Chapter 254: Kemarahan Rashta (1)
Penerjemah:
Shira Ulwiya
Di Kekaisaran Timur, Kaisar memiliki pasukan
penyihir yang kuat, yang memungkinkan para penguasa wilayahnya memiliki lahan dan
tentara pribadi.
Sebaliknya, Kekaisaran Barat membatasi
kepemilikan lahan dan tentara pribadi karena kekuatan utamanya ada di tentara konvensional.
Dengan kata lain, Kaisar Kekaisaran Barat
mengendalikan kekuatan militer sendirian, tetapi dia juga harus memikul
tanggung jawab yang harus ditanggungnya sendiri.
Sejauh yang aku tahu, ada pasukan yang
ditempatkan di perbatasan Kekaisaran Barat.
Kemungkinan besar Marquis Ketron berbicara
tentang bantuan tambahan.
Apa yang harus kami lakukan?
Seperti yang dikatakan Marquis Ketron, jika kami memusatkan
pasukan pendukung di satu tempat, akan lebih mudah untuk bertahan.
Jika, sebaliknya, pasukan dibagi di antara
enam tempat, maka pertahanan kami akan berkurang.
Menyebarkan pasukan di antara wilayah-wilayah yang
tidak mungkin diserang akan memakan biaya besar dalam sumber daya manusia dan
ekonomi.
Namun kemungkinan sekecil apa pun tetap menjadi
ancaman dan ketakutan nyata bagi warga disana.
Jika Heinley tidak memberikan dukungan,
penduduk akan marah dan membenci negara.
“Itulah yang harus Anda, sebagai menteri luar
negeri, pikirkan.”
Sebelum aku bisa menjawab, Heinley
dengan dingin menyela.
"Seberapa tidak kompetennya para pejabat
di bawah komandoku sehingga Anda harus meminta Permaisuri yang baru berada di Kekaisaran
Barat selama kurang dari setahun untuk mengurus tugas Anda?"
Marquis Ketron menjadi marah, tetapi segera
menanggapi teguran Heinley sambil tersenyum.
"Bukankah Permaisuri Navier terkenal
karena kecerdasannya sejak hari-harinya sebagai Permaisuri Kekaisaran
Timur?"
Melihat desakannya untuk menunjukkan bahwa aku adalah
Permaisuri Kekaisaran Timur, terbukti bahwa aku tidak disukai oleh sepupu
Christa.
Heinley mencoba mengatakan sesuatu lagi,
tetapi kali ini aku berbicara lebih dulu.
“Kita harus menyerang.”
Heinley menatapku keheranan. Aku
meningkatkan kredibilitas kata-kataku dengan berbicara dalam suara tenang.
“Jika kita tidak tahu dari mana mereka akan
datang, maka kita harus menyerang terlebih dahulu. Dengan begitu, pasukan tidak
perlu menyebar.”
Marquis Ketron segera membantah.
“Menurut Anda apa yang akan
dilakukan bandit Seribu Abadi jika kita menyerang mereka?! Mereka akan menyerbu
Kekaisaran Barat! Ah, karena Anda berasal dari Kekaisaran Timur, Anda tidak
peduli dengan situasi Kekaisaran kita?”
“Marquis Ketron. Jaga lidahmu.”
Mendengar suara dingin Heinley, Marquis Ketron
akhirnya tutup mulut. Namun, matanya masih dipenuhi dengan ketidakpuasan.
Heinley masih muda dan belum lama naik takhta.
Terlebih lagi, ketika dia masih seorang pangeran, dia lebih suka berkeliaran
di negara lain daripada memperluas pasukannya.
Karena alasan ini, pasukan yang ditinggalkan
oleh kakak Heinley tampaknya tidak terlalu setia kepada Heinley.
Jika pasukan ini tidak setia kepada Heinley, maka aku tidak perlu
merebut hati mereka. Heinley akan menyingkirkan orang-orang ini kapan saja.
Selain itu, Marquis adalah pendukung Christa.
Begitu aku selesai menilai situasinya, aku tertawa ringan seolah mengejek.
Tatapan Marquis Ketron, yang tidak lepas dariku,
menjadi sengit.
Dia sepertinya mendengus dalam hati,
'Apakah kamu mengejekku ?!'
"Yang Mulia, mengapa Anda tertawa?"
