Saturday, December 18, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#770)




Chapter 770: Lahirnya Seorang Pahlawan? (4)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Orang-orang di dalam bisa mendengar suara anak-anak yang mengatakan kalau semua orang baik-baik saja kecuali Eruhaben. Pintu terbuka dan Sheritt masuk lantas menutup pintu. Dia mendekati Eruhaben sambil memegang guci itu, berkata dengan suara tenang kalau dia harus hidup dan merawat Raon dan anak-anak lainnya. Cale melihat penyesalan di mata Eruhaben. Sheritt melanjutkan kalau ada anak-anak serigala dan Lock juga. Jadi Eruhaben harus mengurus mereka sendiri.

Sheritt kemudian mengucapkan satu kata terakhir, 'Tolong.' Eruhaben berdiri. Rambut emasnya kini telah berubah menjadi abu-abu kusam. Cale melihat retakan dari ujung jari Eruhaben. Kabarnya ketika seekor naga mati pada waktunya, tubuh mereka akan kembali ke alam. Apakah waktu itu sekarang telah tiba bagi Eruhaben? Tetapi Eruhaben mengatakan kalau dia masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan di tahun-tahun berikutnya.

Dia tersenyum lembut, tapi itu senyum licik. Matanya sepertinya telah membuat keputusan. Dia perlahan mengangkat guci itu dan mengambil napas dalam-dalam. Cale melihat sekeliling dan semua orang tampak gugup juga. Eruhaben mengatakan kalau guci itu penuh dengan air. Dia kemudian membawa guci itu ke bibirnya tanpa ragu-ragu. Cale kemudian terkejut ketika melihat Eruhaben meminum airnya tanpa ragu-ragu. Sheritt bertanya kepada Cale mengapa, dan Cale menjawab kalau Eruhaben telah melupakan sesuatu.

Bud pernah memberi tahu mereka kalau guci itu akan terisi tergantung seberapa besar keinginan seseorang untuk hidup. Tetapi jika mereka minum terlalu banyak, mereka mungkin akan merasa mual dan sakit. Tapi Eruhaben tidak hanya berusaha menyembuhkan lukanya. Dia mencoba untuk memperpanjang hidupnya. Guci itu jelas akan pecah hari ini. Dan bahkan jika Eruhaben sakit akibat guci, itu tidak akan terasa 'sedikit sakit.' Cale berpikir kalau Eruhaben ingat ini, tetapi dari cara Eruhaben meminum airnya, sepertinya dia telah melupakannya.

Cale bertanya-tanya apakah ini baik-baik saja, tetapi Sheritt bersorak, berkata agar terus minum lebih banyak. Mila dan Rosalyn juga bersorak. Tapi Cale bertanya-tanya mengapa dia merasa cemas sementara bagian belakang kepalanya semakin dingin. Air terus-menerus mengalir keluar dari guci itu. Tiba-tiba, retakan muncul di guci. Mila dengan gembira mengatakan kalau warna di rambutnya akan kembali. Rambut abu-abu kusam itu berangsur-angsur menghilang dan mulai bersinar lagi.

Pada saat itu, Cale bertanya-tanya apakah Eruhaben tidak merasa sakit. Ekspresinya hampir menjadi cerah, tapi Eruhaben tiba-tiba gemetar saat gucinya retak lagi. Rosalyn dan Mila yang terkejut mencoba menyangga Eruhaben, tetapi Cale lebih cepat. Cale dengan tenang mengatakan kalau Eruhaben tidak boleh berhenti. Dia meraih dagu Eruhaben dengan satu tangan, dan guci dengan tangan lainnya.

Cale berkata, “Ketika kamu mengerang, tutuplah mulut dan berhenti minum. Jadi bernapaslah melalui hidung. Kalaupun berhenti sebentar, minumlah sampai habis walaupun sudah kenyang. Jangan berhenti bahkan jika kamu merasa sakit.” Jari-jari Eruhaben yang memegang guci gemetar. Cale bertanya kepada Eruhaben apakah dia ingat kata-kata Bud Illis. Eruhaben menutup matanya dan seluruh tubuhnya bergetar. Dia berkeringat di sekujur tubuhnya, tetapi tidak bisa berhenti sekarang. Eruhaben terus meminum airnya.

Dia menyadari betapa dia sangat ingin hidup. Guci itu terus pecah saat Eruhaben terus meminum airnya. Tubuhnya dipenuhi dengan vitalitas. Cale dengan tenang mengatakan kalau Eruhaben harus melihat Raon tumbuh dewasa. Eruhaben menjawab dengan tidak berhenti minum. Rosalyn memandang Cale. Dia mengkhawatirkan Eruhaben yang gemetar, tetapi merasa lega ketika dia melihat Cale yang sangat tenang. Mila kemudian mengatakan kalau guci itu mulai pecah.

Cale melepaskan tangannya yang memegang guci, dan setengah dari guci itu jatuh ke lantai. Pada saat yang sama, Eruhaben jatuh ke belakang. Mila segera menangkap Eruhaben dan membaringkannya di tempat tidur. Dia terbatuk dan Cale memegang Eruhaben dan memanggil naga itu dengan terkejut. Darah mengalir dari mulut sang naga. Cale tahu kalau efek sampingnya sekadar membuatmu merasa mual, tetapi tidak cukup sampai berdarah.

