Sunday, September 19, 2021

Remarried Empress (#253) / The Second Marriage


Chapter 253: Rencana Besar Rivetti (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

"Aku kembali, Ayah."

Alan tampak lelah, tetapi wajahnya dipenuhi dengan kebahagiaan saat dia masuk ke rumah.

"Apa kamu bertemu Rashta?"

Mendengar pertanyaan Viscount Roteschu, Alan menjawab datar, "Ya."

"Apa yang dilakukan Rashta?"

"Hanya…."

"Apakah dia menyukainya?"

“Dia sepertinya menyukainya.”

Alan ingat Rashta menggendong bayi itu dengan mata merah. Dia pikir penampilannya yang sedih dan lemah bersumber dari rasa senangnya.

Ketika Rashta hamil, dia sangat mencintai bayi itu sehingga dia membicarakannya sepanjang hari. Juga, ketika dia mengira bayinya sudah mati, dia tampak setengah gila. Alan percaya bahwa cinta Rashta yang besar untuk bayi itu masih utuh.

Viscount Roteschu tertawa puas. Lalu dia bergumam, membelai jenggotnya.

"Sekarang selir kedua juga muncul, gadis kurang ajar itu akan menjadi penurut."

Alan dan Rivetti mendongak kaget.

"Selir kedua?"

"Ayah, apa yang ayah bicarakan?"

Viscount Roteschu mendecakkan lidahnya.

“Bagaimana mungkin orang muda sepertimu kurang informasi daripada ayahmu yang tua ini? Seseorang harus membuka mata dan telinganya lebar-lebar untuk bertahan hidup di masyarakat kelas atas!”

Rivetti mengerucutkan bibirnya.

Setelah Permaisuri Navier, yang paling dia kagumi, pergi ke Kekaisaran Barat, dia merasa benar-benar merasa hampa.

Dia tidak tertarik pada apa pun, jadi akhir-akhir ini dia tidak bergaul dengan teman-teman barunya.

Sewajarnya, dia tidak diberitahu tentang apa yang sedang terjadi.

Demikian pula, Alan lebih suka merawat Ahn daripada bersosialisasi dengan sosialita lain.

Dia tidak meninggalkan kediaman, jadi dia kurang mendapat informasi dibanding Rivetti.

Aku dengar Kaisar Sovieshu membawa seorang gadis, yang konon adalah seorang penyihir, dan menempatkannya di Istana Selatan. Semua orang mengatakan bahwa dia akan menjadi selir keduanya.”

"Dia punya Rashta dan masih berpikir untuk punya selir?"

Alan bertanya dengan bingung. Dia tidak bisa mengerti bagaimana Kaisar bisa terpaku pada wanita lain padahal ada Rashta di sisinya.

"Bukankah Rashta juga dulunya selir?!"

Rivetti mengecam kakaknya dengan kesal, tetapi tiba-tiba dia mendapat ide bagus dan dia terdiam.

Ketika dia melihat mata putrinya bersinar, meskipun selama ini dia terlihat murung, Viscount Roteschu bertanya dengan enggan.

“Apa maksud kilatan di matamu itu? Apa yang kamu pikirkan?"

“Ini tidak mengada-ada.”

“?”

"Ayah, aku akan menjadi selir ketiga Yang Mulia Sovieshu!"

Alan, yang minum teh dalam diam, memuntahkan semua teh yang ada di mulutnya.

Teh yang keluar dari mulutnya memercik ke wajah Viscount Roteschu.

Melihat tatapan sengit ayahnya, Alan menjadi ketakutan dan buru-buru menundukkan kepalanya.

Viscount Roteschu menegur Rivetti sambil menyeka wajahnya dengan sapu tangan.

“Omong kosong apa yang kamu katakan?! Selir apa, atau apa! Kamu akan menikahi seorang bangsawan muda dari keluarga penting. Seorang pria yang hanya akan melihatmu, yang tidak akan pernah berselingkuh darimu, atau menipumu. Yang tidak memiliki selir, yang tulus dan baik hati.”

Namun, mata Rivetti terus bersinar.

