Wednesday, May 26, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#695)

 


Chapter 695: Bagaimana Aku Bisa Ada Di Sini? (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

* An Roman sekarang menjadi Ahn Roh Man sesuai dengan terjemahan EAP.

 

Mana emas dan krem ​​bergulung-gulung seolah hendak menelan asap hitam itu. Cahaya hitam kemudian menjulang dari naga singa, dan mereka yang menyaksikan itu lantas tanpa sadar berhenti bergerak atau gemetar melihat cahaya hitam yang tiba-tiba itu, bertanya-tanya apakah monster itu menyerang lagi. Tapi di antara mereka ada orang-orang yang mengetahui situasi di medan perang.

Salah satunya adalah Litana. Dia melihat naga itu perlahan-lahan menjauh dari naga singa, dan berpikir bahwa satu-satunya alasan mengapa naga itu mundur adalah karena mereka menang. Dan saat itu, mereka mendengar suara Cale Henituse yang menyatakan bahwa mereka telah menang. Cahaya hitam dari monster itu berangsur-angsur memudar, dan monster itu jatuh berlutut.

Suara debumnya terdengar keras, tapi dibandingkan dengan suara dari pertarungan sebelumnya, itu adalah suara yang kecil. Tubuh bagian atas monster itu condong ke depan, dan akhirnya jatuh ke tanah. Keheningan datang setelah monster itu roboh ke tanah. Orang-orang memperhatikan monster yang tidak lagi bergerak itu. Seorang prajurit dari Roan kemudian berlutut dan mengangkat tangannya, menjatuhkan senjata di tangannya saat mereka berteriak bahwa mereka telah menang.

Teriakan lega kemudian meletus di semua tempat. Beberapa orang duduk, beberapa mengangkat kedua tangan, dan beberapa meneriakkan perasaan tertahan mereka. Suasananya menjadi sangat bising. Para pemimpin negara masing-masing dan beberapa pejabat tinggi dari Roan kebingungan. Karena terlepas dari segalanya, mereka tidak berbuat banyak. Mereka menyesal tidak dapat membantu apa pun meskipun mereka datang ke sini untuk membantu. Mereka terutama merasa seperti itu ketika mereka melihat penampilan Cale yang berantakan.

Pangeran Valentino melirik ke tanah dan bergumam minta maaf karena malu bahwa mereka hampir tidak melakukan apa-apa. Tapi dia mendengar seseorang bertanya apakah mereka benar-benar tidak melakukan apa-apa. Dia mendongak dan melihat pemilik suara itu - Cale, yang sedang memperbaiki kemejanya yang acak-acakan.

Cale mengatakan bahwa sudah sangat bagus mereka datang ke sini padahal mereka bisa mati di sini. Kata-katanya tulus. Monster itu adalah penjaga kuil dewa tersegel, dan lebih kuat dari seekor naga. Dan orang-orang ini datang ke sini untuk menyingkirkan monster itu meskipun berisiko. Khususnya, para pemimpin negara telah datang ke sini secara langsung, meskipun mereka bisa sekadar mengirim bala bantuan. Jadi bagi Cale, itu saja sudah bagus.

Cale menambahkan bahwa dia khawatir. Butuh waktu lama untuk memulihkan kota dan sekitarnya. Butuh banyak upaya untuk memulihkan kota ini. Para pejabat yang membantu tugas para pemimpin dari masing-masing negara kemudian tertegun. Toonka kemudian membuka mulutnya dan memberi tahu Cale untuk tidak khawatir. Karena Cale adalah sahabatnya, Roan juga merupakan teman mereka. Dia bersedia membantu mereka sampai akhir, bahkan jika Kerajaan Whipper tidak punya banyak uang.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Saat Toonka tertawa terbahak-bahak, orang-orang yang datang untuk membantu tugas Toonka tersenyum cerah dan mulai membuat beberapa perhitungan. Para pemimpin negara masing-masing juga mulai memikirkan bagaimana mendukung Roan dalam memulihkan Kota Puzzle. Dan Cale memandang mereka dengan puas. Menurutnya, kabar dukungan negara lain ini merupakan kado yang sempurna bagi Alberu yang telah bergumul dan berjuang sekian lama.

Roan sebenarnya adalah negara terkaya di antara mereka, dan dapat memulihkan kota itu tanpa bantuan negara lain. Tapi Alberu pasti akan senang jika mendapat dukungan dari negara lain. Dia akan dapat meningkatkan kompensasi uang kepada warga Kota Puzzle, dan hadiah bagi mereka yang berpartisipasi dalam pertempuran.

Cale berpikir bahwa mereka tidak hanya menyelamatkan kerajaan, tetapi juga seluruh benua barat. Jadi mereka harus mendapatkan imbalan sebesar penderitaan mereka. Mereka memelihara perdamaian melalui jerih payah mereka, jadi sudah sepantasnya mereka mendapat hadiah kecil. Cale kemudian memberi tahu para pemimpin negara lain bahwa dia akan segera mengadakan pertemuan dengan mereka, dan mereka mengangguk dan mengikuti Cale.

