Thursday, August 26, 2021

Remarried Empress (#241) / The Second Marriage



Chapter 241: Aku Mencintaimu. Aku Mencintaimu. Aku Mencintaimu (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Keesokan harinya.

Saat aku berjalan cepat melewati koridor, aku melihat semua jenis kereta kuda melaju di sepanjang jalan putih.

Para tamu kehormatan yang datang ke pesta pernikahan pulang satu per satu.

Orang tuaku akan datang setelah semua orang pulang. Mereka tidak ingin berinteraksi dengan Rashta atau Sovieshu.

Setelah melihat kereta-kereta itu pergi, aku terus berjalan dengan cepat.

Aku ingin pergi ke tempat yang tenang untuk menenangkan pikiranku yang bermasalah. Apa yang terjadi sejak kemarin?!

Namun, ketika aku lewat di dekat istana terpisah, aku melihat rambut hitam yang familier.

Aku berhenti mendadak seolah-olah sebuah tangan keluar dari tanah dan meraih pergelangan kakiku.

Itu adalah Sovieshu.

Dia berdiri di dekat istana terpisah tempat aku tinggal untuk waktu yang lama. Apakah dia pikir aku masih tinggal di sana? Atau…?

Pada saat itu, Sovieshu menoleh ke arahku. Saat mata kami bertemu, dia langsung menghampiriku.

Dia mengenakan setelan yang lebih nyaman dibandingkan dengan yang dia kenakan di pesta pernikahan.

Yah ... Rashta sedang hamil, jadi mereka tidak akan tinggal lebih lama lagi.

Tidak tercium bau alkohol dari dirinya. Sepertinya dia tidak minum minuman keras hari ini.

Aku menyapa Sovieshu seperti layaknya seorang kaisar lain dari negara asing.

"Yang Mulia, apakah Anda akan pulang hari ini?"

Alih-alih menjawab, ekspresi Sovieshu berubah.

Dari tatapannya, dia sepertinya ingin mengatakan banyak hal, tetapi dia tetap diam. Sedangkan aku sendiri, tidak ada yang ingin kukatakan, jadi aku juga tidak berbicara.

Setelah terdiam seperti ini selama beberapa saat, aku akhirnya berkata,

"Tidak ada yang bisa dikatakan, jadi saya akan pergi."

Di masa lalu aku selalu berusaha tersenyum ketika aku berada di samping Sovieshu di depan pandangan orang lain. Kaisar dan permaisuri harus terlihat akur saat bersama.

Sama halnya ketika Sovieshu membawa Rashta. Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa aku tidak memiliki harga diri, tetapi aku tetap tersenyum di samping Sovieshu.

Demikian halnya, sekarang aku tidak bisa terus diam di depan Sovieshu karena orang lain mungkin bisa salah memahami situasinya.

Meskipun aku tidak akan menolak kaisar dari kerajaan yang kuat tanpa alasan, aku juga tidak ingin membuat suasana sedih dan tidak menyenangkan dengan mantan suamiku.

Namun, Sovieshu memanggilku dengan suara lirih.

"Navier."

Dia mungkin hendak mengatakan sesuatu, kalau tidak dia tidak akan memanggilku.

Aku berhenti dan menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi.

'..Baiklah, jika dia punya sesuatu untuk dikatakan, silakan ...'

Untungnya, salah satu kelebihanku adalah menunjukkan ekspresi yang dingin, tenang, dan acuh tak acuh.

Setelah lama ragu, Sovieshu akhirnya mengajukan pertanyaan.

“Navier. Setiap orang… membuat kesalahan, kan?”

Apa maksudnya mengatakan ini? Apakah dia mencoba mengatakan bahwa dia menceraikanku karena kesalahan?

Menurutku bukan itu yang dia maksud. Aku harap tidak. Bukankah kejam jika dia hampir menghancurkan hidupku karena kesalahan?

