Chapter 694: Bagaimana Aku Bisa Di Sini? (1)
Penerjemah: Shira Ulwiya
Asap hitam mengepul dari naga singa. Darah mengalir dari
monster itu, tetapi tidak membasahi tanah karena darah itu berubah menjadi asap
hitam dan membubung ke udara. Alberu menarik napas dalam saat keringat
membasahi keningnya. Taerang melaporkan bahwa mana di area tersebut telah
stabil. Alberu tahu bahwa Cale berhasil menyelamatkan Deruth dan menangkap para
penculik.
Alberu juga tahu bahwa sekarang Cale hanya akan mengawasi
medan perang karena mereka tidak membutuhkan bantuan Cale. Taerang memberi tahu
Alberu bahwa mana-nya kurang dari 20%. Alberu teringat kata-kata An Roman
tentang fase 5. Dia menundukkan kepalanya dan melihat dirinya sendiri. Dia
terburu-buru keluar dengan piyamanya, tapi penampilannya yang sangat
acak-acakan dan berantakan bukanlah sesuatu yang dia harapkan.
Alberu selalu tampil sebagai pangeran yang sempurna, jadi
akan mengejutkan jika warga kerajaan melihatnya sekarang. Dia kemudian
mendengar sebuah suara letih, menanyakan apakah saat ini mereka hanya perlu
melakukan satu hal lagi. Dia adalah Eruhaben yang tubuhnya penuh dengan luka
kecil karena dialah yang paling sering bentrok dengan naga singa.
Mila juga mengalami banyak luka ringan, namun berkat dia,
Alberu bisa bertarung tanpa mengkhawatirkan perisai naga singa. Rasheel sedang
mengejar Sayeru sekarang, jadi dia tidak ada di sana. Karena itu, Mila
bertanggung jawab atas perisai monster itu. Eruhaben akan menyerang monster itu
setiap kali dia melihat celah, dan Alberu akan menembakkan peluru di antara celah
itu.
Upaya gabungan Raon, Rosalyn, dan Mary sebelumnya membantu
mempercepat proses pertarungan. CH bertindak sebagai pendukung. Dia kerap
memeriksa kondisi Mila dan Eruhaben, dan tanpa ragu terjun jika diperlukan
serangan lebih lanjut. Alberu berkomentar kalau penampilan CH juga berantakan,
tapi CH menjawab kalau itu tidak separah sang pangeran. Alberu menyadari bahwa
aura di pedang CH lebih lemah dari sebelumnya.
CH, Alberu, dan para naga telah melakukan yang terbaik untuk
melawan monster tersebut, sehingga naga singa akhirnya memasuki fase 5. An
Roman mengatakan bahwa akhir dari pertarungan itu tidaklah indah. Itu buruk.
Alberu saat itu menjawab bahwa itu sudah jelas, karena tidak ada pertarungan
yang indah di dunia ini. Yang penting adalah selamat dari pertarungan. CH
pindah ke punggung Eruhaben, dan mereka memulai pertarungan terakhir mereka.
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Naga singa berdiri dengan satu lutut, dan bernapas dengan berat.
Eruhaben berhenti di depan singa naga. Dia bertanya apakah ini akan berbahaya,
tetapi Alberu menjawab bahwa itu tetaplah tugasnya, dan bahwa CH juga
bersamanya. CH menjawab singkat 'tentu saja', dan Alberu berkomentar bahwa CH jadi
lebih tidak sopan. Alberu menambahkan bahwa Eruhaben-lah yang akan mengalami kesulitan,
dan CH setuju dengan Alberu.
Eruhaben menertawakan jawaban mereka, dan melirik Mila
sebelum berkata bahwa dia masih akan hidup untuk waktu yang lama. Dia kemudian
turun sampai dia dan mata monster itu bertemu, dan memberi isyarat kepada dua orang
lainnya untuk menyerang. Pada saat itu, Alberu dan CH melompat turun, dan
Eruhaben meraung. Karena alat gangguan mana telah dihentikan, para naga dapat
menggunakan mana mereka kembali.
Debu emas mulai berhamburan di udara, dan Eruhaben menubruk
naga singa itu lagi. Dia menggunakan kakinya untuk mencengkeram perisai monster
itu. Mila menahan anggota tubuh monster itu. Alberu dan CH menggunakan tombak
dan pedang mereka masing-masing untuk menusuk monster itu dan mencegah diri mereka
jatuh.