Rosalyn memanggil Cale dan mendekatinya. Raon dengan telepati memberi tahu bahwa dia ada di sana, meskipun tidak terlihat, dan bahwa dia menyerahkan Hilsman palsu kepada Duchess Violan. Anak-anak kucing itu diam-diam berdiri di samping Cale yang menuju ke luar penghalang tanpa mengatakan apa-apa. Penghalang itu merupakan dinding batu yang dibuat Cale untuk memisahkan orang-orang dari monster itu.

Dia kemudian berjalan menuju monster yang roboh itu. Mila dalam wujud naganya, dan Dodori dalam wujud manusianya berada di sebelah monster itu. Adapun Eruhaben, Cale terkejut ketika naga emas itu berpolimorf (berubah wujud) menjadi manusia dan dengan cepat mendekati naga singa. Mila dan Dodori juga terkejut. Eruhaben sedang menuju ke CH dan Alberu.

Rosalyn gemetar dan Cale mempercepat langkahnya. Mereka yang mengikuti Cale juga menegang, dan Toonka berteriak, menanyakan apakah keduanya terluka. Tapi suara tenang Cale menyuruh Toonka untuk diam sebentar, dan semua orang bungkam. Rosalyn kemudian tersentak dan mengatupkan kedua tangannya ke mulut. Dia melihat CH menggendong seseorang dengan tubuh terkulai yang ditutupi jubah.

Penampilan CH sendiri berantakan dari ujung rambut sampai ujung kaki, dan Eruhaben bertanya apakah itu pangeran. Dia mencoba untuk memeriksa kondisi Alberu, tetapi CH menyuruhnya untuk tidak melakukan itu untuk saat ini. CH mengalihkan pandangannya ke orang-orang di belakang Eruhaben, dan melihat Cale mendekati mereka. Cale memberi tahu orang-orang yang mengikutinya untuk berhenti dan menunggu sebentar di sana.

Rosalyn, anak-anak kucing, dan Raon mengikuti Cale, dan CH sedikit mengernyit. Cale bertanya kepada CH apakah dia baik-baik saja, tetapi CH justru membungkukkan badan kepada Cale. Dia menjawab bahwa Alberu tidak mengalami luka serius, dan dia hanya pingsan. Tapi Cale bertanya, 'bagaimana denganmu?' Dia bertanya apakah CH sendiri baik-baik saja. CH terdiam beberapa saat dan menggigit bibirnya mendengar kata-kata Cale.

Cale mengatakan bahwa CH terlihat berantakan, dan CH menjawab bahwa dia baik-baik saja. Cale kemudian berkata ‘kerja bagus’ saat dia dengan lembut menepuk bahu CH. Cale sedikit mengintip Alberu di bawah jubahnya, dan seperti yang dia duga, Alberu sedang dalam wujud dark elf-nya. Raon bertanya apakah pangeran baik-baik saja, dan Cale mengangguk. Dia berkata bahwa Alberu hanya pingsan, tetapi lebih baik membawanya masuk dan memeriksa kondisinya.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Dia memandang jubah itu dan menggelengkan kepalanya, mengatakan bahwa Alberu seharusnya tidak berlebihan dalam bertempur, dan tidak sampai pingsan. Kedua anak kucing itu kemudian menatap Cale, yang bertanya kepada mereka mengapa mereka menatapnya seperti itu. Anak-anak kucing itu menjawab bahwa mereka tidak punya apa pun untuk dikatakan, tetapi dia mendengar Raon berbicara dalam benaknya bahwa dia harus melihat dirinya sendiri juga.

Cale bertanya-tanya apa yang dibicarakan anak-anak itu, tetapi dia tidak punya waktu untuk mencari tahu arti tatapan mereka. Dia mendengar Valentino berteriak dan mengangkat tangannya, mengatakan bahwa dia membawa ahli penyembuh untuk membantu putra mahkota. Valentino  berbicara dengan niat baik, jadi CH memandang Cale, bertanya kepadanya tentang apa yang harus dilakukan. Cale berterima kasih kepada Valentino atas tawarannya, tetapi berkata bahwa seorang naga akan menjaga Alberu. Dia melirik Eruhaben yang mengangkat tangannya dan berkata bahwa dia akan melakukannya. Valentino kemudian dengan canggung menurunkan tangannya dan berkata bahwa baguslah kalau begitu.

Tapi komandan kesatria Kerajaan Roan datang dengan panik ke arah mereka. Dia bertanya mengapa mereka menyembunyikan putra mahkota di bawah jubah. Dia memandang CH dan Cale dengan mata putus asa, sepertinya ingin bertanya apakah kondisi Alberu serius. Mata CH bergetar, dan dia segera membuka mulutnya dan berujar dengan kemauan yang kuat.

CH berkata, "Penampilan.Yang.Mulia.acak-acakan". Rosalyn dan anak-anak itu memandangnya dengan aneh, dan Cale lantas berdiri di antara CH dan komandan kesatria. Dia bertanya kepada CH apakah maksudnya Alberu tidak suka menunjukkan penampilannya yang acak-acakan. CH dengan singkat menjawab ya, dan Cale menjelaskan kepada komandan kesatria bahwa hyung-nya tidak ingin menunjukkan penampilannya yang lemah kepada orang-orang di Kerajaan Roan, dan bahwa Alberu hanya ingin terlihat baik.

