Wednesday, May 19, 2021

[Spoiler] Trash of the Count's Family (#693)



Chapter 693: Menara Batu Yang Hancur (5)

Penerjemah: Shira Ulwiya


Pintu itu hancur, dan serpihan kayu berhamburan ke segala arah. Beacrox terlihat di luar, dan Sayeru langsung berbalik ke pintu masuk ruang bawah tanah, berpikir mereka sudah ketahuan. Dia bertanya-tanya bagaimana mereka menemukannya, tapi itu tidak penting sekarang. Sayeru berpikir bahwa dia harus segera mengamankan Deruth, tetapi sebilah belati melewati pipinya. 

Ron bertanya ke mana dia akan pergi. Sayeru menembakkan bola cahaya, dan itu berbenturan dengan belati Ron, menyebabkan ledakan cahaya. Ketika semua orang dibutakan oleh cahaya itu, Sayeru berlari menuju pintu masuk ruang bawah tanah. Dia memerintahkan bawahannya untuk melindunginya, dan mereka menyerbu Ron. Tetapi Ron mengabaikan mereka, mengatakan bahwa itu tidak mungkin. 

Mereka mendengar suara retakan, dan dinding rumah hancur. Pada saat yang sama, aliran air yang seperti ular memelesat ke Sayeru. Dia kemudian mendengar suara yang mengatakan, 'Kekeke. Dasar beruang ingusan. Kamu pikir kamu dapat berbuat sesukamu?". Cahaya memudar, dan Sayeru mengerutkan kening saat menyadari bahwa itu adalah suku paus. 

Archie kemudian tersenyum dan mengayunkan tinjunya ke Sayeru, yang dalam mode mengamuk, yang kemudian memblokirnya. Archie terus tertawa dan memprovokasi Sayeru sementara Paseton mulai melawan anggota suku beruang lainnya. Kemudian Witira masuk ke dalam rumah. Ron melewati Sayeru dan menuju ke pintu masuk ruang bawah tanah. Sayeru mengutuk karena marah. Para paus telah menyerbu tempat ini, dan dia bisa melihat rumah-rumah lain tempat bawahannya bersembunyi juga diserang. Dia juga melihat para Molan dan orang-orang berpakaian hitam mengepung daerah itu. 

Ron membuka pintu ruang bawah tanah, dan dark elf yang menjaganya tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan Ron. Tapi Sayeru dengan marah berteriak pada dark elf yang gemetar, mengatakan bahwa dia telah mengatakan sebelumnya bahwa tidak ada elemental di sekitarnya. Tapi Sayeru berhenti, berpikir apakah ada tempat di dunia ini yang tidak memiliki elemental. 

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Dark elf itu bergetar, karena dia telah melihat teman dan keluarganya ditumbalkan untuk ritual pemanggilan. Jadi Sayeru mengira bahwa dark elf ini akan mematuhinya. Dark elf itu hanyalah dark elf biasa dan bukan petarung. Sayeru mengira bahwa para dark elf yang takut pada mereka akan dengan patuh mengikuti perintahnya. Tapi dia bertanya-tanya dan merasa aneh bahwa tidak ada elemental di tempat itu. 

Saat dia bertanya-tanya apakah dark elf itu berbohong, air mata jatuh dari mata dark elf itu. Dark elf yang ketakutan mengatakan bahwa Sayeru adalah musuh klan mereka. Dan Sayeru menyadari bahwa musuh-musuhnya juga ada dalam barisan mereka. Sementara itu, Ron baru saja menepuk bahu dark elf itu dan menuju ke ruang bawah tanah. Dark elf itu tidak menghentikannya, jadi Sayeru memerintahkan bawahannya untuk menghentikan Ron dan menangkap Deruth. 

Sayeru menembakkan panah cahaya ke arah Ron yang kemudian berkata kepada dark elf itu bahwa dark elf yang tersisa di Gunung Nex telah diselamatkan. Mereka sekarang berada di bawah perlindungan, jadi dark elf itu bisa segera menemui mereka. Mata dark elf itu berbinar mendengar kata-kata Ron, dan berdiri, memblokir panah cahaya yang menuju Ron. Di saat yang sama, Witira menyerang Sayeru. 

Sayeru berkata bahwa air akan kalah melawan cahaya, dan kemudian dia melihat Witira berhenti. Saat panah cahaya hendak mengenai dark elf itu, Sayeru mendengar seseorang berkata berhenti. Dia terpaksa menghentikan panah cahayanya dan berbalik ke arah suara itu. Cale-lah yang bertanya pada Sayeru apakah dia ingin menyelamatkan WS. Suku beruang kemudian keluar dari ruang bawah tanah, menyandera Deruth. Deruth tampak lemah dan rapuh karena kaki tangannya terbelenggu dan penampilannya berantakan. 

