Chapter 743: Kapan Kamu Paling Marah? (3)
Penerjemah:
Shira Ulwiya
Venion
menatap mata dingin Cale. Dia hampir mati beberapa hari yang lalu dan mengalami
penghinaan seperti itu. Dia ingin membunuh orang di depannya. Venion berkata
kepada Cale bahwa dia gila, dan Cale menjawab, “Aku tahu. Apa aku terlihat normal?”
Venion tertegun dan Cale tersenyum, berpikir bahwa sekarang Venion pasti marah tapi
juga takut. Cale bertanya apakah Venion sedang mencari naga itu.
Cale
mengatakan bahwa Marquis pasti telah menyuruh Venion untuk menemukan naga itu.
Marquis bukanlah seseorang yang menoleransi kegagalan. Meskipun anak tertuanya lumpuh,
Marquis tidak pernah ikut campur. Marquis memang orang seperti itu. Itulah
sebabnya Cale menggoda Venion karena kehilangan sang naga. Dia juga bertanya
kepada Venion apakah dia punya waktu untuk mencari Veminion (kependekan dari
Venion’s antek, sebutan orang-orang dari Discord EAP) karena saudara-saudaranya
akan berusaha untuk mendapatkan posisinya.
Venion
mengira biang onar di depannya adalah orang bodoh. Tapi orang di depannya
sekarang berbeda. Orang itu memandang rendah dirinya. Venion bertanya kepada
Cale di mana naga itu berada, dan Cale menjawab dia tidak tahu. Pada saat itu,
kesatria eksklusif Venion mengarahkan pedang ke Cale, menyuruhnya berhenti berlagak
sombong dan memberi tahu Venion segalanya jika dia ingin hidup.
Tapi sebuah
pedang juga teracung di depan si kesatria. Kesatria itu menoleh dan melihat
seorang pria berambut hitam (CH) mengacungkan pedang padanya. Namun, Cale
menyuruh CH untuk berhenti, jadi CH menurunkan pedangnya. Mata Venion bergetar
dan bertanya apakah dia naga itu. Cale menjawab bahwa CH adalah manusia, dan
bertanya apakah Venion takut pada sang naga. Venion mengatakan itu omong
kosong.
Venion
mengingat adegan dari beberapa hari yang lalu. Gua itu runtuh, tubuhnya tidak
bisa bergerak, orang-orang panik – itu benar-benar bencana. Ketika dia
menyadari bahwa dia selamat, itu setelah semuanya telah runtuh. Venion berpikir
bahwa naga yang sebenarnya adalah bencana itu sendiri. Dia kemudian mendengar
Cale berbisik, "Apakah kamu takut?"
Dia melihat
mata garang Veminion (시퍼렇다 bisa berarti biru tua atau tatapan
garang. Aku memilih garang karena aku tidak yakin apakah mata Veminion
benar-benar biru tua). Sorot mata Veminion tenang seolah dia tahu segalanya.
Cale meminta Venion untuk menjawab apakah dia benar-benar takut pada sang naga.
Dia berbisik seperti iblis kepada Venion, mengatakan bahwa jika Venion
menjawabnya, dia akan memberikan Venion jawaban yang dia inginkan.
Venion
menyangkal bahwa dia takut pada sang naga, tetapi tidak bisa menyembunyikan
getaran suaranya. Cale tersenyum cerah, jadi Venion kesal dan memerintahkan
anak buahnya untuk membunuh Veminion. Anak buahnya mengeluarkan senjata mereka,
dan CH juga menghunus pedangnya. Tetapi sebuah suara lembut bergema, "Haruskah
aku mengirim ke saudaramu apa yang telah kamu lakukan di gang belakang?"
Mata Venion
bergetar, dan Cale menjawab bahwa jika dia mati, dokumen yang merinci transaksi
gelap Venion akan dikirim ke saudara-saudaranya. Venion berkata itu omong
kosong, tetapi Cale hanya tertawa. Cale menyebutkan lokasi tertentu, dan Venion
bertanya bagaimana dia tahu tentang itu. Cale ingat semua bukti yang terkait
dengan Venion dan kelemahannya. Jadi dia memberi tahu Venion bahwa dia tahu
semua kelemahan Venion.
[Baca
Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Venion
bingung dan Cale bisa melihat kekacauan, penghinaan, dan ketakutan di mata itu.
Cale mengatakan bahwa jika Venion membunuhnya, saudara-saudaranya akan
mendapatkan dokumen-dokumen itu. CH yang menonton semua ini mengingat adegan
beberapa hari yang lalu. Mereka telah pergi ke beberapa tempat ketika Cale membelanjakan
uang secara berlebihan. Salah satu tempat yang mereka kunjungi adalah penyihir
yang berspesialisasi dalam surat atau pengiriman.
Penyihir
itu menarik biaya tinggi, jadi dia hanya mengurus pesan penting atau barang
berharga. Cale memberinya tiga bundel dokumen saat itu, meminta si penyihir agar
menyimpan dokumen untuk saat ini. Akhirnya sekarang CH menyadari dokumen apa
itu. Dokumen-dokumen itu berisi kelemahan Venion. CH berpikir bahwa Cale sekadar
menghabiskan uang dengan gila-gilaan, tetapi Cale juga punya sifat yang cermat.