Komandan kesatria kemudian mengerti apa yang dimaksud Cale, dan Cale menambahkan bahwa Alberu selalu ingin tetap menjadi matahari kerajaan. Komandan kesatria mengangguk dan berkata bahwa Alberu adalah orang seperti itu, dan memerintahkan kepada para kesatria untuk membantu membawa pangeran masuk. Kesatria itu dengan cepat berbaris dalam satu barisan, tetapi Cale menghentikan mereka, mengatakan bahwa mereka bisa sampai di sana dengan cepat.

Cale memandang Eruhaben yang menggunakan sihir terbangnya untuk membuat Cale, CH, dan Alberu terbang. Eruhaben berkata kepada Cale bahwa dia harus pergi, tetapi Cale mengatakan bahwa dia harus memeriksa kondisi semua orang terlebih dahulu. Eruhaben tertegun mendengar kata 'semua orang', tapi mengangguk dan membawa CH dan Alberu ke balai kota dengan sihirnya. Cale memperhatikan mereka sebentar sebelum mendongak.

Dia berkata bahwa itu akhirnya terbuka, dan semua orang menoleh ke langit. Asap hitam telah hilang, dan sebuah bangunan perlahan muncul dari langit. Rosalyn bergumam bahwa itu adalah kuil dewa tersegel. Kuil itu terbuat dari marmer putih dan terlihat sangat sakral karena bersinar indah di bawah bola cahaya yang Alberu tembakkan dengan kekuatan suci.

Saat kuil itu melayang di udara, anak tangga mulai muncul satu per satu hingga menyentuh tanah. Cale tertawa dan bertanya-tanya apakah ini dilakukan dengan sengaja. Anak-anak tangganya berhenti tepat di depan Cale. Pada saat itu, Cale memainkan plakat emas yang dia keluarkan dari lengannya, dan teringat kata-kata Ahn Roh Man.

Ahn Roh Man pernah berkata bahwa membunuh naga singa merenggut ribuan nyawa dalam 8 hari 7 malam, sementara mencapai ujung kuil merenggut puluhan ribu nyawa dalam satu tahun. Tapi rencana di benak Cale tidak mengandung kata 'satu tahun' dan 'puluhan ribu nyawa.'

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 694            

>>>            

Chapter 696

===

Daftar Spoiler 


[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#694)

 


Chapter 694: Bagaimana Aku Bisa Di Sini? (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Asap hitam mengepul dari naga singa. Darah mengalir dari monster itu, tetapi tidak membasahi tanah karena darah itu berubah menjadi asap hitam dan membubung ke udara. Alberu menarik napas dalam saat keringat membasahi keningnya. Taerang melaporkan bahwa mana di area tersebut telah stabil. Alberu tahu bahwa Cale berhasil menyelamatkan Deruth dan menangkap para penculik.

Alberu juga tahu bahwa sekarang Cale hanya akan mengawasi medan perang karena mereka tidak membutuhkan bantuan Cale. Taerang memberi tahu Alberu bahwa mana-nya kurang dari 20%. Alberu teringat kata-kata An Roman tentang fase 5. Dia menundukkan kepalanya dan melihat dirinya sendiri. Dia terburu-buru keluar dengan piyamanya, tapi penampilannya yang sangat acak-acakan dan berantakan bukanlah sesuatu yang dia harapkan.

Alberu selalu tampil sebagai pangeran yang sempurna, jadi akan mengejutkan jika warga kerajaan melihatnya sekarang. Dia kemudian mendengar sebuah suara letih, menanyakan apakah saat ini mereka hanya perlu melakukan satu hal lagi. Dia adalah Eruhaben yang tubuhnya penuh dengan luka kecil karena dialah yang paling sering bentrok dengan naga singa.

Mila juga mengalami banyak luka ringan, namun berkat dia, Alberu bisa bertarung tanpa mengkhawatirkan perisai naga singa. Rasheel sedang mengejar Sayeru sekarang, jadi dia tidak ada di sana. Karena itu, Mila bertanggung jawab atas perisai monster itu. Eruhaben akan menyerang monster itu setiap kali dia melihat celah, dan Alberu akan menembakkan peluru di antara celah itu.

Upaya gabungan Raon, Rosalyn, dan Mary sebelumnya membantu mempercepat proses pertarungan. CH bertindak sebagai pendukung. Dia kerap memeriksa kondisi Mila dan Eruhaben, dan tanpa ragu terjun jika diperlukan serangan lebih lanjut. Alberu berkomentar kalau penampilan CH juga berantakan, tapi CH menjawab kalau itu tidak separah sang pangeran. Alberu menyadari bahwa aura di pedang CH lebih lemah dari sebelumnya.

CH, Alberu, dan para naga telah melakukan yang terbaik untuk melawan monster tersebut, sehingga naga singa akhirnya memasuki fase 5. An Roman mengatakan bahwa akhir dari pertarungan itu tidaklah indah. Itu buruk. Alberu saat itu menjawab bahwa itu sudah jelas, karena tidak ada pertarungan yang indah di dunia ini. Yang penting adalah selamat dari pertarungan. CH pindah ke punggung Eruhaben, dan mereka memulai pertarungan terakhir mereka.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Naga singa berdiri dengan satu lutut, dan bernapas dengan berat. Eruhaben berhenti di depan singa naga. Dia bertanya apakah ini akan berbahaya, tetapi Alberu menjawab bahwa itu tetaplah tugasnya, dan bahwa CH juga bersamanya. CH menjawab singkat 'tentu saja', dan Alberu berkomentar bahwa CH jadi lebih tidak sopan. Alberu menambahkan bahwa Eruhaben-lah yang akan mengalami kesulitan, dan CH setuju dengan Alberu.

