Chapter 757: Semuanya Menyaksikan (2)
Penerjemah:
Shira Ulwiya
Cale
mengendurkan genggaman tangannya, dan Super Rock merasa lega dan memuji Cale.
Dia kemudian bertanya kepada SG mengapa para pemburu tampak mengincarnya. SG
menjawab bahwa tubuh yang Cale miliki berasal dari garis keturunan Thames. Cale
bertanya apakah keluarga Thames adalah salah satu dari tujuh keluarga pemburu,
dan SG menjawab ya. SG mengatakan bahwa kerabat sedarah mereka yang hidup dalam
pengasingan dan melakukan penelitian adalah orang bodoh yang hanya menjadi
mangsa.
Cale
mengerutkan kening dan bertanya-tanya apakah itu sesuatu yang tidak sebaiknya dia
dengar. SG menghela napas dan menatap mata Cale, berkata, “Aku mengatakannya
dengan santai karena kamu bukan Thames, tapi aku minta maaf jika aku
menyinggungmu.” Super Rock mengatakan bahwa SG bertindak cukup rendah hati
karena SG segera menenangkan Cale dengan meminta maaf. Cale mengeluarkan plakat
emas dari sakunya. Di sinilah WS ‘disegel.’
Cale
bertanya apakah para pemburu bertanggung jawab atas semua yang dia alami. SG
tidak langsung menjawab Cale, tetapi berbicara tentang WS. SG mengatakan bahwa
WS dikutuk agar kehilangan sesuatu yang berharga, jadi tidak mungkin WS
memiliki pelayan yang setia. Dorph dan Sayeru juga memiliki kekuatan unik yang
tidak mudah didapatkan. Sepasang mata merah itu mendekat ke Cale dan membisikkan
pertanyaan seperti apakah bawahan itu mendapatkan kekuatan mereka secara
kebetulan? Apakah WS benar-benar menemukan sendiri kekuatan kuno yang dia
dapatkan?
Sepasang mata
merah itu tertawa dan berkata bahwa WS berpikir bahwa itu adalah kemampuan atau
keberuntungannya sendiri, bahwa itu adalah kebetulan. SG berbisik dengan suara
lesu bahwa memang ada banyak kebetulan di dunia, tapi semua itu bukanlah
kebetulan. Cale mengangkat kepalanya dan mencengkeram plakat emas. Dia bertanya
apakah WS adalah sebuah bidak catur. Sepasang mata merah itu melengkung seperti
bulan sabit dan menjawab bahwa Cale benar.
SG
mengatakan bahwa WS berpikir bahwa dia bisa melahap SG dan menjadi dewa, tetapi
kenyataannya adalah sebaliknya. SG-lah yang akan melahap WS. SG berbicara
dengan sedikit suara bahagia, mengatakan bahwa tidak ada jiwa di dunia ini yang
memakan keputusasaan sebanyak WS. Cale menatap plakat emas. SG melanjutkan
bahwa WS pasti kehilangan banyak orang yang dia kasihi. Bahkan jika dia tidak
mau, sebagai manusia, dia akan menghargai atau menyayangi seseorang atau
sesuatu, sehingga telah banyak orang yang mati karena kutukannya.
SG
mengatakan bahwa mungkin Dewa Kematian sekarang menyesali mengapa dia membuat
kutukan seperti itu. Sepasang mata merah itu menatap plakat emas dan berkata kalau
itu sangat disayangkan. Akan sangat bagus jika bisa memakan jiwa WS. Cale
mengatakan bahwa seperti yang dia pikirkan, WS adalah pengorbanan yang
disiapkan untuk SG oleh para pemburu. Tapi mata merah itu menatap Cale dengan
acuh tak acuh.
Mata merah
itu segera berpaling, mengatakan bahwa WS adalah pengorbanan untuk dirinya
(SG), tetapi dia tidak berpikir bahwa itu dilakukan demi dirinya. Cale bertanya
apakah SG dan para pemburu saling terkait. Mata merah itu tersenyum dan berkata
mengapa dia harus memberi tahu Cale itu. Cale bergumam 'sayang sekali' lantas
memasukkan kembali plakat emas ke sakunya. SG mengatakan bahwa dia akan memberi
tahu lebih banyak ketika mereka membuat kesepakatan. Mata merah dengan
hati-hati memperhatikan Cale saat dia merenung.
