Sunday, May 16, 2021

Remarried Empress (#196) / The Second Marriage (Ep. 101 part 2)

 


Chapter 196: Terus Manjakan Aku (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya


Bahkan setelah Viscount Roteschu pergi, pikirannya yang runyam tidak mudah tenang. Rashta mondar-mandir di sekitar kamarnya lantas melihat jam. Sovieshu tidak akan kembali sampai nanti. Rashta dengan gugup melangkah keluar ke koridor, melihat sekeliling, dan menuju Istana Barat. Setelah permaisuri pergi, Istana Barat menjadi tenang dan sunyi.

Semua dayang yang dulunya ramai di Istana Barat kembali ke rumah mereka sementara jumlah pelayan dan pegawai sangat berkurang. Mereka hanya datang sekali sehari untuk membersihkan koridor, tetapi Rashta tahu bahwa ini belum waktunya bagi para pelayan untuk datang dan bersih-bersih. Dia dengan cepat memasuki Istana Barat.

Ini adalah hobi barunya. Dia akan memasuki kamar Permaisuri untuk memperbaiki suasana hatinya.

Ketika dia meminta kuncinya dari Sovieshu, Sovieshu merasa itu tidak masuk akal tetapi memberikannya tanpa banyak komentar. Itu adalah kamar kosong, jadi dia tidak peduli pada apa yang Rashta lakukan.

Bagian dalam ruangan bahkan belum dibersihkan karena permaisuri baru belum terpilih, jadi Rashta masuk dan keluar ruangan itu menghindari tatapan orang-orang.

Hari ini juga sama. Rashta dengan cepat menutup pintu saat dia memasuki ruangan. Dia merasa lebih baik setelah menutup pintu di belakangnya. Rashta bersandar di pintu dan menatap kamar kosong yang mewah itu. Furniturnya masih ada, tapi tidak digunakan oleh siapa pun. Anehnya, tempat ini terasa sangat suram.

'Akan lebih baik jika aku menggunakannya,' pikir Rashta dalam hati saat dia berjalan di sekitar ruangan. Walaupun dia sekadar berkeluyuran, Rashta mulai merasa lebih baik.

Rashta, yang merasa seperti permaisuri, tersenyum ketika dia meniru gerakan tubuh yang dia lihat dilakukan Navier sebelumnya. Dia tidak pandai belajar. Tidak peduli seberapa banyak dia belajar, dia tidak mendapatkan hasil yang baik. Tapi cara bicara dan perilakunya sudah cukup menyerupai bangsawan.

Salah satu guru etiket, yang pernah mengajar Navier, sangat terkejut sehingga dia bertanya, "Bagaimana Anda bisa terlihat sangat mirip dengan Navier?"

‘Bagian terpenting adalah etiket, cara berbicara, dan perilaku.'

Dia yakin semua orang yang membandingkannya dengan mantan permaisuri akan terkejut pada hari pernikahan nanti. Ini membuat suasana hati Rashta menjadi jauh lebih baik. Benar-benar jauh lebih baik. Sejak dia masuk ruangan itu, Rashta mulai memeriksa semua furnitur di kamar satu per satu. Lalu tiba-tiba, dia menemukan sesuatu yang aneh.

'Apa ini?'

Bagian atas kursi, yang pada pandangan pertama tidak terlihat aneh, sedikit menonjol.

Ketika dia mengambil bantalan dari kursi itu, dia tiba-tiba menemukan sebuah kotak kayu. Sesuatu yang dia anggap sampai sekarang hanyalah sebuah kursi, sebenarnya menyembunyikan sebuah kotak kayu. Tapi itu bukanlah hal yang paling mengejutkannya sejauh ini. Ada setumpuk dokumen di dalam kotak kayu itu.

'Apakah ini dokumen milik mantan permaisuri?'

Rashta mengeluarkan dokumen itu karena penasaran.

'Permohonan untuk pendanaan negara?'

Beberapa dokumen terkait dengan topik itu. Lainnya terkait dengan panti asuhan.

Setelah melihat jam dan memastikan bahwa dia masih punya waktu, Rashta duduk dan memeriksa dokumen itu dengan hati-hati. Dokumen-dokumen itu ditulis dengan kata-kata yang mudah dimengerti, jadi dia bisa tahu tentang apa itu jika dia membacanya dengan cermat. Dokumen-dokumen itu membahas panti asuhan, panti jompo, fasilitas pendukung untuk orang tua tunggal, rumah sakit gratis, layanan makan, dan lain-lain.

