Sunday, September 5, 2021

Remarried Empress (#246) / The Second Marriage

 



Chapter 246: Pertanyaan Yang Sangat Penting (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

"Tamu Yang Mulia?"

Rashta bertanya dengan dingin, yang dijawab Baron Lant, "Ya."

Setelah melirik Evely dengan gelisah, Rashta bertanya kali ini,

“Tamu macam apa?”

Namun, Baron Lant ragu-ragu menjawab dengan ekspresi tidak nyaman.

"Anda akan tahu nanti, Yang Mulia."

Rashta mengerutkan bibirnya, menekan amarahnya, dan berkata.

"Gadis ini mengatakan kalau Rashta bukan Permaisuri."

Dia berusaha menahan amarahnya sebisa mungkin karena ini adalah Baron Lant.

"Aku pikir Rashta punya hak untuk tahu siapa gadis ini."

"Itu…"

Baron Lant melirik Evely, tidak yakin harus berbuat apa.

Evely, si penyebab masalah, berdiri di sana bahkan tanpa berkedip. Dengan dagu terangkat dan tatapan menghina, sikap yang juga membuat Baron Lant kesal.

Sulit untuk menanggapi kata-kata Rashta, tetapi Evely sepertinya ingin memperburuk situasi.

Akhirnya, dia berteriak pada Evely.

“Nona Evely, segera minta maaf kepada Permaisuri. Apa yang kamu lakukan?!”

Namun, Evely menanggapi dengan cemberut.

"Saya belum melakukan apa-apa."

“Justru itu masalahnya! Kamu harus menunjukkan Yang Mulia, Permaisuri, rasa hormat yang pantas!”

"Sejauh yang saya tahu, Yang Mulia, Permaisuri, jelas-jelas orang lain."

“Nona Evely!”

Wajah Baron Lant benar-benar merah karena marah, dan Rashta bingung.

'Gadis ini pikir siapa dirinya sehingga menolak dengan cara ini? Dari betapa marahnya Baron Lant, kurasa dia bukan wanita muda bangsawan.'

***

Meskipun terjadi keributan, Baron Lant tidak dalam posisi untuk memarahi Evely lebih jauh.

Kaisar Sovieshu sedang menunggu kedatangannya. Dia sudah diberitahu bahwa dia akan datang dengan kereta ini, jadi Baron Lant harus membawa Evely ke Sovieshu tanpa menunda lebih lanjut.

Rashta mendengus melihat kedatangan gadis misterius itu, tetapi harus minggir dengan enggan ketika Baron Lant menerangkan bahwa Sovieshu sedang menunggunya.

Evely mengangkat kepalanya dan menatap Rashta dengan mata tajam lantas mengikuti Baron Lant.

"Beliau adalah Permaisuri, jadi perhatikan tingkah lakumu."

Setelah memasuki istana utama, Baron Lant mulai memberikan sedikit nasihat kepada Evely saat mereka berjalan menyusuri salah satu koridor.

"Apakah perlu berpura-pura tidak mengenali, atau mengakui, Yang Mulia Permaisuri?"

Namun, Evely tidak menanggapi kata-katanya sama sekali.

Baron Lant mendecakkan lidahnya, berpikir bahwa dia benar-benar memiliki kepribadian yang angkuh dan kasar.

Baron Lant tidak memperkenalkan Evely dengan sebagaimana mestinya kepada Rashta karena dia tidak tahu alasan mengapa Sovieshu ingin bertemu Evely.

Dia adalah gadis yang kehilangan mananya. Meskipun dia pernah menjadi penyihir, dia sekarang tidak berguna.

Lagi pula, gadis ini juga tidak terlihat menarik sebagai seorang selir. Dia tidak memiliki dukungan, tidak ada status, tidak berwajah cantik, dan kepribadiannya tidak bagus.

Dia benar-benar berbeda dari Rashta, yang selalu tersenyum dan menghibur orang-orang di sekitarnya, bahkan dalam situasi sulit.

Dengan kepribadian itu, bahkan jika dia menjadi selir, dia akan segera dikeluarkan. Baron Lant mendecakkan lidahnya lagi dalam hati.

