Monday, May 17, 2021

Trash of the Count’s Family (#52)

 


Pembuat Onar di Keluarga Count

Chapter 52: Ke Dalam Pusaran Air (3)

Penerjemah: Shira Ulwiya / Proofreader: Tsura

 

“Ini bahkan terlihat lebih buruk saat malam hari.”

Cale menatap pusaran air terbesar di bawahnya dan berkomentar. Dia kemudian mulai berpikir.

‘Toonka benar-benar bajingan gila.’

Bagaimana Toonka akhirnya memperoleh Suara Angin di novel? Kapalnya karam dan dia sampai di pulau ini, kemudian mulai menunjukkan minat pada pusaran air ini ketika kondisinya lebih baik.

Gunung berapi, lapisan es, gurun, b*jingan ini yang senang menerjang elemen-elemen alam semata-mata dengan badannya mau tidak mau tertarik pada pusaran air laut ini.

Toonka menyukai situasi berbahaya. Tidak, dia terobsesi dengan hal itu. Itu sebabnya Cale menyebutnya b*jingan gila.

 < ”Ini pertama kalinya aku di lautan, tapi ini kelihatannya menyenangkan.” >

Toonka mengatakan itu sebelum melompat ke dalam pusaran air tanpa persiapan apa pun. Tentu saja, Cale tidak berencana untuk melakukan hal yang sama.

Cale telah menyiapkan semua yang dia butuhkan di kantong peralatan selamnya.

“Apakah disini?”

Cale mengangguk untuk menjawab pertanyaan Naga Hitam dan melihat sekelilingnya. Mungkin karena ini adalah desa pinggiran, seluruh desa gelap gulita saat malam hari.

Lautan malah lebih gelap lagi. Tetapi lebih bising daripada di desa akibat suara dari pusaran air. Fakta bahwa suara ini akan menjadi jauh lebih keras tidak akan menarik perhatian. Mereka hanya akan mengira ada yang aneh dengan pusaran air dan melupakannya.

Cale berpaling dari lautan dan melihat ke arah Tebing Angin.

< Toonka menemukan gua tersembunyi di bawah Tebing Angin dan memasukinya dengan penuh rasa penasaran. Dia menemukan sesuatu di ujung gua dan terbahak.

“Aku tidak menduga akan menemukan benda sebagus ini di tempat ini.”

Itu adalah pertemuan takdir yang tidak pernah disangka-sangka Toonka. >

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale mengesampingkan informasi dari novel itu dan berbicara kepada Naga Hitam.

“Ayo mulai.”

“Oke, manusia.”

Mana hitam mulai keluar dari kaki depan Naga Hitam yang pendek.

Oooooong.

Bom sihir bereaksi terhadap mana itu dan mulai bergetar.

Bom sihir di dalam dekapan Cale bukanlah bom sihir yang dipakai oleh organisasi rahasia di novel jilid ke-1 dan 2.

‘Ini adalah bom sihir yang jauh lebih baik.’

Di sekitar paruh kedua novel jild ke-3, para mage dari Kerajaan Whipper yang tersudut mulai mengembangkan alat baru untuk melawan para non-mage.

Salah satu alat tersebut mirip dengan bom sihir di tangan Cale.

Mana yang dipadatkan, yang merupakan bahan utama dari bom sihir, bereaksi terhadap mana penciptanya dan terpecah-pecah menjadi sejumlah bola mana yang lebih kecil lantas meledak.

Ledakannya tidaklah terlalu kuat, tetapi rentetan ledakan itu mampu membunuh lebih banyak musuh.

“Kamu hebat sekali bisa mencipatakan benda seperti ini.”

“Ya. Aku naga yang hebat dan kuat.”

Lebih banyak mana dari sebelumnya mengalir keluar dari kaki pendek itu dan menghilang ke dalam bom.

Oooooooong.

Cale dapat merasakan bom sihir bergetar di lengannya. Cale menunggu momen saat bulan telah tenggelam tetapi matahari belum terbit.

“Hati-hati, jangan sampai terluka.”

Naga Hitam terbang lebih tinggi di udara sembari memasang perisai di sekitar Cale dan mengucapkan selamat tinggal.

Klik.

Sebuah bunyi pelan terdengar dari dalam bom sihir.

Cale melepaskan bom sihir dari tangannya dan memasang masker selam. Itu adalah alat sihir yang memungkinkannya bernapas di dalam air selama 5 menit.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Beberapa saat kemudian.

Boom! Boom! Boooooooom!

Bom itu meledak dan Cale memanggil perisai peraknya sebelum jatuh lurus ke bawah. Angin malam menyapu wajahnya dengan kencang.

