Saturday, September 18, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#741)

 



Chapter 741: Kapan Kamu Paling Marah? (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

"…Ini."

Pada tes terakhir 'kemarahan.' Saat Clopeh menghadapi kenyataan, dia tanpa sadar mundur selangkah.

Dia tidak pernah berpikir bahwa tes terakhir akan seperti ini.

Aku lebih suka dipermalukan.

***

Berbagai buah-buahan dan beberapa makanan buatan sendiri terhidang di depan Cale yang menyaksikan semuanya dengan ekspresi tenang. Naga itu menyuruhnya makan, sementara CH meletakkan buruannya. CH mengatakan bahwa itu bisa dimakan jika dipanggang, dan Cale berpikir bahwa Raon lebih baik. Dia tidak bisa begitu saja makan daging mentah yang belum dipotong-potong. Bahkan jika tubuhnya sehat, setengah hari tidak akan cukup untuk memotong dan memanggang hewan besar yang dibawa CH itu.

Tetapi Cale berpikir kalau CH pernah memakannya di masa lalu. Masalahnya adalah itu terlalu besar untuk dimakan Cale. Dia tahu bahwa CH masih baik hati karena dia giat mencari makanan untuk seseorang yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Jadi Cale tersenyum senang kepada CH dan berkata, "Kamu melakukannya dengan baik." Tapi tiba-tiba, tanah bergetar dan Cale menoleh ke sang naga.

Raon menghentak tanah dengan cakar depannya dan menatap CH. Cale bertanya-tanya mengapa Raon melakukan itu, dan menjadi khawatir. Tapi dia segera menemukan jawabannya dan berkata bahwa mereka semua harus makan ini bersama-sama. Raon mengerutkan kening dan berteriak, “Orang jahat! Bodoh!" Cale bertanya apakah maksudnya dia, dan menjawab bahwa dia pintar, meskipun dia orang jahat dan biang onar.

Raon terdiam mendengar kata-katanya, dan Cale tiba-tiba mendengar seseorang tertawa. Cale melihat CH menahan tawanya dan bingung mengapa CH berperilaku seperti itu. Tapi dia merasa agak sedih ketika dia berpikir bahwa CH yang tinggal sendirian senang dengan siapa pun yang bisa dia ajak bicara. Jadi Cale berpikir bahwa tidak apa-apa jika CH tertawa. Dunia tempat mereka tinggal itu keras, jadi tertawa itu bagus.

Cale kemudian mengatakan bahwa entah seseorang hidup sendiri atau bersama orang lain, mereka perlu tahu tentang dunia. Setelah ikatannya dilepaskan, Cale mengambil buah dan memakannya. Mata Raon berbinar melihat tindakan Cale. Dia tahu bahwa dialah yang diajak bicara oleh Cale, tetapi Cale sebenarnya berbicara kepada Raon dan CH. Cale melanjutkan bahwa mereka akan menghadapi dunia suatu hari nanti dan bertemu orang baru.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale ingin memberi Raon kesempatan untuk mendapatkan teman atau keluarga baru. Dia juga ingin Raon memiliki rumah yang bisa dia kunjungi kapan saja di Hutan Kegelapan. Dan dia juga ingin memberi tahu Raon beberapa hal agar dia bisa melupakan, mengatasi, atau menutupi penghinaannya. Bahkan jika ini adalah ilusi, dia tidak ingin membiarkan Raon terluka sendirian.

Jadi dia berkata dengan wajah serius bahwa ada sesuatu yang sangat penting dalam hidup. Matahari terbenam, dan Raon dan CH menatap Cale. Raon menatap Cale dan merasa aneh. Ketika Raon menyeret orang jahat itu ke Hutan Kegelapan sebelumnya, dia dalam keadaan panik, berpikir kalau naga itu mungkin akan membunuhnya. Dia juga tidak ingat apa yang telah dia lakukan pada naga itu sebelumnya. Tetapi orang yang dihadapi Raon sekarang berbeda.

Dia memiliki penampilan yang sama, tetapi tatapan matanya berbeda. Pada tatapan itu, Raon merasakan sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Dia merasakan kehangatan yang tidak diketahui di dalam dirinya saat hatinya tergelitik. Dan Raon menyadari kebenarannya. Bahwa ada dua orang dalam satu tubuh itu. Dia ingin tahu yang sebenarnya, jadi dia bertanya apa hal terpenting yang ingin dikatakan Cale.

