Chapter 770: Lahirnya Seorang Pahlawan? (4)
Penerjemah:
Shira Ulwiya
Orang-orang
di dalam bisa mendengar suara anak-anak yang mengatakan kalau semua orang
baik-baik saja kecuali Eruhaben. Pintu terbuka dan Sheritt masuk lantas menutup
pintu. Dia mendekati Eruhaben sambil memegang guci itu, berkata dengan suara
tenang kalau dia harus hidup dan merawat Raon dan anak-anak lainnya. Cale
melihat penyesalan di mata Eruhaben. Sheritt melanjutkan kalau ada anak-anak
serigala dan Lock juga. Jadi Eruhaben harus mengurus mereka sendiri.
Sheritt
kemudian mengucapkan satu kata terakhir, 'Tolong.' Eruhaben berdiri. Rambut
emasnya kini telah berubah menjadi abu-abu kusam. Cale melihat retakan dari
ujung jari Eruhaben. Kabarnya ketika seekor naga mati pada waktunya, tubuh
mereka akan kembali ke alam. Apakah waktu itu sekarang telah tiba bagi Eruhaben?
Tetapi Eruhaben mengatakan kalau dia masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan
di tahun-tahun berikutnya.
Dia
tersenyum lembut, tapi itu senyum licik. Matanya sepertinya telah membuat
keputusan. Dia perlahan mengangkat guci itu dan mengambil napas dalam-dalam. Cale
melihat sekeliling dan semua orang tampak gugup juga. Eruhaben mengatakan kalau
guci itu penuh dengan air. Dia kemudian membawa guci itu ke bibirnya tanpa
ragu-ragu. Cale kemudian terkejut ketika melihat Eruhaben meminum airnya tanpa
ragu-ragu. Sheritt bertanya kepada Cale mengapa, dan Cale menjawab kalau
Eruhaben telah melupakan sesuatu.
Bud pernah
memberi tahu mereka kalau guci itu akan terisi tergantung seberapa besar
keinginan seseorang untuk hidup. Tetapi jika mereka minum terlalu banyak,
mereka mungkin akan merasa mual dan sakit. Tapi Eruhaben tidak hanya berusaha
menyembuhkan lukanya. Dia mencoba untuk memperpanjang hidupnya. Guci itu jelas
akan pecah hari ini. Dan bahkan jika Eruhaben sakit akibat guci, itu tidak akan
terasa 'sedikit sakit.' Cale berpikir kalau Eruhaben ingat ini, tetapi dari
cara Eruhaben meminum airnya, sepertinya dia telah melupakannya.
Cale
bertanya-tanya apakah ini baik-baik saja, tetapi Sheritt bersorak, berkata agar
terus minum lebih banyak. Mila dan Rosalyn juga bersorak. Tapi Cale
bertanya-tanya mengapa dia merasa cemas sementara bagian belakang kepalanya
semakin dingin. Air terus-menerus mengalir keluar dari guci itu. Tiba-tiba,
retakan muncul di guci. Mila dengan gembira mengatakan kalau warna di rambutnya
akan kembali. Rambut abu-abu kusam itu berangsur-angsur menghilang dan mulai
bersinar lagi.
Pada saat
itu, Cale bertanya-tanya apakah Eruhaben tidak merasa sakit. Ekspresinya hampir
menjadi cerah, tapi Eruhaben tiba-tiba gemetar saat gucinya retak lagi. Rosalyn
dan Mila yang terkejut mencoba menyangga Eruhaben, tetapi Cale lebih cepat.
Cale dengan tenang mengatakan kalau Eruhaben tidak boleh berhenti. Dia meraih
dagu Eruhaben dengan satu tangan, dan guci dengan tangan lainnya.
Cale
berkata, “Ketika kamu mengerang, tutuplah mulut dan berhenti minum. Jadi
bernapaslah melalui hidung. Kalaupun berhenti sebentar, minumlah sampai habis
walaupun sudah kenyang. Jangan berhenti bahkan jika kamu merasa sakit.”
Jari-jari Eruhaben yang memegang guci gemetar. Cale bertanya kepada Eruhaben
apakah dia ingat kata-kata Bud Illis. Eruhaben menutup matanya dan seluruh
tubuhnya bergetar. Dia berkeringat di sekujur tubuhnya, tetapi tidak bisa
berhenti sekarang. Eruhaben terus meminum airnya.
Dia
menyadari betapa dia sangat ingin hidup. Guci itu terus pecah saat Eruhaben
terus meminum airnya. Tubuhnya dipenuhi dengan vitalitas. Cale dengan tenang
mengatakan kalau Eruhaben harus melihat Raon tumbuh dewasa. Eruhaben menjawab
dengan tidak berhenti minum. Rosalyn memandang Cale. Dia mengkhawatirkan
Eruhaben yang gemetar, tetapi merasa lega ketika dia melihat Cale yang sangat
tenang. Mila kemudian mengatakan kalau guci itu mulai pecah.
Cale
melepaskan tangannya yang memegang guci, dan setengah dari guci itu jatuh ke
lantai. Pada saat yang sama, Eruhaben jatuh ke belakang. Mila segera menangkap
Eruhaben dan membaringkannya di tempat tidur. Dia terbatuk dan Cale memegang Eruhaben
dan memanggil naga itu dengan terkejut. Darah mengalir dari mulut sang naga.
Cale tahu kalau efek sampingnya sekadar membuatmu merasa mual, tetapi tidak
cukup sampai berdarah.
