Sunday, November 14, 2021

Remarried Empress (#268) / The Second Marriage

 



Chapter 268: Antara Tugasnya Sebagai Kaisar dan Tugasnya Sebagai Suami (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Viscount Roteschu juga hadir di acara jamuan makan, jadi tidak sulit memanggilnya.

Rashta memerintahkan Viscount Roteschu agar mengunjunginya setelah jamuan makan selesai.

Roteschu pergi menemuinya sekitar pukul sembilan malam. Rashta membiarkannya masuk ke ruang tamu dan memerintahkan semua pelayannya keluar.

Ditinggal sendirian, mata Viscount berbinar berpikir kalau dia akan membicarakan tentang sebuah rahasia.

Rashta mulai berbicara sambil menyembunyikan niat tergelapnya.

"Bisakah kamu memanggil tentara bayaran yang terampil dan rahasia?"

Viscount Roteschu tersenyum bangga,

"Tidak sulit bagiku untuk memanggil tentara bayaran."

"Seorang tentara bayaran yang mampu membunuh demi uang."

Viscount Roteschu sedikit terkejut, tetapi kali ini dia menjawab dengan senyum sinis.

"Tentu saja."

Begitu Roteschu pergi, Rashta sangat gembira. Aku tidak percaya aku bisa menggunakan tangan Viscount Roteschu sendiri untuk membunuh Rivetti yang hina!

Jika semuanya berjalan lancar, Rivetti akan mati, dan Viscount Roteschu akan senang tidak mengetahui apa yang telah dia lakukan. Bagaimana jika aku mengakui yang sebenarnya kepadanya nanti? Bukankah dia akan menjadi gila?

Tetapi ketika dia bangun setelah tidur malam yang nyenyak, kegelisahan menghampirinya. Bagaimana jika Viscount Roteschu mencoba menggunakan ini untuk melawannya di masa mendatang? Dia terlanjur memiliki hubungan dengannya yang tidak dia sukai, apakah tidak apa-apa menambahkan kelemahan lain ke dalam daftar ini?

Setelah banyak berpikir, Rashta memutuskan untuk mengunjungi Duke Elgy. Bagaimanapun, dia ingin memberitahunya tentang Sovieshu dan Baron Lant yang melarang persahabatan mereka.

Ketika Rashta memberitahunya tentang kekhawatiran Sovieshu dan Baron Lant, Duke Elgy tersenyum acuh tak acuh.

“Terserah Rashta untuk memutuskan apakah akan mempercayai rumor itu atau tidak. Bukan rumor yang penting, tapi kebenarannya.”

"Duke Elgy adalah pria hebat, aku tidak mengerti mengapa rumor buruk beredar."

"Rasa dengki."

"Ya. Kau adalah salah satu pria paling tampan yang pernah aku lihat. Kau memiliki pesona kuat yang tidak bisa dilampaui orang lain.”

Rashta mengaku, menatap Duke Elgy, yang santai meskipun ada rumor buruk.

Namun, ekspresi Duke Elgy menjadi sangat serius ketika Rashta memberitahunya bahwa dia meminta Viscount Rostechu untuk memanggil tentara bayaran.

Melihat ekspresi itu, Rashta semakin gelisah dan bertanya.

“Tidakkah menurutmu itu permintaan yang cocok untuk Viscount Roteschu?”

“Itu tergantung pada apa yang kamu ingin tentara bayaran itu lakukan. Apa yang ingin kamu perintahkan?

Rashta ragu-ragu, tidak dapat mengatakan, 'Aku akan menyuruhnya membunuh putri Viscount Rostechu.'

Melihat keraguan Rashta, Duke melanjutkan seolah itu tidak mengganggunya,

"Apa pun yang kamu perintahkan, kamu harus memastikan bahwa tentara bayaran yang dibawa oleh Viscount Roteschu bukanlah bawahannya."

Rashta khawatir. Viscount Roteschu memiliki pikiran jahat, dan dia tidak sabar untuk menemukan kelemahan lain untuk digunakan melawannya.

Tentara bayaran yang dibawa oleh Viscount Roteschu kemungkinan besar adalah bawahannya.

“Akan sulit untuk memercayai tentara bayaran yang dibawa oleh Viscount Roteschu. Apa yang harus aku lakukan?"

"Aku tidak tahu."

"Dan jika kamu memanggil seseorang ..."

"Itu bukan masalah."

"Baguslah!"

Rashta senang, tetapi Duke Elgy menggelengkan kepalanya.