“Kesalahanku adalah dengan arogan merencanakan semuanya sendiri. Aku seharusnya memberitahumu. Maaf aku tidak melakukannya.”

"!"

Bergerak sedikit lebih dekat ke arahku, Sovieshu bertanya,

"Apa yang bisa aku lakukan untuk mendapatkanmu kembali?"

Matanya, yang lebih kering dari biasanya, tampak seperti batu permata kasar.

Tapi apa yang harus aku katakan?!

“Meskipun hubungan kita sebagai suami istri benar-benar hancur, kau tetaplah kaisar di negara asalku. Jadi jagalah baik-baik Kekaisaran Timur, seperti yang selalu kau lakukan.”

Aku berbicara dengan suara setenang mungkin.

Bahkan jika dia menceraikanku karena kesalahan, atau lebih buruk lagi, bahkan jika dia menceraikanku karena efek dari ramuan cinta Grand Duke Kapmen, tidak ada jalan untuk kembali sekarang.

Sovieshu tersenyum tak berdaya, seolah dia mengharapkan jawaban ini.

Aku tidak punya saran untuk diberikan kepada Sovieshu. Tidak seperti Rashta, kami telah mempelajari segalanya bersama. Tentu saja, dia tahu sebanyak yang aku tahu. Dia hanya harus berpikir jernih.

Namun, aku bisa tahu dari kata-katanya selanjutnya bahwa dia terguncang.

"Aku mencintaimu."

Aku menatapnya dengan heran, dia sepertinya telah menerima hantaman keras di kepalanya.

"Apa kamu bercanda?!"

Sebuah suara kasar keluar dari diriku tanpa sadar.

Aku tidak bisa menahannya.

Apa dia mencintaiku sekarang?!

Aku bisa mengerti jika dia ingin aku kembali karena dia membutuhkan bantuanku. Pasti melelahkan untuk melakukan semua pekerjaan yang biasa kami bagi.

Tapi dia bilang dia mencintaiku? Kepadaku? Dan tepat setelah merayakan pernikahanku?

Alih-alih mengatakan sesuatu yang lain, Sovieshu mengulanginya,

"Aku mencintaimu."

Aku merasa tercekik.

Aku menatapnya bahkan tidak bisa bernapas sebelum akhirnya bertanya dengan marah,

“Apa gunanya mengatakannya sekarang? Apakah kamu pikir itu akan membuatku kembali ke sisimu ?! ”

"Tidak."

"Lalu?!"

“Agar kau menertawakanku.”

"!"

Aku ingin memberitahumu bahwa mantan suamimu adalah seorang idiot yang dengan arogan meninggalkanmu dan kemudian langsung menyesalinya. Bahwa dia menderita karena terlambat menyadari perasaannya yang sebenarnya. Jadi perceraian itu…. daripada sesuatu yang menyakitkan, akan menjadi sesuatu yang bisa kamu tertawakan.”

Untuk beberapa alasan, aku merasa mataku sedikit hangat, dan sesuatu mengalir di sepanjang pipiku.

Menatapnya, aku mulai mengingat setiap saat ketika aku tinggal di Kekaisaran Timur.

Saat-saat dia meragukanku, rasa sakit yang dia sebabkan padaku dengan memihak Rashta, hari dia meninggalkanku sendirian di depan semua orang untuk mengejar Rashta, pengusiran kakakku, dan akhirnya pada hari dia memintaku untuk bercerai.

Kenangan itu semakin mundur jauh ke masa lalu, hari Rashta tiba, makan malam yang kami santap bersama sebelum dia membawanya, saat dia tersenyum mengatakan bahwa permaisuri terbaik adalah istrinya, hari penobatan, pernikahan kami, dan bahkan hari kami bertunangan…

Aku tidak ingin menangis, tetapi air mata terus mengalir dari mataku.

Aku ingin memukulnya dengan bantal seperti dulu. Aku ingin bertanya kepadanya mengapa dia meninggalkanku.