Cale yang tadinya diam tersenyum, tetapi matanya tulus. Dia memandang Raon dan CH, mengatakan "Uang." Raon bingung tetapi Cale dengan percaya diri mengatakan bahwa Arm bukanlah masalah. Dia tersenyum puas meskipun mendapat tatapan kebingungan dari keduanya. Cale menyuruh mereka untuk memercayainya, dan meminta sang naga untuk memasak daging dengan sihir. Dia juga meminta CH untuk memotong-motong hewan itu karena Cale tidak tahu caranya. Keduanya mengangguk dan melakukan apa yang diminta Cale.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/

***

Saat itu tengah malam dan CH menatap orang yang tertidur tak berdaya di rerumputan. Dia tidak tahu nama pria itu, dan satu-satunya yang dia tahu bahwa dia pria aneh yang terus dipanggil oleh naga hitam sebagai 'pria jahat', dan pria itu juga menyebut dirinya begitu. Orang itu sepertinya tidak takut dengan Hutan Kegelapan. CH juga berpikir ini pertama kalinya dia mengetahui nama hutan itu.

CH berubah pikiran dan berpikir bahwa pria itu tidak takut pada hutan itu karena dia tahu bahwa dia bersama makhluk kuat di sini. Jadi CH tertawa pelan. Dia telah tinggal selama beberapa dekade di hutan ini, berjuang untuk tinggal di sini, tetapi ini pertama kalinya dia melihat orang yang begitu aneh. CH melihat naga itu diam-diam berjongkok di antara pria yang sedang tidur itu dan dirinya.

Naga itu memelototi CH dan duduk di depan pria yang sedang tidur seolah-olah menutupi tubuh pria itu. CH tertawa dan naga itu berkata dengan suara rendah bahwa dia tidak boleh tertawa. Terlepas dari kata-katanya naga itu tidak terlihat menakutkan. CH mengatakan bahwa dia akan melakukan apa yang dia inginkan dan berbalik ke api unggun. Dia berpikir ini pertama kalinya dia tidak menghabiskan malam sendirian di hutan itu.

Dia menghabiskan malam tanpa tidur dengan monster-monster, jadi ini pertama kalinya dia menghabiskan malam yang damai. CH berpikir bahwa situasi ini tidak buruk. Naga itu masih menatap CH dengan curiga, tetapi memeriksa suhu orang jahat yang sedang tidur itu. Berbeda dengan kegelapan yang dilihatnya di dalam gua, malam di luar benar-benar berwarna dan indah.

Melihat bintang-bintang yang berkelap-kelip, sang naga memejamkan mata tetapi tidak tidur. Ia hanya ingin menikmatinya kali ini. Tapi naga itu segera membuka matanya dan memperingatkan CH agar berhenti bersembunyi dan menguping. CH tersenyum dan naga itu berkata bahwa dia akan membawa CH bersamanya. Sang naga dan CH menghabiskan malam dengan menjajaki satu sama lain.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Keesokan harinya, CH tercengang. Dia jarang menunjukkan emosi di wajahnya, tetapi dia tidak bisa menahannya. Orang jahat yang memproklamirkan diri itu bangun dan menempatkan CH di depan dan naga di belakang sebelum mereka mulai bergerak ke suatu tempat. Mereka menuju ke bagian utara hutan dan menemukan sebuah gua yang mengarah ke bawah tanah. Dan ketika mereka keluar dari gua, CH menghadapi pemandangan yang membuatnya heran.

Itu adalah gua besar yang terang dan memiliki rumah besar 5 lantai di dalamnya. Tempat itu tampak seperti sesuatu yang keluar dari dongeng. Naga itu melihat sekeliling sementara Cale puas dengan reaksi mereka. Tapi Cale merasa agak aneh karena dia tidak bisa mendengar suara Super Rock. Dia seharusnya mendengar suara itu saat dia memasuki gua, tetapi sekarang sangat sunyi.

Cale bertanya-tanya apakah itu karena itu semua ilusi, dan terus bergerak. Dia melirik pilar batu yang menghalangi jalan ke benua timur, tetapi memutuskan untuk memberi tahu dua hal penting terlebih dahulu. Di lantai 3 rumah itu, dia membuka pintu dan berkata bahwa ini adalah uang. Mata CH melebar ketika dia melihat semua jenis permata dan perhiasan.