Eruhaben menertawakan jawaban mereka, dan melirik Mila sebelum berkata bahwa dia masih akan hidup untuk waktu yang lama. Dia kemudian turun sampai dia dan mata monster itu bertemu, dan memberi isyarat kepada dua orang lainnya untuk menyerang. Pada saat itu, Alberu dan CH melompat turun, dan Eruhaben meraung. Karena alat gangguan mana telah dihentikan, para naga dapat menggunakan mana mereka kembali.

Debu emas mulai berhamburan di udara, dan Eruhaben menubruk naga singa itu lagi. Dia menggunakan kakinya untuk mencengkeram perisai monster itu. Mila menahan anggota tubuh monster itu. Alberu dan CH menggunakan tombak dan pedang mereka masing-masing untuk menusuk monster itu dan mencegah diri mereka jatuh.

Alberu teringat kata-kata An Roman bahwa di fase 5, monster itu akan menggunakan semua kemampuannya dan memeras sisa kekuatan fisiknya. Monster itu hanya akan mati setelah jantungnya ditusuk, dan mereka perlu menggunakan Taerang untuk itu. Alberu dan CH mendarat di punggung monster itu, dan CH menembakkan auranya. Tangan CH gemetar, karena dia juga telah mencapai batas kemampuannya.

Tugas CH adalah membuka luka-luka naga singa untuk menyingkap jantung monster itu. Dia menggunakan yong hitamnya untuk membuat celah di lukanya. Naga singa itu meronta-ronta kesakitan, tetapi kedua naga itu terus menahannya. Tubuh mereka tergores, tetapi mereka tidak peduli dan menggunakan sisa kekuatan mereka.

Yong hitam memasuki lukanya dan mengguncang kuat bagian dalam monster itu. Tulang naga singa adalah satu-satunya yang menghalangi jantungnya, tapi itu tidak jadi masalah karena ada Alberu di sana. Taerang bertanya apakah Alberu ingin menggunakan sisa mananya, dan Alberu berkata untuk menggunakan semuanya sampai tersisa 1%. Alberu menembak tulang naga singa, dan jantung monster itu akhirnya tersingkap.

Itu adalah jantung putih yang tersembunyi di tengah-tengah tubuh bagian atas monster itu, tapi tidak berdetak seperti jantung manusia. Itu seperti patung berbentuk hati. Alberu mengembalikan Taerang menjadi tombak, dan monster itu meronta-ronta, entah karena rasa sakit di dekat jantungnya atau merasa bahwa ajalnya sudah dekat. Tapi kedua naga itu menggunakan mana untuk menahannya.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Naga-naga itu menyuruh Alberu untuk bergegas, jadi Alberu bersiap untuk melemparkan tombak ke jantungnya. Mana-nya hanya 18%, dan Taerang memberitahunya bahwa dia harus menggunakan seluruhnya jika dia ingin menghancurkan jantung naga singa itu. Alberu mengangguk, dan menyuruh CH untuk menyelubungi dirinya nanti. Karena setelah mana-nya habis, sihir yang mengubah warna rambutnya mungkin akan lenyap, jadi dia harus bersiap. Alberu senang menjadi seperempat dark elf, tapi sekarang bukan waktunya untuk mengungkapkannya.

CH dengan tenang menjawab agar jangan khawatir, dan Alberu memercayainya. Alberu kemudian mengisi mana mati ke dalam tombak, dan akhirnya, dia menggunakan seluruh mananya dan menembakkan tombak ke arah jantung monster itu. Naga singa itu menjerit, dan jantungnya mulai retak. Alberu melihat kulitnya mulai berubah menjadi cokelat tua.

Cahaya hitam menyembur dari jantung yang retak. Taerang melaporkan 'Penghancuran target selesai' dan 'Anda telah mengalahkan monster Naga Singa’. Alberu tersenyum mendengar kata-kata Taerang, karena dia berpikir bahwa mereka akhirnya membunuh monster itu. Tapi tidak seperti mulutnya yang tersenyum, pandangannya kabur.

Taerang melaporkan bahwa dia tidak memiliki mana yang tersisa, jadi demi keamanan pemiliknya, ia akan memasuki mode perlindungan untuk sementara. Mode perlindungan berarti Alberu akan pingsan. Alberu terkejut akan hal itu, dan penglihatannya menjadi gelap. Alberu terkejut bahwa dia akan segera pingsan, dan CH segera mendekatinya.

CH menutupi seluruh tubuh Alberu dengan jubahnya dan mencoba memanggil namanya, tetapi Alberu tidak lagi menjawab. Pikiran terakhir Alberu adalah bahwa dia akhirnya mengerti bagaimana perasaan Cale selama ini. Dan untuk pertama kali dalam hidupnya, dia pingsan.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

 *** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 693              

>>>            

Chapter 695

===

Daftar Spoiler

Monday, May 24, 2021

Trash of the Count’s Family (#53)

 


Pembuat Onar di Keluarga Count

Chapter 53: Sedang Berpikir (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya / Proofreader: Tsura

 

Cale mulai berpikir.