Aku bisa memanggil seseorang, tetapi masalahnya sama. Pertama-tama kamu harus memastikan orang itu bukan bawahanku.”

"Tapi Duke berbeda dari Viscount jahat itu, kan?"

"Betul sekali."

Duke Elgy tersenyum halus.

"Tapi Rashta, bukankah kamu mencari seseorang untuk melakukan sesuatu yang bahkan tidak bisa kamu katakan padaku?"

Itu benar.

Rashta kembali ke kamarnya dan merenung sambil minum teh.

Tidak peduli melalui siapa dia mendapatkan tentara bayaran, dia harus sangat berhati-hati.

Tentu saja, tidak bisa melalui Viscount Roteschu. Dan jika dia melakukannya melalui orang lain, dia mungkin akan mendapatkan Roteschu kedua (T/N: orang lain yang tahu kelemahan Rashta dan memerasnya seperti Roteschu).

'Rashta harus mendapatkan tentara bayaran.'

Setelah banyak berpikir, Rashta mengambil keputusan.

Kalau tidak, aku tidak akan bisa tetap tenang.

Meskipun mungkin sedikit berbahaya, Rashta memutuskan pergi ke tempat dia dulunya tinggal sebagai budak secara pribadi.

* * *

Sementara itu.

Koshar, yang telah memimpin kavaleri dan menyerbu barak sementara bandit Seribu Abadi, berada di tengah-tengah konfrontasi dengan Penguasa Surgawi dari bandit Seribu Abadi, Kelderek.

Penguasa Surgawi dari bandit Seribu Abadi telah mundur ke barisan belakang dengan rekan-rekannya yang terluka dengan tergesa-gesa, dan semua kavaleri yang dibawa Koshar berbaris dalam tiga barisan.

Kelderek menyeka tangannya di dahinya untuk menyeka keringat, tetapi mengutuk marah ketika dia menyadari itu adalah darah.

"Apa yang kamu lakukan di sini?! Tidak bisakah kamu hidup tanpa melihat wajah kami? Hah?!"

"Apakah kamu tidak terlalu kasar kepada teman yang sudah lama tidak kamu temui?"

“Teman? Kamu seorang b*jingan! ”

"Aku bahkan datang sejauh ini karena aku merindukanmu."

"Pergi! Tolong pergi dari hidupku!”

Kesatria Kekaisaran Barat yang mengikuti Koshar saling bertukar pandang. Sungguh menakjubkan melihat pemimpin bandit Seribu Abadi yang ditakuti mengamuk di depan Koshar seperti anak berusia tujuh tahun.

Pada saat yang sama, mereka senang melihat Koshar mengejeknya dengan sinis.

“Kasih sayangmu tidak lagi sama? Aku akan tinggal di sini supaya aku bisa melihat wajahmu.”

"Dasar bajingan kotor!"

Kelderek mendengus sambil menyeka darah. Tapi Koshar masih tersenyum dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur.

Dia tampak seperti seorang kesatria yang baik hati dengan penampilannya yang tampan, tetapi Kelderek tahu lebih baik daripada siapa pun betapa gilanya Koshar.

Selama tinggal di perbatasan Kekaisaran Timur. Dia awalnya mengira Koshar adalah seorang bangsawan muda yang malang dengan rasa keadilan yang membara.

Tetapi setelah melihat Koshar muncul dari waktu ke waktu di medan perang mengayunkan pedangnya, dan memintanya untuk bermain dengannya karena dia bosan, Kelderek menyadari bahwa dia adalah orang gila sejati!

Kelderek juga menyadari hal ini pada satu kesempatan ketika dia menyusup ke kota dan melihat Koshar dalam pakaian bangsawannya. Dia bukan bangsawan dengan rasa keadilan yang membara, tetapi orang gila yang telah belajar sopan santun dan mengendalikan kegilaannya!

Di depan bangsawan lain, dia berpura-pura menjadi 'kesatria muda yang tidak bisa beradaptasi dengan baik dengan bangsawan'.

"B*jingan keji!"

Kelderek mengutuk lagi, dan memberi isyarat agar bawahannya mundur.

"Sudah mau pergi?"

Koshar bertanya, mengangkat alisnya dengan kecewa.

Kemudian Kelderek menarik tali kekang kuda dan kuda itu meringkik. Pemimpin bandit, menunggang kuda, berteriak dengan marah.

“Aku akan pergi ke tempat lain. Aku akan pergi ke tempat lain di mana kamu tidak ada!"

* * *

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 267               

>>>             

Chapter 269

===

Daftar Chapters 


No comments:

Post a Comment