Darah merah
gelap terus mengalir keluar dari mulut Eruhaben. Ini adalah pertama kalinya
Cale melihat pendarahan seperti itu di antara rekan-rekannya. Saat dia menjadi
khawatir, Kekuatan kuno angin mengatakan kalau Mila telah memperbaiki guci itu
dengan baik. Debu emas beterbangan di sekitar Eruhaben saat penampilannya
berangsur-angsur berubah. Kekuatan kuno angin berkata kalau naga itu sedang
memulihkan diri. Kulit Eruhaben menjadi berkilau dan rambut emasnya berkilauan
seolah-olah debu bintang ditaburkan di rambut sutranya.
Cale
menghela napas dan menatap Mila yang tersenyum cerah dan berkata kalau Eruhaben
telah dipulihkan. Eruhaben berhenti memuntahkan darah dan perlahan membuka
matanya. Cale bertatapan dengan Eruhaben yang mengatakan kalau dia akan hidup
terlalu lama. Eruhaben dengan canggung tersenyum dan berkata kalau dia pasti
ingin berumur panjang. Dia kemudian menghindari tatapan Cale.
Pintu
tiba-tiba terbuka, dan anak-anak masuk. Mereka terkejut melihat darah pada
Eruhaben. Mereka mengatakan kalau kakek harus hidup lama dan sehat. Eruhaben
dengan canggung tersenyum pada anak-anak dan berdehem. Cale tersenyum dan
bertanya mengapa anak-anak tiba-tiba masuk. On mengawasi mereka dan biasanya
tidak mengizinkannya.
Raon berkata
kalau dia mendapat panggilan dari Tasha. Raja sepertinya sekarang telah
memasuki kamar Cale. Cale terkejut dan bertanya-tanya apakah sesuatu yang
mendesak telah terjadi. Raon menambahkan kalau dia tidak dapat berkomunikasi
dengan Ron dan CH saat ini, jadi hanya Tasha yang dapat menghubungi mereka.
Cale segera berdiri dan begitu juga Rosalyn. Dia bertemu mata dengannya, dan
Rosalyn memulai mantra teleportasi. Fakta kalau Tasha menyampaikan berita itu
kepada Raon berarti sesuatu. Kalau Alberu-lah yang bergerak menghadapi raja.
***
CH dan Ron
menundukkan kepala mereka di depan raja. Ron menjelaskan kalau Cale tidak dapat
menemuinya sekarang. Pelayan di belakang raja bingung apa yang harus dia lakukan
dengan situasi ini. Ada pengawal dan pelayan lain yang memenuhi lorong selain
pelayan dan kesatria yang mengawal raja. Pelayan itu bertanya kepada raja
apakah mereka harus kembali besok.
Dia
mengatakan kalau bahkan jika raja 'peduli' pada komandan, dia tidak boleh menemui
seseorang yang sedang pingsan. Ron menebak kalau pelayan itu telah menyampaikan
apa yang dia katakan kepada raja. Namun, raja sendiri masih datang ke sini.
Tidak ada yang bisa menghentikan raja karena dia adalah raja kerajaan ini.
Pelayan ingin menghentikan raja karena itu tidak baik untuk citra sang raja.
Ron
berpikir kalau ini adalah perilaku yang tidak biasa bagi sang raja, tetapi dia
tutup mulut dan hanya bertanya-tanya apa yang sedang direncanakan sang raja.
Sebuah pintu kemudian terbuka dan Ron mengira orang yang bisa menghentikan raja
telah muncul. Dia adalah Alberu yang terlihat pucat dan sedang duduk di kursi
roda sambil terbungkus selimut tebal.
Alberu mengatakan
kalau dia telah menyiapkan teh yang disukai 'ayahnya'. Raja Zed tidak terlalu
menikmati teh, dan hanya sedikit yang tahu tentang ini. Alberu adalah salah
satu dari orang-orang itu. Jadi raja diam-diam menatap Alberu dan berkata,
“Oke. Aku suka teh." Raja menoleh ke Alberu dan dengan acuh tak acuh
mengatakan kalau dia ceroboh dan seharusnya melihat putranya terlebih dahulu.
Zed
menunjuk ke kesatria di belakang Alberu, mengatakan kalau dia akan mendorong
kursi roda itu sendiri. Zed mengambil kursi roda dan perlahan mendorongnya
menuju kamar tidur Alberu. Zed bertanya apakah itu tidak apa-apa, dan Alberu
menjawab, "Terima kasih, Yang Mulia." Alberu sekarang memanggil Zed
sebagai 'Yang Mulia' alih-alih 'ayahanda'. (Orang Korea memiliki kata khusus
untuk ayah yang hanya digunakan oleh seorang pangeran untuk memanggil raja
mereka sebagai ayah. Alberu tadinya menggunakan kata itu, tetapi kemudian
beralih ke 'Yang Mulia'.) Zed mendorong kursi roda tanpa mengatakan apa-apa.
Keduanya
memasuki kamar tidur Alberu, dan Zed berbicara lebih dulu dengan suara tanpa
emosi, "Apakah kamu terganggu oleh lelaki tua yang berdiam diri di
belakang ini?" Alberu menatap lurus ke arahnya dan dengan acuh tak acuh
menjawab, “Apa yang harus aku khawatirkan? Tidak ada yang membuatku takut.”
Alberu mengangkat kepalanya dan raja menundukkan kepalanya. Keduanya saling
menatap.
***
[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]
Sumber: https://adarterra.wordpress.com/
<<<
>>>
===
No comments:
Post a Comment