“Aku akan merayu Kaisar, dan membuat air mata darah mengalir dari mata Rashta! Lalu aku tanpa ampun akan meninggalkan Yang Mulia Kaisar!”

“…”

“Pada saat itu aku akan membalas dendam pada mereka berdua! Aku akan membuat mereka membayar atas apa yang mereka lakukan pada Navier!”

Viscount Roteschu mendecakkan lidahnya mendengar rencana kekanak-kanakan dan fantastis putrinya.

Lagipula itu sepertinya tidak mungkin, jadi dia bahkan tidak mencoba menghentikannya.

Sebaliknya, Alan secara realistis menunjukkan kegagalan rencana Rivetti.

"Apa menurutmu Yang Mulia Kaisar akan memperhatikanmu padahal dia sudah punya Navier dan Rashta sebagai istrinya?"

"Apa? Ada apa denganku?!”

Kemudian, sebuah bantal empuk melayang.

Alan yang kepalanya terbentur bantal, buru-buru memeluk Ahn, bangkit dan kabur ke kamarnya.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Sekarang sudah menjadi kebiasaan Heinley untuk menyiapkan sarapan.

Saat aku tidur, aku mencium bau yang menggugah selera.

Begitu aku membuka mata, aku melihat Heinley duduk di tempat tidur memandangiku dengan troli di sampingnya.

Ketika mata kami bertemu, dia dengan lembut mencium dahiku, dan ketika aku menutupi wajahku dengan seprai, dia mencium jari-jariku yang memegang seprai itu.

Akhirnya, ketika aku dengan enggan menarik seprai ke bawah, dia mendorong troli dengan kakinya dan berbisik bahwa dia ingin tinggal di sisiku sedikit lebih lama.

Heinley gemar tetap meringkuk di sampingku, jadi aku harus sangat berhati-hati untuk menyelesaikan tugas pagi.

***

“Bagaimana kamu bisakuat sekali?”

Tepat setelah mengatakannya, sambil makan sup yang dia siapkan sendiri, aku menyesali kata-kataku.

Apa yang aku katakan terdengar agak aneh, jadi aku segera menambahkan, "Maksudku kondisi fisikmu ..."

Itu bahkan terdengar lebih aneh setelah aku mengatakannya, jadi aku tutup mulut.

"Ratuku tidak memiliki stamina yang cukup."

Heinley menghela napas.

"Kamu memiliki stamina yang hebat."

“Ini semua berkat guru yang baik, Ratuku.”

"!"

Saat aku menatapnya dengan mata menyipit, dia tersenyum cerdik dan berubah menjadi burung, naik ke pangkuanku, membuka matanya yang imut dan berpura-pura menjadi burung yang polos.

Itu adalah trik baru yang baru saja dia pelajari, dan dia melakukannya setiap kali dia mengira aku hendak marah.

Dia tahu dengan cara itu aku tidak akan marah.

“Burung jahat!”

Dia sangat nakal jadi aku menampar pantatnya saat dia masih dalam wujud burung, tetapi kemudian dia berubah menjadi pria telanjang dan memanfaatkan ini untuk lebih menggodaku.

“Tangan nakal. Apa kamu tidak lihat di mana kamu menyentuhku?

“Ketika kamu dalam wujud burung, itu tidak apa-apa karena kamu punya banyak bulu.”

“Sebenarnya kamu tidak hanya menyentuhnya ketika aku dalam wujud burung.”

"!"

Ketika aku menatapnya lagi dengan mata menyipit, Heinley berubah menjadi burung dan mencoba terbang.

Tapi dia tidak punya cara untuk keluar dari kamar tidur, jadi aku menangkapnya.

— Gu!

"Kenapa kamu tidak berpura-pura tidak bersalah?"

— Gu…

"Aku tidak akan tertipu lagi."

***

Setelah sarapan yang heboh. Ada sedikit masalah ketika saatnya berganti pakaian setelah mandi.

Sekarang karena cuaca semakin panas, aku harus memakai pakaian tipis.

Heinley… Karena Heinley aku punya tanda di sekujur tubuhku.

