Sunday, May 23, 2021

Remarried Empress (#198) / The Second Marriage (Ep. 102 part 1)


 

Chapter 198: Titik Puncak (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya


Aku tidak bermaksud untuk berada di posisi yang dominan seperti ini.

Ketika aku menarik tanganku dengan malu, ekspresi tersipu Heinley segera lenyap, dan dia berbisik dengan mata menyeringai, "Barusan hatiku berdebar-debar, Ratu."

“Apa kamu bercanda dalam situasi seperti ini?”

"Aku bercanda justru karena kita berada dalam situasi seperti ini."

"…Yah. Ketidaktahuan adalah kebahagiaan.”

"Apa maksudmu?"

Heinley, yang tidak menyadari bahwa dayang-dayang telah salah memahami percakapan kami, tampak bingung dengan kata-kataku.

Aku mengetuk gagang pintu tanpa alasan dan duduk di kursi di dekat meja teh.

Heinley berjingkrak dengan langkah ringan, seolah melompat kegirangan, dan duduk di hadapanku.

“Tidakkah kau terlalu merasa kesepian saat aku ada di sampingmu?”

Mendengar itu, aku mengerti mengapa Heinley masih bercanda.

Dia masih merasa cemas akan wawancaraku.

Aku merasa berterima kasih atas perhatiannya, jadi aku mengulurkan tanganku dan meraih tangannya, "Aku baik-baik saja, Heinley. Merindukan teman-teman lamaku memang tidak dapat dihindari, tetapi aku tidak merasa kesepian di sini."

"Betulkah?"

"Ada Rose, ada Mastas, ada saudaraku ... dan ada kamu juga di sini."

"!"

Heinley tersenyum lebar, senang mendengar kata-kata itu, dan bergumam, "Itu benar."

Saat aku melihat senyuman itu, aku merasakan sensasi kesemutan yang aneh.

Rasanya sulit untuk diam di satu tempat, sampai-sampai aku merasa ingin berjalan ke sana kemari.

Pada akhirnya, aku tidak tahan lagi. Aku bangkit dan berjalan perlahan mengitari ruangan.

Tapi itu tidak berhasil, jadi aku segera beralih ke topik lain, "Aku telah melihat tempat di mana acara pernikahan sedang dipersiapkan."

“Apakah kau berbicara tentang Aula Perjamuan Besar?”

"Mungkin."

"Bagaimana menurutmu?"

Untungnya, Heinley mengikuti topik ini.

Mungkin itu adalah topik yang lebih penting baginya, dia bahkan mendengarkan kata-kataku dengan mata berbinar-binar.

Heinley melanjutkan, “Aku memerintahkan agar Aula Perjamuan Besar didekorasi secantik dan seindah mungkin. Bagaimana menurutmu, Ratu?”

Masih ada rasa kesemutan di tangan dan kakiku, tapi aku berusaha sebisanya untuk menjawab setenang mungkin, “Kelihatannya bagus.”

"Syukurlah!"

“Tapi aku khawatir pernikahan itu akan terlalu mewah.”

"Tidak apa-apa. Kerajaan Barat adalah ibu kota permata."

Aku tidak tahu sudah berapa kali dia mengatakan bahwa negara ini adalah ibu kota permata. Sekarang, aku jadi penasaran.

Memangnya seberapa banyak permata yang diproduksi di sini untuk bisa dibangga-banggakan begitu?

Saat aku bertanya-tanya, Heinley bergumam dengan khawatir, “Pasti akan sangat memesona. Pasti."

Dia sepertinya mengira aku cemberut karena aku tidak ingin pernikahan yang mewah.

Aku menggelengkan kepala, "Bukannya aku tidak ingin acaranya mewah."

Ada kalanya ketika sederhana itu lebih sesuai, dan ada kalanya justru bersikap mewahlah yang lebih sesuai.

