Wednesday, September 8, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#736)

 



Chapter 736: Bukankah Ini Keterlaluan? (6)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

CH merasa frustrasi. Dia saat ini sedang dimarahi oleh seorang wanita yang duduk di seberangnya. Dia akhirnya kembali ke meja kantornya dan duduk. CH memejamkan mata dan berpikir bahwa dia tidak bisa melakukan apa-apa. Dia telah membuka matanya di tubuh Kim Hyun Soo, seorang pekerja kantoran biasa yang hidup sendirian di usia 30-an. Sepertinya Hyun Soo awalnya tinggal bersama orang tuanya, tetapi orang tuanya pergi ke pedesaan, jadi dia sekarang tinggal sendirian di apartemen tempat keluarganya tinggal.

Begitu CH mendengar bahwa target tesnya adalah KRS, otomatis dia terpikir tentang bumi setelah malapetaka. Tapi dunia yang dia hadapi dalam ujian itu adalah waktu sebelum malapetaka. Sejak saat itu, kepalanya mulai pening. CH telah hidup di Korea beberapa dekade sebelum Hyun Soo. Dia juga seorang siswa SMA pada waktu itu, jadi dia sekarang merasa kesulitan hidup sebagai Hyun Soo di Korea. Sebaliknya, dia lebih familer dengan dunia setelah malapetaka.

Tapi itu bukan satu-satunya masalah. Masalah lainnya adalah bagaimana dia akan menemukan KRS. Bahkan jika dia tahu nama dan usia KRS, tidak mudah untuk menemukan informasi pribadi seseorang. Juga sulit untuk menemukan info tentang anak, dan dia juga tidak bisa hanya berkeliaran di sekitar SD terdekat. CH awalnya mengira Hyun Soo adalah kerabat KRS karena mereka berdua memiliki nama keluarga 'Kim', tetapi setelah mencari di ponsel Hyun Soo, dia tidak dapat menemukan hubungan antara dirinya dan KRS.

Dia terbangun dalam tubuh ini pada akhir pekan, tetapi dia tidak melihat wajah KRS ketika dia melihat-lihat sekeliling tempat tinggalnya, jadi pada akhirnya, dia harus pergi bekerja untuk mendapatkan beberapa informasi. Jadi sampai hari Kamis, dia hidup sebagai pekerja kantoran Hyun Soo sambil mencoba mencari hubungan dirinya dengan KRS di perusahaan. Tapi dia masih tidak bisa menemukan KRS.

Di dunia ini tidak ada master pedang atau guild tentara bayaran. Tidak ada guild informasi juga, jadi CH sedang mempertimbangkan untuk mendapatkan info melalui agen detektif. CH merasa sangat kesulitan saat pergi bekerja. Dia tidak tahu bagaimana menggunakan banyak hal, termasuk ponsel dan komputer, jadi CH merasa dia tidak bisa tinggal di Korea. Dia melonggarkan dasinya dan berpikir bahwa dia harus fokus pada tujuannya terlebih dahulu.

KRS saat ini lebih muda dari On, jadi CH mau tidak mau merasa khawatir. Dia memutuskan untuk berhenti dari perusahaan dengan mengajukan surat pengunduran diri yang ditulisnya yang dia temukan melalui pencarian di internet. Dan pada malam itu, dia berbaring kelelahan, berpikir bahwa pekerjaan kantor lebih sulit daripada mengayunkan pedang. Tubuh Hyun Soo 'lemah' tapi itu jelas lebih baik daripada tubuh Cale.

CH memutuskan untuk pergi ke pasar lokal untuk membeli ramyeon (mie instan). Tapi dia mendengar gosip dari dua wanita di depan supermarket lokal. Kedua wanita itu bergosip sambil mengerutkan kening. Salah seorang wanita bertanya apakah Tuan Kim benar-benar kecanduan judi. CH terhenti setelah mendengar nama itu dan diam mendengarkan.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Kedua wanita itu berkata bahwa Tuan Kim meminta orang-orang yang dikenalnya untuk meminjamkan sejumlah uang kepadanya. Darinya juga tercium bau alkohol. CH juga mengetahui bahwa nama Tuan Kim adalah Kim Seong Jong, dan sudah tidak lagi bekerja. Wanita yang lebih tua mengatakan bahwa ada seorang anak juga tinggal Bersama Seong Jong yang berasal dari kerabat jauhnya. Kedua wanita mengatakan bahwa mereka agak mengkhawatirkan anak itu. Ketika salah satu wanita menoleh dan menatap mata CH, CH berjalan melewati mereka dan pura-pura tidak mendengarnya.

