Sunday, December 19, 2021

Remarried Empress (#282) / The Second Marriage




Chapter 282: Sang Iblis Menunjukkan Keramahannya (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Tubuh kecil Queen terbaring lemah di tempat tidur, lebih terentang dari biasanya, dengan paruhnya yang sedikit terbuka dan kepalanya yang terkulai. Dia tampak seperti rumput laut.

“Heinley. Heinley? Heinley!”

Aku mencoba membangunkannya beberapa kali, tetapi Queen tidak bergerak sedikit pun. Aku pindah dari tempat tidur berlutut dengan Queen di lenganku. Dokter istana! Dokter istana!

Tidak, bukan dokter istana! Saat ini Heinley bukanlah Heinley! Tapi itu rahasia, aku tidak bisa mengungkapkan kalau dia adalah seekor burung.

Jadi, haruskah aku membawa dokter hewan? Apakah tubuh Queen sama dengan burung biasa? Apa yang biasanya dilakukan dalam situasi ini? Biasanya… McKenna!

McKenna juga bisa berubah menjadi burung. Karena itu, dia pastinya tahu siapa yang biasanya merawat Heinley ketika dia terluka dalam wujud burungnya.

Aku segera meninggalkan kamar tidur bersama setelah menempatkan Heinley kembali di antara bantal-bantal.

“Nona Rose, tolong panggil McKenna. Cepatlah."

Sementara Rose pergi mencari McKenna, aku segera mandi, mengganti pakaianku yang berbau alkohol, dan mengikat rambutku. Tak lama setelah aku mulai mondar-mandir di sekitar ruangan, McKenna muncul.

“Yang Mulia, ada apa? Saya diberitahu kalau ini adalah masalah yang mendesak.”

Setelah meminta Rose pergi, aku berkata kepada McKenna,

“Tunggu di sini sebentar.”

"Hah?"

Aku segera bergegas ke kamar tidur bersama, memeluk Queen, dan kembali ke kamarku.

Melihat Queen tak berdaya, McKenna terkejut,

"Ya ampun, Yang Mulia mabuk!"

Hah?

Mabuk?

Aku masih belum menjelaskan apa saja yang telah terjadi.

Saat aku menatapnya dengan keheranan, McKenna mengangkat alisnya dan menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Ups, tidak mabuk?"

Ketika aku memberi tahu dia detailnya, alis McKenna mengendur dan dia melepaskan tangannya dari mulutnya,

“Jadi, dia benar-benar mabuk. Dia seringkali berubah menjadi burung ketika dia mabuk. Yah, itu jauh lebih baik daripada orang yang berubah menjadi anjing pemarah.”

"Meski begitu, bagaimana bisa dia masih tidak sadarkan diri setelah satu hari berlalu?"

“Kadang-kadang ini terjadi ketika dia minum dalam wujud burungnya.”

Minum dalam wujud burungnya? Apakah itu mungkin?

"Jika Anda membiarkannya seperti itu, dia akan bangun dengan sendirinya."

McKenna menertawakanku.

"Anda tidak perlu khawatir, Yang Mulia."

Baru saat itulah aku merasa lega.

"Terima kasih."

“Tidak perlu. Ini sudah tugas saya.”

Setelah McKenna pergi, aku membawa Queen kembali ke kamar tidur bersama, menidurkannya, dan kembali lagi ke kamarku untuk meminta Countess Jubel membawakan sup bening.

Sup disiapkan dengan cepat. Ketika aku memasuki kamar tidur membawa sup, Queen masih terbaring lemas di tempat tidur.

Aku meninggalkan mangkuk sup di meja samping tempat tidur, lalu duduk di sebelah Queen dan dengan hati-hati menyentuh tubuhnya.

Melihatnya dari dekat, aku senang. Jelas kalau dia tertidur lelap karena pengaruh alkohol.

Melihat betapa nyamannya dia, aku spontan tersenyum.

Tidak… tidak mungkin.

Aku dalam masalah. Siapa pun bisa tahu kalau aku semakin jatuh cinta pada Heinley setiap harinya.

Jika dari awal aku lebih mengamatinya dengan teliti, aku akan menyadari kalau itu karena dia mabuk. Aku bahkan tidak menyadarinya, jadi aku segera memanggil McKenna.

"Apa yang harus aku lakukan?"

Meskipun aku bertanya dengan suara keras, Heinley sedang tertidur, jadi dia tidak akan bisa menjawab.

Aku membungkuk dan menyandarkan kepalaku dengan pelan di dadanya. Saat kehangatan tubuhnya mencapai dahiku, mataku terpejam sendiri.

“Apa yang harus aku lakukan, Heinley? Kamu punya begitu banyak rahasia. Jika aku mencintaimu, itu pasti akan sulit untuk kutanggung.”

Ini semua karena kamu licik, Heinley.

Setelah memastikan kalau dia tertidur lelap, aku membelai punggungnya, dan mencium keningnya yang lembut.

* * *

Seperti yang dikatakan McKenna, Heinley bangun tiga jam kemudian.

Sangat lucu dan menyenangkan melihatnya mengepakkan sayapnya sambil bertanya dengan matanya apa yang terjadi.