Menjadi permaisuri, tidak, bahkan jika aku bukan permaisuri, aku tidak bisa dengan tenang berjalan-jalan dengan tanda-tanda ini di tubuhku.

Pada akhirnya, Countess Jubel yang telah memilih gaun panjang dan tipis, menjadi sedikit marah,

“Yang Mulia. Lengan pendek pada gaun ini cantik, dan garis leher yang terbuka pada gaun yang satunya ini juga indah. Ada begitu banyak gaun yang saya ingin Anda kenakan, tetapi karena kaisar… pilihannya sangat, sangat terbatas.”

"Maafkan aku."

“Itu bukan salah Yang Mulia. Tapi tolong beri tahu Kaisar.”

Setelah mengangguk dengan senyum canggung, Countess Jubel menghela napas dan mengeluarkan lagi gaun yang aku kenakan beberapa hari yang lalu.

"Ini adalah satu-satunya yang ada untuk menutupi semua bagian tubuh dengan tanda itu."

Ketika aku mengenakan gaun ini dan pergi ke kantor, tidak kusangka Heinley ada di dalam.

Dia bersandar di mejaku, melihat dokumen yang sedang kukerjakan.

“Heinley?”

Begitu aku memanggil namanya, Heinley meletakkan dokumen itu dan tersenyum.

“Tulisan tangan Ratuku sangat mirip dengan Ratuku.”

Aku tidak tahu apa artinya tulisan tanganku terlihat seperti diriku, tetapi aku diberi tahu bahwa aku memiliki tulisan tangan yang indah.

Aku tahu aku harus menandatangani banyak surat, jadi aku banyak berlatih bersama Sovieshu.

Bukannya menjawab, aku mendekatinya dan menarik sedikit kerah jaketnya.

“Ratuku?”

"… Aku dapat melihatnya."

"Apa?"

"Tanda merah."

Aku dapat memahami mengapa Countess Jubel tidak ingin Heinley meninggalkan tanda semacam ini di tubuhku.

“Ah,” Heinley menggosok lehernya, tersenyum sedikit dan melihat leherku yang tertutup rapat.

"Haruskah kita berhati-hati sampai musim gugur?"

"Itu benar, pakaianku sekarang lebih tipis dan lebih pendek."

"Apakah tidak apa-apa melakukannya di tempat di mana tidak ada yang bisa melihatnya?"

Alih-alih menjawab, aku bertanya, sambil berpura-pura melihat dokumen yang ditinggalkannya di meja.

"Apa yang membawamu kemari?"

"Ah, aku datang untuk urusan Dewan Negara."

"Dewan Negara?"

"Sekarang kita bisa hadir bersama, aku pikir kamu mungkin ingin pergi ..."

“Bisakah kita pergi bersama?”

“Jika kamu bertanya tentang Ratu-Ratu sebelumnya, ada yang hadir dan ada juga yang tidak. Setahuku, kakak iparku tidak hadir. Aku dengar Ratuku sering berpartisipasi dalam pertemuan Kekaisaran Timur.”

“Aku hanya menghadiri pertemuan di mana kehadiranku diperlukan.”

Aku tidak menghadiri pertemuan di mana aku tidak diperlukan.

Itu buang-buang waktu.

Heinley mengangkat alisnya dan berkata, "Ahh." Dia mungkin tidak tahu ini.

Setelah berpikir sejenak, aku mengatakan kepadanya bahwa aku akan pergi bersamanya.

Dia datang ke kantorku hanya untuk memberitahukan ini. Selain itu, aku juga ingin melihat seperti apa pertemuan di sini.

***

Seperti yang aku duga, para pejabat kebingungan ketika aku muncul di ruang konferensi di sebelah Heinley.

Mereka terbiasa dengan ratu yang tidak berpartisipasi dalam pertemuan.

Aku mencoba mengabaikan suasana itu, dan fokus pada pertemuan dalam keheningan.

Untungnya, mereka hanya menatapku pada awalnya saja. Setelah beberapa saat mereka semua asyik dengan urusan mereka sendiri.

Itu wajar.