Cale memberi tahu sang naga bahwa permata ini bisa ditukar dengan uang. Uang adalah alat untuk membeli Sebagian besar barang. Tapi ada banyak hal yang tidak bisa dibeli dengan uang. Dia mengatakan bahwa naga itu akan menyadari hal itu satu per satu saat dia hidup. Naga itu bertanya apakah uang itu penting, dan Cale menjawab bahwa uang itu penting jika kamu ingin hidup nyaman.

Dia menuju ke ruangan lain dan naga itu melihat kembali permata itu dengan ekspresi penasaran. Sebelum naga itu menghancurkan gunung, dia telah mengambil beberapa benda yang coba dilindungi para penyihir di vila. Mereka mencoba melindungi beberapa benda berkilau seperti permata yang dia lihat sekarang, dan naga itu berpikir itu cantik, jadi dia mengambil barang-barang itu.

Naga itu bertanya apakah Cale memberinya semua permata itu, dan Cale menjawab bahwa mereka berdua akan berbagi. Naga itu berkata bahwa dia akan mengambil bagiannya, dan Cale tersenyum. Mereka memasuki ruang senjata, dan Cale memberi tahu mereka bahwa mereka bisa menggunakan barang-barang di sini atau menjualnya. Mereka juga melihat beberapa koin emas dan perak. Cale mengatakan bahwa koin-koin ini sudah tua dan tidak digunakan sekarang, jadi mereka tidak berguna dan hanya seperti permata sekarang.

CH bingung tetapi masih mengikuti Cale berkeliling. Di kamar sebelah, Cale meletakkan beberapa dokumen. Dia mengatakan bahwa dia akan mengajari keduanya membaca dan menulis, sehingga mereka tahu lokasi harta karun yang tertulis dalam dokumen. CH terus menatap Cale diam-diam, sementara naga itu terpesona dengan hal-hal yang telah ditunjukkan Cale kepada mereka.

Cale melihat ke luar jendela dan berkata bahwa semua hal ini akan sangat membantu keduanya untuk hidup di dunia ini. Raon dan CH adalah orang-orang yang paling sering mengalami peristiwa bersamanya. Jadi Cale berbicara kepada mereka dengan tulus agar hidup damai dan tidak memiliki kehidupan yang sulit. Bahkan jika ini adalah ilusi, itulah yang diinginkan Cale untuk mereka berdua.

Itu sebabnya dia memutuskan untuk mengajar keduanya. Dia menyuruh keduanya untuk mengikutinya, dan naga itu bertanya pada Cale ke mana mereka pergi. Cale menatap mata keduanya yang berkilau dan berkata bahwa dia akan menunjukkan dunia kepada mereka. Pada hari itu, seorang pria kaya raya muncul di wilayah Henituse. Cale tertawa terbahak-bahak dengan gembira.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 740          

>>>            

Chapter 742

===

Daftar Spoiler 


[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#740)

 



Chapter 740: Bukankah Ini Keterlaluan? (10)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

CH bertanya kepada KRS apakah dia ingin makan lebih banyak, dan KRS menjawab bahwa dia baik-baik saja sekarang. CH mengeluarkan beberapa pai apel dan bertanya lagi, dan KRS menjawab bahwa dia sudah kenyang. CH kaget karena KRS sudah kenyang hanya karena memakan beberapa potong ayam. Dia mencoba menahan emosinya, tetapi mata KRS bergetar ketika dia melihat CH. CH sedang memikirkan apa yang harus dia lakukan selain membeli baju baru, dan segera memeriksa saldo rekening bank Kim Hyun Soo.

Dia mungkin tidak mengetahui hal-hal modern, tetapi dia masih memiliki akal sehat. Dia tahu bahwa dia tidak bisa meninggalkan KRS seperti ini. CH menyajikan KRS sepotong pai apel dan jus jeruk, mengingat bagaimana mereka pertama kali bertemu. CH mengklaim bahwa dia adalah rekan kerja ayah KRS, dan meminta KRS untuk mengikutinya. Ketika dia mencoba memberi KRS nasi, KRS menyuruhnya memesan ayam.