Ketika puluhan ledakan yang lebih kecil terjadi, pusaran air itu kehilangan kekuatannya dan tidak lagi dapat berputar sebagaimana mestinya. Cale merentangkan sayap perisainya. 

Byuuuuuuurrrr!

Perisai itu berbenturan dengan laut ketika Cale menyelam di bawah air. Dia memakai kacamata selam dan berenang menuju dasar laut. Berkat perisainya, tubuh Cale dengan cepat tenggelam layaknya sebuah panah.

Boom, boom! Lebih banyak ledakan terdengar dan membuat pusaran semakin kehilangan kekuatannya. Gelombang kejut yang dihasilkan dari ledakan mencapai perisai dan sayap perak Cale, tetapi Cale berhasil tiba dengan selamat di dasar laut.

Boom!

Cale menggunakan perisainya sekali lagi untuk menahan ledakan terakhir, sebelum mulai berjalan di dasar laut.

Pulau tengah kecil dan pusaran air besar di depannya.

Pusaran air itu diakibatkan oleh gasing kecil yang terletak di bawah sebuah batu besar.

Gasing ini telah terus-menerus berputar selama ratusan tahun tanpa henti.

Cale dapat melihat batu besar di depannya. Batu itu sangatlah besar sampai-sampai Cale berpikir batu itu dapat meremukkan seseorang dengan mudah.

< Toonka menyadari bahwa pusaran air itu bermula dari bawah batu besar ini dan mencengkeram batu besar itu. Itu karena ukuran batu itu lebih kecil dari batu besar yang pernah dia angkat di utara dulu. Akan tetapi, dia tidak bisa mengangkat batu besar ini. >

< ‘Kalau begitu akan aku hancurkan saja. >

< Itu sebabnya Toonka menghancurkan batu besar itu. >

Cale menatap batu besar itu dan mulai berpikir.

‘Toonka, dasar b*jingan gila. Kamu menghancurkan benda ini?’

Cale menggeleng-gelengkan kepalanya di bawah air dan bergerak menuju gasing yang menyerupai Sun Wukong di bawah batu besar itu.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Pada saat itu, sama seperti saat dia memperoleh kekuatan kuno yang lain, suara dari mantan pemilik kekuatan itu terdengar.

Dasar kalian bajingan!

Oh. Pemilik kekuatan kali ini ternyata bermulut kasar.

Kenapa mencuri sesuatu yang mereka buat dengan mengorbankan orang-orang adalah dosa? Terlebih lagi ketika aku akan mengembalikannya kepada orang-orang tersebut? Kalian b*jingan sampah! Kenapa b*jingan seperti kalian punya wewenang seperti itu?!

Pemilik Suara Angin adalah pencuri yang sama yang kabarnya telah mencuri sesuatu dari dewa. Dia tidak benar-benar mencuri benda milik dewa. Pada kenyatannya, dia hanya mencuri sesuatu dari sebuah kuil.

Dia mati lemas setelah terperangkap di bawah batu besar ini. Pencuri senyap dengan kaki tercepat menemui ajalnya dengan cara seperti ini.

Kekuatan super untuk mengendalikan angin berbeda dengan mana. Dia sendiri adalah angin. Setelah kematiannya, dia menjadi sebuah gasing yang memuntahkan pusaran air tanpa henti.

Air bodoh ini! Jika cahaya temanku ada di sini, dia akan membakar semuanya!

Ekspresi Cale menjadi aneh saat dia sedang mengeluarkan benda untuk membebaskan gasing ini.

‘Cahaya? Jangan-jangan?’

Apa kamu tahu kenapa petir sangat menakutkan? Itu karena hanya dibutuhkan satu sambaran, HANYA SATU SAMBARAN!

Cale mulai berpikir tentang kekuatan kuno terakhir dalam daftarnya, ‘Api Penghancuran’. Dia harus melewati api untuk mendapatkannya, dan juga harus membawa uang yang banyak.

Sebuah pikiran tiba-tiba terlintas di benak Cale.

Perisai Anti-Hancur, kayu. Vitalitas Jantung, angin. Suara Angin, air. Api Penghancuran, api.

Cale punya firasat buruk tentang ini. Dia bahkan memperdebatkan apakah dia perlu mengambil kekuatan ini atau tidak. Akan tetapi.

Bip – bip – bip –

Alarm di dalam pakaian selam memberitahunya bahwa dia hanya punya sisa waktu tiga menit. Cale memutuskan untuk memikirkan tentang hal ini lain waktu.

‘Ayo cepat keluarkan benda ini.’

Dia mulai menggali dengan sebuah cangkul. Dia berusaha menyingkirkan penghalang yang menahan batu besar dan gasing itu. Cangkul ini, yang diperkuat dengan sihir, sangatlah tajam membuat dasar laut hancur dengan mudahnya.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

‘Tidak ada alasan menjadi orang idiot seperti Toonka dan menghancurkan batu besar ini.’

