Saturday, December 11, 2021

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (#765)




Chapter 765: Karma (4)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Cale berdiri setelah CH menopangnya. Dia berkata kalau sinar merah itu adalah satu-satunya masalah yang tersisa. Mary mengepalkan tinjunya saat dia merasa kalau akhir dari pertempuran panjang itu sudah dekat. Sebuah ledakan bergema, dan mereka menoleh ke arah suara itu. Cale berlari ke arahnya, dan melihat sinar merah yang sekarang lebih mirip seperti cairan bergetar hebat.

Rosalyn dan para naga kesulitan menghentikannya. Cairan merah telah memecahkan perisai mereka, dan sejumlah kecil cairan menetes melalui celah-celah. Isi setiap tetesnya sangatlah sedikit, hanya cukup untuk mengisi kedua tangan manusia. Eruhaben mencoba membuat perisai untuk memblokir cairan yang menetes itu, tetapi Rosalyn dengan tenang menyuruhnya berhenti.

Dia ingin melihat daya hancur cairan itu sehingga mereka tahu bagaimana mencegahnya. Sebagian besar orang sudah dievakuasi, dan Alberu berlari menuju tempat di mana cairan itu akan mendarat di tanah. Dia bertanya-tanya berapa besar daya rusak yang masih dimiliki SG. Tetesan itu mengenai perisai yang dibuat oleh para mage. Perisai yang Alberu dan Eruhaben tidak yakini akan hancur dengan mudah.

Tapi tetesan itu melelehkan perisai saat menyentuhnya. Sehingga sebuah lubang terbentuk di perisai, dan satu tetesan jatuh ke tanah. Alberu menyuruh semua orang untuk mundur, dan tetesan itu menyentuh tanah. Hanya dengan satu tetesan, seluruh tanah tempat Alberu dan bawahannya berdiri seketika berubah menjadi hitam, bahkan membunuh semua rerumputan.

Alberu merasa bahwa mana mati tidak sebanding dengan kekuatan ini. Bawahannya gemetar dan Alberu bertanya kepada Duchess Violan melalui komunikasi video apakah dia melihatnya. Violan mengatakan dia memahami dampaknya dan berbicara dengan mage di sebelahnya. Mereka tahu bahwa jika itu meledak, daya hancurnya akan lebih besar. Jadi Violan mengatakan bahwa mereka akan terus memasok mana ke perisai untuk mempertahankannya, dan segera memperbaiki lubang apa pun di perisai.

Sekitar seratus mage sedang membuat lingkaran sihir perisai. Selain itu, para dark elf bersiaga untuk keadaan darurat. Cairan merah itu terus merusakkan dan melelehkan perisai mana dari para naga, tapi para naga segera memperbaikinya. Bawahan Alberu berkata kalau itu akan segera meledak, jadi Alberu harus mengungsi.

Tapi Alberu menggelengkan kepalanya, mengatakan bahwa bahkan raja saja tidak mengungsi, jadi mengapa dia harus mengungsi. Dia melirik tempat di mana tangga menuju kuil awalnya berada. Di sana, Raja Zed Crossman berdiri diam dengan dua bawahannya. Zed menatap kuil di atas. Alberu tidak bisa mengerti sama sekali apa yang raja pikirkan. Dia juga melihat ke arah tatapan Zed.

Ia melihat seorang laki-laki sedang melihat ke luar lubang yang tercipta dari dinding kuil yang hancur. Pria itu adalah Cale dengan darah kering di bibirnya dan rambut merah acak-acakan. Bawahan Alberu mengatakan bahwa jika Cale turun tangan, mungkin mereka bisa menghentikannya. Alberu menegang mendengar itu dan berpikir apakah bawahannya tidak bisa melihat penampilan Cale yang berantakan. Tetapi bawahannya tampak setengah mengkhawatirkan Cale dan setengah mengharapkan Cale untuk menyelesaikannya.