Tapi matanya menjadi tajam. CH menyadari bahwa Kim Seong Jong mungkin kerabat KRS. Ketika dia kembali ke apartemennya, dia menuju ke ruang belajar. Salah satu benda pertama yang dibeli CH ketika dia datang ke sini adalah pedang kayu. CH tahu bahwa dia tidak bisa menjadi orang Korea biasa karena dia tidak tahu hal apa yang wajar dan norma sosial dasar di sini, jadi dia memutuskan untuk bergerak dengan caranya sendiri.

Dia mengambil pedang kayu dan menghaluskan bilahnya yang tumpul sambil menggumamkan nama 'Kim Seong Jong.' Keesokan harinya, Jumat, CH menghadapi seorang anak. Anak itu sangat kurus dan hanya mengenakan mantel tipis dan usang meskipun saat itu awal musim semi. Meski begitu, anak itu tampak bersih. CH bertanya kepada anak itu apakah namanya Kim Rok Soo.

Dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari mata anak itu yang tampak begitu dalam seolah-olah anak itu tidak bisa merasakan apa-apa. Jadi ketika CH tidak mendengar jawaban dari anak itu, dia bertanya kepada anak itu “Apa kamu sudah makan?” Entah bagaimana, dia teringat kata-kata Cale saat itu kepadanya.

***

Cale berkeringat dingin ketika dia berpikir bahwa kata-katanya mungkin agak tidak berguna. Dia mengalihkan pandangannya ke kesatria yang membeku di luar dan ke gua yang bergetar. Naga muda itu bergumam dengan marah bahwa dia akan menghancurkan semuanya. Masalahnya adalah 'semuanya' termasuk juga tubuh Cale sekarang.

Memang benar bahwa Cale telah membebaskan naga itu, tetapi juga benar bahwa tubuh ini telah memainkan peran penting dalam penyiksaan Raon baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai antek Venion. Jadi, Cale membuka mulutnya ketika dia berpikir bahwa 'Raonku' seharusnya tidak berhati lembut, sehingga ke mana pun Raon pergi sendirian ke depannya, dia tidak akan dikhianati.

Dia menyuruh Raon untuk menghancurkan semuanya. Gua yang sunyi itu menjadi lebih senyap, dan Venion menatapnya dengan bingung. Tapi Cale tidak peduli karena ini adalah ilusi dan ini bahkan bukan tubuhnya. Jadi dia memberi tahu Raon, “Hancurkan semuanya! Hancurkan aku juga! Kalau bisa, jangan sampai ada darah di kaki depanmu. Robohkan saja gua itu dan gua itu akan hancur dengan sendirinya!”

Seorang kesatria di luar berteriak apa dia gila, dan Cale dengan tenang menjawab bahwa dia memang gila. Ketika yang lain menatapnya dengan kaget, Cale memandang naga itu dan dengan jelas berkata, “Aku kesal dengan k*parat itu dan aku benci tubuh ini, jadi itu sebabnya aku melakukan semua ini. Ini keinginanku. Aku benar-benar kesal.” Cale mengatakan itu agar Raon tidak merasa bersalah atau terbebani.

Dia menatap naga itu dan mendesaknya untuk menghancurkan semuanya. Naga itu tersenyum dan gua itu bergetar hebat. Venion berhasil berteriak kepada Raon bahwa dia akan menangkapnya bahkan jika dia melarikan diri. Tapi naga itu menyeringai dan melambaikan cakar depannya. Sang naga, yang telah bertemu dengan saat yang dia tunggu-tunggu, tidak ragu-ragu atau pun kikuk.