Cale dengan
serius berpikir apakah dia harus berpura-pura setuju atau menghajar SG saja.
Dia merasa tes yang terus-menerus itu melelahkan. Dia akhirnya memutuskan untuk
menghajar SG saja. Dia tidak peduli jika SG memberikan info tentang para
pemburu karena dia bisa saja bertanya kepada Zed atau meminta Cage untuk
bertanya kepada Dewa Kematian. Jika itu tidak berhasil, dia bisa meminta Dewa Kematian
untuk mengirim CJG. Jika itu CJG, dia mungkin akan memberi tahu Cale segalanya.
Cale menoleh ke sepasang mata merah itu dan berpikir kalau dia tidak perlu mengkhawatirkan
dewa bermata merah itu.
Dia
memperkuat cengkeramannya pada batu di tangannya dan membuat keputusan. Dia
hanya akan memercayai seseorang yang bisa dia percayai. SG pasti akan
menusuknya dari belakang. SG kemudian mengatakan bahwa dia akan membuatnya mudah
bagi Cale, jadi Cale bertanya apakah mereka bisa merahasiakan kesepakatan itu.
Mata merah itu tersenyum senang mendengar pertanyaan Cale. Dia menjawab bahwa
jika Cale mau, hanya mereka berdua yang tahu tentang kesepakatan itu.
Cale
bertanya bagaimana mereka harus membuat kesepakatan, dan SG menjawab bahwa
ketika tes selesai, Cale harus pergi ke ujung kuil dan melihat patung di dekat
dinding. Cale hanya perlu menggunakan kemampuan Embrace-nya pada patung
itu. Cale memiringkan kepalanya dan mengatakan bahwa sekutunya yang
menyelesaikan tes terlebih dahulu bisa saja melihatnya. SG meyakinkan Cale
bahwa tidak ada orang lain yang menyelesaikan tes lebih cepat dari Cale.
Cale
bertanya 'benarkah?' dan SG menjawab, “Itu benar. Aku tidak berbohong hari ini.
Aku bahkan bisa bersumpah demi kedewaanku.” Cale bertanya apakah dia harus
percaya padanya, dan SG menyadari bahwa Cale tampaknya memercayainya. Jadi SG
menjawab bahwa Cale bisa memercayainya. Cale berkata “Oke. Aku akan memercayainya.”
Dia mengambil setengah langkah lebih dekat ke sepasang mata merah, dan
menambahkan "Bukan kamu, tapi akal sehatku."
SG bingung
dan Cale akhirnya melepaskan batu di tangannya. Kekuatan kuno angin ditambahkan
ke batu itu. Cale berkata "Meledak" saat dia melemparkan batu itu di
depan si mata merah. Batu yang memiliki kekuatan kuno angin, batu berlumuran
darah, dan aura dominasi kemudian meledak dan hancur berkeping-keping, mengenai
si mata merah. SG menjerit kesakitan, dan Cale tersenyum, mengatakan bahwa
amarahnya telah hilang.
SG
berteriak marah, tetapi Cale mengabaikan SG. Cale memperhatikan ruangan menjadi
gelap dan mengatakan bahwa tesnya sepertinya sudah berakhir. SG membuat tes
yang mengikuti aturan tertentu. SG dapat mengganggu tes, tetapi tidak mengubah
aturan atau kerangka tes. Mungkin bertemu Cale kali ini karena fakta bahwa SG
mendapat banyak kekuatan (keputusasaan). Seluruh ruang bawah tanah kuil
bergetar dan Cale melihat Alberu menuruni tangga.
SG masih
bisa terdengar menjerit-jerit sementara suara tes mengumumkan bahwa kemarahan
Cale telah teratasi. Cale mengucapkan selamat tinggal pada Alberu sebelum
menatap mata merah itu. Pembuluh darah di mata merah itu pecah, dan SG
berteriak, “Kesepakatan, kesepakatan denganku… Beraninya kamu…!” Cale tersenyum
cerah dan menjawab, “Mengapa aku harus memercayaimu? Lebih baik aku memercayai
Clopeh.”
Mata merah itu
mulai tertutupi energi hitam, dan Cale tertawa sambil menyeka bibirnya. Tes itu
telah berakhir, dan dia tidak lagi berdarah karena sebelumnya itu hanyalah
ilusi. SG menyerukan nama Cale dan Cale terus tersenyum. Cale berpikir, “Dewa tersegel.