Alberu berpikir itu tidak baik, dan dia harus memaksa Cale untuk memulihkan diri setelah semuanya selesai. Bagaimanapun, Cale adalah manusia. Meskipun Duke Henituse mungkin juga akan menyuruh Cale diam di wilayah mereka selama beberapa waktu. Tapi Alberu bertanya-tanya apa yang sedang dilakukan Cale. Sementara itu, CH bertanya pada Cale apakah dia baik-baik saja. Cale menginjak buku hitam Dewa Kematian.

Cale dengan blak-blakan menjawab bahwa dia baik-baik saja lantas mengambil buku yang dia injak. Dia mengerutkan kening sementara di dalam hati mengutuk buku itu. Dia berpikir bahwa kekesalannya akan sedikit mereda jika dia menginjak buku itu. Tapi dia tidak mengeluh tentang Dewa Kematian. Buku hitam di tangannya terus bergetar. Sudah seperti itu sejak dia menutup buku itu.

Dia berpikir kalau itu adalah masalah yang terkait dengan SG yang 'dipeluk' dalam buku Dewa Kematian. Tetapi Cale berpikir bahwa Dewa Kematian juga tidak banyak membantu. Dia tidak mengharapkan Dewa Kematian untuk membantu menangani cairan merah, tetapi dia merasa kesal ketika dia melihat para naga mengalami kesulitan. CH mengepalkan tinjunya saat dia melihat Cale. CH berpikir tidak banyak yang bisa dia lakukan selain bertarung dengan pedang. Dia menyadari bahwa dia tidak memiliki kekuatan untuk membantu dalam bertahan atau memblokir. Jadi dia mengerutkan kening.

Alberu terbang ke atas kuil dengan sihir. Dia juga menggunakan sihir cahaya untuk menutupi kekuatan mana mati yang berkedip di sepanjang ujung jubahnya. Cale berkomentar kalau itu berkedip (jubah Alberu), tetapi Alberu bertanya tentang benda suci. Alberu kemudian bertanya kepada Cale apakah dia akan merobek atau membakar buku itu. Cale memandang Alberu dengan kagum. Putra mahkota ini berbicara seperti ini tentang benda suci. Cale berpikir bahwa seperti yang diharapkan, Alberu dapat diandalkan.

Alberu tidak menyukai tatapan kagum yang diberikan Cale padanya, jadi dia mengubah topik pembicaraan ke cairan merah. Cale mengatakan bahwa mereka harus menghentikannya. Keduanya dengan tenang berbicara, tidak seperti orang-orang di tempat penampungan yang sekarang gugup. Bawahan Zed mengatakan bahwa mereka harus pergi, tetapi Zed hanya diam menatap Alberu dan Cale. Alberu memberi tahu Cale agar tidak berlebihan, dan Cale menjawab kalau dia sehat-sehat saja.

Mendengar kata-kata yang tidak dapat dipercaya dari Cale, Alberu tiba-tiba menjadi marah. Tapi dia menahan diri ketika dia melihat CH menggelengkan kepalanya. Mereka tahu kalau mereka tidak boleh marah kepada pasien. Dan kekuatan Cale masih dibutuhkan karena mereka tidak bisa begitu saja membiarkan kota runtuh. Situasinya gawat, jadi Alberu tidak lagi berpikir untuk menghalangi Cale atau menjadi marah.

Pada saat itu, Alberu merinding. Eruhaben berteriak kalau itu akan segera meledak. Alberu melihat Cale menggunakan kekuatan kuno angin untuk terbang keluar dari kuil. Dia bertanya kepada yang lain di kuil apakah mereka semua bisa membantu. Mary menggunakan mana mati dan menembakkan garis hitam dari tangannya, membentuk jaring. Alberu menambahkan mana matinya ke jaring Mary karena satu-satunya orang yang melihatnya melakukan itu adalah sekutunya, yah, kecuali Clopeh.

Alberu menyadari kalau kekuatan cairan merah itu sangat luar biasa ketika dia membantu memblokirnya. Dia menjadi khawatir dan tegang. Namun, dia pikir itu patut dicoba. Dalam sejarah, tidak pernah ada catatan di mana para naga, dark elf, dan manusia saling bahu-membahu melindungi sesuatu. Jadi Alberu melihat ke orang yang membuat semua ini menjadi mungkin – Cale.