Semua ini adalah institusi yang disponsori secara pribadi oleh Permaisuri Navier atas nama Keluarga Kekaisaran.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Selain itu, ada surat di akhir dokumen. Rashta memegang dokumen itu dengan satu tangan dan surat itu dengan tangan lainnya.

'Untuk Nona Rashta ...'

Surat itu ditulis dalam gaya yang tenang, di mana dia menyatakan bahwa dia tidak dapat lagi memberikan dukungan untuk tempat-tempat ini setelah perceraian karena dia mensponsori mereka atas nama Keluarga Kekaisaran. Disebutkan pula bahwa pengajuan dana negara tidak mungkin dilakukan sekarang, karena pendanaan negara diperbarui setiap tahun.

Dia telah menyiapkan permohonan untuk pendanaan negara terlebih dahulu untuk digunakan ketika Rashta menjadi permaisuri, jadi ketika saatnya tiba, dia harus mengajukan permohonan untuk pendanaan negara atas namanya.

Namun, kini banyak organisasi yang menerima dana negara, sehingga bisa ditolak karena masalah anggaran. Jika itu terjadi, Navier menyatakan bahwa Rashta harus melanjutkan itu dengan uangnya sendiri atas nama keluarga kekaisaran, seperti yang dia lakukan sebelumnya.

Selain itu, dia tidak membicarakan hal lain.

Itu adalah surat yang monoton, seolah-olah sesuatu yang akan diberikan kepada penerus mereka.

Kalaupun ada satu waktu di mana dia mengungkapkan perasaannya, adalah ketika dia mengatakan bahwa Rashta tidak boleh mensponsori mereka atas namanya sendiri karena semuanya bisa kacau. Setelah membaca surat itu, Rashta merasa sangat aneh. Seolah-olah untuk memperburuk perasaannya, ada sesuatu yang terjatuh.

Itu adalah dua surat perjanjian pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

Seandainya isi surat itu benar, itulah jumlah uang yang dibutuhkan untuk bisa mensponsori lembaga-lembaga ini selama dua tahun.

'Wawancara itu benar. Dia benar-benar tahu tentang perceraian itu.'

Rashta mengerutkan kening. Dia merasa lebih tidak senang karena merasa bersalah pada Permaisuri jauh di dalam hatinya, tapi dia tidak bisa mengakui bahwa Navier adalah Permaisuri yang hebat.

Mengakui hal ini akan membuatnya merasa tidak enak karena menyingkirkan Permaisuri yang baik.

Tetapi Rashta tidak bisa menganggap dirinya sebagai orang jahat.

Permaisuri cukup beruntung dilahirkan seperti itu, tetapi Rashta mengalami kesulitan untuk sampai ke sini. Bahkan setelah dia sampai di sini, dia masih harus berjuang untuk bertahan hidup.

Meskipun Rashta tidak menyakiti Permaisuri, Permaisuri Navier mencoba mendepaknya. Bukankah Permaisuri Navier mencoba menyingkirkan Rashta, tetapi dia akhirnya diusir karena tindakannya sendiri?

'Betul sekali. Bukankah akan berbeda jika dia tidak menggunakan pil aborsi atau meminta saudara laki-lakinya untuk menyerangku sejak awal?'

Maka dia akan hidup tanpa digulingkan dari posisi permaisuri. Mantan permaisuri sendiri yang menyebabkan ini terjadi pada dirinya. Rashta tidak percaya bahwa dia telah menulis surat yang bisa membuat siapa pun tertawa. Itu munafik.

'Dia membenci Rashta, kan?'

Sangat yakin, Rashta dengan marah mengambil surat perjanjian pendanaan, surat, dan dokumen itu.

'Bukankah seharusnya mereka disponsori atas nama Rashta?'

Rashta mendengus jijik.

'Keadaan bisa menjadi kacau? Dia hanya mengatakan itu karena dia tidak ingin reputasi Rashta naik.'

Mensponsori organisasi ini akan memungkinkan siapa pun untuk mendapatkan kepercayaan orang-orang.

"Aku akan melakukan semuanya atas nama Rashta. Bukankah Rashta yang akan melakukannya? Mengapa aku harus menulisnya atas nama Keluarga Kekaisaran?'

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 195                   

>>>             

Chapter 197

===

Daftar Chapters 



No comments:

Post a Comment