Saat itu,
CH menanyakan nama Cale, tetapi Cale menghindari menjawab CH. Cale mengatakan
bahwa tidak perlu mengetahui namanya, dan cukup memanggilnya 'orang jahat' atau
'antek.' Kembali ke masa sekarang, Venion menekan amarahnya dan bertanya kepada
Cale apakah dokumen itu tidak akan diberikan kepada saudara-saudaranya jika dia
membiarkan Veminion hidup. Cale mengatakan sesuatu tentang Venion yang akan
mencoba membunuhnya, dan Venion sepakat dengan itu (saya bingung dengan MTL di
bagian ini, jadi saya lewatkan saja. Venion tidak pantas mendapatkan perhatian
saya.)
Venion
memerintahkan anak buahnya untuk menyingkirkan senjata mereka, dan anak buahnya
mengikutinya perintahnya. Dia menyuruh Cale untuk keluar dari kereta, dan Cale pun
keluar. Venion bertanya untuk terakhir kalinya apakah Cale benar-benar tidak tahu
di mana naga itu berada. Cale berkata ya, dia benar-benar tidak tahu. Venion
mengangguk dan rombongannya segera meninggalkan desa. Penduduk desa yang telah
melihat mereka menjadi waspada terhadap mereka karena mereka terlibat dengan
bangsawan.
Cale
sedikit menyesal karena kesan pertama mereka kepada penduduk desa tidak begitu
baik. Cale mendekati CH dan bertanya apakah dia melihatnya. Cale tersenyum dan
berkata bahwa tangan Venion gemetar. Sepertinya Venion menyadari bahwa posisinya
sebagai penerus ada dalam bahaya. Dia mencoba bersikap tenang, tetapi tidak
bisa menyembunyikan ketakutannya. CH bertanya kepada Cale apakah dia akan
baik-baik saja karena Venion mungkin akan kembali padanya setelah menghilangkan
semua kelemahannya.
Cale
tertawa dan bertanya kepada CH apakah dia mengingat penyihir itu, membuat CH sedikit
tersenyum. Pada saat itu, Cale meminta si penyihir untuk menyimpan dokumen-dokumen
itu selama dua hari, dan mengirimkannya ke tiga tempat sesudahnya. Satu akan
dikirim ke adik perempuan Venion yang saat ini merupakan saingan terkuat
Venion. Yang kedua akan dikirim ke Taylor yang lumpuh.
CH
mengatakan bahwa dokumen-dokumen itu memiliki ketebalan yang berbeda. Yang satu
tipis sementara dua lainnya tebal. Cale mengatakan bahwa yang tipis itu untuk
adik perempuannya dan yang lebih tebal yang memiliki info lebih detail dan
mematikan adalah untuk dua orang lainnya. Orang ketiga adalah Alberu Crossman.
Itu sebenarnya akan dikirim ke Tasha karena Cale tahu identitas palsu Tasha.
[Baca
Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Cale
memasuki rumah dan CH mengikutinya. CH mengatakan bahwa Cale akan dalam bahaya,
tetapi Cale menjawab bahwa Venion tidak akan punya waktu untuk mengunjunginya.
Karena Alberu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. Cale juga mengatakan
bahwa dia mengirim dokumen sebagai informan anonim. CH mengatakan bahwa dia
tidak mengerti, dan Cale hanya mengangkat bahu dan tersenyum licik.
Dia
mengeluarkan selembar kertas dari sakunya dan memberikannya kepada CH,
mengatakan untuk memberikannya kepada Taylor jika Taylor mengunjungi mereka. Di
kertas itu ada info tentang kekuatan kuno yang bisa menyembuhkan Taylor,
sesuatu yang akan menghubungkan Taylor dan Alberu. Cale kemudian bertanya kepada
Raon yang tidak terlihat apakah dia melihat semuanya. Dia mengatakan bahwa
Venion takut pada dirinya (Raon). Cale yakin naga itu mengikutinya sampai ke
bagian dalam kereta karena dia mengkhawatirkan Cale.
"Kau
sudah mengalahkannya, menang darinya, dan membuatnya kewalahan."
Klik.
Choi Han
menutup pintu.
Seekor naga
hitam muncul. Raon menatap Cale.
“Jadi
jangan khawatir atau cemas lagi.”
Naga hitam
itu menganggap manusia di depannya itu aneh.
Dia
jelas-jelas lemah dan orang jahat.
Bagaimana
dia bisa tersenyum begitu bangga?
“Dia akan
segera dihancurkan. Aku membuatnya seperti itu.”
Dan
kenapa aku merasa lega melihat senyum itu?
Raon tanpa
sadar menutupi wajahnya dengan kedua cakar depannya.
Pada saat
itu, Cale tersenyum getir.
“Tidak ada
yang perlu ditakutkan sekarang. Bahkan jika aku pergi, kau punya tempat untuk
kembali, kau sudah diajari cara menulis, kau telah diajari banyak hal, dan kau
telah bertemu banyak orang.”
