Wednesday, September 22, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#743)

 



Chapter 743: Kapan Kamu Paling Marah? (3)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Venion menatap mata dingin Cale. Dia hampir mati beberapa hari yang lalu dan mengalami penghinaan seperti itu. Dia ingin membunuh orang di depannya. Venion berkata kepada Cale bahwa dia gila, dan Cale menjawab, “Aku tahu. Apa aku terlihat normal?” Venion tertegun dan Cale tersenyum, berpikir bahwa sekarang Venion pasti marah tapi juga takut. Cale bertanya apakah Venion sedang mencari naga itu.

Cale mengatakan bahwa Marquis pasti telah menyuruh Venion untuk menemukan naga itu. Marquis bukanlah seseorang yang menoleransi kegagalan. Meskipun anak tertuanya lumpuh, Marquis tidak pernah ikut campur. Marquis memang orang seperti itu. Itulah sebabnya Cale menggoda Venion karena kehilangan sang naga. Dia juga bertanya kepada Venion apakah dia punya waktu untuk mencari Veminion (kependekan dari Venion’s antek, sebutan orang-orang dari Discord EAP) karena saudara-saudaranya akan berusaha untuk mendapatkan posisinya.

Venion mengira biang onar di depannya adalah orang bodoh. Tapi orang di depannya sekarang berbeda. Orang itu memandang rendah dirinya. Venion bertanya kepada Cale di mana naga itu berada, dan Cale menjawab dia tidak tahu. Pada saat itu, kesatria eksklusif Venion mengarahkan pedang ke Cale, menyuruhnya berhenti berlagak sombong dan memberi tahu Venion segalanya jika dia ingin hidup.

Tapi sebuah pedang juga teracung di depan si kesatria. Kesatria itu menoleh dan melihat seorang pria berambut hitam (CH) mengacungkan pedang padanya. Namun, Cale menyuruh CH untuk berhenti, jadi CH menurunkan pedangnya. Mata Venion bergetar dan bertanya apakah dia naga itu. Cale menjawab bahwa CH adalah manusia, dan bertanya apakah Venion takut pada sang naga. Venion mengatakan itu omong kosong.

Venion mengingat adegan dari beberapa hari yang lalu. Gua itu runtuh, tubuhnya tidak bisa bergerak, orang-orang panik – itu benar-benar bencana. Ketika dia menyadari bahwa dia selamat, itu setelah semuanya telah runtuh. Venion berpikir bahwa naga yang sebenarnya adalah bencana itu sendiri. Dia kemudian mendengar Cale berbisik, "Apakah kamu takut?"

Dia melihat mata garang Veminion (μ‹œνΌλ ‡λ‹€ bisa berarti biru tua atau tatapan garang. Aku memilih garang karena aku tidak yakin apakah mata Veminion benar-benar biru tua). Sorot mata Veminion tenang seolah dia tahu segalanya. Cale meminta Venion untuk menjawab apakah dia benar-benar takut pada sang naga. Dia berbisik seperti iblis kepada Venion, mengatakan bahwa jika Venion menjawabnya, dia akan memberikan Venion jawaban yang dia inginkan.

Venion menyangkal bahwa dia takut pada sang naga, tetapi tidak bisa menyembunyikan getaran suaranya. Cale tersenyum cerah, jadi Venion kesal dan memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Veminion. Anak buahnya mengeluarkan senjata mereka, dan CH juga menghunus pedangnya. Tetapi sebuah suara lembut bergema, "Haruskah aku mengirim ke saudaramu apa yang telah kamu lakukan di gang belakang?"

Mata Venion bergetar, dan Cale menjawab bahwa jika dia mati, dokumen yang merinci transaksi gelap Venion akan dikirim ke saudara-saudaranya. Venion berkata itu omong kosong, tetapi Cale hanya tertawa. Cale menyebutkan lokasi tertentu, dan Venion bertanya bagaimana dia tahu tentang itu. Cale ingat semua bukti yang terkait dengan Venion dan kelemahannya. Jadi dia memberi tahu Venion bahwa dia tahu semua kelemahan Venion.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Venion bingung dan Cale bisa melihat kekacauan, penghinaan, dan ketakutan di mata itu. Cale mengatakan bahwa jika Venion membunuhnya, saudara-saudaranya akan mendapatkan dokumen-dokumen itu. CH yang menonton semua ini mengingat adegan beberapa hari yang lalu. Mereka telah pergi ke beberapa tempat ketika Cale membelanjakan uang secara berlebihan. Salah satu tempat yang mereka kunjungi adalah penyihir yang berspesialisasi dalam surat atau pengiriman.

Penyihir itu menarik biaya tinggi, jadi dia hanya mengurus pesan penting atau barang berharga. Cale memberinya tiga bundel dokumen saat itu, meminta si penyihir agar menyimpan dokumen untuk saat ini. Akhirnya sekarang CH menyadari dokumen apa itu. Dokumen-dokumen itu berisi kelemahan Venion. CH berpikir bahwa Cale sekadar menghabiskan uang dengan gila-gilaan, tetapi Cale juga punya sifat yang cermat.