Pikirannya sama dengan Evely dalam satu hal. Dia tidak tahu mengapa dia dipanggil ke sini karena sekarang dia bukan penyihir.

Aku akan segera mengetahuinya.

Pintu megah terbuka di hadapannya. Evely menarik napas dalam-dalam dan melangkah masuk.

'Oh!'

Begitu dia masuk beberapa langkah, Evely sedikit terkesiap.

Itu karena penampilan Kaisar Sovieshu, yang sedang duduk di mejanya.

Awalnya Evely membenci Kaisar Sovieshu. Gara-gara dia, orang yang paling dia hormati, cintai, dan kagumi telah pergi ke negeri yang jauh.

Evely berpikir bahwa Kaisar Sovieshu benar-benar bodoh dan kejam. Juga bahwa kepribadian ini akan terlihat jelas di wajahnya.

Tetapi ketika dia melihatnya secara langsung, wajah Kaisar Sovieshu lebih dari sekadar tampan, wajahnya berseri-seri.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Setelah ragu-ragu sejenak, kaisar berkata dengan senyum yang tak terduga.

"Jika kamu diam di sana, akan sulit untuk berbicara denganmu."

Baron Lant memberi isyarat di belakangnya agar 'masuk lebih jauh'.

Evely, yang berjalan dengan ragu-ragu, maju sampai jarak tiga langkah dari meja. Sovieshu, yang terlihat tampan dari jauh, tampak lebih tampan dilihat dari dekat.

Evely teringat Navier, yang semakin dia kagumi setiap kali dia melihatnya. Dan segera, dia membayangkan Kaisar dan Navier berdampingan.

Betapa indahnya melihat mereka bersama.

Sementara Evely merasa sedikit menyesalkan, dia mulai menyadari sekelilingnya sangatlah hening.

Begitu dia tersadar, dia melihat Kaisar sedang menatapnya.

Cara dia menatapnya tanpa mengatakan apa-apa sangat rumit dan membingungkan.

Bangsawan mana pun akan diam menunggu Kaisar berbicara, tetapi Evely merasa tercekik oleh tatapan Kaisar, jadi dia akhirnya berbicara lebih dulu,

"Saya ingin tahu mengapa Anda memanggil saya, Yang Mulia."

Baron Lant memelototinya dari belakang dan berbisik, "Nona Evely."

Suaranya terdengar mengancam, tetapi Sovieshu menyuruhnya pergi.

"Apakah kamu belum mendengarnya?"

Saya telah mendengarnya.”

“Lalu kenapa kamu bertanya?”

“Dua orang menghubungi saya, orang pertama memberi tahu saya bahwa saya telah menyebabkan Kaisar murka karena saya disponsori oleh Permaisuri.”

Mendengar ini, alis Sovieshu langsung terangkat. Jadi itu pikiran ajudan Navier ...

"Lalu orang berikutnya memberitahu saya bahwa saya akan menjadi selir kedua Kaisar."

Alis Sovieshu, yang telah terangkat, semakin naik lantas dia tertawa terbahak-bahak.

"Apa kamu serius?"

"Manakah yang benar?"

Sovieshu tertawa terbahak-bahak sekali lagi mendengar pertanyaan berani itu.

“Tidak satu pun. Pertama, aku tidak membenci Permaisuri. Kedua, bahkan jika aku membencinya, tidak masuk akal untuk membencimu hanya karena dia mensponsorimu. Ketiga, kamu terlalu muda untuk menjadi selirku.”

“Lalu kenapa Anda memanggil saya ke sini?”

“Kamu pintar dan berbakat, tetapi kamu terkena fenomena penurunan penyihir.”

"… Iya."

“Hanya karena manamu menghilang bukan berarti kecerdasanmu juga menghilang. Ini adalah kasus yang tidak biasa, jadi aku berencana untuk menyokongmu untuk memanfaatkan bakatmu.”

Setelah selesai berbicara, Sovieshu membunyikan bel kecil untuk memanggil Baron Lant.

Baron Lant masuk, tetapi Sovieshu tidak mengalihkan pandangannya dari Evely dan berbicara lagi,

“Ada orang-orang yang berdedikasi pada studi ilmiah tentang sihir. Salah satunya membutuhkan asisten, jadi aku ingin merekomendasikanmu. Apa kamu setuju?

