Chapter 252: Rencana Besar Rivetti (1)
Penerjemah:
Shira Ulwiya
Pada saat itu, tiba-tiba aku merasakan
dorongan untuk menyuruhnya mengirim Christa ke Compshire.
Heinley tidak tahu bagaimana menghadapi
Christa dalam situasi ini, jadi jika aku mengatakan ini kepadanya, tidak diragukan lagi
dia akan melakukannya.
Mulutku terbuka dengan sendirinya.
Untungnya, kebiasaan berpikir beberapa kali
sebelum bertindak dapat menekan keinginan tersebut.
Tenanglah…
Meskipun mengirim Christa ke Compshire melalui
perintah kekaisaran adalah jalan keluar dari situasi canggung saat ini, itu
tidak akan baik dalam jangka panjang.
Ada banyak bangsawan di Kekaisaran Barat yang
mengikuti Christa.
Selain itu, Compshire adalah kota yang sama
besarnya dengan ibu kota, dan pemandangan yang indah bagi masyarakat kelas atas
tempat para seniman dan penyanyi berkumpul.
Bahkan jika dia terpaksa pergi ke sana,
pengaruh Christa di masyarakat kelas atas tidak akan berkurang.
Sebaliknya, untuk menghibur hatinya yang
kesepian, dia akan mengundang lebih banyak bangsawan ke kediamannya.
Pengaruhnya di masyarakat kelas atas akan lebih besar.
Kehendak terakhir kakak Heinley adalah agar dia merawat
Christa di sini.
Heinley sudah dicurigai sebagai dalang dibalik infertilitas dan kematian dini Raja Wharton III.
Dalam skenario seperti itu, orang mungkin akan lebih mencurigai Heinley jika dia memaksa Christa pergi ke Compshire.
Christa harus pergi ke Compshire atas kemauannya sendiri, apa pun yang terjadi.
“Ratuku?”
Saat aku duduk diam, Heinley memanggilku
dengan cemas.
"Kamu baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja." Jawabku sambil tersenyum.
Hatiku masih
terasa berat, tetapi aku juga punya firasat bahwa
semuanya akan baik-baik saja.
Aku teringat sehari setelah resepsi pernikahan, banyak bangsawan wanita mengirimiku surat.
Pada saat itu, aku bertanya-tanya kenapa.
Sekarang setelah Heinley memberitahuku tentang insiden di resepsi pernikahan, kupikir aku tahu
alasannya.
Mungkin situasinya lebih baik daripada yang
terlihat.
Tetapi…
Mengesampingkan itu, mengapa aku merasa
sangat tidak nyaman?
[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Ketika aku selesai memindahkan
buku rekening dan dokumen yang ada di kamarku ke kantor, sudah
waktunya makan siang.
Setelah bekerja sangat keras, aku berpikir
untuk makan bersama dayang-dayangku.
Tapi saat tengah makan, aku mendengar berita tak
terduga.
"Ini tentang apa Yang Mulia minta saya selidiki. Saya sudah mengetahuinya."
Orang yang berbicara adalah Rose.
Aku meletakkan sendok dan menatapnya.
Aku telah meminta Rose untuk menyelidiki mengapa para bangsawan wanita
tiba-tiba mengirimiku surat penuh
persahabatan.
Aku ingin mengkonfirmasi dengan niat apa surat-surat itu dikirim.
Tapi aku tidak menyangka dia mendapatkan
jawabannya begitu cepat.
"Jadi?"
"Ada rumor yang beredar diam-diam
..."
“Sebuah rumor?”
Mengapa Rose kesulitan mengatakannya?
“Nona Rose?”
Ketika aku memanggilnya dengan
bingung, dia mengaku dengan ekspresi yang sangat tidak senang.
"Yang Mulia Kaisar dan Christa dikabarkan
memiliki hubungan rahasia."
Begitu dia selesai berbicara, ada suara dentingan.
Itu adalah suara garpu Laura yang jatuh ke
mangkuk peraknya.
Ketika ekspresi Laura menjadi sangat galak,
Mastas diam-diam mengambil pisau di depannya dan meletakkannya di tangan Laura.
Rose mendengus dan terus berbicara,
“Katanya pada saat resepsi,
Yang Mulia, Kaisar, mengizinkan Christa untuk menyeka dahinya sementara dia
bergeming. Tampaknya beberapa wanita bangsawan menyaksikannya.”