Saat itu, CH menanyakan nama Cale, tetapi Cale menghindari menjawab CH. Cale mengatakan bahwa tidak perlu mengetahui namanya, dan cukup memanggilnya 'orang jahat' atau 'antek.' Kembali ke masa sekarang, Venion menekan amarahnya dan bertanya kepada Cale apakah dokumen itu tidak akan diberikan kepada saudara-saudaranya jika dia membiarkan Veminion hidup. Cale mengatakan sesuatu tentang Venion yang akan mencoba membunuhnya, dan Venion sepakat dengan itu (saya bingung dengan MTL di bagian ini, jadi saya lewatkan saja. Venion tidak pantas mendapatkan perhatian saya.)

Venion memerintahkan anak buahnya untuk menyingkirkan senjata mereka, dan anak buahnya mengikutinya perintahnya. Dia menyuruh Cale untuk keluar dari kereta, dan Cale pun keluar. Venion bertanya untuk terakhir kalinya apakah Cale benar-benar tidak tahu di mana naga itu berada. Cale berkata ya, dia benar-benar tidak tahu. Venion mengangguk dan rombongannya segera meninggalkan desa. Penduduk desa yang telah melihat mereka menjadi waspada terhadap mereka karena mereka terlibat dengan bangsawan.

Cale sedikit menyesal karena kesan pertama mereka kepada penduduk desa tidak begitu baik. Cale mendekati CH dan bertanya apakah dia melihatnya. Cale tersenyum dan berkata bahwa tangan Venion gemetar. Sepertinya Venion menyadari bahwa posisinya sebagai penerus ada dalam bahaya. Dia mencoba bersikap tenang, tetapi tidak bisa menyembunyikan ketakutannya. CH bertanya kepada Cale apakah dia akan baik-baik saja karena Venion mungkin akan kembali padanya setelah menghilangkan semua kelemahannya.

Cale tertawa dan bertanya kepada CH apakah dia mengingat penyihir itu, membuat CH sedikit tersenyum. Pada saat itu, Cale meminta si penyihir untuk menyimpan dokumen-dokumen itu selama dua hari, dan mengirimkannya ke tiga tempat sesudahnya. Satu akan dikirim ke adik perempuan Venion yang saat ini merupakan saingan terkuat Venion. Yang kedua akan dikirim ke Taylor yang lumpuh.

CH mengatakan bahwa dokumen-dokumen itu memiliki ketebalan yang berbeda. Yang satu tipis sementara dua lainnya tebal. Cale mengatakan bahwa yang tipis itu untuk adik perempuannya dan yang lebih tebal yang memiliki info lebih detail dan mematikan adalah untuk dua orang lainnya. Orang ketiga adalah Alberu Crossman. Itu sebenarnya akan dikirim ke Tasha karena Cale tahu identitas palsu Tasha.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale memasuki rumah dan CH mengikutinya. CH mengatakan bahwa Cale akan dalam bahaya, tetapi Cale menjawab bahwa Venion tidak akan punya waktu untuk mengunjunginya. Karena Alberu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. Cale juga mengatakan bahwa dia mengirim dokumen sebagai informan anonim. CH mengatakan bahwa dia tidak mengerti, dan Cale hanya mengangkat bahu dan tersenyum licik.

Dia mengeluarkan selembar kertas dari sakunya dan memberikannya kepada CH, mengatakan untuk memberikannya kepada Taylor jika Taylor mengunjungi mereka. Di kertas itu ada info tentang kekuatan kuno yang bisa menyembuhkan Taylor, sesuatu yang akan menghubungkan Taylor dan Alberu. Cale kemudian bertanya kepada Raon yang tidak terlihat apakah dia melihat semuanya. Dia mengatakan bahwa Venion takut pada dirinya (Raon). Cale yakin naga itu mengikutinya sampai ke bagian dalam kereta karena dia mengkhawatirkan Cale.

"Kau sudah mengalahkannya, menang darinya, dan membuatnya kewalahan."

Klik.

Choi Han menutup pintu.

Seekor naga hitam muncul. Raon menatap Cale.

“Jadi jangan khawatir atau cemas lagi.”

Naga hitam itu menganggap manusia di depannya itu aneh.

Dia jelas-jelas lemah dan orang jahat.

Bagaimana dia bisa tersenyum begitu bangga?

“Dia akan segera dihancurkan. Aku membuatnya seperti itu.”

Dan kenapa aku merasa lega melihat senyum itu?

Raon tanpa sadar menutupi wajahnya dengan kedua cakar depannya.

Pada saat itu, Cale tersenyum getir.