"…Ya."

"Baron Lant, bawa gadis ini menemui Lord Axel."

"Seperti yang Anda perintahkan, Yang Mulia."

“Setelah itu, bawa dia ke Countess Reygess. Evely?”

"Ya."

"Dia akan menjagamu sampai kamu bisa tinggal sendiri."

Tanpa mengatakan apa-apa lagi, Sovieshu mengangkat pena di atas mejanya dan memerintahkan mereka untuk pergi.

Namun, Evely maju selangkah lagi dan berkata, "Um, Yang Mulia."

Ketika Sovieshu mendongak, Evely dengan berani bertanya.

"Saya bisa bekerja sebagai pelayan di waktu luang saya, jadi izinkan saya tinggal di istana kekaisaran."

Baron Lant mendecakkan lidahnya mendengar ucapannya yang berani, tetapi Sovieshu bertanya dengan tenang.

“Ada banyak kamar yang tersedia, jadi untuk bagian itu tidak ada masalah. Namun, kamu mungkin menjadi korban rumor palsu. Kamu tidak keberatan?”

"Saya tidak peduli."

"Kalau begitu…"

Berpikir sejenak, Sovieshu memerintahkan Baron Lant.

“Lebih baik siapkan kamar untuknya di Istana Selatan.”

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 245                

>>>             

Chapter 247

===

Daftar Chapters 


Saturday, September 4, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#735)




Chapter 735: Bukankah Ini Keterlaluan? (5)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Tangan kanan Venion memerintahkan Cale untuk menyiapkan anggur dan membawanya ke dapur. Cale mengikuti perintahnya dan bersenandung saat dia berjalan pergi. Tidak ada yang memandangnya dengan curiga. Dia menuju ke tempat para mage tinggal dan mengatakan bahwa Venion menyuruhnya mengambil sesuatu dari dalam. Mage itu membiarkannya masuk, dan tidak menanyai Cale karena mage itu tahu bahwa tubuh Cale adalah anak buah Venion.

Cale mengambil alat sihir di dalam lantas meninggalkan tempat itu. Dia menuju ke gudang anggur dan mengambil anggur terbaik yang dia temukan, mengambil beberapa botol sebelum menuju ke dapur. Cale mengikuti tangan kanan Venion yang mendorong troli berisi makanan yang baru dimasak. Dia juga meletakkan botol anggur di troli. Keduanya menuju ke gua.

Mereka menyapa kesatria di pintu masuk dan memasuki gua. Cale ingat bahwa Venion suka makan sambil menonton Raon disiksa. Jadi di masa lalu, mereka melakukan hal yang sama pada Venion. Tapi dia akan melihat pemandangan itu sekarang. Setelah tiba di ruangan dengan gerbang besi, dia melihat Venion di dalam duduk bersila di kursi kulit yang empuk. Venion terlihat anggun tanpa cela apa pun, mulai dari pakaian hingga postur tubuhnya.

Di depan Venion ada naga hitam meringkuk dengan luka kecil di sana-sini. Naga itu memelototi Venion, tetapi tangan, kaki dan lehernya terikat oleh pembatas mana. Si penyiksa mulai mengatur makanan di atas meja, dan Venion menyuruh si penyiksa untuk memulai. Cale menoleh ke penyiksa, dan Venion bertanya pada Cale apa yang dia lakukan.

Si tangan kanan itu mengerutkan kening dan memberi isyarat kepada Cale dengan matanya untuk menyajikan anggur. Cale menyadari bahwa perannya adalah mengisi anggur Venion hari ini. Jadi Cale menuang botol anggur, dan si penyiksa mencoba menghidupkan suasana, mengatakan bahwa dia akan melakukan yang terbaik hari ini. Penyiksa itu berjalan ke Raon yang sedang menatap Venion.

Venion melihat tatapan naga itu dan berkata bahwa sekarang dia punya nafsu makan. Dia minum anggur, tidak menyadari bahwa apa yang dia minum adalah racun. Cale buru-buru menutup gerbang besi dengan wajah tanpa ekspresi. Dia telah menggunakan salah satu botol racun pada anggur itu. Itu adalah obat yang perlahan melumpuhkan tubuh. Karena semua orang bingung dengan apa yang dia lakukan, Cale menggunakan kesempatan itu untuk bertindak.