CH tidak bisa berkata-kata pada keluguan dan kepolosan KRS, tetapi KRS muda tidak benar-benar mempercayai CH. Dia hanya mengikuti CH karena dia tidak mau pulang. CH tidak mengetahuinya. CH memanggil KRS dengan namanya, dan KRS menjawab dengan memanggil CH ‘ajusshi’ (paman). CH tertegun mendengar kata paman, tetapi kemudian berkata dengan wajah tegas.

Dia mengatakan kepada KRS bahwa mulai sekarang, dia tidak boleh mengikuti siapa pun yang dia temui untuk pertama kalinya, bahkan jika mereka memberinya makanan. KRS menatap CH sebelum mengangguk sambil mengatakan bahwa dia tidak akan mengikuti siapa pun. CH memujinya karena menjadi anak yang baik, dan ekspresi KRS bergetar lagi. CH tidak menyadari hal ini saat dia memikirkan kembali suara aneh yang dia dengar beberapa waktu lalu. Suara itu memberinya empat petunjuk, dan jika dia merangkum semuanya, yang dibutuhkan KRS muda adalah sebuah rumah.

Rumah atau tempat bernaung yang baru karena KRS telah menjalani masa kecil yang menyakitkan dan memalukan di tangan kerabatnya. Jadi CH harus mengeluarkan KRS dari tempat itu, dan itu sebaiknya bukan solusi jangka pendek. Dia menatap anak laki-laki yang makan pai apel itu dengan prihatin, tetapi mengalihkan pandangannya ke pedang kayu yang diletakkan di satu sisi. CH berpikir untuk menemukan panti asuhan atau lembaga bantuan anak besok. Dia juga ingin pergi ke rumah KRS dan melihat kerabatnya secara langsung. Tatapannya pada pedang kayu menjadi lebih dingin.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Cale meminta sang naga untuk melepaskannya, dan naga itu mendengus lantas memutar kepalanya dan melonggarkan tali. CH memperhatikan mereka dan berjalan menuju Cale, tetapi dia menabrak perisai hitam di sekeliling Cale. CH dan sang naga bertemu pandang, dan naga itu berkata bahwa dia (CH) terlalu kuat untuk pria itu (Cale). CH bertanya-tanya apa yang dibicarakan naga itu, dan dia menoleh ke Cale.

Cale jatuh terduduk ke tanah, dan dia mendengus sambil menggosok pantatnya. Dia berkata 'lihat apa kamu?' tetapi hanya menggumamkannya karena dia takut dipukul oleh keduanya. CH berbisik pelan bahwa dia (Cale) benar-benar seorang manusia. Tatapannya menakutkan tetapi ujung jarinya gemetar. Cale memandang CH dan berkata bahwa CH juga manusia.

Tapi dia bertanya kepada CH apakah dia tinggal di Hutan Kegelapan atau Desa Harris, atau apakah dia seorang kesatria yang dikirim dari wilayah Henituse. Cale menanyakan itu seolah-olah dia tidak mengenal CH, dan CH bingung mendengar kata 'desa' dan 'wilayah.' CH juga tertegun dan bertanya-tanya bagaimana keduanya bisa berbincang karena bahasa yang dia gunakan adalah bahasa Korea. Ketika CH terus merasa kebingungan, naga itu menghadap Cale dan bertanya mengapa sebelumnya Cale meminta naga untuk membawanya ke hutan ini.

Cale tanpa sadar melangkah mundur dan punggungnya menabrak tiang kayu. Naga itu mendecakkan lidahnya dan berkata bahwa Cale itu limbung. Dia memandang Cale dari atas ke bawah dengan ekspresi serius. Cale merasa aneh karena Raon memperlakukannya seperti ini, tetapi segera mengerutkan kening ketika perutnya berbunyi. Sepertinya dia belum makan, jadi dia berkata dengan lantang bahwa dia lapar.

Naga itu menghela napas dan berkata bahwa dia punya banyak hal yang harus dilakukan. Dia memandang CH dan menyuruh CH untuk membawakan mereka sesuatu untuk dimakan. CH menatapnya dengan bingung, dan naga itu menunjuk ke barat daya, mengatakan bahwa ada sebuah desa di sana, jadi CH harus pergi ke sana untuk mendapatkan makanan untuk manusia ini (Cale). Naga itu berkata bahwa dia membenci manusia, jadi dia tidak ingin pergi ke desa.