Kami tidak jatuh cinta secara mendalam, tetapi kami benar-benar berteman. Tidak, aku sebenarnya menyukainya.

Bagaimana dia bisa melakukan ini padaku? Bukankah kita seharusnya bersama selama sisa hidup kita?

Meski sudah terlambat, aku ingin berteriak dan menangis.

Dulu dia adalah suamiku, dan aku adalah istrinya. Bagaimana dia bisa melakukan ini padaku?

Aku tahu wajahku tampak jelek sekali, tapi kali ini mustahil untuk mengatur ekspresiku. Aku bahkan tidak membawa sapu tangan.

Akhirnya, saat aku berdiri di sana dengan air mata mengalir di pipiku, Sovieshu mengangkat tangan.

Tapi bukannya menghapus air mataku, dia malah mengepalkan tangannya.

“Ketika kamu memikirkan tentang kita, ingatlah momen ini. Jangan menderita lagi atas luka yang telah aku sebabkan padamu. Tertawakan saja mantan suamimu yang menyedihkan yang sekarang berusaha menempel padamu.”

***

 [Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 240                

>>>             

Chapter 242

===

Daftar Chapters 


Remarried Empress (#240) / The Second Marriage



Chapter 240: Aku Mencintaimu. Aku Mencintaimu. Aku Mencintaimu (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Kelopak matanya bergetar saat dia melihat ke bawah.

Aku mengepalkan tanganku, menatapnya dan berkata, “Jangan bergerak. Tunggu disini." Kemudian aku pergi ke tempat di mana aku bisa sendirian.

Aku ingin mengatur pikiranku. Namun, aku tidak bisa leluasa berpikir di hadapan Grand Duke Kapmen.

Ketika aku sampai di tempat di mana tidak ada seorang pun, aku menghela napas dan keteganganku menghilang. Lalu, aku menarik napas dalam-dalam sejenak untuk menenangkan diriku.

Aku masih marah karena dia menyuruh Heinley meminum ramuan itu. Heinley sangat menderita karenanya. Bahkan sekarang, dia menatap mataku dengan ekspresi sedih.

Namun, ekspresi Grand Duke Kapmen ketika dia memberitahuku tentang kelemahannya mengingatkanku pada ekspresi Heinley ketika aku mengetahui tentang suku berkepala burung.

Tapi… mengesampingkan ekspresi ketakutannya… kemampuannya benar-benar membuat canggung.

Aku tidak percaya dia bisa membaca pikiran orang.

Kadang-kadang, sangat jarang, aku memikirkan Heinley saat dia di air mancur, atau di tempat tidur mengerang.

Grand Duke Kapmen juga mengetahuinya.

“….”

Setelah merenung sebentar, aku mengatur pikiranku dan kembali menemui Grand Duke Kapmen.

Dia masih berdiri di sana, mencengkeram sesuatu yang tampak seperti liontin kecil.

Begitu aku mendekat, Grand Duke Kapmen segera menyembunyikan apa yang dia pegang dan membuat wajah tanpa ekspresi seolah-olah dia akan menerima apa pun yang aku katakan.

Pada saat itu, aku membuka mulut,

“Apa yang kau lakukan tidak hanya memengaruhiku, tetapi juga Heinley, dan dapat menyebabkan konflik internasional.”

"… Aku tahu."

Kapmen dengan tenang mengakui.

Aku menatapnya dan menyebutkan syarat untuk mencapai kesepakatan.

"Agar perdagangan antara Rwibt dan Kekaisaran Barat menjadi mungkin, kau harus mengizinkan tiga klausa yang menguntungkan kami untuk dimasukkan."

Kapmen mengangkat matanya yang tertunduk untuk menatapku, seolah dia tidak menduga aku akan menyelesaikannya dengan hal ini.

Aku menatap wajahnya dengan santai, mengulanginya dalam pikiranku, 'Aku bersungguh-sungguh, aku bersungguh-sungguh, aku bersungguh-sungguh.'