Dalam ruang konferensi bahasa adalah pedang, dan informasi dan kecerdasan, adalah perisai.

Meskipun mereka mengejar tujuan yang sama, sering terjadi konflik kepentingan di antara para pejabat.

Mereka begitu sibuk mengurus kepentingan mereka sendiri sehingga mereka tidak punya waktu untuk memperhatikanku.

Tetapi bahkan di tengah-tengah semua ini, ada seseorang yang mengincarku.

Itu adalah Marquis Ketron, sepupu Christa.

Dia melirikku ke samping sepanjang waktu, dan ketika subjek bandit Seribu Abadi akhirnya muncul, dia menunjuk ke arahku secara terbuka dan mengajukan pertanyaan yang sulit.

“Ada satu wilayah yang paling mungkin diserang oleh bandit Seribu Abadi, tetapi ada total lima wilayah terdekat di sekitarnya. Keenam wilayah ingin agar kita mengirimkan pasukan kepada mereka jika terjadi situasi darurat, tetapi jika kita memberikan dukungan ke keenam wilayah, pasukan kita akan tersebar luas. Kekaisaran Timur telah bertarung dengan bandit Seribu Abadi untuk waktu yang lama, jadi Permaisuri pasti memiliki banyak pengalaman dalam hal ini. Tolong, saya ingin mendengar pendapat bijak Anda, di mana menurut Yang Mulia kita harus memberikan bantuan?

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 252                

>>>             

Chapter 254

===

Daftar Chapters 


Remarried Empress (#252) / The Second Marriage

 



Chapter 252: Rencana Besar Rivetti (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Pada saat itu, tiba-tiba aku merasakan dorongan untuk menyuruhnya mengirim Christa ke Compshire.

Heinley tidak tahu bagaimana menghadapi Christa dalam situasi ini, jadi jika aku mengatakan ini kepadanya, tidak diragukan lagi dia akan melakukannya.

Mulutku terbuka dengan sendirinya.

Untungnya, kebiasaan berpikir beberapa kali sebelum bertindak dapat menekan keinginan tersebut.

Tenanglah

Meskipun mengirim Christa ke Compshire melalui perintah kekaisaran adalah jalan keluar dari situasi canggung saat ini, itu tidak akan baik dalam jangka panjang.

Ada banyak bangsawan di Kekaisaran Barat yang mengikuti Christa.

Selain itu, Compshire adalah kota yang sama besarnya dengan ibu kota, dan pemandangan yang indah bagi masyarakat kelas atas tempat para seniman dan penyanyi berkumpul.

Bahkan jika dia terpaksa pergi ke sana, pengaruh Christa di masyarakat kelas atas tidak akan berkurang.

Sebaliknya, untuk menghibur hatinya yang kesepian, dia akan mengundang lebih banyak bangsawan ke kediamannya. Pengaruhnya di masyarakat kelas atas akan lebih besar.

Kehendak terakhir kakak Heinley adalah agar dia merawat Christa di sini.

Heinley sudah dicurigai sebagai dalang dibalik infertilitas dan kematian dini Raja Wharton III.

Dalam skenario seperti itu, orang mungkin akan lebih mencurigai Heinley jika dia memaksa Christa pergi ke Compshire.

Christa harus pergi ke Compshire atas kemauannya sendiri, apa pun yang terjadi.

“Ratuku?”

Saat aku duduk diam, Heinley memanggilku dengan cemas.

"Kamu baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja." Jawabku sambil tersenyum.

Hatiku masih terasa berat, tetapi aku juga punya firasat bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Aku teringat sehari setelah resepsi pernikahan, banyak bangsawan wanita mengirimiku surat.

Pada saat itu, aku bertanya-tanya kenapa. Sekarang setelah Heinley memberitahuku tentang insiden di resepsi pernikahan, kupikir aku tahu alasannya.

Mungkin situasinya lebih baik daripada yang terlihat.

Tetapi…

Mengesampingkan itu, mengapa aku merasa sangat tidak nyaman?

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Ketika aku selesai memindahkan buku rekening dan dokumen yang ada di kamarku ke kantor, sudah waktunya makan siang.

