Saturday, November 13, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#757)

 



Chapter 757: Semuanya Menyaksikan (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Cale mengendurkan genggaman tangannya, dan Super Rock merasa lega dan memuji Cale. Dia kemudian bertanya kepada SG mengapa para pemburu tampak mengincarnya. SG menjawab bahwa tubuh yang Cale miliki berasal dari garis keturunan Thames. Cale bertanya apakah keluarga Thames adalah salah satu dari tujuh keluarga pemburu, dan SG menjawab ya. SG mengatakan bahwa kerabat sedarah mereka yang hidup dalam pengasingan dan melakukan penelitian adalah orang bodoh yang hanya menjadi mangsa.

Cale mengerutkan kening dan bertanya-tanya apakah itu sesuatu yang tidak sebaiknya dia dengar. SG menghela napas dan menatap mata Cale, berkata, “Aku mengatakannya dengan santai karena kamu bukan Thames, tapi aku minta maaf jika aku menyinggungmu.” Super Rock mengatakan bahwa SG bertindak cukup rendah hati karena SG segera menenangkan Cale dengan meminta maaf. Cale mengeluarkan plakat emas dari sakunya. Di sinilah WS ‘disegel.’

Cale bertanya apakah para pemburu bertanggung jawab atas semua yang dia alami. SG tidak langsung menjawab Cale, tetapi berbicara tentang WS. SG mengatakan bahwa WS dikutuk agar kehilangan sesuatu yang berharga, jadi tidak mungkin WS memiliki pelayan yang setia. Dorph dan Sayeru juga memiliki kekuatan unik yang tidak mudah didapatkan. Sepasang mata merah itu mendekat ke Cale dan membisikkan pertanyaan seperti apakah bawahan itu mendapatkan kekuatan mereka secara kebetulan? Apakah WS benar-benar menemukan sendiri kekuatan kuno yang dia dapatkan?

Sepasang mata merah itu tertawa dan berkata bahwa WS berpikir bahwa itu adalah kemampuan atau keberuntungannya sendiri, bahwa itu adalah kebetulan. SG berbisik dengan suara lesu bahwa memang ada banyak kebetulan di dunia, tapi semua itu bukanlah kebetulan. Cale mengangkat kepalanya dan mencengkeram plakat emas. Dia bertanya apakah WS adalah sebuah bidak catur. Sepasang mata merah itu melengkung seperti bulan sabit dan menjawab bahwa Cale benar.

SG mengatakan bahwa WS berpikir bahwa dia bisa melahap SG dan menjadi dewa, tetapi kenyataannya adalah sebaliknya. SG-lah yang akan melahap WS. SG berbicara dengan sedikit suara bahagia, mengatakan bahwa tidak ada jiwa di dunia ini yang memakan keputusasaan sebanyak WS. Cale menatap plakat emas. SG melanjutkan bahwa WS pasti kehilangan banyak orang yang dia kasihi. Bahkan jika dia tidak mau, sebagai manusia, dia akan menghargai atau menyayangi seseorang atau sesuatu, sehingga telah banyak orang yang mati karena kutukannya.

SG mengatakan bahwa mungkin Dewa Kematian sekarang menyesali mengapa dia membuat kutukan seperti itu. Sepasang mata merah itu menatap plakat emas dan berkata kalau itu sangat disayangkan. Akan sangat bagus jika bisa memakan jiwa WS. Cale mengatakan bahwa seperti yang dia pikirkan, WS adalah pengorbanan yang disiapkan untuk SG oleh para pemburu. Tapi mata merah itu menatap Cale dengan acuh tak acuh.

Mata merah itu segera berpaling, mengatakan bahwa WS adalah pengorbanan untuk dirinya (SG), tetapi dia tidak berpikir bahwa itu dilakukan demi dirinya. Cale bertanya apakah SG dan para pemburu saling terkait. Mata merah itu tersenyum dan berkata mengapa dia harus memberi tahu Cale itu. Cale bergumam 'sayang sekali' lantas memasukkan kembali plakat emas ke sakunya. SG mengatakan bahwa dia akan memberi tahu lebih banyak ketika mereka membuat kesepakatan. Mata merah dengan hati-hati memperhatikan Cale saat dia merenung.