Aku telah berpikir panjang mengenai apa yang harus kulakukan tentang hal itu.

Haruskah aku membiarkannya menjadi urusan negara, mengakhiri perdagangan, mengirimnya kembali ...?

Namun, jarak antara Rwibt dan Kekaisaran Barat terlalu jauh untuk menjadi urusan negara.

Apalagi, kedua negara berada di benua yang berbeda dengan sedikit interaksi antara satu sama lain.

Hanya beberapa pedagang petualang yang datang dan pergi, dan itu pun jarang.

Jika Rwibt juga berada di Benua Wol, aku dapat mencari seorang mediator, atau meminta negara ini menangani urusan tersebut. Namun, karena Rwibt yang terletak di benua lain, itu tidak mungkin.

Jadi, aku beranggapan akan lebih baik untuk mendapatkan keuntungan yang pasti dari kesepakatan ini.

Tentu saja, aku membutuhkan persetujuan Heinley untuk bagian ini.

“Seberapa menguntungkan klausa itu…?”

Kapmen bertanya dengan mata menyipit.

“Permintaan yang akan diajukan masih masuk akal. Tuntutan yang tidak masuk akal dapat menyebabkan Imona dan Imot menolak untuk berdagang.”

TL/N: Imona dan Imot adalah nama untuk Raja dan Ratu Rwibt.

Grand Duke Kapmen mengangguk.

“Bahkan trik pintarmu bagaikan melodi malaikat… bukan apa-apa.”

Aku menggigit bibir bawahku karena malu dengan omong kosongnya.

Kalau dipikir-pikir, itu aneh. Meskipun Heinley meminum ramuan itu larut malam, dia mengklaim bahwa efeknya hilang saat fajar. Mengapa Grand Duke of Kapmen tetap sama setelah berbulan-bulan?

Mata kami bertemu lagi. Grand Duke Kapmen pasti sudah mendengar pikiranku, tapi dia tidak menjawab.

"Apakah kau tahu alasannya?"

Begitu aku bertanya langsung, dia terpaksa menjawab,

“Itu karena aku mencintaimu. Tidak, ini omong kosong. Itu ramuanku sendiri, jadi sepertinya itu lebih kuat pada diriku.”

"Kenapa tidak sama dengan Rashta?"

Dilihat dari perilaku Rashta, dia juga bereaksi terhadapnya, meskipun hanya sementara.

“Itu karena kamu adalah orang pertama.”

Kapmen menjawab dengan tenang dan menurunkan pandangannya. Mata gelapnya menghilang di bawah bulu mata peraknya.

Aku menatapnya sejenak, tetapi aku tidak memiliki kemampuan untuk membaca pikiran orang. Sewajarnya, aku tidak tahu apakah pernyataan itu benar atau tidak. Bagaimanapun, Grand Duke Kapmen masih mencintaiku….

Aku berhenti berpikir dan berbicara,

“Ada satu hal lagi yang aku ingin kau lakukan.”

Grand Duke Kapmen mengangkat matanya untuk menatapku sekali lagi.

"Apa itu?"

Namun, ekspresinya segera menjadi kaku, seolah-olah dia baru saja membaca pikiranku. Maaf, tapi aku tidak punya rencana untuk berubah pikiran.

Meskipun Grand Duke Kapmen memiliki kemampuan yang menakutkan, itu masih sangat berguna. Dilihat dari perbedaan sikapnya antara pagi ini dan sekarang, dia merasa bersalah atas kerugian besar yang telah dia lakukan kepada kami, setidaknya terhadapku. Jadi dia pasti akan membantuku.

Tidak masalah meskipun dia tahu bahwa aku mencoba memanfaatkan rasa bersalah dan ramuan cintanya untuk mendapatkan keuntungan dari kemampuannya.

Grand Duke Kapmen bungkam, menatapku lama, dan akhirnya menjawab.