Orang-orang di luar panik ketika batu mulai berjatuhan. Cale berpikir bahwa dia pasti lulus dari ujian penghinaan dengan Raon sekarang ini. Cale berpikir jika dia akan sepenuhnya hidup sebagai pelayan Alberu saat itu. Dia berpikir bahwa dia harus menyelesaikan bagian Alberu dalam satu atau dua hari ke depan. Tapi dia melangkah mundur ketika naga itu tiba-tiba muncul di depannya.

Naga itu melambaikan kaki depannya ke punggung Cale dan pada saat itu Cale merasakan mana hitam mengelilinginya. Dia mendengar naga itu bergumam bahwa dia akan mengamati Cale terlebih dahulu lantas penglihatan Cale menjadi gelap. Cale menyadari bahwa Raon telah membuatnya pingsan atau mengirimkan mantra tidur kepadanya. Naga itu tahu bahwa Cale adalah salah satu dari orang-orang jahat itu, tetapi memutuskan untuk mengamatinya untuk saat ini.

Cale berpikir bahwa situasi ini tidak terduga. Tapi tubuhnya pingsan sehingga dia tidak bisa melanjutkan pikirannya. Ketika dia membuka matanya, dia menemukan dirinya berada di tubuh si pelayan. Saat itu malam yang tenang di istana kerajaan, dan Cale mengenakan pakaian hitam yang telah dia siapkan sebelumnya. Alasannya pergi ke perpustakaan istana kerajaan bukan hanya untuk mencari tahu racun di dalam botol. Dia punya satu alasan lagi.

Cale tahu bahwa penghinaan Alberu tidak akan berhenti hanya dengan memberinya makanan, pakaian, dan tempat tinggal yang baik. Dia harus mengubah pola pikir Alberu, untuk membuat Alberu tidak merasa terhina dalam situasi apa pun dan berpikir bahwa ini sekadar melewati rintangan. Jadi Cale berpikir untuk membuat fondasi untuk itu. Dan fondasi itu dapat ditemukan di ruang bawah tanah perpustakaan istana kerajaan.

Ada tempat rahasia yang hanya bisa dimasuki oleh kepala keluarga Crossman. Di sinilah 'kebenaran' tentang keluarga Crossman disembunyikan, bahwa mereka adalah keturunan AWS. Cale berpikir bahwa jika Alberu sekarang mengetahui hal ini, Alberu mungkin mengembangkan perspektif yang berbeda tentang situasinya, dan mungkin menerima diri dark elf-ya sedikit lebih alami.

Tetapi seseorang membutuhkan segel dari keluarga Crossman untuk memasuki tempat itu, dan hanya raja yang memilikinya saat ini. Cale tidak bisa mencuri segel itu dengan tubuh pelayannya, jadi dia berpikir untuk membawa Alberu ke sini di malam hari dan memberitahunya cara membukanya, atau memberikan petunjuk tentang cara membukanya. Cale telah menjelajahi perpustakaan selama beberapa hari, tetapi malam ini dalam penyusupan rahasianya ke perpustakaan, dia mengerutkan kening.

Cale bertemu ayah Alberu, Zed Crossman, raja saat ini. Zed bertanya siapa dia ketika Zed mengarahkan pedang ke leher Cale. Tetapi Zed mengenali Cale dan mengatakan bahwa dia adalah pelayan yang menyebabkan kekacauan di istana Alberu. Mata Cale berkilat ketika Cale menyadari bahwa Zed mengenalnya.

Bahkan jika dia menjungkirbalikkan seluruh istana, dia hanyalah seorang pelayan pemula. Tetapi Zed tahu siapa Cale, yang berarti Zed tahu situasi Alberu dengan baik. Cale bertanya-tanya apakah Zed benar-benar acuh tak acuh terhadap Alberu. Tetapi Cale memiliki firasat bahwa dia mungkin mengetahui sesuatu yang baru hari ini yang tidak dia ketahui, sesuatu yang bahkan mungkin tidak diketahui oleh Alberu.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 735           

>>>            

Chapter 737

===

Daftar Spoiler 


Sunday, September 5, 2021

Remarried Empress (#247) / The Second Marriage

 



Chapter 247: Pertanyaan Yang Sangat Penting (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Tak lama setelah menikah lagi, Kaisar Sovieshu membawa seorang wanita cantik, yang pernah menjadi penyihir, untuk tinggal di istana kekaisaran. Meskipun Sovieshu menyamarkannya sebagai asisten penyihir, dia akan segera menjadi selir keduanya.