‘Haruskah aku kabur?’

Tapi kedua mata Paus itu menatapnya dengan saksama. Dia juga tampak memberi kekuatan pada kedua tangannya, karena Cale dapat melihat Paus itu membenamkan jari-jarinya ke dalam tanah. Kekuatannya bukan main meskipun dia tampak hampir mati.

Dia punya satu pertanyaan di pikirannya.

‘Seorang anggota suku Paus terluka oleh racun duyung?’

Sebuah jawaban segera terlintas di pikiran Cale.

Darah campuran.

Hanya itu satu-satunya jawaban yang mungkin.

Cale segera mengingat isi novel ‘Kelahiran Pahlawan’. Tidak ada karakter berdarah campuran di Suku Paus yang jumlah anggotanya hampir sama sedikitnya dengan naga.

‘Tapi ada satu yang sudah meninggal.’

 Cale mulai mengerutkan dahi dan merasa khawatir.

“Ugh.”

Paus itu tidak mampu merangkak lagi. Tubuhnya mulai gemetar tanpa bisa melakukan apa pun lagi. Saat itulah, Cale mendengar suara Naga Hitam di kepalanya.

-    Manusia, apa kamu tidak akan membantunya?

Naga Hitam bertanya dengan ragu-ragu. Cale tidak merespon pertanyaan itu dan berdiri tegak. Dia benci memiliki perasaan yang tidak perlu dan mengulurkan bantuan tanpa alasan. Akan tetapi.

“Hei.”

Cale menghampiri Paus berdarah campuran itu dan berjongkok di hadapannya. Siluman Paus yang gemetaran di tanah perlahan-lahan mengangkat kepalanya.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Laki-laki berambut panjang ini benar-benar sesuai dengan cerita tentang bagaimana para Paus sangat rupawan sampai-sampai membuat Elf terlihat seperti cumi-cumi. Laki-laki berparas elok itu menatap Cale.

“…Selamatkan-“

Cale menjawab tanpa emosi dalam suaranya.   

“Ya. Aku akan menyelamatkanmu.”

Siluman Paus berdarah campuran. Cale tahu bahwa lebih menyakitkan bagi Paus ini untuk hidup daripada mati tidak beberapa lama lagi. Dia yakin bahwa Paus ini juga mengetahui hal ini.

Cale teringat percakapan antara Raja Paus dan Lock di novel.

< “Kamu adalah Serigala berdarah murni.”

“Kenapa Anda berkata seperti itu?”

“Anakku tidak berdarah murni.”

“Hmm? Noona bukan Paus berdarah murni?”

“Bukan dia. Aku punya anak laki-laki yang berdarah campuran. Itu sebabnya…. dia banyak mengalami kesulitan. Dia terlalu lemah untuk hidup di lautan.”

“Lalu apa dia hidup di darat?”

“Tidak. Anak laki-lakiku itu meninggalkan dunia ini sebelum aku.” >

Raja Suku Paus sekaligus mediator dunia laut adalah seseorang dengan rambut dan mata berwarna biru. Meskipun Cale tidak bisa mengatakan dengan pasti karena saat itu gelap, wajah Paus yang sekarang sedang menatapnya itu agak mirip dengan wajah Raja Paus seperti yang digambarkan di novel.

Cale menatap ke arah sepasang mata berwarna biru laut dan mulai berbicara.

“Tidurlah sejenak. Semuanya akan baik-baik saja saat kamu bangun nanti.”

Kedua mata biru itu mengerjap beberapa kali sebelum perlahan-lahan menutup. Cale mengamati Paus berdarah campuran yang tidak sadarkan diri itu, sebelum menghampirinya dan memeriksa kedua kakinya.

“Bagaimana menurutmu?”

Naga Hitam menampakkan dirinya ketika Paus berdarah campuran itu jatuh tak sadarkan diri dan segera medekati Paus itu. Dia kemudian membuat bola cahaya kecil dengan sihir agar mereka dapat melihat kakinya lebih baik.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

“Lukanya parah.” 

Kulit Suku Paus sangat tebal dan keras. Sekalipun terlihat tanpa cela dan elok, kulit mereka juga sangat keras. Sayangnya, Paus berdarah campuran ini tidak memiliki keistimewaan itu. Itu sebabnya tubuhnya terpengaruh oleh serangan duyung dan terkena racun. Naga Hitam memandang Cale dengan ekspresi aneh di wajahnya sementara Cale mengamati Paus itu.

“…Kamu benar-benar manusia yang aneh. Kamu sangat lemah dan aneh.”

“Hentikan omong kosongmu.”

Cale menunjuk ke arah Paus itu dan memberi perintah kepada Naga Hitam.

“Celupkan tubuhnya ke dalam air.”

 “…Apa kamu membohonginya?”

Naga Hitam tampak benar-benar terkejut. Ekspresi terkejut pada wajah reptil ini terlihat cukup serius.

“Manusia, kamu bilang kamu akan menyelamatkannya! Kamu memang lemah, tapi kamu selalu menepati janjimu sampai saat ini! Jadi mengapa kamu menyuruhku mencelupkannya ke dalam air?! Apa kamu mencoba membuatnya mati lemas?!”