CH bertanya mengapa naga itu mengatakan dia membenci manusia, namun ingin CH mendapatkan makanan untuk manusia. Sementara itu, Cale senang dengan sikap CH, yang sama sekali berbeda dari yang dia kenal. CH yang sekarang adalah dirinya sebelum merasakan kehangatan penduduk desa Harris, jadi CH tidak terlalu penurut. Cale berpikir bahwa ini bagus karena CH akan dapat pergi ke mana pun di dunia ini tanpa ada yang menusuknya dari belakang.

Dia tersenyum puas, dan CH yang melihat senyum itu tertegun dan menghindari tatapan Cale. Suaranya bergetar ketika dia bertanya apakah ada desa di barat daya. Dia tidak tahu tentang desa itu. Sementara Cale, dia berpikir bahwa CH sangat sabar dan lembut dilihat cara CH berbicara dengan mereka. Jika itu Cale, saat dia melihat naga yang berbicara atau menyadari bahwa ada sebuah desa yang dihuni manusia, dia akan menangkap keduanya dan segera lari ke desa.

Cale bertanya kepada CH apakah dia benar-benar tinggal di sini karena ini adalah tempat yang berbahaya. Tapi CH menutup matanya dan berbalik, mengatakan bahwa dia akan mencari makanan terlebih dahulu. Dia berjalan ke arah yang berlawanan dari desa, dan Cale tidak menghentikannya, mengetahui bahwa CH butuh waktu untuk berpikir sendiri. Cale tersentak ketika dia melihat naga itu menatapnya.

Naga itu bertanya kepada Cale mengapa mereka datang ke sini. Tidak ada orang di sini, dan juga ada banyak monster yang kuat. Dia tahu bahwa ini bukan tempat untuk Cale karena Cale tidak akan sanggup bertahan di sini bahkan untuk sehari saja. Tetapi Cale menjawab bahwa itu karena sang naga membutuhkannya. Naga itu terkejut dan Cale melanjutkan bahwa ini adalah tempat yang bagus bagi sang naga untuk belajar, tumbuh, dan mengenal dunia.

Monster-monster di sini akan membantu Raon tumbuh. Cale menambahkan bahwa ini juga merupakan tempat yang baik bagi sang naga untuk membangun rumahnya. Mendengar kata 'rumah', ekor Raon sedikit berkedut. Cale berdiri dan menyapu tanah dari bajunya, mengatakan bahwa pria yang mereka lihat sebelumnya berada dalam situasi yang sama dengan sang naga. CH tidak tahu banyak tentang dunia karena dia sudah lama sendirian.

Naga itu menatap ke arah hutan, dan menyadari bahwa CH sebenarnya bersembunyi di balik pohon dan tidak mencari makanan. Cale mengatakan bahwa jika keduanya bersama, mereka tidak akan kesepian. Dan karena keduanya kuat, tidak ada yang bisa menyentuh mereka dengan mudah. Cale tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan penghinaan Raon, tetapi dia ingin memberi Raon sebuah keluarga.

Dia jelas tidak berniat memaksa Raon untuk melakukannya, tetapi hanya ingin menciptakan peluang bagi keduanya. Naga itu menatap senyum lembut di bibir Cale, berpikir bahwa Cale tidak menyadari bahwa dia sedang tersenyum. Naga itu bertanya bagaimana dengan dia (Cale) saat itu. Cale menyeringai dan berkata bahwa jika naga itu pergi dengan orang jahat seperti dia, itu tidak bagus. Dia tidak ingin meninggalkan Raon atau CH di dekat Venion karena mereka dapat mempelajari hal-hal ilegal, dan dia juga ingin menyingkirkan Venion.

Cale berpikir bahwa sebelum tubuhnya menghilang, Raon akan mengisi hatinya dengan sesuatu yang bukan penghinaan. Cale mengangguk puas, tetapi terkejut ketika tanah tiba-tiba bergetar. Naga itu menghantam tanah dengan sangat keras dengan cakar depannya, dan Cale agak takut, bertanya-tanya mengapa naga itu menjadi marah.

Naga itu berteriak dengan keras bahwa dialah yang akan memberi perintah pada Cale. Mana hitam berputar-putar di sekitar sang naga dan menghancurkan pohon-pohon di dekatnya. Cale menelan ludah ketika dia melihat pohon-pohon raksasa tumbang, dan dengan cepat mengatakan bahwa naga itu dapat memerintahkannya (Cale) sebanyak yang dia inginkan. Naga itu akhirnya tenang dan melirik ke arah timur laut.

