Saturday, December 18, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#770)




Chapter 770: Lahirnya Seorang Pahlawan? (4)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Orang-orang di dalam bisa mendengar suara anak-anak yang mengatakan kalau semua orang baik-baik saja kecuali Eruhaben. Pintu terbuka dan Sheritt masuk lantas menutup pintu. Dia mendekati Eruhaben sambil memegang guci itu, berkata dengan suara tenang kalau dia harus hidup dan merawat Raon dan anak-anak lainnya. Cale melihat penyesalan di mata Eruhaben. Sheritt melanjutkan kalau ada anak-anak serigala dan Lock juga. Jadi Eruhaben harus mengurus mereka sendiri.

Sheritt kemudian mengucapkan satu kata terakhir, 'Tolong.' Eruhaben berdiri. Rambut emasnya kini telah berubah menjadi abu-abu kusam. Cale melihat retakan dari ujung jari Eruhaben. Kabarnya ketika seekor naga mati pada waktunya, tubuh mereka akan kembali ke alam. Apakah waktu itu sekarang telah tiba bagi Eruhaben? Tetapi Eruhaben mengatakan kalau dia masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan di tahun-tahun berikutnya.

Dia tersenyum lembut, tapi itu senyum licik. Matanya sepertinya telah membuat keputusan. Dia perlahan mengangkat guci itu dan mengambil napas dalam-dalam. Cale melihat sekeliling dan semua orang tampak gugup juga. Eruhaben mengatakan kalau guci itu penuh dengan air. Dia kemudian membawa guci itu ke bibirnya tanpa ragu-ragu. Cale kemudian terkejut ketika melihat Eruhaben meminum airnya tanpa ragu-ragu. Sheritt bertanya kepada Cale mengapa, dan Cale menjawab kalau Eruhaben telah melupakan sesuatu.

Bud pernah memberi tahu mereka kalau guci itu akan terisi tergantung seberapa besar keinginan seseorang untuk hidup. Tetapi jika mereka minum terlalu banyak, mereka mungkin akan merasa mual dan sakit. Tapi Eruhaben tidak hanya berusaha menyembuhkan lukanya. Dia mencoba untuk memperpanjang hidupnya. Guci itu jelas akan pecah hari ini. Dan bahkan jika Eruhaben sakit akibat guci, itu tidak akan terasa 'sedikit sakit.' Cale berpikir kalau Eruhaben ingat ini, tetapi dari cara Eruhaben meminum airnya, sepertinya dia telah melupakannya.

Cale bertanya-tanya apakah ini baik-baik saja, tetapi Sheritt bersorak, berkata agar terus minum lebih banyak. Mila dan Rosalyn juga bersorak. Tapi Cale bertanya-tanya mengapa dia merasa cemas sementara bagian belakang kepalanya semakin dingin. Air terus-menerus mengalir keluar dari guci itu. Tiba-tiba, retakan muncul di guci. Mila dengan gembira mengatakan kalau warna di rambutnya akan kembali. Rambut abu-abu kusam itu berangsur-angsur menghilang dan mulai bersinar lagi.

Pada saat itu, Cale bertanya-tanya apakah Eruhaben tidak merasa sakit. Ekspresinya hampir menjadi cerah, tapi Eruhaben tiba-tiba gemetar saat gucinya retak lagi. Rosalyn dan Mila yang terkejut mencoba menyangga Eruhaben, tetapi Cale lebih cepat. Cale dengan tenang mengatakan kalau Eruhaben tidak boleh berhenti. Dia meraih dagu Eruhaben dengan satu tangan, dan guci dengan tangan lainnya.

Cale berkata, “Ketika kamu mengerang, tutuplah mulut dan berhenti minum. Jadi bernapaslah melalui hidung. Kalaupun berhenti sebentar, minumlah sampai habis walaupun sudah kenyang. Jangan berhenti bahkan jika kamu merasa sakit.” Jari-jari Eruhaben yang memegang guci gemetar. Cale bertanya kepada Eruhaben apakah dia ingat kata-kata Bud Illis. Eruhaben menutup matanya dan seluruh tubuhnya bergetar. Dia berkeringat di sekujur tubuhnya, tetapi tidak bisa berhenti sekarang. Eruhaben terus meminum airnya.