Deruth tersenyum dan memanggil Cale 'nak' ketika dia melihat Cale. Dia tampak menyesal dan sepertinya menyalahkan dirinya sendiri karena tertangkap. Dia hendak meminta maaf, tetapi Cale memotongnya, memberitahunya untuk tidak mengucapkan kata-kata yang tidak berguna seperti itu. Cale memberitahunya bahwa Basen dan Lily tidak tahu tentang penangkapannya, dan Deruth mengangguk dan tersenyum karenanya. 

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sementara itu, Sayeru menertawakan keduanya dan menyebutnya sebagai reuni yang penuh air mata. Tapi Cale membalas, menanyakan apakah ada yang salah dengan matanya. Cale mengatakan bahwa dia dan ayahnya tidak menangis, dan si penculik ingusan / brengsek ini menjengkelkan. ('Saekki' dapat dibaca sebagai 'anak kecil' {di sini saya terjemahkan sebagai '(anak) ingusan' karena katanya dimaksudkan untuk mengejek} dan b*rengsek / b*jingan dalam bahasa Korea). Archie tertegun ketika dia mendengar kata-kata Cale. Dia menyadari bahwa Cale tidak berbicara dengan nada bicara khas komandan-nya, dan bahwa Cale benar-benar kesal. 

Cale berkata bahwa dia tidak punya waktu untuk berbicara dengan Sayeru yang sedang bingung. Sayeru kemudian bertanya mengenai apa yang terjadi dengan WS. Tapi Cale mengangkat bahu dan berkata dengan ekspresi tenang bahwa WS telah disegel. Cale tersenyum, dan Sayeru meragukan kata-katanya. Cale menambahkan bahwa para harimau dan serigala telah menyerang anggota suku beruang di rumah lainnya. 

Cale mengatakan bahwa Sayeru terpojok. Dia melanjutkan bahwa dia juga sudah membereskan mereka yang ada di pohon dunia. Kemudian Cale bertanya pada Sayeru apakah dia masih bisa berjalan. Mereka kemudian mendengar suara kucing mengeong, dan Sayeru merinding. Dia melihat kesana kemari dan melihat kabut menyebar di lantai. Dia teringat kedua anak kucing itu, dan pada saat itu, bawahannya mengerang. 

Mereka telah diracuni dengan racun paralisis, dan mulai roboh satu per satu. Ron berjalan melewati celah itu dan mendekati Deruth. Beberapa suku beruang mencoba menghentikan Ron, tetapi Ron melempar belati ke lengan dan leher mereka. Akhirnya, Sayeru memilih untuk membunuh semua orang. Dia menembakkan panah cahaya ke semua orang. Dia tidak percaya kata-kata Cale bahwa WS telah disegel. 

Dia percaya bahwa WS tidak terlalu lemah untuk bisa disegel oleh Cale. Tapi Cale tertawa dan menyebutnya bodoh. Cale menggunakan kekuatan kuno perisainya untuk memblokir panah yang menuju dark elf. Ron akhirnya menghampiri Deruth dan menopangnya. Cale berjalan ke Sayeru dan menyuruhnya berhenti, dan berkata bahwa mereka hampir selesai. 

Pada saat itu, langit malam di luar bersinar. Tempat naga singa itu berada mulai berubah hitam. Cale menunjuk ke tempat itu dan menasihati Sayeru yang sendirian bahwa sekutunya akan segera selesai. Sayeru berteriak bahwa itu tidak masuk akal dan mencoba melarikan diri sendirian. Cale memerintahkan Archie untuk menangkapnya. Archie bertanya apakah dia boleh memukuli Sayeru, dan Cale menyuruhnya melakukan apa yang dia suka, membuat Archie bersemangat. 

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale melihat Rasheel dalam bentuk naganya mendekati mereka, dan menunjuk ke Sayeru lagi. Jika Archie dan Rasheel bekerja sama, Sayeru pasti akan tertangkap. Sayeru tidak akan bisa melarikan diri dari kota karena para serigala telah memblokir semua pintu masuk kota. 

Cale kemudian menembakkan tombak air ke langit. Begitu Violan melihat sinyal itu, dia memerintahkan alat pengganggu mana untuk dihentikan sepenuhnya. Dan di bawah kepemimpinannya, pasukan Henituse dan tentara bayaran akan bergerak. Tujuan mereka adalah Sayeru yang sekarang sedang dikejar Rasheel. 