“Tidak ada yang perlu ditakutkan sekarang. Bahkan jika aku pergi, kau punya tempat untuk kembali, kau sudah diajari cara menulis, kau telah diajari banyak hal, dan kau telah bertemu banyak orang.”

Naga hitam itu perlahan menurunkan cakar depannya dan menatap Cale. Cale tersenyum dan bertanya dengan tenang.

“Kamu bisa melakukannya, kan?”

Naga hitam itu menatap Cale tanpa menjawab untuk waktu yang lama sebelum membuka mulutnya.

“…Manusia, siapa kamu?”

"Umm…"

Cale menoleh ke Choi Han. Choi Han bungkam seraya bersandar di depan pintu yang tertutup. Memindahkan pandangannya kembali ke Raon, mata biru tua itu menatapnya dengan lekat.

Cale tidak bisa mengabaikan tatapan kerinduan di depannya. Jadi dia menjawab lebih santai dari biasanya.

“Cale.”

Berkedip. Mata bundar Raon berkedip.

‘Itu bukan namanya.’

Itu bukan nama antek jahat Venion.

Naga hitam itu mampu menyadari bahwa manusia di depannya tidak seburuk itu, seperti yang dirasakan oleh intuisinya.

"Apakah kamu akan pergi?"

Naga hitam bertanya dan manusia di depan menjawab.

"Ya."

"Bisakah kamu tidak pergi?"

“Itu akan sulit.”

“Lalu kenapa kau menyelamatkanku?”

Percakapan yang tidak terputus itu berhenti sejenak.

Naga hitam itu terus berbicara kepada manusia yang tidak menjawab.

“Apakah karena kasihan? Atau bosan?”

Dan pria itu menjawab.

“Aku hanya ingin melakukannya.”

Ketegangan yang mengalir melalui tubuh naga muda itu menghilang dalam sekejap.

Cale mengulurkan tangan dan membelai kepala naga itu.

“Aku tidak akan bisa bertanggung jawab sampai akhir, tetapi kau adalah naga yang hebat. Kau adalah naga yang hebat dan kuat. Kau akan melakukannya dengan cukup baik. Ada orang itu juga.”

Naga muda itu menutupi wajahnya lagi dengan kedua cakar depannya.

"Kamu ... kamu adalah manusia yang jahat."

Pfftt.

Sebuah tawa terdengar. Naga itu menurunkan cakarnya dan melihat orang jahat itu, tidak, Cale tersenyum lembut padanya.

“Benar yang kau bilang. aku adalah orang jahat. Aku bersungguh-sungguh.”

Mulut naga hitam perlahan terbuka.

"Selamat tinggal."

Dan tanpa dia sadari, naga itu tersenyum.

Itu terjadi begitu saja. Dia tidak sendiri bisa memahaminya, tetapi dia hanya tersenyum.

"Oke. Selamat tinggal."

"Selamat tinggal."

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale tersenyum mendengar sapaan Choi Han.

"Kamu juga baik-baik, dan jalani hidup yang nyaman."

Tiba-tiba, naga hitam itu mendorong wajahnya di antara Choi Han dan Cale.

"Nah, orang jahat, apakah itu berarti orang jahat yang asli akan bangun begitu kamu pergi?"

"Mungkin saja?"

Itu adalah ilusi, tetapi dia tidak tahu apa yang akan terjadi.

Cale menelan kembali kata-katanya.

Tapi pada saat itulah.

-Menemukan petunjuk 'menghilangkan musuh', petunjuk yang akan membuat subjek Raon Miru melupakan penghinaannya.

-Menemukan petunjuk 'penghiburan', petunjuk yang akan membuat subjek Raon Miru melupakan penghinaannya.

-Menemukan petunjuk 'kasih sayang', petunjuk yang akan membuat subjek Raon Miru melupakan penghinaannya.

-Menemukan petunjuk...

Suara itu terus berbicara bertubi-tubi.

-Menemukan petunjuk 'hati yang hangat', petunjuk yang akan membuat subjek Raon Miru melupakan penghinaannya.

Cale tersenyum dengan sedikit penyesalan.

"Sekarang saatnya berpisah."

"…Sekarang?"

Saat Choi Han mengatakan itu, Cale perlahan menganggukkan kepalanya dengan muka masam.

Pada saat yang sama, suara tes berbicara.

-Menyelesaikan tes penghinaan 2/2.

Sedikit demi sedikit, cahaya ungu dan hitam mulai melayang di sudut penglihatan Cale.

Itu artinya ujian akan segera berakhir.

"Oke, aku- gah!"

Tapi dia tidak bisa menyelesaikan kata-katanya.

“Putuskan sebelum kamu pergi!”

"Ack ... uhh ... hah?"

Cale bisa melihat dua cakar depan dan mata naga hitam yang galak mencengkeram kerahnya.

Naga muda itu berteriak.

"Nama! Namaku, aku akan membiarkanmu memutuskannya!"