Dia menyadari betapa dia sangat ingin hidup. Guci itu terus pecah saat Eruhaben terus meminum airnya. Tubuhnya dipenuhi dengan vitalitas. Cale dengan tenang mengatakan kalau Eruhaben harus melihat Raon tumbuh dewasa. Eruhaben menjawab dengan tidak berhenti minum. Rosalyn memandang Cale. Dia mengkhawatirkan Eruhaben yang gemetar, tetapi merasa lega ketika dia melihat Cale yang sangat tenang. Mila kemudian mengatakan kalau guci itu mulai pecah.

Cale melepaskan tangannya yang memegang guci, dan setengah dari guci itu jatuh ke lantai. Pada saat yang sama, Eruhaben jatuh ke belakang. Mila segera menangkap Eruhaben dan membaringkannya di tempat tidur. Dia terbatuk dan Cale memegang Eruhaben dan memanggil naga itu dengan terkejut. Darah mengalir dari mulut sang naga. Cale tahu kalau efek sampingnya sekadar membuatmu merasa mual, tetapi tidak cukup sampai berdarah.

Darah merah gelap terus mengalir keluar dari mulut Eruhaben. Ini adalah pertama kalinya Cale melihat pendarahan seperti itu di antara rekan-rekannya. Saat dia menjadi khawatir, Kekuatan kuno angin mengatakan kalau Mila telah memperbaiki guci itu dengan baik. Debu emas beterbangan di sekitar Eruhaben saat penampilannya berangsur-angsur berubah. Kekuatan kuno angin berkata kalau naga itu sedang memulihkan diri. Kulit Eruhaben menjadi berkilau dan rambut emasnya berkilauan seolah-olah debu bintang ditaburkan di rambut sutranya.

Cale menghela napas dan menatap Mila yang tersenyum cerah dan berkata kalau Eruhaben telah dipulihkan. Eruhaben berhenti memuntahkan darah dan perlahan membuka matanya. Cale bertatapan dengan Eruhaben yang mengatakan kalau dia akan hidup terlalu lama. Eruhaben dengan canggung tersenyum dan berkata kalau dia pasti ingin berumur panjang. Dia kemudian menghindari tatapan Cale.

Pintu tiba-tiba terbuka, dan anak-anak masuk. Mereka terkejut melihat darah pada Eruhaben. Mereka mengatakan kalau kakek harus hidup lama dan sehat. Eruhaben dengan canggung tersenyum pada anak-anak dan berdehem. Cale tersenyum dan bertanya mengapa anak-anak tiba-tiba masuk. On mengawasi mereka dan biasanya tidak mengizinkannya.

Raon berkata kalau dia mendapat panggilan dari Tasha. Raja sepertinya sekarang telah memasuki kamar Cale. Cale terkejut dan bertanya-tanya apakah sesuatu yang mendesak telah terjadi. Raon menambahkan kalau dia tidak dapat berkomunikasi dengan Ron dan CH saat ini, jadi hanya Tasha yang dapat menghubungi mereka. Cale segera berdiri dan begitu juga Rosalyn. Dia bertemu mata dengannya, dan Rosalyn memulai mantra teleportasi. Fakta kalau Tasha menyampaikan berita itu kepada Raon berarti sesuatu. Kalau Alberu-lah yang bergerak menghadapi raja.

***

CH dan Ron menundukkan kepala mereka di depan raja. Ron menjelaskan kalau Cale tidak dapat menemuinya sekarang. Pelayan di belakang raja bingung apa yang harus dia lakukan dengan situasi ini. Ada pengawal dan pelayan lain yang memenuhi lorong selain pelayan dan kesatria yang mengawal raja. Pelayan itu bertanya kepada raja apakah mereka harus kembali besok.

Dia mengatakan kalau bahkan jika raja 'peduli' pada komandan, dia tidak boleh menemui seseorang yang sedang pingsan. Ron menebak kalau pelayan itu telah menyampaikan apa yang dia katakan kepada raja. Namun, raja sendiri masih datang ke sini. Tidak ada yang bisa menghentikan raja karena dia adalah raja kerajaan ini. Pelayan ingin menghentikan raja karena itu tidak baik untuk citra sang raja.