"Aku akan melakukannya."

"… Terima kasih."

Setelah itu, kami terdiam.

Sepertinya tidak ada lagi yang bisa dikatakan, jadi aku dengan canggung menunjuk ke belakangku dengan satu jari.

"Aku akan pergi sekarang."

Kemudian, Kapmen memanggilku saat aku berbalik.

"Yang Mulia."

Dia berjalan perlahan ke arahku, dan berkata dengan lemah, seperti orang yang telah kelaparan selama seminggu.

"Aku mencintaimu. Aku sungguh-sungguh."

"!"

Dia terpengaruh efek ramuan lagi, kan?

Saat aku menatapnya dengan heran, dia melanjutkan perlahan.

“Maksudku, suamimu mencintaimu.”

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

* * *

Setelah kembali ke kamarku, aku mondar-mandir sebentar dengan emosi yang campur aduk.

Heinley ... apakah dia benar-benar mencintaiku?

Heinley?

Pikiran pertamaku adalah, 'Kenapa?'

Tentu saja, Heinley sendiri telah memberitahuku bahwa dia mencintaiku.

Aku tidak berpikir Kapmen, yang bisa membaca pikiran orang lain, akan berbohong sekarang karena dia merasa bersalah ...

Namun, aku tidak mengerti mengapa Heinley mencintaiku.

Sejak kapan dia mulai mencintaiku?

Di masa lalu, ada saat-saat ketika aku bertanya-tanya jika itu benar… Apakah dia mencintaiku sejak saat itu?

Atau apakah dia jatuh cinta setelah kami menikah?

Jika tidak… Dia menyukai seluruh malam pengantin kami. Tidak mungkin saat itu, kan?

Heinley bukan playboy sungguhan, tetapi dia pria populer di masyarakat kelas atas.

Aku tidak mengatakan itu buruk. Aku hanya tidak mengerti mengapa dia akan jatuh cinta dengan diriku meskipun bertemu begitu banyak wanita yang menarik.

Aku tidak berusaha merendahkan diri, hanya saja aku bukan orang yang menarik untuk diajak bergaul.

Dalam percakapan, aku cenderung lebih banyak mendengarkan daripada berbicara, dan meskipun aku menyukai lelucon, sangat sedikit orang yang memahami leluconku.

Meskipun aku tidak benci bergaul dengan orang lain, aku lebih suka tinggal di kamar membaca buku dan dokumen.

Kepribadianku sangat membosankan. Selain itu, kepribadian yang tidak menarik ini tidaklah jarang.

Kami berdua masih muda di antara kalangan bangsawan. Tapi kami memiliki selera yang berbeda.

Akan tetapi, apakah Heinley benar-benar mencintai orang yang membosankan sepertiku?

Bahkan mantan suamiku, Sovieshu, meninggalkanku dan melirik wanita lain.

Apakah Heinley benar-benar mencintaiku?

Tiba-tiba, aku mendengar jantungku berdegup kencang.

Aku sangat terkejut sehingga aku tersadar dan menyadari bahwa itu tidak berasal dari jantungku, tetapi dari kamar tidur bersama.

Ketika aku membuka pintu, aku menemukan Heinley berbaring di tempat tidur memeluk bantalku.

Setelah melihatku, Heinley spontan duduk dan membuat alasan,

“Aku tidak mencium baunya. Sama sekali tidak."

Sosoknya yang malu sangat menggemaskan sehingga aku secara impulsif mendekatinya dan memeluk kepalanya.

“Ratuku?”

Setelah beberapa saat, Heinley memanggilku dengan bingung.

"Ratuku ... Posisi ini ... sedikit memalukan."

Aku terus mendekap kepalanya dalam pelukanku, pura-pura tidak tahu.

Aku mencium aroma yang familier, aroma Queenku.

Pria ini mencintaiku.

Aku merasa hatiku bergidik mengetahui kebenaran yang tak terduga.

