Saturday, May 15, 2021

[Spoiler] Trash of the Count's Family (#691)

 


Chapter 691: Menara Batu Yang Hancur (3)

Penerjemah: Shira Ulwiya


Sebuah dinding lain dibangun di atas penghalang. Itu adalah dinding kabut merah yang tembus pandang. Litana melihat On dan Hong dan menelan ludah. Macan kumbang hitamnya, Ten, memekik, dan Litana menyadari bahwa ketika Ten memekik seperti itu, itu berarti ada sesuatu yang berbahaya. Dia menoleh ke naga singa dan melihat sesuatu seperti pusaran air di mata monster itu. 

Litana menatap Cale yang mengarahkan tangannya ke bawah. Mereka kemudian mendengar Rasheel berteriak kepada semua orang agar merunduk / tiarap ke tanah. Monster itu menembakkan sesuatu dari matanya. Cahaya hitam melesat ke depan dalam lintasan lurus, tetapi perisai batu memblokir lintasan hitam itu (mulai sekarang saya akan menyebutnya laser mata <eye beam>). Tapi Litana menyadari bahwa serangan laser mata itu berbeda dari serangan napas naga. 

Valentino bertanya dengan lantang serangan apa itu, dan dia tidak bisa menyembunyikan tangannya yang gemetar. Serangan laser mata itu tidak seperti serangan napas naga yang hanya ditembakkan sekali. Serangan laser mata itu adalah sesuatu yang terus-menerus ditembakkan. Dia kemudian mendengar seseorang mengatakan bahwa itu seperti mana mati. Valentino menoleh ke orang itu, dan menyadari bahwa orang itu adalah Clopeh Sekka. 

Clopeh mengatakan kepadanya bahwa tidak apa-apa, dan jangan takut. Dia berdiri tegak saat dia merekam seluruh kejadian. Dia kemudian berkata dengan suara takzim, "Saya percaya". (Ya, Clopeh menggunakan kata-kata yang sama dengan Joo Ho Shik.) Saat Clopeh terlihat seperti kesatria pelindung yang suci dan mulia, dia melanjutkan, "Pada pahlawanku, legenda masa depan." Clopeh tertawa dengan suara lirih, tetapi tawanya tidak terdengar oleh orang lain karena kebisingan di sekitarnya. 

Semua bebatuan menyerang naga singa, dan monster itu dengan cepat berbalik dan memblokir bebatuan dengan perisai putihnya. Cale tersenyum dan berkata kepada anak-anak kucing, yang sedang menunggu momen itu, agar mulai menyerang. Anak-anak kucing itu menggerakkan dinding kabut merah mereka. Karena monster itu berbalik untuk memblokir bebatuan, punggungnya menghadap ke kedua anak kucing. 

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Anak-anak kucing itu mengingat apa yang dikatakan Ron kepada mereka. Bahwa jika mereka menemukan celah, mereka tidak boleh melewatkannya. Itulah salah satu dasar dalam mencari informasi penting. Sementara itu, Eruhaben, Rasheel, dan Mila tahu apa yang coba dilakukan anak-anak kucing itu, jadi mereka mencoba menarik perhatian naga singa itu dengan menyerangnya dan mencegahnya berbalik. 

Perisai batu Cale terus memblokir laser mata, jadi pada saat itu para naga mampu menyerang si monster. Laser mata yang tidak terblokir oleh perisai batu memusnahkan bangunan yang dikenainya. Tidak ada suara ledakan. Bangunan-bangunan itu berubah menjadi hitam dan menghilang ke udara. 

Seseorang berteriak bahwa tersisa 10 menit sebelum fase 3 berakhir. Mereka kemudian mendengar suara kucing mengeong. Di saat yang sama, kabut merah menyentuh punggung monster itu. Mulai dari sayapnya, kabut merah menyelubungi punggung dan seluruh tubuh monster itu. Monster itu tidak peduli dengan kabut itu. Ia terus menembaki perisai batu dan memblokir serangan 3 naga. 

Tapi kabut merah perlahan menelan monster itu dari ujung kepala sampai ujung kaki. Itu adalah kabut yang sangat halus dan tipis yang menempel di tubuh naga singa, sehingga kabut racun itu tidak akan membahayakan sekutu mereka. On dan Hong mulai berkeringat seperti Cale, tetapi Cale mengatakan kepada mereka untuk tidak melakukannya secara berlebihan sampai kelelahan. Mereka tidak menoleh ke Cale karena mereka terus fokus untuk mengendalikan kabut merah itu, tetapi mereka tahu bahwa orang yang menyuruh mereka untuk tidak melakukannya secara berlebihan adalah orang yang selalu melakukannya secara berlebihan hingga kelelahan.