Dia mengeluarkan botol racun yang tersisa dari dalam mantelnya. Tangannya yang lain meraih bagian belakang kepala Venion. Keduanya bertemu mata dan Venion berteriak marah padanya. Tapi Cale tersenyum dan membenturkan mulut botol ke pegangan kursi untuk membukanya. Saat isi botol hendak tumpah, dia memasukkan botol itu ke dalam mulut Venion. Tangannya yang kuat membuka mulut Venion dan cairan di dalamnya mengalir langsung ke tenggorokan Venion.

Venion mengerang, dan si penyiksa berteriak pada Cale karena terkejut dan marah. Cale mengangkat alisnya dan berpikir bahwa dia menyukai tubuh tempat dia berada sekarang. Tubuh itu jauh lebih sehat daripada tubuhnya sendiri karena pemilik tubuh itu telah melakukan sedikit pekerjaan fisik di gang-gang belakang. Memang masih kurang jika dibandingkan dengan kesatria dan pendekar pedang, tapi tubuh itu agak gesit, jadi Cale memanfaatkan itu.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Dia mengambil botol anggur di atas meja dan memecahkannya ke arah penyiksa yang mendekat yang bahkan tidak bisa menggunakan cambuknya. Saat si penyiksa tersandung, Cale mengambil cambuk dan menggunakannya untuk mengikat pintu masuk gerbang besi, cukup untuk mengulur waktu baginya. Si tangan kanan yang berada di luar ruang gerbang besi berteriak memanggil para kesatria di luar sambil berusaha membuka gerbang.

Cale mengabaikan si tangan kanan itu dan menoleh ke penyiksa yang terhuyung-huyung. Cale tersenyum dan melemparkan belati yang dibawanya. Cale mengatakan bahwa pria itu beruntung karena belati itu hanya mengenai betisnya. Pria itu berteriak bahwa dia tidak akan roboh karena sepotong belati, tetapi dia merosot ke satu sisi dan akhirnya pingsan (Sepertinya belati itu juga beracun). Cale kemudian mendengar erangan seperti suara binatang, jadi dia menoleh.

Dia melihat Venion ambruk di atas meja sambil menatap Cale. Bibir Venion bergetar saat dia mencoba mengatakan sesuatu. Suara seseorang yang membuka ikatan cambuk dan mencoba membuka pintu gerbang besi semakin keras. Si tangan kanan itu berteriak dengan wajah seperti iblis bahwa Cale akan mati ketika dia masuk, tetapi Cale lagi-lagi mengabaikannya.

Cale dengan acuh tak acuh berkata kepada Venion, "Ini beracun." Mata Venion terbelalak, dan Cale berbicara dengan tenang sambil tersenyum, mengatakan bahwa Venion akan mati dalam 30 menit. Itu jelas bohong karena apa yang masuk ke tubuh Venion adalah racun paralisis yang akan hilang dalam satu jam. Tapi itu racun yang cepat bekerja, karena Venion langsung lumpuh setelah dia meminum anggur itu.

Cale menuju ke naga dan memasukkan tangannya ke dalam mantelnya. Dia harus bergegas sebelum para kesatria datang. Si tangan kanan itu berteriak kepada Cale tentang penawarnya, dan Cale berkata bahwa dia membawa penawarnya. Cale mengeluarkan alat sihir yang dia ambil dari tempat mage sebelumnya. Venion mengenali alat itu dan mencoba bergerak. Wajah, pakaian, dan tubuhnya berantakan, karena anggur dan makanan yang jatuh telah mengotori tubuhnya.

Cale meraih leher si naga dan bertindak tanpa ragu. Mata naga itu membelalak saat kerah penahan sihir di lehernya dipotong oleh alat sihir itu. Cale melanjutkan ke kaki depan si naga dan membebaskannya juga. Setelah Cale memotong kekang di kaki belakang si naga, naga itu bergidik. Si tangan kanan itu menyadari bahwa ada masalah yang lebih besar daripada Venion.