Tapi rasa takutku bahkan lebih besar. Seolah memegang buket bunga di tepi tebing.

Cinta. Cinta adalah perasaan yang tampak manis dan indah, tetapi benarkah demikian?

Perasaan itu telah membuat Grand Duke Kapmen yang dingin menjadi linglung, membuatnya impulsif, dan juga membuat Sovieshu yang rasional menjadi bodoh dan impulsif.

Dan bagaimana akhirnya? Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan dengan Grand Duke Kapmen karena ramuannya, tetapi lihatlah Sovieshu …

Dia mencintai Rashta cukup untuk menutupi semua kesalahannya. Dia membual seolah-olah itu adalah kisah cinta abad ini, tetapi tidak lama kemudian dia memintaku untuk kembali ke sisinya.

Dia mengusirku untuk menjadikan Rashta sebagai Permaisuri. Namun sekarang dia menginginkanku kembali sebagai Permaisuri.

Itulah cinta. Itu saja.

Jika Heinley mencintaiku, jadi mungkinkah dia menikahiku bukan karena kebutuhan, tetapi karena cinta?

Berapa lama cinta akan bertahan? Dan apa yang akan terjadi ketika dia berhenti mencintaiku. Itu yang aku takutkan.

Saat tenggelam dalam pikiranku, Heinley bergumam dengan suara yang nyaris tak terdengar.

"Aku mencintaimu."

“…”

“Kamu tidak harus menjawab sekarang. Bagaimanapun kita sudah menikah, jadi aku akan berada di sisimu selamanya menunggu jawabanmu.”

Heinley menjatuhkan bantal yang dipegangnya, lalu melingkarkan tangannya di pinggangku dan memejamkan matanya.

Untuk sesaat kata-kata itu menghilang dari dunia kami.

***

 [Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

***

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 239                

>>>             

Chapter 241

===

Daftar Chapters 


Wednesday, August 25, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#729)



Chapter 729: Apa Kamu Waras? (5)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

CJG menatap penjara batu yang dibuat KRS dengan wajah tanpa emosi. Kekuatan kuno api berkata dengan marah jika CJG punya mata, dia akan mengenali Super Rock, dan bahkan jika CJG tidak mengenali Super Rock, dia akan mengenali kekuatan Super Rock. Kekuatan kuno api berkata dengan marah dan kecewa bahwa CJG bukanlah tipe orang yang menggunakan orang lain sebagai umpan. Tapi Cale percaya pada {CJG yang dia lihat} saat ini.

CJG menendang PSJ yang lalu menabrak penjara batu. Dia mengerang dan terengah-engah, dan CJG menghampiri JYR. KRS merasakan déjà vu yang tidak diketahui melihat tindakan CJG (Dia berpikir bahwa CJG akan melakukan sesuatu kepada JYR juga) dan mencoba memanggil sunbae-nya, tetapi CJG mengabaikannya. CJG menusuk tangan kanan JYR, dan darah mengalir.

Super Rock menghela napas dan KRS menelan ludah. Wajah CJG berlumuran darah PSJ dan JYR saat dia berbicara terus terang tanpa emosi bahwa JYR tidak akan pernah bisa memegang pedang lagi. Dia melihat KRS dan mengatakan bahwa KRS tidak terluka. Pada saat itu, Cale mengerti bahwa CJG benar-benar gila dan jauh lebih dingin dari yang dia kira.

KRS telah memblokir gerakan JYR dengan penjara batu, tetapi CJG menilai itu tidak cukup dan menusuk tangan JYR agar dia tidak bisa menyerang. CJG mengatakan bahwa jika JYR tidak ingin kehilangan tangan kirinya, dia harus berbicara. Cale berpikir bahwa CJG adalah seorang profesional dalam hal ini dan sepertinya dia telah melakukan ini lebih dari satu atau dua kali. Mata CJG dan KRS bertemu, dan CJG mengatakan bahwa KRS bahkan tidak terkejut

CJG memandang KRS seolah-olah menyelidikinya, tetapi segera menoleh ke JYR yang mencoba menghentikan pendarahan di tangannya. CJG bertanya kepada JYR di mana kepala keluarga mereka, dan Cale menyadari bahwa para pemburu adalah klan keluarga dan bukan organisasi. JYR tidak berbicara, tapi PJS tertawa terbahak-bahak. Dia bertanya kepada CJG mengapa dia mencari kepala keluarga mereka dan apakah CJG akan membunuh kepala keluarga mereka.