Seperti yang Sovieshu peringatkan pada Evely, rumor semacam ini mulai menyebar dalam beberapa jam.

Tentu saja, rumor ini juga sampai ke telinga Rashta.

"Di mana dia akan tinggal?"

Rashta bertanya, bingung.

Ekspresinya sangat galak sehingga Viscountess Verdi ragu-ragu, sementara Rashta menggertakkan giginya dan mengepalkan tinjunya.

Dia ingat perilaku angkuh dan kasar gadis ini beberapa jam yang lalu. Beberapa waktu lalu dia mendengar dari Viscount Roteschu bahwa Sovieshu akan membawa seorang gadis dari akademi sihir. Itu pasti dia.

Selain itu, Sovieshu benar-benar bermaksud menjadikannya selirnya!

'Aku bahkan belum ... aku bahkan belum melahirkan, bagaimana dia bisa melakukan ini?'

Rashta menghela napas, duduk tertegun di sofa.

Melihat ekspresi Rashta, Viscountess Verdi diam-diam mengambil teh, dan mencoba menyelinap keluar dari ruangan.

Tapi sebelum dia bisa pergi…

Rashta memanggilnya lebih dulu.

“Viscountess Verdi.”

Viscountess Verdi terpaksa berbalik.

"Ya, Yang Mulia Permaisuri?"

"Meskipun Rashta wewenangku sebagai Permaisuri dibatasi, bisakah Rashta setidaknya menempatkan pelayan di tempat lain?"

"Tentu saja."

“Temukan anak perempuan dari seorang tahanan yang bisa menjadi pelayan. Gadis yang memiliki hubungan baik dengan orang tuanya. Lebih baik lagi, jika keluarga mereka berada dalam situasi yang sulit.”

"Maaf?"

Mata Viscountess Verdi membelalak mendengar perintah tak terduga Rashta. Anak perempuan seorang tahanan?

"Yang Mulia, Anda ingin menggunakan gadis-gadis itu untuk apa?"

“Rashta hanya punya satu pelayan yang tersisa. Aku butuh lebih banyak.”

"Saya mengerti."

Rashta menambahkan dengan kilatan kecerdikan di matanya,

"Dan satu pelayan harus dikirim ke gadis penyihir itu."

"Seperti yang Anda perintahkan ..."

"Satu hal lagi."

"Ya, Yang Mulia?"

"Aku akan mengadakan pesta teh, kirim undangan ke bangsawan pria di ibukota."

"Para bangsawan pria?"

"Ya. Hanya ke para bangsawan pria.”

Setelah Viscountess Verdi pergi, Rashta melingkarkan lengannya di perut.

Meniru Permaisuri Navier secara membabi buta ternyata tidak seperti yang dia harapkan.

'Setelah dipikir-pikir, bukankah Permaisuri Navier yang kalah setelah berupaya keras? Ya, itu betul. Aku tidak perlu meniru dia, kecuali dalam perannya sebagai Permaisuri.'

Dia telah melupakan itu sementara mencoba menyenangkan para bangsawan.

Sekarang setelah Sovieshu membawa gadis ini, Rashta menjadi sadar.

'Jika aku tidak bisa membuat bangsawan menyukaiku sebagai seorang Permaisuri, aku akan membuat semua pria mencintaiku. Jika aku tidak bisa mendapatkan sekelompok dayang, aku akan mendapatkan sekelompok pelayan. Aku juga akan menghancurkan penyihir itu sekaligus untuk mencegahnya benar-benar menjadi masalah.'

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Sebuah kereta besar berderak di sepanjang jalan kerikil yang dibuat dengan hati-hati.

Kereta berhenti di taman di depan istana kekaisaran.