Detik-detik berlalu, On dan Hong tersenyum. Senyuman mereka mirip dengan senyum Cale, tapi anehnya bercampur dengan senyuman Ron ketika dia berpura-pura bersikap baik. Jika Cale melihat senyuman itu, dia akan teringat Ron. Tetapi dia tidak melihatnya karena dia sibuk memblokir serangan naga singa dengan kekuatan kuno batunya. Kedua anak kucing itu bergumam bahwa mereka bisa melakukannya, dan Cale tersenyum. 

Para nagalah yang pertama menyadari perubahan pada naga singa itu. Rasheel bertanya pada Eruhaben apakah monster itu melambat, tetapi Eruhaben mengabaikan kata-katanya. Eruhaben teringat saat dia mengajar Raon dan kedua anak kucing pada saat itu. Racun paralisis dan racun tidur adalah racun yang sangat umum, dan dapat digunakan tanpa batas waktu karena sifatnya yang lemah. Kabut bisa digunakan tanpa batas waktu, tetapi sulit dikendalikan. Jadi, mengendalikannya dengan baik adalah tantangannya. 

Eruhaben tertawa saat mengingat itu. Dia bertanya-tanya dengan lantang makhluk hebat mana yang mengajari anak-anak itu saat dia tersenyum. Semua orang kemudian memperhatikan perubahan pada naga singa. Racun bekerja pada monster itu karena gerakannya mulai melambat. Racun paralisis secara bertahap menyebar ke seluruh tubuh monster dari luka di punggungnya.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale memberi tahu anak-anak kucing itu, "Kerja bagus," dan anak-anak kucing itu tersenyum. Tapi On berkata bahwa akan sulit untuk menghentikan monster itu sepenuhnya. Mereka tidak akan bisa bertahan selama beberapa menit. 4 menit tersisa sebelum fase 3 berakhir. Tetapi anak-anak kucing itu tidak akan mampu mempertahankan kabut merah selama waktu yang tersisa. Namun, Cale mengatakan bahwa itu tidak menjadi masalah. Dia memberi tahu mereka bahwa mereka hanya harus meneruskan apa yang mereka lakukan, dan itu sudah cukup. 

Mata anak kucing berbinar mendengar kata-katanya, dan mereka melihat Cale mengangkat cambuk gasingnya. Para elemental angin melaporkan ke Cale bahwa Gashan dan para harimau sedang menuju ke suku beruang. Paus-paus itu juga mulai bergerak. Elemental chuuni melaporkan bahwa Beacrox telah melaporkan situasi tersebut ke Violan. Lock dan suku serigala juga mulai bergerak. 

Cale menunggu berita terakhir dari Ron dan para Molan yang mencari rumah dengan lorong menuju ruang bawah tanah. Akhirnya, elemental angin melaporkan bahwa Ron menemukan total 7 lokasi, dan mereka siap untuk memulai penyerangan. Cale tersenyum dan menyuruh anak-anak kucing untuk menarik kabut mereka. 

Hanya tersisa 3 menit sebelum fase 3 berakhir. Cale mengangkat tangannya ke langit dan menembakkan tombak air ke langit. Pada saat itu, mereka yang mengetahui operasi penyelamatan mengatakan bahwa itu adalah sinyal untuk menyerang kamp suku beruang. Violan mengangkat tangannya dan memberi tahu para penyihir untuk menghentikan sementara alat pengganggu mana selama satu menit. Dia juga teringat Rosalyn yang mampir ke ruangan itu sebelum keluar lagi. 

Rosalyn menuju ke tempat dimana mana bisa digunakan, yaitu ruangan tempat Raon berada. Anak-anak kucing memperhatikan mana yang telah stabil dan mengatakan bahwa sekarang giliran adik laki-laki mereka. Orang lain juga menyadari bahwa mana telah stabil. Rasheel juga menyadarinya, tetapi merinding ketika dia merasakan mana yang terkonsentrasi di satu tempat. 

Eruhaben juga menatap tempat Raon dan Rosalyn berada. Mana berkecamuk di tempat itu, dan Eruhaben dengan bangga mengatakan bahwa mereka adalah murid-muridnya. Mana hitam dan merah bercampur dan bertambah besar. Sementara itu, Mary mendekati Cale dan kedua anak kucing. Dia menggunakan benang hitamnya untuk mengikat anggota tubuh naga singa yang telah diperlambat oleh kabut.

Batu-batu di langit kurang dari seribu, dan Cale sekali lagi meluncurkan panah air ke udara. Dia menyuruh semua orang untuk merobohkan monster itu.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 690              

>>>            

Chapter 692

===

Daftar Spoiler 


No comments:

Post a Comment