkan hal-hal tentang sekutu mereka di kedua benua. Sebelumnya Alberu telah meminta sekutunya untuk menangkap pasukan WS yang tersisa atau 'menyelesaikannya'. Cale sudah menangkap WS dan orang-orang kuat lainnya yang memihak WS juga telah ditangkap.

Komandan kesatria kemudian berbisik kepada Alberu bahwa raja akan segera datang. Alberu mengerutkan kening karena Zed selama ini hanya menyaksikan dari belakang layar setelah dia menyerahkan sebagian besar urusan kerajaan kepada Alberu. Lalu mengapa sekarang raja malah pergi ke Puzzle City? Dia tidak bisa menyuruh raja agar tidak datang ke sini. Tetapi karena dia belum mewarisi takhta, dia tidak punya alasan untuk menghentikan raja.

Alberu tiba-tiba terpikir kalau dia seharusnya menjadi raja saja. Seandainya komandan kesatria itu dapat mendengar pikirannya, dia akan sangat terkejut mendengar hal itu. Raon dan Eruhaben turun di dekat Alberu. Raon memberi tahu Eruhaben bahwa dia belum ingin tidur, sementara Eruhaben bersikeras bahwa dia harus tidur. Raon mengatakan bahwa dia benci tidur karena baru-baru ini dia terus bermimpi, jadi Eruhaben bertanya apakah dia bermimpi buruk.

Raon mengeluarkan kue dari toples kue di sebelah Alberu dan mengangguk. Tapi dia kemudian mengatakan tidak, jadi Eruhaben bertanya tentang mimpi Raon. Raon berpikir sejenak, tetapi menggelengkan kepalanya, mengatakan bahwa itu hanya mimpi belaka. Semua orang menoleh ke Raon yang akhirnya mengucapkan kata 'Dodam.' (Dodam adalah nama yang diberikan Cale kepada Raon dalam tes penghinaan) Eruhaben bertanya apa maksudnya, dan Raon mengatakan bahwa dia tidak tahu apa artinya. Dia hanya mendengar kata 'Dodam' dalam mimpinya.

Alberu menawarkan kue baru kepada Raon dan berkata bahwa Raon pasti sangat lelah. Raon memakan kue itu dan berkata bahwa dia tidak terlalu lelah. Namun, dia memuntahkan kue itu ketika dia melihat sesuatu. Anak-anak kucing juga berlari ke arah mereka karena terkejut. Cahaya hitam di salah satu dari lima buah bola telah menghilang, dan seseorang muncul. Itu adalah Clopeh yang dengan santai melihat sekeliling dengan ekspresi serius.

Eruhaben mengatakan bahwa dia tidak menyangka kalau Clopeh adalah yang pertama lulus ujian. Alberu setuju dengannya. Mereka berpikir kalau Clopeh akan menyerah dalam ujian itu, membantu sekutu mereka, atau menemukan cara untuk menghancurkan kuil. Semua orang di luar terkejut melihat Clopeh mengeluarkan perangkat penyimpanan video otomatis yang telah dia siapkan, dan kemudian mulai menyikat giginya.

Sementara Eruhaben kebingungan dengan apa yang Clopeh lakukan, Raon mengatakan kalau kamu hanya akan merasa lelah jika kamu mencoba memahami apa yang dipikirkan pria itu. Manusianya mengatakan bahwa tidak perlu memahami Clopeh. Kedua anak kucing itu juga setuju dengan Raon. Semua orang di luar juga melihat Clopeh dan mulai mendekati kuil. Eruhaben bergumam bahwa Clopeh sepertinya tidak tahu bahwa dia sedang diawasi. Clopeh terus melakukan sesuatu dengan senyum lembut di wajahnya.

***

Cale berpaling ke kuil yang telah hancur. Alberu dan Raon menghentikan Cale agar tidak pergi ke sana. Mereka memberi tahu Cale bahwa mereka akan pergi Bersama-sama ke sana. Cale mengiyakan seraya mengepalkan batu di tangannya. Darah masih mengalir di bibirnya, dan penampilannya yang santai memberi kesan kuat bahwa sesuatu akan terjadi. Dia menoleh ke Alberu dan meminta Alberu untuk membantunya bergerak.

Alberu menghela napas dan menunjukkan punggungnya ke Cale. Alberu tidak pernah menunjukkan punggungnya kepada siapa pun dalam hidupnya, tetapi melihat Cale seperti itu, dia tidak bisa menahannya. Alberu bertanya ke mana mereka akan pergi, dan Cale bertanya apa yang dia lakukan. Alberu menoleh dan melihat Cale ditopang oleh cakar depan Raon yang montok dan melayang di udara dengan sihir Raon. (Raon, kenapa?! Kenapa kamu menghentikan Alberu menggendong Cale di punggungnya?!) Jadi Alberu berdiri dan bertanya dengan senyum cerah ke mana mereka akan pergi.

Cale mengatakan bahwa mereka harus pergi ke ruang bawah tanah kuil. Saat Cale bergerak melayang, dia melihat sekeliling dan melihat di mana-mana terjadi kekacauan. Tidak ada yang menghentikan ketiganya dalam perjalanan. Ada sebagian orang yang melihat kelompok itu, tetapi kebanyakan dari mereka adalah pengikut WS yang takut pada Cale karena dia mengalahkan WS yang bagaikan dewa. Tiba-tiba, Raon melemparkan perisai hitamnya dan sebuah ledakan segera terdengar.