McKenna, yang sedang menunggu di sana, dengan cepat mendekat dan membuka pintu kereta.

"Selamat datang di Kekaisaran Barat."

Pasangan suami istri di dalam kereta terkejut ketika seseorang yang bukan kesatria atau kusir membuka pintu.

"Anda siapa?"

"Maafkan saya. Saya McKenna, Sekretaris Utama Kaisar Kekaisaran Barat.”

Ketika McKenna mengungkapkan identitasnya, pasangan suami istri itu terkejut dan bergegas keluar dari kereta untuk menyapanya.

“Terima kasih telah menyambut kami secara langsung.”

McKenna menanggapi sapaan itu sekali lagi dan mengamati Duke dan Duchess Troby dengan cepat.

Pasangan suami istri itu sangat mirip dengan Navier, jadi dia menganggap mereka dekat meskipun awalnya diperlakukan dingin.

Duke dan Duchess Troby juga mengamati McKenna seraya kebingungan.

McKenna adalah ajudan terdekat menantu kedua mereka, Kaisar Heinley. Apalagi mereka tumbuh bersama.

Kamu bisa tahu banyak tentang orang-orang melalui teman-teman mereka.

Tentu saja, ada kasus di mana pepatah ini tidak cocok, tetapi dengan hubungan seperti Heinley dan McKenna, yang telah bersama sejak kecil, itu sangat cocok. Itu adalah cara untuk mengetahui lebih banyak tentang menantu mereka.

“Yang Mulia Kaisar sedang menunggu Anda. Silakan lewat sini.”

McKenna berbicara kepada pasangan itu dengan suara yang paling manis dan ramah seperti yang diperintahkan Heinley.

McKenna memimpin Duke dan Duchess Troby ke Aula Bintang, di mana tamu-tamu kehormatan dijamu.

Di sana, Heinley berdiri di depan takhta dengan beberapa pejabat dan kesatria di kedua sisi jalan menuju ke sana.

Seperti kebanyakan tamu kehormatan yang memasuki aula ini, Duke dan Duchess Troby terpesona oleh kemegahan tempat itu.

Namun, yang lebih mengejutkan adalah bahkan di tempat yang sangat megah ini, Heinley tidak kalah bersinar dan tampak bermartabat.

Sebaliknya, rambut pirang terang dan mata ungunya tampak berkilauan dengan pantulan cahaya di sekelilingnya.

Heinley menunggu Duke dan Duchess mendekat. Begitu mereka hanya beberapa langkah lagi, dia turun dari panggung tempat tahta itu berada dan menggenggam tangan mereka.

“Yang Mulia!”

Terkejut, Duke Troby mundur setengah langkah, tetapi dengan cepat mendekat lagi untuk menghindari mempermalukan Kaisar.

“Selamat datang, Ibu. Ayah."

Heinley tersenyum lebar, berbicara kepada Duke dan Duchess dengan penuh kasih sayang.

Meskipun mereka telah mengalami perlakuan ini dari Heinley di Kediaman Troby, mereka tidak menduga dia akan melakukannya di depan orang lain, bahkan bawahannya sendiri, jadi Duke dan Duchess Troby tersenyum malu.

“Ratuku, ah. Itulah panggilan yang kami gunakan di antara kami. Istriku sangat merindukan kalian berdua. Tentu saja, aku juga.”

Mata Duke dan Duchess berkedut mendengar panggilan yang mereka gunakan di antara mereka.

Perluasan kekuasaan keluarganya telah meningkatkan kewaspadaan Kaisar Kekaisaran Timur pada saat itu, sehingga Duke Troby dengan sengaja memutuskan untuk mundur dari jabatannya di Kekaisaran sejak putrinya, Navier, dipilih sebagai putri mahkota.

Dia bersyukur sekaligus tidak nyaman dengan ucapan Heinley. Namun, dia tidak melupakan etiket yang tepat untuk berbicara dengan seorang Kaisar.

“Terima kasih atas keramahan Anda, Yang Mulia. Juga, selamat atas gelar Anda sebagai Kaisar Kekaisaran Barat .. ”

"Saya ucapkan selamat juga, Yang Mulia!"