Setelah bekerja sangat keras, aku berpikir untuk makan bersama dayang-dayangku.

Tapi saat tengah makan, aku mendengar berita tak terduga.

"Ini tentang apa Yang Mulia minta saya selidiki. Saya sudah mengetahuinya."

Orang yang berbicara adalah Rose.

Aku meletakkan sendok dan menatapnya.

Aku telah meminta Rose untuk menyelidiki mengapa para bangsawan wanita tiba-tiba mengirimiku surat penuh persahabatan.

Aku ingin mengkonfirmasi dengan niat apa surat-surat itu dikirim.

Tapi aku tidak menyangka dia mendapatkan jawabannya begitu cepat.

"Jadi?"

"Ada rumor yang beredar diam-diam ..."

“Sebuah rumor?”

Mengapa Rose kesulitan mengatakannya?

“Nona Rose?”

Ketika aku memanggilnya dengan bingung, dia mengaku dengan ekspresi yang sangat tidak senang.

"Yang Mulia Kaisar dan Christa dikabarkan memiliki hubungan rahasia."

Begitu dia selesai berbicara, ada suara dentingan.

Itu adalah suara garpu Laura yang jatuh ke mangkuk peraknya.

Ketika ekspresi Laura menjadi sangat galak, Mastas diam-diam mengambil pisau di depannya dan meletakkannya di tangan Laura.

Rose mendengus dan terus berbicara,

Katanya pada saat resepsi, Yang Mulia, Kaisar, mengizinkan Christa untuk menyeka dahinya sementara dia bergeming. Tampaknya beberapa wanita bangsawan menyaksikannya.”

Laura, yang sadar, mengepalkan pisau dengan erat dan berkata dengan suara tegas.

"Apakah itu benar-benar terjadi di resepsi, di resepsi pernikahan?!"

Ketika Rose tidak menjawab, Laura mendengus, hampir menyemburkan api.

Melihatku diam, Laura menjadi semakin marah.

“Yang Mulia! Kirim dia ke Compshire segera! Anda tidak bisa hanya menunggu Kaisar! Anda tahu itu, Anda tidak bisa melewatkannya!"

“Nona Laura!”

Ketika Countess Jubel memanggil namanya dengan dingin, Laura menutup mulutnya.

Namun, dia tidak bisa tenang dan terus bersungut-sungut.

Heinley sudah memberitahuku tentang kejadian ini, jadi aku sengaja berkata sambil tersenyum berusaha terdengar setenang mungkin.

“Ini salah paham. Yang Mulia Kaisar sudah memberitahuku apa yang terjadi hari itu.”

"Betulkah?"

"Tentu saja."

Syukurlah kalau begitu …”

Laura dan Countess Jubel masih terlihat sangat khawatir.

Ketika Rashta pertama kali muncul, aku berkata semuanya akan baik-baik saja. Laura dan Countess Jubel tampak tertekan karena ingatan itu.

"Aku baik-baik saja."

Aku tersenyum berulang kali, mencoba meyakinkan mereka.

“Ini pasti salah paham. Selain itu, kejadian ini bisa menjadi berkah tersembunyi.”

Sejujurnya, aku sama sekali tidak baik-baik saja.

Ketidaknyamanan aneh dan tidak menyenangkan yang aku rasakan ketika Heinley memberitahuku tentang Christa masih ada.

Tapi tidak diragukan lagi kejadian ini akan menjadi berkah tersembunyi.

"Sebuah berkah tersembunyi?"

Tanya Mastas, bingung.

“Semua wanita bangsawan di sini merasa kasihan dengan situasi Christa, jadi mereka bahkan tidak repot-repot memandangku dengan baik. Tapi sekarang mereka mengirimiku surat persahabatan.”

Laura mengangguk, tetapi Rose membantah dengan ekspresi khawatir,

"Tapi Yang Mulia, simpati tidak sama dengan rasa hormat."

"Betul sekali."

“Pada akhirnya, kasih sayang yang muncul dari simpati ada batasnya, kan? Yang Mulia adalah orang dengan status tertinggi di kekaisaran, jadi pada akhirnya mereka akan mempertimbangkan bahwa Anda tidak boleh menjadi objek simpati dan akan menutup hati mereka lagi.”