Laura, yang sadar, mengepalkan pisau dengan
erat dan berkata dengan suara tegas.
"Apakah itu benar-benar terjadi di
resepsi, di resepsi pernikahan?!"
Ketika Rose tidak menjawab, Laura mendengus,
hampir menyemburkan api.
Melihatku diam, Laura menjadi semakin marah.
“Yang Mulia! Kirim dia ke Compshire segera!
Anda tidak bisa hanya menunggu Kaisar! Anda tahu itu, Anda tidak bisa
melewatkannya!"
“Nona Laura!”
Ketika Countess Jubel memanggil namanya dengan
dingin, Laura menutup mulutnya.
Namun, dia tidak bisa tenang dan terus bersungut-sungut.
Heinley sudah memberitahuku tentang kejadian
ini, jadi aku sengaja berkata sambil tersenyum berusaha terdengar setenang mungkin.
“Ini salah paham. Yang Mulia Kaisar sudah
memberitahuku apa yang terjadi hari itu.”
"Betulkah?"
"Tentu saja."
“Syukurlah kalau begitu …”
Laura dan Countess Jubel masih terlihat sangat
khawatir.
Ketika Rashta pertama kali muncul, aku berkata
semuanya akan baik-baik saja. Laura dan Countess Jubel tampak tertekan karena
ingatan itu.
"Aku baik-baik saja."
Aku tersenyum berulang kali, mencoba
meyakinkan mereka.
“Ini pasti salah paham. Selain itu, kejadian
ini bisa menjadi berkah tersembunyi.”
Sejujurnya, aku sama sekali tidak
baik-baik saja.
Ketidaknyamanan aneh dan tidak menyenangkan
yang aku rasakan ketika Heinley memberitahuku tentang Christa masih
ada.
Tapi tidak diragukan lagi kejadian ini akan
menjadi berkah tersembunyi.
"Sebuah berkah tersembunyi?"
Tanya Mastas, bingung.
“Semua wanita bangsawan di sini merasa
kasihan dengan situasi Christa, jadi mereka bahkan tidak repot-repot memandangku dengan baik. Tapi sekarang mereka mengirimiku surat persahabatan.”
Laura mengangguk, tetapi Rose membantah dengan
ekspresi khawatir,
"Tapi Yang Mulia, simpati tidak sama
dengan rasa hormat."
"Betul sekali."
“Pada akhirnya, kasih sayang yang muncul dari simpati ada batasnya, kan? Yang Mulia adalah orang dengan status tertinggi di kekaisaran, jadi pada akhirnya mereka akan mempertimbangkan bahwa Anda tidak boleh menjadi objek simpati dan akan menutup hati mereka lagi.”
"Tidak
apa-apa. Setidaknya aku akan punya kesempatan untuk dipandang tanpa prasangka.”
"Ah!"
“Mereka
dulu memandang rendah diriku tidak peduli apa yang aku lakukan. Ini mungkin
sementara, tetapi tembok yang mereka bangun di dalam hati mereka telah runtuh.
Ini adalah kesempatan, dan tergantung bagaimana aku memanfaatkannya.”
***
[Baca
Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/
<<<
>>>
===
Alhamdulillah akhirnya kak shiraulwiya share lagi kelanjutan cerita ini.. saya kmrn udh sedih karena kamis gak ad update.. saya takut translate ini akan berhenti ditengah jalan.. tp untungnya hari mnggu bisa up lagi.. makasih banyak kak shiraulwiya.. semoga selalu sehat n semangat ya.. saya selalu nunggu kelanjutan ceritanya… hehe
ReplyDeleteTerima kasih. Minggu kemarin ada kesibukan jadi nggak sempat nerjemahin. Selama nggak ada halangan, insya Allah tetap update minggu-kamis. Ditunggu ya...
DeleteSemangat Kak Shira, aku fans dari terjemahan kakak, terjemahan kakak yang paling bagus, kalo dari web sebelah kacau, kayak pake google translate huhuhu
ReplyDeleteTerima kasih🥰
DeleteMakasih kak shira untuk menerjemahkan cerita ini di blog kk.. semangat ����, smoga senantiasa diberikan kesehatan ������������
ReplyDeleteSama-sama😄
Delete