Dia cuma perlu menggali. Cale mulai menyeringai. Dia akhirnya dapat melihat keseluruhan gasing setelah menggali sedikit lebih lama. Cale menjangkau gasing itu dan menggenggamnya dengan tangannya.

Sssssshhhhhhh.

Cale mundur beberapa langkah dengan gasing yang berputar di tangannya.

Boooom.

Batu besar yang selama ini berdiri dengan keseimbangan sempurna bersama gasing itu mulai condong ke satu sisi.

Jika aku mencurinya adalah sebuah dosa, kenapa mereka menganggap diri mereka tidak berdosa ketika mereka membohongi orang-orang? Dunia ini telah rusak. Ini adalah dunia busuk di mana mereka yang berkuasa dapat melakukan apa pun yang mereka mau!

‘Dunia memang dari dulu sudah rusak.’

Cale tidak menghiraukan ocehan si pencuri dan menaruh gasing itu di tanah.

Hanya ada satu hal yang diinginkan pemilik Suara Angin.

Kebebasan. Satu-satunya cara untuk mengabulkan hal itu adalah dengan menghancurkan gasing itu.

Krek.

Gasing itu hancur berkeping-keping di bawah kaki Cale.

Aaaaaaaahhhhhhhhhhhhh –

Suara tajam yang terdengar seperti lengkingan menggema di bawah air saat gasing itu hancur. Angin yang menderu keluar dari gasing yang hancur itu mengelilingi Cale.

Kamu memiliki kekuatan pemulihan. Jangan sampai tertangkap seperti aku. Mengerti?

‘Kekuatan pemulihan? Apa dia sedang membicarakan tentang Vitalitas Jantung?’

Cale mengerutkan dahi saat pencuri itu mengucapkan kata terakhirnya.

Bebaslah.

Wuuuuussssss.

Angin berwarna putih mengelilingi tubuh Cale dan bergerak ke atas hingga kepalanya lantas kembali turun. Harusnya angin itu akan bergerak turun sampai kakinya dan berhenti di sana.

‘Hmm?’

Tetapi angin itu malah berkeliaran di sekitar jantungnya.

Bum. Bum. Bum.

Jantung Cale tiba-tiba berdebar kencang.

‘Ugh.’

Jantung Cale berdenyut keras sekali hingga terasa sakit. Cale menepuk-nepuk dada kirinya dengan tangan kanannya ketika gelembung udara keluar dari mulutnya yang terbuka paksa oleh rasa sakit.  

‘Apa yang terjadi?’

‘Ugh.’

Cale merintih tertahan dan membungkukkan badannya. Pada saat itulah, angin itu melintas cepat, sebelum serta merta bergerak turun ke kakinya dan membentuk sebuah gambar di pergelangan kakinya. Cale dapat melihat gambar pusaran air pada celah antara pakaian selam dan sepatu selamnya.

Pusaran air ini juga berwarna perak.

Ketika gambar pusaran air itu selesai terbentuk, Cale akhirnya dapat merasakan debaran jantungnya mereda.

‘Apakah Vitalitas Jantung juga memperkuat Suara Angin?’

Dia penasaran, tapi tidak punya waktu untuk memikirkannya.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Bip, bip-

Alarm itu sekali lagi berbunyi untuk memberitahunya bahwa tidak banyak waktu tersisa.

Akan tetapi, dia masih punya cukup waktu.

Cale mengaktifkan Suara Angin dan embusan angin mulai berputar-putar di kakinya.

Cale menggerakkan kakinya ke depan dengan ringan.

Wuuuusssss!

Tubuh Cale serta merta menerobos air laut. Meskipun pusaran air yang besar di depan pulau tengah sudah lenyap, pusaran air yang lain masih ada. Tetapi, Cale melewatinya dengan mudah tanpa ada kendala.

‘Pusaran air yang lain akan menghilang dalam waktu seminggu.’

Akan tetapi, Cale berencana mempertahankan pusaran-pusaran air itu selama sekitar satu tahun. Pusaran-pusaran air itu mengenali Suara Angin, simbol dari pemilik mereka, dan memberi jalan kepada Cale.

Tujuannya adalah Tebing Angin.

Cale memelesat cepat ke arah tebing itu dan menendang tanah sebelum dia menjadi terlalu dekat ke tebing. Akibatnya, tubuhnya meluncur ke atas.

 Wuuusssssss-

Semilir angin laut menyambut Cale saat dia muncul di permukaan air. Cale segera melepas masker selamnya dan melemparnya ke samping.