Cale dengan serius berpikir apakah dia harus berpura-pura setuju atau menghajar SG saja. Dia merasa tes yang terus-menerus itu melelahkan. Dia akhirnya memutuskan untuk menghajar SG saja. Dia tidak peduli jika SG memberikan info tentang para pemburu karena dia bisa saja bertanya kepada Zed atau meminta Cage untuk bertanya kepada Dewa Kematian. Jika itu tidak berhasil, dia bisa meminta Dewa Kematian untuk mengirim CJG. Jika itu CJG, dia mungkin akan memberi tahu Cale segalanya. Cale menoleh ke sepasang mata merah itu dan berpikir kalau dia tidak perlu mengkhawatirkan dewa bermata merah itu.

Dia memperkuat cengkeramannya pada batu di tangannya dan membuat keputusan. Dia hanya akan memercayai seseorang yang bisa dia percayai. SG pasti akan menusuknya dari belakang. SG kemudian mengatakan bahwa dia akan membuatnya mudah bagi Cale, jadi Cale bertanya apakah mereka bisa merahasiakan kesepakatan itu. Mata merah itu tersenyum senang mendengar pertanyaan Cale. Dia menjawab bahwa jika Cale mau, hanya mereka berdua yang tahu tentang kesepakatan itu.

Cale bertanya bagaimana mereka harus membuat kesepakatan, dan SG menjawab bahwa ketika tes selesai, Cale harus pergi ke ujung kuil dan melihat patung di dekat dinding. Cale hanya perlu menggunakan kemampuan Embrace-nya pada patung itu. Cale memiringkan kepalanya dan mengatakan bahwa sekutunya yang menyelesaikan tes terlebih dahulu bisa saja melihatnya. SG meyakinkan Cale bahwa tidak ada orang lain yang menyelesaikan tes lebih cepat dari Cale.

Cale bertanya 'benarkah?' dan SG menjawab, “Itu benar. Aku tidak berbohong hari ini. Aku bahkan bisa bersumpah demi kedewaanku.” Cale bertanya apakah dia harus percaya padanya, dan SG menyadari bahwa Cale tampaknya memercayainya. Jadi SG menjawab bahwa Cale bisa memercayainya. Cale berkata “Oke. Aku akan memercayainya.” Dia mengambil setengah langkah lebih dekat ke sepasang mata merah, dan menambahkan "Bukan kamu, tapi akal sehatku."

SG bingung dan Cale akhirnya melepaskan batu di tangannya. Kekuatan kuno angin ditambahkan ke batu itu. Cale berkata "Meledak" saat dia melemparkan batu itu di depan si mata merah. Batu yang memiliki kekuatan kuno angin, batu berlumuran darah, dan aura dominasi kemudian meledak dan hancur berkeping-keping, mengenai si mata merah. SG menjerit kesakitan, dan Cale tersenyum, mengatakan bahwa amarahnya telah hilang.

SG berteriak marah, tetapi Cale mengabaikan SG. Cale memperhatikan ruangan menjadi gelap dan mengatakan bahwa tesnya sepertinya sudah berakhir. SG membuat tes yang mengikuti aturan tertentu. SG dapat mengganggu tes, tetapi tidak mengubah aturan atau kerangka tes. Mungkin bertemu Cale kali ini karena fakta bahwa SG mendapat banyak kekuatan (keputusasaan). Seluruh ruang bawah tanah kuil bergetar dan Cale melihat Alberu menuruni tangga.

SG masih bisa terdengar menjerit-jerit sementara suara tes mengumumkan bahwa kemarahan Cale telah teratasi. Cale mengucapkan selamat tinggal pada Alberu sebelum menatap mata merah itu. Pembuluh darah di mata merah itu pecah, dan SG berteriak, “Kesepakatan, kesepakatan denganku… Beraninya kamu…!” Cale tersenyum cerah dan menjawab, “Mengapa aku harus memercayaimu? Lebih baik aku memercayai Clopeh.”