Naga singa memasuki fase 5. Cale bergumam bahwa itu akan segera berakhir, dan kemudian kuil akan muncul. Dia bergumam bahwa itu tidak akan lama. Cale berpikir bahwa dia akan sampai ke ujung kuil dengan cepat, dan di sana, dia akan membunuh WS untuk selamanya, dan sekaligus menyelesaikan masalah dewa tersegel. Dia menyentuh plakat emas saat dia merasakan detak jantungnya yang akan segera ditusuk oleh belati akar. 

Cale diam-diam bergumam pada dirinya sendiri bahwa 'Itu tidak akan terlalu menyakitkan, kan?', Tetapi dua makhluk mendengar gumamannya. Mereka adalah On dan Hong, dan mereka saling memandang sebelum beralih ke plakat emas. Cale tidak menyadari hal ini, tetapi anak-anak kucing itu berpikir bahwa mereka harus memberi tahu Raon dan orang dewasa lainnya tentang hal ini. Mata tajam On menatap ke plakat emas. 

***

Nantinya dalam sebuah esai yang ditulis oleh kesatria penjaga Clopeh Sekka berjudul 'Apa itu Pahlawan?', Ada sebuah kalimat yang terkenal.

<Pahlawan hebat itu tidak mati bahkan ketika jantungnya ditusuk.>

Ada satu kalimat lagi yang terkenal.

<Dan sang pahlawan menjadi lebih kuat.>

***

Cale kembali ke penghalang sendirian setelah memberi tahu anak-anak kucing itu untuk pergi ke Raon. Dia melihat sekutu mereka menyapanya. Litana, Toonka, dan yang lainnya menyambutnya. Mereka kemudian bungkam dan lantas berbalik ke satu tempat. Naga singa mengeluarkan darah dari berbagai lukanya. CH, Alberu, dan Eruhaben mendekati monster itu. Monster itu akan mati. Ketika semua orang melihat ketiganya untuk melihat akhir dari monster itu, Cale adalah satu-satunya yang melihat ke langit. Dia sedang merenungkan kuil dewa tersegel yang akan segera muncul.

*** 

(Ngomong-ngomong, TCF sudah punya gambar sampul yang baru lho.) 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 692             

>>>            

Chapter 694

===

Daftar Spoiler 








[Spoiler] Trash of the Count's Family (#692)



Chapter 692: Menara Batu Yang Hancur (4)

Penerjemah: Shira Ulwiya


Di ruang bawah tanah di bawah rumah biasa dekat Kota Puzzle, Sayeru dengan hati-hati melihat sekeliling saat bawahannya melaporkan bahwa mana telah stabil. Alat pengganggu mana yang telah mengacaukan mana tiba-tiba terhenti. Sayeru mungkin tidak ahli dalam sihir, tapi dia masih bisa merasakan gangguan mana di tempat itu. 

Sayeru frustrasi dan bingung dengan apa yang terjadi. Karena dia tidak bisa mengira-ngira apa yang sedang terjadi. Dia tidak menyangka alat pengganggu mana akan digunakan. Ketika alat itu pertama kali diaktifkan, Sayeru menyadari bahwa Cale telah mengetahui bahwa ayahnya diculik. Alat itu digunakan untuk mencegah Deruth dan para penculiknya mencoba melarikan diri melalui teleportasi. 

Tetapi dia bingung karena jika Cale melakukan itu berarti Cale juga mengetahui bahwa WS telah menyamar sebagai Deruth. Dia telah melihat WS menggunakan kekuatan kuno langitnya sebelumnya, tetapi anehnya, kekuatan kuno langit itu menghilang. Sayeru merasa itu aneh, dan dia punya firasat buruk. Dia bertanya-tanya apakah WS telah dikalahkan walau pelatnya seimbang. Ia tahu bahwa WS telah menjadi lebih kuat tetapi tidak menyangkal kemungkinan bahwa WS dapat dikalahkan.

Dia kemudian berpikir bahwa WS dan Cale pasti telah bertarung. Tapi dia bertanya-tanya mengapa tidak ada banyak kerusakan akibat pertarungan itu. Sayeru berharap setengah kota akan dihancurkan oleh WS jika dia dan Cale bertarung. Tapi WS menghilang secara diam-diam, dan satu-satunya kerusakan di kota itu disebabkan oleh naga singa. Sayeru tahu bahwa Cale berada di balik hilangnya WS. 

Jadi dia memerintahkan bawahannya untuk bersembunyi. Mereka akan benar-benar bersembunyi saat alat pengganggu mana diaktifkan. Hanya para dark elf yang akan menjaga pintu masuk. Tapi sekarang, mana telah stabil. Sayeru memandang mage dan penyihir yang berdiri di belakangnya. Keduanya berkata bahwa mereka tidak bisa tinggal di sini, dan sekarang adalah kesempatan mereka untuk mengaktifkan lingkaran teleportasi.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Mage itu melihat ke satu sisi dan melihat Deruth menatap mereka dengan kaki tangan terikat. Mage itu menoleh ke Sayeru lagi dan berkata bahwa mereka harus mengaktifkan lingkaran teleportasi untuk membawa sandera dan mundur. Yang lain setuju, dan Sayeru memikirkannya dan juga menyetujui rencana mereka. Mereka tidak tahu berapa lama mana akan distabilkan, jadi mereka harus segera bergerak. 