Naga itu telah dibebaskan. Semua pengekang mana telah dilepaskan. Dia mampu memahami situasi dengan cepat dan berhenti membuka gerbang besi. Dia melangkah mundur ketika para kesatria tiba dan bertanya kepadanya apa yang telah terjadi. Tetapi mereka tertegun dan membeku ketika mereka melihat pemandangan di dalam gerbang besi. Mana hitam berkibar dan berfluktuasi di sekitar naga yang lukanya belum sembuh.

Naga hitam itu menatap cakar depannya, membuka dan menutupnya berulang kali. Dia mengangkat kepalanya dan menatap salah satu penjahat yang telah melepaskan belenggunya. Dia telah melihat penjahat ini beberapa kali sebelumnya. Pria itu sekarang memasang senyum yang sangat cerah yang tampak benar-benar bahagia. Dengan wajah bahagia, pria itu berkata bahwa sekarang naga itu adalah yang terkuat di sini.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 734         

>>>            

Chapter 736

===

Daftar Spoiler 



[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#734)

 



Chapter 734: Bukankah Ini Keterlaluan? (4)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Begitu dia membuka matanya untuk memainkan peran sebagai satu-satunya pelayan pangeran, Cale memulai persiapannya dan menuju kamar tidur Alberu. Tapi Alberu tidak ada di sana, jadi Cale mencarinya. Alberu tidak ada di ruang belajar dan sepertinya tidak keluar dari istana, jadi Cale menuju ke aula pelatihan bawah tanah. Dia membawa handuk, kendi berisi air dingin, dan gelas.

Cale mengagumi dirinya sendiri, berpikir dia telah bekerja sangat keras. Jika Alberu di luar kuil mengetahui tentang situasi ini, Cale berpikir bahwa Alberu akan merasa tersentuh. Cale merasa bangga pada dirinya sendiri ketika dia memasuki ruang pelatihan. Tapi Alberu malah mengarahkan tombaknya ke Cale ketika dia melihat handuk dan air yang dibawa Cale.

Cale menjawab kalau tangan Alberu seharusnya tidak gemetar ketika mengarahkan senjata ke musuh. Karena kata-kata itu, gemetar Alberu menghilang, dan rasa malu muncul sebentar di matanya. Cale melihat sekeliling aula pelatihan dan memperhatikan tempat itu tampak lusuh dibandingkan dengan yang dia kenal sebelumnya.

Dia memberi tahu Alberu jika dia ingin Cale tidak melihatnya, dia seharusnya menyembunyikan tempat itu dengan lebih teliti. Alberu menggigit bibirnya, dan Cale berkata sambil tersenyum bahwa Alberu sepertinya sengaja membawa Cale ke aula pelatihan. Karena tidak ada yang menghentikan Cale untuk menuju ke sini. Guru seni bela diri dark elf Alberu juga tidak ada di sini.

Ekspresi Alberu berubah. Alih-alih menggigit bibirnya karena malu, dia tersenyum dengan kaku. Cale mengatakan bahwa jika Alberu ingin tahu tentang niatnya, Alberu seharusnya bertanya padanya daripada mengarahkan tombak padanya. Jadi Alberu menurunkan tombaknya dan meminta handuk. Cale menyerahkan handuk kepadanya dan Alberu menyeka keringat dari dahinya.

Alberu dengan hati-hati mengatakan bahwa sejauh ini, ini adalah pertama kalinya seorang pelayan melakukan pekerjaan mereka dengan baik di istananya selama bertahun-tahun. Jadi dia waspada dan ingin tahu tentang Cale. Dia menghela napas dan melanjutkan bahwa sudah lama sejak seseorang melakukan pekerjaan dasar di istana ini. Alberu mencengkeram handuk dan mengatakan bahwa karena apa yang dilakukan Cale, dia tidak tahu bagaimana memperlakukan Cale. Dia mengatakan bahwa dia pikir dia bisa memercayai Cale, tetapi dia juga tidak bisa mempercayai siapa pun dengan mudah.