Ron berpikir kalau ini adalah perilaku yang tidak biasa bagi sang raja, tetapi dia tutup mulut dan hanya bertanya-tanya apa yang sedang direncanakan sang raja. Sebuah pintu kemudian terbuka dan Ron mengira orang yang bisa menghentikan raja telah muncul. Dia adalah Alberu yang terlihat pucat dan sedang duduk di kursi roda sambil terbungkus selimut tebal.

Alberu mengatakan kalau dia telah menyiapkan teh yang disukai 'ayahnya'. Raja Zed tidak terlalu menikmati teh, dan hanya sedikit yang tahu tentang ini. Alberu adalah salah satu dari orang-orang itu. Jadi raja diam-diam menatap Alberu dan berkata, “Oke. Aku suka teh." Raja menoleh ke Alberu dan dengan acuh tak acuh mengatakan kalau dia ceroboh dan seharusnya melihat putranya terlebih dahulu.

Zed menunjuk ke kesatria di belakang Alberu, mengatakan kalau dia akan mendorong kursi roda itu sendiri. Zed mengambil kursi roda dan perlahan mendorongnya menuju kamar tidur Alberu. Zed bertanya apakah itu tidak apa-apa, dan Alberu menjawab, "Terima kasih, Yang Mulia." Alberu sekarang memanggil Zed sebagai 'Yang Mulia' alih-alih 'ayahanda'. (Orang Korea memiliki kata khusus untuk ayah yang hanya digunakan oleh seorang pangeran untuk memanggil raja mereka sebagai ayah. Alberu tadinya menggunakan kata itu, tetapi kemudian beralih ke 'Yang Mulia'.) Zed mendorong kursi roda tanpa mengatakan apa-apa.

Keduanya memasuki kamar tidur Alberu, dan Zed berbicara lebih dulu dengan suara tanpa emosi, "Apakah kamu terganggu oleh lelaki tua yang berdiam diri di belakang ini?" Alberu menatap lurus ke arahnya dan dengan acuh tak acuh menjawab, “Apa yang harus aku khawatirkan? Tidak ada yang membuatku takut.” Alberu mengangkat kepalanya dan raja menundukkan kepalanya. Keduanya saling menatap.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 769      

>>>            

Chapter 771

===

Daftar Spoiler 


[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#769)




Chapter 769: Lahirnya Seorang Pahlawan? (3)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Cale mengenakan jubah yang diberikan Ron di atas piyamanya. Dia menyuruh CH dan Ron untuk tinggal di sini dan terus berpura-pura kalau Cale dalam kondisi kritis. Ron dengan patuh mengikuti tetapi dia tampak mengkhawatirkan Eruhaben. Rosalyn segera membuat lingkaran teleportasi dan Cale menginjaknya. Cale memberi tahu keduanya kalau Eruhaben akan baik-baik saja lantas menghilang.

Ron mendecakkan lidahnya ketika dia menyadari kalau CH kembali ke dirinya yang biasa setelah Cale pergi. Mereka mendengar suara seseorang mengetuk pintu, dan CH menuju ke pintu. Ketika CH membuka pintu sedikit, dia melihat pelayan eksklusif Raja Zed Crossman. Pelayan itu mencoba mengintip ke dalam, tetapi Ron menghalangi pandangannya dan melangkah keluar ruangan lantas menutup pintu. Pelayan itu terlihat menyesal lalu berbicara.

Dia memberi tahu Ron kalau raja sedang mencari Cale. Ron melirik ke lorong karena dia tahu kalau tidak ada yang diizinkan memasuki tempat itu kecuali mereka memiliki izin. Pelayan itu tampaknya telah diizinkan, jadi Ron menundukkan kepalanya dan meminta maaf, mengatakan kalau tuan mudanya tidak dalam kondisi untuk berbicara dengan raja. Pelayan itu menegang dan bertanya dengan hati-hati apakah itu separah itu.

Ron berbisik kepada pelayan itu dan berkata kalau tuan mudanya tidak bisa keluar. Tentu saja, Cale tidak bisa keluar karena dia sudah meninggalkan tempat itu. Ron juga mengatakan kalau sulit untuk berbicara dengan Cale saat ini. Itu juga benar karena Ron tidak dapat berkomunikasi dengan Cale tanpa perangkat komunikasi video.