Dia memerintahkan bawahannya untuk mengaktifkan lingkaran teleportasi dan yang lainnya yang berada di berbagai tempat agar berkumpul di sini. Sayeru menuju ke dapur tempat lingkaran teleportasi berada. Bawahannya menjadi ceria ketika mereka berpikir bahwa mereka akhirnya dapat melarikan diri, tetapi tiba-tiba berhenti berbicara ketika mereka merasakan 'itu'. 

Sayeru juga merasakan 'itu' dan mengalihkan pandangannya ke satu arah. Dia bergegas keluar dari ruang bawah tanah dengan diikuti bawahannya. Sayeru mengutuk saat dia merasakan 'itu' - kekuatan mana yang kuat. Mana itu mengguncang sekitarnya yang bahkan non-penyihir seperti Sayeru bisa merasakannya. Jantung Sayeru berdegup kencang saat dia mengetahui bahwa itulah alasan mengapa alat pengganggu mana dihentikan. 

Sayeru memasuki dapur dan melihat ke luar jendela. Dan dia melihatnya dengan jelas. Naga singa itu diselubungi kabut merah. Benang hitam yang tak terhitung jumlahnya mengikat tubuh bagian bawahnya. Dan perisai batu pecah saat memblokir laser mata monster itu. Terakhir, ada bola mana merah dan hitam besar menuju monster itu. 

Cale berteriak kepada semua orang untuk mundur, dan dia menggunakan bebatuan yang tersisa untuk membuat perisai. Naga singa melihat bola mana yang menuju ke arahnya, dan perlahan mengangkat perisainya untuk menghentikannya. Cale kemudian mengirim perisai batunya untuk memblokir perisai putih monster itu, mendorongnya ke depan. Monster itu berhenti menembakkan laser matanya dan bertemu mata dengan Cale. 

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Pada saat itu, bola mana menghantam tubuh monster itu dan menyebabkan ledakan besar. Debu dan batu berjatuhan, dan Cale tersenyum lebar saat dia menggunakan kekuatan kuno perisainya untuk memblokir puing-puing. Tubuh monster itu perlahan bergerak mundur. Cale tidak dapat melihatnya dengan jelas karena debu, tetapi dia tahu bahwa monster itu telah jatuh. 

Monster itu jelas tidak akan terluka parah karena kulitnya yang keras, dan masih memiliki kekuatan yang cukup untuk fase 4 dan 5. Tapi itu tidak masalah. Karena untuk pertama kalinya, monster itu telah jatuh. Mereka yang melihatnya terkejut. Cale kemudian mendengar Raon berbicara melalui telepati. Raon bertanya apakah dia dan Rosalyn sudah melakukannya dengan baik, mengatakan bahwa mereka melakukan pekerjaan dengan sangat baik dan mereka hebat. 

Cale berbalik ke jendela balai kota dan melihat Rosalyn di dekat jendela. Raon juga ada di sana dan melambaikan kakinya ke arah Cale. Cale kemudian mengatakan bahwa fase 3 telah berakhir dan fase 4 sekarang telah dimulai. Fase yang tersisa tidak akan sesulit itu karena Alberu dan sekutunya bisa mengurusnya. 

Kembali ke Sayeru, dia dan semua anak buahnya terkejut melihat itu. Tapi kemudian seseorang berteriak bahwa lingkaran teleportasi telah diaktifkan. Namun, mana kembali terganggu. Alat pengganggu mana mulai menyelebungi kota lagi. Sayeru akhirnya mengutuk. Dia berpikir bahwa mereka akan tamat jika mereka tertangkap di sini. 

Jadi sebelum mereka tertangkap - Sayeru kemudian berhenti ketika dia memikirkan kata-kata ini. Dia perlahan berbalik ke jendela dan melihat Cale dan anak-anak kucing dengan cepat bergerak ke arah mereka. Sayeru menyadari bahwa mungkin lokasi mereka telah diketahui.