Suara sesuatu yang hancur terdengar. Itu adalah cairan merah. Alberu menjadi tegang tetapi berpikir bahwa mereka bisa melakukannya. Tapi dia tersentak ketika dia melihat sesuatu di langit. Jauh di atas cairan merah, sebuah portal terbuka, dan Raon memanggil manusianya. Cale tersenyum dan Raon menciptakan panggung besar yang terbuat dari mana. Panggung itu seperti fondasi untuk sebuah bangunan.

Rosalyn menarik mananya dari perisai, dan membantu Raon. Sebuah kastil hitam muncul di langit, dan Raon berkata bahwa dia datang ke sini bersama ibunya. Mila berteriak kalau itu akan meledak. Tetapi pada saat yang sama, seorang wanita berambut putih berkata kalau dia sedikit terlambat. Perisai yang tak terhitung jumlahnya muncul di sekelilingnya dan bergerak menuju cairan merah itu. Itu adalah Raja Naga Sheritt.

Cairan merah itu meledak seolah-olah sebuah bagian dari pegunungan besar runtuh. Semua orang di tempat itu melihat cairan merah darah menyembur keluar dan menutupi langit. Tetapi mereka juga melihat perisai perak dengan dua sayap muncul di tengah-tengah. Super Rock berkata kepada Cale kalau dia melakukannya secara berlebihan. Di tangan Cale ada topeng WS.

Saat ini, Cale menggunakan kekuatan kuno perisainya, serta kekuatan kuno air dan dinding angin milik WS yang telah dia 'rangkul.' Cale mengatakan bahwa dia harus melakukan yang terbaik. Super Rock mengatakan apa gunanya energi Cale dipulihkan oleh WT kalau dia melakukannya secara berlebihan lagi. Cale yang berwajah pucat hanya tersenyum mendengar kata-kata sedih Super Rock. Dia memperkuat kekuatan kuno perisainya.

Kekuatan kuno perisai dan vitalitas jantung saling berbagi kekuatan. Begitu Cale menikam hatinya dengan akar yang berisi fondasi WT yang abadi, tubuh dan jiwa Cale dipenuhi dengan vitalitas. Jadi kekuatan kuno perisai juga terkena efeknya dan menjadi lebih kuat. Jadi Cale percaya pada perisai itu dan menggunakan seluruh kekuatannya kepada sinar merah yang meledak itu.

Perisai menutupi kota, dan kedua sayapnya memeluk sinar merah. Seolah Cale akan menghadapi semuanya sendirian. Tapi Cale tidak sendirian kali ini. Kekuatan sekutunya kali ini ada bersamanya. Cale mengatakan bahwa itu patut dicoba. Bahkan jika dia atau orang lain pingsan, akan ada orang lain yang bisa bertahan sampai orang itu berdiri lagi. Jadi Cale tanpa rasa takut dapat mengatakan bahwa itu patut dicoba.

***

[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 


<<<

Chapter 764      

>>>            

Chapter 766

===

Daftar Spoiler 


Thursday, December 9, 2021

Remarried Empress (#277) / The Second Marriage




Chapter 277: Berpikir Selangkah di Depan (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Pada saat itu, Mastas baru saja tiba di tempat Koshar berada.

Pertama-tama dia pergi ke Compshire untuk melaksanakan perintah Heinley, dan setelah pekerjaannya selesai dia mampir untuk menepati janjinya kepada Navier.

Tidak sulit menemukan pasukan yang dikirim dari istana kekaisaran.

"Apakah kamu melihat bukit kecil di sana?"

"Ya. Bukit dengan tiga pohon besar yang berdampingan, kan?”

“Itu benar, kamu akan melihat dataran luas di balik bukit itu. Di situlah pasukan harusnya ditempatkan.”

"Terima kasih."

Mastas meminta orang-orang untuk menemukan tempat Koshar berada. Memang, setelah mencapai puncak bukit yang ditunjukkan lelaki tua itu, serangkaian tenda besar dapat terlihat, bersama dengan kandang sementara dan beberapa api unggun.