Alberu teringat kata-kata An Roman bahwa di fase 5, monster
itu akan menggunakan semua kemampuannya dan memeras sisa kekuatan fisiknya.
Monster itu hanya akan mati setelah jantungnya ditusuk, dan mereka perlu
menggunakan Taerang untuk itu. Alberu dan CH mendarat di punggung monster itu,
dan CH menembakkan auranya. Tangan CH gemetar, karena dia juga telah mencapai
batas kemampuannya.
Tugas CH adalah membuka luka-luka naga singa untuk menyingkap
jantung monster itu. Dia menggunakan yong hitamnya untuk membuat celah di
lukanya. Naga singa itu meronta-ronta kesakitan, tetapi kedua naga itu terus
menahannya. Tubuh mereka tergores, tetapi mereka tidak peduli dan menggunakan
sisa kekuatan mereka.
Yong hitam memasuki lukanya dan mengguncang kuat bagian
dalam monster itu. Tulang naga singa adalah satu-satunya yang menghalangi
jantungnya, tapi itu tidak jadi masalah karena ada Alberu di sana. Taerang
bertanya apakah Alberu ingin menggunakan sisa mananya, dan Alberu berkata untuk
menggunakan semuanya sampai tersisa 1%. Alberu menembak tulang naga singa, dan
jantung monster itu akhirnya tersingkap.
Itu adalah jantung putih yang tersembunyi di tengah-tengah
tubuh bagian atas monster itu, tapi tidak berdetak seperti jantung manusia. Itu
seperti patung berbentuk hati. Alberu mengembalikan Taerang menjadi tombak, dan
monster itu meronta-ronta, entah karena rasa sakit di dekat jantungnya atau
merasa bahwa ajalnya sudah dekat. Tapi kedua naga itu menggunakan mana untuk
menahannya.
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Naga-naga itu menyuruh Alberu untuk bergegas, jadi Alberu
bersiap untuk melemparkan tombak ke jantungnya. Mana-nya hanya 18%, dan Taerang
memberitahunya bahwa dia harus menggunakan seluruhnya jika dia ingin
menghancurkan jantung naga singa itu. Alberu mengangguk, dan menyuruh CH untuk menyelubungi
dirinya nanti. Karena setelah mana-nya habis, sihir yang mengubah warna rambutnya
mungkin akan lenyap, jadi dia harus bersiap. Alberu senang menjadi seperempat
dark elf, tapi sekarang bukan waktunya untuk mengungkapkannya.
CH dengan tenang menjawab agar jangan khawatir, dan Alberu
memercayainya. Alberu kemudian mengisi mana mati ke dalam tombak, dan akhirnya,
dia menggunakan seluruh mananya dan menembakkan tombak ke arah jantung monster
itu. Naga singa itu menjerit, dan jantungnya mulai retak. Alberu melihat
kulitnya mulai berubah menjadi cokelat tua.
Cahaya hitam menyembur dari jantung yang retak. Taerang
melaporkan 'Penghancuran target selesai' dan 'Anda telah mengalahkan monster
Naga Singa’. Alberu tersenyum mendengar kata-kata Taerang, karena dia berpikir
bahwa mereka akhirnya membunuh monster itu. Tapi tidak seperti mulutnya yang
tersenyum, pandangannya kabur.
Taerang melaporkan bahwa dia tidak memiliki mana yang
tersisa, jadi demi keamanan pemiliknya, ia akan memasuki mode perlindungan untuk
sementara. Mode perlindungan berarti Alberu akan pingsan. Alberu terkejut akan
hal itu, dan penglihatannya menjadi gelap. Alberu terkejut bahwa dia akan
segera pingsan, dan CH segera mendekatinya.
CH menutupi seluruh tubuh Alberu dengan jubahnya dan mencoba
memanggil namanya, tetapi Alberu tidak lagi menjawab. Pikiran terakhir Alberu
adalah bahwa dia akhirnya mengerti bagaimana perasaan Cale selama ini. Dan
untuk pertama kali dalam hidupnya, dia pingsan.
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Sumber: https://adarterra.wordpress.com/
<<<
>>>
===
Perasaan adekmu gimana? Begitu yah? Oke, aku ngerti. Pokoknya begitu deh. Wkwkwkwkwk
ReplyDelete