Haaahhh.

Cale menghela napas panjang. Dia lalu meraih bola cahaya yang mengapung di udara. Bola itu tidak terasa panas.

“Aku melakukan ini untuk menolongnya.”

Dia kemudian menambahkan.

“Setelah kamu memasukkannya ke dalam air, kamu ingat mayat yang kamu lihat sebelumnya, kan?”

“…Sebenarnya kamu mencoba menyuruhku melakukan apa?”

“Tidak banyak. Pergi dan bawakan aku sebuah lengan.”

Naga Hitam tercengang. Cale tidak memedulikannya dan berjalan ke dalam gua. Itu karena Naga Hitam tidak membantah perintahnya, meskipun dia benar-benar tampak kaget.

“…Aku akan melakukan apa yang kamu suruh untuk saat ini.”

Naga Hitam itu benar-benar penurut. Cale tidak menoleh ke belakang dan terus berjalan ke depan. Dia perlu menyelesaikan urusannya dan kembali sebelum penduduk desa menjadi gaduh.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Gua itu tidaklah dalam, dan Cale berhasil mencapai ujung gua dengan cepat.  

‘Ketemu.’

Benda berharga yang Toonka temukan adalah sebuah “Genangan Air Kecil’. Cale mengeluarkan salah satu benda yang dia bawa bersamanya. Benda itu adalah sebuah alarm. Alarm itu akan memberitahu Cale jika ada orang lain yang mendekati lokasi ini.

‘Aku hanya perlu mengambilnya sebelum aku pergi.’

Cale menciduk sedikit air genangan itu ke dalam sebuah botol kecil.

‘Air Pemadam-Api.’

Air selalu lebih kuat dari api, tapi kekuatan air ini sedikit berbeda. Jika Cale mencelupkan benda yang akan didapatkan Lock untuknya ke dalam air ini, ini akan menjadi benda yang sangat berharga.

Ini akan menjadi barang berharga yang akan menyelamatkan hutan yang sekarat.

Cale kembali ke pintu masuk gua. Naga Hitam sepertinya sudah kembali dengan membawa sebuah lengan, dia menyerahkan lengan itu kepada Cale dengan ekspresi tak menentu. Cale melihat tubuh Paus berdarah campuran yang basah kuyup itu.

“Mari kita pulang.”

Naga Hitam mendesah lantas mengangkat Paus berdarah campuran, sebuah lengan duyung, dan Cale ke udara lalu terbang kembali ke rumah.

Cale mendapat sambutan yang tidak biasa dari On dan Hong setibanya di kamar.

“Kau pulang tepat waktu!”

“Kepala pelayan itu menggendor pintu dari tadi!”

Cale sudah tahu bahkan tanpa kedua bayi kucing itu memberitahukannya. Dia dapat mendengar suara Hans di luar pintu. Hans terdengar seperti akan menangis.

“Tuan muda, saya tidak berani masuk karena Anda bilang Anda akan membunuh saya jika saya membangunkan Anda. Itu sebabnya saya hanya akan terus menggendor pintu. Bisakah Anda membuka pintunya tuan muda?”

Cale melepas pakaian selam dan melemparnya ke sudut kamar sebelum mengeluarkan sebuah alat dari kotak sihir dan melemparkannya ke arah Naga Hitam. Dia kemudian mengenakan mantel mandinya dan membuka pintu.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

“Tuan muda, nona muda Amiru meminta saya untuk memastikan bahwa Anda aman. Jadi tolong bangun dan buka-“

“Kamu mau apa?”

“Oh! Tuan muda! … Apa Anda sedang mandi?”

Cale menyapu rambut basahnya ke belakang dan dengan santai menjawab pertanyaan Hans.

“Aku tidak bisa tidur, jadi aku berendam di pemandian air laut.”

“Ah, Anda tadi berada di kamar mandi. Berarti saya tidak perlu mengkhawatirkan nyawa saya, karena Anda tidak sedang tidur.”

“….Entahlah.”

“Maafkan saya, tuan muda.”

Ahem, hem. Hans berdehem lantas mengamati Cale dan mulai berbicara.

“Apa Anda baik-baik saja? Keadaan di luar sedang kacau saat ini. Ledakan keras terdengar beberapa kali tadi. Saya rasa sesuatu telah terjadi di laut.”

Cale melihat keluar jendela yang dia masuki tadi. Desa itu kini sudah sepenuhnya terang oleh cahaya, meskipun ini masih tengah malam. Dia juga dapat melihat beberapa cahaya bergerak ke arah laut.

Tampaknya Amiru  telah membuat keputusan berani untuk mengirim orang ke laut, meskipun adanya bahaya pusaran air, karena rencana pengembangan sudah di depan mata.

 “Ada suara keras, tapi mereka belum memastikan penyebabnya?”

“Nona muda Amiru mengatakan orang-orang akan pergi ke laut. Saya yakin penyebabnya pasti akan segera diketahui cepat atau lambat.”

Menurut pendapat Cale, Amiru akan merasa senang karena puasaran air di pulau tengah telah lenyap. Hal itu saja akan meningkatkan nilai pesisir pantai ini secara melonjak.

“Benarkah?”

“Ya, tuan.”