CH keluar dari hutan dengan diselubungi aura. Dia perlahan menuju Cale saat dia membelai sarung pedangnya, menanyakan apakah Cale mengenalnya. CH membuat tekad yang kuat, mengatakan bahwa dia tidak akan melewatkan kesempatan itu. Dia berbelok ke barat daya dan membayangkan desa, wilayah, dan segala sesuatu di luar hutan.

CH mengatakan bahwa dia akan meninggalkan tempat ini. Dia mengatakan itu seolah-olah dia membuat janji pada dirinya sendiri, dan seolah-olah dia membuat semacam deklarasi perang. CH melanjutkan bahwa dia akan ikut dengan mereka. Hanya CH yang tahu untuk siapa dan untuk apa deklarasi perang itu. Tidak menyadari hal ini, Cale memegang kerahnya dan dalam hati berteriak bahwa tubuhnya tidak berguna karena tidak memiliki kekuatan kuno.

Dia tidak bisa membuat perisai, dan satu-satunya hal yang baik tentang tubuh ini adalah kesehatannya. Cale memandangi sang naga yang menghela napas dan mengikat Cale ke tiang kayu lagi. Naga itu juga memasang perisai di sekitar Cale, dan mengatakan bahwa mereka (Raon dan CH) akan pergi ke desa. Dia mengepakkan sayapnya dan terbang, tetapi berhenti dan berbalik ke Cale, menyuruhnya diam karena monster bisa saja datang dan bahwa Cale itu lemah.

Cale menatap bengong ke naga itu dan berpikir bahwa tes ini memakan waktu lebih lama dari yang dia kira. Tapi Cale tidak tahu bahwa ketika naga itu terbang ke desa, dia berhenti beberapa kali dan melirik Cale, tersenyum sambil memetik buah di jalan. Cale yang ditinggalkan sendirian berpikir ada sesuatu yang aneh. Dia merasa tengkuknya menjadi dingin karena anehnya dia merasa tidak nyaman. Dia punya firasat kalau ada suatu hal buruk yang akan terjadi.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

“…Akhirnya, seseorang telah memasuki tahap akhir.”

Alberu Crossman menggosok matanya dengan ekspresi lelah.

Bola di atas kuil.

Bola itu terbagi menjadi enam bagian, tetapi hanya lima yang memiliki warna sekarang.

Semuanya bersinar ungu, dan hanya satu yang berwarna hitam.

Seseorang telah memasuki 'kemarahan.'

"Pertama-tama, itu bukan Cale Henituse."

Siapa dia?

Alberu melanjutkan pengamatannya seraya bertanya-tanya.

Pada saat yang sama, gumaman lembut keluar dari mulut orang yang perlahan berjalan menuju ruang hitam dari ruang ungu.

“Bagaimanapun, ini adalah penghinaan di masa lalu. Ini bukan milikku. Aku hanyalah seseorang yang akan menyaksikan kehidupan seorang legenda.”

Clopeh Sekka menuju ke tes ilusi terakhir "Kemarahan" dengan wajah tenang.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 739          

>>>            

Chapter 741

===

Daftar Spoiler 


Sunday, September 12, 2021

Remarried Empress (#251) / The Second Marriage

 



Chapter 251: Tanpa Perasaan (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

"Duke!"

Ketika Rashta memasuki ruangan, dia memanggil Duke Elgy sambil menangis. Duke bingung dengan suara menyedihkan Rashta.

“Rashta? Ada apa?"

Rashta menghentak-hentak lantai dengan marah dan dengan cepat duduk di kursi di meja.

Meskipun Duke Elgy masih bingung, dia membawa makanan ringan favorit Rashta yang biasanya.

Rashta menunggu Duke Elgy duduk di sebelahnya dan kemudian mulai berbicara tentang apa yang terjadi di ruang audiensi.

"Rashta pernah menghukum berat seorang pelayan karena mencoba menyakiti Rashta."

Duke Elgy mengangkat alisnya, seolah-olah ini adalah pertama kalinya dia mendengarnya.

"Benarkah?"

“Rashta tidak punya pilihan. Jika kau memaafkan seseorang seperti itu, kau tidak akan pernah tahu apa yang mungkin dilakukan orang itu di masa depan.”

"Tentu saja."