Suaranya dipenuhi dengan keriangan seolah-olah dia telah melupakan rasa sakitnya. Dia menyebut CJG sebagai sekadar pengembara dan 'pecundang terpilih' (maksudnya seseorang yang kalah atau dikalahkan), dan berani-beraninya dia ingin membunuh kepala keluarga mereka ketika CJG bahkan bukan orang yang percaya (pada dewa, saya pikir). Dia mempertanyakan apakah dia benar-benar bisa melakukannya. JYR menyuruhnya diam dan menatap KRS dengan patuh.

Dia mengatakan kepada KRS bahwa mereka akan menceritakan segalanya sebagai ganti nyawa mereka. Dia mengatakan bahwa Nelan Barrow, tidak, CJG tidak pandai berbicara karena dia langsung membunuh pemburu ketika dia melihat mereka. Jadi dia meminta KRS agar mereka berbicara dulu. Cale menyetujui bagian tentang CJG yang tidak pandai berbicara dengan pemburu karena dia tidak menerima kompromi.

Tapi KRS mengatakan bahwa sunbae-nya tidak akan menyelamatkan mereka hanya karena dia meminta CJG untuk menyelamatkan mereka. CJG menatap KRS yang tersenyum dan melanjutkan bahwa dia juga hampir mati. Jika itu KRS yang biasa, dia akan meninggal karena kecelakaan mobil atau menderita luka serius. JYR terdiam dan bertingkah menyedihkan saat dia memeriksa kondisi PJS. KRS menatapnya dan tertawa. Dia mengatakan bahwa tangan JYR telah berhenti berdarah, dan bertanya apa yang dia lakukan.

Pada saat itu, mata JYR berubah menjadi ungu dan CJG menoleh ke JYR. Tapi JYR bergerak lebih cepat lalu memecahkan penjara batu dan melangkah mundur sambil meraih PJS dengan tangan kirinya. KRS melihat lendir berwarna ungu dan lengket menutupi luka JYR di tangan kanannya. CJG mencoba menebas mereka, tetapi para pemburu berhasil menghindarinya. KRS menggunakan petirnya tetapi lendir ungu JYR berceceran seperti cat ke udara dan melahap petir KRS.

KRS memperhatikan kekuatan aneh itu sebelum mendengar kutukan CJG dan menatap JYR dengan dingin. Dengan setiap langkah yang diambil CJG, udara di sekitar mereka semakin berat. Udara di sekitar mereka seperti herbivora yang menahan napas ketika seekor harimau muncul. (Singkatnya, CJG menggunakan kekuatan kuno aura dominasi) KRS terkejut ketika mendengar PJS berteriak agar membunuhnya. Wajahnya penuh kegilaan karena dia tidak bisa berhenti menertawakan CJG yang mendekat.

CJG mengatakan bahwa dia gila dan mengangkat pedangnya. KRS tanpa sadar menggunakan kekuatan kuno perisai miliknya. JYR mengerutkan kening dan berkata dia minta maaf sebelum tangan kanannya menusuk dada PSJ dan mengambil jantungnya. PSJ tertawa bahagia lantas menutup matanya dan meninggal. Pada saat yang sama, JYR mengatakan bahwa dia akan mengambil 'karmanya'. Sebuah portal merah muncul di belakang JYR, dan CJG mengerutkan kening dan menggunakan pedangnya.