"Tidak apa-apa. Setidaknya aku akan punya kesempatan untuk dipandang tanpa prasangka.”

"Ah!"

“Mereka dulu memandang rendah diriku tidak peduli apa yang aku lakukan. Ini mungkin sementara, tetapi tembok yang mereka bangun di dalam hati mereka telah runtuh. Ini adalah kesempatan, dan tergantung bagaimana aku memanfaatkannya.”

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 251                

>>>             

Chapter 253

===

Daftar Chapters 


Saturday, September 18, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#741)

 



Chapter 741: Kapan Kamu Paling Marah? (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

"…Ini."

Pada tes terakhir 'kemarahan.' Saat Clopeh menghadapi kenyataan, dia tanpa sadar mundur selangkah.

Dia tidak pernah berpikir bahwa tes terakhir akan seperti ini.

Aku lebih suka dipermalukan.

***

Berbagai buah-buahan dan beberapa makanan buatan sendiri terhidang di depan Cale yang menyaksikan semuanya dengan ekspresi tenang. Naga itu menyuruhnya makan, sementara CH meletakkan buruannya. CH mengatakan bahwa itu bisa dimakan jika dipanggang, dan Cale berpikir bahwa Raon lebih baik. Dia tidak bisa begitu saja makan daging mentah yang belum dipotong-potong. Bahkan jika tubuhnya sehat, setengah hari tidak akan cukup untuk memotong dan memanggang hewan besar yang dibawa CH itu.

Tetapi Cale berpikir kalau CH pernah memakannya di masa lalu. Masalahnya adalah itu terlalu besar untuk dimakan Cale. Dia tahu bahwa CH masih baik hati karena dia giat mencari makanan untuk seseorang yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Jadi Cale tersenyum senang kepada CH dan berkata, "Kamu melakukannya dengan baik." Tapi tiba-tiba, tanah bergetar dan Cale menoleh ke sang naga.

Raon menghentak tanah dengan cakar depannya dan menatap CH. Cale bertanya-tanya mengapa Raon melakukan itu, dan menjadi khawatir. Tapi dia segera menemukan jawabannya dan berkata bahwa mereka semua harus makan ini bersama-sama. Raon mengerutkan kening dan berteriak, “Orang jahat! Bodoh!" Cale bertanya apakah maksudnya dia, dan menjawab bahwa dia pintar, meskipun dia orang jahat dan biang onar.

Raon terdiam mendengar kata-katanya, dan Cale tiba-tiba mendengar seseorang tertawa. Cale melihat CH menahan tawanya dan bingung mengapa CH berperilaku seperti itu. Tapi dia merasa agak sedih ketika dia berpikir bahwa CH yang tinggal sendirian senang dengan siapa pun yang bisa dia ajak bicara. Jadi Cale berpikir bahwa tidak apa-apa jika CH tertawa. Dunia tempat mereka tinggal itu keras, jadi tertawa itu bagus.

Cale kemudian mengatakan bahwa entah seseorang hidup sendiri atau bersama orang lain, mereka perlu tahu tentang dunia. Setelah ikatannya dilepaskan, Cale mengambil buah dan memakannya. Mata Raon berbinar melihat tindakan Cale. Dia tahu bahwa dialah yang diajak bicara oleh Cale, tetapi Cale sebenarnya berbicara kepada Raon dan CH. Cale melanjutkan bahwa mereka akan menghadapi dunia suatu hari nanti dan bertemu orang baru.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale ingin memberi Raon kesempatan untuk mendapatkan teman atau keluarga baru. Dia juga ingin Raon memiliki rumah yang bisa dia kunjungi kapan saja di Hutan Kegelapan. Dan dia juga ingin memberi tahu Raon beberapa hal agar dia bisa melupakan, mengatasi, atau menutupi penghinaannya. Bahkan jika ini adalah ilusi, dia tidak ingin membiarkan Raon terluka sendirian.