Sorot mata naga itu tampak putus asa.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 742           

>>>            

Chapter 744

===

Daftar Spoiler 


[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#742)

 



Chapter 742: Kapan Kamu Paling Marah? (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Keesokan harinya, Cale dan dua orang lainnya memasuki butik kelas atas di wilayah Henituse. Dari sudut pandang pemilik toko, Cale tampak seperti antek yang tampak kejam mengenakan pakaian compang-camping sementara CH adalah pria yang sangat tampan dengan pakaian compang-camping juga dengan tampang yang tampak seperti antara remaja dan pemuda. Pemilik toko menyambut mereka dengan senyum tetapi terkejut ketika dia melihat sesuatu berwarna merah tua di ujung pakaian Cale.

Dia tahu bahwa hanya darah yang berwarna seperti itu. Itu karena pertempuran sengit terjadi di Hutan Kegelapan tadi malam, dan pakaian Cale terkena noda darah ketika dia melewati tempat itu. Pemiliknya menatap Cale dan berpikir bahwa dia tampak seperti bos dari gang belakang. Tetapi dia menyadari bahwa Cale bukan orang biasa. Dia juga melihat bekas samar darah di sarung pedang CH.

Sebagai seseorang yang bekerja di wilayah Henituse selama bertahun-tahun, dia tahu bahwa tidak ada aktivitas bawah tanah di tempat ini. Namun, ada dua orang ini di sini. Cale kemudian memberi pemiliknya sebuah tas penuh koin emas yang berkilau, dan pemiliknya tercengang dan jantungnya berdebar kencang. Pemiliknya menyadari bahwa keduanya orang kaya, dan Cale berkata sambil tersenyum bahwa dia ingin membeli beberapa pakaian.

Cale juga memberi tahu pemiliknya bahwa mereka akan membeli pakaian untuk CH. Pemilik toko dengan antusias mengatakan bahwa dia akan melakukan semua yang mereka inginkan. Dia bergegas membawa mereka ke kamar mewah dan menyajikan makanan ringan dan minuman untuk mereka. Dia mengatakan bahwa dia akan mengukur mereka. Setelah itu, CH duduk di sofa dan melirik Cale yang sedang makan permen.

Pemilik toko tidak melihat kue di sebelah Cale mengambang di udara dan menghilang satu per satu. Raon melalui telepati mengatakan bahwa kue itu enak dan Cale mengangguk. Cale meletakkan semangkuk permen di tempat Raon duduk. Setelah itu, mereka menuju ke toko perhiasan yang merupakan cabang dari Guild Pedagang Flynn. Cabang itu gempar karena Cale ingin menjual beberapa permata langka kepada mereka.

Staf cabang itu mengatakan bahwa mereka akan melelangnya di ibukota. Setelah mereka pergi, manajer dan staf mengatur dokumen dan staf itu kebingungan dengan apa yang ditulis sang manajer. Manajer menggambarkan CH sebagai pendekar pedang yang ditemani oleh seorang kepala pelayan yang terlihat seperti seorang antek. Tetapi staf itu berpikir bahwa antek itu adalah sang majikan dan pendekar pedang itu adalah kesatria pengawal.

Bagaimanapun, staf itu pergi untuk menghubungi cabang di ibukota dan manajer bertanya-tanya apakah keduanya berasal dari keluarga Henituse dan mencoba mengedarkan sejumlah uang secara diam-diam. Tetapi jika tidak, dia bertanya-tanya dari mana orang kaya itu tiba-tiba muncul. Dia kemudian berpikir bahwa mereka tidak terlihat seperti seseorang dari Henituse, tetapi menghabiskan uang layaknya Henituse. {Wkwkwk…. orang kkaayyah…😊}

Di cabang lainnya, seorang karyawan bertanya apakah mereka harus menghubungi Billos. Karyawan itu berpikir bahwa seorang pria kaya yang hebat akan meniupkan angin kencang ke dalam ekonomi Henituse. Adegan berganti. Cale mengajak CH dan Raon yang tak terlihat ke beberapa tempat. Cale mengatakan bahwa mereka akan membeli tanah, dan mata CH bergetar ketika dia melihat Cale. Dia melihat barang bawaan yang dia bawa dan kereta mewah yang baru dibeli milik mereka.

Cale mengatakan bahwa dia ingin membangun sebuah pondok di Desa Harris. Mereka pergi ke seseorang yang membangun rumah, dan Cale melemparkan sekantong koin emas. Cale bertanya apakah pembangun dapat membangun rumah dengan cepat, dan pembangun dengan antusias mengatakan bahwa itu akan dilakukan secepat mungkin. Dia melemparkan sekantong koin emas lagi dan pembangunnya dengan bersemangat berkata bahwa dia bahkan akan membangun sebuah rumah yang besar dan kokoh.