Mastas dengan cepat turun menuju tempat itu.

"Aku mencari Sir Koshar."

Namun, Koshar tidak ada di sana. Sebaliknya, seorang kesatria memberitahunya bahwa dia ada di desa.

"Tuan Koshar pergi ke desa untuk membeli beberapa barang?"

'Aku baru saja datang ke sini dari desa!'

Mastas berpikir untuk menunggu demi bertemu dengannya, tetapi pada akhirnya berubah pikiran dan kembali ke desa pinggir jalan.

Jadi, dia memutuskan untuk bertanya kepada setiap orang, “Apakah kamu pernah melihat pria yang sangat tampan?”, langsung mencari Koshar.

'Sudah berapa lama aku seperti ini? Kesatria itu memberitahuku bahwa dia ada di sekitar sini…’

Saat dia berjalan, dia mendengar suara senjata bertabrakan satu sama lain.

‘Apa ada perkelahian?’

Suara bentrokan senjata terdengar secara berurutan. Kemudian umpatan keras terdengar, diikuti oleh isak tangis.

Mastas berlari menuju sumber isak tangis itu.

Jika para bandit menindas orang, dia akan memberi mereka pelajaran!

Namun, pemandangan yang dia lihat setelah dia sampai benar-benar tidak terduga.

Ada orang yang dirundung. Masalahnya adalah tampaknya hanya ada satu perundung dan sekitar empat belas korban.

Sebagian besar orang yang dirundung adalah pria kekar dengan penampilan kasar dan berbahaya. Masing-masing saling menempelkan punggungnya dengan yang lain dan dengan tangan terikat bersama, sehingga mereka hanya bisa bergerak ke samping.

Perundung itu adalah pria tampan dengan rambut pirang yang mengesankan, yang menembakkan panah ke arah mereka seolah-olah dia sedang bersenang-senang.

Tembakan itu tidak banyak menimbulkan kerusakan karena panah-panah itu tidak memiliki ujung, tetapi semua orang yang kena terisak-isak, seolah kesakitan.

Mulut Mastas terganga kebingungan.

Ada empat belas senjata berbeda yang berderet di tanah.

Pada sekilas pandang, tampaknya pria berambut pirang ini telah merampas senjata keempat belas orang ini sebelum mempermalukan mereka seperti ini….

'Hah? Orang itu?'

Mastas terlambat menyadari bahwa pria itu adalah Koshar, yang biasanya tersenyum lebar di samping Permaisuri Navier.

Mastas tanpa sadar mengarahkan jari ke arahnya dan berseru, "Ah!"

Mendengar suara itu, Koshar berhenti bermain-main dan menoleh ke arahnya.

Saat mata mereka bertemu, Koshar tidak mengatakan apa-apa, tetapi Mastas yakin bahwa dia pasti mengutuk di dalam hati.

Faktanya, Koshar mengira dirinya dalam masalah.

Dia datang untuk membeli hadiah untuk Navier, tetapi para perampok tiba-tiba muncul dan dia harus bertarung.

Ketika dia mengalahkan dua orang, lima orang datang; ketika dia mengalahkan lima orang, sembilan orang datang; ketika dia mengalahkan Sembilan orang, kerumunan orang datang.

Dia tidak tahan dengan kenyataan bahwa para perampok bermaksud mencuri perhiasan dan gaun yang ingin dia berikan sebagai hadiah kepada Navier. Pada akhirnya, dia sekadar melampiaskan amarahnya.

Itulah pemandangan yang sekarang dilihat oleh dayang Navier.

Dia memasang ekspresi terkejut ... dia yakin dia akan memberi tahu Navier tentang ini.

Navier akan sontak menggelengkan kepalanya karena kecewa.

Lebih mudah bagi Koshar untuk menangani seorang bandit daripada seorang dayang.

Koshar merasa dia dalam masalah karena dia tidak tahu bagaimana menangani dayang saudara perempuannya.