Saat matanya bergetar, dia mendengar seseorang mengetuk pintu, bertanya dengan suara lembut apakah ada orang di dalam. Itu adalah Ron, tetapi berlawanan dengan suaranya yang lembut, dia memasang senyum dingin di wajahnya. Dia kemudian berkata dengan suara lembut dan sopan bahwa dia akan masuk. Dan Ron mendobrak pintu.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 691              

>>>            

Chapter 693

===

Daftar Spoiler 








Monday, May 17, 2021

Trash of the Count’s Family (#52)

 


Pembuat Onar di Keluarga Count

Chapter 52: Ke Dalam Pusaran Air (3)

Penerjemah: Shira Ulwiya / Proofreader: Tsura

 

“Ini bahkan terlihat lebih buruk saat malam hari.”

Cale menatap pusaran air terbesar di bawahnya dan berkomentar. Dia kemudian mulai berpikir.

‘Toonka benar-benar bajingan gila.’

Bagaimana Toonka akhirnya memperoleh Suara Angin di novel? Kapalnya karam dan dia sampai di pulau ini, kemudian mulai menunjukkan minat pada pusaran air ini ketika kondisinya lebih baik.

Gunung berapi, lapisan es, gurun, b*jingan ini yang senang menerjang elemen-elemen alam semata-mata dengan badannya mau tidak mau tertarik pada pusaran air laut ini.

Toonka menyukai situasi berbahaya. Tidak, dia terobsesi dengan hal itu. Itu sebabnya Cale menyebutnya b*jingan gila.

 < ”Ini pertama kalinya aku di lautan, tapi ini kelihatannya menyenangkan.” >

Toonka mengatakan itu sebelum melompat ke dalam pusaran air tanpa persiapan apa pun. Tentu saja, Cale tidak berencana untuk melakukan hal yang sama.

Cale telah menyiapkan semua yang dia butuhkan di kantong peralatan selamnya.

“Apakah disini?”

Cale mengangguk untuk menjawab pertanyaan Naga Hitam dan melihat sekelilingnya. Mungkin karena ini adalah desa pinggiran, seluruh desa gelap gulita saat malam hari.

Lautan malah lebih gelap lagi. Tetapi lebih bising daripada di desa akibat suara dari pusaran air. Fakta bahwa suara ini akan menjadi jauh lebih keras tidak akan menarik perhatian. Mereka hanya akan mengira ada yang aneh dengan pusaran air dan melupakannya.

Cale berpaling dari lautan dan melihat ke arah Tebing Angin.

< Toonka menemukan gua tersembunyi di bawah Tebing Angin dan memasukinya dengan penuh rasa penasaran. Dia menemukan sesuatu di ujung gua dan terbahak.

“Aku tidak menduga akan menemukan benda sebagus ini di tempat ini.”

Itu adalah pertemuan takdir yang tidak pernah disangka-sangka Toonka. >

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale mengesampingkan informasi dari novel itu dan berbicara kepada Naga Hitam.

“Ayo mulai.”

“Oke, manusia.”

Mana hitam mulai keluar dari kaki depan Naga Hitam yang pendek.

Oooooong.

Bom sihir bereaksi terhadap mana itu dan mulai bergetar.

Bom sihir di dalam dekapan Cale bukanlah bom sihir yang dipakai oleh organisasi rahasia di novel jilid ke-1 dan 2.

‘Ini adalah bom sihir yang jauh lebih baik.’

Di sekitar paruh kedua novel jild ke-3, para mage dari Kerajaan Whipper yang tersudut mulai mengembangkan alat baru untuk melawan para non-mage.

Salah satu alat tersebut mirip dengan bom sihir di tangan Cale.

Mana yang dipadatkan, yang merupakan bahan utama dari bom sihir, bereaksi terhadap mana penciptanya dan terpecah-pecah menjadi sejumlah bola mana yang lebih kecil lantas meledak.

Ledakannya tidaklah terlalu kuat, tetapi rentetan ledakan itu mampu membunuh lebih banyak musuh.

“Kamu hebat sekali bisa mencipatakan benda seperti ini.”

“Ya. Aku naga yang hebat dan kuat.”

Lebih banyak mana dari sebelumnya mengalir keluar dari kaki pendek itu dan menghilang ke dalam bom.

Oooooooong.

Cale dapat merasakan bom sihir bergetar di lengannya. Cale menunggu momen saat bulan telah tenggelam tetapi matahari belum terbit.

“Hati-hati, jangan sampai terluka.”

Naga Hitam terbang lebih tinggi di udara sembari memasang perisai di sekitar Cale dan mengucapkan selamat tinggal.

Klik.

Sebuah bunyi pelan terdengar dari dalam bom sihir.

Cale melepaskan bom sihir dari tangannya dan memasang masker selam. Itu adalah alat sihir yang memungkinkannya bernapas di dalam air selama 5 menit.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Beberapa saat kemudian.

Boom! Boom! Boooooooom!

Bom itu meledak dan Cale memanggil perisai peraknya sebelum jatuh lurus ke bawah. Angin malam menyapu wajahnya dengan kencang.