Mereka pergi ke suatu tempat yang mengantarkan makanan, dan stafnya dengan antusias mengatakan bahwa mereka akan mengantarkan makanan kepada mereka di mana pun kelompok Cale berada. Raon berbicara dengan CH, mengatakan bahwa orang jahat itu aneh. Cale berjalan keluar dari toko dan berkata bahwa dia lapar. Mereka pergi ke restoran dan Cale mengatakan bahwa steik di wilayah Henituse adalah yang terbaik. Raon sudah melepas sihir tembus pandangnya dan sedang makan steik. Cale tersenyum senang melihat pemandangan itu dan berkata bahwa dia akan mengajari mereka tentang banyak hal. Raon menghindari tatapan Cale sementara CH tersenyum getir.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Cale menatap ke luar jendela. Mereka berada di Desa Harris yang tenang, meskipun berisik karena suara konstruksi. Pondok yang mereka pesan sedang dibangun. Cale teringat ketika dia pergi ke lantai lima rumah marmer, Super Rock tidak ada di sana. Dia merasa tidak nyaman karenanya, tetapi berpikir bahwa itu karena ini adalah ilusi.

Kelompok itu telah menyewa sebuah rumah di Desa Harris. Cale mengetuk meja saat dia berbicara dengan Raon dan CH. Raon dengan bangga mengatakan bahwa dia merasa itu sulit. Cale bertanya apakah naga itu benar-benar belum mengenal huruf-huruf itu. Raon menjawab bahwa dia membutuhkan setidaknya satu tahun untuk mempelajari huruf-huruf itu. Cakar depannya mendorong buku di depannya ke arah Cale.

Raon berseru bahwa dia merasa belajar huruf itu sulit. Itu bohong. Raon menambahkan bahwa dia merasa sulit untuk menghitung juga. Dia mengatakan bahwa dia tidak pintar dan harus banyak belajar. Cale menatap Raon dan bertanya apakah naga itu hebat. Raon mengatakan bahwa dia tidak hebat dan menyuruh Cale untuk berhenti mengajarinya berbagai macam hal karena dia ingin bermain.

Cale berpikir itu bisa dimengerti karena bermain dengan baik ketika masih kecil juga merupakan bagian dari pengalaman hidup seseorang. Dia menoleh ke CH dan bertanya apakah dia sudah mengenal huruf. CH melirik Cale tanpa senyum di wajahnya dan bergumam bahwa menulis itu sulit dan butuh waktu lama untuk belajar (Tunggu, CH bisa berakting atau dia benar-benar merasa kesulitan?). Cale memejamkan mata dan berpikir bahwa sudah 3 hari sejak dia sepenuhnya mengendalikan tubuh antek Venion.

Cale cemas kalau-kalau yang lain sudah lulus tes ini, jadi dia ingin segera menyelesaikan tes ini. Masalahnya tidak ada yang muncul lagi setelah petunjuk 'pujian' diucapkan oleh suara itu beberapa hari sebelumnya. Dia merasa aneh karena Raon tidak lagi dipenjara di gua. Namun situasinya masih sama. Dia kemudian mendengar seseorang mengetuk pintu.

Seseorang bertanya apakah mereka ada di rumah, dan suara itu tidak asing. Cale teringat bahwa itu suara penjaga desa, jadi dia menyuruh CH dan Raon untuk berlatih menulis huruf seraya membuka pintu. Cale tanpa ragu membuka pintu tetapi kemudian segera menutupnya. Dia mengutuk dan CH berdiri, mendekati Cale dan bertanya apa yang terjadi.

Tapi Cale menoleh ke Raon. Apa yang dia lihat di luar pintu adalah kereta dengan lambang keluarga Stan. Tampak juga seorang kesatria selain penjaga desa. Kesatria ini adalah kesatria eksklusif Venion. Cale bertanya-tanya bagaimana mereka menemukannya, tetapi menyadari bahwa dia melakukan kesalahan dalam membelanjakan uang di wilayah Henituse.

Dia melihat cakar Raon gemetar dan mengira Raon telah melihat lambang itu. Cale menyadari bahwa Raon masih cemas dan takut pada Venion. Raon yang berusia 3 tahun dan 4 tahun berbeda. Cale telah menyelamatkan Raon yang berusia 4 tahun dengan CH dan anak-anak kucing saat itu. Tapi kali ini, Cale hanya melepaskan belenggu Raon dan Raon harus melakukan semuanya sendirian bersama antek Venion.

Raon pasti mengira dia masih lemah. Dia telah merobohkan gunung, tetapi akhirnya harus bepergian sendirian dengan antek Venion. Awal dari kedua Raon ini berbeda. Cale menyadari bahwa itu adalah kesalahannya karena dia sekarang tahu mengapa Raon cemas. Jadi dia membuka pintu dan menyapa kesatria yang marah.