Saat ini, ada alasannya masing-masing mengapa pernikahan harus mewah atau sederhana, jadi tidak perlu menentangnya hanya karena dia ingin pernikahan itu dilangsungkan secara mewah.

Aku hanya khawatir bahwa itu dilakukan secara berlebihan dan sia-sia.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Ada apa dengannya?

Ekspresi Heinley aneh. Dia memasang wajah setengah tersenyum seolah dia ingin membanggakan sesuatu.

Karena ekspresinya yang aneh, aku memanggil namanya, "Heinley, ada apa?"

Heinley kemudian bergumam malu-malu, "Yah, aku tidak punya pilihan selain memberitahumu sekarang ... Aku ingin melakukannya dengan cara yang sangat keren."

“Dengan cara yang keren? Maksud kamu apa?"

"Pengakuan."

“Pengakuan…”

Dia harus mengakui sesuatu… Ah!

“Tidak mungkin… Benarkah?”

Apakah dia mencoba mengatakan bahwa dia menyukaiku?

Mendongak karena malu, Heinley bertanya, bahkan lebih terkejut, "Uh? kau bisa menebaknya?"

Aku memandangnya dengan heran, mencoba menenangkan jantungku yang berdegup kencang.

Apakah dia benar-benar mencoba mengatakan dia menyukaiku? Aku merasa sangat malu.

"Aku tidak menebaknya. Yah, mungkin sedikit… Aku hanya berusaha mengira-ngira itu tentang apa.”

Heinley mengagumiku dengan tatapan yang sangat terkejut, "Kau benar-benar seorang Ratu. Berapa banyak langkah yang sudah kau antisipasi?"

“…”

Aku menutup mulutku dan menurunkan tatapanku dengan tidak nyaman.

Sebenarnya, itu aneh.

Apakah dia berbicara tentang keuntungan menikah dengannya? Tentu saja ada banyak.

Tetapi untuk sebuah pengakuan, aku memikirkan banyak kemungkinan, dan salah satunya adalah cinta.

Mungkin tidak semesra seperti cinta antara Sovieshu dan Rashta, tapi meski sedikit, dia mungkin merasakan semacam ketertarikan padaku.

Namun, di antara hal-hal yang terlintas di benakku, tampaknya itu salah satu yang paling kecil kemungkinannya.

Bahkan jika dia merasakan ketertarikan padaku, aku pikir itu lebih merupakan persahabatan.

Tapi aku jadi malu, dia tidak akan mengakuinya, kan? Tidak, sebaliknya, bagaimana aku harus bereaksi jika dia benar mengakuinya?

Heinley, yang terkejut, tersenyum lembut dan meraih tanganku, “Aku ingin mengejutkanmu. Agak disayangkan karena kau sudah menduganya."

"Itu mengkhawatirkan."

"Iya. kau akan jadi lebih sibuk. Tapi itu sepadan. Nyatanya, ini hanya masalah waktu.”

“…”

"Pada hari pernikahan kita, kau akan menjadi Permaisuri Pertama Kekaisaran Barat."

Heinley berseri-seri dan menatapku dengan bangga dengan wajah bercahaya yang memimpikan masa depan yang cerah.

Tapi pada saat itu, aku belum sepenuhnya memahami kata-katanya.

Permaisuri?

Itu bukanlah pengakuan yang aku harapkan…

Mengapa dia tiba-tiba menyebutkan ini?

"Ratu?"

Aku sangat bingung sehingga aku tidak bisa mengontrol ekspresi wajahku, jadi Heinley bertanya dengan tergesa-gesa, "Ratu? Apakah kau tidak menyukainya?”

***

Aku tidak menyadari betapa luar biasanya kata-kata Heinley sampai keesokan harinya.

Permaisuri Pertama Kekaisaran Barat.

Dia bermaksud untuk memproklamasikan dirinya sebagai Kaisar.

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 197                   

>>>             

Chapter 199

===

Daftar Chapters 


No comments:

Post a Comment