“Kalau begitu kamu bisa pergi sekarang.”

Hans membungkuk dengan hormat kepada Cale sebelum segera keluar dari ruangan. Pada saat yang sama, Naga Hitam mematikan alat tak kasatmata, menampakkan dirinya dan Paus berdarah campuran yang masih tak sadarkan diri, begitu juga dengan lengan duyung di atas tubuhnya.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

On dan Hong tidak bergerak dari sudut ruangan setelah melihat lengan duyung itu. Kedua bayi kucing ini merasa takut terhadap banyak hal konyol.

Cale pergi ke kamar mandi dan menyendok air laut dari bak mandi. Naga Hitam mengamatinya dengan rasa penasaran saat Cale mencelupkan satu sisi lengan duyung itu ke dalam air laut.

Ssssshhhh-

Bunyi seperti sesuatu terbakar dapat terdengar, tapi kenyataanya, lengan yang mengering itu justru kembali ke bentuk semula dengan cepat. Perubahan mendadak mayat itu membuat On dan Hong lari dan bersembunyi di bawah tempat tidur. Lengan mayat itu sepenuhnya kembali normal tidak lama kemudian. Cale melihat ke arah kaki manusia Paus itu. Tidak seperti sebelumnya, cairan hijau itu bercampur dengan air laut.

Cale mengeluarkan sebuah pisau.

Pada saat itu, kelopak mata laki-laki yang tidak sadarkan diri itu mulai berkedut dan tubuhnya mulai bergerak.

“Sepertinya dia akan segera bangun. Manusia, singkirkan pisau itu!”

Naga Hitam berteriak dan laki-laki itu membuka matanya. Hal pertama yang dilihat laki-laki itu adalah Cale yang sedang mengangkat pisau di atas kepalanya. Cale tersenyum kepada manusia Paus itu untuk memberitahunya agar rileks saat keduanya membuat kontak mata. Mata manusia Paus itu mulai bergetar ketika pisau itu bergerak.

Jleb.

Pisau itu menikam lengan duyung dan merobek kulitnya. Cairan mulai mengalir keluar dari lengan yang terpotong itu. Itu adalah darah duyung. Ketika lengan itu kembali normal, begitu juga dengan darahnya.

Cale mulai berbicara kepada laki-laki yang gemetar itu,

“Bagus.”

Darah mengucur keluar dan jatuh ke kaki laki-laki itu.

Sssshhhhh.

Cairan hijau di kaki laki-laki itu mulai mengeluarkan suara seperti desisan ketika bersentuhan dengan darah duyung itu.

Cale menyerahkan lengan berdarah kepada laki-laki itu.

“Minum darah ini sebelum kering. Itu cara terbaik.”

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Jilid ke-5. Ini adalah metode penyembuhan yang Rosalyn temukan untuk mengobati Lock, yang terluka setelah bertarung melawan seekor duyung. Metode ini masih belum diketahui di dunia ini.

Mata laki-laki ini, yang terlihat berumur awal 20-an, kembali bergetar. Begitu juga dengan On, Hong dan Naga Hitam.

Pada akhirnya, laki-laki itu terlihat lebih baik. Dia memutuskan untuk meminum darah itu setelah melihat darah yang menetes tadi berhasil menyembuhkan kakinya secara perlahan.

Cale lanjut berbicara sambil melihat ekspresi kebingungan di wajah Paus berdarah campuran itu

“Apa? Bukannya kamu yang telah membunuh duyung ini?”

Ekspresi laki-laki itu mengeras. Cale mencemooh setelah melihat ekspresi itu. Sangat aneh melihat Paus itu menjadi sangat gugup setelah ditanya jika dia telah membunuh seekor duyung.

Cale lalu kembali menuang sisa darah ke atas kaki siluman Paus itu, sebelum menaruh lengan itu kembali ke dalam air. Lengan itu mulai luruh di dalam air di bawah pandangan Cale.

Cale terus memperhatikan lengan itu meluruh saat dia mulai berbicara kepada siluman Paus itu.

“Jika kamu seekor Paus, kamu mungkin perlu kembali ke laut sebelum pagi agar bisa sembuh sepenuhnya. Tidurlah sebentar dan kembalilah sendiri ke tempat asalmu.”

Wajah laki-laki itu berubah aneh. Itu adalah tatapan garang yang berbeda dari Choi Han. Ini adalah seseorang yang selalu diremehkan, seseorang yang selalu diingatkan bahwa dia tidak sebaik anggota sukunya yang lain. Ini adalah tatapan garang yang hanya mungkin dimiliki oleh seseorang seperti itu.

“Bagaimana kamu tahu aku seekor Paus?”

“Siapa lagi yang bisa membunuh tiga duyung?”

“…Aku harus segera pulang.”

Cale merasa dia akan berakhir mendengarkan cerita yang tidak penting, jadi dia segera melambaikan tangannya.

“Aku tidak ingin mendengar cerita tidak pentingmu.”

Itu sebabnya Cale tidak menanyakan nama Paus itu atau membiarkan Hans melihat Paus itu.

“Aku hanya menyelamatkanmu karena aku bilang begitu ketika kamu memintaku menolongmu.”

Cale berbaring di atas tempat tidur. Dia perlu mandi, tetapi saat ini dia terlalu lelah.