Raon masih sangat muda. Naga berusia 4 tahun itu pintar tetapi tidak pandai dalam segala hal. Jadi Cale berpikir bahwa naga berusia 3 tahun ini tidak tahu cara membuang sampah dengan benar. Raon mungkin telah merobohkan gunung dan menghancurkan vila, tetapi dia tidak membunuh orang. Cale berpikir bahwa dia berlebihan membelanjakan uangnya. Keluarga Stan pasti menemukannya dengan mudah.

Tetapi Cale berpikir bahwa dia dapat dengan mudah menyingkirkan masalahnya. Fakta bahwa dia membuat Raon gelisah membuat hatinya sakit. Cale melewati si kesatria dan menuju ke kereta. Dia membuka pintu kereta dan melangkah masuk. Dia melihat Venion dengan perban di anggota tubuhnya saat Venion memanggilnya bajingan. Cale tersenyum cerah pada tatapan Venion dan berkata, “Kamu masih hidup? Maafkan aku. Aku pikir kamu sudah mati." Berlawanan dengan mulutnya yang tersenyum, matanya menatap Venion dengan dingin.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 741           

>>>            

Chapter 743

===

Daftar Spoiler 


Sunday, September 19, 2021

Remarried Empress (#253) / The Second Marriage


Chapter 253: Rencana Besar Rivetti (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

"Aku kembali, Ayah."

Alan tampak lelah, tetapi wajahnya dipenuhi dengan kebahagiaan saat dia masuk ke rumah.

"Apa kamu bertemu Rashta?"

Mendengar pertanyaan Viscount Roteschu, Alan menjawab datar, "Ya."

"Apa yang dilakukan Rashta?"

"Hanya…."

"Apakah dia menyukainya?"

“Dia sepertinya menyukainya.”

Alan ingat Rashta menggendong bayi itu dengan mata merah. Dia pikir penampilannya yang sedih dan lemah bersumber dari rasa senangnya.

Ketika Rashta hamil, dia sangat mencintai bayi itu sehingga dia membicarakannya sepanjang hari. Juga, ketika dia mengira bayinya sudah mati, dia tampak setengah gila. Alan percaya bahwa cinta Rashta yang besar untuk bayi itu masih utuh.

Viscount Roteschu tertawa puas. Lalu dia bergumam, membelai jenggotnya.

"Sekarang selir kedua juga muncul, gadis kurang ajar itu akan menjadi penurut."

Alan dan Rivetti mendongak kaget.

"Selir kedua?"

"Ayah, apa yang ayah bicarakan?"

Viscount Roteschu mendecakkan lidahnya.

“Bagaimana mungkin orang muda sepertimu kurang informasi daripada ayahmu yang tua ini? Seseorang harus membuka mata dan telinganya lebar-lebar untuk bertahan hidup di masyarakat kelas atas!”

Rivetti mengerucutkan bibirnya.

Setelah Permaisuri Navier, yang paling dia kagumi, pergi ke Kekaisaran Barat, dia merasa benar-benar merasa hampa.

Dia tidak tertarik pada apa pun, jadi akhir-akhir ini dia tidak bergaul dengan teman-teman barunya.

Sewajarnya, dia tidak diberitahu tentang apa yang sedang terjadi.

Demikian pula, Alan lebih suka merawat Ahn daripada bersosialisasi dengan sosialita lain.

Dia tidak meninggalkan kediaman, jadi dia kurang mendapat informasi dibanding Rivetti.

Aku dengar Kaisar Sovieshu membawa seorang gadis, yang konon adalah seorang penyihir, dan menempatkannya di Istana Selatan. Semua orang mengatakan bahwa dia akan menjadi selir keduanya.”

"Dia punya Rashta dan masih berpikir untuk punya selir?"

Alan bertanya dengan bingung. Dia tidak bisa mengerti bagaimana Kaisar bisa terpaku pada wanita lain padahal ada Rashta di sisinya.

"Bukankah Rashta juga dulunya selir?!"

Rivetti mengecam kakaknya dengan kesal, tetapi tiba-tiba dia mendapat ide bagus dan dia terdiam.

Ketika dia melihat mata putrinya bersinar, meskipun selama ini dia terlihat murung, Viscount Roteschu bertanya dengan enggan.

“Apa maksud kilatan di matamu itu? Apa yang kamu pikirkan?"

“Ini tidak mengada-ada.”

“?”

"Ayah, aku akan menjadi selir ketiga Yang Mulia Sovieshu!"

Alan, yang minum teh dalam diam, memuntahkan semua teh yang ada di mulutnya.

Teh yang keluar dari mulutnya memercik ke wajah Viscount Roteschu.

Melihat tatapan sengit ayahnya, Alan menjadi ketakutan dan buru-buru menundukkan kepalanya.

Viscount Roteschu menegur Rivetti sambil menyeka wajahnya dengan sapu tangan.

“Omong kosong apa yang kamu katakan?! Selir apa, atau apa! Kamu akan menikahi seorang bangsawan muda dari keluarga penting. Seorang pria yang hanya akan melihatmu, yang tidak akan pernah berselingkuh darimu, atau menipumu. Yang tidak memiliki selir, yang tulus dan baik hati.”