Tapi sejak hari itu, aku benar-benar menyibukkan diri dengan bekerja.

Aku mencoba untuk tetap sibuk dengan pikiran aku agar tidak jatuh cinta sepenuhnya pada Heinley.

Bahkan jika aku menyukainya, tidak mencintainya, atau bahkan jika aku mencintainya hanya sampai pada titik agar tidak menderita, aku ingin mempertahankan garis itu.

Untungnya, ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, jadi aku tidak perlu membuat-buatnya.

Perdagangan dengan Rwibt juga berkembang pesat, dan tiga tim penguji pertama dibentuk.

Sekarang kami harus menunggu hasil yang akan mereka bawa, dan berdasarkan hasil tersebut menentukan tindakan korektif yang akan diambil.

Setelah aku menyampaikan harapan baikku kepada tiga tim penguji sebelum mereka berangkat ke Rwibt, aku kembali ke kantor dengan kelelahan.

Setelah bekerja selama beberapa hari dengan hanya tidur tiga jam, rasa lelah mulai menguasaiku. Aku minum dua cangkir kopi kental, tetapi kelopak mataku masih terasa sangat berat.

Pada akhirnya, aku sepertinya tertidur. Ketika aku membuka mata, tubuhku miring ke satu sisi.

Mengapa aku tidak terjatuh? Aku sedang bersandar pada apa?

Mendongak, aku bisa melihat kalau aku sedang bersandar di bahu Heinley.

“Heinley?”

Kapan dia sampai di sini? Begitu aku memanggilnya dengan kebingungan, Heinley terkejut dan secara tidak sengaja membenturkan kepalaku dengan kepalanya.

“Itu tidak seberapa.”

"Hah?"

“Apakah kamu merasa terganggu melihatku pingsan seperti itu karena alkohol?”

"Mengapa kamu bilang begitu?"

"Kamu menghindariku sejak hari aku pingsan karena terlalu banyak minum alkohol."

“Aku tidak menghindarimu. Kita selalu bertemu satu sama lain di malam hari.”

“Hanya di malam hari.”

“…”

“Setiap kali aku mengunjungimu di siang hari, kamu sibuk.”

“Aku benar-benar sibuk.”

Itu benar. Aku tidak berusaha menghindari Heinley, aku hanya berusaha menyelesaikan pekerjaan sebanyak mungkin.

"Aku mengerti."

Heinley menatapku dengan cemberut dan berkata,

“Kamu mencoba menghindariku dengan menjadi sibuk, kan? Kamu mengerjakan hal-hal yang bisa dikerjakan nanti.”

"…Itu tidak benar."

Ketika aku menjawab lagi, Heinley memegang tanganku dengan kuat dan bertanya,

"Jadi, apakah itu mengganggumu kalau aku menjadi Queen saat mabuk?"

Saat dia memegang tanganku dengan kuat, dia membelai bagian belakang tanganku dengan ibu jarinya, tetapi dia memasang ekspresi yang sangat khawatir.

"Sama sekali tidak."

Aku menyangkalnya lagi, Heinley menutup mulutnya dan menurunkan pandangannya.

Aku tidak ingin menyakitinya. Sungguh, aku tidak begitu. Aku hanya ingin menjaga garis agar aku tidak hanyut oleh arus.

Hatiku hancur melihat Heinley sedih, aku merasa bersalah.

Haruskah aku mengungkapkan perasaanku dengan lebih jelas? Tapi bagaimana caranya? Aku pikir aku mencintaimu, tetapi aku hanya ingin mencintaimu sekadarnya saja, haruskah aku mengatakan itu?

Tidak dapat menahan dorongan hati, aku menciumnya, meletakkan tanganku di rambut pirang lembutnya dan membelainya, memiringkan kepalaku dan menyandarkan dahiku ke dahinya.

“Kamu sangat tampan, Heinley.”

Aku berbisik, mencium lembut wajahnya.

"Ratuku ... Navier."

Saat aku menyelipkan tanganku ke bajunya dan menggigit daun telinganya, Heinley mengerang pelan.

Aku memasukkan perasaanku ke dalam kotak dengan paksa, tetapi akhirnya keluar, tiba-tiba merasa pria ini sangat manis sehingga sulit untuk kutahan.

Perlahan aku menggerakkan tanganku ke bawah ke arah celananya saat aku membelai seluruh tubuhnya.

“Heinley. Lebarkan kakimu."

Tapi sebelum aku bisa mencapai hartaku, Heinley mengencangkan kakinya dan berbalik ke belakang.

Saat aku bertanya-tanya mengapa dia melakukan ini, dia menatapku dengan pandangan kecewa.

“Heinley?”

Begitu aku menyebut namanya, mulutnya membuka dan menutup beberapa kali.

Aku tidak tahu mengapa, tetapi dia memiliki ekspresi yang sangat rumit. Setelah beberapa saat, Heinley menutupi wajahnya dan bertanya,

“Ratuku. Apakah kamu hanya… tertarik dengan tubuhku?”

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 281           

>>>             

Chapter 283

===

Daftar Chapters 


No comments:

Post a Comment