"Tapi Rashta tidak tahu bahwa kakaknya adalah seorang jurnalis, apalagi, jurnalis rakyat jelata yang mewawancarai Rashta."

"Ah…"

Duke Elgy menghela napas ringan. Sikap itu membuat Rashta semakin ketakutan dan sedih.

“Jadi, jurnalis itu datang ke ruang audiensi dan meminta untuk menemukan adiknya yang hilang. Apa yang harus Rashta lakukan?”

“Di mana adiknya?”

“Dipenjara…”

"Mengapa kamu tidak memberitahunya bahwa dia dipenjara karena melakukan kejahatan?"

“Dia tidak akan percaya dia dipenjara karena kejahatan. Bahkan jika dia mengaku bersalah, dia akan membenci Rashta…”

"Maka Yang Mulia akan mengurusnya."

Rashta menggelengkan kepalanya dengan cepat.

“Yang Mulia marah pada Rashta karena menghukumnya. Yang Mulia sebenarnya diam-diam menyukai pelayan itu karena dia sangat cantik.”

Duke Elgy mengangkat alisnya lagi.

"Selain itu, pelayan itu juga mengagumi Yang Mulia."

Rashta berbicara tanpa daya, tetapi dengan cepat menambahkan.

"Namun, bukan itu alasan Rashta menghukum pelayan itu."

"Tentu saja."

Rashta memandang Duke Elgy dengan mata berkaca-kaca.

“Yang Mulia tidak akan membantu Rashta. Dia pergi dengan marah tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Aku tidak tahu harus berbuat apa, aku takut.”

Duke Elgy tersenyum lembut dan berbicara dengan suara yang menenangkan.

“Rashta adalah Permaisuri, jika ada yang salah, martabat keluarga kekaisaran juga akan terpengaruh. Selain itu, kau memiliki anaknya di dalam rahimmu, tidak diragukan lagi pada akhirnya dia akan turun tangan untuk menangani masalah ini. Tenang saja.”

Suaranya tidak ragu-ragu sedikit pun meski terdengar lembut, membuat Rashta merasa yakin.

Rashta merasa lega dan menutupi perutnya dengan tangannya, lalu menatap Duke Elgy dengan mata berkaca-kaca.

“Akan sangat sulit bagi Rashta tanpa Duke.”

"Aku senang bisa membantu Rashta."

Duke Elgy menjawab seolah itu wajar.

Jawabannya terdengar sangat bisa dipercaya, mata Rashta memerah lagi. Sikap Duke Elgy benar-benar berbeda dari reaksi dingin Sovieshu.

Duke Elgy melihat punggung Rashta yang gemetar dan dengan lembut mengulurkan lengannya ke bahunya.

Rashta terkejut sesaat, tetapi segera berlindung di pelukan Duke Elgy tanpa mengatakan apa-apa.

Seperti rusa yang malang, dia membenamkan wajahnya di dada Duke Elgy.

Sudut mata Duke Elgy sedikit melengkung.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

* * *

Karena aku belum memiliki kantor sendiri, aku mengambil sepuluh buku rekening dari arsip negara dan menumpuknya di meja di kamarku untuk diperiksa.

Aku pikir akan lebih baik untuk membandingkan buku besar sementara aku mengatur gaji dan tugas karyawan.

Tapi sebelum aku bisa menyelesaikan semua ini, McKenna membawakanku dokumen lain.

“Karena Kerajaan Barat telah menjadi Kekaisaran, kita harus menyesuaikan dengan status itu. Untungnya, Yang Mulia, Permaisuri, tahu lebih banyak tentang itu daripada orang lain. Ini benar-benar melegakan!”

Dokumen-dokumen itu berisi serangkaian tugas yang harus ditata ulang, pekerjaan yang akan hilang, pekerjaan yang akan muncul, pekerjaan yang akan digabung atau dipisahkan, dan sebagainya.

Tapi itu semua ditangani secara dangkal dan McKenna ingin aku mengubahnya agar bisa diterapkan.

Itu tidak sulit, tetapi itu membutuhkan banyak pekerjaan.

Saat aku menatapnya dengan linglung, McKenna terbatuk dan mengalihkan pandangannya.

Tetapi dilihat dari sudut mulutnya yang sedikit terangkat, jelas bahwa dia senang memiliki lebih sedikit pekerjaan yang harus dilakukan.