Namun, mata Rivetti terus bersinar.

“Aku akan merayu Kaisar, dan membuat air mata darah mengalir dari mata Rashta! Lalu aku tanpa ampun akan meninggalkan Yang Mulia Kaisar!”

“…”

“Pada saat itu aku akan membalas dendam pada mereka berdua! Aku akan membuat mereka membayar atas apa yang mereka lakukan pada Navier!”

Viscount Roteschu mendecakkan lidahnya mendengar rencana kekanak-kanakan dan fantastis putrinya.

Lagipula itu sepertinya tidak mungkin, jadi dia bahkan tidak mencoba menghentikannya.

Sebaliknya, Alan secara realistis menunjukkan kegagalan rencana Rivetti.

"Apa menurutmu Yang Mulia Kaisar akan memperhatikanmu padahal dia sudah punya Navier dan Rashta sebagai istrinya?"

"Apa? Ada apa denganku?!”

Kemudian, sebuah bantal empuk melayang.

Alan yang kepalanya terbentur bantal, buru-buru memeluk Ahn, bangkit dan kabur ke kamarnya.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Sekarang sudah menjadi kebiasaan Heinley untuk menyiapkan sarapan.

Saat aku tidur, aku mencium bau yang menggugah selera.

Begitu aku membuka mata, aku melihat Heinley duduk di tempat tidur memandangiku dengan troli di sampingnya.

Ketika mata kami bertemu, dia dengan lembut mencium dahiku, dan ketika aku menutupi wajahku dengan seprai, dia mencium jari-jariku yang memegang seprai itu.

Akhirnya, ketika aku dengan enggan menarik seprai ke bawah, dia mendorong troli dengan kakinya dan berbisik bahwa dia ingin tinggal di sisiku sedikit lebih lama.

Heinley gemar tetap meringkuk di sampingku, jadi aku harus sangat berhati-hati untuk menyelesaikan tugas pagi.

***

“Bagaimana kamu bisakuat sekali?”

Tepat setelah mengatakannya, sambil makan sup yang dia siapkan sendiri, aku menyesali kata-kataku.

Apa yang aku katakan terdengar agak aneh, jadi aku segera menambahkan, "Maksudku kondisi fisikmu ..."

Itu bahkan terdengar lebih aneh setelah aku mengatakannya, jadi aku tutup mulut.

"Ratuku tidak memiliki stamina yang cukup."

Heinley menghela napas.

"Kamu memiliki stamina yang hebat."

“Ini semua berkat guru yang baik, Ratuku.”

"!"

Saat aku menatapnya dengan mata menyipit, dia tersenyum cerdik dan berubah menjadi burung, naik ke pangkuanku, membuka matanya yang imut dan berpura-pura menjadi burung yang polos.

Itu adalah trik baru yang baru saja dia pelajari, dan dia melakukannya setiap kali dia mengira aku hendak marah.

Dia tahu dengan cara itu aku tidak akan marah.

“Burung jahat!”

Dia sangat nakal jadi aku menampar pantatnya saat dia masih dalam wujud burung, tetapi kemudian dia berubah menjadi pria telanjang dan memanfaatkan ini untuk lebih menggodaku.

“Tangan nakal. Apa kamu tidak lihat di mana kamu menyentuhku?

“Ketika kamu dalam wujud burung, itu tidak apa-apa karena kamu punya banyak bulu.”

“Sebenarnya kamu tidak hanya menyentuhnya ketika aku dalam wujud burung.”

"!"

Ketika aku menatapnya lagi dengan mata menyipit, Heinley berubah menjadi burung dan mencoba terbang.

Tapi dia tidak punya cara untuk keluar dari kamar tidur, jadi aku menangkapnya.

— Gu!

"Kenapa kamu tidak berpura-pura tidak bersalah?"

— Gu…

"Aku tidak akan tertipu lagi."

***

Setelah sarapan yang heboh. Ada sedikit masalah ketika saatnya berganti pakaian setelah mandi.

Sekarang karena cuaca semakin panas, aku harus memakai pakaian tipis.

Heinley… Karena Heinley aku punya tanda di sekujur tubuhku.

Menjadi permaisuri, tidak, bahkan jika aku bukan permaisuri, aku tidak bisa dengan tenang berjalan-jalan dengan tanda-tanda ini di tubuhku.

Pada akhirnya, Countess Jubel yang telah memilih gaun panjang dan tipis, menjadi sedikit marah,

“Yang Mulia. Lengan pendek pada gaun ini cantik, dan garis leher yang terbuka pada gaun yang satunya ini juga indah. Ada begitu banyak gaun yang saya ingin Anda kenakan, tetapi karena kaisar… pilihannya sangat, sangat terbatas.”

"Maafkan aku."