Akhirnya, ketika pasangan itu secara resmi menyapanya, Heinley berpikir saat dia melihat mereka,

Ratuku sangat mirip dengan orang tuanya.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Hari-hari berlalu dengan cepat ketika aku memeriksa jumlah orang yang dipekerjakan di istana, posisi, fungsi, pengalaman, dan kinerja mereka.

Aku bahkan tidak sempat makan siang, jadi aku meminta Countess Jubel untuk meninggalkan makanan di mejaku, dan terus memeriksa dokumen.

Aku ingin menyelesaikannya sesegera mungkin karena pekerjaan ini menjadi landasan untuk hal lainnya.

"Apakah ibu dan ayahku ada di sini?"

Meskipun orang tuaku datang dari jauh, aku tidak ingin pergi melihat mereka sekarang.

“Ya, mereka bersama Kaisar sekarang. Yang Mulia mengirim seseorang untuk melapor—”

“Apakah aku harus pergi sekarang?”

Itu saja yang perlu aku ketahui. Ketika aku bertanya dengan sedikit penyesalan, Rose mengangkat alisnya dan melanjutkan setelah interupsi singkat.

“—Dia ingin berbicara berdua saat ini dengan mereka, jadi Yang Mulia Permaisuri harus menunggu sampai makan malam.”

Apa?

"Benarkah?"

Mendengar kata-kata yang sama sekali tidak terduga itu, perasaan menyesalku menghilang.

Apakah Heinley punya sesuatu untuk didiskusikan sendirian dengan orang tuaku?

"Apa yang ingin dia bicarakan dengan orang tuaku?"

"Itu saya tidak tahu."

Saat Rose memiringkan kepalanya, Mastas dengan cepat turun tangan.

“Saya pikir saya tahu. Pasti itu.”

"Itu?"

“Sekarang konfrontasinya bukan antara Kekaisaran Timur dan Kekaisaran Barat? Saya pikir dia bertanya kepada mereka tentang kelemahan Kekaisaran Timur. Saya yakin."

Mata Laura terbelalak karena ini tentang negaranya sendiri.

Rose mengangguk setuju setelah berpikir sejenak.

“Itu mungkin saja. Meskipun Yang Mulia mungkin tampak tidak peduli, ketika dia berbicara, jelas bukan membicarakan omong kosong. Itulah yang dikatakan saudara saya kepada saya. ”

"!"

***

Duchess Troby mengerutkan kening, tidak nyaman.

“Kamu ingin tahu apa yang disukai Navier?”

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 246                

>>>             

Chapter 248

===

Daftar Chapters 



Remarried Empress (#246) / The Second Marriage

 



Chapter 246: Pertanyaan Yang Sangat Penting (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

"Tamu Yang Mulia?"

Rashta bertanya dengan dingin, yang dijawab Baron Lant, "Ya."

Setelah melirik Evely dengan gelisah, Rashta bertanya kali ini,

“Tamu macam apa?”

Namun, Baron Lant ragu-ragu menjawab dengan ekspresi tidak nyaman.

"Anda akan tahu nanti, Yang Mulia."

Rashta mengerutkan bibirnya, menekan amarahnya, dan berkata.

"Gadis ini mengatakan kalau Rashta bukan Permaisuri."

Dia berusaha menahan amarahnya sebisa mungkin karena ini adalah Baron Lant.

"Aku pikir Rashta punya hak untuk tahu siapa gadis ini."

"Itu…"

Baron Lant melirik Evely, tidak yakin harus berbuat apa.

Evely, si penyebab masalah, berdiri di sana bahkan tanpa berkedip. Dengan dagu terangkat dan tatapan menghina, sikap yang juga membuat Baron Lant kesal.

Sulit untuk menanggapi kata-kata Rashta, tetapi Evely sepertinya ingin memperburuk situasi.

Akhirnya, dia berteriak pada Evely.

“Nona Evely, segera minta maaf kepada Permaisuri. Apa yang kamu lakukan?!”

Namun, Evely menanggapi dengan cemberut.

"Saya belum melakukan apa-apa."

