Chapter 240: Aku Mencintaimu. Aku Mencintaimu.
Aku Mencintaimu (1)
Penerjemah:
Shira Ulwiya
Kelopak matanya bergetar saat dia melihat ke
bawah.
Aku mengepalkan tanganku, menatapnya dan
berkata, “Jangan bergerak. Tunggu disini." Kemudian aku pergi ke tempat
di mana aku bisa sendirian.
Aku ingin mengatur pikiranku. Namun, aku tidak bisa leluasa berpikir
di hadapan Grand Duke Kapmen.
Ketika aku sampai di
tempat di mana tidak ada seorang pun, aku menghela napas dan keteganganku menghilang. Lalu, aku menarik napas
dalam-dalam sejenak untuk menenangkan diriku.
Aku masih marah karena dia menyuruh Heinley
meminum ramuan itu. Heinley sangat menderita karenanya. Bahkan sekarang, dia
menatap mataku dengan ekspresi sedih.
Namun, ekspresi Grand Duke Kapmen ketika dia
memberitahuku tentang kelemahannya mengingatkanku pada ekspresi Heinley
ketika aku mengetahui tentang suku berkepala burung.
Tapi… mengesampingkan ekspresi ketakutannya…
kemampuannya benar-benar membuat
canggung.
Aku tidak percaya dia bisa membaca pikiran
orang.
Kadang-kadang, sangat jarang, aku memikirkan
Heinley saat dia di air mancur, atau di tempat tidur mengerang.
Grand Duke Kapmen juga mengetahuinya.
“….”
Setelah merenung sebentar, aku mengatur
pikiranku dan kembali menemui Grand Duke Kapmen.
Dia masih berdiri di sana, mencengkeram
sesuatu yang tampak seperti liontin kecil.
Begitu aku mendekat, Grand Duke
Kapmen segera menyembunyikan apa yang dia pegang dan membuat wajah tanpa
ekspresi seolah-olah dia akan menerima apa pun yang aku katakan.
Pada saat itu, aku membuka mulut,
“Apa yang kau lakukan tidak hanya
memengaruhiku, tetapi juga Heinley, dan dapat menyebabkan konflik internasional.”
"… Aku tahu."
Kapmen dengan tenang mengakui.
Aku menatapnya dan menyebutkan syarat untuk mencapai kesepakatan.
"Agar perdagangan antara Rwibt dan
Kekaisaran Barat menjadi mungkin, kau harus mengizinkan tiga klausa yang menguntungkan
kami untuk dimasukkan."
Kapmen mengangkat matanya yang tertunduk untuk
menatapku, seolah dia tidak menduga aku akan menyelesaikannya dengan hal ini.
Aku menatap wajahnya dengan santai, mengulanginya dalam
pikiranku, 'Aku bersungguh-sungguh, aku bersungguh-sungguh, aku bersungguh-sungguh.'
Aku telah berpikir panjang mengenai apa yang harus kulakukan tentang hal itu.
Haruskah aku membiarkannya menjadi
urusan negara, mengakhiri perdagangan, mengirimnya kembali ...?
Namun, jarak antara Rwibt dan Kekaisaran Barat
terlalu jauh untuk menjadi urusan negara.
Apalagi, kedua negara berada di benua yang
berbeda dengan sedikit interaksi antara satu sama lain.
Hanya beberapa pedagang petualang yang datang
dan pergi, dan itu pun jarang.
Jika Rwibt juga berada di Benua Wol, aku dapat mencari seorang mediator, atau meminta negara ini menangani urusan tersebut.
Namun, karena Rwibt yang terletak di benua lain, itu tidak mungkin.
Jadi, aku beranggapan akan lebih
baik untuk mendapatkan keuntungan yang pasti dari kesepakatan ini.
Tentu saja, aku membutuhkan
persetujuan Heinley untuk bagian ini.
“Seberapa menguntungkan klausa itu…?”
Kapmen bertanya dengan mata menyipit.
“Permintaan yang akan diajukan masih masuk akal. Tuntutan yang tidak masuk akal dapat menyebabkan Imona dan Imot
menolak untuk berdagang.”
TL/N: Imona dan Imot adalah nama untuk Raja
dan Ratu Rwibt.