Pertama dia berpikir untuk menghentikannya. Koshar, yang terlambat menjernihkan pikirannya, menurunkan busurnya dan tersenyum untuk memulai percakapan.

"Hai? Apa yang kamu lakukan di tempat seperti ini.”

Tapi begitu dia menyapanya, Mastas tersentak kaget dan tiba-tiba berteriak, “Bagus sekali!”

Kemudian dia mengulurkan tangan di belakang punggungnya dan mengeluarkan tombak besar.

Sambil memegang tombak dengan kuat, Mastas berteriak sambil berlari.

“Aku ingin kita berduel, Sir Koshar!”

Koshar mengerutkan kening. Sebuah duel begitu tiba-tiba?

Meskipun itu bisa saja adalah lelucon, Mastas bertindak seolah-olah dia serius.

Koshar menatapnya bingung dan menolak.

"Maaf, tapi aku tidak bisa melawan dayang adikku."

"Tidak ada masalah, tidak apa-apa!"

"Tidak, itu tidak baik-baik saja."

Melihat binar di matanya, dia juga tampak tergila-gila pada seni bela diri, jadi Koshar dengan cepat berubah pikiran.

'Jika aku menanganinya dengan benar, aku bisa membuatnya tutup mulut, kan?'

"Yah, aku menerimanya, tapi bisakah kamu berjanji padaku satu hal?"

"Apa?"

"Kamu tidak akan memberi tahu Navier tentang apa pun yang baru saja kamu lihat."

"Sepakat!"

Ketika Mastas berteriak dengan penuh semangat, Koshar tersenyum dan menghunus pedangnya.

Untungnya, dia adalah seorang dayang yang berbicara bahasanya. Tentu saja, dia tidak berniat bertarung dengan sungguh-sungguh.

Jika dia membuat kesalahan dan melukai dayang itu bahkan sedikit saja, Navier akan marah.

“Ayo kita mulai!”

Tapi setelah bertukar beberapa serangan, Koshar menyesali keputusannya.

Dia menyadari bahwa lawannya bukanlah orang yang bisa dia tangani dengan santai menggunakan pedangnya.

Dia harus serius. Tetapi jika dia bertarung dengan serius, dia benar-benar bisa menyakitinya.

Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku membuatnya tidak sadarkan diri? Atau mencoba membuatnya melepas senjatanya pada saat yang tepat?

Saat dia ragu-ragu untuk melakukan ini atau itu, sesuatu mengenai kepalanya.

Koshar berkedip linglung. Di depan matanya, wajah dayang yang tercengang itu kabur.

Tiga detik kemudian, dia langsung pingsan.

"Oh tidak, Sir Koshar!"

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 276              

>>>             

Chapter 278

===

Daftar Chapters 


Remarried Empress (#276) / The Second Marriage




Chapter 276: Berpikir Selangkah di Depan (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Duke Elgy berkata dengan tegas sambil tersenyum,

"Maaf, tapi sepertinya kamu hanya mengatakan itu secara impulsif."

Namun, suaranya tidak sedingin sebelumnya.

Rashta menyadari ini dan dipenuhi dengan harapan.

“Rashta, aku pikir kamu sekarang bingung karena hubunganmu dengan Yang Mulia tidak baik. Atau apakah kamu sengaja berpura-pura bingung?”

"Aku serius. Benar-benar serius. Memikirkan kepergian Duke Elgy saja sudah sangat menyakitkan, bagaimana mungkin ini bukan cinta?”

Rashta berbicara dengan tergesa-gesa dan memeluk Duke Elgy dari belakang.

"Tolong jadilah kekasihku, Duke."

Duke Elgy terkejut.

Kekasih?

Tidak jarang seorang anggota keluarga kerajaan negara lain menjadi kekasih permaisuri atau kaisar.

Namun, kasus ini sedikit berbeda.

"Aku juga punya perasaan kepada Rashta, jadi menjadi kekasihmu bukanlah masalah."

“Lalu apa?”

“Kamu tidak memiliki kekuatan sebagai permaisuri. Akungnya ... Kamu sekarang hanya seorang permaisuri dalam nama.”