Bip-

Alarm berbunyi menandakan waktu lima menit telah habis.

Cale memandang desa di kejauhan dan melihat cukup banyak cahaya mulai dinyalakan.

“Aku harus bergegas.”

Hans mungkin tidak akan datang membangunkannya karena dia mengatakan untuk tidak mengganggunya kecuali untuk urusan yang sangat mendesak, tapi akan lebih baik jika dia bisa kembali secepatnya.

Cale berenang menuju Tebing Angin dan memperhatikan batu besar dan kecil di bawah tebing itu. Batu-batu ini adalah alasan mengapa siapa saja yang tewas karena jatuh dari tebing berakhir dengan bekas cedera parah di tubuhnya.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale memutar pandangannya untuk mencari batu yang menyerupai kepala singa. Batu itu mudah ditemukan karena itu adalah batu terbesar di area itu.

Cale lalu mulai tersenyum setelah melihat gua kecil di belakang batu besar itu.

‘Ketemu.’

Toonka menemukan sesuatu yang berharga di gua ini setelah mendapatkan Suara Angin. Itu adalah sesuatu yang tidak berguna bagi Toonka, tetapi itu adalah ‘bahan’ yang akan Cale manfaatkan di masa depan.

Jika bahan ini dikombinasikan dengan bahan yang akan Lock dapatkan untuk Cale di masa depan, Ratu Hutan Rimba tidak punya pilihan selain membuat kesepakatan dengan Cale.

‘Sang ratu ingin menyelamatkan hutan rimba.’

Cale berenang dengan hati-hati melewati batu-batu besar dan memasuki gua. Pintu masuk gua gelap karena bulan telah tenggelam, tapi itu bukanlah masalah. Cale memasuki gua itu dan dengan cepat melompat keluar dari air.

Dia kemudian mendongak ke langit di luar.

‘Hampir waktunya dia sampai.’

Naga Hitam segera berbicara, seolah-olah dia dapat membaca pikiran Cale. Tetapi, Naga Hitam justru berbicara di dalam kepala Cale.

-Manusia lemah, kamu tidak terluka.

Hanya ada satu alasan mengapa Naga Hitam berbicara di dalam kepala Cale. Cale mulai merinding. Dia memutar kepalanya dengan perlahan ke arah bagian dalam gua.

Naga Hitam hanya berbicara ke dalam kepala Cale ketika ada seseorang tidak dikenal di sekitar mereka.

-Ada seorang makhluk hidup di dalam gua ini. Meskipun dia hampir mati, untungnya, itu bukan mayat yang kamu takuti.

Sreeeetttt. Sreeeetttttttt.

Cale dapat mendengar sesuatu bergerak terseret-seret di dalam gua dan mulai merenungkan pilihannya.

‘Lompat kembali ke dalam air? Atau minta si naga untuk membawaku pulang saat ini juga?’

Sreeeetttt. Sreeeetttttttt. Sreettt.

Tapi suara seretan itu terdengar semakin mendesak dan makhluk hidup itu menampakkan dirinya sebelum Cale memutuskan pilihannya. Cale meletakkan satu kakinya kembali ke dalam air.

Makhluk hidup yang menampakkan dirinya mulai berbicara dengan suara yang bergetar.

“T, tolong selamatkan aku.”

Ah. Sebuah helaan napas keluar dari mulut Cale. Dari diri makhluk hidup itu tercium aroma garam. Itu adalah aroma laut.

‘Tidak mungkin.’

“Ada sesuatu yang harus kulakukan. Aku, tidak boleh, m, mati di sini!”

Makhluk yang terlihat seperti manusia, dengan menyeret kakinya yang terluka parah, menghampiri Cale.

Ada cairan hijau pada luka goresan di kakinya yang membuat makhluk itu terus-menerus memuntahkan darah. Tidak salah lagi itu pasti perbuatan seekor duyung.

“T, tolong-.”

Dia adalah seekor paus.

Manusia elok dengan rambut berantakan ini yang merangkak mendekati Cale dengan kedua tangannya, adalah seekor paus.

-Manusia lemah, apa kamu kena flu? Wajahmu pucat.

Naga Hitam berbicara di dalam benak Cale, tapi Cale tidak dapat mendengarnya. Cale merasa dia seolah-olah sedang melihat adegan dari sebuah film horor.

Seorang anggota Suku Paus yang terluka, hampir mati, menampakkan dirinya di hadapan Cale.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

 ***

 Diterjemahkan dari https://eatapplepies.com/


<<<

Chapter 51                   

>>>             

Chapter 53 

===

Daftar Isi 


 

 

 

1 comment:

  1. Kalau apastibeku langsung beku, lebih pucat dari Cale..

    ReplyDelete