Grand Duke Kapmen mengangguk.
“Bahkan trik pintarmu bagaikan melodi malaikat… bukan apa-apa.”
Aku menggigit bibir bawahku karena malu dengan
omong kosongnya.
Kalau dipikir-pikir, itu aneh. Meskipun
Heinley meminum ramuan itu larut malam, dia mengklaim bahwa efeknya hilang saat
fajar. Mengapa Grand Duke of Kapmen tetap sama setelah berbulan-bulan?
Mata kami bertemu lagi. Grand Duke Kapmen
pasti sudah mendengar pikiranku, tapi dia tidak menjawab.
"Apakah kau tahu alasannya?"
Begitu aku bertanya
langsung, dia terpaksa menjawab,
“Itu karena aku mencintaimu. Tidak, ini omong
kosong. Itu ramuanku sendiri, jadi sepertinya itu lebih kuat pada diriku.”
"Kenapa tidak sama dengan Rashta?"
Dilihat dari perilaku Rashta, dia juga
bereaksi terhadapnya, meskipun hanya sementara.
“Itu karena kamu adalah orang pertama.”
Kapmen menjawab dengan tenang dan menurunkan
pandangannya. Mata gelapnya menghilang di bawah bulu mata peraknya.
Aku menatapnya sejenak, tetapi aku tidak memiliki kemampuan untuk membaca pikiran
orang. Sewajarnya, aku tidak tahu apakah pernyataan itu benar atau tidak. Bagaimanapun, Grand
Duke Kapmen masih mencintaiku….
Aku berhenti berpikir dan berbicara,
“Ada satu hal lagi yang aku ingin kau
lakukan.”
Grand Duke Kapmen mengangkat matanya untuk
menatapku sekali lagi.
"Apa itu?"
Namun, ekspresinya segera menjadi kaku,
seolah-olah dia baru saja membaca pikiranku. Maaf, tapi aku tidak punya
rencana untuk berubah pikiran.
Meskipun Grand Duke Kapmen memiliki kemampuan
yang menakutkan, itu masih sangat berguna. Dilihat dari perbedaan sikapnya antara pagi
ini dan sekarang, dia merasa bersalah atas kerugian besar yang telah dia
lakukan kepada kami, setidaknya terhadapku. Jadi dia pasti akan membantuku.
Tidak masalah meskipun dia tahu bahwa
aku mencoba memanfaatkan rasa bersalah dan ramuan cintanya untuk mendapatkan
keuntungan dari kemampuannya.
Grand Duke Kapmen bungkam, menatapku lama,
dan akhirnya menjawab.
"Aku akan melakukannya."
"… Terima kasih."
Setelah itu, kami terdiam.
Sepertinya tidak ada lagi yang bisa dikatakan,
jadi aku dengan canggung menunjuk ke belakangku dengan satu jari.
"Aku akan pergi
sekarang."
Kemudian, Kapmen memanggilku saat aku
berbalik.
"Yang Mulia."
Dia berjalan perlahan ke arahku, dan berkata
dengan lemah, seperti orang yang telah kelaparan selama seminggu.
"Aku mencintaimu. Aku sungguh-sungguh."
"!"
Dia terpengaruh efek ramuan lagi, kan?
Saat aku menatapnya dengan heran, dia
melanjutkan perlahan.
“Maksudku, suamimu mencintaimu.”
[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
* * *
Setelah kembali ke kamarku, aku mondar-mandir
sebentar dengan emosi yang campur aduk.
Heinley ... apakah dia benar-benar
mencintaiku?
Heinley?
Pikiran pertamaku adalah, 'Kenapa?'
Tentu saja, Heinley sendiri telah
memberitahuku bahwa dia mencintaiku.
Aku tidak berpikir Kapmen, yang bisa membaca pikiran orang lain, akan
berbohong sekarang karena dia merasa bersalah ...
Namun, aku tidak mengerti mengapa
Heinley mencintaiku.
Sejak kapan dia mulai mencintaiku?
Di masa lalu, ada saat-saat ketika aku
bertanya-tanya jika itu
benar… Apakah dia mencintaiku sejak saat itu?
Atau apakah dia jatuh cinta setelah kami
menikah?
Jika tidak… Dia menyukai seluruh malam pengantin kami.