Ketika puluhan ledakan yang lebih kecil terjadi, pusaran air itu kehilangan kekuatannya dan tidak lagi dapat berputar sebagaimana mestinya. Cale merentangkan sayap perisainya. 

Byuuuuuuurrrr!

Perisai itu berbenturan dengan laut ketika Cale menyelam di bawah air. Dia memakai kacamata selam dan berenang menuju dasar laut. Berkat perisainya, tubuh Cale dengan cepat tenggelam layaknya sebuah panah.

Boom, boom! Lebih banyak ledakan terdengar dan membuat pusaran semakin kehilangan kekuatannya. Gelombang kejut yang dihasilkan dari ledakan mencapai perisai dan sayap perak Cale, tetapi Cale berhasil tiba dengan selamat di dasar laut.

Boom!

Cale menggunakan perisainya sekali lagi untuk menahan ledakan terakhir, sebelum mulai berjalan di dasar laut.

Pulau tengah kecil dan pusaran air besar di depannya.

Pusaran air itu diakibatkan oleh gasing kecil yang terletak di bawah sebuah batu besar.

Gasing ini telah terus-menerus berputar selama ratusan tahun tanpa henti.

Cale dapat melihat batu besar di depannya. Batu itu sangatlah besar sampai-sampai Cale berpikir batu itu dapat meremukkan seseorang dengan mudah.

< Toonka menyadari bahwa pusaran air itu bermula dari bawah batu besar ini dan mencengkeram batu besar itu. Itu karena ukuran batu itu lebih kecil dari batu besar yang pernah dia angkat di utara dulu. Akan tetapi, dia tidak bisa mengangkat batu besar ini. >

< ‘Kalau begitu akan aku hancurkan saja. >

< Itu sebabnya Toonka menghancurkan batu besar itu. >

Cale menatap batu besar itu dan mulai berpikir.

‘Toonka, dasar b*jingan gila. Kamu menghancurkan benda ini?’

Cale menggeleng-gelengkan kepalanya di bawah air dan bergerak menuju gasing yang menyerupai Sun Wukong di bawah batu besar itu.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Pada saat itu, sama seperti saat dia memperoleh kekuatan kuno yang lain, suara dari mantan pemilik kekuatan itu terdengar.

Dasar kalian bajingan!

Oh. Pemilik kekuatan kali ini ternyata bermulut kasar.

Kenapa mencuri sesuatu yang mereka buat dengan mengorbankan orang-orang adalah dosa? Terlebih lagi ketika aku akan mengembalikannya kepada orang-orang tersebut? Kalian b*jingan sampah! Kenapa b*jingan seperti kalian punya wewenang seperti itu?!

Pemilik Suara Angin adalah pencuri yang sama yang kabarnya telah mencuri sesuatu dari dewa. Dia tidak benar-benar mencuri benda milik dewa. Pada kenyatannya, dia hanya mencuri sesuatu dari sebuah kuil.

Dia mati lemas setelah terperangkap di bawah batu besar ini. Pencuri senyap dengan kaki tercepat menemui ajalnya dengan cara seperti ini.

Kekuatan super untuk mengendalikan angin berbeda dengan mana. Dia sendiri adalah angin. Setelah kematiannya, dia menjadi sebuah gasing yang memuntahkan pusaran air tanpa henti.

Air bodoh ini! Jika cahaya temanku ada di sini, dia akan membakar semuanya!

Ekspresi Cale menjadi aneh saat dia sedang mengeluarkan benda untuk membebaskan gasing ini.

‘Cahaya? Jangan-jangan?’

Apa kamu tahu kenapa petir sangat menakutkan? Itu karena hanya dibutuhkan satu sambaran, HANYA SATU SAMBARAN!

Cale mulai berpikir tentang kekuatan kuno terakhir dalam daftarnya, ‘Api Penghancuran’. Dia harus melewati api untuk mendapatkannya, dan juga harus membawa uang yang banyak.

Sebuah pikiran tiba-tiba terlintas di benak Cale.

Perisai Anti-Hancur, kayu. Vitalitas Jantung, angin. Suara Angin, air. Api Penghancuran, api.

Cale punya firasat buruk tentang ini. Dia bahkan memperdebatkan apakah dia perlu mengambil kekuatan ini atau tidak. Akan tetapi.

Bip – bip – bip –

Alarm di dalam pakaian selam memberitahunya bahwa dia hanya punya sisa waktu tiga menit. Cale memutuskan untuk memikirkan tentang hal ini lain waktu.

‘Ayo cepat keluarkan benda ini.’