Tapi pelayan itu salah paham dan menghela napas. Dia pikir Ron tidak berbohong. Dia tahu kalau Ron bukanlah pelayan biasa, tetapi tidak yakin siapa sebenarnya Ron. Dia memberi tahu Ron kalau dia akan memberi tahu raja apa yang dikatakan Ron, dan Ron meminta maaf lagi. Pelayan itu menolak permintaan maafnya, mengatakan kalau dia berharap komandan akan segera sembuh. Dia mungkin seorang pelayan yang memusatkan semua perhatiannya pada info, kekuasaan, dan politik, tetapi dia juga memiliki perasaan dan hati nurani.

Pelayan itu pergi dan Ron kembali ke kamar tidur. CH keluar dari pintu untuk menjaga kamar, tetapi mendengar Ron membuka jendela dan berkata kepada CH kalau dia akan memeriksa pelayan itu. Ron pergi dan CH tersenyum dan menutup pintu. CH berdoa sebentar agar Eruhaben segera sembuh. Dia menunggu kembalinya Cale dan membuat resolusi pada dirinya sendiri untuk menjadi lebih kuat.

***

Anak-anak menyapa Cale dengan sebuah pelukan, dan Cale sedikit tersandung lantas mendorong mereka menjauh dan menuju ke tempat tidur. Cale memberi isyarat kepada On yang mengangguk dan membawa anak-anak keluar dari kamar. Eruhaben menyapanya dengan suara lemah, dan Cale menjawab kalau kondisinya (Cale) tidak terlalu serius. Eruhaben tertawa mendengar jawaban blak-blakan itu. Dia tampak lemah, tetapi matanya jernih.

Mila yang duduk di samping tempat tidur mengatakan kalau Eruhaben sedang sekarat. Eruhaben mengoreksinya, mengatakan kalau itu karena usia tua. Tetapi Rosalyn mengangkat suaranya dan mengatakan kalau itu karena dia mengeluarkan kekuatan berlebihan dan bukan karena usia tua. Rambut pirang Eruhaben yang tadinya bersinar indah sekarang telah kehilangan kilaunya dan menjadi kusam. Dari ujung rambutnya, warna emas cemerlang itu perlahan memudar. Rosalyn menggigit bibirnya dan memandang Cale dan Mila.

Rosalyn mengambil guci kecil di meja samping tempat tidur. Tadinya guci itu penuh retakan, tapi sekarang retakannya sudah hilang semua. Mila bertanya pada Cale apa yang harus mereka lakukan. Dia mengatakan kalau dia telah menggunakan atributnya untuk menghilangkan retakan di guci itu, tetapi karena item tersebut memiliki penggunaan yang terbatas, memperbaikinya tidak akan meningkatkan penggunaannya. Cale menyuruh Eruhaben untuk meminumnya, tetapi Eruhaben malah memejamkan matanya.

Cale duduk di sebelah Mila dan menjelaskan tentang penggunaan guci itu. Guci itu akan terisi air, dan ketinggian airnya akan sama dengan berapa lama si peminum ingin hidup. Waktu itu Eruhaben minum sedikit karena dia berpikir kalau satu tahun sudah cukup bagi mereka untuk membunuh WS. Itulah mengapa Eruhaben mengatakan kalau bahkan jika dia memegang guci itu, airnya tidak akan bertambah lagi.

Eruhaben memberi tahu Cale di masa lalu kalau dia ingin menyimpan guci itu jika ada yang terluka. Tapi sekarang, Cale menyuruhnya membuka matanya. Eruhaben menutup matanya, tetapi membukanya ketika dia mendengar Cale menyuruh Rosalyn untuk memegang guci itu. Rosalyn memegangnya, dan Cale menyuruh Eruhaben untuk melihatnya. Eruhaben membuka matanya dan melihat Rosalyn yang berwajah pucat tersenyum padanya. Guci di tangannya tidak terisi air.

Cale kemudian memanggil Mila, dan dia mengambil guci itu dari Rosalyn. Guci itu juga tidak terisi air. Cale bertanya pada Eruhaben apakah dia ingin melihatnya lagi. Dia mengatakan kalau orang lain akan sama saja. Bahkan jika mereka memegang guci itu, guci itu tidak akan terisi dengan air. Eruhaben tahu alasannya. Dia tahu kalau semua orang ingin agar dia menjadi orang yang menggunakannya dan bukan mereka.

Cale mengingat apa yang dia katakan kepada Eruhaben saat itu. Kalau akan tiba hari ketika dia akan menawarkan guci itu kepada Eruhaben lagi. Guci itu akan terisi dengan air saat itu. Cale sekarang meletakkan guci itu di tangan Eruhaben. Cale yakin kalau setelah bertarung dengan WS, jika Eruhaben memiliki seseorang yang berharga di sisinya dan kalau dia ingin bersama mereka, dia akan ingin hidup lebih lama.

Cale bertanya kepada Eruhaben apakah dia benar, dan Eruhaben menjawab kalau dia (Eruhaben) tidak tahu malu. Guci di tangannya penuh dengan air. Cale berkata apa salahnya tidak tahu malu? Jika dia ingin hidup lebih lama, maka dia harus hidup. Kekuatan kuno perisai menimpali dan mengatakan kalau Cale mungkin berumur panjang juga. Cale mengabaikannya dan tersenyum pada Eruhaben yang tampaknya diliputi oleh emosinya.

Cale mengatakan kalau jika dia bekerja keras, dia harus mendapatkan bonus sebanyak itu. Eruhaben tersenyum dan Cale menyuruhnya meminumnya. Tapi Eruhaben berhenti dan menatap Cale ketika dia mendengar Cale berkata, "Jika kamu tidak meminumnya, aku akan dengan paksa membuka mulutmu dan menuangkan semuanya." Eruhaben terkejut ketika dia melihat tatapan Cale. Cale mengulangi kalau dia akan melakukannya. Cale terlihat sangat serius sehingga Eruhaben merinding ketika tatapan Cale mengingatkannya pada Clopeh Sekka.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 768      

>>>            

Chapter 770

===

Daftar Spoiler 


Thursday, December 16, 2021

Remarried Empress (#281) / The Second Marriage



 

Chapter 281: Yang Mana (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

"Aku senang mendengar kakakku berhasil mengatasi bandit Seribu Abadi."

Aku memercayainya, tetapi aku lega mendengar dari mulut Heinley bahwa semuanya berjalan dengan baik.

Aku tersenyum begitu saja setelah ketegangan dalam diriku menghilang. Heinley segera melanjutkan, mengatakan itu bukan akhirnya.

Ketika Heinley naik takhta dia telah menciptakan posisi kesatria kehormatan, dan dia ingin memberikan posisi itu pada kakakku.

“Tidakkah menurutmu akan ada orang yang tidak menyukainya?”

Tentu saja aku setuju, tetapi pada saat yang sama itu membuatku khawatir. Namun, Heinley berkomentar tentang seberapa banyak negara lain telah menderita akibat bandit Seribu Abadi, memuji saudaraku atas kontribusinya yang sangat besar dalam mencegah Kekaisaran Barat terlibat dalam konflik semacam itu.

Meskipun itu benar, aku merasa malu mendengarnya darinya, jadi aku mengangguk pelan.

Setelah mengobrol lama, Heinley berseru, "Ah!" seolah-olah dia telah mengingat sesuatu dan pergi ke kamarnya setelah memintaku untuk menunggu sebentar.

Tak lama kemudian, Heinley muncul dengan botol minuman keras hijau besar.

"Apa itu?"

“Ini hadiah dari Grand Duke Kapmen sebagai permintaan maaf atas apa yang terjadi sebelumnya.”

Grand Duke Kapmen?

Heinley duduk di kursi di meja dan menunjukkan sebotol minuman keras.

"Ini adalah minuman keras yang sangat berharga yang diminum oleh Keluarga Kerajaan Rwibt."

Seperti yang dia katakan, label pada botol minuman itu ditulis dalam bahasa Rwibt, dan di atasnya juga merupakan simbol yang mewakili keluarga kerajaan.

Membantu menyelesaikan kasus Christa, serta kasus hantu, dan memberi Heinley hadiah terpisah…. Grand Duke Kapmen tampaknya terus berusaha untuk menebus kesalahannya hari itu.

"Mari kita minum bersama, Ratuku."

"Sekarang?"

Heinley membawa dua gelas dan meletakkannya di atas meja, melepas gabus dan menuangkan minuman keras.

Botolnya berwarna hijau, tetapi cairan di dalamnya berwarna keemasan dan berkilau.

"Cairannya cantik."

"Ya, benar."

Ketika aku mengangkat gelas dan menyesapnya, rasanya sangat manis. Rasa yang begitu manis dan halus sehingga tidak terasa seperti minuman keras.

"Sangat lezat."

"Ya."

Heinley sepertinya sangat menyukainya sehingga dia meminum semua minuman keras di gelasnya dengan cepat.

Tanpa keju atau sandwich, kami minum terus-menerus.

Saat kami menjadi lebih nyaman, kami jadi lebih sering tertawa.

Heinley terlihat lebih manis dari biasanya, dan cahaya di kamarku tampak lebih terang. Lantai dan langit-langitnya berputar.

Tertawa bahagia, aku menyandarkan kepalaku di bahu Heinley, yang segera meraih pinggangku dan menarikku ke arahnya.

Aku spontan menciumnya, dan aku bisa mencium aroma manis di mulutnya.

Dan…

“?”

Ketika aku sadar kembali, aku berbaring di tempat tidur. Ada bantal di tanganku, yang setengah robek.

Apa yang terjadi?

Saat aku melemparkan bantal ke samping dengan bingung, bulu-bulu putih dari dalam bantal terbang keluar.

Ini adalah ... kamar tidur bersama. Aku berada di ranjang batu manna.

Sepertinya aku datang langsung ke kamar tidur bersama, setelah mabuk, karena aku masih mengenakan gaun yang sama.

Omong-omong, Heinley? Di mana Heinley?

Apakah dia bangun lebih dulu dan pergi untuk menyiapkan sarapan?

Saat aku menguap, mengingat apa yang dia lakukan setiap pagi, aku melihat sesuatu berwarna keemasan di antara seprai.

Queen?

Itu adalah tubuh bagian belakang Queen.

Heinley menjadi Queen karena minuman keras?

Lucunya!

Aku tersenyum dan segera meraih Queen dengan kedua tangan.

Setelah mengangkatnya, aku meletakkannya di pangkuanku…

“Heinley!”

***

Dalam beberapa hari terakhir, desas-desus mengerikan telah beredar di ibukota Kekaisaran Timur.

Tentang seorang pelayan yang telah dijatuhi hukuman mati setelah memukul permaisuri dengan kursi.

Orang-orang bertanya-tanya apakah pelayan itu gila.

"" Dia berani mengayunkan kursi ke permaisuri! Bagaimana bisa ada orang gila seperti itu di dunia ini?”

“Tidak ada yang mau.”

"Dia tidak punya akal sehat."

“Kabarnya dia adalah putri seorang tahanan yang dijatuhi hukuman mati, dia tidak dapat menemukan pekerjaan karena ayahnya, jadi Permaisuri mempekerjakannya agar dia dapat bertahan hidup. Dia sangat tidak tahu berterima kasih, kan?”

Ketika orang-orang mendengar desas-desus itu, mereka mulai berbisik dengan jijik.

Tapi kemudian, sebuah surat kabar yang agak terkenal menerbitkan artikel yang sangat bertentangan dengan pendapat orang-orang.