Tidak mungkin saat itu, kan?
Heinley bukan playboy sungguhan,
tetapi dia pria populer di masyarakat kelas atas.
Aku tidak
mengatakan itu buruk. Aku hanya tidak mengerti
mengapa dia akan jatuh cinta dengan diriku meskipun bertemu begitu banyak wanita yang
menarik.
Aku tidak berusaha merendahkan diri, hanya saja aku bukan orang yang menarik untuk diajak bergaul.
Dalam percakapan, aku cenderung lebih banyak
mendengarkan daripada berbicara, dan meskipun aku menyukai lelucon,
sangat sedikit orang yang memahami leluconku.
Meskipun aku tidak benci bergaul
dengan orang lain, aku lebih suka tinggal di kamar membaca buku dan dokumen.
Kepribadianku sangat membosankan. Selain itu, kepribadian
yang tidak menarik ini tidaklah jarang.
Kami berdua masih muda di antara kalangan
bangsawan. Tapi kami memiliki selera yang berbeda.
Akan tetapi, apakah Heinley benar-benar mencintai orang yang membosankan sepertiku?
Bahkan mantan suamiku, Sovieshu, meninggalkanku dan melirik wanita
lain.
Apakah Heinley benar-benar mencintaiku?
Tiba-tiba, aku mendengar jantungku berdegup kencang.
Aku sangat terkejut sehingga aku tersadar dan menyadari bahwa itu tidak berasal dari jantungku,
tetapi dari kamar tidur bersama.
Ketika aku membuka pintu, aku menemukan
Heinley berbaring di tempat tidur memeluk bantalku.
Setelah melihatku, Heinley spontan duduk
dan membuat alasan,
“Aku tidak mencium baunya. Sama sekali
tidak."
Sosoknya yang malu sangat menggemaskan
sehingga aku secara impulsif mendekatinya dan memeluk kepalanya.
“Ratuku?”
Setelah beberapa saat, Heinley memanggilku
dengan bingung.
"Ratuku ... Posisi ini ... sedikit
memalukan."
Aku terus mendekap kepalanya dalam pelukanku, pura-pura tidak tahu.
Aku mencium aroma yang familier, aroma Queenku.
Pria ini mencintaiku.
Aku merasa hatiku bergidik mengetahui kebenaran yang tak terduga.
Tapi rasa takutku bahkan lebih besar. Seolah memegang
buket bunga di tepi tebing.
Cinta. Cinta adalah perasaan yang tampak manis
dan indah, tetapi benarkah demikian?
Perasaan itu telah membuat Grand Duke Kapmen
yang dingin menjadi linglung, membuatnya impulsif, dan juga membuat Sovieshu yang rasional menjadi
bodoh dan impulsif.
Dan bagaimana akhirnya? Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan dengan Grand Duke Kapmen
karena ramuannya, tetapi lihatlah Sovieshu …
Dia mencintai Rashta cukup untuk menutupi
semua kesalahannya. Dia membual seolah-olah itu adalah kisah cinta abad ini,
tetapi tidak lama kemudian dia memintaku untuk kembali ke sisinya.
Dia mengusirku untuk menjadikan Rashta sebagai
Permaisuri. Namun sekarang dia menginginkanku kembali sebagai Permaisuri.
Itulah cinta. Itu saja.
Jika Heinley mencintaiku, jadi mungkinkah dia menikahiku bukan karena kebutuhan, tetapi karena cinta?
Berapa lama cinta akan bertahan? Dan apa yang
akan terjadi ketika dia berhenti mencintaiku. Itu yang aku takutkan.
Saat tenggelam dalam pikiranku, Heinley
bergumam dengan suara yang nyaris tak terdengar.
"Aku mencintaimu."
“…”
“Kamu tidak harus menjawab sekarang.
Bagaimanapun kita sudah menikah, jadi aku akan berada di sisimu selamanya
menunggu jawabanmu.”
Heinley menjatuhkan bantal yang dipegangnya,
lalu melingkarkan tangannya di pinggangku dan memejamkan matanya.
Untuk sesaat kata-kata itu menghilang dari
dunia kami.
***
[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di
https://shiraulwiya.blogspot.com/]
***
Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/
<<<
>>>
===
Love
ReplyDelete