Dia mulai menggali dengan sebuah cangkul. Dia berusaha menyingkirkan penghalang yang menahan batu besar dan gasing itu. Cangkul ini, yang diperkuat dengan sihir, sangatlah tajam membuat dasar laut hancur dengan mudahnya.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

‘Tidak ada alasan menjadi orang idiot seperti Toonka dan menghancurkan batu besar ini.’

Dia cuma perlu menggali. Cale mulai menyeringai. Dia akhirnya dapat melihat keseluruhan gasing setelah menggali sedikit lebih lama. Cale menjangkau gasing itu dan menggenggamnya dengan tangannya.

Sssssshhhhhhh.

Cale mundur beberapa langkah dengan gasing yang berputar di tangannya.

Boooom.

Batu besar yang selama ini berdiri dengan keseimbangan sempurna bersama gasing itu mulai condong ke satu sisi.

Jika aku mencurinya adalah sebuah dosa, kenapa mereka menganggap diri mereka tidak berdosa ketika mereka membohongi orang-orang? Dunia ini telah rusak. Ini adalah dunia busuk di mana mereka yang berkuasa dapat melakukan apa pun yang mereka mau!

‘Dunia memang dari dulu sudah rusak.’

Cale tidak menghiraukan ocehan si pencuri dan menaruh gasing itu di tanah.

Hanya ada satu hal yang diinginkan pemilik Suara Angin.

Kebebasan. Satu-satunya cara untuk mengabulkan hal itu adalah dengan menghancurkan gasing itu.

Krek.

Gasing itu hancur berkeping-keping di bawah kaki Cale.

Aaaaaaaahhhhhhhhhhhhh –

Suara tajam yang terdengar seperti lengkingan menggema di bawah air saat gasing itu hancur. Angin yang menderu keluar dari gasing yang hancur itu mengelilingi Cale.

Kamu memiliki kekuatan pemulihan. Jangan sampai tertangkap seperti aku. Mengerti?

‘Kekuatan pemulihan? Apa dia sedang membicarakan tentang Vitalitas Jantung?’

Cale mengerutkan dahi saat pencuri itu mengucapkan kata terakhirnya.

Bebaslah.

Wuuuuussssss.

Angin berwarna putih mengelilingi tubuh Cale dan bergerak ke atas hingga kepalanya lantas kembali turun. Harusnya angin itu akan bergerak turun sampai kakinya dan berhenti di sana.

‘Hmm?’

Tetapi angin itu malah berkeliaran di sekitar jantungnya.

Bum. Bum. Bum.

Jantung Cale tiba-tiba berdebar kencang.

‘Ugh.’

Jantung Cale berdenyut keras sekali hingga terasa sakit. Cale menepuk-nepuk dada kirinya dengan tangan kanannya ketika gelembung udara keluar dari mulutnya yang terbuka paksa oleh rasa sakit.  

‘Apa yang terjadi?’

‘Ugh.’

Cale merintih tertahan dan membungkukkan badannya. Pada saat itulah, angin itu melintas cepat, sebelum serta merta bergerak turun ke kakinya dan membentuk sebuah gambar di pergelangan kakinya. Cale dapat melihat gambar pusaran air pada celah antara pakaian selam dan sepatu selamnya.

Pusaran air ini juga berwarna perak.

Ketika gambar pusaran air itu selesai terbentuk, Cale akhirnya dapat merasakan debaran jantungnya mereda.

‘Apakah Vitalitas Jantung juga memperkuat Suara Angin?’

Dia penasaran, tapi tidak punya waktu untuk memikirkannya.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Bip, bip-

Alarm itu sekali lagi berbunyi untuk memberitahunya bahwa tidak banyak waktu tersisa.

Akan tetapi, dia masih punya cukup waktu.

Cale mengaktifkan Suara Angin dan embusan angin mulai berputar-putar di kakinya.

Cale menggerakkan kakinya ke depan dengan ringan.

Wuuuusssss!

Tubuh Cale serta merta menerobos air laut. Meskipun pusaran air yang besar di depan pulau tengah sudah lenyap, pusaran air yang lain masih ada. Tetapi, Cale melewatinya dengan mudah tanpa ada kendala.

‘Pusaran air yang lain akan menghilang dalam waktu seminggu.’

Akan tetapi, Cale berencana mempertahankan pusaran-pusaran air itu selama sekitar satu tahun. Pusaran-pusaran air itu mengenali Suara Angin, simbol dari pemilik mereka, dan memberi jalan kepada Cale.

Tujuannya adalah Tebing Angin.

Cale memelesat cepat ke arah tebing itu dan menendang tanah sebelum dia menjadi terlalu dekat ke tebing. Akibatnya, tubuhnya meluncur ke atas.