Mata merah itu mulai tertutupi energi hitam, dan Cale tertawa sambil menyeka bibirnya. Tes itu telah berakhir, dan dia tidak lagi berdarah karena sebelumnya itu hanyalah ilusi. SG menyerukan nama Cale dan Cale terus tersenyum. Cale berpikir, “Dewa tersegel. Tunggu saja. Aku akan menghancurkanmu.” Cale berpikir bahwa SG bahkan tidak bisa menggunakan kekuatannya di luar ilusi.

Cale bergumam kalau dia menantikannya dan dia akan memberi tahu SG bahwa kenyataan itu keras. Informasi pemburu? Dia bisa dengan mudah mendapatkan info itu dengan mengancam akan menghancurkan SG menjadi beberapa bagian. Cale tidak peduli jika SG adalah dewa, dia masih bisa mendapatkan info itu dari SG. Tempat itu menjadi gelap dan Cale melihat kilatan lampu merah. Dia menutup matanya pada cahaya yang menyilaukan, dan ketika dia membuka matanya, dia berada di tempat yang penuh dengan marmer putih.

“Tidak ada.”

Aula yang cukup besar itu terbuat dari marmer putih, tetapi tidak ada kehangatan dari siapa pun. Tidak ada satu pun jejak manusia yang terlihat.

Cale melihat sekeliling perlahan.

Aula itu hanya memiliki satu pintu masuk.

"Apakah aku benar-benar yang pertama datang?"

Dewa tersegel itu berkata belum ada yang lulus tes ini kecuali Cale. SG mengatakan kalau dia bahkan bersedia bersumpah atas kedewaannya, jadi itu mungkin saja benar.

-Cale, kamu baik-baik saja?

Atas pertanyaan Super Rock, Cale mengesampingkan pikirannya sejenak dan mengangguk. Dia berjalan perlahan.

Arah yang ditujunya adalah satu-satunya pintu masuk ke tempat ini.

Tidak ada pintu.

Itu hanya koridor marmer panjang yang diukir dengan ukiran hiasan.

Ini adalah akhir dari kuil yang dibicarakan oleh dewa tersegel. Mereka akan keluar dari ruang tertutup itu.

Begitu Cale memasuki koridor, dia menyentuh dinding marmer.

Tuk tuk.

Dia merasakan teksturnya dan segera menggunakan kekuatannya.

-Kamu, jangan-jangan!

Ketika Super Rock terkejut dan tidak bisa menyembunyikan kalau dia mengerti apa yang sedang terjadi.

Krek-

Sebagian dinding marmer mulai retak.

Tempat itu adalah pintu masuk menuju koridor dan aula.

"Asalkan kuil ini tidak runtuh."

-… Aku mengerti. Aku akan menyesuaikannya.

Dddrrrrr. Bummmmm!

Sebagian dari dinding marmer pecah dan menghalangi pintu masuk yang menghubungkan aula dan koridor.

Super Rock bertanya dengan hati-hati.

-Apakah ini untuk menghindari agar sekutumu tidak melihatnya?

Cale melihat ke pintu masuk yang diblokir dan berbalik lantas berjalan menuju koridor.

“Tidak perlu melihat pemandangan seperti itu. Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan.”

-… .

Super Rock menahan napasnya dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Tap, tap.

Langkah kaki Cale saat dia berjalan menyusuri koridor marmer putih yang indah, megah, dan abadi tidaklah berat maupun ringan.

Dia mengeluarkan belati hitam kayu kecil dari saku dadanya.

***

“A-Apa yang sedang dia lakukan? Kakek! Apakah kau dengar apa yang dikatakan manusiaku? Apa maksudnya 'pemandangan seperti itu'!"

“Aigo. B-b*jingan sial itu!”

“… Dia berkeliling.”

Alberu terfokus pada satu tempat dan tidak memerhatikan percakapan antara kedua naga itu.

“… Dia pergi kesana kemari.”

Clopeh Sekka yang sampai di ujung kuil sedang memasang alat penyimpan video otomatis di sana-sini. Senyum lembut terpasang di wajahnya.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 756       

>>>            

Chapter 758

===

Daftar Spoiler 



3 comments: