Sunday, May 23, 2021

Remarried Empress (#198) / The Second Marriage (Ep. 102 part 1)


 

Chapter 198: Titik Puncak (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya


Aku tidak bermaksud untuk berada di posisi yang dominan seperti ini.

Ketika aku menarik tanganku dengan malu, ekspresi tersipu Heinley segera lenyap, dan dia berbisik dengan mata menyeringai, "Barusan hatiku berdebar-debar, Ratu."

“Apa kamu bercanda dalam situasi seperti ini?”

"Aku bercanda justru karena kita berada dalam situasi seperti ini."

"…Yah. Ketidaktahuan adalah kebahagiaan.”

"Apa maksudmu?"

Heinley, yang tidak menyadari bahwa dayang-dayang telah salah memahami percakapan kami, tampak bingung dengan kata-kataku.

Aku mengetuk gagang pintu tanpa alasan dan duduk di kursi di dekat meja teh.

Heinley berjingkrak dengan langkah ringan, seolah melompat kegirangan, dan duduk di hadapanku.

“Tidakkah kau terlalu merasa kesepian saat aku ada di sampingmu?”

Mendengar itu, aku mengerti mengapa Heinley masih bercanda.

Dia masih merasa cemas akan wawancaraku.

Aku merasa berterima kasih atas perhatiannya, jadi aku mengulurkan tanganku dan meraih tangannya, "Aku baik-baik saja, Heinley. Merindukan teman-teman lamaku memang tidak dapat dihindari, tetapi aku tidak merasa kesepian di sini."

"Betulkah?"

"Ada Rose, ada Mastas, ada saudaraku ... dan ada kamu juga di sini."

"!"

Heinley tersenyum lebar, senang mendengar kata-kata itu, dan bergumam, "Itu benar."

Saat aku melihat senyuman itu, aku merasakan sensasi kesemutan yang aneh.

Rasanya sulit untuk diam di satu tempat, sampai-sampai aku merasa ingin berjalan ke sana kemari.

Pada akhirnya, aku tidak tahan lagi. Aku bangkit dan berjalan perlahan mengitari ruangan.

Tapi itu tidak berhasil, jadi aku segera beralih ke topik lain, "Aku telah melihat tempat di mana acara pernikahan sedang dipersiapkan."

“Apakah kau berbicara tentang Aula Perjamuan Besar?”

"Mungkin."

"Bagaimana menurutmu?"

Untungnya, Heinley mengikuti topik ini.

Mungkin itu adalah topik yang lebih penting baginya, dia bahkan mendengarkan kata-kataku dengan mata berbinar-binar.

Heinley melanjutkan, “Aku memerintahkan agar Aula Perjamuan Besar didekorasi secantik dan seindah mungkin. Bagaimana menurutmu, Ratu?”

Masih ada rasa kesemutan di tangan dan kakiku, tapi aku berusaha sebisanya untuk menjawab setenang mungkin, “Kelihatannya bagus.”

"Syukurlah!"

“Tapi aku khawatir pernikahan itu akan terlalu mewah.”

"Tidak apa-apa. Kerajaan Barat adalah ibu kota permata."

Aku tidak tahu sudah berapa kali dia mengatakan bahwa negara ini adalah ibu kota permata. Sekarang, aku jadi penasaran.

Memangnya seberapa banyak permata yang diproduksi di sini untuk bisa dibangga-banggakan begitu?

Saat aku bertanya-tanya, Heinley bergumam dengan khawatir, “Pasti akan sangat memesona. Pasti."

Dia sepertinya mengira aku cemberut karena aku tidak ingin pernikahan yang mewah.

Aku menggelengkan kepala, "Bukannya aku tidak ingin acaranya mewah."

Ada kalanya ketika sederhana itu lebih sesuai, dan ada kalanya justru bersikap mewahlah yang lebih sesuai.

Saat ini, ada alasannya masing-masing mengapa pernikahan harus mewah atau sederhana, jadi tidak perlu menentangnya hanya karena dia ingin pernikahan itu dilangsungkan secara mewah.

Aku hanya khawatir bahwa itu dilakukan secara berlebihan dan sia-sia.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Ada apa dengannya?

Ekspresi Heinley aneh. Dia memasang wajah setengah tersenyum seolah dia ingin membanggakan sesuatu.

Karena ekspresinya yang aneh, aku memanggil namanya, "Heinley, ada apa?"

Heinley kemudian bergumam malu-malu, "Yah, aku tidak punya pilihan selain memberitahumu sekarang ... Aku ingin melakukannya dengan cara yang sangat keren."

“Dengan cara yang keren? Maksud kamu apa?"

"Pengakuan."

“Pengakuan…”

Dia harus mengakui sesuatu… Ah!

“Tidak mungkin… Benarkah?”

Apakah dia mencoba mengatakan bahwa dia menyukaiku?

Mendongak karena malu, Heinley bertanya, bahkan lebih terkejut, "Uh? kau bisa menebaknya?"

Aku memandangnya dengan heran, mencoba menenangkan jantungku yang berdegup kencang.

Apakah dia benar-benar mencoba mengatakan dia menyukaiku? Aku merasa sangat malu.

"Aku tidak menebaknya. Yah, mungkin sedikit… Aku hanya berusaha mengira-ngira itu tentang apa.”

Heinley mengagumiku dengan tatapan yang sangat terkejut, "Kau benar-benar seorang Ratu. Berapa banyak langkah yang sudah kau antisipasi?"

“…”

Aku menutup mulutku dan menurunkan tatapanku dengan tidak nyaman.

Sebenarnya, itu aneh.

Apakah dia berbicara tentang keuntungan menikah dengannya? Tentu saja ada banyak.

Tetapi untuk sebuah pengakuan, aku memikirkan banyak kemungkinan, dan salah satunya adalah cinta.

Mungkin tidak semesra seperti cinta antara Sovieshu dan Rashta, tapi meski sedikit, dia mungkin merasakan semacam ketertarikan padaku.

Namun, di antara hal-hal yang terlintas di benakku, tampaknya itu salah satu yang paling kecil kemungkinannya.

Bahkan jika dia merasakan ketertarikan padaku, aku pikir itu lebih merupakan persahabatan.

Tapi aku jadi malu, dia tidak akan mengakuinya, kan? Tidak, sebaliknya, bagaimana aku harus bereaksi jika dia benar mengakuinya?

Heinley, yang terkejut, tersenyum lembut dan meraih tanganku, “Aku ingin mengejutkanmu. Agak disayangkan karena kau sudah menduganya."

"Itu mengkhawatirkan."

"Iya. kau akan jadi lebih sibuk. Tapi itu sepadan. Nyatanya, ini hanya masalah waktu.”

“…”

"Pada hari pernikahan kita, kau akan menjadi Permaisuri Pertama Kekaisaran Barat."

Heinley berseri-seri dan menatapku dengan bangga dengan wajah bercahaya yang memimpikan masa depan yang cerah.

Tapi pada saat itu, aku belum sepenuhnya memahami kata-katanya.

Permaisuri?

Itu bukanlah pengakuan yang aku harapkan…

Mengapa dia tiba-tiba menyebutkan ini?

"Ratu?"

Aku sangat bingung sehingga aku tidak bisa mengontrol ekspresi wajahku, jadi Heinley bertanya dengan tergesa-gesa, "Ratu? Apakah kau tidak menyukainya?”

***

Aku tidak menyadari betapa luar biasanya kata-kata Heinley sampai keesokan harinya.

Permaisuri Pertama Kekaisaran Barat.

Dia bermaksud untuk memproklamasikan dirinya sebagai Kaisar.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 197                   

>>>             

Chapter 199

===

Daftar Chapters 


Wednesday, May 19, 2021

[Spoiler] Trash of the Count's Family (#693)



Chapter 693: Menara Batu Yang Hancur (5)

Penerjemah: Shira Ulwiya


Pintu itu hancur, dan serpihan kayu berhamburan ke segala arah. Beacrox terlihat di luar, dan Sayeru langsung berbalik ke pintu masuk ruang bawah tanah, berpikir mereka sudah ketahuan. Dia bertanya-tanya bagaimana mereka menemukannya, tapi itu tidak penting sekarang. Sayeru berpikir bahwa dia harus segera mengamankan Deruth, tetapi sebilah belati melewati pipinya. 

Ron bertanya ke mana dia akan pergi. Sayeru menembakkan bola cahaya, dan itu berbenturan dengan belati Ron, menyebabkan ledakan cahaya. Ketika semua orang dibutakan oleh cahaya itu, Sayeru berlari menuju pintu masuk ruang bawah tanah. Dia memerintahkan bawahannya untuk melindunginya, dan mereka menyerbu Ron. Tetapi Ron mengabaikan mereka, mengatakan bahwa itu tidak mungkin. 

Mereka mendengar suara retakan, dan dinding rumah hancur. Pada saat yang sama, aliran air yang seperti ular memelesat ke Sayeru. Dia kemudian mendengar suara yang mengatakan, 'Kekeke. Dasar beruang ingusan. Kamu pikir kamu dapat berbuat sesukamu?". Cahaya memudar, dan Sayeru mengerutkan kening saat menyadari bahwa itu adalah suku paus. 

Archie kemudian tersenyum dan mengayunkan tinjunya ke Sayeru, yang dalam mode mengamuk, yang kemudian memblokirnya. Archie terus tertawa dan memprovokasi Sayeru sementara Paseton mulai melawan anggota suku beruang lainnya. Kemudian Witira masuk ke dalam rumah. Ron melewati Sayeru dan menuju ke pintu masuk ruang bawah tanah. Sayeru mengutuk karena marah. Para paus telah menyerbu tempat ini, dan dia bisa melihat rumah-rumah lain tempat bawahannya bersembunyi juga diserang. Dia juga melihat para Molan dan orang-orang berpakaian hitam mengepung daerah itu. 

Ron membuka pintu ruang bawah tanah, dan dark elf yang menjaganya tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan Ron. Tapi Sayeru dengan marah berteriak pada dark elf yang gemetar, mengatakan bahwa dia telah mengatakan sebelumnya bahwa tidak ada elemental di sekitarnya. Tapi Sayeru berhenti, berpikir apakah ada tempat di dunia ini yang tidak memiliki elemental. 

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Dark elf itu bergetar, karena dia telah melihat teman dan keluarganya ditumbalkan untuk ritual pemanggilan. Jadi Sayeru mengira bahwa dark elf ini akan mematuhinya. Dark elf itu hanyalah dark elf biasa dan bukan petarung. Sayeru mengira bahwa para dark elf yang takut pada mereka akan dengan patuh mengikuti perintahnya. Tapi dia bertanya-tanya dan merasa aneh bahwa tidak ada elemental di tempat itu. 

Saat dia bertanya-tanya apakah dark elf itu berbohong, air mata jatuh dari mata dark elf itu. Dark elf yang ketakutan mengatakan bahwa Sayeru adalah musuh klan mereka. Dan Sayeru menyadari bahwa musuh-musuhnya juga ada dalam barisan mereka. Sementara itu, Ron baru saja menepuk bahu dark elf itu dan menuju ke ruang bawah tanah. Dark elf itu tidak menghentikannya, jadi Sayeru memerintahkan bawahannya untuk menghentikan Ron dan menangkap Deruth. 

Sayeru menembakkan panah cahaya ke arah Ron yang kemudian berkata kepada dark elf itu bahwa dark elf yang tersisa di Gunung Nex telah diselamatkan. Mereka sekarang berada di bawah perlindungan, jadi dark elf itu bisa segera menemui mereka. Mata dark elf itu berbinar mendengar kata-kata Ron, dan berdiri, memblokir panah cahaya yang menuju Ron. Di saat yang sama, Witira menyerang Sayeru. 

Sayeru berkata bahwa air akan kalah melawan cahaya, dan kemudian dia melihat Witira berhenti. Saat panah cahaya hendak mengenai dark elf itu, Sayeru mendengar seseorang berkata berhenti. Dia terpaksa menghentikan panah cahayanya dan berbalik ke arah suara itu. Cale-lah yang bertanya pada Sayeru apakah dia ingin menyelamatkan WS. Suku beruang kemudian keluar dari ruang bawah tanah, menyandera Deruth. Deruth tampak lemah dan rapuh karena kaki tangannya terbelenggu dan penampilannya berantakan. 

Deruth tersenyum dan memanggil Cale 'nak' ketika dia melihat Cale. Dia tampak menyesal dan sepertinya menyalahkan dirinya sendiri karena tertangkap. Dia hendak meminta maaf, tetapi Cale memotongnya, memberitahunya untuk tidak mengucapkan kata-kata yang tidak berguna seperti itu. Cale memberitahunya bahwa Basen dan Lily tidak tahu tentang penangkapannya, dan Deruth mengangguk dan tersenyum karenanya. 

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sementara itu, Sayeru menertawakan keduanya dan menyebutnya sebagai reuni yang penuh air mata. Tapi Cale membalas, menanyakan apakah ada yang salah dengan matanya. Cale mengatakan bahwa dia dan ayahnya tidak menangis, dan si penculik ingusan / brengsek ini menjengkelkan. ('Saekki' dapat dibaca sebagai 'anak kecil' {di sini saya terjemahkan sebagai '(anak) ingusan' karena katanya dimaksudkan untuk mengejek} dan b*rengsek / b*jingan dalam bahasa Korea). Archie tertegun ketika dia mendengar kata-kata Cale. Dia menyadari bahwa Cale tidak berbicara dengan nada bicara khas komandan-nya, dan bahwa Cale benar-benar kesal. 

Cale berkata bahwa dia tidak punya waktu untuk berbicara dengan Sayeru yang sedang bingung. Sayeru kemudian bertanya mengenai apa yang terjadi dengan WS. Tapi Cale mengangkat bahu dan berkata dengan ekspresi tenang bahwa WS telah disegel. Cale tersenyum, dan Sayeru meragukan kata-katanya. Cale menambahkan bahwa para harimau dan serigala telah menyerang anggota suku beruang di rumah lainnya. 

Cale mengatakan bahwa Sayeru terpojok. Dia melanjutkan bahwa dia juga sudah membereskan mereka yang ada di pohon dunia. Kemudian Cale bertanya pada Sayeru apakah dia masih bisa berjalan. Mereka kemudian mendengar suara kucing mengeong, dan Sayeru merinding. Dia melihat kesana kemari dan melihat kabut menyebar di lantai. Dia teringat kedua anak kucing itu, dan pada saat itu, bawahannya mengerang. 

Mereka telah diracuni dengan racun paralisis, dan mulai roboh satu per satu. Ron berjalan melewati celah itu dan mendekati Deruth. Beberapa suku beruang mencoba menghentikan Ron, tetapi Ron melempar belati ke lengan dan leher mereka. Akhirnya, Sayeru memilih untuk membunuh semua orang. Dia menembakkan panah cahaya ke semua orang. Dia tidak percaya kata-kata Cale bahwa WS telah disegel. 

Dia percaya bahwa WS tidak terlalu lemah untuk bisa disegel oleh Cale. Tapi Cale tertawa dan menyebutnya bodoh. Cale menggunakan kekuatan kuno perisainya untuk memblokir panah yang menuju dark elf. Ron akhirnya menghampiri Deruth dan menopangnya. Cale berjalan ke Sayeru dan menyuruhnya berhenti, dan berkata bahwa mereka hampir selesai. 

Pada saat itu, langit malam di luar bersinar. Tempat naga singa itu berada mulai berubah hitam. Cale menunjuk ke tempat itu dan menasihati Sayeru yang sendirian bahwa sekutunya akan segera selesai. Sayeru berteriak bahwa itu tidak masuk akal dan mencoba melarikan diri sendirian. Cale memerintahkan Archie untuk menangkapnya. Archie bertanya apakah dia boleh memukuli Sayeru, dan Cale menyuruhnya melakukan apa yang dia suka, membuat Archie bersemangat. 

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale melihat Rasheel dalam bentuk naganya mendekati mereka, dan menunjuk ke Sayeru lagi. Jika Archie dan Rasheel bekerja sama, Sayeru pasti akan tertangkap. Sayeru tidak akan bisa melarikan diri dari kota karena para serigala telah memblokir semua pintu masuk kota. 

Cale kemudian menembakkan tombak air ke langit. Begitu Violan melihat sinyal itu, dia memerintahkan alat pengganggu mana untuk dihentikan sepenuhnya. Dan di bawah kepemimpinannya, pasukan Henituse dan tentara bayaran akan bergerak. Tujuan mereka adalah Sayeru yang sekarang sedang dikejar Rasheel. 

Naga singa memasuki fase 5. Cale bergumam bahwa itu akan segera berakhir, dan kemudian kuil akan muncul. Dia bergumam bahwa itu tidak akan lama. Cale berpikir bahwa dia akan sampai ke ujung kuil dengan cepat, dan di sana, dia akan membunuh WS untuk selamanya, dan sekaligus menyelesaikan masalah dewa tersegel. Dia menyentuh plakat emas saat dia merasakan detak jantungnya yang akan segera ditusuk oleh belati akar. 

Cale diam-diam bergumam pada dirinya sendiri bahwa 'Itu tidak akan terlalu menyakitkan, kan?', Tetapi dua makhluk mendengar gumamannya. Mereka adalah On dan Hong, dan mereka saling memandang sebelum beralih ke plakat emas. Cale tidak menyadari hal ini, tetapi anak-anak kucing itu berpikir bahwa mereka harus memberi tahu Raon dan orang dewasa lainnya tentang hal ini. Mata tajam On menatap ke plakat emas. 

***

Nantinya dalam sebuah esai yang ditulis oleh kesatria penjaga Clopeh Sekka berjudul 'Apa itu Pahlawan?', Ada sebuah kalimat yang terkenal.

<Pahlawan hebat itu tidak mati bahkan ketika jantungnya ditusuk.>

Ada satu kalimat lagi yang terkenal.

<Dan sang pahlawan menjadi lebih kuat.>

***

Cale kembali ke penghalang sendirian setelah memberi tahu anak-anak kucing itu untuk pergi ke Raon. Dia melihat sekutu mereka menyapanya. Litana, Toonka, dan yang lainnya menyambutnya. Mereka kemudian bungkam dan lantas berbalik ke satu tempat. Naga singa mengeluarkan darah dari berbagai lukanya. CH, Alberu, dan Eruhaben mendekati monster itu. Monster itu akan mati. Ketika semua orang melihat ketiganya untuk melihat akhir dari monster itu, Cale adalah satu-satunya yang melihat ke langit. Dia sedang merenungkan kuil dewa tersegel yang akan segera muncul.

*** 

(Ngomong-ngomong, TCF sudah punya gambar sampul yang baru lho.) 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 692             

>>>            

Chapter 694

===

Daftar Spoiler 








[Spoiler] Trash of the Count's Family (#692)



Chapter 692: Menara Batu Yang Hancur (4)

Penerjemah: Shira Ulwiya


Di ruang bawah tanah di bawah rumah biasa dekat Kota Puzzle, Sayeru dengan hati-hati melihat sekeliling saat bawahannya melaporkan bahwa mana telah stabil. Alat pengganggu mana yang telah mengacaukan mana tiba-tiba terhenti. Sayeru mungkin tidak ahli dalam sihir, tapi dia masih bisa merasakan gangguan mana di tempat itu. 

Sayeru frustrasi dan bingung dengan apa yang terjadi. Karena dia tidak bisa mengira-ngira apa yang sedang terjadi. Dia tidak menyangka alat pengganggu mana akan digunakan. Ketika alat itu pertama kali diaktifkan, Sayeru menyadari bahwa Cale telah mengetahui bahwa ayahnya diculik. Alat itu digunakan untuk mencegah Deruth dan para penculiknya mencoba melarikan diri melalui teleportasi. 

Tetapi dia bingung karena jika Cale melakukan itu berarti Cale juga mengetahui bahwa WS telah menyamar sebagai Deruth. Dia telah melihat WS menggunakan kekuatan kuno langitnya sebelumnya, tetapi anehnya, kekuatan kuno langit itu menghilang. Sayeru merasa itu aneh, dan dia punya firasat buruk. Dia bertanya-tanya apakah WS telah dikalahkan walau pelatnya seimbang. Ia tahu bahwa WS telah menjadi lebih kuat tetapi tidak menyangkal kemungkinan bahwa WS dapat dikalahkan.

Dia kemudian berpikir bahwa WS dan Cale pasti telah bertarung. Tapi dia bertanya-tanya mengapa tidak ada banyak kerusakan akibat pertarungan itu. Sayeru berharap setengah kota akan dihancurkan oleh WS jika dia dan Cale bertarung. Tapi WS menghilang secara diam-diam, dan satu-satunya kerusakan di kota itu disebabkan oleh naga singa. Sayeru tahu bahwa Cale berada di balik hilangnya WS. 

Jadi dia memerintahkan bawahannya untuk bersembunyi. Mereka akan benar-benar bersembunyi saat alat pengganggu mana diaktifkan. Hanya para dark elf yang akan menjaga pintu masuk. Tapi sekarang, mana telah stabil. Sayeru memandang mage dan penyihir yang berdiri di belakangnya. Keduanya berkata bahwa mereka tidak bisa tinggal di sini, dan sekarang adalah kesempatan mereka untuk mengaktifkan lingkaran teleportasi.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Mage itu melihat ke satu sisi dan melihat Deruth menatap mereka dengan kaki tangan terikat. Mage itu menoleh ke Sayeru lagi dan berkata bahwa mereka harus mengaktifkan lingkaran teleportasi untuk membawa sandera dan mundur. Yang lain setuju, dan Sayeru memikirkannya dan juga menyetujui rencana mereka. Mereka tidak tahu berapa lama mana akan distabilkan, jadi mereka harus segera bergerak. 

Dia memerintahkan bawahannya untuk mengaktifkan lingkaran teleportasi dan yang lainnya yang berada di berbagai tempat agar berkumpul di sini. Sayeru menuju ke dapur tempat lingkaran teleportasi berada. Bawahannya menjadi ceria ketika mereka berpikir bahwa mereka akhirnya dapat melarikan diri, tetapi tiba-tiba berhenti berbicara ketika mereka merasakan 'itu'. 

Sayeru juga merasakan 'itu' dan mengalihkan pandangannya ke satu arah. Dia bergegas keluar dari ruang bawah tanah dengan diikuti bawahannya. Sayeru mengutuk saat dia merasakan 'itu' - kekuatan mana yang kuat. Mana itu mengguncang sekitarnya yang bahkan non-penyihir seperti Sayeru bisa merasakannya. Jantung Sayeru berdegup kencang saat dia mengetahui bahwa itulah alasan mengapa alat pengganggu mana dihentikan. 

Sayeru memasuki dapur dan melihat ke luar jendela. Dan dia melihatnya dengan jelas. Naga singa itu diselubungi kabut merah. Benang hitam yang tak terhitung jumlahnya mengikat tubuh bagian bawahnya. Dan perisai batu pecah saat memblokir laser mata monster itu. Terakhir, ada bola mana merah dan hitam besar menuju monster itu. 

Cale berteriak kepada semua orang untuk mundur, dan dia menggunakan bebatuan yang tersisa untuk membuat perisai. Naga singa melihat bola mana yang menuju ke arahnya, dan perlahan mengangkat perisainya untuk menghentikannya. Cale kemudian mengirim perisai batunya untuk memblokir perisai putih monster itu, mendorongnya ke depan. Monster itu berhenti menembakkan laser matanya dan bertemu mata dengan Cale. 

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Pada saat itu, bola mana menghantam tubuh monster itu dan menyebabkan ledakan besar. Debu dan batu berjatuhan, dan Cale tersenyum lebar saat dia menggunakan kekuatan kuno perisainya untuk memblokir puing-puing. Tubuh monster itu perlahan bergerak mundur. Cale tidak dapat melihatnya dengan jelas karena debu, tetapi dia tahu bahwa monster itu telah jatuh. 

Monster itu jelas tidak akan terluka parah karena kulitnya yang keras, dan masih memiliki kekuatan yang cukup untuk fase 4 dan 5. Tapi itu tidak masalah. Karena untuk pertama kalinya, monster itu telah jatuh. Mereka yang melihatnya terkejut. Cale kemudian mendengar Raon berbicara melalui telepati. Raon bertanya apakah dia dan Rosalyn sudah melakukannya dengan baik, mengatakan bahwa mereka melakukan pekerjaan dengan sangat baik dan mereka hebat. 

Cale berbalik ke jendela balai kota dan melihat Rosalyn di dekat jendela. Raon juga ada di sana dan melambaikan kakinya ke arah Cale. Cale kemudian mengatakan bahwa fase 3 telah berakhir dan fase 4 sekarang telah dimulai. Fase yang tersisa tidak akan sesulit itu karena Alberu dan sekutunya bisa mengurusnya. 

Kembali ke Sayeru, dia dan semua anak buahnya terkejut melihat itu. Tapi kemudian seseorang berteriak bahwa lingkaran teleportasi telah diaktifkan. Namun, mana kembali terganggu. Alat pengganggu mana mulai menyelebungi kota lagi. Sayeru akhirnya mengutuk. Dia berpikir bahwa mereka akan tamat jika mereka tertangkap di sini. 

Jadi sebelum mereka tertangkap - Sayeru kemudian berhenti ketika dia memikirkan kata-kata ini. Dia perlahan berbalik ke jendela dan melihat Cale dan anak-anak kucing dengan cepat bergerak ke arah mereka. Sayeru menyadari bahwa mungkin lokasi mereka telah diketahui.

Saat matanya bergetar, dia mendengar seseorang mengetuk pintu, bertanya dengan suara lembut apakah ada orang di dalam. Itu adalah Ron, tetapi berlawanan dengan suaranya yang lembut, dia memasang senyum dingin di wajahnya. Dia kemudian berkata dengan suara lembut dan sopan bahwa dia akan masuk. Dan Ron mendobrak pintu.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 691              

>>>            

Chapter 693

===

Daftar Spoiler