 Wuuusssssss-

Semilir angin laut menyambut Cale saat dia muncul di permukaan air. Cale segera melepas masker selamnya dan melemparnya ke samping.

Bip-

Alarm berbunyi menandakan waktu lima menit telah habis.

Cale memandang desa di kejauhan dan melihat cukup banyak cahaya mulai dinyalakan.

“Aku harus bergegas.”

Hans mungkin tidak akan datang membangunkannya karena dia mengatakan untuk tidak mengganggunya kecuali untuk urusan yang sangat mendesak, tapi akan lebih baik jika dia bisa kembali secepatnya.

Cale berenang menuju Tebing Angin dan memperhatikan batu besar dan kecil di bawah tebing itu. Batu-batu ini adalah alasan mengapa siapa saja yang tewas karena jatuh dari tebing berakhir dengan bekas cedera parah di tubuhnya.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Cale memutar pandangannya untuk mencari batu yang menyerupai kepala singa. Batu itu mudah ditemukan karena itu adalah batu terbesar di area itu.

Cale lalu mulai tersenyum setelah melihat gua kecil di belakang batu besar itu.

‘Ketemu.’

Toonka menemukan sesuatu yang berharga di gua ini setelah mendapatkan Suara Angin. Itu adalah sesuatu yang tidak berguna bagi Toonka, tetapi itu adalah ‘bahan’ yang akan Cale manfaatkan di masa depan.

Jika bahan ini dikombinasikan dengan bahan yang akan Lock dapatkan untuk Cale di masa depan, Ratu Hutan Rimba tidak punya pilihan selain membuat kesepakatan dengan Cale.

‘Sang ratu ingin menyelamatkan hutan rimba.’

Cale berenang dengan hati-hati melewati batu-batu besar dan memasuki gua. Pintu masuk gua gelap karena bulan telah tenggelam, tapi itu bukanlah masalah. Cale memasuki gua itu dan dengan cepat melompat keluar dari air.

Dia kemudian mendongak ke langit di luar.

‘Hampir waktunya dia sampai.’

Naga Hitam segera berbicara, seolah-olah dia dapat membaca pikiran Cale. Tetapi, Naga Hitam justru berbicara di dalam kepala Cale.

-Manusia lemah, kamu tidak terluka.

Hanya ada satu alasan mengapa Naga Hitam berbicara di dalam kepala Cale. Cale mulai merinding. Dia memutar kepalanya dengan perlahan ke arah bagian dalam gua.

Naga Hitam hanya berbicara ke dalam kepala Cale ketika ada seseorang tidak dikenal di sekitar mereka.

-Ada seorang makhluk hidup di dalam gua ini. Meskipun dia hampir mati, untungnya, itu bukan mayat yang kamu takuti.

Sreeeetttt. Sreeeetttttttt.

Cale dapat mendengar sesuatu bergerak terseret-seret di dalam gua dan mulai merenungkan pilihannya.

‘Lompat kembali ke dalam air? Atau minta si naga untuk membawaku pulang saat ini juga?’

Sreeeetttt. Sreeeetttttttt. Sreettt.

Tapi suara seretan itu terdengar semakin mendesak dan makhluk hidup itu menampakkan dirinya sebelum Cale memutuskan pilihannya. Cale meletakkan satu kakinya kembali ke dalam air.

Makhluk hidup yang menampakkan dirinya mulai berbicara dengan suara yang bergetar.

“T, tolong selamatkan aku.”

Ah. Sebuah helaan napas keluar dari mulut Cale. Dari diri makhluk hidup itu tercium aroma garam. Itu adalah aroma laut.

‘Tidak mungkin.’

“Ada sesuatu yang harus kulakukan. Aku, tidak boleh, m, mati di sini!”

Makhluk yang terlihat seperti manusia, dengan menyeret kakinya yang terluka parah, menghampiri Cale.

Ada cairan hijau pada luka goresan di kakinya yang membuat makhluk itu terus-menerus memuntahkan darah. Tidak salah lagi itu pasti perbuatan seekor duyung.

“T, tolong-.”

Dia adalah seekor paus.

Manusia elok dengan rambut berantakan ini yang merangkak mendekati Cale dengan kedua tangannya, adalah seekor paus.

-Manusia lemah, apa kamu kena flu? Wajahmu pucat.

Naga Hitam berbicara di dalam benak Cale, tapi Cale tidak dapat mendengarnya. Cale merasa dia seolah-olah sedang melihat adegan dari sebuah film horor.

Seorang anggota Suku Paus yang terluka, hampir mati, menampakkan dirinya di hadapan Cale.

[Baca Trash of the Count's Family Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

 ***

 Diterjemahkan dari https://eatapplepies.com/


<<<

Chapter 51                   

>>>             

Chapter 53 

===

Daftar Isi