“Itu bukan salah Yang Mulia. Tapi tolong beri tahu Kaisar.”

Setelah mengangguk dengan senyum canggung, Countess Jubel menghela napas dan mengeluarkan lagi gaun yang aku kenakan beberapa hari yang lalu.

"Ini adalah satu-satunya yang ada untuk menutupi semua bagian tubuh dengan tanda itu."

Ketika aku mengenakan gaun ini dan pergi ke kantor, tidak kusangka Heinley ada di dalam.

Dia bersandar di mejaku, melihat dokumen yang sedang kukerjakan.

“Heinley?”

Begitu aku memanggil namanya, Heinley meletakkan dokumen itu dan tersenyum.

“Tulisan tangan Ratuku sangat mirip dengan Ratuku.”

Aku tidak tahu apa artinya tulisan tanganku terlihat seperti diriku, tetapi aku diberi tahu bahwa aku memiliki tulisan tangan yang indah.

Aku tahu aku harus menandatangani banyak surat, jadi aku banyak berlatih bersama Sovieshu.

Bukannya menjawab, aku mendekatinya dan menarik sedikit kerah jaketnya.

“Ratuku?”

"… Aku dapat melihatnya."

"Apa?"

"Tanda merah."

Aku dapat memahami mengapa Countess Jubel tidak ingin Heinley meninggalkan tanda semacam ini di tubuhku.

“Ah,” Heinley menggosok lehernya, tersenyum sedikit dan melihat leherku yang tertutup rapat.

"Haruskah kita berhati-hati sampai musim gugur?"

"Itu benar, pakaianku sekarang lebih tipis dan lebih pendek."

"Apakah tidak apa-apa melakukannya di tempat di mana tidak ada yang bisa melihatnya?"

Alih-alih menjawab, aku bertanya, sambil berpura-pura melihat dokumen yang ditinggalkannya di meja.

"Apa yang membawamu kemari?"

"Ah, aku datang untuk urusan Dewan Negara."

"Dewan Negara?"

"Sekarang kita bisa hadir bersama, aku pikir kamu mungkin ingin pergi ..."

“Bisakah kita pergi bersama?”

“Jika kamu bertanya tentang Ratu-Ratu sebelumnya, ada yang hadir dan ada juga yang tidak. Setahuku, kakak iparku tidak hadir. Aku dengar Ratuku sering berpartisipasi dalam pertemuan Kekaisaran Timur.”

“Aku hanya menghadiri pertemuan di mana kehadiranku diperlukan.”

Aku tidak menghadiri pertemuan di mana aku tidak diperlukan.

Itu buang-buang waktu.

Heinley mengangkat alisnya dan berkata, "Ahh." Dia mungkin tidak tahu ini.

Setelah berpikir sejenak, aku mengatakan kepadanya bahwa aku akan pergi bersamanya.

Dia datang ke kantorku hanya untuk memberitahukan ini. Selain itu, aku juga ingin melihat seperti apa pertemuan di sini.

***

Seperti yang aku duga, para pejabat kebingungan ketika aku muncul di ruang konferensi di sebelah Heinley.

Mereka terbiasa dengan ratu yang tidak berpartisipasi dalam pertemuan.

Aku mencoba mengabaikan suasana itu, dan fokus pada pertemuan dalam keheningan.

Untungnya, mereka hanya menatapku pada awalnya saja. Setelah beberapa saat mereka semua asyik dengan urusan mereka sendiri.

Itu wajar.

Dalam ruang konferensi bahasa adalah pedang, dan informasi dan kecerdasan, adalah perisai.

Meskipun mereka mengejar tujuan yang sama, sering terjadi konflik kepentingan di antara para pejabat.

Mereka begitu sibuk mengurus kepentingan mereka sendiri sehingga mereka tidak punya waktu untuk memperhatikanku.

Tetapi bahkan di tengah-tengah semua ini, ada seseorang yang mengincarku.

Itu adalah Marquis Ketron, sepupu Christa.

Dia melirikku ke samping sepanjang waktu, dan ketika subjek bandit Seribu Abadi akhirnya muncul, dia menunjuk ke arahku secara terbuka dan mengajukan pertanyaan yang sulit.

“Ada satu wilayah yang paling mungkin diserang oleh bandit Seribu Abadi, tetapi ada total lima wilayah terdekat di sekitarnya. Keenam wilayah ingin agar kita mengirimkan pasukan kepada mereka jika terjadi situasi darurat, tetapi jika kita memberikan dukungan ke keenam wilayah, pasukan kita akan tersebar luas. Kekaisaran Timur telah bertarung dengan bandit Seribu Abadi untuk waktu yang lama, jadi Permaisuri pasti memiliki banyak pengalaman dalam hal ini. Tolong, saya ingin mendengar pendapat bijak Anda, di mana menurut Yang Mulia kita harus memberikan bantuan?

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 252                

>>>             

Chapter 254

===

Daftar Chapters