Dia tidak menggunakan aura apa pun, tapi pedang itu seperti menembakkan gelombang udara yang menuju ke arah JYR. Tapi JYR berkata sampai jumpa lagi lalu dia menghilang di portal merah sambil membawa PSJ. Gelombang udara meledak, tetapi para pemburu sudah terlanjur pergi. Setelah itu, CJG gemetar dan berbalik ke KRS. Dia mengatakan bahwa KRS menggunakan tombak batu, tetapi berhenti ketika dia melihat tatapan KRS yang dingin dan penuh selidik.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Dia teringat kekuatan kuno yang digunakan KRS yang berasal dari rekan-rekannya saat itu. Dia tampak linglung ketika dia mengingat orang-orang yang dia rindukan, tetapi menundukkan kepalanya dan melihat darah di tangannya. Dia segera mengangkat kepalanya dan kembali ke ekspresi tanpa emosinya, dan KRS dengan acuh tak acuh mengatakan bahwa dia tidak terlalu ahli dalam hal itu (dalam menggunakan kekuatan kuno-nya, saya pikir. Bagian ini sebenarnya membingungkan.).

CJG menghindari tatapannya dan menuju ke tempat di mana para pemburu menghilang. Tapi Super Rock berkata dengan pujian pahit bahwa Cale menggunakannya dengan baik. Cale tidak memiliki perasaan khusus terhadap CJG yang mencoba memanfaatkannya sebagai umpan maupun JYR dan PSJ yang mencoba memburunya. Dia tidak merasakan apa pun melihat para pemburu yang melarikan diri karena dia tahu kalau dia berada di dalam ilusi.

Cale tidak cukup muda untuk menjadi emosional dalam situasi ini karena dia saat ini tidak benar-benar berusia 17 tahun. Dia berpikir bahwa dia harus menyelesaikan ini dengan cepat saat dia menyelesaikan kerangka dasar untuk rencana ‘Balasan terhadap Pemburu'-nya. Rencana ini mencakup info tentang bagaimana pemburu menargetkan mangsanya, bagaimana mereka bersembunyi, bertarung, dan melarikan diri di saat krisis. Dia berencana untuk menggunakan ini untuk melindungi orang-orangnya ketika mereka melawan pemburu di kehidupan nyata.

KRS bertanya kepada CJG apakah dia punya pertanyaan untuknya, dan CJG tidak bereaksi. KRS bertanya apakah dia mengenal pemilik kekuatan kuno api dan perisai, tetapi masih tidak ada reaksi. Tapi ketika dia menyebut Super Rock, bahu CJG bergetar, dan dia melihat KRS yang memiliki fisik yang lemah dan darah yang mengering di bibirnya. KRS menatap CJG seolah sedang melihat mangsa.

KRS mendesak CJG untuk menceritakan semua yang diketahui CJG. Petir berwarna merah dan emas menyebar di sekitar KRS. Petir itu tenang dan bergejolak seolah-olah sedang memproyeksikan perasaan kekuatan kuno api. KRS mengatakan bahwa mereka harus berbicara dengan tenang, dan memberikan senyum paling lembut yang dia tunjukkan kepada siapa pun yang meninggalkannya dalam situasi berbahaya. Tetapi Cale berpikir bahwa dia masihlah paman CH dan leluhur CJS.

Cale berpikir setelah percakapannya dengan CJG, dia akan melihat wajah LSH sebelum pergi. Untuk menancapkan belati di jantungnya dan benar-benar menangani WS, dia harus mencapai ujung kuil lebih cepat dari rekan-rekannya.

***

Cage bertanya-tanya dengan suara keras mengapa semua orang berhenti di warna ungu, dan Alberu menggigit bibirnya tanpa menjawab. Bola menunjukkan empat bagian berwarna ungu dengan satu bagian kuning. Alberu ingat bahwa ungu adalah penghinaan.

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

*** 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 728           

>>>            

Chapter 730

===

Daftar Spoiler