Jadi dia berkata dengan wajah serius bahwa ada sesuatu yang sangat penting dalam hidup. Matahari terbenam, dan Raon dan CH menatap Cale. Raon menatap Cale dan merasa aneh. Ketika Raon menyeret orang jahat itu ke Hutan Kegelapan sebelumnya, dia dalam keadaan panik, berpikir kalau naga itu mungkin akan membunuhnya. Dia juga tidak ingat apa yang telah dia lakukan pada naga itu sebelumnya. Tetapi orang yang dihadapi Raon sekarang berbeda.

Dia memiliki penampilan yang sama, tetapi tatapan matanya berbeda. Pada tatapan itu, Raon merasakan sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Dia merasakan kehangatan yang tidak diketahui di dalam dirinya saat hatinya tergelitik. Dan Raon menyadari kebenarannya. Bahwa ada dua orang dalam satu tubuh itu. Dia ingin tahu yang sebenarnya, jadi dia bertanya apa hal terpenting yang ingin dikatakan Cale.

Cale yang tadinya diam tersenyum, tetapi matanya tulus. Dia memandang Raon dan CH, mengatakan "Uang." Raon bingung tetapi Cale dengan percaya diri mengatakan bahwa Arm bukanlah masalah. Dia tersenyum puas meskipun mendapat tatapan kebingungan dari keduanya. Cale menyuruh mereka untuk memercayainya, dan meminta sang naga untuk memasak daging dengan sihir. Dia juga meminta CH untuk memotong-motong hewan itu karena Cale tidak tahu caranya. Keduanya mengangguk dan melakukan apa yang diminta Cale.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/

***

Saat itu tengah malam dan CH menatap orang yang tertidur tak berdaya di rerumputan. Dia tidak tahu nama pria itu, dan satu-satunya yang dia tahu bahwa dia pria aneh yang terus dipanggil oleh naga hitam sebagai 'pria jahat', dan pria itu juga menyebut dirinya begitu. Orang itu sepertinya tidak takut dengan Hutan Kegelapan. CH juga berpikir ini pertama kalinya dia mengetahui nama hutan itu.

CH berubah pikiran dan berpikir bahwa pria itu tidak takut pada hutan itu karena dia tahu bahwa dia bersama makhluk kuat di sini. Jadi CH tertawa pelan. Dia telah tinggal selama beberapa dekade di hutan ini, berjuang untuk tinggal di sini, tetapi ini pertama kalinya dia melihat orang yang begitu aneh. CH melihat naga itu diam-diam berjongkok di antara pria yang sedang tidur itu dan dirinya.

Naga itu memelototi CH dan duduk di depan pria yang sedang tidur seolah-olah menutupi tubuh pria itu. CH tertawa dan naga itu berkata dengan suara rendah bahwa dia tidak boleh tertawa. Terlepas dari kata-katanya naga itu tidak terlihat menakutkan. CH mengatakan bahwa dia akan melakukan apa yang dia inginkan dan berbalik ke api unggun. Dia berpikir ini pertama kalinya dia tidak menghabiskan malam sendirian di hutan itu.

Dia menghabiskan malam tanpa tidur dengan monster-monster, jadi ini pertama kalinya dia menghabiskan malam yang damai. CH berpikir bahwa situasi ini tidak buruk. Naga itu masih menatap CH dengan curiga, tetapi memeriksa suhu orang jahat yang sedang tidur itu. Berbeda dengan kegelapan yang dilihatnya di dalam gua, malam di luar benar-benar berwarna dan indah.

Melihat bintang-bintang yang berkelap-kelip, sang naga memejamkan mata tetapi tidak tidur. Ia hanya ingin menikmatinya kali ini. Tapi naga itu segera membuka matanya dan memperingatkan CH agar berhenti bersembunyi dan menguping. CH tersenyum dan naga itu berkata bahwa dia akan membawa CH bersamanya. Sang naga dan CH menghabiskan malam dengan menjajaki satu sama lain.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Keesokan harinya, CH tercengang. Dia jarang menunjukkan emosi di wajahnya, tetapi dia tidak bisa menahannya. Orang jahat yang memproklamirkan diri itu bangun dan menempatkan CH di depan dan naga di belakang sebelum mereka mulai bergerak ke suatu tempat. Mereka menuju ke bagian utara hutan dan menemukan sebuah gua yang mengarah ke bawah tanah. Dan ketika mereka keluar dari gua, CH menghadapi pemandangan yang membuatnya heran.

