Saturday, September 4, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#735)




Chapter 735: Bukankah Ini Keterlaluan? (5)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Tangan kanan Venion memerintahkan Cale untuk menyiapkan anggur dan membawanya ke dapur. Cale mengikuti perintahnya dan bersenandung saat dia berjalan pergi. Tidak ada yang memandangnya dengan curiga. Dia menuju ke tempat para mage tinggal dan mengatakan bahwa Venion menyuruhnya mengambil sesuatu dari dalam. Mage itu membiarkannya masuk, dan tidak menanyai Cale karena mage itu tahu bahwa tubuh Cale adalah anak buah Venion.

Cale mengambil alat sihir di dalam lantas meninggalkan tempat itu. Dia menuju ke gudang anggur dan mengambil anggur terbaik yang dia temukan, mengambil beberapa botol sebelum menuju ke dapur. Cale mengikuti tangan kanan Venion yang mendorong troli berisi makanan yang baru dimasak. Dia juga meletakkan botol anggur di troli. Keduanya menuju ke gua.

Mereka menyapa kesatria di pintu masuk dan memasuki gua. Cale ingat bahwa Venion suka makan sambil menonton Raon disiksa. Jadi di masa lalu, mereka melakukan hal yang sama pada Venion. Tapi dia akan melihat pemandangan itu sekarang. Setelah tiba di ruangan dengan gerbang besi, dia melihat Venion di dalam duduk bersila di kursi kulit yang empuk. Venion terlihat anggun tanpa cela apa pun, mulai dari pakaian hingga postur tubuhnya.

Di depan Venion ada naga hitam meringkuk dengan luka kecil di sana-sini. Naga itu memelototi Venion, tetapi tangan, kaki dan lehernya terikat oleh pembatas mana. Si penyiksa mulai mengatur makanan di atas meja, dan Venion menyuruh si penyiksa untuk memulai. Cale menoleh ke penyiksa, dan Venion bertanya pada Cale apa yang dia lakukan.

Si tangan kanan itu mengerutkan kening dan memberi isyarat kepada Cale dengan matanya untuk menyajikan anggur. Cale menyadari bahwa perannya adalah mengisi anggur Venion hari ini. Jadi Cale menuang botol anggur, dan si penyiksa mencoba menghidupkan suasana, mengatakan bahwa dia akan melakukan yang terbaik hari ini. Penyiksa itu berjalan ke Raon yang sedang menatap Venion.

Venion melihat tatapan naga itu dan berkata bahwa sekarang dia punya nafsu makan. Dia minum anggur, tidak menyadari bahwa apa yang dia minum adalah racun. Cale buru-buru menutup gerbang besi dengan wajah tanpa ekspresi. Dia telah menggunakan salah satu botol racun pada anggur itu. Itu adalah obat yang perlahan melumpuhkan tubuh. Karena semua orang bingung dengan apa yang dia lakukan, Cale menggunakan kesempatan itu untuk bertindak.

Dia mengeluarkan botol racun yang tersisa dari dalam mantelnya. Tangannya yang lain meraih bagian belakang kepala Venion. Keduanya bertemu mata dan Venion berteriak marah padanya. Tapi Cale tersenyum dan membenturkan mulut botol ke pegangan kursi untuk membukanya. Saat isi botol hendak tumpah, dia memasukkan botol itu ke dalam mulut Venion. Tangannya yang kuat membuka mulut Venion dan cairan di dalamnya mengalir langsung ke tenggorokan Venion.