Tetapi pada saat itu, Cale mengatakan kepadanya bahwa dia berbohong. Cale mengatakan bahwa Alberu tidak sepenuhnya memercayainya, dia juga tidak ingin memercayai Cale sejak awal. Cale menuangkan air ke dalam gelas dan menambahkan bahwa Alberu tertarik padanya, tetapi tidak secara positif. Jika Cale adalah penghalang, Alberu bermaksud untuk menyingkirkannya.

Alberu mengundang pelayan barunya ke aula pelatihan untuk bertanya tentang niat Cale di tempat di mana mereka sendirian. Pangeran pertama yang diasingkan dari istana ini kemudian bingung apakah harus memercayai pelayan ini atau tidak. Tetapi pada saat yang sama, dia memberi tahu si pelayan bahwa dia tidak tahu bagaimana menghadapi Cale seolah-olah dia ingin memercayai Cale. – Jadi ketika Cale mempertimbangkan semua ini, dia tahu bahwa Alberu berbohong.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale menahan tawanya dan tahu bahwa Alberu tidak akan merasa kebingungan untuk memercayai pelayan yang baru dia temui selama sehari. Alberu mampu bertahan hidup di tempat ini, dan dia juga memiliki dark elf di sisinya. Jadi dia tidak akan memercayai seorang pelayan yang hanya dia temui selama sehari untuk berada di sisinya. Sebaliknya, pelayan ini mungkin menjadi variabel yang akan merusak segalanya baginya. Mungkin Alberu akan mengusir Cale, atau membiarkan Cale di dekatnya dan menggunakannya untuk menyembunyikan dirinya dari orang lain.

Cale memberi tahu Alberu bahwa dia mungkin akan meninggalkan istana ini lebih awal seperti yang dikatakan Alberu kemarin. Alberu menatapnya dengan ekspresi penasaran, dan Cale dengan acuh tak acuh menjawab bahwa sampai saat itu, dia akan melakukan apa pun yang dia inginkan. Alberu menyeringai dan berkata bahwa Cale mungkin akan diusir. Jika Cale terus bertindak seperti itu, Alberu yakin bendahara atau seseorang yang berpangkat lebih tinggi akan mengusir Cale.

Cale hanya tersenyum dan memanggilnya 'Yang Mulia' lagi. (Kata Bahasa Korea yang digunakan untuk 'Yang Mulia' adalah panggilan yang hanya digunakan oleh putra mahkota/putri mahkota di Dinasti Goryeo Korea.) Alberu mengerutkan keningnya, dan Cale bertanya kepada Alberu apakah dia ingin tahu apa niat Cale.

Cale memberi tahu Alberu bahwa dia berpikir Alberu akan menjadi matahari berikutnya. Ekspresi Alberu bergetar sejenak, dan Cale melanjutkan bahwa dia berpikir begitu karena itu masuk akal. Alberu ingin bertanya apa yang dia maksud dengan itu, tetapi menahan pertanyaannya. Cale mengatakan bahwa ini adalah saat yang paling gelap sebelum matahari terbit. Alberu dengan tajam menjawab jika yang dimaksud Cale adalah matahari akan segera terbit dan mengalahkan kegelapan. Alberu menambahkan bahwa dia lebih menyukai kegelapan.

Tapi Cale menyeringai dan melangkah lebih dekat ke Alberu. Dia berbisik kepada Alberu bahwa jika Alberu menjadi matahari, dia tidak boleh melupakan Cale. Alberu melangkah mundur dan bertanya apakah yang dikatakan Cale itu adalah niatnya. Dia mengatakan bahwa Cale punya niat lain, jadi Cale menjawab bahwa terserah Alberu untuk mencari tahu apa niat lainnya itu.

Cale keluar, mengatakan bahwa dia akan menyiapkan sarapan. Alberu berkata lembut dengan senyum cerah untuk membuat sarapan sederhana. Dia mengatakan bahwa makan siang dan makan malam kemarin terlalu banyak. Tetapi Cale menjawab bahwa permintaannya akan sulit dipenuhi. Cale dengan tegas mengatakan bahwa remaja perlu makan banyak untuk tumbuh lebih tinggi. Seorang anak berusia 15 tahun membutuhkan banyak nutrisi, jadi Alberu harus menyantap sarapan yang banyak.