"!"

“Jika aku, seorang anggota keluarga kerajaan dari negara lain, menjadi kekasihmu, aku akan kehilangan reputasiku di negara asalku.”

“Aku tidak akan selalu menjadi permaisuri dalam nama saja. Aku bisa menjanjikanmu itu."

"Itu berada di luar jangkauan Rashta."

Harga diri Rashta terluka.

Duke Elgy selalu memberinya kekuatan, jadi dia tidak ingin mendengar ini darinya.

Tapi Duke Elgy akhirnya melepaskan tangannya dari kenop pintu dan berbalik, jadi Rashta berhenti memikirkannya dan menatapnya dengan cemas.

“Tetapi orang-orang mungkin tidak akan terlalu menertawakanku jika Rashta memberiku hadiah yang sangat berharga dengan menandatangani kontrak kekasih.”

"Hadiah?"

Teringat sejumlah besar perhiasan dan gaun yang dia terima dari Sovieshu setelah mendatangani kontrak selir, Rashta bertanya dengan cepat,

"Apa yang kamu inginkan? Uang? Perhiasan?"

“Kalau itu aku punya banyak. Begitu banyak sampai-sampai aku tidak akan pernah selesai menghitungnya.”

"Lalu…"

Duke Elgy pura-pura merenung dan berseru, “Ah! Sebuah wilayah. Beri aku sebuah wilayah di dekat pantai.”

Rashta terkejut. Dia menginginkan sebuah wilayah?

“Seperti yang kamu tahu, negaraku adalah kerajaan maritim, jadi sangat memudahkan jika letaknya di dekat pantai.”

“Hmm, tapi Rashta tidak memiliki kekuatan itu…”

"Jika tidak, kamu tidak dapat menjadikanku, anggota keluarga kerajaan negara lain, sebagai kekasih."

Duke Elgy berkata dengan tegas, dan menatap Rashta dengan sangat menyesal.

“Lebih baik kita tidak melangkah lebih jauh demi kita berdua.”

"Aku akan menemukan caranya!"

Rashta buru-buru berpegang erat pada Duke Elgy dan berteriak.

"Rashta akan menemukan caranya!"

* * *

"Ada banyak desas-desus kalau Permaisuri menahan Duke Elgy ketika dia hendak pergi."

Marquis Karl melaporkan dengan wajah muram.

Ekspresi Sovieshu goyah sejenak.

"Apakah mereka terlihat di depan umum?"

“Kabarnya ketika Duke Elgy sedang memuat barang bawaannya ke dalam kereta, Rashta bergegas menghampirinya. Setelah itu, keduanya masuk ke kamarnya dan berbincang panjang. Pada akhirnya, Duke Elgy menurunkan barang bawaannya, memutuskan untuk tinggal.”

Marquis Karl sangat khawatir.

Orang-orang berpikir bahwa permaisuri yang asalnya orang miskin hanya merusak citra keluarga kekaisaran.

Ada banyak permaisuri yang memiliki kekasih, tetapi tidak ada yang mengumbar diri sebagai pasangan yang sedang jatuh cinta.

Orang-orang yang lebih jahat mencemooh, berkata kalau mereka tidak tahu apakah Rashta memasuki ruangan dengan Duke Elgy dan menahannya dengan mulutnya atau dengan tubuhnya.

Tentu saja, mereka yang mengatakan itu adalah tipe orang yang akan dipandang rendah oleh orang lain karena kata-kata kasar mereka, tetapi pasti ada titik di mana semakin buruk desas-desus, itu justru semakin menarik untuk didengar.

“Sepertinya semakin polos seseorang, semakin cepat dia menghitam.”

Sovieshu meratap.

Meskipun dia memiliki sisi yang pintar dan terkadang menunjukkan perilaku di luar akal sehat, Sovieshu menganggap Rashta benar-benar tidak bersalah.

Dikelilingi oleh orang-orang yang penuh perhitungan, Rashta tampak seperti bunga liar yang membawa angin kencang sendirian.

Dia percaya bahwa kemurnian Rashta harus dilindungi.