Darah merah gelap terus mengalir keluar dari mulut Eruhaben. Ini adalah pertama kalinya Cale melihat pendarahan seperti itu di antara rekan-rekannya. Saat dia menjadi khawatir, Kekuatan kuno angin mengatakan kalau Mila telah memperbaiki guci itu dengan baik. Debu emas beterbangan di sekitar Eruhaben saat penampilannya berangsur-angsur berubah. Kekuatan kuno angin berkata kalau naga itu sedang memulihkan diri. Kulit Eruhaben menjadi berkilau dan rambut emasnya berkilauan seolah-olah debu bintang ditaburkan di rambut sutranya.

Cale menghela napas dan menatap Mila yang tersenyum cerah dan berkata kalau Eruhaben telah dipulihkan. Eruhaben berhenti memuntahkan darah dan perlahan membuka matanya. Cale bertatapan dengan Eruhaben yang mengatakan kalau dia akan hidup terlalu lama. Eruhaben dengan canggung tersenyum dan berkata kalau dia pasti ingin berumur panjang. Dia kemudian menghindari tatapan Cale.

Pintu tiba-tiba terbuka, dan anak-anak masuk. Mereka terkejut melihat darah pada Eruhaben. Mereka mengatakan kalau kakek harus hidup lama dan sehat. Eruhaben dengan canggung tersenyum pada anak-anak dan berdehem. Cale tersenyum dan bertanya mengapa anak-anak tiba-tiba masuk. On mengawasi mereka dan biasanya tidak mengizinkannya.

Raon berkata kalau dia mendapat panggilan dari Tasha. Raja sepertinya sekarang telah memasuki kamar Cale. Cale terkejut dan bertanya-tanya apakah sesuatu yang mendesak telah terjadi. Raon menambahkan kalau dia tidak dapat berkomunikasi dengan Ron dan CH saat ini, jadi hanya Tasha yang dapat menghubungi mereka. Cale segera berdiri dan begitu juga Rosalyn. Dia bertemu mata dengannya, dan Rosalyn memulai mantra teleportasi. Fakta kalau Tasha menyampaikan berita itu kepada Raon berarti sesuatu. Kalau Alberu-lah yang bergerak menghadapi raja.

***

CH dan Ron menundukkan kepala mereka di depan raja. Ron menjelaskan kalau Cale tidak dapat menemuinya sekarang. Pelayan di belakang raja bingung apa yang harus dia lakukan dengan situasi ini. Ada pengawal dan pelayan lain yang memenuhi lorong selain pelayan dan kesatria yang mengawal raja. Pelayan itu bertanya kepada raja apakah mereka harus kembali besok.

Dia mengatakan kalau bahkan jika raja 'peduli' pada komandan, dia tidak boleh menemui seseorang yang sedang pingsan. Ron menebak kalau pelayan itu telah menyampaikan apa yang dia katakan kepada raja. Namun, raja sendiri masih datang ke sini. Tidak ada yang bisa menghentikan raja karena dia adalah raja kerajaan ini. Pelayan ingin menghentikan raja karena itu tidak baik untuk citra sang raja.

Ron berpikir kalau ini adalah perilaku yang tidak biasa bagi sang raja, tetapi dia tutup mulut dan hanya bertanya-tanya apa yang sedang direncanakan sang raja. Sebuah pintu kemudian terbuka dan Ron mengira orang yang bisa menghentikan raja telah muncul. Dia adalah Alberu yang terlihat pucat dan sedang duduk di kursi roda sambil terbungkus selimut tebal.

Alberu mengatakan kalau dia telah menyiapkan teh yang disukai 'ayahnya'. Raja Zed tidak terlalu menikmati teh, dan hanya sedikit yang tahu tentang ini. Alberu adalah salah satu dari orang-orang itu. Jadi raja diam-diam menatap Alberu dan berkata, “Oke. Aku suka teh." Raja menoleh ke Alberu dan dengan acuh tak acuh mengatakan kalau dia ceroboh dan seharusnya melihat putranya terlebih dahulu.

Zed menunjuk ke kesatria di belakang Alberu, mengatakan kalau dia akan mendorong kursi roda itu sendiri. Zed mengambil kursi roda dan perlahan mendorongnya menuju kamar tidur Alberu. Zed bertanya apakah itu tidak apa-apa, dan Alberu menjawab, "Terima kasih, Yang Mulia." Alberu sekarang memanggil Zed sebagai 'Yang Mulia' alih-alih 'ayahanda'. (Orang Korea memiliki kata khusus untuk ayah yang hanya digunakan oleh seorang pangeran untuk memanggil raja mereka sebagai ayah. Alberu tadinya menggunakan kata itu, tetapi kemudian beralih ke 'Yang Mulia'.) Zed mendorong kursi roda tanpa mengatakan apa-apa.

Keduanya memasuki kamar tidur Alberu, dan Zed berbicara lebih dulu dengan suara tanpa emosi, "Apakah kamu terganggu oleh lelaki tua yang berdiam diri di belakang ini?" Alberu menatap lurus ke arahnya dan dengan acuh tak acuh menjawab, “Apa yang harus aku khawatirkan? Tidak ada yang membuatku takut.” Alberu mengangkat kepalanya dan raja menundukkan kepalanya. Keduanya saling menatap.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 769      

>>>            

Chapter 771

===

Daftar Spoiler 


No comments:

Post a Comment