Venion mengerang, dan si penyiksa berteriak pada Cale karena terkejut dan marah. Cale mengangkat alisnya dan berpikir bahwa dia menyukai tubuh tempat dia berada sekarang. Tubuh itu jauh lebih sehat daripada tubuhnya sendiri karena pemilik tubuh itu telah melakukan sedikit pekerjaan fisik di gang-gang belakang. Memang masih kurang jika dibandingkan dengan kesatria dan pendekar pedang, tapi tubuh itu agak gesit, jadi Cale memanfaatkan itu.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Dia mengambil botol anggur di atas meja dan memecahkannya ke arah penyiksa yang mendekat yang bahkan tidak bisa menggunakan cambuknya. Saat si penyiksa tersandung, Cale mengambil cambuk dan menggunakannya untuk mengikat pintu masuk gerbang besi, cukup untuk mengulur waktu baginya. Si tangan kanan yang berada di luar ruang gerbang besi berteriak memanggil para kesatria di luar sambil berusaha membuka gerbang.

Cale mengabaikan si tangan kanan itu dan menoleh ke penyiksa yang terhuyung-huyung. Cale tersenyum dan melemparkan belati yang dibawanya. Cale mengatakan bahwa pria itu beruntung karena belati itu hanya mengenai betisnya. Pria itu berteriak bahwa dia tidak akan roboh karena sepotong belati, tetapi dia merosot ke satu sisi dan akhirnya pingsan (Sepertinya belati itu juga beracun). Cale kemudian mendengar erangan seperti suara binatang, jadi dia menoleh.

Dia melihat Venion ambruk di atas meja sambil menatap Cale. Bibir Venion bergetar saat dia mencoba mengatakan sesuatu. Suara seseorang yang membuka ikatan cambuk dan mencoba membuka pintu gerbang besi semakin keras. Si tangan kanan itu berteriak dengan wajah seperti iblis bahwa Cale akan mati ketika dia masuk, tetapi Cale lagi-lagi mengabaikannya.

Cale dengan acuh tak acuh berkata kepada Venion, "Ini beracun." Mata Venion terbelalak, dan Cale berbicara dengan tenang sambil tersenyum, mengatakan bahwa Venion akan mati dalam 30 menit. Itu jelas bohong karena apa yang masuk ke tubuh Venion adalah racun paralisis yang akan hilang dalam satu jam. Tapi itu racun yang cepat bekerja, karena Venion langsung lumpuh setelah dia meminum anggur itu.

Cale menuju ke naga dan memasukkan tangannya ke dalam mantelnya. Dia harus bergegas sebelum para kesatria datang. Si tangan kanan itu berteriak kepada Cale tentang penawarnya, dan Cale berkata bahwa dia membawa penawarnya. Cale mengeluarkan alat sihir yang dia ambil dari tempat mage sebelumnya. Venion mengenali alat itu dan mencoba bergerak. Wajah, pakaian, dan tubuhnya berantakan, karena anggur dan makanan yang jatuh telah mengotori tubuhnya.

Cale meraih leher si naga dan bertindak tanpa ragu. Mata naga itu membelalak saat kerah penahan sihir di lehernya dipotong oleh alat sihir itu. Cale melanjutkan ke kaki depan si naga dan membebaskannya juga. Setelah Cale memotong kekang di kaki belakang si naga, naga itu bergidik. Si tangan kanan itu menyadari bahwa ada masalah yang lebih besar daripada Venion.

Naga itu telah dibebaskan. Semua pengekang mana telah dilepaskan. Dia mampu memahami situasi dengan cepat dan berhenti membuka gerbang besi. Dia melangkah mundur ketika para kesatria tiba dan bertanya kepadanya apa yang telah terjadi. Tetapi mereka tertegun dan membeku ketika mereka melihat pemandangan di dalam gerbang besi. Mana hitam berkibar dan berfluktuasi di sekitar naga yang lukanya belum sembuh.

Naga hitam itu menatap cakar depannya, membuka dan menutupnya berulang kali. Dia mengangkat kepalanya dan menatap salah satu penjahat yang telah melepaskan belenggunya. Dia telah melihat penjahat ini beberapa kali sebelumnya. Pria itu sekarang memasang senyum yang sangat cerah yang tampak benar-benar bahagia. Dengan wajah bahagia, pria itu berkata bahwa sekarang naga itu adalah yang terkuat di sini.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 734         

>>>            

Chapter 736

===

Daftar Spoiler 



No comments:

Post a Comment