“Aku akan tidur. Jangan berisik saat kau pulang nanti.”

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale menutup matanya. Tidak ada hal yang dia perlu khawatirkan karena naga itu ada bersamanya. Dia kemudian teringat kata-kata terakhir Raja Paus yang dia ucapkan kepada Lock di dalam novel.

< “Itu sebabnya aku tidak mau kehilangan anggota keluarga lagi.” >

Ini alasan mengapa kali ini Kim Rok Soo memilih untuk mengambil langkah ini. Dia sendiri telah mengalami kehilangan seluruh anggota keluarganya. Tentu saja, dia tidak punya rencana menderita kerugian dari pengalaman ini.

< ”Jika anak itu masih hidup, aku akan menyerahkan takhta kepada putriku dan hidup di dunia manusia bersamanya. Aku merasa anak itu akan senang jika kami melakukannya.”

“Mm, aku juga berpikir noona akan menjadi Ratu yang baik. Tetapi karena noona adalah orang yang juga penuh kasih sayang, bukannya dia juga akan ingin hidup bersama Anda, Tuan?”

“Tentu saja. Dia mencari di sepanjang lautan ketika putraku menghilang.”

“Aku yakin seluruh lautan akan kacau balau jika noona yang melakukan pencarian. Hei tuan, siapa nama putramu?”

“…Nama putraku adalah Paseton.” >

Penyelamat putra raja. Baik Raja Paus yang sekarang maupun Ratu Paus di masa depan, bukankah dia akan bisa memanfaatkan hal ini nantinya?

Tetapi, yang paling penting, Suku Paus harus memenangi perang melawan para duyung. Cale jatuh tertidur dengan pikiran tenang. Ketika dia terbangun keesokan paginya, Paseton sudah menghilang.

Kucing merah Hong memberi laporan.

“Dia bilang dia akan kembali malam nanti.”

“Sama sekali tidak ada alasan baginya untuk melakukan-.”

Cale hanya mengangkat bahu tanpa menyelesaikan kalimatnya. Tetapi, beberapa saat kemudian, perasaan ‘apakah ini benar-benar perlu’, yang lebih besar memenuhi pikirannya.

“Tuan muda Cale! Saya minta maaf karena datang sepagi ini, tapi saya perlu memberitahu Anda sebuah berita yang sangat luar biasa!”

Nona muda Amiru tersenyum cerah. Sangat jarang melihat Amiru yang biasanya tenang seperti ini. Dia sepertinya langsung datang dari laut, melihat dia masih mengenakan jas hujan dan beberapa orang datang bersamanya.

“Apa Anda tahu apa itu?”

“Sama sekali tidak.”

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Dibandingkan dengan Amiru yang bersemangat, Cale justru tenang. Tidak, dia hampir tanpa emosi.

“Pusaran air, pusaran air di depan pulau tengah telah lenyap! Ia lenyap dalam semalam tanpa menyisakan jejak sedikitpun!”

‘Aku yang membuatnya begitu.’

Cale tidak dapat memberitahunya bahwa dialah yang telah melakukannya, jadi dia hanya mengalihkan pandangan. Di dekat Amiru adalah nelayan veteran dan beberapa kesatria, termasuk Toonka.

Seperti yang digambarkan di novel, Toonka memiliki rambut cokelat panjang seperti surai singa. Laki-laki dengan penampilan berbahaya ini yang tampaknya dia bisa dan akan mengirim orc terbang dengan satu tamparan, mendecak lidahnya dan mulai berbicara sendiri.

“Mengecewakan. Aku ingin mencoba melompat ke dalam pusaran air itu. Haruskah aku melompat ke pusaran yang lain sebagai gantinya?”

Dia benar-benar b*jingan gila.

Pada saat itu, Amiru mulai berbicara dengan bersemangat kepada Cale sekali lagi.

“Tuan muda Cale! Sebagai ganti investasi keluarga Henituse, saya ingin menunjukkan pada Anda pemandangan laut Ubarr yang tenang. Maukah Anda pergi ke pulau tengah bersama saya?”

Cale perlu menunjukkan ketulusan dalam proyek ini sampai seseorang tiba dari wilayah Henituse. Cale tersenyum lembut kepada Amiru dan bertanya.

“Apakah semua orang di sini akan pergi?”

“Ya.”

Ujung bibir Cale gemetar mendengar jawaban pendek Amiru.

Amiru, yang tidak melihat itu dan hanya melihat senyum lembutnya, menunjuk Toonka dan terus berbicara.

“Ah, ini pertama kalinya Anda bertemu orang ini, kan? Orang ini adalah orang yang hampir terjebak di pusaran air itu. Tuan Bob, ini adalah tuan muda Cale Henituse.”

‘Bob?’

Cale menunjukkan ekspresi aneh di wajahnya.

Toonka berusaha tersenyum dengan seringainya yang mengerikan. Itu bahkan lebih menakutkan daripada melihat ogre tersenyum.

“Senang bertemu denganmu. Namaku Bob.”

Bob. Toonka benar-benar menggunakan nama yang cocok sebagai alias. Nama itu sama konyolnya dengan dirinya.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://eatapplepies.com/


<<<

Chapter 52                   

>>>             

Chapter 54 

===

Daftar Isi