Pada akhirnya, hari itu ternyata menjadi hari yang sangat sibuk karena melakukan tiga hal sekaligus.

Juga, karena orang tuaku masih di Kekaisaran Barat, aku mencoba makan dengan mereka setidaknya sekali sehari, jadi aku punya lebih sedikit waktu.

Rose dan Mastas terkejut ketika mereka pertama kali melihat aku bekerja dengan tiga pena dan enam buku catatan berjajar, tetapi Laura berkata dengan gembira.

"Wanita itu tidak cocok sebagai Permaisuri."

Countess Jubel juga tertawa terbahak-bahak seolah senang,

"Itu benar. Yang Mulia Sovieshu akan mengalami kesulitan.”

Namun di tengah pekerjaan, terdengar ketukan di pintu.

Orang yang masuk adalah salah satu sekretaris Heinley.

"Ada apa?"

Ketika aku bertanya dengan rasa ingin tahu, dia berkata dengan ekspresi paksa yang nyaris tidak menyembunyikan kegembiraannya.

"Kaisar telah meminta saya untuk membawa Yang Mulia ke tempat yang ingin dia tunjukkan pada Permaisuri."

Tempat yang Heinley ingin tunjukkan padaku?

Begitu aku mendengar kata-katanya, aku membayangkan tempat apa yang dia maksud.

Kantorku!

Ketika aku menunjukkan kepada Heinley daftar yang harus dilakukan, dia tersenyum dan berkata dia akan menyiapkannya sesegera mungkin.

Dilihat dari caranya memanggilku, kantornya pasti sudah selesai.

"Ayo pergi!"

Tempat sekretaris Heinley membawaku adalah ke kantor Heinley sendiri.

Apa dia ingin aku mampir ke kantornya dulu?

Tapi bukan begitu.

Tanpa diduga, pintu di seberang kantor Heinley terbuka dan Heinley melangkah keluar.

Begitu mata kami bertemu, dia tersenyum dan berkata, "Di sini."

Ketika aku masuk, aku mendapati kantor yang indah dengan seluruh dinding ditutupi dengan rak buku dan meja besar yang ditempatkan di dekat jendela.

Selain itu, ada area resepsionis kecil yang tersambung dengan kantor.

Kantor itu didekorasi dan dicat dengan kombinasi hijau dan emas yang harmonis.

"Oh…"

"Apakah kamu menyukainya?"

“Sangat, aku sangat menyukainya!”

Saat aku mengangguk dengan kekaguman yang tulus, Heinley berkata dengan senyum bahagia.

“Karena aku pikir sebaiknya kamu memilih asistenmu secara pribadi, aku hanya memilih kandidat-kandidatnya. Aku pikir kau akan menyukai mereka karena mereka semua adalah orang-orang yang berbakat, pekerja keras, dan setia, Ratuku. Jika tidak, aku bisa memilihnya lagi.”

Saat aku membuka dan menutup tanganku dengan gembira, sebuah tangan besar menutupi salah satu tanganku. Menatapnya, Heinley menjalin jari-jarinya dengan jariku sambil berpura-pura fokus pada sesuatu yang lain.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Kami duduk berseberangan di ambang jendela, mengobrol sebentar sambil tertawa.

Seiring berjalannya waktu, topik pembicaraan beralih ke Christa.

Ekspresi Heinley menjadi kaku ketika kami mulai berbicara tentang Christa, tetapi dia segera berbicara kepadaku dengan canggung tentang perilaku Christa yang tidak biasa di resepsi pernikahan.

Kemudian dia menatapku dan berkata dia tidak tahu bagaimana menghadapinya.

Dia ingin mengirim Christa ke Compshire, tetapi berada dalam posisi yang sulit karena wasiat terakhir saudaranya yang diketahui banyak orang.

Aku juga bingung.

Alih-alih langsung mengatakan, 'Aku pikir kakak iparku menyukaiku,' Heinley hanya memberitahuku tentang perilaku Christa.

Tetapi bahkan dengan itu, tidak sulit untuk mengatakan siapa yang mengisi hati Christa saat ini.

Dan anehnya, setelah mendengar kata-kata itu, kegembiraan melihat kantor itu tiba-tiba memudar.

Apakah Christa jatuh cinta pada Heinley…?

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 250               

>>>             

Chapter 252

===

Daftar Chapters