Semua orang dipengaruhi oleh lingkungan mereka, jadi aku tahu Rashta suatu hari akan berubah.

Tapi dia tidak menyangka akan secepat ini…

“Yang Mulia, bukankah kita harus menghentikan Permaisuri? Saya khawatir jika dia terus seperti ini, Keluarga Kekaisaran akan menjadi bahan tertawaan.”

“Bahan tertawaan bermula dari saat dia muncul di pesta pernikahan dengan gaun yang terlihat seperti ditutupi rumput laut, dan kita tidak menghentikannya.”

Sovieshu bergumam dengan dingin, dan menggelengkan kepalanya.

“Mari kita bairkan saja dia untuk saat ini. Yang lebih penting sekarang adalah bayi di perutnya. Apakah kamu punya hal lain untuk dilaporkan?”

"Ini bukan tentang Kekaisaran Timur ..."

“?”

Sovieshu mengerutkan kening melihat keraguan Marquis Karl.

Namun, dia dengan cepat menyadari apa yang ingin dibicarakan oleh Marquis Karl. Itu tentang Kekaisaran Barat.

Isu sensitif tentang negara sekutu, musuh, dan negara kuat, Sovieshu membaca langsung melalui surat kabar atau diberitahu oleh sekretarisnya. Bahkan jika kabar itu tidak penting bagi Kekaisaran Timur saat ini, seseorang tidak pernah tahu apakah seseorang dapat mengambil keuntungan dari informasi tersebut di kemudian hari.

Jadi bukan hal yang aneh bagi Marquis Karl untuk berbicara tentang Kekaisaran Barat.

“Jangan khawatir, tidak apa-apa. Katakan saja."

Sovieshu berbicara santai, dia tidak tampak tidak nyaman.

"Ini adalah skandal antara mantan Ratu Christa dan Kaisar Heinley."

Namun, begitu dia mendengar kata-kata Marquis Karl, ekspresi Sovieshu menjadi kaku.

"Apa?"

Marquis Karl berbicara tentang kapan skandal itu terjadi, bagaimana itu terjadi, bagaimana itu diselesaikan, dan sebagainya.

“Ternyata pada saat mantan Ratu Christa mengaku telah bersama Kaisar Heinley, dia bersama Grand Duke Kapmen. Pada akhirnya terbukti bahwa dia telah berbohong, dan pergi seolah-olah dia melarikan diri ke Compshire Mansion.”

Sovieshu tersenyum pahit ketika dia ingat bahwa Grand Duke Kapmen bersama Rashta malam itu.

Dia tidak percaya Grand Duke akan berbohong seperti itu.

"Grand Duke Kapmen pasti melakukannya untuk membantu Kaisar Heinley, atau untuk membantu Navier."

"Hah?"

Sovieshu tertawa dingin.

"Sudah kuduga, playboy tak tahu malu itu, dia hanya berpura-pura menjadi pria yang sedang jatuh cinta."

Marquis Karl menutup mulutnya ketika dia menyadari bahwa Sovieshu berbicara dengan penuh kebencian terhadap Kaisar Heinley.

Sovieshu mengirim Marquis Karl untuk pergi dan beristirahat.

Namun, merasa seolah-olah bagian dalam perutnya mendidih, Sovieshu berdiri dan kemudian duduk berulang kali di sofa, tidak bisa diam.

Navier tampak bahagia, dia pikir dia telah bertemu seseorang yang hanya mencintainya. Tapi apakah dia berselingkuh tepat setelah pernikahan?

Sovieshu sangat marah dan ingin meninju wajah Heinley.

Dia ingin memastikan kalau Navier tidak menderita. Namun, dia bertanya-tanya apakah pantas untuk memberikan surat, atau hadiah, kepada Navier sebagai penghiburan.

Navier punya harga diri yang kuat. Dia pasti tidak akan menerima penghiburan dari mantan suaminya.

Setelah beberapa pertimbangan, Sovieshu menemukan ide yang bagus.

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 


<<<

Chapter 275             

>>>             

Chapter 277

===

Daftar Chapters