Naga hitam
itu perlahan menurunkan cakar depannya dan menatap Cale. Cale tersenyum dan
bertanya dengan tenang.
“Kamu bisa
melakukannya, kan?”
Naga hitam
itu menatap Cale tanpa menjawab untuk waktu yang lama sebelum membuka mulutnya.
“…Manusia,
siapa kamu?”
"Umm…"
Cale
menoleh ke Choi Han. Choi Han bungkam seraya bersandar di depan pintu yang
tertutup. Memindahkan pandangannya kembali ke Raon, mata biru tua itu
menatapnya dengan lekat.
Cale tidak bisa
mengabaikan tatapan kerinduan di depannya. Jadi dia menjawab lebih santai dari
biasanya.
“Cale.”
Berkedip.
Mata bundar Raon berkedip.
‘Itu
bukan namanya.’
Itu bukan
nama antek jahat Venion.
Naga hitam itu
mampu menyadari bahwa manusia di depannya tidak seburuk itu, seperti yang
dirasakan oleh intuisinya.
"Apakah
kamu akan pergi?"
Naga hitam
bertanya dan manusia di depan menjawab.
"Ya."
"Bisakah
kamu tidak pergi?"
“Itu akan
sulit.”
“Lalu kenapa
kau menyelamatkanku?”
Percakapan
yang tidak terputus itu berhenti sejenak.
Naga hitam
itu terus berbicara kepada manusia yang tidak menjawab.
“Apakah karena
kasihan? Atau bosan?”
Dan pria
itu menjawab.
“Aku hanya
ingin melakukannya.”
Ketegangan
yang mengalir melalui tubuh naga muda itu menghilang dalam sekejap.
Cale
mengulurkan tangan dan membelai kepala naga itu.
“Aku tidak
akan bisa bertanggung jawab sampai akhir, tetapi kau adalah naga yang hebat. Kau
adalah naga yang hebat dan kuat. Kau akan melakukannya dengan cukup baik. Ada
orang itu juga.”
Naga muda
itu menutupi wajahnya lagi dengan kedua cakar depannya.
"Kamu
... kamu adalah manusia yang jahat."
Pfftt.
Sebuah tawa
terdengar. Naga itu menurunkan cakarnya dan melihat orang jahat itu, tidak,
Cale tersenyum lembut padanya.
“Benar yang
kau bilang. aku adalah orang jahat. Aku bersungguh-sungguh.”
Mulut naga
hitam perlahan terbuka.
"Selamat
tinggal."
Dan tanpa
dia sadari, naga itu tersenyum.
Itu terjadi
begitu saja. Dia tidak sendiri bisa memahaminya, tetapi dia hanya tersenyum.
"Oke.
Selamat tinggal."
"Selamat
tinggal."
[Baca
Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Cale
tersenyum mendengar sapaan Choi Han.
"Kamu juga
baik-baik, dan jalani hidup yang nyaman."
Tiba-tiba,
naga hitam itu mendorong wajahnya di antara Choi Han dan Cale.
"Nah,
orang jahat, apakah itu berarti orang jahat yang asli akan bangun begitu kamu
pergi?"
"Mungkin
saja?"
Itu adalah
ilusi, tetapi dia tidak tahu apa yang akan terjadi.
Cale
menelan kembali kata-katanya.
Tapi pada
saat itulah.
-Menemukan
petunjuk 'menghilangkan musuh', petunjuk yang akan membuat subjek Raon Miru
melupakan penghinaannya.
-Menemukan
petunjuk 'penghiburan', petunjuk yang akan membuat subjek Raon Miru melupakan
penghinaannya.
-Menemukan
petunjuk 'kasih sayang', petunjuk yang akan membuat subjek Raon Miru melupakan
penghinaannya.
-Menemukan
petunjuk...
Suara itu
terus berbicara bertubi-tubi.
-Menemukan
petunjuk 'hati yang hangat', petunjuk yang akan membuat subjek Raon Miru
melupakan penghinaannya.
Cale
tersenyum dengan sedikit penyesalan.
"Sekarang
saatnya berpisah."
"…Sekarang?"
Saat Choi
Han mengatakan itu, Cale perlahan menganggukkan kepalanya dengan muka masam.
Pada saat
yang sama, suara tes berbicara.
-Menyelesaikan
tes penghinaan 2/2.
Sedikit
demi sedikit, cahaya ungu dan hitam mulai melayang di sudut penglihatan Cale.
Itu artinya
ujian akan segera berakhir.
"Oke,
aku- gah!"
Tapi dia
tidak bisa menyelesaikan kata-katanya.
“Putuskan
sebelum kamu pergi!”
"Ack
... uhh ... hah?"
Cale bisa
melihat dua cakar depan dan mata naga hitam yang galak mencengkeram kerahnya.
Naga muda
itu berteriak.
"Nama!
Namaku, aku akan membiarkanmu memutuskannya!"
Sorot mata
naga itu tampak putus asa.
***
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Sumber: https://adarterra.wordpress.com/
<<<
>>>
===
No comments:
Post a Comment