Sunday, September 5, 2021

Remarried Empress (#246) / The Second Marriage

 



Chapter 246: Pertanyaan Yang Sangat Penting (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

"Tamu Yang Mulia?"

Rashta bertanya dengan dingin, yang dijawab Baron Lant, "Ya."

Setelah melirik Evely dengan gelisah, Rashta bertanya kali ini,

“Tamu macam apa?”

Namun, Baron Lant ragu-ragu menjawab dengan ekspresi tidak nyaman.

"Anda akan tahu nanti, Yang Mulia."

Rashta mengerutkan bibirnya, menekan amarahnya, dan berkata.

"Gadis ini mengatakan kalau Rashta bukan Permaisuri."

Dia berusaha menahan amarahnya sebisa mungkin karena ini adalah Baron Lant.

"Aku pikir Rashta punya hak untuk tahu siapa gadis ini."

"Itu…"

Baron Lant melirik Evely, tidak yakin harus berbuat apa.

Evely, si penyebab masalah, berdiri di sana bahkan tanpa berkedip. Dengan dagu terangkat dan tatapan menghina, sikap yang juga membuat Baron Lant kesal.

Sulit untuk menanggapi kata-kata Rashta, tetapi Evely sepertinya ingin memperburuk situasi.

Akhirnya, dia berteriak pada Evely.

“Nona Evely, segera minta maaf kepada Permaisuri. Apa yang kamu lakukan?!”

Namun, Evely menanggapi dengan cemberut.

"Saya belum melakukan apa-apa."

“Justru itu masalahnya! Kamu harus menunjukkan Yang Mulia, Permaisuri, rasa hormat yang pantas!”

"Sejauh yang saya tahu, Yang Mulia, Permaisuri, jelas-jelas orang lain."

“Nona Evely!”

Wajah Baron Lant benar-benar merah karena marah, dan Rashta bingung.

'Gadis ini pikir siapa dirinya sehingga menolak dengan cara ini? Dari betapa marahnya Baron Lant, kurasa dia bukan wanita muda bangsawan.'

***

Meskipun terjadi keributan, Baron Lant tidak dalam posisi untuk memarahi Evely lebih jauh.

Kaisar Sovieshu sedang menunggu kedatangannya. Dia sudah diberitahu bahwa dia akan datang dengan kereta ini, jadi Baron Lant harus membawa Evely ke Sovieshu tanpa menunda lebih lanjut.

Rashta mendengus melihat kedatangan gadis misterius itu, tetapi harus minggir dengan enggan ketika Baron Lant menerangkan bahwa Sovieshu sedang menunggunya.

Evely mengangkat kepalanya dan menatap Rashta dengan mata tajam lantas mengikuti Baron Lant.

"Beliau adalah Permaisuri, jadi perhatikan tingkah lakumu."

Setelah memasuki istana utama, Baron Lant mulai memberikan sedikit nasihat kepada Evely saat mereka berjalan menyusuri salah satu koridor.

"Apakah perlu berpura-pura tidak mengenali, atau mengakui, Yang Mulia Permaisuri?"

Namun, Evely tidak menanggapi kata-katanya sama sekali.

Baron Lant mendecakkan lidahnya, berpikir bahwa dia benar-benar memiliki kepribadian yang angkuh dan kasar.

Baron Lant tidak memperkenalkan Evely dengan sebagaimana mestinya kepada Rashta karena dia tidak tahu alasan mengapa Sovieshu ingin bertemu Evely.

Dia adalah gadis yang kehilangan mananya. Meskipun dia pernah menjadi penyihir, dia sekarang tidak berguna.

Lagi pula, gadis ini juga tidak terlihat menarik sebagai seorang selir. Dia tidak memiliki dukungan, tidak ada status, tidak berwajah cantik, dan kepribadiannya tidak bagus.

Dia benar-benar berbeda dari Rashta, yang selalu tersenyum dan menghibur orang-orang di sekitarnya, bahkan dalam situasi sulit.

Dengan kepribadian itu, bahkan jika dia menjadi selir, dia akan segera dikeluarkan. Baron Lant mendecakkan lidahnya lagi dalam hati.

Pikirannya sama dengan Evely dalam satu hal. Dia tidak tahu mengapa dia dipanggil ke sini karena sekarang dia bukan penyihir.

Aku akan segera mengetahuinya.

Pintu megah terbuka di hadapannya. Evely menarik napas dalam-dalam dan melangkah masuk.

'Oh!'

Begitu dia masuk beberapa langkah, Evely sedikit terkesiap.

Itu karena penampilan Kaisar Sovieshu, yang sedang duduk di mejanya.

Awalnya Evely membenci Kaisar Sovieshu. Gara-gara dia, orang yang paling dia hormati, cintai, dan kagumi telah pergi ke negeri yang jauh.

Evely berpikir bahwa Kaisar Sovieshu benar-benar bodoh dan kejam. Juga bahwa kepribadian ini akan terlihat jelas di wajahnya.