Tunggu saja. Aku akan menghancurkanmu.” Cale berpikir bahwa SG bahkan tidak
bisa menggunakan kekuatannya di luar ilusi.
Cale
bergumam kalau dia menantikannya dan dia akan memberi tahu SG bahwa kenyataan
itu keras. Informasi pemburu? Dia bisa dengan mudah mendapatkan info itu dengan
mengancam akan menghancurkan SG menjadi beberapa bagian. Cale tidak peduli jika
SG adalah dewa, dia masih bisa mendapatkan info itu dari SG. Tempat itu menjadi
gelap dan Cale melihat kilatan lampu merah. Dia menutup matanya pada cahaya
yang menyilaukan, dan ketika dia membuka matanya, dia berada di tempat yang
penuh dengan marmer putih.
“Tidak
ada.”
Aula yang
cukup besar itu terbuat dari marmer putih, tetapi tidak ada kehangatan dari
siapa pun. Tidak ada satu pun jejak manusia yang terlihat.
Cale
melihat sekeliling perlahan.
Aula itu hanya
memiliki satu pintu masuk.
"Apakah
aku benar-benar yang pertama datang?"
Dewa tersegel
itu berkata belum ada yang lulus tes ini kecuali Cale. SG mengatakan kalau dia
bahkan bersedia bersumpah atas kedewaannya, jadi itu mungkin saja benar.
-Cale, kamu
baik-baik saja?
Atas
pertanyaan Super Rock, Cale mengesampingkan pikirannya sejenak dan mengangguk.
Dia berjalan perlahan.
Arah yang
ditujunya adalah satu-satunya pintu masuk ke tempat ini.
Tidak ada
pintu.
Itu hanya
koridor marmer panjang yang diukir dengan ukiran hiasan.
Ini adalah
akhir dari kuil yang dibicarakan oleh dewa tersegel. Mereka akan keluar dari
ruang tertutup itu.
Begitu Cale
memasuki koridor, dia menyentuh dinding marmer.
Tuk tuk.
Dia
merasakan teksturnya dan segera menggunakan kekuatannya.
-Kamu, jangan-jangan!
Ketika
Super Rock terkejut dan tidak bisa menyembunyikan kalau dia mengerti apa yang sedang
terjadi.
Krek-
Sebagian
dinding marmer mulai retak.
Tempat itu
adalah pintu masuk menuju koridor dan aula.
"Asalkan
kuil ini tidak runtuh."
-… Aku
mengerti. Aku akan menyesuaikannya.
Dddrrrrr. Bummmmm!
Sebagian
dari dinding marmer pecah dan menghalangi pintu masuk yang menghubungkan aula
dan koridor.
Super Rock
bertanya dengan hati-hati.
-Apakah ini
untuk menghindari agar sekutumu tidak melihatnya?
Cale
melihat ke pintu masuk yang diblokir dan berbalik lantas berjalan menuju
koridor.
“Tidak
perlu melihat pemandangan seperti itu. Aku hanya melakukan apa yang harus aku
lakukan.”
-… .
Super Rock
menahan napasnya dan tidak mengatakan apa-apa lagi.
Tap, tap.
Langkah
kaki Cale saat dia berjalan menyusuri koridor marmer putih yang indah, megah,
dan abadi tidaklah berat maupun ringan.
Dia
mengeluarkan belati hitam kayu kecil dari saku dadanya.
***
“A-Apa yang
sedang dia lakukan? Kakek! Apakah kau dengar apa yang dikatakan manusiaku? Apa maksudnya
'pemandangan seperti itu'!"
“Aigo. B-b*jingan
sial itu!”
“… Dia
berkeliling.”
Alberu terfokus
pada satu tempat dan tidak memerhatikan percakapan antara kedua naga itu.
“… Dia
pergi kesana kemari.”
Clopeh
Sekka yang sampai di ujung kuil sedang memasang alat penyimpan video otomatis
di sana-sini. Senyum lembut terpasang di wajahnya.
***
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Sumber: https://adarterra.wordpress.com/
<<<
>>>
Chapter 758
===
Clopeh I love you
ReplyDeleteAyo🤨
DeleteClopeh I love you (2)
ReplyDelete