[Tidak ada pelayan Permaisuri Rashta yang lama berada di sisinya. Tidak ada yang mengundurkan diri atas kehendak bebas mereka sendiri. Ini telah terjadi dari hari-harinya sebagai selir hingga hari ini, dan para pelayan telah dihukum dan diusir karena berbagai alasan, seperti pil aborsi, penipuan, penyerangan, dll ... Sedangkan mantan Permaisuri Navier, yang sekarang Permaisuri Kekaisaran Barat, hanya ada dua wanita yang mengundurkan diri dari pekerjaan pelayan mereka, tetapi alasannya adalah yang satu akan menikah dan yang lainnya hamil. Mereka tidak dikeluarkan setelah dihukum. Bahkan pelayan yang mengundurkan diri karena kehamilannya kemudian kembali lagi. Jadi mengapa masalah seperti itu muncul dengan Permaisuri Rashta? Apakah dia diserang karena menjadi orang biasa? Namun, semua pelayan adalah orang biasa. Jika dia merasa tidak nyaman karena menjadi orang biasa, itu tidak akan terjadi dengan para pelayan. Pada titik ini, saya benar-benar bertanya-tanya apakah masalah ini berkaitan dengan kepribadian Permaisuri Rashta, yang bahkan bawahannya sendiri tidak tahan kepadanya.].

Rashta senang membaca koran rakyat jelata, di mana artikel yang memujinya sering diterbitkan.

Karena itu, dia bisa langsung membaca artikel ini. Begitu Rashta membacanya, dia ketakutan dan pergi mengunjungi Sovieshu.

"Yang Mulia, lihat ini."

Sovieshu menerima koran dari tangan Rashta.

Dia kemudian dengan cepat membaca artikel itu dan berkata sambil menghela napas,

“Sepertinya jurnalis itu marah.”

“Apa maksudmu dengan jurnalis itu?”

“Lihat nama jurnalisnya. Bukankah dia saudara dari pelayan yang kamu kirim ke penjara?”

"Ah! Tidak mungkin, itu jurnalis yang muncul di aula audiensi.”

“Ya, itu dia.”

Rashta bergidik ketika dia mengingat jurnalis rakyat jelata yang memohon padanya untuk menemukan saudara perempuannya.

"Tidak mungkin, apakah dia melakukan ini karena dia pikir saudara perempuannya menghilang karena Rashta?"

Kemudian dia bergerak lebih dekat ke Sovieshu dan memohon padanya.

“Yang Mulia. Tolong hentikan orang itu menulis artikel seperti ini. Citra Rashta mungkin terpengaruh.”

Namun, Sovieshu menggelengkan kepalanya dan berkata dengan berat,

“Sepertinya dia sangat kesal. Kamu tidak pernah tahu bagaimana dia akan bereaksi jika terpojok, jadi lebih baik biarkan saja dia.”

"Membiarkannya? Apa kamu serius?"

“Itu adalah rumor yang akan hilang dengan sendirinya jika tidak ada yang terjadi untuk memperkuatnya di masa mendatang.”

Sovieshu menunjuk artikel itu dan menjelaskan,

“Ini adalah argumen berlebihan yang sesuai dengan situasi, tanpa bukti nyata. Argumen seperti itu hampir tidak berkelanjutan. Ini seperti sarang lebah. Yang terbaik adalah membiarkannya untuk saat ini.”

"… Tidak apa-apa."

Bagi Rashta, kata-kata Sovieshu terdengar cukup masuk akal. Namun, dia tidak lagi sepenuhnya memercayai Sovieshu.

Di masa lalu, dia akan memercayainya tanpa ragu-ragu, tetapi sekarang dia merasa sulit untuk melakukannya.

Sama seperti ketika dia membuat Navier tersisih begitu dia muncul, Rashta berpikir kalau mungkin penampilan Evely telah menyebabkan dia kehilangan minat padanya.

Akhirnya, Rashta pergi menemui Duke Elgy untuk menanyakan hal ini kepadanya.

Dan sekitar dua puluh menit kemudian.

Sovieshu tertawa terbahak-bahak ketika mendengar kalau Rashta pergi menemui Duke Elgy.

Itu adalah tawa yang sedih.

"Apa yang akan Anda lakukan?"

Ketika kesatria itu bertanya, Sovieshu melambaikan tangannya.

"Tidak ada. Biarkan saja.”

Kesehatan bayinya yang penting, bukan reputasi Rashta.

"Dia bisa punya hobi apa pun yang dia inginkan jika itu membuatnya merasa nyaman."

***

Sementara itu.

William, bertemu kembali dengan keluarganya di Liberty Mansion setelah sekian lama.

William berbicara dengan penuh semangat tentang segala macam hal, dan juga menyebutkan 'tugas yang diberikan oleh permaisuri' beberapa hari yang lalu.