“Justru itu masalahnya! Kamu harus menunjukkan Yang Mulia, Permaisuri, rasa hormat yang pantas!”

"Sejauh yang saya tahu, Yang Mulia, Permaisuri, jelas-jelas orang lain."

“Nona Evely!”

Wajah Baron Lant benar-benar merah karena marah, dan Rashta bingung.

'Gadis ini pikir siapa dirinya sehingga menolak dengan cara ini? Dari betapa marahnya Baron Lant, kurasa dia bukan wanita muda bangsawan.'

***

Meskipun terjadi keributan, Baron Lant tidak dalam posisi untuk memarahi Evely lebih jauh.

Kaisar Sovieshu sedang menunggu kedatangannya. Dia sudah diberitahu bahwa dia akan datang dengan kereta ini, jadi Baron Lant harus membawa Evely ke Sovieshu tanpa menunda lebih lanjut.

Rashta mendengus melihat kedatangan gadis misterius itu, tetapi harus minggir dengan enggan ketika Baron Lant menerangkan bahwa Sovieshu sedang menunggunya.

Evely mengangkat kepalanya dan menatap Rashta dengan mata tajam lantas mengikuti Baron Lant.

"Beliau adalah Permaisuri, jadi perhatikan tingkah lakumu."

Setelah memasuki istana utama, Baron Lant mulai memberikan sedikit nasihat kepada Evely saat mereka berjalan menyusuri salah satu koridor.

"Apakah perlu berpura-pura tidak mengenali, atau mengakui, Yang Mulia Permaisuri?"

Namun, Evely tidak menanggapi kata-katanya sama sekali.

Baron Lant mendecakkan lidahnya, berpikir bahwa dia benar-benar memiliki kepribadian yang angkuh dan kasar.

Baron Lant tidak memperkenalkan Evely dengan sebagaimana mestinya kepada Rashta karena dia tidak tahu alasan mengapa Sovieshu ingin bertemu Evely.

Dia adalah gadis yang kehilangan mananya. Meskipun dia pernah menjadi penyihir, dia sekarang tidak berguna.

Lagi pula, gadis ini juga tidak terlihat menarik sebagai seorang selir. Dia tidak memiliki dukungan, tidak ada status, tidak berwajah cantik, dan kepribadiannya tidak bagus.

Dia benar-benar berbeda dari Rashta, yang selalu tersenyum dan menghibur orang-orang di sekitarnya, bahkan dalam situasi sulit.

Dengan kepribadian itu, bahkan jika dia menjadi selir, dia akan segera dikeluarkan. Baron Lant mendecakkan lidahnya lagi dalam hati.

Pikirannya sama dengan Evely dalam satu hal. Dia tidak tahu mengapa dia dipanggil ke sini karena sekarang dia bukan penyihir.

Aku akan segera mengetahuinya.

Pintu megah terbuka di hadapannya. Evely menarik napas dalam-dalam dan melangkah masuk.

'Oh!'

Begitu dia masuk beberapa langkah, Evely sedikit terkesiap.

Itu karena penampilan Kaisar Sovieshu, yang sedang duduk di mejanya.

Awalnya Evely membenci Kaisar Sovieshu. Gara-gara dia, orang yang paling dia hormati, cintai, dan kagumi telah pergi ke negeri yang jauh.

Evely berpikir bahwa Kaisar Sovieshu benar-benar bodoh dan kejam. Juga bahwa kepribadian ini akan terlihat jelas di wajahnya.

Tetapi ketika dia melihatnya secara langsung, wajah Kaisar Sovieshu lebih dari sekadar tampan, wajahnya berseri-seri.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Setelah ragu-ragu sejenak, kaisar berkata dengan senyum yang tak terduga.

"Jika kamu diam di sana, akan sulit untuk berbicara denganmu."

Baron Lant memberi isyarat di belakangnya agar 'masuk lebih jauh'.

Evely, yang berjalan dengan ragu-ragu, maju sampai jarak tiga langkah dari meja. Sovieshu, yang terlihat tampan dari jauh, tampak lebih tampan dilihat dari dekat.