Setelah dia mengatakan itu, Cale membungkuk dan meninggalkan ruang pelatihan. Dia mendengar Alberu bergumam bahwa Cale benar-benar melakukan hal semau-maunya. Cale ingin menjawab bahwa dia berniat melakukannya semaunya sendiri, tetapi berhenti karena dia bertemu bendahara di luar. Bendahara itu meneriakinya dengan marah seraya berjalan ke Cale. Dia menunjuk ke Cale, memanggilnya idiot dan bertanya apakah dia tahu apa yang telah dia lakukan.

Beberapa pelayan mengikuti si bendahara, dan para pelayan dark elf juga ada di sana. Mereka semua tutup mulut mendengar teriakan bendahara yang murka. Cale menjawab dengan senyum licik bahwa dia tahu apa yang telah dia lakukan. Dia telah bekerja keras melakukan tugas yang diberikan bendahara kepadanya. Bendahara ingin mengatakan sejak kapan dia mengatakan itu, tetapi Cale menjawab bahwa bendahara telah menyuruhnya melakukan semua tugas 'dasar' yang terkait dengan istana.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale tersenyum karena menurutnya itu menyenangkan. Bendahara itu marah dan berteriak bahwa karena Cale, dia dalam masalah. Cale memiringkan kepalanya dan bertanya apa yang terjadi pada bendahara. Dia melanjutkan, “Kenapa? Apakah ada masalah? Padahal saya mengikuti aturan?”. Mendengar berondongan pertanyaan Cale, wajah bendahara itu memutih alih-alih memerah, dan dia membuka mulutnya.

Tapi dia tidak bisa melanjutkan perkatannya karena seseorang memanggilnya. Bendahara mengabaikan suara itu. Karena apa yang dilakukan Cale kemarin, terjadi kekacauan di bagian dapur, persediaan, dan pakaian istana. Masalahnya adalah jika Cale melakukan kesalahan, bendaharalah yang akan disalahkan untuk itu. Suara itu memanggil lagi, dan bendahara dengan marah berkata nanti lalu tertegun.

Dia menyadari bahwa orang yang memanggilnya adalah pelayan dari istana pangeran ketiga. Pelayan itu mengatakan bahwa 'mereka' sedang mencarinya. Bendahara tidak bertanya siapa 'mereka' yang sedang mencarinya. Jika itu adalah istana pangeran ketiga, itu pasti pangeran ketiga sendiri atau orang-orang yang dekat dengannya. Jadi bendahara itu menarik napas dalam-dalam dan berkata bahwa dia akan menemui Cale nanti.

Dia buru-buru menuju ke istana pangeran ketiga, dan ketika dia pergi, Cale tertawa terbahak-bahak. Dia bertanya-tanya dalam hati apakah bendahara akan menyuruhnya berhenti besok. Dia memikirkan apa yang harus dia lakukan jika dia dikeluarkan. Tetapi selama dua hari berikutnya, Cale tidak dikeluarkan.

***

Cale membuka matanya sebagai anak buah Venion dan tersenyum ketika dia menyadari bahwa mereka telah tiba di vila Viscount Tolz. Dia melihat keluar jendela ke arah pintu masuk gua tempat Raon berada. Dia melihat Venion masuk ke gua dengan seorang kesatria. Cale berpaling ke sisi tempat tidur dan mencari tasnya. Dia mengambil dua botol dari dalamnya.

Dia telah mencari tahu dari perpustakaan istana kerajaan bahwa botol-botol itu adalah racun paralisis. Seseorang mengetuk pintu, memanggil Cale untuk bergegas sebelum Venion marah. Cale menyadari bahwa pemilik tubuh ini bertanggung jawab atas alkohol dan hiburan Venion. Cale berpikir dalam apakah dia harus menggunakan botol ini ke Venion. Pelayan yang memanggilnya bertanya kepada Cale mengapa dia memasang wajah yang begitu serius tetapi sangat lambat. Dia bertanya kepada Cale apakah dia merasa sakit, tetapi Cale menyangkalnya, mengatakan bahwa dia merasa sangat baik.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 733           

>>>            

Chapter 735

===

Daftar Spoiler