Itu adalah gua besar yang terang dan memiliki rumah besar 5 lantai di dalamnya. Tempat itu tampak seperti sesuatu yang keluar dari dongeng. Naga itu melihat sekeliling sementara Cale puas dengan reaksi mereka. Tapi Cale merasa agak aneh karena dia tidak bisa mendengar suara Super Rock. Dia seharusnya mendengar suara itu saat dia memasuki gua, tetapi sekarang sangat sunyi.

Cale bertanya-tanya apakah itu karena itu semua ilusi, dan terus bergerak. Dia melirik pilar batu yang menghalangi jalan ke benua timur, tetapi memutuskan untuk memberi tahu dua hal penting terlebih dahulu. Di lantai 3 rumah itu, dia membuka pintu dan berkata bahwa ini adalah uang. Mata CH melebar ketika dia melihat semua jenis permata dan perhiasan.

Cale memberi tahu sang naga bahwa permata ini bisa ditukar dengan uang. Uang adalah alat untuk membeli Sebagian besar barang. Tapi ada banyak hal yang tidak bisa dibeli dengan uang. Dia mengatakan bahwa naga itu akan menyadari hal itu satu per satu saat dia hidup. Naga itu bertanya apakah uang itu penting, dan Cale menjawab bahwa uang itu penting jika kamu ingin hidup nyaman.

Dia menuju ke ruangan lain dan naga itu melihat kembali permata itu dengan ekspresi penasaran. Sebelum naga itu menghancurkan gunung, dia telah mengambil beberapa benda yang coba dilindungi para penyihir di vila. Mereka mencoba melindungi beberapa benda berkilau seperti permata yang dia lihat sekarang, dan naga itu berpikir itu cantik, jadi dia mengambil barang-barang itu.

Naga itu bertanya apakah Cale memberinya semua permata itu, dan Cale menjawab bahwa mereka berdua akan berbagi. Naga itu berkata bahwa dia akan mengambil bagiannya, dan Cale tersenyum. Mereka memasuki ruang senjata, dan Cale memberi tahu mereka bahwa mereka bisa menggunakan barang-barang di sini atau menjualnya. Mereka juga melihat beberapa koin emas dan perak. Cale mengatakan bahwa koin-koin ini sudah tua dan tidak digunakan sekarang, jadi mereka tidak berguna dan hanya seperti permata sekarang.

CH bingung tetapi masih mengikuti Cale berkeliling. Di kamar sebelah, Cale meletakkan beberapa dokumen. Dia mengatakan bahwa dia akan mengajari keduanya membaca dan menulis, sehingga mereka tahu lokasi harta karun yang tertulis dalam dokumen. CH terus menatap Cale diam-diam, sementara naga itu terpesona dengan hal-hal yang telah ditunjukkan Cale kepada mereka.

Cale melihat ke luar jendela dan berkata bahwa semua hal ini akan sangat membantu keduanya untuk hidup di dunia ini. Raon dan CH adalah orang-orang yang paling sering mengalami peristiwa bersamanya. Jadi Cale berbicara kepada mereka dengan tulus agar hidup damai dan tidak memiliki kehidupan yang sulit. Bahkan jika ini adalah ilusi, itulah yang diinginkan Cale untuk mereka berdua.

Itu sebabnya dia memutuskan untuk mengajar keduanya. Dia menyuruh keduanya untuk mengikutinya, dan naga itu bertanya pada Cale ke mana mereka pergi. Cale menatap mata keduanya yang berkilau dan berkata bahwa dia akan menunjukkan dunia kepada mereka. Pada hari itu, seorang pria kaya raya muncul di wilayah Henituse. Cale tertawa terbahak-bahak dengan gembira.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 740          

>>>            

Chapter 742

===

Daftar Spoiler