Tetapi ketika dia melihatnya secara langsung, wajah Kaisar Sovieshu lebih dari sekadar tampan, wajahnya berseri-seri.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Setelah ragu-ragu sejenak, kaisar berkata dengan senyum yang tak terduga.

"Jika kamu diam di sana, akan sulit untuk berbicara denganmu."

Baron Lant memberi isyarat di belakangnya agar 'masuk lebih jauh'.

Evely, yang berjalan dengan ragu-ragu, maju sampai jarak tiga langkah dari meja. Sovieshu, yang terlihat tampan dari jauh, tampak lebih tampan dilihat dari dekat.

Evely teringat Navier, yang semakin dia kagumi setiap kali dia melihatnya. Dan segera, dia membayangkan Kaisar dan Navier berdampingan.

Betapa indahnya melihat mereka bersama.

Sementara Evely merasa sedikit menyesalkan, dia mulai menyadari sekelilingnya sangatlah hening.

Begitu dia tersadar, dia melihat Kaisar sedang menatapnya.

Cara dia menatapnya tanpa mengatakan apa-apa sangat rumit dan membingungkan.

Bangsawan mana pun akan diam menunggu Kaisar berbicara, tetapi Evely merasa tercekik oleh tatapan Kaisar, jadi dia akhirnya berbicara lebih dulu,

"Saya ingin tahu mengapa Anda memanggil saya, Yang Mulia."

Baron Lant memelototinya dari belakang dan berbisik, "Nona Evely."

Suaranya terdengar mengancam, tetapi Sovieshu menyuruhnya pergi.

"Apakah kamu belum mendengarnya?"

Saya telah mendengarnya.”

“Lalu kenapa kamu bertanya?”

“Dua orang menghubungi saya, orang pertama memberi tahu saya bahwa saya telah menyebabkan Kaisar murka karena saya disponsori oleh Permaisuri.”

Mendengar ini, alis Sovieshu langsung terangkat. Jadi itu pikiran ajudan Navier ...

"Lalu orang berikutnya memberitahu saya bahwa saya akan menjadi selir kedua Kaisar."

Alis Sovieshu, yang telah terangkat, semakin naik lantas dia tertawa terbahak-bahak.

"Apa kamu serius?"

"Manakah yang benar?"

Sovieshu tertawa terbahak-bahak sekali lagi mendengar pertanyaan berani itu.

“Tidak satu pun. Pertama, aku tidak membenci Permaisuri. Kedua, bahkan jika aku membencinya, tidak masuk akal untuk membencimu hanya karena dia mensponsorimu. Ketiga, kamu terlalu muda untuk menjadi selirku.”

“Lalu kenapa Anda memanggil saya ke sini?”

“Kamu pintar dan berbakat, tetapi kamu terkena fenomena penurunan penyihir.”

"… Iya."

“Hanya karena manamu menghilang bukan berarti kecerdasanmu juga menghilang. Ini adalah kasus yang tidak biasa, jadi aku berencana untuk menyokongmu untuk memanfaatkan bakatmu.”

Setelah selesai berbicara, Sovieshu membunyikan bel kecil untuk memanggil Baron Lant.

Baron Lant masuk, tetapi Sovieshu tidak mengalihkan pandangannya dari Evely dan berbicara lagi,

“Ada orang-orang yang berdedikasi pada studi ilmiah tentang sihir. Salah satunya membutuhkan asisten, jadi aku ingin merekomendasikanmu. Apa kamu setuju?

"…Ya."

"Baron Lant, bawa gadis ini menemui Lord Axel."

"Seperti yang Anda perintahkan, Yang Mulia."

“Setelah itu, bawa dia ke Countess Reygess. Evely?”

"Ya."

"Dia akan menjagamu sampai kamu bisa tinggal sendiri."

Tanpa mengatakan apa-apa lagi, Sovieshu mengangkat pena di atas mejanya dan memerintahkan mereka untuk pergi.

Namun, Evely maju selangkah lagi dan berkata, "Um, Yang Mulia."

Ketika Sovieshu mendongak, Evely dengan berani bertanya.

"Saya bisa bekerja sebagai pelayan di waktu luang saya, jadi izinkan saya tinggal di istana kekaisaran."

Baron Lant mendecakkan lidahnya mendengar ucapannya yang berani, tetapi Sovieshu bertanya dengan tenang.

“Ada banyak kamar yang tersedia, jadi untuk bagian itu tidak ada masalah. Namun, kamu mungkin menjadi korban rumor palsu. Kamu tidak keberatan?”

"Saya tidak peduli."

"Kalau begitu…"

Berpikir sejenak, Sovieshu memerintahkan Baron Lant.

“Lebih baik siapkan kamar untuknya di Istana Selatan.”

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 245                

>>>             

Chapter 247

===

Daftar Chapters 


No comments:

Post a Comment