Itu adalah iw!WS yang menghancurkan perisai hitam dengan Pedang Malapetakanya. Tapi debu emas menghalangi iw!WS dan kedua naga itu mengejar iw!WS dan terus menyerangnya. Mata iw!WS dan Cale bertemu, dan Cale tersenyum pendek lantas berpaling dari iw!WS. Dia mendengar Alberu bergumam bahwa sekarang riwayat iw!WS sudah tamat. Mereka menatap iw!WS yang dengan marah berteriak, “Beraninya kamu, Berani-beraninya kamu -! Hanya sekali, kamu hanya mengalahkanku sekali karena aku kelelahan-!”

Alberu tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Dia mengatakan bahwa iw!WS mengakui bahwa Cale telah menang. Alberu mengatakan bahwa dia menantikan masa depan lalu berpaling. Jantungnya berdebar kencang saat menyadari bahwa WS tidak lagi menjadi masalah. Dia juga mengerti mengapa Cale menuju ke ruang bawah tanah kuil. Dewa keputusasaan adalah satu-satunya musuh yang tersisa. Jadi Alberu terkejut melihat Cale dan berpikir bahwa dia sudah gila.

Dia melihat Cale mengepalkan batu di tangannya dan bisa menebak apa yang Cale pikirkan. Cale ingin melawan dewa. Alberu bertanya-tanya apakah mungkin bertemu dewa, atau apakah mungkin mengalahkan dewa hanya dengan sebuah batu. Tetapi Cale berbicara kalau dia punya rencana, jadi Alberu memercayai Cale. Namun, Super Rock berteriak, “Cale, Cale! Jangan bilang?” Tapi Cale mengabaikannya.

Ketika mereka tiba di pintu masuk kuil, Raon membantu Cale mendarat. Cale berpikir bahwa semakin dia memuntahkan darah, semakin dia merasa segar. Dia meminta Raon untuk menjemput CH. Mereka bisa mendengar berbagai suara pertempuran sengit di lantai atas. Atau lebih tepatnya, itu lebih mendekati penghancuran sepihak atau penindasan sepihak daripada pertempuran. Rosalyn dan CH pasti menyebabkan kekacauan di lantai atas.

Raon mengatakan bahwa dia akan melakukannya, tetapi dia akan menghancurkan segalanya jika manusianya melakukan sesuatu yang bodoh. Cale tersentak melihat tatapan mata Raon yang bahkan lebih ganas dari mata WS. Cale berkata ya, dan Raon pergi untuk menjemput CH. Alberu bertanya pada Cale apa yang akan dia lakukan. Cale dengan percaya diri menjawab bahwa tidak ada hal buruk yang akan terjadi padanya karena dia hanya akan melakukan percakapan singkat dengan SG. Dia meminta Alberu untuk mencegah siapa pun memasuki pintu masuk ruang bawah tanah.

Keduanya berbincang sebentar. Alberu kemudian dengan ringan menendang perut iw!WS yang jatuh dan memegang tombaknya sebelum menyuruh Cale pergi. Cale berterima kasih kepada Alberu dan mengatakan bahwa tidak ada yang akan menyerangnya karena dia akan sekadar berbicara dengan dewa. Alberu percaya dan menambahkan agar jangan sampai terluka dan kalau dia akan memasuki ruang bawah tanah jika Cale tidak keluar setelah 5 menit. Dia mengatakan bahwa Cale luar biasa karena bisa membuat seorang putra mahkota menunggu.

Cale menuruni tangga dan suasananya menjadi lebih senyap. Hanya obor sihir yang menerangi tempat itu, tetapi saat dia berjalan, obor itu berangsur-angsur menghilang dan sebuah ruang yang hanya dipenuhi kegelapan pun muncul. Cale berhenti dan sepasang mata merah menyambutnya. Itu adalah mata dewa tersegel. Cale bertanya apa yang ingin dibicarakan SG. SG mengatakan bahwa Cale langsung pada intinya.

Cale berpikir itu wajar karena dia tidak punya apa-apa untuk dibicarakan dengan SG. Dia hanya ingin tahu kesepakatan seperti apa yang diinginkan SG. Sementara itu, Super Rock memberi tahu Cale, “Cale, Cale! Rilekskan genggamanmu! Telapak tanganmu bisa tergores! Batu itu bisa melukaimu!” Cale diam-diam menatap sepasang mata merah itu, dan SG setuju untuk langsung ke intinya. SG dengan tenang berbicara kepada Cale agar mengeluarkan 'dirinya'.

SG mengatakan bahwa jika Cale menyegelnya dengan kemampuan Embrace dan membawanya keluar dari kuil, dia akan memberi Cale info tentang para pemburu. Dia juga akan menjaga Cale dan orang-orang di sekitarnya tetap aman. SG mengatakan dia bahkan bersedia untuk bersumpah. Dia bisa memanggil Dewa kematian dan membuat sumpah kematian. SG melanjutkan bahwa mungkin sulit untuk dipercaya, tetapi dia serius dan semua yang dia katakan adalah benar. Namun, Super Rock berteriak, “Ah, Cale! Rilekskan genggamanmu! Telapak tanganmu bisa tergores!”

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 755        

>>>            

Chapter 757

===

Daftar Spoiler