William mengatakannya dengan santai, tetapi ekspresi Duke Liberty berubah serius ketika dia mendengar ini,

“Ada apa, ayah?”

William bertanya dengan prihatin. Apa aku mengatakan sesuatu yang salah? Atau apa dia kesal karena aku melakukan tugas yang diberikan kepadaku oleh permaisuri?

Namun, kata-kata yang diucapkan Duke Liberty selanjutnya benar-benar berbeda dari yang diharapkan William.

"Jika kamu punya kesempatan lain di masa mendatang, beri perhatian lebih dan lakukan dengan benar."

"Hah?"

"Jika kamu bertemu permaisuri lagi, perhatikan tindakanmu dan pastikan untuk mendapatkan kepercayaannya."

"Apa?"

Ketika William menatapnya dengan bingung, kakak laki-lakinya berkata dengan nada, 'Apa kamu tidak paham?'

"Ayah ingin kamu menjadi bagian dari faksi Permaisuri."

William terkejut dan bertanya, "Apa kau serius?"

Dia tahu bahwa ayah dan saudara laki-lakinya tidak mendukung permaisuri. Tapi tiba-tiba, mereka ingin dia menjadi faksi permaisuri?

“Aku tidak berpikir ujian aneh yang dilakukan Permaisuri kepada kalian berdua adalah untuk membantumu. Itu mungkin untuk membantu Mullaney.”

"Aku dengar kalau Mullaney juga tidak memiliki kontak dengan Permaisuri."

"Bagaimanapun, hasilnya yang penting."

Tersenyum lebar, Duke Liberty membelai rambut William.

“Jika kamu menonjol di atas Mullaney, kamu akan mendapatkan kepercayaan Permaisuri. Dia adalah orang yang pragmatis.”

"Ah…"

"Lakukan apa pun untuk menjadi bagian dari faksi Permaisuri."

"Kalau begitu aku akan mengambil jalur yang berlawanan dari ayah dan saudara laki-lakiku, kan?"

Ketika William berbicara dengan sedih, Duke Liberty tertawa terbahak-bahak.

"Tidak. Jika kita melakukan ini, keluarga kita tidak akan terpengaruh bahkan jika salah satu dari kedua belah pihak runtuh.”

Senyum lebar di wajahnya menghilang begitu William pergi.

Duke Liberty menoleh ke putra sulungnya dengan tatapan serius,

“Kapal kita memiliki terlalu banyak lubang di dalamnya. Aku akan mencoba untuk memperbaikinya, tetapi kalau begini kita akan tenggelam. Jadi kamu harus membantu adikmu. Dia bisa menjadi harapan terakhir untuk menyelamatkan keluarga kita.”

"Bukankah lebih baik memihak permaisuri sekaligus?"

“Bahkan jika kita mendukung permaisuri sekarang, dia tidak akan pernah benar-benar memercayai kita. Jika kita tidak bisa mendekat, kita tidak perlu mengibaskan ekor kita terlebih dahulu.”

Begitu Duke Liberty mengatakan sudut pandangnya, dia mengeluarkan sebuah amplop dari saku dadanya dan menyerahkannya kepada putra sulungnya.

"Lihat ini."

"Apa itu?"

"Ini adalah surat yang ditinggalkan Christa sebelum dia pergi."

Putra sulungnya membuka amplop itu dengan terkejut.

Surat itu berisi apa yang Christa dengar dari Rashta.

[Menurut wanita itu, penyebab pasti perceraian Permaisuri Navier bukanlah dirinya sendiri, tetapi ketidaksuburan Permaisuri. Aku tutup mulut karena aku menyesali apa yang mungkin terjadi jika fakta ini diketahui dunia, tetapi sekarang setelah semuanya sampai pada titik ini, aku bertanya-tanya apa gunanya tutup mulut.]

Putra sulungnya memandang Duke Liberty dengan ekspresi kaku.

“Ayah, ini…”

“Pertama kita perlu memeriksa apakah itu benar. Kita perlu menangani masalah ini dengan sangat hati-hati.”

"Ya."

"Kirim seseorang ke Permaisuri Rashta untuk memastikannya."

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 280            

>>>             

Chapter 282

===

Daftar Chapters