"Marquis Ketron sepertinya benar-benar
tidak tahu apa-apa tentang bandit Seribu Abadi."
“?”
“Mereka adalah bandit yang sangat mementingkan keuntungan. Mereka tidak membalas dendam secara pribadi. Jika mereka
menganggapnya tidak menguntungkan, mereka akan menyerah dan pergi ke tempat
lain. Seperti yang Anda katakan, saya dari Kekaisaran Timur, jadi saya tahu
betul bagaimana mereka beroperasi. ”
Marquis Ketron sangat terkejut dengan
kata-kataku sehingga bahkan
lehernya memerah. Tapi bukannya diam, dia terus menyerangku.
“Kata-kata Yang Mulia terdengar bagus, tetapi
ketika Anda menganalisisnya, itu konyol. Agar apa Yang Mulia
katakan mungkin, kita harus memberi mereka pukulan telak sampai-sampai mereka
akan menganggapnya sebagai kerugian untuk menghadapi Kekaisaran Barat lagi.
Namun, bandit Seribu Abadi bukanlah lawan yang dapat dengan mudah ditekan. Dan
tetap saja, Yang Mulia ingin memberikan pukulan telak kepada mereka untuk
membatasi perilaku mereka? Ini seperti membunyikan lonceng pada
kucing!"
TL/N: ' membunyikan
lonceng pada kucing ' berarti mencoba atau setuju untuk
mencoba tugas yang sangat sulit yang jika tercapai, akan menguntungkan semua
orang.
“Sir Koshar telah bertarung lebih dari 50
pertempuran melawan bandit Seribu Abadi, jadi dia punya banyak pengalaman dalam menghadapi mereka. Sir Koshar akan bisa mengatasinya.”
Aku bahkan menunjuk siapa yang akan membunyikan bel kepada kucing. Terlebih dia
adalah saudaraku.
Akhirnya, Marquis Ketron tidak bisa berkata
apa-apa dan menutup mulutnya.
Setelah itu, tidak ada lagi yang berkata apa pun padaku.
[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Begitu rapat selesai. Aku memanggil kakakku dan
memberitahunya tentang situasi di perbatasan Kekaisaran Barat dengan bandit Seribu
Abadi, serta diskusi antara Marquis Ketron dan aku di Dewan Negara hari
ini. Pada akhirnya, aku bertanya kepadanya,
“Kau bisa mengatasinya?”
Tentu saja, aku yakin saudaraku bisa.
Ketika saudaraku berada di Kekaisaran Timur, meskipun
itu bukan pekerjaannya untuk menghadapi bandit Seribu
Abadi, dia turun tangan dan mengguncang medan perang.
Itu seperti
hobi kakakku. Menghadapi bandit Seribu Abadi, dia merasa bebas.
Seperti
yang kuduga, kakakku berkata dengan santai sambil tertawa terbahak-bahak.
“Sudah lama
sejak terakhir kali aku bertemu dengan orang-orang jahat itu.”
Aku merasa
lega dengan sikapnya itu.
Namun, aku memperhatikan
Mastas menatap kakakku dengan kaget.
“Mastas?”
Aku tidak
mengerti mengapa, jadi aku memanggil namanya dengan tenang.
Kakakku
juga memperhatikan ekspresinya dan bingung. Tidak heran, dari ekspresinya
sepertinya kakakku telah mencuri jiwanya.
Ketika dia
sadar, matanya berbinar dan dia berteriak,
“Maaf, Yang
Mulia. Maaf, Sir Koshar. Hanya saja saya tiba-tiba sedikit penasaran.”
"Penasaran?"
"Saya penasaran
akan kemampuan Sir Koshar untuk berurusan dengan bandit Seribu Abadi
seolah-olah mereka bukan apa-apa!"
Mastas
sangat suka berkelahi.
Anehnya,
kakakku bertanya dengan tenang.
"Jika
kamu sangat penasaran, maukah kamu ikut denganku?"
Mastas
menjadi bersemangat, tetapi kemudian ragu-ragu dan menjawab, “Tidak.”
“Tugas saya
sekarang adalah melindungi Permaisuri. Namun, saya berharap saya bisa melawan
Sir Koshar lain kali.”
Pada
akhirnya, kakakku tertawa terbahak-bahak melihat sikap blak-blakannya.
***
[Baca
Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/
<<<
>>>
===
No comments:
Post a Comment