Evely teringat Navier, yang semakin dia kagumi setiap kali dia melihatnya. Dan segera, dia membayangkan Kaisar dan Navier berdampingan.

Betapa indahnya melihat mereka bersama.

Sementara Evely merasa sedikit menyesalkan, dia mulai menyadari sekelilingnya sangatlah hening.

Begitu dia tersadar, dia melihat Kaisar sedang menatapnya.

Cara dia menatapnya tanpa mengatakan apa-apa sangat rumit dan membingungkan.

Bangsawan mana pun akan diam menunggu Kaisar berbicara, tetapi Evely merasa tercekik oleh tatapan Kaisar, jadi dia akhirnya berbicara lebih dulu,

"Saya ingin tahu mengapa Anda memanggil saya, Yang Mulia."

Baron Lant memelototinya dari belakang dan berbisik, "Nona Evely."

Suaranya terdengar mengancam, tetapi Sovieshu menyuruhnya pergi.

"Apakah kamu belum mendengarnya?"

Saya telah mendengarnya.”

“Lalu kenapa kamu bertanya?”

“Dua orang menghubungi saya, orang pertama memberi tahu saya bahwa saya telah menyebabkan Kaisar murka karena saya disponsori oleh Permaisuri.”

Mendengar ini, alis Sovieshu langsung terangkat. Jadi itu pikiran ajudan Navier ...

"Lalu orang berikutnya memberitahu saya bahwa saya akan menjadi selir kedua Kaisar."

Alis Sovieshu, yang telah terangkat, semakin naik lantas dia tertawa terbahak-bahak.

"Apa kamu serius?"

"Manakah yang benar?"

Sovieshu tertawa terbahak-bahak sekali lagi mendengar pertanyaan berani itu.

“Tidak satu pun. Pertama, aku tidak membenci Permaisuri. Kedua, bahkan jika aku membencinya, tidak masuk akal untuk membencimu hanya karena dia mensponsorimu. Ketiga, kamu terlalu muda untuk menjadi selirku.”

“Lalu kenapa Anda memanggil saya ke sini?”

“Kamu pintar dan berbakat, tetapi kamu terkena fenomena penurunan penyihir.”

"… Iya."

“Hanya karena manamu menghilang bukan berarti kecerdasanmu juga menghilang. Ini adalah kasus yang tidak biasa, jadi aku berencana untuk menyokongmu untuk memanfaatkan bakatmu.”

Setelah selesai berbicara, Sovieshu membunyikan bel kecil untuk memanggil Baron Lant.

Baron Lant masuk, tetapi Sovieshu tidak mengalihkan pandangannya dari Evely dan berbicara lagi,

“Ada orang-orang yang berdedikasi pada studi ilmiah tentang sihir. Salah satunya membutuhkan asisten, jadi aku ingin merekomendasikanmu. Apa kamu setuju?

"…Ya."

"Baron Lant, bawa gadis ini menemui Lord Axel."

"Seperti yang Anda perintahkan, Yang Mulia."

“Setelah itu, bawa dia ke Countess Reygess. Evely?”

"Ya."

"Dia akan menjagamu sampai kamu bisa tinggal sendiri."

Tanpa mengatakan apa-apa lagi, Sovieshu mengangkat pena di atas mejanya dan memerintahkan mereka untuk pergi.

Namun, Evely maju selangkah lagi dan berkata, "Um, Yang Mulia."

Ketika Sovieshu mendongak, Evely dengan berani bertanya.

"Saya bisa bekerja sebagai pelayan di waktu luang saya, jadi izinkan saya tinggal di istana kekaisaran."

Baron Lant mendecakkan lidahnya mendengar ucapannya yang berani, tetapi Sovieshu bertanya dengan tenang.

“Ada banyak kamar yang tersedia, jadi untuk bagian itu tidak ada masalah. Namun, kamu mungkin menjadi korban rumor palsu. Kamu tidak keberatan?”

"Saya tidak peduli."

"Kalau begitu…"

Berpikir sejenak, Sovieshu memerintahkan Baron Lant.

“Lebih baik siapkan kamar untuknya di Istana Selatan.”

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 245                

>>>             

Chapter 247

===

Daftar Chapters